• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kasus Nirmala Bonat dan Implikasinya Terhadap Pembentukan MoU Mengenai Penempatan TKI antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Malaysia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kasus Nirmala Bonat dan Implikasinya Terhadap Pembentukan MoU Mengenai Penempatan TKI antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Malaysia"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Kasus Nirmala Bonat dan

Implikasinya Terhadap Pembentukan MoU Mengenai

Penempatan TKI antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Malaysia

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik (S.IP) Strata-1

Jurusan Hubungan Internasional

Oleh:

Koento Wijanarko 201010360311110

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Koento Wijanarko

Nim : 201010360311110

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Hubungan Internasional

Judul Skripsi : Kasus Nirmala Bonat dan Implikasinya terhadap

Pembentukan MoU Mengenai Penempatan TKI antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Malaysia

Disetujui,

Dosen Pembimbing

Pembimbing I

Dyah Estu Kurniawati, S.Sos., M.Si

Pembimbing II

M.Syaprin Zahidi, S.IP., MA

Mengetahui,

Dekan FISIP UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si

Ketua Jurusan HI

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Koento Wijanarko

Nim : 201010360311110

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Hubungan Internasional

Judul Skripsi : Kasus Nirmala Bonat dan Implikasinya terhadap

Pembentukan MoU Mengenai Penempatan TKI antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Malaysia

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Dan dinyatakan LULUS

Pada hari :Kamis Tanggal : 30 Oktober 2014 Tempat : Ruang Seminar FISIP

Mengesahkan

Dekan FISIP – UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si

Dewan Penguji: Tanda Tangan

1. Helmia Asyathri,S.IP ( )

2. Peggy Puspa Haffsari, M.Sc ( )

(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah Ini

Nama : Koento Wijanarko

Tempat, tanggal lahir : Medan, 19 Februari 1992

NIM : 201010360311110

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:

Kasus Nirmala Bonat dan Implikasinya terhadap Pembentukan MoU Mengenai Penempatan TKI antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Malaysia

Adalah bukan karya tulis ilmiah atau skripsi orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya

dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benanya dan

apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Malang, 03 Oktober 2014

Yang Menyatakan

(5)

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Koento Wijanarko

NIM : 201010360311110

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional

Judul Skripsi : Kasus Nirmala Bonat dan Implikasinya terhadap

Pembentukan MoU Mengenai Penempatan TKI antara

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Malaysia

Pembimbing : 1. Dyah Estu Kurniawati,S.sos., M.Si

2. M.Syaprin Zahidi,S.IP., MA

Tanggal Pembimbing I

Tanggal Pembimbing II

Keterangan

04 Nov 2013 04 Nov

2013

ACC Judul Skripsi

18 Des 2013 18 Des

2013

Pengajuan BAB I

28 Mei 2014 28 Mei

2014

ACC BAB I

03 Juni 2014 03 Juni

2014

Seminar Proposal

20 Juni 2014 20 Juni

2014

Revisi dan ACC BAB I

23 September 2014

23 Sep 2014 Pengajuan BAB II

25 September 2014

25 Sep 2014 Revisi dan ACC

BAB II 25 September

2014

25 Sep2014 Pengajuan BAB III,

IV 03 Oktober

2014

03 Okt 2014 ACC BAB IV

03 Oktober 2014

03 Okt 2014 ACC UJIAN

SKRIPSI 30 Oktober

2014

(6)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT pencipta alam semesta dengan segenap isinya,

nikmat melimpah, hidayah serta rahmat diberikan kepada seluruh makhluk

ciptaan-Nya, sehingga kita semua dapat menjalani setiap fase kehidupan di dunia

yang sementara dan akhirat yang kekal selamanya, Shalawat serta salam kepada

Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya yang menyeru sekalian alam untuk

dapat mengikuti seluruh sunnah beliau dan bertauhid kepadaAllah SWT yang

maha Esa agar kita semua dapat berjaya dan sukses baik di dunia dan akhirat.

Dengan rahmat Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul : “Kasus Nirmala Bonat dan Implikasinya terhadap Pembentukan MoU

Mengenai Penempatan TKI antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Malaysia”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Jurusan Ilmu Hubungan Internasional di

Universitas Muhammadiyah Malang. Banyak waktu, tenaga, dan pikiran serta

hambatan yang menyertai dalam penulisan skripsi ini akan tetapi berkat bantuan,

bimbingan, kritik dan saran dari semua pihak akhirnya Alhamdulillah puji syukur

kepada Allah SWT hingga akhirnya skripsi ini dapat selesai juga.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tulus dan

ikhlaskepada :

1. Allah SWT tanpa rahmat, hidayah, dan inayah-Nya maka tidak akan

mungkin penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua Orangtua mama dan papa tercinta yang tidak pernah berhenti

memberikan perhatian, kasih sayang, doa dan motivasi sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

(7)

4. Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Malang beserta jajarannya.

5. Gonda Yumitro, MA selaku Ketua Jurusan Hubungan Internasional.

6. Dyah Estu Kurniawati, S.Sos., M.Si selaku dosen pembimbing I yang

telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan bimbingan

kepada penulis hingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.

7. M.Syaprin Zahidi, S.IP., MA selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan banyak kritik dan saran selama bimbingan pengerjaan skripisi

ini.

8. Helmia Asyathri, S.IP dan Peggy Puspa Haffsari, M.Sc selaku dosen

penguji I dan dosen penguji II yang telah menguji penulis dengan baik dan

tegas dan senantiasa memberikan masukan dan motivasi kepada penulis

agar hasil penulisan skripsi menjadi lebih baik.

9. Bapak dan ibu staf pengajar pada Jurusan Hubungan Internasional dan

pegawai Fakultas Ilmu Hubungan Internasional atas segala ilmu, masukan

dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis selama berada di

Universitas Muhammadiyah Malang.

10.Kepada keluarga besar dan saudara-saudara yang sangat penulis cintai dan

hormati yang tak henti-hentinya memberikan dukungan, doa, nasehat, dan

motivasi hingga sampai detik ini penulis tetap kuat dan bersemangat dalam

menyelesaikan skripsi.

11.Kepada para Asatidz Pondok Pesantren Alternatif Pelajar Mahasiswa

(8)

Masjid Al Muqqorobunatas keceriaan, doa, dan dukungan yang telah

diberikan.

12.Kepada sahabat-sahabatku yang sama-sama berjuang di Kota Malang

Fauzan, Aryan, Agusta, Fariz, Awal dan adikkuDirga dan Reza tanpa

kalian semua hidup di Malang tidak akan seru, terima kasih atas kasih

sayang dan dukungan yang diberikan hingga saat ini.

13.Serta seluruh pihak yang ikut membantu, baik secara langsung maupun

tidak langsung. Begitu banyak nama yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu disini. Penulis hanya bisa berdoa, semoga Allah SWT membalas

kebaikan-kebaikan kalian semua dengan setimpal. Aamiin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, oleh sebab itu kritik dan saran dari

semua pihak sangat diharapkan penulis demi kesempurnaan tulisan.Semoga

skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak khususnya para

akademisi.Aamiin ya Rabbal Alamin.

