• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN TARI MELALUI MEDIA VISUAL PADA ANAK TK DEWI SARTIKA I GEGERBITUNG SUKABUMI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN TARI MELALUI MEDIA VISUAL PADA ANAK TK DEWI SARTIKA I GEGERBITUNG SUKABUMI."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Siska Novalian Kelana, 2013

PEMBELAJARAN TARI MELALUI MEDIA VISUAL PADA ANAK TK DEWI SARTIKA I GEGERBITUNG SUKABUMI

SKRIPSI

DisusununtukMemenuhiSebagiandariSyarat MemperolehGelarSarjanaPendidikan

JurusanSeniTari

Oleh

SISKA NOPALIA KELANA 0906997

JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

Siska Novalian Kelana, 2013

Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

PEMBELAJARAN TARIMELALUI MEDIA

VISUAL PADA ANAK TK DEWISARTIKA

I GEGERBITUNG SUKABUMI

Oleh

Siska Nopalia Kelana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan BahasadanSeni

© SiskaNopaliaKelana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Siska Novalian Kelana, 2013

SISKA NOPALIA KELANA

PEMBELAJARAN TARI MELALUI MEDIA VISUAL PADA ANAK TK DEWI SARTIKA I GEGERBITUNG SUKABUMI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

E. Dedi Dj. Rosala, S.Sen.,M.Hum NIP.195703041983031001

Pembimbing II

Ayo Sunaryo, M.Pd NIP. 197708042005011001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari FPBS UPI

(4)

Siska Novalian Kelana, 2013

ABSTRAK

(5)
(6)

Siska Novalian Kelana, 2013

1. Pentingnya Perkembangan Kreativitas bagi se-usia siswa TK ………. ……… 30

(7)

vi

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian TK Dewi Sartika I Gegerbitung Sukabumi …..……….. 55

2. Pelaksanaan penerapan rangsangan pembelajaran tari melalui media pada siswa ………..………..………... 56

B. Deskripsi Proses pembelajaran pertemuan I ………...……… 57

C. Deskripsi Proses pembelajaran pertemuan II ..…………...……… 59

D. Deskripsi Proses pembelajaran pertemuan III ……….…….. 62

E. Deskripsi Proses pembelajaran pertemuan IV …………..…...….. 64

F. Deskripsi Proses pembelajaran pertemuan V ………….………… 66

(8)

vii

Siska Novalian Kelana, 2013

H.Evaluasi Hasil pembelajaran tari melalui media visual

Pada anak TK ………....………. 82

I. Pembahasan Hasil Penelitian ..……….. 97

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………...…. 100

A. Simpulan ……….. 100

1. Siswa ……….. 102

B. Saran ……….… 102

DAFTAR PUSTAKA ………. 104

(9)

Siska Novalian Kelana, 2013

DAFTAR TABEL 1. Tabel 3.1

Populasi Siswa TK Dewi Sartika I Gegerbitung Sukabumi………….………… 35 2. Tabel 3.2

Sampel yang diambil peneliti ……….………. 36 3. Tabel 3.3

Kategori sikap dan gerak jenis-jenis transportasi ………..………….. 41 4. Tabel 3.4

Kategori sikap dan gerak jenis-jenis transportasi yang ada di udara ……… 42 5. Tabel 3.5

Kategori sikap dan gerak jenis-jenis transportasi yang ada di darat………. 43 6. Tabel 3.6

Kategori sikap dan gerak jenis-jenis transportasi yang ada di laut ……….…… 44 7. Tabel 3.7

Kategori sikap dan gerak jenis transportasi

yang ber-roda dua,tiga,dan empat ……… 45

Deskripsi pelaksanaan pembelajaran tari I ……….……….. 69 11.Tabel 4.7

Deskripsi pelaksanaan pembelajaran tari II ……….…………. 71 12.Tabel 4.8

Deskripsi pelaksanaan pembelajaran tari III ……….….. 74 13.Tabel 4.9

14.Deskripsi pelaksanaan pembelajaran tari IV ……….….. 76 15.Tabel 4.10

(10)

vii

Siska Novalian Kelana, 2013

16.Tabel 4.11

kriteria penilaian ……….…. 81 17.Tabel 4.12

Evaluasi hasil pelaksanaan pembelajaran I ………. 82 18.Tabel 4.13

Jumlah nilai pertemuan I ………..……… 84

19.Tabel 4.14

Evaluasi hasil pelaksanaan pembelajaran II ………... 85 20.Tabel 4.15

Jumlah nilai pertemuan II ……….……… 87 21.Tabel 4.16

Evaluasi hasil pelaksanaan pembelajaran III ..………. 87 22.Tabel 4.17

Jumlah nilai pertemuan III ………... 90

23.Tabel 4.18

Evaluasi hasil pelaksanaan pembelajaran IV ……….……….. 91 24.Tabel 4.19

Jumlah nilai pertemuan IV ……… 93

25.Tabel 4.20

Evaluasi hasil pelaksanaan pembelajaran V ………. 94 26.Tabel 4.21

(11)

Siska Novalian Kelana, 2013

DAFTAR BAGAN

Bagan

1. Bagan 4.1

Konsep pembelajaran I ……….………. 58 2. Bagan 4.2

Konsep pembelajaran II ………. 60 3. Bagan 4.3

Konsep pembelajaran III ……….……. 62 4. Bagan 4.4

Konsep pembelajaran IV ………. 64 5. Bagan 4.5

(12)

Siska Novalian Kelana, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Gambar 4.6

Kegiatan pembelajaran pertemuan pertama ………..…… 66 2. Gambar 4.7

Eksplorasi gerak siswa pada jenis-jenis transportasi ……… 69 3. Gambar 4.8

Eksplorasi gerak transportasi yang ada di udara ………... 72 4. Gambar 4.9

Eksplorasi gerak transportasi yang ada di udara,laut dan darat ……… 75 5. Gambar 4.10

(13)

Siska Novalian Kelana, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu komponen dalam sistem masyarakat yang memiliki

peran serta kontribusi cukup besar untuk mempersiapkan sumber daya manusia

handal dimasa mendatang. Pendidikan berkualitas memiliki kaitan sangat erat

dengan proses pembelajaran efektif serta efisien sehingga mampu menuntun

peserta didik dalam mempersiapkan diri untuk menjadi sumber daya manusia

yang handal di masa yang akan datang. Melalui proses pembelajaran yang

berkualitas maka setiap peserta didik akan mendapat pengalaman belajar

sehingga sesuai dengan kebutuhan saat ini maupun dimasa depan. Hasil belajar

2yang didapat pada akhirnya harus bisa diterapkan untuk mengatasi

persoalan-persoalan yang muncul pada kehidupan nyata. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ishak Abdulhak (2006:7) bahwa “pembelajaran pada hakekatnya mempersiapkan peserta didik untuk dapat menampilkan tingkah laku dan hasil

pembelajaran.

Pembelajaran seni tari merupakan suatu usaha pembelajaran dengan

pembekalan pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai teori dan konsep tari,

serta keterampilan dalam menciptakan dan menyajikan tarian. Tari juga sangat

berpengaruh terhadap daya imajinasi anak. Seperti yang dikatakan Hawkins,

(1990:2) bahwa tari adalah ekspresi perasaan manusia yang diubah ke dalam

imajinasi dalam bentuk media gerak sehingga gerak yang simbolis tersebut

(14)

2

Siska Novalian Kelana, 2013

Media pembelajaran sangatlah penting untuk diterapkan dalam proses

pembelajaran karena bisa menunjang keberhasilan pencapaian tujuan

pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran yang dirancang secara

tepat dan bervariasi maka akan menstimulasi siswa untuk lebih terfokus dan aktif

dalam menerima materi pelajaran. Sadiman dkk, (2009:17) mengungkapkan bahwa “penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik.” Pada dasarnya setiap jenis media bisa digunakan dalam pembelajaran. Karena suatu media pembelajaran tidak ada

yang bagus atau jelek, tetapi apakah media tersebut tepat untuk digunakan atau

tidak. Setiap media yang digunakan dalam pembelajaran tentunya ditujukan

untuk membantu guru dalam menyampaikan pesan dan membantu siswa agar

lebih mudah dalam memahami pesan pembelajaran. Oleh karena itu, ketika akan

menerapkan suatu media dalam proses pembelajaran ada bebrapa hal yang harus

dipertimbangkan.

