• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. LAKIP BADAN KB, PP DAN PA TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "5. LAKIP BADAN KB, PP DAN PA TAHUN 2014"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terselenggaranya good governance merupakan persyaratan bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara, dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan system pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur dan sesuai peraturan yang ada, sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara efisien, efektif, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Upaya pengembangan tersebut sejalan dengan legalitasnya di dasarkan pada TAP.MPR.RI Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi,kolusi dan nepotisme. Dalam Pasal 3 TAP MPR XI tersebut dinyatakan bahwa asas-asas umum penyelenggaraan Negara meliputi asas-asas kepastian hukum,asas-asas tertif penyelenggaraan Negara, asas kepentingan umum asas keterbukaan, asas proporsionalitas, dan asas akuntabilitas.

Dalam penjelesan mengenai pasal tersebut dirumuskan bahwa asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dari hasil akhir penyelenggaraan Negara harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanagan yang berlaku. Sejak reformasi Tahun 1998 pemerintah telah menerbitkan Instruksi Preiden Republik Indonesia ( Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres tersebut mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah Negara untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan Sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategi yang ditetapkan oleh masing-masing instansi. Selanjutnya pada tahun 2006, pemerintah memperkuat kewajiban membuat laporan akuntabilitas dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah ( PP ) No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Evaluasi Kinerja Pemerintah. sebagai organisasi pemerintah yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan kegiatan perencanaan pembangunan di Daerah mempunyai kewajiban mempertanggung jawabkan pelaksanaan kegiatan terhadap Kepala Daerah, sehingga dapat di ketahui keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai dan atau ketidak berhasilan yang di alami. Berkaitan dengan hal tersebut diatas,maka Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kutai Kartanegara menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2013 sebagai wahana pertanggung jawaban pelaksanaan tugas selama tahun anggaran 2013, Laporan kinerja ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas, lengkap dan terukur mengenai pencapaian kinerja Badan Keluarga Berencana , Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kutai Kartanegara selama tahun anggaran yang di mulai dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2013.

B. Aspek Strategis Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak

Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mewujudkan visi misi Pemerintah Kabupaten Kabupaten Kutai Kartanegara yang terdapat pada misi ke 2 dan ke 7 pada RPJMD yaitu :

(2)

Misi ke 2 yaitu : Meningkatnya Kualitas dan daya saing menuju SDM yang Unggul beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan sasaran meningkatnya kualitas pelayanan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.

Misi ke 7 yaitu :Meningkatnya Peran dan Partisipasi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dengan sasaran meningkatnya kesetaraan dan perlindungan terhadap perempuan dan Anak

C. Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan peraturan Bupati Kutai Kartanegara Nomor 86 Tahun 2012 tentang kedudukan tugas pokok dan fungsi Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah sebagai berikut :

I. KEDUDUKAN

Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merupakan unsur pendukung Pemerintah Daerah, dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

II. TUGAS :

Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melaksanakan tugas dibidang Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak :

a. Perumusan kebijaksanaan teknis di Bidang Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

b. Pelaksanaan kebijaksanaan Oprasional di Bidang Keluarga Berencana,Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

c. Pengawasan dan Pengendalian di Bidang Keluarga Berencana, Pe\mberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak;

d. Penyelenggaraan urusan kesekertariatan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

III. FUNGSI :

a. penyusunan kebijakan operasional pemerintah daerah di bidang Keluarga Berencana , Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ;

b. penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di bidang Keluarga Berencana pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak yang mencakup pemberdayaan, kesetaraan dan keadilan gender, kualitas hidup, ketahanan keluarga, kesehatan reproduksi, dan kelembagaan yang mendukung kemajuan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

c. koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas bidang keluarga berencana,pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

d. pelancaran dan pengoordinasian terhadap kegiatan instansi pemerintah, swasta, lembaga sosial dan organisasi masyarakat dan masyarakat di bidang keluarga

