• Tidak ada hasil yang ditemukan

ppl2_3201409069_R112_1349761702. 258.16KB 2013-07-11 22:14:57

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ppl2_3201409069_R112_1349761702. 258.16KB 2013-07-11 22:14:57"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 PATEBON

Disusun oleh:

Nama : Riska Istyas Apriyani.

NIM : 3301409069

Program studi : Pendidikan Geografi

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan PPL 2 ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL Unnes.

Hari :

Tanggal : 9 Oktober 2012

Disahkan oleh:

Koordinator Dosen Pembimbing Kepala Sekolah

Drs. Endro Puji Purwono, M.Kes Danardono, S.Pd, M.Pd NIP. 195903151985031003 NIP. 19601123 198501 1 001

Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayat-Nya sehingga laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya halangan. Laporan ini merupakan tugas wajib yang harus dikerjakan oleh setiap mahasiswa program pendidikan yang menyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan I & II yang diselenggarakan oleh UNNES. Laporan ini berisi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan Praktik Pengalaman Lapangan yang telah praktikan selesaikan.

Adapun pelakasanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 dilaksanakan dari tanggal 27 Agustus 2012 sampai dengan 20 Oktober 2012, bertempat di SMP Negeri 2 Patebon (Kendal). Selama PPL II, praktikan tidak mengalami hambatan-hambatan karena bantuan serta dukungan dari semua pihak.

Dalam kesempatan ini, praktikan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah bersedia membantu dalam penyelesaian penyusunan laporan ini, pihak-pihak tersebut antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M. Si. selaku rektor UNNES sekaligus Pelindung Pelaksaan PPL.

2. Bapak Drs. Masugino M. Pd. selaku selaku kepala UPT Universitas Negeri Semarang

3. Bapak Drs. Endro Puji Purwono, M. Kes selaku Koordiator Dosen Pembimbing PPL UNNES, yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan bagi praktikan.

4. Bapak Sriyanto,S.Pd,M.Pd selaku Dosen Pembimbing PPL Jurusan Geografi yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan bagi praktikan.

5. Bapak Danardono, S.Pd. M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Patebon yang dengan baik dan senang hati terbuka menerima kedatangan para mahasiswa praktikan.

(4)

iv

7. Ibu Sri Setiati, S.Pd. selaku Guru Pamong mata pelajaran IPS Geografi, yang dengan sabar telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada praktikan untuk menjadi seorang guru yang baik dan profesional.

8. Kedua orang tua mahasiswa praktikan yang selalu mencurahkan perhatian dan doa yang tulus kepada anaknya.

9. Segenap guru, staf, dan karyawan SMP Negeri 2 Patebon.

10. Siswa-siswi SMP Negeri 2 Patebon, khususnya kelas 8D, 8E, 8F, dan 8G yang telah berperan aktif dalam pembelajaran yang pratikan ajarkan.

11. Rekan-rekan praktikan lainnya di SMP Negeri 2 Patebon yang saling memberikan bantuan, masukan, dukungan, dan semangat dalam pelaksanaan PPL kepada praktikan.

12. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan PPL 2 di SMP Negeri 2 Patebon.

Praktikan menyatakan bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran dapat membangun dan mengarahkan pada penyempurnaan laporan ini sangat diharapkan.

Semoga laporan ini bermanfaat untuk seluruh akademika, khususnya bagi calon guru yang ingin terus maju dan berkarya.

Patebon, 9 Oktober 2012 Penulis,

(5)

v DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… i

LEMBAR PENGESAHAN……….. ii

KATA PENGANTAR……….. iii

DAFTAR ISI……… v

DAFTAR LAMPIRAN... vi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar belakang………..……….. 1

B. Tujuan………..…. 2

C. Manfaat………. 2

BAB II. LANDASAN TEORI A. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan ………. 4

B. Dasar Hukum Pelaksanaan PPL……….. 4

C. Persyaratan dan Tempat ……….. 6

D. Kompetensi Guru……… 6

E. Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan……….. 7

BAB III. PELAKSANAAN KEGIATAN A. Waktu ………….……… 9

B. Tempat……….. 9

C. Tahapan Kegiatan ……… 9

D. Materi Kegiatan ………... 10

E. Proses Bimbingan Guru Pamong dan Dosen Pembimbing ……. 11

F. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan PPL …………12

G. Hasil Pelaksanaan………. 12

BAB IV. PENUTUP A. Simpulan ……….. 15

B. Saran ………. 15 REFLEKSI DIRI

(6)

vi

DAFTAR LAMPIRAN 1. Daftar Hadir Koordinator Dosen Pembimbing 2. Daftar Hadir Dosen Pembimbing

