PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP YANG DIAJARKAN DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY
DAN SNOWBALL THROWING PADA MATERI BILANGAN BERPANGKAT DI KELAS
VII SMP NEGERI 1 SIMANINDO T.A. 2013/2014
Oleh:
Geltry J. Ambarita NIM. 409111033
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Ujian Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang diberikan sehingga skripsi dengan berjudul “Perbedan Kemampuan Pemahaman Konsep yang Diajarkan dengan Metode Two Stay Two
Stray Dan Snowball Throwing Pada Materi Bilangan Berpangkat Di Kelas VII SMP NEGERI 1 SIMANINDO T.A. 2013/2014” ini dapat selesai dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelas sarjana
pendidikan matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr. KMS. M. Amin Fauzi, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. Juga kepada
Ibu Dr. Izwita Dewi, M.Pd. selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan berupa kritik dan saran mulai dari proposal penelitian sampai selesainya
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada
Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si. selaku dosen penguji sekaligus Sekretaris Jurusan
Matematika, kepada Bapak Drs. Syafari, M.Pd. selaku dosen penguji sekaligus
Ketua Jurusan Matematika, kepada Bapak Drs. Zul Amry, M.Si. selaku Ketua
Prodi Pendidikan Matematika. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr. W Rajagukguk, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik, kepada
Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph. D. selaku Dekan FMIPA, kepada Bapak Dr.
Ibnu Hajar Damanik, M. Si. Selaku Rektor UNIMED dan juga buat seluruh Bapak
maupun Ibu dosen dan para staf pegawai Jurusan Matematika dan Fakultas MIPA
UNIMED yang juga membantu penulis.
Penulis juga tak lupa mengucakan terima kasih kepada Bapak Pinus
Sihaloho selaku Kepala Sekolah di tempat penelitian SMP Negeri 1 Simanindo,
Bapak H. Siallagan sebagai guru pembimbing dalam penelitian yang telah
bersedia menerima penulis dengan terbuka sehingga penelitian dapat berjalan
dengan lancar dan kepada semua pihak sekolah yang membantu kelancaran
v
Teristimewa buat Ibunda H. Sitohang yang memberikan dukungan penuh
dan doa demi keberhasilan penulis mulai dari perkuliahan sampai penyusunan
skripsi ini, kepada seluruh anggota keluarga yang telah memberikan dukungan
dan motivasi kepada penulis, terkhusus buat Kalep Sitompul yang selalu ada
mendampingi penulis dalam suka duka serta memberikan semangat kepada
penulis, dan buat seluruh teman-teman yang tidak disebutkan juga penulis
mengucapkan terima kasih buat semua doa dan dukungannya.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada seluruh teman-teman
penulis khususnya Debora J. Sinuhaji, Desima Eka M. Ginting, dan Rosalina
Gultom yang selalu ada dalam suka dan duka, yang memberi semangat dan
dukungan selama perkuliahan hingga pada penyusunan skripsi ini dan juga kepada
seluruh teman-teman di kelas DIK B 2009 serta semua pihak yang tidak
disebutkan yang juga memberikan bantuan, dukungan dan semangat kepada
penulis.
Dalam menyusun skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin,
namun demikian penulis juga menyadari masih ada kelemahan, kekurangan baik
dari segi bahasa, penulisan, maupun isi. Untuk itu penulis masih mengharapkan
saran maupun kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
skripsi ini ke depannya kelak dan supaya skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti
selanjutnya dan juga buat dunia pendidikan.