Pembelajaran tari sekarang ini umumnya guru hanya memberikan siswa tari

bentuk yang sudah ada tanpa memperhatikan apakah siswa akan suka atau tidak,

ada juga guru yang tidak memperhatikan apakan kemampuan anak berkembang

atau justru siswa akan terjerumus dalam proses pengajaran yang tidak sesuai

dengan perkembangan mereka, tari anak-anak sangatlah cocok bagi seusia TK

dari pada tari bentuk, untuk merangsang siswa

Pembelajaran seni tari pada anak usia Taman kanak-kanak (TK) anak tidak

dituntut untuk terampil menari, namun lebih kepada proses dimana anak mampu

untuk berkembang pada kreativitas serta perkembangan kognitif, afektif dan

psikomotor. Sehingga siswa dapat belajar dengan caranya sendiri dan

menyenangkan yang diharapkan. Siswa mampu mengeksplorasi gerak dengan

kreativitasnya sendiri yang kreatif berdasarkan kemampuannya yang dibantu

oleh media visual dan guru sebagai fasilitator. Seperti yang diungkap oleh

(15)

3

Siska Novalian Kelana, 2013

latihan kemahiran dan keterampilan gerak (semata-mata) tetapi lebih kepada

kemungkinannya untuk memperkembangkan daya ekspresi anak. Melalui

pembelajaran tari juga siswa dapat mengembangkan kemampuan dan bakatnya

dalam hal bergerak dan berfikir. Tari bagi anak mempunyai manfaat yang cukup

besar dalam membantu perkembangan jiwa menuju masa dewasa, Richard

Kraus, dalam Masunah (1969: 277) mengungkapkan demikian.

Lembaga Taman Kanak-kanak (TK), meskipun sebagai lembaga pendidikan

formal, sangat berbeda dengan lembaga pendidikan SD, SMP, dan SMA, di mana lembagannya yakni “taman” bukan sekolah” sebutan dari nama “taman” pada taman kanak-kanak mengandung makna adalah “tempat aman dan nyaman

(safe and comfortable) untuk bermain” menurut Agustina (2010 :1). Sehingga

pelaksanaan pendidikan di TK harus mampu menciptakan lingkungan bermain

yang aman dan nyaman sebagai wahana tumbuh kembang anak, oleh karena itu,

tahap tumbuh kembang anak didik harus sangat diperhatikan oleh lembaga

terutama oleh guru. Guru dan lembaga juga harus memperhatikan kesesuaian

dan keamanan alat juga sarana bermain, serta penepatan metode yang digunakan

dengan mempertimbangkan waktu, tempat, serta teman bermain. Berdasarkan

kurikulum dan surat edaran Depdiknas. Bermain merupakan cara terbaik untuk

mengembangkan potensi anak didik. Pada prinsipnya bermain mengandung

makna yang menyenangkan, mengasyikan tanpa ada paksaan dari luar diri anak,

dan lebih meningkatkan proses mengekslorasi potensi diri. Pendekatan bermain

sebagai metode pembelajaran di TK hendaknya disesuaikan dengan

perkembangan usia dan kemampuan anak didik. Dengan berangsur-angsur

dikembangkan dari bermain sambil belajar. Melalui pendekatan bermain,

anak-anak dapat berkembang, aspek pisikis dan fisik yang meliputi moral dan

nilai-nilai agama, sosial, emosiaonal, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan

(16)

4

Siska Novalian Kelana, 2013

Menurut prinsip yang lembaga pendidikan taman kanak-kanak yaitu: “bermain sambil belajar” tentunya pada setiap proses pembelajarannya unsur bermain akan lebih dominan. Dengan demikian dalam proses pembelajaran tari

terutama seni tari dapat dilakukan dengan sangat mudah melalui metode kreatif

dengan menggunakan tari anak-anak. Untuk dapat merangsang daya kreatifitas

siswa tersebut guru dapat memilih dan suember rangsangan-rangsangan yang

tepat bagi anak untuk kreatifitas siswa TK. Pada umumnya siswa lebih menyukai

gambar (media visual), dan bernyayi, dengan begitu siswa dapat menghasilkan

kreativitasnya melalui gerak tari. Tentunya dengan rangsang media visual yang

diberikan pada siswa akan disampaikan guru secara verbal mulai bercerita dan

bernyanyi, dan menghasilkan tari anak-anak seusia TK. Siswa dapat mengetahui

sesuatu hal ataupun benda melalui media visual, dan merekan dapat

menginterpretasikannya sesuai dengan apa yang siswa lihat dan amati. Bahkan

gurupun dapat menginstruksikan merka untuk menginterpretasi nya

(berkomunikasi melalui lisan) ke dalam sebuah gerak tari dengan kreativitasnya

tanpa dibimbing gerak oleh gurunya, gerak yang kreatif sendiri sesuai imajinasi

siswa.

Kebanyakan siswa biasanya akan merasa senang dengan berbagai hal yang

berupa gambar. Hal ini dapat dijadikan pemikat atau cara yang tepat agar siswa

merasa senang berada di dalam kelas. Pada penelitian ini peneliti memilih anak

seusia TK terutama yang masuk ke dalam lembaga pendidikan atau sekolah

taman kanak-kanak (TK). Mengapa hal tersebut yang dipilih, karena penulis

berfikir pendidikan pra-sekolah atau taman kanak-kanak merupakan tempat

terjadinya proses awal pembentukan aspek-aspek penting pada anak seperti

aspek fisik dan pisikis yang pada nantinya siswa diharapkan dapat kreativitas

(17)

5

Siska Novalian Kelana, 2013

Kehadiran pembelajaran tari, otomatis sekolah mulai menyiapkan sarana

dan prasarana, baik dari sisi sumber daya manusia maupun peralatan dan

perlengkapan untuk terselenggaranya pembelajaran tari, misalnya media visual

bergambar sebagai sarana penunjang utama pembelajaran tari siswa bisa

berkereatif dalam mengeksplor gerak tari.

Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan

indera penglihatan yang biasanya digunakan untuk membantu guru dalam

menjelaskan isi materi pembelajaran, Eka (2008 : 50). Rangsangan yang berasal

dari objek yang dapat ditangkap dengan indra penglihatan atau mata. Dapat

timbul dari gambar, objek alam, prilaku binatang, kegiatan manusia sehari-hari

dan lain-lain. Visual dapat memberi inspirasi dalam mewujudkan sebuah karya

tari, di sini tarian terbentuk berkat seorang atau penciptaan tari melihat objek

yang ada di sekitarnya, misalnya tari tani terinspirasi dari para petani-petani di

sawah menirukan gerkan-gerakan bertani melalui tarian yang indah, tari Merak

karena hasil dari pengamatan prilaku burung Merak.