3. Rencanan Kegiatan Praktikan Di Sekolah Latihan 4. Daftar Hadir Mahasiswa Praktikan

5. Program Tahunan 6. Program Semester 7. Silabus

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

9. Kalender Pendidikan SMP Negeri 2 Patebon 10. Perhitungan Minggu Efektif

11. Jadwal Tugas Mengajar Praktikan di Sekolah Latihan 12. Rekaman Hasil Belajar Siswa

13. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 14. Kartu Bimbingan

15. Daftar Mahasiswa PPL

(7)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Guru sebagai tenaga pengajar, memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. Menjadi seorang guru yang profesional bukanlah hal yang mudah dan tidak pula diperoleh dari proses yang singkat dan cepat. Sudah menjadi tugas seorang calon guru untuk mempersiapkan diri, mengukur kemampuan diri sebelum terjun langsung ke sekolah-sekolah sebagai lahan pendidikan yang sesungguhnya.

Universitas Negeri Semarang sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi yang salah satu misi utamanya menyiapkan tenaga terdidik untuk siap bertugas dalam bidang pendidikan, khususnya guru atau tenaga pengajar. Universitas Negeri Semarang berusaha memfasilitasi tersedianya tenaga pendidik dan pengajar yang profesional. Rektor Universitas Negeri Semarang dengan Surat Keputusannya Nomor 17/O/2011 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang, menyatakan bahwa PPL adalah kegiatan intra kurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa program kependidikan Universitas Negeri Semarang.

Kegiatan PPL meliputi: praktik mengajar, praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat kurikuler dan ekstrakurikuler yang berlaku di sekolah latihan. Seluruh kegiatan tersebut harus dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan, karena kesiapan seorang calon tenaga pendidik dapat dilihat dari kesiapan mahasiswa praktikan mengikuti PPL ini. PPL dilaksanakan atas dasar tanggung jawab bersama antara Universitas Negeri Semarang (UNNES) dengan sekolah latihan yang ditunjuk.

(8)

2

praktikan mengikuti perkuliahan. Selain sebagai mata kuliah, Pelatihan ini dilaksanakan agar mahasiswa dapat memperoleh pengalaman mengajar di sekolah dan mengetahui kondisi pembelajaran di sekolah secara langsung.

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ditujukkan untuk membina mahasiswa program kependidikan menjadi tenaga pendidik yang profesional, bertanggung jawab, berdisiplin dan mengetahui tata cara sebagai mana mestinya seorang guru. Untuk mencapai tujuan tersebut mahasiswa telah dibekali dengan berbagai mata kuliah yang akan menunjang kegiatan PPL dan pengembangan keprofesionalismenya nanti di lapangan kerja sebenarnya. PPL berfungsi untuk memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi profesional, kompetensi personal, dan kompetensi kemasyarakatan, maka dari itu mahasiswa harus melaksanakan dengan sebaik baiknya untuk mengikuti kegiatan PPL ini.

B. Tujuan

Tujuan dilaksanakannya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II ini, adalah:

1. Sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Universitas Negeri Semarang.

2. Membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan (guru) yang profesional.

3. Membekali mahasiswa praktikan dengan seperangkat pengetahuan sikap dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial.

C. Manfaat

Dalam Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua komponen yang terkait yaitu mahasiswa praktikan, sekolah, dan perguruan tinggi yang bersangkutan. 1.Manfaat bagi Mahasiswa Praktikan

(9)

3

pendidikan) yang sesungguhnya, sehingga terbentuk seorang guru yang profesional.

b. Mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya nalar mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah.

c. Mengetahui dan mempraktikkan secara langsung mengenai cara-cara pembuatan perangkat pembelajaran seperti Prota, Promes, Silabus, dan RPP yang dibimbing oleh guru pamong masing-masing.