Medan, September 2013
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Bagan xi
Daftar Lampiran xii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 7
1.3 Batasan Masalah 8
1.4 Rumusan Masalah 8
1.5 Tujuan Penelitian 8
1.6 Manfaat Penelitian 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10
2.1 Kerangka Teoritis 10
2.1.1 Pengertian Konsep 10
2.1.2 Pemahaman Konsep dalam Matematika 12
2.1.3 Pembelajaran Konsep Matematika 15
vii
2.1.5 Pembelajaran Kooperatif 18
2.1.6 Metode Pembelajaran Kooperatif Metode Two Stay Two Stray 20
2.1.7 Metode Pembelajaran Kooperatif Metode Snowball Throwing 22
2.1.8 Perbedaan Metode Two Stay Two Stray dan 27
Metode Snowball Throwing
2.1.9 Materi Bilangan Berpangkat 28
2.1.9.1 Pangkat Bulat 28
2.1.9.2 Pangkat Bulat Positif 28
2.1.9.3 Pangkat Bulat Negatif dan Nol 29
2.1.9.4 Sifat-Sifat Bilangan Berpangkat Bilangan Bulat 29
2.1.10 Penelitian yang Relevan 30
2.1.11 Kerangka Konseptual 32
2.1.12 Hipotesis 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35
3.1 Jenis Penelitian 35
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 35
3.3 Populasi dan Sampel 35
3.3.1 Populasi 35
3.3.2 Sampel 35
3.4 Mekanisme dan Rancangan Penelitian 36
3.4.1 Mekanisme Penelitian 36
3.4.2 Rancangan Penelitian 37
3.5 Variabel Penelitian 38
3.6 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 39
3.6.1 Instrumen Pengumpulan Data 39
3.6.2 Teknik Pengumpulan Data 40
3.7 Teknik Analisis Data 43
3.7.1 Uji Normalitas 43
3.7.2 Uji Homogenitas 44
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 46
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 46
4.1.1 Nilai Pretes Kelas Two Stay Two Stray dan Snowball Throwing 46
4.1.2 Nilai Postes Kelas Two Stay Two Stray dan Snowball Throwing 47
4.1.3 Deskripsi Pemahama Konsep Siswa 48
4.2 Analisis Data Hasil Penelitian 52
4.2.1 Uji Normalitas Data 52
4.2.2 Uji Homogenitas Data 53
4.2.3 Uji Hipotesis Data 53
4.3 Deskripsi Perasaan Siswa 54
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian 60
4.5 Temuan Penelitian 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 66
5.1 Kesimpulan 66
5.2 Saran 67
DAFTAR PUSTAKA 68
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Metode Two Stay Two Stray dan Snowball Throwing 27
Tabel 2.2 Penelitian yang Relevan 31
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 38
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pretes 39
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Postes 39
Tabel 3.4 Validitas Soal Pretes 41
Tabel 3.5 Validitas Soal Postes 42
Tabel 4.1 Data Pretes Kelas Two Stay Two Stray dan Snowball Throwing 46
Tabel 4.2 Data Postes Kelas Two Stay Two Stray dan Snowball Throwing 47
Tabel 4.3 Skor Tes Pemahaman Konsep Siswa 48
Tabel 4.4 Data Hasil Lembar Perasaan Siswa Metode Two Stay Two Stray 54
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kesalahan siswa dalam menentukan sifat yang digunakan 3
dalam operasi bilangan berpangkat
Gambar 1.2 Kesalahan siswa dalam menentukan operasi bilangan 4
berpangkat yang benar dan yang salah
Gambar 1.3 Kesalahan siswa dalam menentukan hasil operasi bilangan 4
berpangkat
Gambar 1.4 Kesalahan siswa dalam mengaplikasikan operasi bilangan 5
berpangkat
Gambar 4.1. Diagram Skor Postes Siswa Kelas Two Stay Two Stray 50
Gambar 4.2. Diagram Skor Pemahaman Konsep Siswa Kelas Two Stay 51
Two Stray
Gambar 4.3. Diagram Skor Postes Siswa Kelas Snowball Throwing 51
Gambar 4.4. Diagram Skor Pemahaman Konsep Siswa Kelas 52
Snowball Throwing
Gambar 4.5. Lembar perasaan siswa A30 dengan komentarnya 55
Gambar 4.6. Lembar Perasaan Siswa A12 dengan komentarnya 56
Gambar 4.7. Lembar perasaan siswa A07 dengn komentarnya 56
Gambar 4.8. Lembar perasaan siswa B26 dengan komentarnya 58
