118
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal seperti yang disebutkan di bawah ini :
1. Perkembangan Return On Assets Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015 umumnya mengalami penurunan. Namun PT Elnusa Tbk dan PT Toba Bara Sejahtera Tbk yang mengalami fluktuatif. Pada tahun 2013 penurunan
Return On Assets yang signifikan terjadi pada PT Aneka Tambang Tbk
dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk. Pada tahun 2014 penurunan signifikan terjadi pada PT Bayan Resources Tbk dan PT Resource Alam Indonesia Tbk. Sedangkan pada tahun 2015 PT Indo Tambangraya Megah Tbk dan PT Toba Bara Sejahtera Tbk. Mengalami penurunan Return On
Assets yang signifikan.
Medcoenergi Tbk, PT Bukit Asam Tbk dan PT Toba Bara Sejahtera Tbk mengalami penurunan. Pada tahun 2014 PT Elnusa Tbk, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, PT Medcoenergi Tbk, PT Ratu Prabu Energi Tbk, dan PT Toba Bara Sejahtera Tbk mengalami kenaikan, sedangkan PT Aneka Tambang Tbk, PT Resources Alam Indonesia Tbk, PT Bukit Asam Tbk, dan PT Timah (Persero) Tbk mengalami penurunan. Pada tahun 2015 PT Bayan Resource Tbk, PT Elnusa Tbk, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, dan PT Bukit Asam Tbk mengalami kenaikan, sedangkan PT Aneka Tambang Tbk, PT Medcoenergi Tbk, PT Ratu Prabu Energi Tbk, PT Resources Alam Indonesia Tbk, PT Timah (Persero) Tbk dan PT Toba Bara Sejahtera Tbk mengalami penurunan
2. Perkembangan nilai perusahaan (PBV) Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015 mengalami fluktuatif. Pada tahun 2013 nilai perusahaan (PBV) umumnya mengalami penurunan, kecuali PT Bayan Resources Tbk dan PT Elnusa Tbk yang mengalami kenaikan. Pada tahun 2014 nilai perusahaan (PBV) umumnya mengalami kenaikan, kecuali PT Bayan Resources Tbk, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, PT Ratu Prabu Energi Tbk dan Resource Alam Indonesia Tbk yang mengalami penurunan. Pada tahun 2015 nilai perusahaan (PBV) umumnya mengalami penurunan, kecuali PT Bayan Resources Tbk, dan PT Ratu Prabu Energi Tbk yang mengalami kenaikan nilai perusahaan (PBV)..
3. a. Berdasarkan analisis regresi linear berganda diperoleh suatu persamaan regresi Y = 0.321 + 0.046X1 + 0.106X2 + 0.805X3. besarnya koefisien korelasi Return On Assets (ROA) (X₁), Return on Equity (ROE) (X₂), dan Corporate Social Responsibility (CSR) (X₃) sebesar 0.737. artinya variabel Return On Assets (ROA) (X₁), Return on Equity (ROE) (X₂), dan Corporate Social Responsibility (CSR) (X₃) memiliki keeratan hubungan yang kuat dengan nilai perusahaan (Y). Koefisien determinasinya adalah sebesar 0.544 atau 54.4%, artinya variabel Return
Social Responsibility (CSR) (X₃) mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan (Y) sebesar 54.4% dan sisanya sebesar 45.6% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil uji hipotesis secara simultan bahwa nilai Fhitung(10.004) > Ftabel (2.866) artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian
Return On Assets (X1), Return On Equity (X2) dan Corporate Social
Responsibility (CSR) (X3) berpengaruh secara bersama terhadap Nilai Perusahaan (Y) pada Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2015. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustine (2014), Wijaya dan Linawati (2015), Ardimas (2013) yang menyatakan bahwa secara serempak Corporate
Social Responsibility dan kinerja keuangan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
b. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial Return On Assets (X1) menunjukkan bahwa nilai thitung(2.768) > ttabel(2.021) artinya, Ho ditolak. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara
Return On Assets (X₁) terhadap nilai perusahaan (Y) pada Sektor
Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2015. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustine (2014), Wijaya dan Linawati (2015), Ardimas (2013) yang menyatakan bahwa kinerja keuangan yang diukur dengan ROA dan ROE mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.
d. Sementara itu untuk pengujian hipotesis antara Corporate Social
Responsibility (CSR) (X₃) terhadap nilai perusahaan (Y) bahwa nilai thitung (2.155) > ttabel (2.021) artinya, Ho ditolak. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara Corporate Social Responsibility (CSR) (X₃) terhadap nilai perusahaan (Y) pada Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2015. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustine (2014), Rosiana (2013), Oktaviami dan Paskah (2016) yang menyatakan bahwa secara langsung pengungkapan CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan, namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ardimas (2013) yang menyatakan bahwa Pengungkapan CSR tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada, adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis, keterbatasan penelitian ini hanya pada faktor kinerja keuangan, CSR dan nilai perusahaan juga penelitian ini hanya meneliti Sektor Pertambangan saja, sehingga diharapkan untuk penelitian selanjutnya agar meneliti faktor lain selain ketiga faktor diatas, misalnya ukuran perusahaan, keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, struktur kepemilikan, kebijakan hutang, juga pada sektor lain selain Sektor Pertambangan misalnya, pada sektor telekomunikasi atau LQ-45.
2. Bagi perusahaan, diharapkan agar selalu memberikan informasi keuangan yang benar dan dapat diuji keabsahannya sehingga dapat meyakinkan pihak investor dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi di perusahaan. Selain itu diharapkan perusahaan lebih teliti dan berhati-hati dalam melakukan suatu kebijakan.