2.Manfaat bagi Sekolah Latihan.

a. Memperoleh transfer pengetahuan mengenai metode dan model pembelajaran terkini sesuai dengan bidang studi yang berkaitan.

b. Dapat mengetahui tolak ukur antara mahasiswa praktikan dengan tenaga pengajar yang ada di sekolah tersebut.

c. Mempererat kerjasama antara sekolah latihan dengan perguruan tinggi yang bersangkutan yang dapat bermanfaat bagi para lulusan yang akan datang.

3.Manfaat bagi Universitas Negeri Semarang

a. Meningkatkan dan memperluas jaringan kerjasama dengan sekolah-sekolah yang terkait dalam peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia.

b. Mengetahui perkembangan pelaksanaan PPL sehingga memperoleh masukan tentang kurikulum, metode, dan pengelolaan proses belajar mengajar di sekolah dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada di Lapangan.

(10)

4 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan

Praktik Pengalaman lapangan (PPL) adalah kegiatan intrakurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa UNNES jurusan kependidikan. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) meliputi semua kegiatan intrakurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai latihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya. Sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar praktikan memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam penyelenggaraan dan pengajaran di sekolah maupun di tempat latihan lainnya.

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) terdiri dari 2 tahap yaitu :

1. Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1), yang berupa observasi mengenai keadaan fisik dan lingkungan sekolah, observasi kegiatan guru tentang refleksi perencanaan dan aktualisasi pembelajaran. 2. Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2), yang berupa praktik

mengajar, praktik administrasi, serta kegiatan kependidikan yang bersifat kurikuler yang berlaku di sekolah.

B. Dasar Hukum Pelaksanaan PPL 2

Pelaksanaan PPL ini mempunyai dasar hukum sebagai landasan pelaksanaannya yaitu:

1. Undang-undang:

a. No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, tambahan Lembaran Negara Nomor 4301).

(11)

5 2. Peraturan Pemerintah:

a. Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara RI Tahun 2005 No.41, Tambahan Lembaran Negara RI No.4496).

b. Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105).

3. Keputusan Presiden:

a. Nomor 271 Tahun 1965 tentang Pengesahan Pendirian IKIP Semarang; b. Nomor 124/M Tahun 1999 tentang Perubahan Institut Keguruan dan

ilmu Pendidikan (IKIP) Semarang, Bandung dan Medan menjadi Universitas.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional:

a. Nomor 59 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Semarang.

b. Nomor 8 Tahun 2011 tentang Statuta Universitas Negeri Semarang. 5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional:

a. Nomor 234/U/2000 Tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi. b. Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum

Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil belajar.

c. Nomor 176/MPN.A4/KP/2010 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Negeri Semarang Masa Jabatan Tahun 2010-2014.

6. Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang:

a. Nomor 09 Tahun 2010 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang. 7. Keputusan Rektor:

a. Nomor 46/O/2001 tentang Jurusan dan Program Studi di Lingkungan Fakultas serta Program Studi pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

(12)

6

c. Nomor 163/O/2004 tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Universitas Negeri Semarang.

C. Persyaratan dan Tempat

Adapun beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa (khususnya program S1) sebelum mengikuti PPL II antara lain:

1. Mahasiswa telah menempuh minimal 110 SKS, termasuk di dalamnya lulus mata kuliah: SBM II / IBM II / daspros II, dibuktikan dengan menunjukkan KHS kumulatif.

2. Telah lulus mengikuti PPL I.

3. Memperoleh persetujuan dari Ketua Jurusan/ Dosen Walinya dan telah mendaftarkan MK PPL II dalam KRS.

4. Mendaftarkan diri secara pribadi sebagai calon peserta PPL II pada UPT PPL UNNES dengan:

a. Menunjukkan KHS kumulatif.

b. Menunjukkan bukti pembayaran SPP.

c. Menunjukkan bukti pembayaran Buku Pedoman PPL. d. Mengisi formulir-formulir pendaftaran PPL; dan

e. Menyerahkan dua (2) lembar pas foto terbaru ukuran 3 x 4 cm.