Gambar 4.9. Lembar perasaan siswa A21 dengan komentarnya 59
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Two Stay Two Stray I 71
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Two Stay Two Stray II 76
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Two Stay Two Stray III 81
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Snowball Throwing I 85
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Snowball Throwing II 90
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Snowball Throwing III 94
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa Two Stay Two Stray I 98
Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa Two Stay Two Stray II 102
Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa Two Stay Two Stray III 106
Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa Snowball Throwing I 110
Lampiran 11 Lembar Kerja Siswa Snowball Throwing II 114
Lampiran 12 Lembar Kerja Siswa Snowball Throwing III 118
Lampiran 13 Kisi-Kisi Lembar Perasaan Siswa Metode Two Stay 122
Two Stray
Lampiran 14 Lembar Perasaan Siswa Metode Two Stay Two Stray 123
Lampiran 15 Kisi-kisi Lembar Perasaan Siswa Metode 126
Snowball Throwing
Lampiran 16 Lembar Perasaan Siswa Metode Snowball Throwing 127
Lampiran 17 Lembar Validasi Pretes 129
xiii
Lampiran 19 Lembar Validasi Postes 133
Lampiran 20 Soal Pretes 136
Lampiran 21 Soal Postes 137
Lampiran 22 Alternatif Jawaban Pretes 139
Lampiran 23 Alternatif Jawaban Postes 140
Lampiran 24 Pedoman Penskoran Nilai Siswa 142
Lampiran 25 Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep 143
Lampiran 26 Perhitungan Validitas Tes 145
Lampiran 27 Perhitungan Relibilitas Tes 150
Lampiran 28 Data Nilai Pretes dan Postes Kelas Two Stay Two Stray 154
Dan Snowball Throwing
Lampiran 29 Perhitungan Data Pretes dan Postes 156
Lampiran 30 Perhitungan Uji Normalitas 159
Lampiran 31 Perhitungan Uji Homogenitas 165
Lampiran 32 Perhitungan Uji Hipotesis 167
Lampiran 33 Perhitungan Ketuntasan Belajar Siswa 169
Lampiran 34 Dokumentasi Penelitian 173
Lampiran 35 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t 180
Lampiran 36 Daftar Nilai Kritis Uji Lilliefors 181
Lampiran 37 Daftar Nilai Luasan Kurva Normal 182
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks.
Peristiwa tersebut merupakan kegiatan komunikasi antar manusia sehingga
manusia itu tumbuh sebagai pribadi yang utuh. Dengan pendidikan, seseorang
akan dapat membekali hidupnya dengan berbagai macam pengalamalam.
Seperti yang terdapat dalam UUSPN No. 20 tahun 2003 (Sagala, 2009:3)
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, bangsa, dan negara”.
Banyaknya permasalahan pendidikan yang diungkapan di berbagai media
menunjukkan bahwa masih banyak permasalahan pendidikan yang belum dapat
dicari pemecahannya. Salah satunya berkaitan erat dengan pendidikan
matematika. Pendidikan matematika memiliki peranan penting bagi setiap
individu karena dengan matematika individu dapat meningkatkan kemampuan
bernalar, berpikir kritis, logis, sistematis, dan kreatif.
Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang dipelajari oleh semua
siswa di jenjang pendidikan formal mulai dari SD sampai SMA bahkan hingga
jenjang perguruan tinggi. Ada banyak alasan perlunya belajar matematika dan
berbagai alasan tersebut pada hakikatnya dapat diringkas karena masalah
kehidupan sehari-hari. Ironisnya kebanyakan siswa di sekolah menganggap
matematika sebagai mata pelajaran yang paling sulit dan tidak disukai. Seperti yang dikemukakan Abdurrahman (2009: 252) : “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling
2
ini matematika masih rendah dan jauh tertinggal dibanding dengan negara lain.