Wassalammu’alaikumwarahmatullahi wabarakatuh

Malang, 03 Oktober 2014

(9)

DAFTAR ISI

Lembar Sampul Depan ... i

Lembar Persetujuan Skripsi ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan Orisinalitas ... iv

Berita Acara Bimbingan Skripsi ... v

Kata Pengantar ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

DAFTAR PUSTAKA ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 7

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

1.3.1. Tujuan Penelitian...7

1.3.2. Manfaat Penelitian... 8

1.4.Penelitian Terdahulu ... 8

1.5.Landasan Konseptual ... 16

1.5.1. Konsep HumanSecurity ... 16

1.5.2. Konsep Determinan Politik Luar Negeri ... 18

1.6.Metodologi Penelitian ... 20

1.6.1. Tipe Penelitian... 20

1.6.2. Teknik Pengumpulan Data ... 20

1.6.3. Teknik Analisa Data ... 21

1.6.4. Ruang Lingkup Penelitian ... 21

1.6.4.1 Batasan Waktu………....21

1.6.4.2 Batasan Materi………21

1.7.Argumen Dasar ... 22

1.8.Sistematika Penulisan ... 22

BAB II KASUS NIRMALA BONAT 2.1.Status Nirmala Bonat ... 24

2.2.Pelanggaran HAM terhadap Nirmala Bonat ... 35

BAB III UPAYA PEMERINTAH INDONESIA 3.1.Tindakan Pemerintah Indonesia ... 46

(10)

BAB IV PENUTUP

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.4.1 Posisi penelitian... .14

Tabel 2.1.1 Karakteristik Dasar Ketenagakerjaan Indonesia (1997-2010)...25

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Memorandum Saling Pengertian Mengenai Penempatan Tenaga Kerja Indonesia

(13)

DAFTAR PUSTAKA BUKU

Winarno, Budi, 2011, Isu-Isu Global Kontemporer, Jakarta: PT. Buku Seru.

Donelly, Jack, 1982, Human Rights and Foreign Policy, dalam Aleksius Jemadu,

2008, Politik Global dalam Teori dan Praktik, Yogyakarta: Graha Ilmu

William D.Coplin, 2003, Pengantar Politik Internasional: Suatu Telaah Teoritis,

Sinar Baru, Bandung

Miller, 2006, Agenda Politik Internasional, dalam Budi Winarno, 2011, Isu-Isu

Global Kontemporer, Jakarta: PT. Buku Seru.

Sidauruk Markus, Kebijakan pengupahan di Indonesia; Tinjauan Kritis dan

Panduan Menuju Upah Layak, Bumi Intitama Sejahtera Jakarta

IOM International Organization for Migration, 2010,Migrasi Tenaga Kerja dari

Indonesia Gambaran Umum Migrasi Tengara Kerja Indonesia di Beberapa

Negara Tujuan di Asia dan Timur Tengah

Budiono Kusumohamidjojo, 1987, Hubungan Internasional , Jakarta , Bina Cipta

JURNAL

IOM International Organization for Migration, 2010,Migrasi Tenaga Kerja dari

Indonesia Gambaran Umum Migrasi Tenaga Kerja Indonesia di Beberapa

Negara Tujuan di Asia dan Timur Tengah

Prasetyono, Edy 2003, Human Security, diakses dari:

http://propatria.or.id/loaddown/Paper%20Diskusi/Human%20Security%2

0-%20Edy%20Prasetyono.pdf

Kristiadi, J, 2003, National Security, Human Security,HAM dan Demokrasi,

(14)

http://www.propatria.or.id/download/Paper%20Diskusi/human_security_d

an_ham_jk.pdf

Hidayah, Anis, 2009, Perlawanan Sunyi Nirmala Bonat, diaksesdari

:http://www.elsam.or.id/downloads/1326795567_Anis_Hidayah_-_Perlawanan_Sunyi_Nirmala_Bonat.pdf

Novianti, 2013, Perlindungan Hukum terhadap Wilfrida Soik, diakses dari:

http://berkas.dpr.go.id/pengkajian/files/info_singkat/Info%20Singkat-V-19-I-P3DI-Oktober-2013-17.pdf

Ramcharan, Bertrand, 2004, Human Rights and Human Security, diakses dari:

http://unidir.org/pdf/articles/pdf-art2018.pdf

UNRISD, The New Economic Policy and Interethnic Relations in Malaysia, di

akses dari

http://www.unrisd.org/80256B3C005BCCF9/search/A20E9AD6E5BA919

780256B6D0057896B?OpenDocument

Dewi Anggreni, 2006, Dreamseekers: Indonesian woman as domestic workers in

Asia, diakses dari

:http://www.worldcat.org/title/dreamseekers-indonesian-women-as-domestic-workers-in-asia/oclc/67405756/viewport

Institute for Criminal Justice Reform, Deklarasi Universal Hal Asasi Manusia, di

akses dari http://icjr.or.id/deklarasi-universal-hak-asasi-manusia/

The Universal Declaration of Human Right, Preamble, di akses dari

http://www.un.org/en/documents/udhr/#atop

U.S. Department of State Dipomacy in Action, 2008 TI Report Heroes, di akses

(15)

Hannah Andrevski dan Samantha Lyneham, Australia Government Institute of

Crimonology, Experiences of exploitation and human trafficking among a

sample of Indonesian Migrant domestic workers, di akses dari

http://aic.gov.au/media_library/publications/tandi_pdf/tandi471.pdf

Muhammad Iqbal (Presiden Union Migrant Indonesia), Memonitor PRT di

Malaysia

DOKUMEN

Memorandum Saling Pengertian Mengenai Penempatan TKI antara Pemerintah

Republik Indonesia dan Pemerintah Malaysia tahun 2006

SKRIPSI

Prihatini Trisnawati, 2005, Kegagalan Diplomasi Pemerintahan Presiden SBY

terhadap Perlindungan TKI di Malaysia tahun 2004-2009, skripsi HI,

FISIP UMM

Siti Umi Hani, 2006, Upaya Diplomasi Pemerintah SBY dalam Mengatasi

Kekerasan terhadap TKW di Arab Saudi pada tahun 2004-2009, Skripsi

HI, FISIP UMM

Dian Safitri, 2007, Diplomasi Indonesia dalam Perlindungan Tenaga Kerja

Wanita di Malaysia pada Masa Pemerintahan SBY tahun 2004-2009,

skiripsi HI, FISIP UNHAS

Amanda Miranty, 2007, Tinjauan Yuridis Tentang Pemberian Perlindungan

Diplomatik Oleh Pemerintah Indonesia Terhadap Warga Negara Indonesia

yang Berada di Luar Negeri (Dengan Studi Kasus Mengenai Nirmala

(16)

INTERNET

International Organization for Migration, Key Migration Terms Table of

Contents, diakses dari:

http://www.iom.int/jahia/Jahia/about-

migration/migration-management-foundations/terminology/migration-typologies

Definisi tenaga kerja, diakses dari:

http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php?option=com_content&task=view&id=801

