• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Penggunaan Antibakteri pada Pasien Anak Penderita Diare di Ruang Perawatan Anak RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Penggunaan Antibakteri pada Pasien Anak Penderita Diare di Ruang Perawatan Anak RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2015"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

vii

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBAKTERI PADA PASIEN ANAK PENDERITA DIARE DI RUANG PERAWATAN ANAK RSUD

Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN TAHUN 2015

ABSTRAK

Penyakit diare sering disebut gastroenteritis masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama bagi masyarakat Indonesia. Setiap tahunnya dapat ditemukan penderita diare sekitar 60 juta kejadian, sebagian besar (70-80%) dari penderita ini adalah anak dibawah 5 tahun. Antibakteri merupakan golongan obat yang paling banyak digunakan untuk mengatasi infeksi diare. Pemilihan dan penggunaan terapi antibakteri yang tepat dan rasional akan menentukan keberhasilan pengobatan untuk menghindari terjadinya resistensi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan antibakteri dan mengevaluasi rasionalitas pada pasien anak penderita diare di Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan tahun 2015.

Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif retrospektif, dengan memperoleh data dari rekam medik pasien anak penderita diare yang menerima terapi antibakteri. Data yang diambil meliputi identitas responden (nama, jenis kelamin, umur, berat badan), diagnosa, hasil pemeriksaan klinis, hasil pemeriksaan laboratorium feses/darah (jika ada), jenis obat yang digunakan, rute pemberian, dosis, frekuensi pemberian, lamanya pemberian obat, lama perawatan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa 224 pasien di Ruang Perawatan Anak RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan selama tahun 2015 terdiagnosis diare dan diperoleh 80 sampel rekam medik pasien yang terdiri dari 103 recipe (R/) penggunaan antibakteri. Pemberian antibakteri paling banyak digunakan pada anak laki-laki (53,75%). Berdasarkan usia, penggunaan antibakteri paling banyak pada anak usia 2 tahun - 12 tahun (48,75%). Jenis antibakteri yang banyak digunakan adalah sefotaksim sebanyak 23 R/ (22,33%) dan gentamisin sebanyak 15 R/ (14,56%). Penggunaan antibakteri yang rasional berdasarkan kategori tepat indikasi sebanyak 100 R/ (97,09%), tepat obat sebanyak 96 R/ (93,20%), tepat dosis sebanyak 87 R/ (84,47%) dan tepat pasien sebanyak 103 R/ (100%). Terdapat juga penggunaan antibakteri yang tidak rasional berdasarkan kategori tepat indikasi sebanyak 3 R/ (2,91%), tepat obat sebanyak 7 R/ (6,80%) dan tepat dosis sebanyak 16 R/ (15,53%).

Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa jenis antibakteri yang banyak digunakan pada pasien anak penderita diare di Ruang Perawatan Anak RSUD Kota Medan tahun 2015 adalah antibakteri sefotaksim dan gentamisin. Serta terdapat penggunaan antibakteri yang tidak rasional berdasarkan kategori tepat indikasi, tepat obat, dan tepat dosis.

Kata kunci: Evaluasi Antibakteri, pasien anak rawat inap, Diare, RSUD Kota Medan

(2)

viii

EVALUATION OF ANTIBACTERIAL UTILIZATION ON PEDIATRIC PATIENTS WITH DIARRHEA AT PEDIATRIC CARE

UNIT OF RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN 2015

ABSTRACT

Diarrheal diseases are often called gastroenteritis still is one of the major health problems of society in Indonesia. Each year diarrhea sufferers can be found around 60 million event, a large majority (70-80%) of these sufferers are children under 5 years. Antibacterials are a class of drugs most widely used to treat the diarrhea infection. Rationality of selection and appropriatness the antibacterial therapy will determine the success of treatment in order to avoid bacterial resistance. This study aims to describe and evaluate rationality of antibacterial utilization on pediatric patients with diarrhea at Pediatric Care Unit of RSUD Dr. Pirngadi Medan 2015.

This research was conducted with descriptive retrospective method. The data was from the medical records of children diarrhea patients who received antibacterial at the Pediatric Care Unit regional public hospital of Medan city 2015. Date taken include the respondent's identity (name, sex, age, weight), diagnosis, the results of clinical examination, laboratory results of stool/blood (if any), the type of drug used, route of administration, dosage, frequency of administration, duration of drug administration, length of treatment as well as the current state of hospital discharge.

The results showed that 224 patients at Pediatric Care Unit of RSUD Dr. Pirngadi Medan during 2015 diagnosed with diarrhea and acquired 80 patient’s medical record which consists of 103 recipe (R/) use of antibacterials. Giving the most widely used antibacterial in boys (53.75%). Based on the age, use of antibacterial most in children aged 2 years - 12 years (48.75%). Antibacterial widely used type is cefotaxime 23 R/ (22.33%) and gentamicin 15 R/ (14.56%). The use of antibacterials rational based on category right indication 100 R/ (97,09%), right drug 97 R/ (93,20%), right dosage 87 R/ (84,47%) and the right patients 103 R/ (100%). There are also irrational use of antibacterial based on category right indication 3 R/ (2,91%), right drug 7 R/ (6,80%), and the right dosage 16 R/ (15,53%).

From the research we concluded that the type of antibacterial utilization on pediatric patients with diarrhea at Pediatric Care Unit of RSUD Dr. Pirngadi Medan 2015 is cefotaxime and gentamicin. And there was irrational use of antibacterial based on category right indication, right drug and the right dosage.

Keywords: Antibacterial evaluation, pediatric hospitalized patients, diarrhea, regional public hospital of Medan city

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kemajuan teknologi yang ada sekarang telah memunkinkan penggunaan fasilitas SMS pada ponsel semakin mudah, dan penggunaan SMS untuk layanan informasi penerimaan peserta

Specifically, the development of a security and stability, lifestyle, or autonomy and independence anchor will be related to whether someone manages his or her sexual identity and

Hal tersebut juga didukung ole pendapat dari Olvan Manginsihi (2012:5) juga mengatakan hal yang sama bahwa sekurang-kurangnya ada dua unsur yang bisa menjadi faktor

Untuk mengetahui pengaruh metode problem solving terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 15 Sui Raya,

Selain itu, hasil penelitian Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2012 dijelaskan bahwa rata-rata skor matematika anak- anak Indonesia 375, rata-rata

Perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban penggunaan dana penanggulangan bencana yang bersumber dari APBN atau APBD pada tahap prabencana

1 Halaman broken link dimodifikasi (cek dengan mengetik http://depkes.go.id/error) agar menampilkan pemberitahuan kepada pengunjung kesalahan mereka sekaligus disediakan

(1) Pada saat keadaan darurat bencana, Kepala BNPB atau kepala BPBD, sesuai dengan lokasi dan tingkatan bencananya, meminta kepada instansi/lembaga terkait untuk mengirimkan sumber