• Tidak ada hasil yang ditemukan

FISIP id Mahasiswa Ilmu Komunikasi Melatih Kuasai Public Speaking dan Presentasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FISIP id Mahasiswa Ilmu Komunikasi Melatih Kuasai Public Speaking dan Presentasi"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Exported from http://fisip.ub.ac.id/berita/mahasiswa-ilmu-komunikasi-melatih-kuasai-public-speaking-dan-presentasi.html export date : Wed, 20 Dec 2017 11:55:35

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Melatih Kuasai Public Speaking dan Presentasi

Jumat, 8 Desember 2017, dua mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya yakni Shaskia Maulidina (Ilmu Komunikasi 2014), dan Khoirunnisa (Ilmu Komunikasi 2015) diundang sebagai

pembicara utama pada workshop pelatihan “Public Speaking― dan “Presentasi― yang bertemakan workshop “SASUKE― (Sarjana Siap Kerja). Workshop tersebut diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas

Brawijaya (BEM FP UB) sebagai bekal untuk mahasiswanya dalam menghadapi dunia kerja. “Barang siapa yang tidak mempersiapkan latihan berbicara (public speaking), maka telah dia mempersiapkan kegagalannya dia sendiri,― mengutip dari pernyataan Shaskia, salah satu penyiar radio anak muda, MFM Malang. Shaskia atau yang biasa dipanggil Sasa

menjelaskan bahwasanya public speaking bukan sebuah bakat, namun sesuatu yang dapat dilatih dan diasah oleh diri sendiri, semakin banyak berlatih, hasilnya juga semakin bagus. Menurutnya semakin sering seseorang berlatih, semakin dirinya tahu kekurangannya, dengan begitu, seseorang semakin dapat mengevaluasi dirinya. “Public Speaking itu adalah salah satu soft skill yang penting karena, sebagai makhluk sosial kita butuh berinteraksi setiap hari, jika sebagai mahasiswa, maka setiap harinya mahasiswa akan berhadapan dengan tugas dan presentasi, dan juga bagi yang berorganisasi akan menuntut kemampuan public speaking mereka di dunia perkuliahan,― Ujar mantan General Manager Seven7line Radio FISIP UB ini. Perempuan kelahiran Malang ini mengatakan bahwa saat ini public speaking menjadi ketakutan banyak

orang. “Saat seseorang tidak memiliki cukup persiapan latihan untuk melakukan public speaking, maka biasanya orang itu akan gugup dan grogi saat berbicara, dan hasilnya, penampilannya tidak maksimal,― ujarnya saat diwawancarai minggu lalu. Saat menyampaikan materi, Sasa menyebutkan beberapa modal dan syarat untuk menjadi public speaker yg baik seperti memperhatikan body language yang baik dan tidak terlalu over, bicara setepatnya bukan secepatnya, tampil prima & menyenangkan, menjaga eye contact kepada semua yg hadir serta perhatian yang maksimal kepada audience. Pada materi presentasi, Khoirunnisa sebagai pemateri utama mengulas beberapa hal mengenai skill presentasi. “Skill seperti presentasi dan public speaking itu kan sebenarnya skill dasar yang harus dimiliki setiap orang, skill seperti itu tidak melulu

berhubungan dengan komunikasi. Semua bidang maupun jurusan dapat menguasi skill seperti ini―, ujar perempuan

 berkacamata yang kerap disapa Nisa ini. Nisa mengaku bahwa untuk menjadi presentator yang hebat seperti halnya Mario Teguh dibutuhkan pemahaman mengenai cara kerja materi presentasi itu sendiri. “Dalam melakukan presentasi yang utama itu adalah memahami audience, karena audience lah yang menentukan kredibilitas dari presentator,― jelas mahasiswa yang tengah menempuh studi komunikasi di tahun ketiga ini. Lebih lanjut, Nisa menjelaskan dua hal krusial yang harus diingat saat presentasi. “Saat opening, maka waktunya bagi seorang presentator memberikan first impression, saat itulah audience

memutuskan untuk melanjutkan mendengarkan, atau berhenti mendengar, sedangkan saat closing, ada moment closing

statement untuk diingat bahkan dibawa pulang oleh audience―, jelasnya lagi. Saat ditanya, mahasiswa yang dianugerahi

Referensi

Dokumen terkait

Untuk semua pihak yang telah membantu penulis baik dari segi moril maupun materil dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih, mohon maaf jika saya

Adanya kata-kata yang langsung merupakan pengucapan atau pelafalan bilangan menjadi wajar untuk menduga bahwa terdapat lambang bilangan yang berupa angka untuk masing-masing

Misalkan t it ik Q t erlet ak pada sisi belah ket upat ABCD sehingga PQ t idak sej aj ar dengan salah sat u sisi ABCD sert a PQ merupakan salah sat u sisi belah ket upat PQRS.

Pembelajaran dengan model pembela- jaran kooperatif tipe make a match ini diawa- li dengan guru menyiapkan materi yang co- cok untuk sesi review, guru menyiapkan dua buah

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan peneliti tentang pemahaman perawat tentang penerapanRJPdipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu umur, pendidikan,

[r]

diterima, dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered

Mata Empat sekilas tidak sama seperti masyarakat lain yang juga tinggal di tepi Sungai Musi, yang bekerja sebagai