&Itemid=801

Mohamad Taufik, 2013, Ini Asal Usul dan Sejarah TKI Pertama Kali, diakses dari

:

http://www.merdeka.com/peristiwa/ini-asal-usul-dan-sejarah-tki-pertama-kali.html

BBC news, 2004, maid abuse case shock Malaysia, diakses dari:

http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/3734695.stm

Ahmad Khairul, 2012, Kebijakan Pemerintah Pasca Moratorium TKI ke

Malaysia, diakses dari:

http://disnakertransduk.jatimprov.go.id/ketenagakerjaan/574-kebijakan-pemerintah-pasca-moratorium-tki-ke-malaysia

BBC, 2012, TKI boleh ke Malaysia tahun ini, diakses dari:

http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2011/05/110530_tkimala

ysia.shtml

Indra Shalihin, 2004, Prihatin Nasib Nirmala, Puluhan Buruh Demo Kedubes

Malaysia, diakses dari:

(17)

Luhur Hertanto, 2008, SBY Temui Nirmala Bonat di Malaysia, diakses dari:

http://news.detik.com/read/2008/01/10/105125/877277/10/sby-temui-nirmala-bonat-di-malaysia

Jones Sirait, Nirmala Bonat ingin pulang dengan Presiden, diakses dari

http://www.pelita.or.id/baca.php?id=42414

Karakteristik Tenaga Kerja Indonesia, di akses dari

http://www.gajimu.com/main/tips-karir/kiat-pekerja/karakteristik-tenaga-kerja-indonesia

Jerry Indrawan, Buruh Migran di Asia: Kebijakan dan Praktek dalam Ilmu Sosial,

di akses dari

http://politik.kompasiana.com/2013/01/04/buruh-migran-di-asia-kebijakan-dan-praktek-dalam-ilmu-sosial-522115.html

Economic Planning Unit, New Economic Policy di akses dari

http://www.epu.gov.my/en/dasar-ekonomi-baru

UNRISD, The New Economic Policy and Interethnic Relations in Malaysia, di

akses dari

http://www.unrisd.org/80256B3C005BCCF9/search/A20E9AD6E5BA919

780256B6D0057896B?OpenDocument

Wahyu Atmaji, Perlindungan TKI selalu jadi masalah, di akses dari

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/06/20/15012

7/Perlindungan-TKI-Selalu-Jadi-Masalah

Nirmala Bonat tak Lelah Menunggu Keadilan, di akses dari

(18)

Ruslan Burhani, Nirmala Bonat Terbang ke Jakarta Selasa Malam, di akses dari

http://www.antaranews.com/berita/90132/nirmala-bonat-terbang-ke-jakarta-selasa-malam

Mazwin Nik Anis, 19 Maid agencies risk having licences revorked, di akses dari

http://www.thestar.com.my/story.aspx/?file=%2f2007%2f6%2f22%2fnati

on%2f18096507&

M. Mageswari, Abused maid Nirmala Bonat fails to reach settlement with

ex-employers, di akses dari

http://www.thestar.com.my/News/Nation/2012/10/19/Abused-maid-Nirmala-Bonat-fails-to-reach-settlement-with-exemployers/

Jonathan Kent, Malaysia angry at maid abuse, di akses dari

http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/3734945.stm

Tim Liputan Indosiar, Lemahnya Perlindungan Terhadap TKI, di akses dari

http://indosiar.com/fokus/lemahnya-perlindungan-terhadap-tki_27732.html

New Straits Times, Housewife in maid abuse case hospitalised, di akses dari

http://www.highbeam.com/doc/1P1-96836531.html

The Star Online, Nirmala Bonat case: Court Upholds 12-year jail term on

housewife, di akses dari

http://www.thestar.com.my/News/Nation/2012/10/01/Nirmala-Bonat-case-Court-upholds-12year-jail-term-on-housewife/

New Straits Times – DetikNews, Malaysia Minta Maaf pada Nirmala, di akses

(19)

http://news.detik.com/pemilu2014/read/2004/05/21/120505/157968/10/ma

laysia-minta-maaf-pada-nirmala

The Star Online, Nirmala Bonat case: Court Upholds 12-year jail term on

housewife, di akses dari

http://www.thestar.com.my/News/Nation/2012/10/01/Nirmala-Bonat-case-Court-upholds-12year-jail-term-on-housewife/

The Malaysian Insider, Nirmala Bonat case: Convicted housewife suicidal,

admitted to psychiatric ward, di akses dari

http://www.themalaysianinsider.com/malaysia/article/nirmala-bonat-case-convicted-housewife-suicidal-admitted-to-psychiatric-ward

MalayMailOnline, Nirmala Bonat‟s former employer tells court she is innocent, di

akses dari

http://www.themalaymailonline.com/malaysia/article/nirmala-bonats-former-employer-tells-court-she-is-innocent

Asia One News, berjudul Nirmala Bonat case: Judge describes Yim‟s behaviour

as sadistic, di akses dari

http://news.asiaone.com/News/AsiaOne+News/Crime/Story/A1Story2008

1128-104070.html

Jakarta Globe, Indonesian Maid Sues Over Abuse, di akses dari

http://www.thejakartaglobe.com/archive/indonesian-maid-sues-over-abuse/

BBC News, Malaysians angry at maid abuse, di akses dari

(20)

ABN News, Abused maid Nirmala Bonat‟s case goes to trial, di akses dari

http://news.abnxcess.com/2012/10/abused-maid-nirmala-bonats-case-goes-to-trial/

Sky News, „Sadistic‟ Housewife Abused Maid, di akses dari

http://news.sky.com/story/651482/sadistic-housewife-abused-maid

Aljazeera, Maid abuse draws 18-year sentence, di akses dari

http://www.aljazeera.com/news/asia-pacific/2008/11/200811281524738743.html

IRIN News, INDONESIA-MALAYSIA: Abuse case highlights need for stricter

laws, di akses dari

http://www.irinnews.org/report/85664/indonesia-malaysia-abuse-case-highlights-need-for-stricter-laws

Koran Tempo, Indonesia Kirim Nota Diplomatik ke Malaysia, di akses dari

http://koran.tempo.co/konten/2004/05/23/14029/Indonesia-Kirim-Nota-Diplomatik-ke-Malaysia

Merdeka, DPRD NTT Minta kasus Penganiayaan TKW Asal TTS di Malaysia

diusut, di akses dari

http://www.merdeka.com/hukum-kriminal/dprd-ntt-minta-kasus-penganiayaan-tkw-asal-tts-di-malaysia-diusut-vlusxns.html

Suara merdeka, Ibu Nirmala Hari Ini ke Malaysia “Saya Bawakan Kain untuk Dia”, di akses dari

http://www.suaramerdeka.com/harian/0405/26/nas13.htm

Liputan 6, Ibunda Nirmala Bonat bertemu Presiden Megawati, diakses dari

(21)

Tempointeraktif, Ibu Kandung Nirmala Bonat Bertemu Presiden, diakses dari

http://tempo.co.id/hg/nasional/2004/05/26/brk,20040526-03,id.html

Liputan6, Kisah Keluarga Nirmala Menuju Kuala Lumpuri, di aksesdari

http://news.liputan6.com/read/78972/kisah-keluarga-nirmala-menuju-kuala-lumpur

Suara Merdeka, Staff Depnakertrans ke Malaysia,di akses dari

http://www.suaramerdeka.com/harian/0405/22/nas01.htm

Nirmala Bonat bertemu dengan SBY dan Ibu Ani, di akses dari

http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2008/01/10/2651.html

Artikel Kementrian Sosial RI, MoU PLRT di Malaysia dan Masalah Pendidikan

Anak TKI, di akses dari

http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=print&sid=453

Tempo Bisnis, Indonesia-Malaysia Tandatangani Nota Kesepahaman TKI, di

akses dari

http://www.tempo.co/read/news/2004/05/10/05642419/Indonesia-Malaysia-Tandatangani-Nota-Kesepahaman-TKI