Tempat Praktik ditetapkan berdasarkan persetujuan Rektor dengan Kepala Dinas P dan K Propinsi Jawa Tengah atau pimpinan lain yang setara dan terkait dengan tempat latihan. Penempatan mahasiswa praktikan di tempat latihan ditentukan oleh UPT PPL UNNES dan Instansi lain yang terkait. Perlu diperhatikan, mahasiswa praktikan menempati tempat latihan yang sama sejak PPL I sampai PPL II.

D .Kompetensi Guru

Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru agar guru profesional dalam tugasnya, adalah:

(13)

7

2. Memahami wawasan pendidikan, yaitu wawasan tentang asas-asas pendidikan, aliran-aliran pendidikan secara garis besar, teori belajar, perkembangan anak didik, tujuan pendidikan nasional, kebijakan-kebijakan pemerintah di bidang pendidikan.

3. Menguasai materi pembelajaran. 4. Menguasai pengelolaan pembelajaran. 5. Menguasai evaluasi pembelajaran.

6. Memiliki kepribadian, wawasan profesi dan pengembangannya. E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kurikulum adalah program sekolah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Sebagai program sekolah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar,kurikulum merupakan perangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (UU RI No.2 Tahun 1989 Bab 1 Pasal 1 Ayat 9)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

(14)

8

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dalam mengelola proses belajar mengajar seorang guru dituntut untuk melaksanakan :

1. Menyusun program tahunan dan program semesteran.

2. Penjabaran tentang kompetensi dasar yang akan dicapai, materi pembelajaran, alokasi waktu, sumber bahan, indikator pencapaian dan sistem pengujian.

3. Penjabaran tentang struktur kurikulum yang diterapkan di sekolah. 4. Menyusun persiapan mengajar.

5. Melaksanakan perbaikan dan pengayaan.

Langkah-langkah di atas dijabarkan dalam perangkat pembelajaran yang terdiri atas :

1. Program Tahunan (Prota) 2. Program Semesteran (Promes) 3. Silabus

(15)

9 BAB III PELAKSANAAN A. Waktu

Waktu Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan II mahasiswa Universitas Negeri Semarang(UNNES) ,program studi S1 Kependidikan tahun 2012 yang dilaksanakan mulai tanggal 27 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2012.

B. Tempat

Tempat Praktik Pengalaman Lapangan II mahasiswa Universitas Negeri Semarang(UNNES),program studi S1 Kependidikan tahun 2012 dilaksanakan di SMP 2 Patebon yang terletak di Jl. Raya Sunan Abinawa,Kebun Harjo -Patebon,Kecamatan Patebon,Kabupaten Kendal.

C. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Tahap-tahap kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I dan II meliputi:

1. Kegiatan di kampus, meliputi: a. Pembekalan

Pembekalan PPL dilakukan di kampus UNNES selama 3 hari. Yaitu tanggal 24-26 Juli 2012 pada pukul 08.00 WIB-11.30 WIB di Laboratorium FIK UNNES.

b. Upacara Penerjunan

Upacara penerjunan PPL dilaksanakan di lapangan rektorat UNNES pada Senin, 30 Juli 2012 pukul 07.00 WIB sampai selesai.

2. Kegiatan Inti ,meliputi: a. Pengenalan Lapangan

(16)

10 b. Pengajaran Terbimbing

Pengajaran terbimbing dilakukan oleh mahasiswa praktikan dibawah bimbingan Guru Pamong dan Dosen Pembimbing. Artinya Guru Pamong dan Dosen Pembimbing ikut masuk kelas. Sebelum masuk ke kelas praktikan sudah menyiapkan perangkat pembelajaran seperti Silabus dan RPP yang sudah dikonsultasikan terlebih dulu kepada Guru Pamong. c. Pengajaran Mandiri

Pengajaran mandiri dilakukan oleh praktikan dimana guru pamong sudah tidak ikut mendampingi masuk ke kelas yang diajar. Tetapi sebelumnya semua perangkat pembelajaran sudah dikonsultasikan kepada guru pamong.

d. Pelaksanaan Ujian Praktik Mengajar

Pelaksanaan ujian praktik mengajar dilakukan pada waktu akhir praktik, oleh Guru Pamong dan Dosen Pembimbing.

e. Bimbingan Penyusunan Laporan

Dalam menyusun laporan, praktikan mendapat bimbingan dari berbagai pihak yaitu: Guru Pamong, Dosen Pembimbing, Dosen Koordinator, dan pihak lain yang terkait sehingga laporan ini dapat disusun tepat pada waktunya.