Belajar matematika tidak sama dengan belajar sejarah atau pelajaran hafalan
lainnya yang mementingkan proses menghafal, dalam matematika metode
menghafal tidak cukup karena matematika bukanlah ilmu hafalan. Jika ingin
berhasil mengerjakan soal-soal matematika maka harus banyak berlatih dan
memahami rumus-rumusnya. Dalam prakteknya di sekolah, kebanyakan siswa
cenderung hanya sekedar menghafal konsep yang ada dan meniru
langkah-langkah penyelesaian yang diberikan oleh guru, ketika mereka ditanya apakah
mengerti konsep yang dimaksud, maka jawaban mereka adalah tidak, mereka
mengakui bahwa hanya hafal saja. Walaupun demikian ada siswa mampu
memiliki tingkat hafalan yang baik terhadap materi yang diterimanya, namun
kenyataannya mereka sering tidak memahami dan mengerti secara mendalam
konsep dari pengetahuan tersebut.
Salah satu kesulitan siswa dalam mempelajari matematika terletak pada
sulitnya siswa memahami konsep. Berdasarkan observasi awal yang telah
dilakukan peneliti pada tanggal 16 Februari 2013 melalui wawancara kepada Ibu
A.H. Sitanggang, selaku guru matematika bidang studi matematika kelas VII di
SMP Negeri 1 Simanindo menyatakan: ”bahwa kemampuan siswa dalam
memahami konsep memang masih kurang “. Berdasarkan hasil tes
awalpemahaman konsep bilangan berpangkat kepada 37 orang siswa kelas VII
SMP N 1 Simanindo pada tanggal 25 Mei 2013 diperoleh bahwa pemahaman
konsep siswa tentang bilangan berpangkat memang masih kurang terlihat dari
bagaimana siswa mengerjakan soal pemahaman konsep yang diberikan masih
terdapat kekeliruan tentang konsep bilangan berpangkat diantaranya:
1. Sebanyak 62,17% siswa tidak pahamdalam menentukan sifat-sifat yang
digunakan dalam operasi bilangan berpangkat (soal nomor 2 lampiran 21),
antara lain: sebanyak 16,22% siswa tidak bisa menentukan sifat-sifat yang
dipakai dalam operasi bilangan berpangkat, terlihat dari lembarjawaban yang
kosong; sebanyak 18, 92% siswa tidak memahami maksud menentukan
3
jawaban siswa malah menghitung hasil operasi yang diberikan; dan sebanyak
27,03% siswa salah dalam menentukan sifat-sifat yang digunakan dalam
operasi bilangan berpangkat, terlihat dari jawaban tidak sesuai.
4
2. Sebanyak 97,30% siswa tidak mampu menentukan bentuk perpangkatan yang
benar dan yang salah (soal nomor 3lampiran 21), terlihat pada lembar jawaban
siswa keliru menentukan mana bentuk perpangkatan yang benar dan bentuk
perpangkatan yang salah.
Gambar 1.2 Kesalahan siswa dalam menentukan operasi bilangan berpangkat yang benar dan yang salah
3. Sebanyak 56,75% siswa salah dalam menghitung hasil bilangan berpangkat,
yakni pada (soal nomor 4 lampiran 21), terlihat pada lembar jawaban siswa
tidak mengerti cara menghitung hasil dari operasi bilangan berpangkat yang
diberikan.
5
4. Sebanyak 56,75% siswa tidak paham mengaplikasikan bentuk pangkat ke
dalam soal (soal nomor 5 lampiran 21), terlihat pada lembar jawaban sebanyak
13,51% siswa tidak menjawab dan 43,24% siswa menjawab namun tidak
dalam bentuk pangkat.