Tandatangi MoU Tentang PLRT, di akses dari

http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2006/05/13/525.html

Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, Presiden: Indonesia -

Malaysia Semakin Erat, di akses dari

http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=

128

The Star-detikNews, Dunia Marah pada Penyiksaan Kejam TKW Kupang di

(22)

http://news.detik.com/read/2004/05/21/092102/157931/10/dunia-marah-pada-penyiksaan-kejam-tkw-kupang-di-malaysia

Koran Tempo, Indonesia Kirim Nota Diplomatik ke Malaysia, diakses dari

http://koran.tempo.co/konten/2004/05/23/14029/Indonesia-Kirim-Nota-Diplomatik-ke-Malaysia

Liputan6, Orang Tua Nirmala Bonat Siap ke Malaysia, diakses dari

news.liputan6.com/read/78831/orang-tua-nirmala-siap-ke-malaysia

Liputan6, Presiden Megawati Akan Menemui Keluarga Nirmala, diakses dari

http://news.liputan6.com/read/78881/presiden-megawati-akan-menemui-keluarga-nirmala

Liputan6, Ibunda Nirmala Bonat Berangkat ke Malaysia, diakses dari

(23)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini kita sudah tidak asing lagi mendengar istilah Migrasi.Istilah

migrasi dapat didefinisikan sebagai bentuk perpindahan seseorang atau kelompok

orang dari satu unit wilayah geografis menyeberangi perbatasan politik atau

administrasi dengan keinginan untuk tinggal dalam tempo waktu tak terbatas atau

untuk sementara di suatu tempat yang bukan daerah asal.1 Definisi bisa diambil dari

wilayah geografis (migrasi), atau dari pandangan manusia (migran/pekerja), dengan

definisi ini yang menggunakan perspektif geografis dari sudut pandang manusia,

siapapun yang meninggalkan negaranya dengan tujuan untuk tinggal di tempat lain

disebut emigrant atau émigré. Di negara tujuan, mereka disebut imigran, atau seperti

digambarkan dalam UU Imigrasi yang dibentuk oleh setiap negara.2Para migran

yang berasal dari Indonesia kemudian mereka tinggal ke berbagai negara maka akan

disebut sebagai imigran asal Indonesia yang terkenal dengan nama Tenaga Kerja

Indonesia.

1

IOM International Organization for Migration, 2010,Migrasi Tenaga Kerja dari Indonesia Gambaran Umum Migrasi Tenaga Kerja Indonesia di Beberapa Negara Tujuan di Asia dan Timur Tengah, Hal:3

2

(24)

http://www.iom.int/jahia/Jahia/about-migration/migration-management-Tenaga kerja (manpower) adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15 tahun

atau lebih) yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa.3 Tenaga kerja yang

dibahas di sini adalah tenaga kerja dari suatu negara ke negara lain untuk

mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang lebih baik karena di negara asalnya

tidak tersedia lapangan kerja yang cukup dan mereka tidak mampu bersaing karena

kepadatan penduduk dan keterbatasan pendidikan. Karena itu mereka lebih memilih

untuk bekerja di luar negeri (TKI) dengan bekerja sebagai buruh kasar dengan upah

yang relative lebih tinggi dibandingkan di dalam negeri.

Sejarah pengiriman TKI dimulai pada tahun 1980-an, jauh sebelum republik

ini merdeka. Data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI),

pada awalnya pengiriman TKI dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda dengan

cara mengirim buruh kontrak ke negara Suriname, Amerika Selatan yang saat itu

merupakan jajahan Belanda. Ironisnya, pengiriman TKI ini berlanjut setelah

Indonesia merdeka, namun era ini tujuan pengiriman TKI menyebar, mulai beralih

ke Arab Saudi dan Malaysia. Malaysia menjadi negara tujuan lain karena memang

secara geografi dekat dengan Indonesia. Apalagi sejak dulu memang sudah ada

3

Definisi tenaga kerja, diakses dari:

(25)

perlintasan di batas antara kedua negara. Sampai 1980-an pengiriman TKI dilakukan

berdasarkan hubungan kekerabatan, per orangan dan tradisional.4

Tingginya tingkat kepadatan pendududuk Indonesia dan minimnya jumlah

lapangan pekerjaan yang ada di dalam negeri yang menyebabkan tingkat

pengangguran dan kemiskinan di Indonesia cukup tinggi. Hal ini membuat rakyat

Indonesia bergerak mencari pekerjaan ke tempat lain atau luar negeri untuk dapat

menafkahi seluruh keluarganya yang tanpa membutuhkan latar belakang pendidikan

yang tinggi. Pada akhir tahun 1997-an perekonomian negara Indonesia mengalami

kemerosotan, hal ini di karenakan krisis ekonomi yang melanda sebagian besar

negara-negara Asia pada tahun 1997-an termasuk Indonesia. Akibat dari sistem

internasional yang pada saat itu membuat negara- negara di wilayah Asia mengalami

kemunduran di bidang ekonomi. Dampak dari krisis ekonomi tersebut sampai saat

ini masih dirasakan didalam negeri. Terutama pada masa pemerintahan Dr. H.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 2004–2009 yang terus mengalami banyak

persoalan yang timbul khususnya dalam perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.

Tenaga kerja yang berasal dari Indonesia menjadi buruh migran di Malaysia

dikarenakan adanya kedekatan letak geografis dan kesamaan budaya, hal itu

membuka kemungkinan bagi warga Negara Indonesia yang berjenis kelamin

laki-laki maupun perempuan untuk merantau dan bekerja di Malaysia.Tenaga kerja dari

Indonesia yang berjenis kelamin wanita saat ini dikenal dengan sebutan Tenaga

4

Mohamad Taufik, 2013, Ini Asal Usul dan Sejarah TKI Pertama Kali, diakses dari :

(26)

Kerja Wanita (TKW).Maka dengan cara inilahpara TKW yang berada di Malaysia

berharap akan mendapatkan upah yang tinggi dengan latar belakang pendidikan yang

rendah. Namun hal itu telah menyebabkan timbulnya berbagai masalah yang seperti

TKW yang tidak dibayar, pelecehan seksual, penyiksaan,dan lain-lain. Namun

dibalik itu semua tetap sajaTKI/TKW adalah penyumbang yang cukup besar dalam

proses perkembangan ekonomi di Indonesia.

Keberadaan TKW di Malaysia yang sering mengalami persoalan seperti

tindakan kekerasan oleh majikannya, nampaknya menjadi masalah yang belum

terselesaikan sampai saat ini. Mestinya telah banyak program yang dilakukan

Pemerintah RI termasuk KBRI yang berada di Malaysia. Seperti diketahui setiap

tahunnya Malaysia menawarkan banyak pekerjaan yang memberikan peluang bagi

tenaga kerja asing masuk ke Malaysia. Pada tahun 2003 Nirmala Bonat sebagai TKW

yang berstatuslegal yang berasal dari Indonesia bekerja di Malaysia sebagai

pembantu rumah tangga.