D. Materi Kegiatan

Materi yang praktikan peroleh berasal dari kegiatan pembekalan PPL, antara lain materi tentang PPL, aturan, pelaksanaan serta kegiatan belajar dan mengajar dengan segala permasalahannya yang mungkin muncul sedangkan materi yang lain diberikan oleh Dosen Koordinator, Kepala Sekolah, serta guru-guru tempat sekolah latihan yang mendapat tugas dari UPT PPL UNNES.

(17)

11

Persiapan belajar pembelajaran adalah kegiatan mahasiswa praktikan dalam rangka mempersiapkan perangkat pembelajaran. Selama PPL mahasiswa praktikan hanya wajib mempersiapkan RPP yang berdasarkan pada perangkat pembelajaran yang sudah dimiliki oleh guru pamong. Selain itu mahasiswa praktikan juga mempersiapkan media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

2. Proses Belajar Mengajar

Guru praktikan mengadakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sesuai dengan perangkat mengajar yang telah dibuat. Dalam proses KBM, guru praktikan memberikan materi dengan berbagai metode, mengadakan latihan baik secara kelompok maupun individu, memberikan tugas dan ulangan harian serta mengadakan penilaian. Dalam PPL 2 ini guru praktikan melaksanakan KBM minimal 7 kali pertemuan sesuai dengan ketentuan yang sudah berlaku. E. Proses Bimbingan guru pamong dan Dosen Pembimbing

Proses bimbingan praktikan kepada Dosen Pembimbing dan Guru Pamong berlangsung selama kegiatan PPL secara efektif dan efisien. Setelah selesai praktik mengajar guru pamong memberikan bimbingan dan saran kepada praktikan untuk persiapan praktik mengajar selanjutnya.

Adapun bimbingan itu meliputi : 1. Bimbingan dengan guru pamong

Dilaksanakan setiap saat, dimana hal-hal yang perlu dikoordinasikan adalah:

a. Bahan Ajar

b. Pembuatan Silabus,RPP,Pembuatan program Tahunan(Prota) dan Program Semester(Promes)

c. Pengadaan Ulangan Harian

d. Pembuatan Soal dan Kunci Jawaban e. Pemberian Tugas

(18)

12 2. Bimbingan dengan dosen pembimbing

Dilaksanakan pada saat dosen pembimbing datang ke sekolah bersangkutan, hal-hal yang dikoordinasikan antara lain:

a. Pengelolaan pembelajaran, penggunaan media, metode dan manajemen waktu pembelajaran.

b. Kesulitan yang di peroleh selama proses pembelajaran.

c. Masalah-masalah yang menghambat selama PPL di sekolah latihan. d. Informasi-informasi terbaru baik dari sekolah latihan maupun UPT F. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan PPL

Dalam suatu kegiatan pasti terdapat faktor yang mendukung maupun faktor yang menghambat. Adapun faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan PPL II ini sebagai berikut:

1. Faktor Pendukung

a. SMP Negeri 2 Patebon menerima mahasiswa dengan tangan terbuka. b. Guru Pamong yang bisa dimintai saran dan bimbingan dengan baik. c. Tersedianya buku-buku penunjang di perpustakaan.

d. Kedisiplinan warga sekolah yang tinggi.

e. Siswa SMP Negeri 2 Patebon menerima mahasiswa praktikan mengajar di kelas mereka dengan sikap ramah dan mengikuti pembelajaran dari mahasiswa praktikan dengan senang.

2. Faktor Penghambat

a. Kekurangan dari praktikan pada pemahaman materi dan pengelolaan kelas, mengingat masih pada tahap belajar.

b. Kurang sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan seperti laboratorium Geografi(IPS).

G. Hasil Pelaksanaan

(19)

13

Dalam PPL II ini, mahasiswa praktikan juga membuat perangkat pembelajaran yang hasilnya terlampir dalam laporan PPL II.