Gambar 1. 4 Kesalahan siswa dalam mengaplikasikan operasi bilangan berpangkat
Dari lembar jawaban kesalahan siswa di atas, diperoleh bahwa pemahaman
konsep siswa kelas VII SMP N 1 Simanindo memang masih sangat rendah,
hampir seluruh siswa tidak mampu mengerjakan soal bilangan berpangkat sesuai
dengan konsep yang sebenarnya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa penyebab utama kesulitan yang dihadapi
siswa dalam menyelesaikan soal tentang perpangkatan bilangan bulat adalah
masih rendahnya pemahaman konsep siswa. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh
penggunaan metode pembelajaran yang kurang sesuai. Dalam prosespembelajaran
guru menerangkan materi dengan metode ceramah dimana siswa mendengarkan
kemudian mencatat hal-hal yang dianggap penting. Sumber utama pada proses ini
adalah penjelasan guru. Siswa hanya pasif mendengarkan uraian materi dan
menerima begitu saja ilmu dan informasi dari guru. Hal ini tentu berakibat
6
Berdasarkan hal tersebut pembelajaran yang hanya memberikan informasi
kepada siswa kurang tepat digunakan untuk pembelajaran matematika karena
matematika bukanlah ilmu hafalan melainkan harus lebih ditekankan pada
pemahaman konsep. Menjadikan siswa memahami konsep matematika bukanlah
pekerjaan yang mudah karena hal ini bersifat individual. Setiap siswa mempunyai
kemampuan yang berbeda dalam memahami suatu konsep, sehingga dalam proses
belajar mengajar hendaknya memacu bagaimana siswa belajar sebagai subjek,
bukan sebagai objek. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
memilih metode pembelajaran yang dapat memberi kesempatan yang luas kepada
siswa untuk berkembang. Memilih metode yang dapat melibatkan siswa secara
aktif dalam belajar, baik secar mental, fisik maupun sosial. Keterlibatan dan
keaktivan siswa dalam kegiatan belajar akan meningkat jika materi yang
disampaikan dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai.
Oleh karena itu,peneliti menggunakan metodeyang dapat menjadikan
seluruh siswa aktif dalam pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan
senang untuk belajar matematika, dapat menghubungkan konsep pemikiran yang
dimilikinya ke dalam dunia nyata agar dapat memotivasi siswa untuk menerapkan
pengetahuannya sehingga pemahaman konsep siswa meningkat yaitu dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif dalam kegiatan belajar mengajar.
Adapun metode pembelajaran kooperatif yang dapat dikembangkan dalam
pembelajaran matematika khususnya dalam mengembangkan kemampuan
pemahaman konsep siswa diantaranya adalan metode metode Two Stay Two Stray
dan Snowball Throwing.
Metode pembelajaran TSTS bisa digunakan dalam semua mata pelajaran
dan untuk semua tingkat usia anak didik. Struktur Dua Tinggal Dua Tamu ini
memberikan kesempatan kelompok untuk membagikan hasil dan informasi
dengan kelompok lain (Lie, 2010:61). Dalam metode pembelajaran kooperatif
TSTS ini memiliki tujuan siswa untuk bergotong royong dalam menemukan suatu
7
Snowball Throwing adalah paradigma pembelajaran efektif yang
merupakan rekomendasi UNESCO, yakni: belajar mengetahui (learning to know),
belajar bekerja (learning to do), belajar hidup bersama (learning to livetogether),
dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be)(Depdiknas, 2001:5).
MetodeSnowball Throwingmerupakan satu dari model pembelajaran kooperatif
dan membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena dituntut untuk
membuat pertanyaan dan pertanyaan tersebut dilempar ke kelompok lain untuk
dikerjakan (Suprijono, 2011).
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Perbedaan Kemampuan Pemahaman Konsep yang
Diajarkan dengan Metode Two Stay Two Stray dan Snowball Throwing pada Materi Bilangan Berpangkat di Kelas VII SMP Negeri 1 Simanindo T.A. 2013/2014”.