Nirmala Bonat bekerja sebagai pembantu rumah tanggadi rumah majikannya

yang bernama Yim Pek Ha. Penyiksaan Nirmala Bonat oleh majikannya berawal dari

ia tidak sengaja memecahkan gelas dan hal tersebut memicu kemarahan majikan dan

memukulnya dengan cangkir besi dan membuat hidungnya patah, dan penyiksaan

terhadap Nirmala Bonat terus menerus selama ia bekerja disana5. Penganiyayan yang

dilakukan Yim Pek Haadalah tindakan pelanggaran HAM yang tidak sepatutnya

5

The Star, 2008, Nirmala Bonat Case: Hausewife found guilty, 18 years jail, diakses dari:

(27)

dilakukan. Kasus ini kemudian menjadi perhatian oleh masyarakat Indonesia yang

mengakibatkan berbagai elemen masyarakat mengutuk hal tesebut.

Kasus pelanggaran HAM yang dialami oleh Nirmala Bonat ini menjadi isu

hangat di dalam negeri Indonesia yang mengakibatkan adanya reaksi yang muncul

dari Komite Anti-Penindasan Buruh (KAPB), para aktivis ini melakukan aksi demo

di depan kantor Kedubes Malaysiadi Jakarta.Mereka menuntut agar majikannya

Nirmala Bonatdihukum secara maksimal dan berharap agar kasus yang seperti ini

tidak akan terjadi lagi. Mereka juga menekankan agar pemerintahbersikap lebih aktif

untuk menyelesaikan kasus pelanggaran-pelanggaran yang menimpa para pekerja

Indonesia yang berada di luar negeri selain Malaysia.6

Respon Pemerintah Indonesia juga dapat dilihat dalam tindakannya

menangani kasus yg dialami oleh Nirmala Bonat terbukti dengan kunjungan Presiden

SBY di Kuala Lumpur yang ingin bertemu langsung dengan Nirmala Bonat. Presiden

SBY sangat ingin mengetahui secara langsung perkembangan kasus yg dialami oleh

Nirmala Bonat, yang paling utama mengetahui bagaimana upaya yg dilakukan oleh

perwakilan Indonesia dan pihak otoritas hukum Malaysia selama proses hukum

tersebut berlangsung.7Nirmala Bonat yang berasal dari Indonesia menjadi TKW di

6Indra Shalihin, 2004, Prihatin Nasib Nirmala,Puluhan Buruh Demo Kedubes Malaysia, diakses dari:

http://news.detik.com/read/2004/05/27/123912/158741/10/prihatin-nasib-nirmala-puluhan-buruh-demo-kedubes-malaysia (25/03/13, 20: 13 WIB)

7

Luhur Hertanto, 2008, SBY Temui Nirmala Bonat di Malaysia, diakses dari:

(28)

Malaysia sudah menjadi isu global dimana kekhawatiran hal tersebut dapat terjadi

dimana-mana dan pada siapa saja.

Di era globalisasi sekarang inipemerintah tidak lagi mempunyai kemampuan

yang memadai untuk mendorong perlindungan dan penghormatan HAM karena peran

mereka yang semakin tergerus oleh pasar, dalam situasi yang seperti ini persoalan

HAM dewasa ini menjadi semakin kompleks dan penting.8 Kontribusi globalisasi dan

penegakkan HAM tampaknya berada dalam dua sudut yang saling berseberangan.

Pada satu sisi, demokrasi menyebar dalam skala luas dan sisi lainnya reformasi

banyak terjadi dikarenakan keterbukaan informasi pada masyarakat internasional.

TKW berasal dari Indonesia yang bekerja di Malaysia untuk mendapatkan

penghasilan yang lebih baik seperti yang diharapkan, tetapi malah menerima

perlakuan keji dari majikannya, dalam kasus ini Nirmala Bonat yang bekerja sebagai

pembantu rumah tangga.

Nirmala Bonat sebagai potret nyata, sejatinya bukan bekerja tapi diperbudak,

Nirmala Bonat bekerja 24 jam setiap hari, akomodasi tidak memadahi, seluruh

tubuhnya disetrika, disiram air panas, tidak digaji, dan tidak bisa keluar rumah. Dan

akhimya Nirmala Bonat memberanikan diri untuk melarikan diri dalam kondisi penuh

luka dan kritis pada 14 Mei 2004. Selama hampir 2 tahun, Nirmala Bonat bertahan

(29)

dalam kondisi buruk, majikannya selalu mengancam akan membunuh Nirmala kalau

dia melarikan diri.9

Kasus Nirmala Bonat tersebut mendorong terbentuknya MoUmengenai

Penempatan Tenaga Kerja Indonesiaantara Pemerintah Republik Indonesia dan

Pemerintah Malaysia yang ditandatangi di Bali pada tahun 2006.MoU tersebut yang

menandai kasus Nirmala Bonat berimplikasi terhadap hubungan antara Indonesia dan

Malaysia khususnya dalam permasalahan di bidang tenaga kerja Indonesia di

Malaysia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis

merumuskanpermasalahan sebagai berikut. Bagaimana kasus Nirmala Bonat

berimplikasi terhadap Pembentukan MoU mengenai PenempatanTenaga Kerja Indonesia antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Malaysia tahun 2006?

1.3 Tujuan dan Manfaat penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya-upaya Pemerintah

Indonesia dalam penyelesaian kasus Nirmala Bonat yang kemudian berimplikasi

9

Anis Hidayah, 2009, Perlawan Sunyi Nirmala Bonat, diakses

(30)

dari:http://www.elsam.or.id/downloads/1326795567_Anis_Hidayah_-terhadap terbentuknya MoU mengenai Penempatan TKI antara Pemerintah Republik

Indonesia dan Pemerintah Malaysia pada tahun 2006.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Sebagai bahan kajian untuk menambah pengetahuan dan wawasan di bidang

ilmu hubungan internasional, terutama tentang upaya-upaya Pemerintah Indonesia

dalam melindungi warga negaranya bila terjadi kasus kekerasan.Hasil dari penelitian

ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk menambah informasi dalam memecahkan

masalah penelitian yang berkaitan dengan upaya Pemerintah Indonesia dan Malaysia

untuk menjaga hubungan bilateral khusus dalam permasalahan ketenagakerjaan.