Selain itu seorang calon guru juga dituntut untuk menguasai keterampilan-keterampilan yang harus diterapkan dalam proses belajar mengajar. Hal ini dimaksudkan agar proses belajar mengajar berhasil secara maksimal. Adapun keterampilan tersebut adalah :

1. Keterampilan membuka pelajaran

Sebelum pelajaran dimulai, praktikan membuka pelajaran dengan menanyakan kembali materi sebelumnya atau menanyakan hal-hal yang menarik bagi siswa yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan agar siswa termotivasi dan berkonsentrasi dalam KBM. 2. Keterampilan menjelaskan

Seperti halnya seorang guru, praktikan berusaha untuk menyampaikan materi pelajaran dengan jelas sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Materi pelajaran disampaikan secara berurutan, artinya dari materi yang lebih mudah ke materi yang lebih sulit agar siswa dapat menerima materi dengan jelas.

3. Keterampilan bertanya

Dalam kegiatan belajar mengajar, untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menguasi materi yang telah di ajarkan , maka praktikan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan materi yang disampaikan kepada siswa.

4. Ketrampilan mengadakan variasi

(20)

14 5. Penggunaan media pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan bidang studi yang bersangkutan. Seorang guru dituntut untuk bisa menentukan kapan penggunaan media pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan. Penggunaan media perlu didukung dengan buku-buku penunjang lainnya.

6. Keterampilan memberikan penguatan

Memberikan penguatan merupakan salah satu unsur penting yang harus dilakukan oleh guru dalam KBM untuk memberikan motivasi siswa untuk meningkatkan usahanya dalam belajar.

7. Keterampilan mengajar kelompok kecil

Keterampilan mengorganisasi, membimbing serta memudahkan siswa dalam belajar merupakan salah satu hal yang perlu ditekankan dalam pengajaran kelompok kecil. Sedangkan yang perlu ditekankan dalam pengajaran individu adalah pendekatan personal.

8. Keterampilan mengelola kelas

Dalam KBM, praktikan berusaha untuk mengelola kelas sebaik mungkin, menciptakan serta memelihara kondisi mengajar secara maksimal serta mengembalikan kondisi belajar secara optimal apabila terdapat gangguan.

9. Memberi evaluasi dan remedial

(21)

15 BAB IV PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil pelaksanaan praktik mengajar di SMP Negeri 2 Patebon, praktikan mempunyai simpulan bahwa:tugas seorang guru (praktikan) meliputi merencanakan, mengaktualisasikan, dan mengevaluasi apa yang direncanakan dalam proses pengajaran di kelas. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran yang dilakukan, antara lain:

1. Dalam mengaktualisasikan proses pembelajaran, seorang guru (praktikan) harus mempunyai bekal materi yang cukup banyak dan luas dari berbagai sumber-sumber serta harus mempunyai kemampuan untuk mengelola kelas dengan baik.

2. Seorang guru (praktikan) harus memiliki kesabaran dalam membimbing siswa-siswi yang mempunyai karakter yang berbeda-beda.

3. Seorang guru(praktikan) harus dapat menggunakan strategi pembelajaran yang tepat sehingga siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

B. Saran

Dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II praktikan menyarankan:

1. Sebelum terjun ke sekolah latihan sebaiknya praktikan diberi bekal yang cukup agar setelah diterjunkan sudah benar-benar siap untuk mengajar..

2. Mahasiswa praktikan diharapkan mampu menjaga komunikasi dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah tempat praktikan agar seluruh kegiatan PPL dapat berjalan dengan baik.

(22)

REFLEKSI DIRI

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua, sehingga dalam pratikan dapat berhasil menyelesaikan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2) dengan baik, lancar dan tanpa hambatan di semester gasal ini. Terlebih dahulu praktikan mengucapkan terima kasih kepada Kepala SMP N 2 Patebon, Guru pamong, Dosen Koordinator dan Dosen Pembimbing PPL , serta semua pihak yang telah membantu terlaksananya Praktik Pengalaman Lapangan di SMP N 2 Patebon.

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan kurikuler sebagai praktikan untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh dari bangku kuliah. Setiap mahasiswa kependidikan wajib mengikuti kegiatan PPL untuk memperoleh bekal yang akan digunakannya nanti sebagai pendidik.

Selama melakukan praktik PPL 2 ini, kegiatan dalam pelaksanaan PPL 2 di SMP Negeri 2 Patebon telah dilalui oleh praktikan dengan sangat lancar. Praktik mengajar, mempersiapkan pembelajaran, mempersiapkan media, dan berbagai perangkat pembelajaran dengan di iringi rutinya konsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing. Interaksi dengan siswa, interaksi dengan karyawan, guru, dan seluruh staf berjalan lancar.