1.2.Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, maka permasalahan pada penelitian ini dapat di
identifikasikan sebagai berikut:
a. Rendahnya pemahaman siswa tentang konsep matematika.
b. Penyampaian materi matematika di sekolah yang kurang menekankan
pada pemahaman konsep siswa.
c. Ketertarikan siswa dalam belajar kurang dikarenakan metode yang
digunakan kurang menarik dan cenderung membosankan.
d. Kurangnya perhatian guru dalam melihat perbedaan kemampuan siswa
sehingga pemilihan metodenya kurang tepat.
e. Guru kurang memperhatikan bagaimana perasaan siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
f. Kurangnya perhatian guru dalam melihat kemampuan siswa dalam
8
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, permasalahan
dalam penelitian ini dibatasi pada: rendahnya pemahaman siswa tentang konsep
bilangan berpangkatdan penggunaan metode belajar yang kurang sesuai dengan
materi pembelajaran yang membuat siswa tidak merasa tertarik untuk belajar.
1.4. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang di atas masalah yang akan diteliti yaitu
sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep bilangan
berpangkat pada siswa yang diajarkan dengan metode Two Stay Two Stray dan
Snowball Throwing ?
2. Bagaimana siswa menemukan konsepbilangan berpangkat dengan metode
Two Stay Two Stray dan Snowball Throwing ?
3. Bagaimana perasaan siswa setelah diberi pembelajaran dengan metode Two
Stay Two Stray dan metode Snowball Throwing ?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman konsep siswa yang diajarkan
dengan metode Two Stay Two Stray dan Snowball Throwing.
2. Mengetahui bagaimana siswa menemukan konsep dengan metode Two Stay
Two Stray dan Snowball Throwing.
3. Mengetahui perasaan siswa setelah diberi pembelajaran dengan metode Two
9
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan pemahaman konsep siswa
yang diajarkan dengan metode Two Stay Two Stray dan metode Snowball
Throwing untuk materi bilangan berpangkat.
2. Mengetahui bagaimana perasaan siswa setelah diberi pembelajaran dengan
metode Two Stay Two Stray dan metode Snowball Throwing.
3. Bahan masukan bagi guru di sekolah tempat penelitian dalam pemilihan
metode yang relevan dalam pembelajaran agar kemampuan pemahaman
konsep siswa makin meningkat khususnya materi bilangan berpangkat.
4. Menambah wawasan peneliti sebagai calon guru.
67 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan rumuussan masalah yang ada maka yang menjadi kesimpulan
dari penelitian ini, yaitu:
1. Berdasarkan analisis terhadap data hasil penelitian maka disimpulkan
terdapat perbedaan pemahaman konsep siswa yang diajarkan dengan
metode Two Stay Two Stray dan metode Snowball Throwing pada materi
bilangan berpangkat di kelas VII SMP N 1 Simanindo T.A. 2013/2014
dengan rata-rata kemampuan pemahaman konsep siswa kelas Two Stay
Two Stray sebesar 63,05 dan kelas Snowball Throwing sebesar 54,10. 2. Dari hasil data tersebut disimpulkan bahwa siswa di kelas Two Stay Two
Stray menemukan konsep dengan cara menyatakan ulang konsep kemudian memberikan contoh dan bukan contoh lalu mengklasifikasikan
objek menurut sifatnya hingga membandingkan konsep, namun tidak ada
siswa yang menemukan konsep dengan cara mengaplikasikan konsep.
Sedangkan siswa di kelas Snowball Throwing menemukan konsep siswa
dengan cara menyatakan ulang konsep kemudian memberikan contoh dan
bukan contoh hingga mengklasifikasikan objek menurut sifatnya, namun
tidak ada siswa yang menemukan konsep dengan cara membandingkan
konsep dan mengaplikasikan konsep.
3. Dalam hal ketertarikan siswa atau perasaan siswa dalam mengikuti
metode pembelajaran di kelas hanya 72.7% siswa senang metode Two
Stay Two Stray dan 74.79% siswa senang metode Snowball Throwing. Sehingga dapat disimpulkan siswa merasa senang dalam mengikuti
67
5.2. Saran
1. Bagi guru mata pelajaran matematika yang ingin menerapkan metode Two
Stay Two Stray dan metode Snowball Throwingsebaiknya tidak diterapkan pada materi bilangan berpangkat karena kurang sesuai.
2. Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini agar terlebih
dahulu melihat materi yang sesuai serta langkah-langkah yang lebih
matang lagi supaya hasilnya lebih optimal dan pembelajaran berjalan
dengan lancar.
3. Bagi pihak sekolah agar lebih memperhatikan metode pembelajaran yang
digunakan dalam proses pembelajaran untuk lebih meningkatkan
pemahaman konsep siswa dan untuk menarik minat siswa dalam belajar
baik individu maupun kelompok.
4. Bagi siswa khususnya siswa di tempat penelitian yaitu SMP N 1
Simanindo agar lebih mampu untuk bekerjasama dengan teman di dalam
proses pembelajaran dan lebih bergiat di dalam mengikuti materi-materi
68
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:
Penerbit Rineka Cipta.
Afrilianto, M. 2012. Peningkatan Pemahaman Konsep Dan Kompetensi Strategis
Matematis Siswa SMP Dengan Pendekatan Metaphorical Thinking. Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung. Volume 1,
Nomor 2, September 2012. (diakses 13 Maret 2013)
Akhiriyah, Dewi Yuni. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Snowball
Throwing Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang. Jurnal Kependidikan Dasar Volume 1, Nomor 2, Februari 2011 (diakses 13 Maret 2013)
Anderson dan Krathwol. 2009.
(http://www.idonbiu.com/2009/05/perbedaan-kontekstual.html) (diakses 16 Januari 2013)
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Dahar, R.W. 2006. Teori-Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Depdiknas. 2001. Buku 1 Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis
Sekolah. Jakarta: Depdiknas.
Gultom, Herice. 2011. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw Dan Teknik Two Stay two Stray Di Kelas VIII SMP Negeri 24 Medan Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi FMIPA Universitas Negeri Medan.
Herdian. 2010. Kemampuan Pemahaman Matematika. (http://herdy07. wordpress.com/2010/05/27/ kemampuan-pemahaman-matematis/) (diakses
69
Kurjono. 2009. Proses Belajar Mengajar Dengan Aspek-aspeknya. Bandung:
Prodi Pendidikan Akutansi.
Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning, Jakarta: Penerbit Grasindo.
Rustini, Eva. 2011. Perbedaan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Yang
Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dan Tipe STAD Pada Pokok Bahasan SPLDV Kelas VIII SMP Negeri 27 Medan Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi FMIPA Universitas Negeri Medan.
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Penerbit
Alfabeta.
Siregar, Haria Fitri. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Sub Pokok Bahasan Bilangan Rasiona Berpangkat Bilangan Bulat di Kelas IX SMP Negeri 1 Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2010/2011. Matematika Skripsi FMIPA Universitas Negeri Medan.
Soedjadi. 2009. Pembelajaran Matematika Sekolah. (http://syarifartikel.blogspot.
com/2009/07/pembelajaranmatematika-sekolah.html)(diakses 17 Februari
2013)
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Belajar Matematika. Bandung: Penerbit
Remaja Rosda Karya.
Sudjana. 2005. Metoda Statistik. Jakarta: Tarsito.
Sugijono.2006. MatematikaSMP/MTsUntuk Kelas VII. Jakarta: Erlangga
Sukertiasih, Ni Komang. 2010. Implementasi Pembelajaran Kooperatif Dengan
70
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suryabrata, Sumadi. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Media Group.
Trimo dan Rusantiningsih. 2008. (http://researchhengines.com.0408trimo.html).
(diakses 17 Februari 2013)
Wanhar. 2008. Hubungan Antara Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika
Dengan Kemampuan Menyelesaikan Soal-Soal Fisika, (http://isjd.pdii.lipi. go.id/admin/jurnal/13093035.pdf)(diakses 12 Februari 2013)
Widodo, Rachmad. 2009. Model Pembelajaran Snowball Throwing.
(http://wyw1d.wordpress.com/2009/11/09/model-pembelajaran-18-snowball-throwing/. )(diakses 17 Februari 2013)