Proses pembelajaran tari apabila guru menggunakan rangsang melalui

media visual (gambar), dengan itu siswa dapat mengembangkan daya

imajinasinya dengan kreativitas sesuai dengan keinginan sendiri, sesuai

pemahamannya siswa, pada pemberian rangsang media ini dapat terlihat respon

siswa yang beragam, misalnya dengan menunjukan media visual (gambar)

jenis-jenis alat transportasi, siswa akan berusaha melakukan gerak sederhana dan

gerakan disaat transportasi tersebut berjalan ataupun menirukan suara mesinya

pada saat berjalan dan tentunya sesuai dengan kemampuannya, hal ini juga dapat

melihat siswa untuk dapat mengemukakan hasil pemikiran dan imajinasinya

dihadapan teman dan guru tanpa harus merasa malu dan takut.

Dewasa ini permasalahan pembelajaran di kelas sering terjadi pada sekolah

di jenjang pendidikan formal khususnya pada jenjang pendidikan TK. Hal

(18)

6

Siska Novalian Kelana, 2013

Sukabumi, tepatnya pada kelas nol besar (B) Taman Kanak-Kanak Dewi Sartika

I Gegerbitung Sukabumi. Melalui kegiatan observasi awal (orientasi kelas),

peneliti melihat situasi yang kurang kondusif terjadi pada kelas tersebut,

khususnya dalam proses pembelajaran tari. Secara umum kondisi kelas terlihat

pasif dan kurang menyenangkan dengan gambaran siswa yang mengalami

kejenuhan dan kurang memperhatikan saat proses pembelajaran berlangsung.

Stimulus yang diberikan oleh guru seakan kurang sesuai dengan kebutuhan

belajar siswa sehingga respon yang diberikan siswa terlihat kurang, dengan kata

lain guru kurang berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang

bervariatif dan sesuai untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa terutama untuk

anak TK. Hal tersebut terjadi tanpa adanya penyikapan khusus untuk

mengatasinya, sehingga pada akhirnya berdampak pada tidak tercapainya tujuan

pembelajaran yang menyenangkan, dan yang menjadi masalah dalam kreativitas

siswa, masih rendahnya kreativitas gerak tari siswa kelas B di TK Dewi Sartika I

yang disebabkan kurangnya penggalian kreativitas disekolah. Kreativitas itu

misalnya siswa masih kurang merespon dengan gerak tari yang diberikan guru

dalam suatu tarian di depan kelas.

Penggunaan media visual (gambar) dalam rangka berkembangnya

kreativitas gerak tari anak inovasi dibidang media pembelajaran, ini diharapakan

menjadi salah media pembelajaran dengan segala kemudahan, kenyamanan

kemampuan terampil, kreatif, untuk menghasilkan suatu karya yang memiliki

kesan indah dalam sebuah karya seni siswa khusunya dalam bidang tari.

Pada kesempatan kali ini penulis tertarik dengan pembelajaran dengan

menggunakan media visual (gambar) agar anak dapat kreatif dalam

mengeksplorasi gerak tari siswa tidak membosankan dan jenuh pada siswa.

Dalam pemmbelajaran tari yang saat ini masih jarang sekali menggunakan media

visual berupa gambar untuk pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Berdasarkan

(19)

7

Siska Novalian Kelana, 2013

mengenai penggunaan media visual (gambar) agar siswa berkreatif dalam

mencari dan mengeksplorasi gerak tari siswa. Media visual (gambar) ini

diharapkan dapat membantu merangsang kreatif siswa dalam eksplorasi gerak

tari untuk terciptanya kesempatan bagi siswa agar dapat melakukan ekspresi

kreatif atau kemampuan ekspresi diri. Dengan demikian maka fokus penelitian

ini mengenai “Pembelajaran Tari Melalui Media Visual Pada Aanak TK Dewisartika I Gegerbitung Sukabumi” .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa identifikasi masalah peneliti

merumuskan suatu permasalahan sebagai berikut, kebanyakan dari seusia TK

daya kreativitas mereka kurang terasah sehingga, tidak jarang siswa lebih banyak

diam, pemalu, dan cepat bosan terkadang hal ini disebabkan kurangnya ketepatan

dalam pemilihan dan rangsang yang tepat dalam proses pembelajaran yang dapat

mengoptimalkan kreativitas siswa, maka penelitian ini diharapkan guru dapat

lebih mengenal anak yang aktif dan kreativitasnya yang berbeda-beda Untuk

mempermudah pembahasan masalah-masalah yang akan diteliti agar lebih fokus

dan spesifik, maka peneliti merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran tari melalui media visual (gambar) pada TK

Dewi Sartika I Gegerbitung Sukabumi?

2. Bagaimana hasil pembelajaran tari melalui media visual (gambar) pada anak

TK Dewi Sartika I Gegerbitung Sukabumi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis mempunyai tujuan

penulisan sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan bagaimana proses pembelajaran tari melalui media

(20)

8

Siska Novalian Kelana, 2013

2. Untuk mendeskripsikan hasil penerapan pembelajaran tari melalui media

visual pada anak TK Dewi Sartika I Gegerbitung Sukabumi ?

D. Tujuan Umum

Tujuan umum dari peneliti ini adalah untuk mengetahui permasalahan

pokok yang disebut dalam perumusan masalah, diantaranya adalah mengetahui

apakan media visual pada siswa selama ini ditanamkan pada pembelajaran tari

berlangsung, serta kreativitas siswa disekolah dapat berkembang baik.

E. Manfaat Peneliti 1. Bagi Guru

a. Sebagai bahan acuan atau pedoman untuk pembelajaran seni tari yang

akan dilaksanakan selanjutnya.

b. Sebagai bahan evaluasi mengenai pembelajaran seni tari yang telah

dilakukan

c. Memotivasi guru agar dapat menciptakan ha-hal baru dalam

melaksanakan pembelajaran tari di Sekolah.

2. Bagi Siswa

a. Siswa dapat meningkatkan daya kreativitas dan imajinatifnya melalui

gerak tari

b. Siswa dapat bereksplorasi dan mengembangkan gerakan-gerakan sehingga

tercipta sebagai suatu tarian

3. Bagi Peneliti

a. Dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman, mengenai pembelajaran

seni tari yang dilakukan melalui aktivitas metaforik untuk meningkatkan

eksplorasi gerak.

(21)

9

Siska Novalian Kelana, 2013

4. Untuk sekolah

a. Sebagai sebuah upaya kreatif serta alternatif dalam memilih dan

memanfaatkan media pembelajaran yang dapat menunjang proses belajar

mengajar dalam program pembelajaran disekolah.

b. Menjadi rekomendasi atau bahan kajian untuk para pengelola sekolah

dalam media pembelajaran tari

c. Menambah keragaman dan pengetahuan mendalam bidang seni tari

khususnya dalam mengekplorasi gerakan-gerakan baru

F. Sistematika Penulisan

ABSTRAK

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penulisan E. Sistematika Penulisan BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB III METODE PENELITIAN

(22)

10

Siska Novalian Kelana, 2013

C. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

2. Wawancara 3. Tes

4. Dokumentasi

D. Langkah-langkah Penelitian E. Instrument Penelitian F. Teknik Analisis Data

G. Lokasi, Populasi dan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(23)

Siska Novalian Kelana, 2013

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi

Lokasi yang akan dijadikan subjek penelitian ini adalah sekolah TK

Dwisartika yang berada di jln. Pramuka Desa Gegerbitung Rt 03, Rw 01,

Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi yang merupakan lokasi strategis di

desa Gegerbitung pusat kota Sukabumi. Lokasi tersebut dipilih karena setelah

melakukan observasi awal ternyata peneliti melihat bahwa proses pembelajaran

yang dilakukan di kelas kurang merangsang kemampuan siswa, tetapi siswa

terlihat sikap kreativitas dalam melakukan kegiatan berkesenian yang mendukung

sekolah serta materi yang akan disampaikan oleh peneliti belum pernah

dilakukan.

2. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Kemudian Suharsimi (2006:129) menyebutkan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Taman Kanak-kanak (TK) tahun

(24)

35

Siska Novalian Kelana, 2013

Tabel 3.1

Populasi Siswa TK Dewi Sartika I Gegerbitung Sukabumi yang mengikuti

Pembelajaran Tari

Tahun Ajaran 2012-2013

NO KELAS JUMLAH SISWA

(Orang)

1 B (L) 10 Orang

2 B (P) 11 Orang

Jumlah 21 Orang

Sumber: daftar absensi Tahun Ajaran 2012-2013

3. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagain atau wakil populasi yang diteliti. untuk

menggenerasikan hasil penelitian sampel Arikunto, 1996: 117, dari populasi yang

ada peneliti mengambil sampel secara total keseluruhan siswa yang ada di kelas,

Cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

melihat kreativitas anak mengeksplorasi gerak melalui stimulus (rangsangan)

media visual, setra aktif dan berani, disini sipeneliti bisa melihat tujuan

pembelajaran tari melalui media visual terhadap anak. Alasan peneliti mengambil

sampel secara total (keseluruhan) adalah karena dengan menggunakan sampel ini

peneliti dapat melihat keseluruhan terhadap perkembangan kreativitasnya aktif

dan berani. Penelitian ini dilaksanakan di TK Dwisartika yang berada di Jln.

Pramuka Desa Gegerbitung, Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi.

Objek dalam penelitian ini adalah anak TK yang berjumlah 21 siswa dengan

komposisi 10 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Sedangkan guru dalam

penelitian ini berposisi sebagai subjek/fasilitator (instruktur). Peneliti

menggunakan kelas ini sebagai subjek penelitian dikarenakan perlu adanya

(25)

36

Siska Novalian Kelana, 2013

hasil belajarnya, sehingga si peneliti bisa mendeskripsikan hasil belajar anak yang

sudah diteliti melalui metode pembelajaran yang sudah dirancang.

Pengambilan sampel ini didasarkan agar sampal tersebut dapat merata

dalam pemberian materi pokok yang digunakan. Khususnya dalam pembelajaran

tari, dengan tujuan kreativitas, aktif, berani pada anak ini untuk lebih mengenal,

menanggapi, dan mengekspresikan gerak tari yang mereka pikirkan yang diawali

dengan pembelajaran rangsang visual berupa gambar jenis-jenis transportasi lalu

siswa menginterpretasikannya kedalam eksplorasi gerak tari sederhana. Dalam

penentuan sampel juga diakibatkan oleh adanya keterbatasan tenaga dan waktu

yang dimiliki peneliti.

Tabel 3.2

Sampel yang diambil peneliti

NO KELAS JUMLAH ANAK

(Orang)

1 B (L) 10 Orang

2 B (P) 11 Orang

Jumlah 21 Orang

Jadi yang dijadikan sampel dalam peneliti ini adalah 21 orang siswa dari

populasi yang ada dan keseluruhannya merupakan siswa laki-laki dan perempuan.

Sampel tersebut diambil dikarenakan dari satu kela.

B. Metode Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah dan tujuan penulisan, makan peneliti ini

menggunakan metode Deskriptif Analisis. Penelitian Deskriptif Analisis adalah

suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set

kondisi, suatu sisetem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

sekarang, tematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

(26)

37

Siska Novalian Kelana, 2013

menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan

untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

Hal ini Menurut Nazir (1988: 63):

Metode Deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya.

Oleh karena itu, yang diteliti adalah apa yang dilakukan siswa pada proses

penelitian proses pembelajaran yang sedang berlangsung setiap pertemuannya dan

berbagai aktivitas lain dalam konteks pembelajaran tari, maka peneliti tentu saja

harus mendeskripsikan atau menggambarkan hasil penelitian yang sudah terjadi

secara rinci dan hasil lebih baik, melalui hasil akhir proses pembelajaran dalam

bentuk prosentasi peningkatan siswa. untuk itu peneliti wajib membuat catatan

lapangan dan catatan wawancara yang terperinci dan lengkap.

C. Definisi Oprasional

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dalam menghindari kesalahan

mengenai “pembelajaran tari melalui media visual pada anak TK Dewi Sartika I

Gegerbitung Sukabumi” maka peneliti memberi batasan istilah sebagai berikut :

Beberapa istilah yang terdapat dalam penelitian ini dan dipandang perlu

dijelaskan secaraoperasional adalah :

1. Pembelajaran Tari

a. Pembelajaran hasanah, (20011: 2) adalah proses interaksi antara

peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan

prilaku kearah yang lebih baik.

b. Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan

diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak

(27)

38

Siska Novalian Kelana, 2013

Pembelajaran Tari adalah sebuah konsep untuk mengenal membuat

dan memahami sebuah gerakan tari melalui gerak atau media memiliki

suatu tujuan interaksi antara peserta didik dan lingkungan sehingga

menghasilkan bentuk yang diungkapkan melalui gerak. Dengan

adanya pembelajaran tari siswa tentu saja tidak keluar dari konsep

yang sudah diberikan.

2. Media

a. Media pembelajaran menurut Arsyad (2007:4) adalah "media yang

membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau

mengandung maksud-maksud pengajaran.

b. Visual Rangsangan yang berasal dari objek yang dapat ditangkap

dengan indra penglihatan atau mata. Dapat timbul dari gambar, objek

alam, prilaku binatang, kegiatan manusia sehari-hari dan lain-lain.

Masunah (2012: 11)

Media visual adalah kombinasi dari kedua media di atas (pandang)

dapat membantu peserta didik dan pengajar dalam menciptakan suatu

proses pembelajaran yang efektif juga sebagai alat bantu untuk

stimulus (rangsangan) pikiran, perasaan, imajinasi, dan minat siswa

dalam proses belajar di kelas, intraktif antara siswa dan guru yang

dilengkapi dengan media pembelajaran seperti visual.

3. Taman Kanak-kanak (TK)

TK adalah dunia pelatihan dari lingkungan rumah kelingkungan sekolah.

TK diadakan dalam rangka membentuk kemandirian anak sehingga siap

untuk memasuki dunia sekolah yang sesungguhnya. Kegiatan belajar di

TK telah diupayakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut Jamaris (2003:

58),

Menurut kesimpulannya Taman kanak-kanak adalah sarana tempat dunia

(28)

39

Siska Novalian Kelana, 2013

yang kuat untuk mengenal lingkungan alam sekitar dan lingkungan

sosialnya lebih baik, rasa ingin tahu anak TK tidak terbatas pada hal-hal

baru melainkan juga berusaha untuk menemukan sendiri jawaban dengan

upaya memahami manusia yang berbeda di lingkungannya, yaitu tentang

bagaimana cara bergaul dengan teman, anak TK cendrung

mengekspresikan diri bila harus menanggapi situasi.

Anak TK mempunyai dorongan yang kuat untuk mengenal lingkungan

alam sekitar dan lingkungan sosialnya lebih baik. Anak ingin memahami

segala sesuatu yang dilihat dan didengar Hildebrand dalam Moeslichatoen

(2004 :11) segala sesuatu yang diamati oleh inderanya. Untuk menggapai

dorongan tersebut anak berusaha menemukan jawabannya sendiri dengan

berbagai cara. Misalnya jawaban terhadap segala sesuatu yang dilihat,

didengar, dicium, dirasakan atau diraba, tentang bangaimana terjadinya,

dari mana segala sesuatu itu berasal, atau apa yang terjadi bila sesuatu itu

dipegang. Anak TK cendrung mengekspresikan diri bila harus

menanggapi sesuatu, anak TK dalam bertingkah laku selalu diwarnai oleh

pribadinya dan diperkaya dengan gagasan-gagasan yang sudah ada dalam

pikirannya. Bila anak TK diberi kesempatan untuk mengekspresikan diri

secara kreatif maka hal ini akan menimbulkan gairah untuk belajar.