Berikut adalah beberapa kesimpulan lainnya yang praktikan dapat simpulkan setelah melakukan kegiatan PPL 2 di sekolah latihan:

1. Kekuatan dan Kelemahan Mata Pelajaran IPS Terpadu (khususnya bidang Geografi)

a. Kekuatan Mata Pelajaran IPS Terpadu (Khususnya Bidang Geografi)

Fungsi mata pelajaran IPS Terpadu adalah menyadarkan siswa akan adanya proses perubahan dan perkembangan dalam masyarakat, mengajarkan siswa untuk mengajak siswa menemukan, memahami, dan menjelaskan jati diri bangsa masa kini, dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia. Tujuan pengajaran IPS pada tingkat SMP adalah : (1) Mendorong siswa berpikir kritis analitis dalam memanfaatkan pengetahuan tentang masa-masa kini dan masa depan; (2) Memahami bahwa Ilmu Sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-sehari; (3) Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami proses perubahan dan keberlajutan masyarakat.

(23)

b. Kelemahan Mata Pelajaran Terpadu (Khususnya Bidang Geografi)

Sebagai mata pelajaran di sekolah, IPS Terpadu memiliki beberapa kelemahan. Pelajaran IPS Terpadu merupakan pelajaran yang terdiri dari makna, fungsi, tujuan dan hakikat pembelajaran Ilmu-ilmu Sosial termasuk di dalamnya metode dan pendekatan pembelajaran. Pada pembelajaran IPS Terpadu(geografi) di kelas VIII siswa SMP N 2 Patebon Kabupaten Kendal kurangnya motivasi siswa untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam pembelajaran IPS Terpadu(geografi) sehingga mereka kesulitan belajar. Sehingga perlu adanya metode yang tepat dalam pembelajaran IPS Terpadu. Dengan demikian, dituntut adanya upaya kreatif dari guru dalam menyampaikan pelajaran sehingga lebih menarik dan lebih mudah untuk dipahami.

2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung proses belajar mengajar IPS Terpadu(geografi) di SMP N 2 Patebon Kabupaten Kendal ini tergolong cukup memadai. Ruang kelas, fasilitas sekolah merupakan potensi sekolah yang dapat dimanfaatkan secara baik oleh guru untuk mengajarkan IPS Terpadu(geografi) kepada siswa. Ruang kelas sangat kondusif untuk KBM karena perbandingan jumlah siswa setiap kelas dengan luas ruangan kelas memadai.

Pengadaan buku referensi sudah cukup baik, pihak sekolah menyediakan di perpustakaan. Hal ini sangat mendukung berjalannya proses pembelajaran IPS Terpadu(geografi) karena sebagian siswa atau bahkan semua siswa memiliki buku paket IPS Terpadu dan Bahan ajar IPS (geografi).

3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing

Guru pamong praktikan PPL di sekolah latihan yaitu SMP N 2 Patebon Kabupaten Kendal adalah Ibu Sri Setiati, S.Pd. Beliau adalah sosok guru yang penuh semangat, menguasai konsep, ramah dan sabar. Selain itu beliau bisa menciptakan suasana kelas kondusif untuk proses pembelajaran sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh selama proses pembelajaran. Sedangkan untuk dosen pembimbing praktikan adalah bapak Sriyanto S.Pd ,M.Pd. Beliau merupakan dosen yang memiliki banyak pengalaman di dalam dunia pendidikan. Beliau merupakan sosok yang ramah, sabar serta disiplin sehingga praktikan merasa nyaman ketika berkomunikasi.

4. Kualitas pembelajaran IPS di sekolah latihan.

Dalam pembelajaran IPS terpadu di SMP Negeri 2 Patebon cukup baik. Hal ini bisa dilihat dari kegiatan belajar mengajar (KBM) yang sudah menggunakan kurikulum yang berlaku yaitu KTSP. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran secara aktif sudah terlihat dalam proses pembelajran meski perlu peningkatan untuk selanjutnya. Pembelajaran berlangsung cukup efektif dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku dalam hal materi-materi maupun buku-buku penunjangnya.