1.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ataupun sering disebut sebagai literatur riview yang

penulis dapatkan diantaranya adalah penelitian skripsi yang dilakukan oleh Prihatini

Trisnawati yang berjudul Kegagalan Diplomasi Pemerintahan Presiden SBY terhadap Perlindungan TKI di Malaysia tahun 2004-2009.Mengemukakan bahwa

peran Pemerintah Indonesia dalam penegakan kasus perlindungan TKI di Malaysia

dengan melalui cara diplomasi. Penelitian yang dilakukan oleh Prihatini Trisnawati

bersifat deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian skripsi ini memakai teori

diplomasi, menurut Prihatini Trisnawati dalam penelitian skripsinya pada masa

Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diplomasi yang dilakukan

(31)

penghentian sementara (moratorium) pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, Presiden

SBY bernegosiasi dengan melakukan kunjungan ke Malaysia untuk mengadakan

konferensi pers bersama Perdana Menteri Malaysia Ahmad Badawi, Presiden SBY

meminta Departemen Luar Negeri melakukan protes nota diplomatik kepada

negara-negara yang memperlakukan TKI tidak manusiawi.10

Di dalam penelitian ini Prihatini melihat upaya yang dilakukan pada masa

Pemerintah SBY dalam melindungi TKI secara umum yang bekerja di Malaysia pada

kurun waktu tahun 2004-2009. Yang memberi kesamaan terhadap penelitian penulis

adalah di masa pemerintah yang sama yakni era SBY. Dan beberapa hal yang

membedakannya adalah penelitian ini berfokus pada keseluruhan TKI yang berada di

Malaysia, sedangkan penulis hanya pada kasus individual saja yakni Nirmala Bonat,

kemudian kurun waktu penelitannya juga lebih panjang yakni dari 2004-2011. Dan

konsep yang digunakan juga berbeda, penelitian ini memakai konsep diplomasi

sedangkan penulis memakai konsep Determinan Politik Luar Negeri dan konsep

Human Security.

Penelitian terdahulu yang kedua adalah skripsi yang dilakukan oleh Siti Umi

Hani yang berjudul Upaya Diplomasi Pemerintah SBY dalam Mengatasi

Kekerasan terhadap TKW di Arab Saudi.Dalam penelitian skripsi ini Siti Umi Hani

mengemukakan upaya diplomasi pemerintahan SBY mengatasi kekerasan terhadap

TKW di Arab Saudi. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Siti Umi Hani bersifat

10

(32)

deskriptif kualitatif, menggunakan pendekatan diplomasi untuk menganalisa

upaya-upaya pemerintahan SBY dalam kasus kekerasan terhadap TKW di Arab Saudi pada

tahun 2004-2009. Isi dari penelitian skripsi yang dilakukan oleh Siti Umi Hani adalah

untuk mengetahui sejauh mana upaya yang telah dilakukan pemerintah tentang kasus

kekerasan TKW di Arab Saudi, dan apakah upaya tersebut memberikan perubahan

dalam mengurangi tindak kekerasan terhadap TKW di Arab Saudi. Banyaknya tindak

kekerasan terhadap TKW di Arab Saudi dinilai tidak ada upaya dari pemerintah

sehingga tindak kekerasan terhadap TKW di Arab Saudi terus terjadi dan pengiriman

TKW ke Arab Saudi juga masih tetap dilakukan.11

Pada penelitian terdahulu yang kedua ini tetap berfokus terhadap peran

Pemerintah SBY.Namun upaya pemerintah yang dilakukan di dalam penelitian ini

pada TKW yang berada di Arab Saudi. Kasus permasalahan TKW menjadi isu yang

sama yang diangkat oleh penulis yang juga melihat isu TKW namun pada sisi

perorangan saja yakni Nirmala Bonat. Perbedaan dengan penulis jelas pada negara

yang menjadi lokasi kasusnya, penulis melihat pada Negara Malaysia sedangkan

penelitian ini melihat pada Negara Arab Saudi.Konsepnya yang dipakai juga berbeda

dengan yang penulis pakai, penelitian ini memakai konsep diplomasi sedangkan

penulis memakai konsep Determinan Politik Luar Negeri dan konsep Human

security.

11

(33)

Penelitian terdahulu yang ketiga juga berasal dari skripsi yang berjudul

Diplomasi Indonesiadalam Perlindungan Tenaga Kerja Wanitadi Malaysiapada

MasaPemerintahan SBY Tahun 2004-2009.Penelitian skripsi yang ditulis oleh Dian Safitri ini bersifat deskriptif.Penelitian skripsi ini bertujuan untuk mengetahui strategi perjuangan diplomasi Indonesia dalam perlindungan tenaga kerja wanita di

Malaysia, bagaimana solusi Pemerintah Indonesia dalam penanganan kasus–kasus

kekerasan yang ada dan dialami oleh para tenaga kerja wanita di Malaysia.

Selanjutnya untuk mengetahui apa reaksi dan tindakan yang dilakukan oleh para

diplomat dan KBRI di Malaysia dalam menjalankan strategi diplomasi Indonesia di

luar negri.12

Pada penelitian terdahulu yang ketiga ini hampir mirip dengan apa yang

penulis teliti, Dian Safitri melihat bagaimana penanganan kasus-kasus kekerasan

yang dialami oleh para TKW yang berada di Malaysia. Dan tentu saja di era

pemerintahan yang sama yaitu era Pemerintahan SBY. Namun yang menjadi

perbedaan tetap pada isu yang dibahas oleh penulis hanya pada perorangan saja yaitu

kasus pelanggaran HAM yang dialami Nirmala Bonat, dan dalam kurun sejak kasus

ini muncul sampai selesai dan menghasilkan perpanjangan MoU yakni dari tahun

2004-2011. Di penelitian terdahulu yang ketiga ini tetap konsep menjadi perbedaan,

peneliti ini memakai konsep diplomasi sedangkan penulis memakai konsep

Determinan Politik Luar Negeri dan konsep Human security.

12

(34)

Kemudian penelitian terdahulu yang keempat berasal dari jurnal oleh

Novianti yang berjudul Perlindungan Hukum terhadap Wilfrida Soik.Dalam penelitian ini dia memaparkan mengenai kasus-kasus pembunuhan yang dilakukan

oleh TKW asal Indonesia yang bernama Wilfrida Soik terhadap majikannya.Menurut

pengakuannya pembunuhan ini dikarenakan adanya tindakan kekerasan yang dialami

oleh Wilfrida Soik sehingga memaksa dirinya untuk melakukan pembelaan diri yang

kemudian menyebabkan tewasnya Yeap Seok Pen, majikannya.13

Dalam kasus ini Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya hukum

secara maksimal dan pendekatan diplomatik secara bilateral untuk dapat meringankan

hukumannya.Dalamperkembangannya kasus ini belum mencapai titik putus hukuman

terhadap Wilfrida Soik.Wilfrida Soik terancam hukuman gantung setelah terbukti

melakukan pembunuhan atas majikannya. Akan tetapi dikarenakan kasus ini terjadi

pada tahun 2010 yang pada saat itu Wilfrida Soik masih berumur 18 tahun

berdasarkan UU No.23 tentang Perlindungan Anak yang mengakibatkan hukum

tersebut tidak berlaku. Sehingga pihak Pemerintahan Indonesia melakukan upaya

perlindungan hukum terhadap warga negaranya.14

Pada jurnal penelitian terdahulu ini Novianti melihat bagaimana upaya dari

pemerintah dalam menyelesaiakan kasus yang menimpa TKW Wilfrida Soik di

Malaysia. Titik fokus pada penelitian ini hampir sama karena melihat sisi perorangan

13

Novianti, 2013, Perlindungan Hukum terhadap Wilfrida Soik, diakses dari:

(35)

saja, sama seperti penulis melihat sisi kasus yang dialami oleh Nirmala Bonat saja.

Munculnya kasus ini juga pada tahun Pemerintahan SBY sehingga hal ini juga

menjadi titik yang sama pula pada penelitian yang dilakukan oleh penulis.