D. Instrumen Penelitian

Instrument pada penelitian ini merupakan alat pengumpulan data yang

akan digunakan dalam penelitian. Instrument yang digunakan pada penelitian

ini antara lain tes (perbuatan), studi dokumentasi, wawancara, dan observasi.

System penilaian atau evaluasi yang dilakukan peneliti menggunakan

indikator penilain yang ditentukan sendiri oleh peneliti yang digunakan

sebagai acuan tentunya dengan memperhatikan kemampuan siswa. Adapun

(29)

40

Siska Novalian Kelana, 2013

melihat kemandirian siswa dalam pembelajaran tari tentunya melalui

rangsangan-rangsangan tersebut,

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data penelitian sehingga bisa digunakan dalam memecahkan

permasalahan. Suharsimi Arikunto (2006:160) mengungkapkan bahwa “Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih hemat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah”. Salah satu faktor penentu keberhasilan dari suatu penelitian adalah pemilihan

instrumen yang tepat. Karena dengan penggunaan instrumen yang tepat maka

kita bisa mendapatkan data yang betul-betul dibutuhkan untuk menjawab

permasalahan dan menguji hipotesis penelitian yang telah ditetapkan sebagai

proses dalam menyimpulkan hasil penelitian. Format instrument tersebut

adalah sebagai berikut. Salah satu faktor penentu keberhasilan dari suatu

penelitian adalah pemilihan instrumen yang tepat. Karena dengan penggunaan

instrumen yang tepat maka kita bisa mendapatkan data yang betul-betul

dibutuhkan untuk menjawab permasalahan dan menguji hipotesis penelitian

yang telah ditetapkan sebagai proses dalam menyimpulkan hasil penelitian.

Penelitian ini bersifat ingin mengetahui sejauh mana anak TK bisa

belajar tari melalui rangsangan media visual terhadap pembelajaran tari dari

hasil belajar kreativitas anak, dan anak tidak bosan dan pemalu melalui media

visual (gambar) jenis-jenis alat transportasi.

Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut:

a. Mempelajari silabus

b. Menyusun RPP mata pelajaran yang akan diberikan siswa TK

nyanyian dan tarian

c. Mengkonsultasikan rancangan instrumen tes dengan guru mengenai

(30)

41

Siska Novalian Kelana, 2013

d. Melakukan proses pembelajaran pada anak TK Dewi Sartika I

Gegerbitung Kab.Sukabumi

e. Menyusun instrumen tes kepada guru TK Dwisartika Gegerbitung

Kab.Sukabumi

f. Memberikan beberapa pertanyaan untuk guru mengenai sekolah TK

Dwisartika

1. Tes

Tes merupakan pernyataan yang harus dijawab, ditanggapi atau

tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang di tes, tes

digunakan untuk mengukur kemampuan seorang siswa setelah

mnguasai pembelajaran yang disampaikan terutama meliputi aspek

pengetahuan dan keterampilan.

Di bawah ini terdapat kategori penilaian yang akan dilaksanakan oleh

peneliti

Tabel 3.3

Kategori sikap dan gerak jenis-jenis transportasi

NO Nama Siswa Kategori Penilaian

(31)

42

Siska Novalian Kelana, 2013

GRW : Memiliki kemampuan unsur tari Gerak, Ruang dan Waktu

Untuk lebih mudah mendapatkan nilai dalam kategori ini, maka

dibuatlah kriteria penilaian sebagai berikut :

1. A = Sangat Baik

2. B = Baik

3. C = Cukup Baik

4. D = Kurang

Tabel 3.4

Kategori sikap dan gerak jenis-jenis transportasi yang ada di udara

NO Nama Siswa Kategori Penilaian

Rata-rata

transportasi yang ada di udara Menciptakan Gerak Sendiri

AB : Anak terlihat aktif dan berani

GRW : Memiliki kemampuan unsur tari Gerak, Ruang dan Waktu

Untuk lebih mudah mendapatkan nilai dalam kategori ini, maka

dibuatlah kriteria penilaian sebagai berikut :

2. A = Sangat Baik

(32)

43

Siska Novalian Kelana, 2013

3. C = Cukup Baik

4. D = Kurang

Tabel 3.5

Kategori sikap dan gerak jenis-jenis transportasi yang ada di darat

NO Nama Siswa Kategori Penilaian

Rata-rata

Tafiran

Nilai

MTD AB GRW

1

2

3

dst

Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa terdapat beberapa kategori

penilaian sebagai berikut :

MTD : Memiliki kemampuan untuk Mengungkapkan jenis

transportasi yang ada di darat dan Menciptakan Gerak Sendiri

AB : Anak terlihat aktif dan berani

GRW : Memiliki kemampuan unsur tari Gerak, Ruang dan Waktu

Untuk lebih mudah mendapatkan nilai dalam kategori ini, maka

dibuatlah 43riteria penilaian sebagai berikut :

3. A = Sangat Baik

2. B = Baik

3. C = Cukup Baik

(33)

44

Siska Novalian Kelana, 2013

Tabel 3.6

Kategori sikap dan gerak jenis-jenis transportasi yang ada di laut

NO Nama Siswa Kategori Penilaian

Rata-rata

Tafiran

Nilai

MLL AB GRW

1

2

3

dst

Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa terdapat beberapa kategori

penilaian sebagai berikut :

MLL : Memiliki kemampuan berani untuk Mengungkapkan jenis

transportasi yang ada di laut Menciptakan Gerak Sendiri

AB : Anak terlihat aktif dan berani

GRW : Memiliki kemampuan unsur tari Gerak, Ruang dan Waktu

Untuk lebih mudah mendapatkan nilai dalam kategori ini, maka

dibuatlah kriteria penilaian sebagai berikut :

4. A = Sangat Baik

2. B = Baik

3. C = Cukup Baik

(34)

45

Siska Novalian Kelana, 2013

Tabel 3.7

Kategori sikap dan gerak jenis-jenis transportasi yang ber-roda dua,

tiga dan empat

NO Nama Siswa Kategori Penilaian

Rata-rata

Tafiran

Nilai

MTB AB GRW

1

2

3

dst

Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa terdapat beberapa kategori

penilaian sebagai berikut :

MTB : Memiliki kemampuan berani untuk Mengungkapkan

jenis-jenis transportasi yang ber-roda dua, tiga dan empat dan

Menciptakan Gerak Sendiri

AB : Anak terlihat aktif dan berani

GRW : Memiliki kemampuan unsur tari Gerak, Ruang dan Waktu

Untuk lebih mudah mendapatkan nilai dalam kategori ini, maka

dibuatlah kriteria penilaian sebagai berikut :

5. A = Sangat Baik

2. B = Baik

3. C = Cukup Baik

(35)

46

Siska Novalian Kelana, 2013

Adapun beberapa kriteria dalam penilaian adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8 Kriterian Penilaian

Nilai Standar Angka Kriteria

80-90 A (Sangat Baik) Siswa aktif dalam pemebelajaran tari, mampu mengksplorasi gerak sendiri, ber-kreativitas terhadap media visual terhadap lagu, anak aktif dan berani dalam pembelajaran tari, menguasai Gerak, Ruang dan waktu

Dapat bekerja sama antar individu maupun kelompok.

70-79 B (Baik) Siswa mampu bereksplorasi, berkreativitas, peka terhadap lagu, serta masi kurang anak aktif dan berani dalam pembelajaran tari, baik menguasai Gerak, Ruang dan waktu Dapat bekerja sama antar individu maupun kelompok

60-69 C (Cukup baik) Siswa cukup mampu bereksplorasi, berkreativitas, peka terhadap lagu, serta anak aktif dan berani dalam pembelajaran tari, cukup menguasai Gerak, Ruang dan waktu

Dapat bekerja sama antar individu maupun kelompok

<60 D (Kurang Baik) Anak kurang mampu mengksplorasi gerak, kurang kreativitas, tidak peka terhadap lagu, serta anak terlalu banyak diam pasif dan berani dalam pembelajaran tari, sangat kurang menguasai Gerak, Ruang dan waktu

(36)

47

Siska Novalian Kelana, 2013

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan alat ukur yang diberikan kepada sampel untuk

mendapat jawaban yang diharapkan secara lisan dan perbuatan/tindakan.