5. Kemampuan Diri Praktikan

(24)

nantinya dapat menjadi guru pengajar yang diharapkan. Terkait dengan pembelajaran IPS praktikan masih sangat membutuhkan pengalaman yang lebih sehingga akan dapat tahu dan memahami bagaimana seorang guru IPS mengelola dalam pembelajaran. 6. Nilai Tambah yang Diperoleh Setelah Mengikuti PPL 2

Selama melaksanakan kegiatan PPL 2 praktikan banyak sekali mendapatkan ilmu. Praktikan dapat lansung mendapatkan pengalaman mengenai pendidikan sekolah dalam posisi sebagai tenaga pendidik bukan siswa. Selain itu praktikan juga dapat mengamati proses pembelajaran yang ada di sekolah. Di samping itu praktikan juga mendapatkan pengetahuan tentang metode-metode pembelajaran dari berbagai guru mata pelajaran.

Dalam pelaksanaan observasi pada PPL 2 ini, nilai tambah yang di peroleh berupa tambahan wawasan ilmu pengetahuan, pengalaman dan teknik-teknik mengajar yang baik dan benar, persiapan sebelum pembelajaran seperti menyusun perangkat pembelajaran (RPP. Silabus, dan sebagainya) . bagaimana cara menangani masalah siswa dalam pembelajaran, bagaimana caranya mengelola kelas dan bagaimana menjadi guru profesional. Praktikan juga mendapat pengalaman tentang kondisi lingkungan sekolah dan kondisi sekolah yang sebenarnya, sebelum terjun dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

7. Saran Pengembangan bagi Sekolah Latihan dan Unnes

Setelah melaksanakan PPL 2, praktikan menyarankan kepada SMP N 2 Patebon Kabupaten kendal agar dapat melanjutkan program-program yang telah berjalan dengan baik serta dapat memperbaiki program yang sekiranya kurang baik. Dan juga agar para peserta didik senantiasa diberikan motivasi yang lebih dalam setiap pembelajaran agar mereka bersemangat dalam belajar. Berbagai fasilitas yang telah ada dapat digunakan dengan optimal dalam mendukung proses pembelajaran.

Dalam memberikan materi akan lebih baik,jika dilakukan dengan menggunakan media seperti:gambar dan alat peraga lainnya yang berfungsi untuk memperjelas materi-materi yang akan disampaikan. Sesekali proses pembelajaran dapat dilakukan di luar kelas agar siswa mendapatkan suasana yang baru sehingga tidak membosankan. Serta penambahan LCD di tiap-tiap kelas,dari kelas VII ,VIII dan IX .

Pihak UNNES juga perlu memberitahukan kepada sekolah latihan terkait dengan hak dan kewajiban yang harus diperoleh mahasiswa praktikan sehingga dapat memperlancar kegiatan PPL. Maka dari itu Unnes sebagai instansi pencetak tenaga pendidik agar senantiasa menjaga hubungan baik dan terus berkoordinasi dengan sekolah latihan.

(25)

Patebon, 9 Oktober 2012 Mengetahui,

Guru Pamong Mahasiswa Praktikan

Sri Setiati, S.Pd Riska Istyas Apriyani

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini diumumkan berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Pengadaan Langsung Paket Pekerjaan Pemfunganan/Rehaffiitasi lalan lingftungan BBI Muara Ketayu, Kegtratan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJRAN COOPERATIVE. LEARNING TIPE STAD DENGAN SITTING MODEL

The Vp22-Gag recombinant protein both formulated with DMRIE-C may induce the formation of Gag-specific IgG response and activate CD4 + T cell, although the resulting

(PPBJ) Satker Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lebong tahun anggaran 2015. mengumumkan Penyedia Pengadaan Jasa

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk : “Mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif learning tipe TAI (team assisted

Jumlah Publikasi Ilmiah di Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat yang Dimuat Pada Media Cetak dan Elektronik (Nasional

l,angsang Paket Pekerlaan Pembangttnan/Rehabrlitasi Jafingan Inlet BBI Muara Ketayu, Kegqatan ?eningkatan sarana dan Prasarana Badidaya Ikan di BBI dan. Pengawasan

Sesuai dengan amanat yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan (Renstra Kemenkes) Tahun 2010 – 2014, maka