Perbedaaannya adalah Wilfirda Soik melakukan tindakan pembunuhan

terhadap majikannya untuk melindungi dirinya dari tindakan kekerasan yang terus

dialami sehingga mempengaruhi kondisi fisik dan mentalnya, dan pembunuhan itu

dilakukan Wilfrida Soik sebagai upaya untuk membela diri, dan juga kasus

pembunuhan ini terjadi pada tahun ketika umur Wilfrida Soik masih 18 tahun maka

Pemerintah Indonesia dengan gencarnya melakukan tindakan secara hukum untuk

menyelesaikan kasus ini.Sedangkan Nirmala Bonat adalah sebagai sosok yang

menerima kekerasan terhadap dirinya secara terus-menerus sehingga manjadi

pelanggaran HAM, lalu atas perkara inilah pemerintah juga gencar melakukan

tindakan untuk melindungi warga negaranya.

Maka dengan jelas perbedaan penelitian skripsi ini dengan

penelitian-penelitian terdahulu sebelumnya adalah, penulis lebih melihat dari upaya Pemerintah

Indonesia pada era SBY menyelesaikan permasalahan kasus pelanggaran HAM yang

dilakukan oleh majikan Nirmala Bonat, dan kemudian terlihat adanya upaya damai

yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Malaysia sehingga

akhirnya berimplikasi terhadap pembentukanMoU mengenai Penempatan TKI antara

(36)

membedakan beberapa penelitian diatas dengan penelitian yang akan dilakukan

[image:36.612.114.532.203.698.2]

penulis.

Tabel 1.4.1 Posisi Peneltian

NO. NAMA

(JUDUL PENELITIAN)

METODELOGI HASIL

1. Prihatini Trisnawati,

Kegagalan Diplomasi Pemerintahan Presiden SBY terhadap Perlindungan TKI di Malaysia tahun 2004-2009

(Skripsi) Penelitian ini bersifat deskriptif, Menggunakan konsep diplomasi  Indonesia melakukan penghentian sementara pengiriman tenaga kerja ke luar negeri

 Melakukan

kunjungan pada Januari 2008 untuk mengadakan konferensi pers bersama Perdana Menteri Malaysia Ahmad Badawi

 SBY meminta

Departemen Luar Negeri melakukan protes dengan nota diplomatik kepada negara-negara yang memperlakukan TKI tidak manusiawi

2. Siti Umi Hani,

Upaya Diplomasi Pemerintah SBY dalam Mengatasi Kekerasan terhadap TKW di Arab Saudi (Skripsi) Bersifat deskriptif kualitatif, Menggunakan pendekatan diplomasi

 Menganalisa peran

(37)

 Pemerintah

Indonesia berupaya menangani

kekerasan terhadap TKW di Arab Saudi pada tahun 2004-2009

3. Dian Safitri,

Diplomasi Indonesia dalam Perlindungan Tenaga Kerja Wanitadi Malaysiapada MasaPemerintahan SBY Tahun 2004-2009 (Skripsi) Bersifat deskriptif, Memakai konsep diplomasi  Menunjukkan bahwa penanganan kasus kekerasan yang dialami oleh tenaga kerja wanita yang dilakukan oleh diplomat maupun pemerintah dan KBRI setempat masih kurangdan belum optimal.

 Jumlah staf yang berada di KBRI tidak sebanding dengan jumlah TKW maupun TKI yang bekerja di Malaysia yang merupakan faktor penghambat kinerja diplomat Indonesia.

4. Novianti,

Perlindungan Hukum

terhadap Wilfrida Soik.

(38)

 Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya hukum secara maksimal dan pendekatan diplomatik secara bilateral untuk dapat meringankan hukumannya

5. Koento Wijanarko,

Kasus Nirmala Bonat dan Implikasinya terhadap Pembentukan MoU mengenaiPenempatan TKI antara Pemerintah Republik Indonesia danPemerintah Malaysia (Skripsi) Penelitian ini bersifat deskriptif, Menggunakan konsep Determinan Politik Luar Negeri dan Human Security

 Nirmala Bonat

adalah TKW asal Indonesia yang bekerja di Malaysia yang mengalami pelanggaran HAM.  Pemerintah Indonesia melakukan upaya dalam penyelesaian kasus tersebut yang kemudian

berimplikasi terhadap

terbentuknya MoU perekrutan dan penempatan TKI di Malaysia

1.5 Landasan Konseptual 1.5.1 Konsep Human Security

Human security dibagi dalam beberapa komponen sebagai berikut: keamanan

(39)

food), keamanan kesehatan (relative freedom from disease and infection), keamanan

lingkungan (access to sanitary water supply, clean air and a non-degraded land

system), keamanan sosial (security of cultural identity), Keamanan individual (security from physical violence and threat), dan keamanan politik (protection of basic human rights and freedom)15. Secara umum definisi konsep Human Security

menurut UNDP (United Nations Development Programme)mencakup “Freedom from

fear and freedom from want”16.

Dalam konsep human security terdapat berbagai komponen yang mengacu

pada penulisan di atas namun dalam penulisan ini, penulis akan menggunakan

komponen dalam konsep human security yang lebih terkait dengan kasus yang akan

dibahas yaitu keamanan individual (security from physical violence and

threat).Keamanan setiap individu dari tindakan kekerasan sesuai hak asasi manusia

dan kebebasan dalam artikel Bertrand Ramcharan dirumuskan sebagai berikut;

Kebebasan dan kesejahteraan hidup setiap individu harus mendapat perhatian yang

lebih, sehingga hak asasi manusia dan kebebasannya dapat berperan lebih signifikan

dalam interaksi setiap individu di tingkat nasional dan internasional, tidak adanya

15

J. Kristiadi, 2003, National Security, Human Security,HAM dan Demokrasi, diakses dari: http://www.propatria.or.id/download/Paper%20Diskusi/human_security_dan_ham_jk.pdf (26/03/13, 20:15 WIB)

16

Edy Prasetyono, 2003, Human Security, diakses dari:

(40)

http://propatria.or.id/loaddown/Paper%20Diskusi/Human%20Security%20-kekerasan terhadap manusia, semua individu mendapatkan hak asasi yang sama

sehingga dapat ditafsirkan setiap individu dalam situasi yang aman17.

Kasus pelanggaran HAM yang dialami oleh Nirmala Bonat merupakan

pelanggaran Human Security dalam pengertian tidak adanya kekerasan terhadap

individu karena semua individu memiliki hak yang sama, dapat berinteraksi dengan

sesama di kancah nasional maupun internasional, dan saling menjaga hak-hak yang

dimiliki oleh setiap individu.

1.5.2 Konsep Determinan Politik Luar Negeri

Konsep determinan politik luar negeri yang diusung oleh William D. Coplin

dalam bukunya “Pengantar Politik Internasional: Suatu Telaah Teoritis”

memfokuskan pada empat perilaku determinan politik luar negeri; Konteks

internasional, perilaku para pengambil keputusan politik luar negeri, dampak

kondisi ekonomi dan militer terhadap suatu negara, dan peran politik dalam negeri

dalam perumusan politik luar negeri.18

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan salah satu aspek dari

determinan politik luar negerinya William D. Coplin yaitu, Perilaku para

pengambil keputusan politik luar negeri. Di dalam bukunya William D. Coplin mengutip tulisan dari Rosenau bahwa peran kepentingan dan perilaku individual

17

Bertrand Ramcharan, 2004, Human Rights and Human Security, diakses dari: http://unidir.org/pdf/articles/pdf-art2018.pdf (28/03/13, 21:18 WIB)

18

(41)

dalam politik luar negeri sebagai variable idiosinkretik karena apa yang

diperkenalkan oleh individu itu dalam proses politik luar negeri tidak bisa

diramalkan.