Tes yang akan dilakukan adalah tes perbuatan yang mengukur kemampuan

siswa untuk dapat mengemukakan atau menampilakn tari hasil dari

eksplorasi siswa di depan kelas secara individu maupun kelompok, tes ini

dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Tes awal dilakukan

pada anak TK untuk mengeksplor gerakan-gerakan secara individu atau

berkelompok.

a. Observasi

Observasi yang dilakukan pada penelitian ini sebanyak 5 kali yang

dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran tari

melalui media visual terhadap kreativitas siswa Taman Kanak-kanak

(TK), selain itu observasi ini juga bertujuan untuk melihat pengaruh

pembelajaran tari melalui media visual untuk mengetahui kreativitas

pembelajaran tari melalui media visual pada siswa Taman Kanak-kanak

supaya kelas tersedup hidup, anak tidak banyak diam dan aktif tidak

membosankan. Observasi ini dilakukan 2 x 30 menit setiap pertemuan.

Observasi Langsung, pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau

proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung

diamati oleh pengamat/observer.

Pengamatan yang dilakukan peneliti mengenai proses pembelajaran

tari di TK Dewi Sartika I melalui media visual dengan melihat sejauh

mana siswa mengekplorasi gerak dan unsur-unsur tari melalui

kreativitas yang aktif tidak pasif. Kegiatan mengajar kemudian

didokumentasikan melalui foto atau video untuk bisa diamati apakah

(37)

48

Siska Novalian Kelana, 2013

pembelajaran tari tidak pasif, membosankan. Sudah sesuai atau belum

dengan indikator-indikator yang telah ditentukan

1. observasi siswa

Observasi siswa adalah pengamatan yang dilakukan kepada siswa

melalui bentuk format yang telah disediakan maupun secara langsung

(spontan). Observasi digunakan untuk mengumpulkan data partisipasi

dalam proses pembelajaran dan implementasi melalui penggunaan

media visual terhadap kreativitas se-usia TK pada pembelajaran tari. “Menurut Iskandar, (2009:68) Observasi merupakan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah

mencapai sasaran” Dari penjelasan ini, observasi/pengamatan terhadap

anak perlu dilakukan secara intens, sehingga proses dan hasil dapat

diketahui secara lebih relevan dibandingkan pengamatan secara tidak

langsung. Peneliti melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar

sekaligus mengamati/observasi proses belajar pembelajaran siswa

apakah sudah terlaksana dengan baik atau belum.

2. observasi guru

Observasi Guru adalah observasi yang dilakukan oleh guru untuk

kepentingan proses pembelajaran dengan format yang sudah

disediakan, dalam hal ini format di isi oleh guru/peneliti sendiri

maupun oleh guru kolaborator atau teman sejawat.

b. Tes.

Melakukan tes Tanya jawab kepada siswa tentang materi yang akan

disampaikan oleh guru mengenai pembelajaran tari, apakah siswa

memahami tentang seni tari, dan apakan siswa tertarik dengan

(38)

49

Siska Novalian Kelana, 2013

c. Wawancara

Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk

mendapatkan informasi. Teknik pengumpulan data dilaksanakan

melalui komunikasi secara lisan (tanya jawab) terhadap narasumber

yaitu kepala sekolah dan pengajar. Melakukan wawancara dengan para

pengajar di beberapa TK di kecamatan Gegerbitung kabupaten

Sukabumi. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi

tentang materi, cara mengajar, serta hambatan-hambata dialami dalam

mengajarkan tari, yang selama ini dilakukan oleh para pengajar

tersebut. Arikunto dalam Rahmawati, (2009:25) menyatakan bahwa

wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

untuk memperoleh informasi dari terwawancara

Wawancara untuk mendapatkan data dan mengkonstruksi kejadian

dalam proses pembelajaran di kelas. Dilaksanakannya wawancara

dalam penelitian ini merupakan sebuah bentuk penguatan dari hasil

pengamatan maupun yang dirasakan dari beberapa sumber yang ada di

sekolah setelah melihat dan merasakan proses pembelajaran tersebut.

Wawancara juga digunakan untuk data tambahan yang didapat dari

pelaksanaan di lapangan serta digunakan untuk memverifikasi hasil

observasi.

Penelitian ini dilakukan terhadap teman sejawat/kolaborator, kepala

sekolah, guru, dan siswa secara terstruktur dengan mengacu pada

pedoman wawancara yang telah disusun sebelumnya. Wawancara

terstruktur menurut Kunandar (2009: 159) adalah “apabila peneliti telah

menyiapkan pedoman atau bahan wawancara terlebih dahulu”. Sedangkan wawancara tidak terstruktur merupakan seorang peneliti

(39)

50

Siska Novalian Kelana, 2013

mengalir seperti dalam percakapan biasa, yaitu mengikut dan

menyesuaikan dengan situasi dan kondisi responden.

Wawancara menurut Lincoln dan Guba (1985) dalam Moleong (2001:135), antara lain untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian tentang situasi social (setting social). Wawancara dilakukan kepada siswa dan guru kolaborator untuk melihat sejauh mana efek tindakan yang telah dilaksanakan peneliti.

Wawancara kepada kepala sekolah

Wawancara ini bertujuan untuk menanyakan mengenai kurikulum di

sekolah TK, dan pembelajaran tari di TK, serta karakteristik siswa

sebagai langkah awal untuk melaksanakan proses pembelajaran tari

melalui media visual terhadap perkembangan kreativitas siswa

tersebut.

Wawancara kepada guru

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui kreativitas dan pengaruh

yang didapatkan dari pembelajaran tari melalui media visual

perkembangan kreativitas siswa.

d. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan jurnal maupun catatan yang dilakukan

peneliti dalam hal ini guru sebagai pemberi tindakan pada penelitian

ini meliputi pemanfaatan segala hal yang dapat dikumpulkan oleh

peneliti dengan bantuan dari guru lain. Tujuannya adalah untuk

melengkapi data-data yang kurang lengkap.

Catatan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan

jurnal harian (arsip) selama penelitian dan pada setiap tindakan yang

dilakukan peneliti/guru pada saat implementasi pembelajaran melalui

penggunaan media audio visual unutk menumbuhakn kemandirian pada

(40)

51

Siska Novalian Kelana, 2013

e. Diskusi

Diskusi untuk melihat sejauh mana proses pembelajaran ini

berlangsung dengan baik. Diskusi ini dilakukan oleh guru sebagai

peneliti. Tugas guru di dalam penelitian ini untuk mengamati dan

berdiskusi hasil dari pencapaian proses dan penggunaan media visual

yang sedang dilaksanakan.

f. Studi dokumentasi

Sesuai dengan teknik pengumpulan data pada observasi, maka

pendokumentasian dilakuan pada saat itu juga, dengan ujian untuk

memperoleh data yang lebih lengkap dan menunjang dalam penelitian

ini. Menganalisis data-data yang sudah ada berupa arsip mengenai

keadaan sekolah dan siswa, kegiatan apa saja yang telah dilakukan

siswa dalam pembelajaran seni tari, hasil-hasil yang telah diperoleh dan

berupa piagam, sertifikat, foto-foto, video dan sumber-sumber tertulis

lainnya.