Berbeda dengan yang Rosenau sampaikan bahwa yang menimpa variable

idiosinkretik dengan variable lainnya (sangat mirip yang disajikan disini), perilaku

politik luar negeri dengan menjelaskan bahwa itu adalah perilaku para pemimpin.

Pemimpin bisa mengikuti kebijakan-kebijakan yang meninggalkan tradisi historis,

tetapi masih terpaksa untuk berurusan dengan kondisi-kondisi yang

ditemukannya.Pengambilan keputusan itu, apakah dia orang besar atau bukan tidak

bisa beroperasi tanpa kemampuan sendiri. Lingkungannya adalah sistem

internasional, dan proses sosial dan politik dalam negeri yang merintangi dan

menentukan batas-batas aktifitasnya. Apabila kita membicarakan aktivitas seseorang,

tidak layak bila kita menghilangkan acuan terhadap bidang aktifitasnya seperti,

berbicara tentang pola-pola aktivitas dalam suatu bidang tanpa mengacu kepada cara

orang itu bereaksi di dalam bidang tersebut.19

Dalam penelitian ini upaya Pemerintah Indonesia bereaksi terhadap pola-pola

aktivitas yang mereka jalankan sesuai dengan bidangnya masing-masing dalam

cakupan sistem internasional.Dalam penentuan kebijakan politik luar negeri,

Indonesia berupaya untuk menyelesaikan kasus Nirmala Bonat sesuai dengan

kebijakan luar negerinya dalam konteks hubungan politik dengan Negara Malaysia.

(42)

Nirmala Bonat yang merupakan kasus pelanggaran HAM.Nirmala Bonat menjadi

determinan dalam penelitian ini, sehingga memudahkan penulis untuk dapat fokus

dan menganalisa lebih mudah.

Berdasarkan dua konsep yang penulis jabarkan diatas, penulis menganalisa

munculnya kasus pelanggaran HAM yang dialami oleh Nirmala Bonat ini menjadi

indikator sebab, sesuai dengan konsep Human Security. Sehingga upaya yang

dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dengan melihat warga negaranya mengalami

kasus tesebut yang menjadi indikator akibat, upaya pemerintah tersebut dapat dilihat

melalui konsep Determinan Politik Luar Negeri.

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Tipe Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif, yaitu

suatu pendekatan yang berisi pemaparan dengan menggambarkan data kemudian data

yang diperoleh tersebut dianalisis. Penelitian deskriptif juga bisa didefinisikan

sebagai suatu bentuk pemaparan dan penganalisaan data yang diperoleh oleh peneliti

berdasarkan landasan konsep dalam rangka mencapai sebuah kesimpulan.20

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan jenis data

sekunder, yaitu melalui informasi-informasi yang telah terangkum dalam buku-buku

(43)

dan yang tersedia dalam media massa, artikel-artikel dan tulisan-tulisan yang

berkaitan dengan objek penelitian dalam media elektronik. Datayang penulis

dapatkan melalui media tersebut dikumpulkan untuk kemudian diolah dan dipilah

serta dianalisis untuk dijadikan sebuah tulisan.

1.6.3 Teknik Analisa Data

Untuk menganalisa data yang telah diperoleh, penulis menggunakan teknik

secara argumentatif, yaitu penelitian yang melihat persoalan atau fenomena untuk

kemudian ditelaah dan dianalisa. menyederhanakan data tanpa mengurangi maknanya

atau bahkan membuang data yang sekiranya memang tidak dibutuhkan. Data terpilih

kemudian akan dipahami dan dijelaskan melalui pemahaman intelektual yang logis.

Sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang jelas dan ilmiah.

1.6.4 Ruang Lingkup Penelitian 1.6.4.1 Batasan Waktu

Batas waktu penelitian ini hanya pada kurun waktu kasus pelanggaran HAM

yang dialami oleh Nirmala Bonat kemudian menghasilkan MoU antara Indonesia dan

Malaysia yakni pada kurun 2004-2006.

1.6.4.2 Batasan Materi

Penelitian ini secara umum akan menggambarkan upaya-upaya Pemerintahan

(44)

ketika bekerja di Malaysia sebagai seorang TKI.Hal ini penulis teliti dengan melihat

datayang telah dikumpulkan yang berlangsung selama kurun waktu tersebut.

1.7 Argumen Dasar

Nirmala Bonat adalah TKI yang bekerja di Malaysia yang mengalami

kekerasan akibat dari perbuatan majikannya. Kasus kekerasan yang dialami oleh

Nirmala Bonat merupakan pelanggaran HAM yang termasuk dalam Human Security

yaitu komponen keamanan individual. Sehingga Pemerintah Indonesia melakukan

upaya-upaya dalam menyelesaikan kasus yang dialami oleh Nirmala Bonat.Tindakan

Pemerintah Indonesia tersebut merupakan implementasidari Determinan Politik Luar

Negeri. Sehingga dari perundingan yang dilakukan oleh kedua negara menghasilkan

terbentuknya MoU penempatan TKI antara Pemerintah Republik Indonesia

danPemerintah Malaysia.

1.8 Sistematika Penulisan

BAB II

Kasus Nirmala Bonat 2.1 Status Nirmala Bonat

2.2 Kasus Pelanggaran HAM Nirmala Bonat

Bab III

Upaya Pemerintah Indonesia 3.1 Tindakan Pemerintah Indonesia

(45)

3.2.2 Hubungan Bilateral Politik

Bab IV Penutup Kesimpulan

Gambar

Tabel 1.4.1 Posisi Peneltian

Referensi

Dokumen terkait

◦ Segmentation and Reassembly - The Transport layer divides application data into blocks of data that are an appropriate size. At the destination, the Transport layer reassembles

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga dokumen Rencana Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Bidang

Tubuh-tubuh bijih terdapat pada dan di sekitar dua tubuh-tubuh instrusi utama batuan beku yaitu monzodiorit Grasberg dan diorit Ertsberg dengan cebakan bijih tembaga

Dari hasil penelitian diperoleh pelaksanaan evaluasi tingkat pencapaian perkembangan anak usia dini di TK se-Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru secara keseluruhan dan

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 54 Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 6A Tahun 2009 tentang Perusahaan Daerah Pasar Resik Kota Tasikmalaya,

Sedangkan harta tetap adalah barang – barang yang dimiliki tetapi tidak untuk diperdagangkan, seperti aktiva tetap tidak dibebankan zakat. Akan tetapi untuk aktiva

Sejalan dengan komitmen Universitas Brawijaya dan Fakultas Kedokteran, komitmen Program Studi Farmasi terhadap berbagai bidang pengembangan sangat tinggi.

yang membutuhkan logika seperti terdapat dalam function tidak perlu menuliskan ulang akan tetapi cukup.. memanggil