Studi dokumentasi adalah suatu studi yang menghasilkan suatu objek

gambar, baik yang berupa audiolingual maupun audiovisual. Dalam

penelitian ini merupakan sarana penunjang agar data-data yang

diperoleh dari hasil yang diamati dikelas bisa lebih akurat. Hal tersebut

bisa membantu peneliti pada saat melakukan analisis terkait dengan

pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan dokumentasi tersebut

dapat berbentuk kegiatan, proses, dan dokumen – dokumen yang

(41)

52

Siska Novalian Kelana, 2013

F. Tahap Pelaksanaan

Penerapan materi Pembelajaran Tari melalui Media Visual pada anak

TK dengan lagu nyanyian jenis-jenis transportasi serta media visual dengan

menggunakan media gambar pesawat terbang, kereta api, motor, dan sepeda

dilakukan oleh pengajar di TK tersebut. Materi itu merupakan materi yang

telah dipersiapkan oleh peneliti dan sebelumnya telah dikonsultasikannya

dengan dosen di jurusan Seni Tari dengan Guru di TK pada saat kegiatan

belajar berlangsung peneliti mengamati KBM tersebut. Hal ini dilakukan

dalam lima kali pertemuan untuk Pembelajaran Tari melalui Media Visual

Pada Anak TK.

G. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan

pendekatan kualitatif. Penggunaan metode ini juga dimaksudkan untuk

mempermudah siswa dalam mengikuti proses penelitian ini karena dengan

metode ini objek tidak diberikan perlakuan khusus sehingga proses penelitian

dengan hasil yang diterima akan bersifat alamiah tanpa ada manipulasi

tertentu.

Pada pemaparan hasil analisis data menggunakan deskriptif analisis

yaitu mendeskripsikan hasil peneliti pada saat pembelajaran tari melalui

media visual pada anak TK Dewi Sartika I Gegerbitung sukabumi. Pemilihan

metode dan pendekatan ini dimaksudkan agar peneliti lebih menerangkan

secara terperinci hal-hal apa saja yang terjadi dilapangan ketika proses

penelitian berlangsung. Hal-hal terkecil apapun yang merupakan sebuah

respon yang timbul pada siswa dari penerapan pembelajaran tari ini akan

dapat dijelaskan oleh peneliti, bahkan mungkin dapat diketahui segala

sebab-akibatnya yang dimunculkan siswa dari penerapan ini. Analisis data

(42)

53

Siska Novalian Kelana, 2013

Analisis proses merupakan analisis tentang pengaruh tari melalui

media visual untuk terhadap kreativitas anak dalam menciptakan gerak tari,

berkembangnya kreativitas sanak dan responnya, sedangkan analisis hasil

adalah pendeskripsian hasil penerapan pemebelajaran tari pada siswa , dalam

pembelajaran tari di TK Dewi Sartika I berpijak pada hasil tindakan yang

dilakukan. Dalam analisis hasil ini terdapat tahapan-tahapan yang akan

dilakukan peneliti, yaitu pengumpulan data sekaligus reduksi, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan. Adapun langkah-langkah pengelolahan data

tersebut antara lain adalah :

1. Setelah melakukan data selesai, maka tahap selanjutnya melakukan rduksi

data dengan menggolongkan, mengarahkan, dan membuang yang tidak

perlu atau mengklasifikasikan data sesuai dengan permasalahannya.

2. Menyesuaikan data yang telah diperoleh sesuai dengan sumber-sumber

baikyang diperoleh secara lisan maupun tulisan berupa buku, hasil

wawancara, ataupun laporan-laporan tertulis hasil penelitian serupa yang

sudah dilakukan sebelumnya. Data yang telah direduksi dan disesuaikan

tersebut disajikan dalam bentuk narasi.

3. Mengolah data hasil penelitian pada saat penelitian, adapun format

penilaian adalah sebagai berikut :

Tabel 3.9

Contoh format penilaian

N0 NAMA SISWA L/P MGS AB KB BTL

(43)

54

Siska Novalian Kelana, 2013

7 8 9 10 11

Beberapa indikator penilaian tersebut adalah sebagai berikut :

a.Menciptakan gerak sendiri (MGS): Siswa dapat menciptakan gerak

sendiri (mengeksplorasi gerak) secara sederhana sesuai dengan

kemampuan motorik

b. Aktif dan Berani AB : Anak terlihat aktif dan berani pada saat

pembelajaran tari berlangsung sehingga anak tidak cepat bosan

c.Kekompakan Bernyanyian (KB): Siswa mampu menyanyikan syair lagu

secara kompak

d. (GRW ): Memiliki kemampuan unsur tari Gerak, Ruang dan Waktu

siswa bernyanyi dan menari mengikuti tempo Siswa bermain tempo

cepat, sedang dan lambat dalam bentuk gerak dan menciptakan level

tinggi, sedang, rendahnya gerakan, waktu dari setiap perubahan gerak,

sesuai dengan perkembangan kreativitas.

4. Menganalisis data yang telah diolah

(44)

100

Siska Novalian Kelana, 2013

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Secara umum hasil penelitian menggambarkan bahwa penggunaan media

visual dalam pembelajaran tari pada anak TK kelas nol besar (B). Hal ini dilihat dan

diamati dari hasil analisis data yang dilakukan oleh guru dari beberapa penilaian sikap

aktif anak di kelas dan penilaian berupa proses pembelajaran tari sesuai dengan tema

yang ditentukan. Kesimpulan secara khusus dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut. Pembelajaran tari dengan melalui media visual dalam pembelajaran tari

dikelas pada anak TK. Langkah pertama peneliti melakukan analisis kurikulum.

Dalam perencanaan ini meliputi perencanaan tahunan, semester, silabus, tujuan

pembelajaran, strategi, RPP dan evaluasi yang terkandung didalamnya ditentukan.

Didalamnya proses, materi, metode, media, dan evaluasi diupayakan untuk mencapai

tujuan dengan lancar.

1. Proses pembelajaran tari dengan menggunakan media visual meliputi

Kegiatan pendahuluan meliputi pengabsenan kehadiran siswa sebelum

memulai pembelajaran, selanjutnya guru memulai pembelajaran dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan materi sebelumnya dengan materi yang akan diajari,

menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompotensi yang akan dicapai Proses

pembelajaran tari sebelum melakukan pembelajaran berlangsung guru

mempersiapkan media sebagai stimulus awal dan nyayian-nyayian, anak merespon

dengan baik, bernyayi bersama-sama dan guru memperlihatkan media berupa gambar

jenis-jenis alat transportasi pada anak, setelah anak memahami apa yang guru mereka

terangkan kemudian guru meminta anak menirukan atau mengeksplor gerak sesuai

apa yang mereka lihat yang ada di media visual (gambar) tersebut anak menirukan

satu persatu jenis alat-alat transportasi diantarannya adalah seperti pesawat terbang,

kapal laut, sepeda, bus angkutan umum, kereta apai dan sepeda motor secara

bergantian siswa mengeksplor gerak, pada saat media visual (gambar) transportasi

(45)

101

Siska Novalian Kelana, 2013

memberikan batasan-batasan gerak yang harus dicapai anak dalam menyusun gerakan

tari sesuai dengan urutan lagu yang dinyanyikan.

a) Kegiatan inti meliputi eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi

b)Kegiatan penutup, tahap akhir pada proses pembelajaran tari melalui media

visual, dalam pembelajaran ini adalah tahap evaluasi. Tahap evaluasi ini

dimaksudkan untuk mendeskripsikan proses evaluasi penggunaan media visual

dalam pembelajaran tari. Setelah itu guru melakukan refleksi bersama untuk

mengevaluasi pembelajaran yang baru dilakukan dengan menggunakan media

visual. Refleksi merupakan suatu kegiatan guru dalam melihat baik buruknya

proses perencanaan, pelaksanaan, serta hasil kreativitas eksplorasi gerak anak,

anak menjadi aktif dan pasif, yang dilakukan guru terhadap anak disesuaikan

dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru disini dalam proses

memperbaiki dan meminimalisir kesalahan proses belajar pembelajaran

2. kreativitas anak dalam mengeksplorasi gerak setelah melaksanakan pembelajaran

melalui media visual pada mata pelajaran tari dapat dilihat dari perolehan nilai

keaktifan anak dalam proses pembelajaran tari. pada pertemuan ke-1 (pertama)

sampai ke-5 (lima) melalui media visual. Nilai kreativitas dan keaktifan anak dalam

proses pembelajaran tari, anak menjadi aktif pada saat pembelajaran tari melalui

media visual kategori cukup baik. Maka setiap pertemuan yang dilaksanakan tahap

demi tahap tersebut anak aktif dan mampu mengeksplorasi gerak tari menjadikan

suasana kelas aktif tidak pasif. Karena berkembangnya imajinasi, mengeluarkan

ide-ide yang baru, kreativitas eksplorasi gerak dalam pembelajaran tari.

Secara keseluruhan untuk mata pelajaran tari dari pertemuan ke-1 sampai

pertemuan ke-5 tersebut sudah bisa menggambarkan dan mendeskripsikan hasil

yang cukup baik. Hal ini mendeskripsikan hasil perolehan penilaian keaktifan dan

kreativitas mengeksplorasi gerak tari pada anak TK dewi sartika gegerbitung

sukabumi mencapai nilai kategori yang cukup baik. Pembelajaran tari melalui

(46)

102

Siska Novalian Kelana, 2013

1. Siswa

Diharapkan siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran tari,dengan

adanya berbagai jenis media yang digunakan diantaranya media visual (gambar)

mampu dimanfaatan sebagai media untuk anak aktif dan kreatif.

B. Saran

Peneliti, dari kegiatan selama penelitian yang dilakukan di TK Dewi Sartika I

Gegerbitung Sukabumi tentang pembelajaran tari melalui pengaruh media visual

(gambar) terhadap perkembangan kreativitas tari siswa pada usia Taman

Kanak-kanak diharapkan memberikan implikasi yang baik. Anak pada seusia TK mungkin

belum cukup untuk bisa menghasilkan gerak tari yang sempurna tetapi disini tidak

salahnya jika anak mencoba mengeksplorasi gerak melihat berkembangnya imajinasi

dan kreativitas eksplorasi gerak tari, tidak hanya belajar tari saja kita didik untuk

mengembangkan kreativitas eksplorasi gerak tari siswa sejak dini mudah-mudahan

bisa terpengaruh pada pembelajaran lainnya, siswa se-usia TK ditanamkan kreativitas

sejak dini untuk memotivasi siswa menjadi lebih kreatif dan aktif. Peneliti

mengharapkan untuk para peneliti pendidikan selanjutnya dapat menemukan suatu

inovasi yang lebih baik. beragam dan atau inovasi yang baru yang tentunya belum

pernah dilakukan oleh peneliti sesudahnya, melakukan pengembangan yang lebih

khusus dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan terutama pembelajaran seni tari

dan khususnya masalah pembelajaran seni tari disekolah, sehingga pembelajaran tari

disekolah selanjutnya dapat lebih baik

Pembelajaran tari melalui media visual (gambar) terhadap perkembangan

kreativitas eksplorasi gerak tari siswa untuk usia Taman Kanak-kanak menjadi positif

terhadap pembelajaran tari pada anak dalam kegiatan pembelajaran, anak tidak hanya

belajar terus dibimbing oleh guru tatapi anak juga berhak untuk mengembangkan

bakat yang dimilikinya, belajar sambil bermain sesuka yang mereka inginkan dan

memahami setelah diberi stimulus awal dari gurunya, dengan pembelajaran ini tidak

membuat siswa tertekan pada saat belajar, penuh dengan canda tawa, dan bebas

namun ada batasannya. Guru sangat diharapkan pada saat pembelajaran agar lebih

bijak dalam memilih atau dapat meninjau pola pembelajaran tari yang sudah

(47)

101

Siska Novalian Kelana, 2013

pembelajarannya dalam mengembangkan ktreativitas gerak tari yang dimiliki anak

seusia TK, sehingga pembelajaran akan lebih baik dan menarik bagi anak. Anak akan

memperoleh pengalaman baru dalam melakukan gerak tari yang sebelumnya belum

pernah dilakukan, sehingga dapat memudahkan anak dalam mengikuti pembelajaran

(48)

Siska Novalian Kelana, 2013

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi (2001). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Asdi

Mahasatya

Endang Caturwati (2008).Tari Anak dan Permasalahannya. Buah Batu Bandung: Sunan

Ambu STSI Press Bandung

Hadjar Pamadhi dkk (2008).Pendidikan Seni di SD.Jakarta : Universitas Terbuka, 2008

Juju Masunah. 2012. Tari Pendidikan, Bandung : FPBS UPI

Amir dkk. 2007. Apresiasi Bahasa dan Seni. Bandung: BASEN PRESS.

Atik dkk. 1993. Ragam Cipta:Mengenal Seni Pertunjukan Daerah Jawa Barat. Bandung: CV Sampurna.

Caturwati, Endang. 1997. Tata Rias dan Busana Tari Sunda. Bandung: STSI PRESS BANDUNG

Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Ghazali, Hassan. 2012. Teori-Teori Pendidikan Seni.

http://sen1budaya.blogspot.com/2012/09/teori-teori-pendidikan-seni.html?m=1. [Online: 21 Agustus 2013]

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Kurdiana, Rachmat. 1996. Ilmu Budaya Sunda. Bandung: UNIVERSITAS PASUNDAN

Kusmayati dkk. 1996. Seni Pertunjukan Indonesia. Yogyakarta: MSPI.

Latifah, Diah dan Sulastianto. 1994. Pendidikan Seni 1. Bandung: Ganeca Exact.

Narawati, Tati. 2003. Jurnal Panggung

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. (2011). Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

(49)

Siska Novalian Kelana, 2013

Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan.

Sedyawati, Edi. 2006. Budaya Indonesia:Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Soedarsono. 2002. Seni Pertunjukan Indonesia Di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Gambar

Gambar
Tabel 3.1
Tabel 3.2 Sampel yang diambil peneliti
Tabel 3.3 Kategori sikap dan gerak jenis-jenis transportasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengertian ini dapat disimpulkan Pancasila pada hakikatnya merupakan dasar falsafah dan Ideologi negara yang diharapkan menjadi pendangan hidup bangsa Indonesia

Masyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan yang tinggi, maka akan memiliki kesadaran yang lebih yang sudah maju dengan pengetahuan yang tinggi, maka akan memiliki kesadaran

Laser dengan panjang gelombang yang lebih pendek (Q-switched Nd:YAG 532 nm, pulsed dye 510 nm) lebih efektif untuk lesi hiperpigmentasi superfisial / epidermis, dan panjang

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas segala rahmat dan karunia-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh

Jika laba yang dihasilkan perusahaan meningkat maka hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang baik dan hal tersebut dapat menjadikan tanggapan positif

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa kelas IV, V, dan VI SDN Jatirasa V Kota Bekasi untuk tes lari sprint memiliki nilai rata-rata 3.00 yang

Data akan dipindahkan dari load cell ke suatu sistem data akusisi yang berfungsi untuk merubah sinyal analog ke bentuk sinyal digital.Data akan disimpan pada PC sebagai gaya (N)

Kemudian variasi 4 fin menghasilkan arus generator paling kecil dibandingkan dengan variasi pengujian yang lainnya dengan nilai 0,12 A pada kecepatan angin 5 m/s.. Data arus