(3)

berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

e. koordinasi pembangunan keluarga berencana,pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang mencakup pemberdayaan, kesetaraan, kualitas hidup, perlindungan keadilan dan hak asasi manusia, perempuan, anak, jaminan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga serta kelembagaan yang mendukung kemajuan perempuan, anak dan peningkatan keluarga berencana;

f. pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang mencakup pemberdayaan, kesetaraan, kualitas hidup, perlindungan keadilan dan hak asasi manusia, perempuan, anak, jaminan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga serta kelembagaan yang mendukung kemajuan perempuan, anak dan peningkatan keluarga berencana;

g. pelaksanaan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, sarana, perlengkapan dan rumah tangga;

h. pelaksanaan kegiatan perencanaan, pencatatan dan pelaporan program, pengelolaan data dan analisa data serta pengembangan kebijakan yang mendukung program pemberdayaan perempuan, anak dan keluarga berencana termasuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;

i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, asistensi fasilitasi dan supervisi pelaksanaan pemberdayaan perempuan, anak dan keluarga berencana; dan

j. penyelenggaraan urusan kesekretariatan Badan.

D. STRUKTUR ORGANISASI

Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di bentuk sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 20 Tahun 2008 tanggal 24 Desember 2008

I. Kepala II. Sekretariat

III. Bidang Keluarga Berencana IV. Bidang Kesejahteraan Keluarga V. Bidang Perlindungan Anak

VI. Bidang Pemberdayaan Perempuan VII. Kelompok Jabatan Fungsional VIII. Kelompok UPTB

I. KEPALA

Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kutai Kartanegara di pimpin oleh seorang Kepala Badan yang mempunyai tugas dan fungsi

(4)

TUGAS :

Membantu Kepala Daerah sesuai dengan bidang tugasnya melalui Sekertaris Daerah dalam Pelaksanaan Kegiatan Program – Program Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

FUNGSI :

1. Memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan, membina, menggendalikan dan mengawasi kegiatan Badan Keluarga Berenana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kutai Kartanegara.

2. Memberikan masukan dan saran kepada Bupati tentang Langkah-langkah yang perlu diambil di Bidang Keluarga Berencana Pemberdayaan Peremuan dan Perlindungan Anak

3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

II. SEKRETARIAT

Sekretariat Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dipimpin oleh seorang sekretaris yang mempunyai tugas dan fungsi :

TUGAS :

Membantu Kepala Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di bidang Umum dan Kepegawaian, Keuangan dan Penyusunan Program di lingkungan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kutai Kartanegara.

FUNGSI :

1. Membantu Kepala Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam :

- Memimpin dan Membimbing, menyusun rencana kerja sekertariat Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai pedoman pelaksanaan tugas

- Mengkoordinasikan menghimpun dan menyusun rencana strategis serta kebijakan operasional di bidang Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang meliputi urusan Bidang Keluarga Berencana, Kesejahteraan Keluarga,Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

- Menyelenggarakan administrasi umum dan kepegawaian.

2. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud diatas, Sekretaris Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dibantu oleh :

1. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Tugas :

membantu sekretaris Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam bidang administrasi perlengkapan dan kepegawaian Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlimndungan Anak

(5)

Fungsi :

- Melaksanakan administrasi umum (surat masuk dan Keluar) serta tata kearsifan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak - Melaksanakan urusan rumah tangga Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak

- Melaksanakan Administrasi Kepegawaian Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

- Pengurusan Pengembangan Sumber Daya Manusia - Pengembangan Uraian Tugas Kepegawaian

- Mengelola dan menginventarisasi perlengkapan kantor Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak.

2. Kepala Sub Bagian Keuangan. Tugas :

membantu sekretaris Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam bidang administrasi keuangan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Fungsi :

- Menyusunan Anggaran Belanja Rumah Tangga Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

- Mengelolan keuangan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

- Menyusun pertanggungjawaban penggunaan anggaran Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

3. Kepala Sub Bagian Penyusunan Program. Tugas :

membantu sekretaris Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam Penyusunan Rencana Kegiatan Tahunan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Fungsi :

- Penyusunan Rencana kegiatan internal Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

- Pelaksanaan Evaluasi Kegiatan internal Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindunganb Anak

- Penyusunan laporan hasil kegiatan internal Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

III. BIDANG KELUARGA BERENCANA

Bidang Keluarga Berencana dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas dan fungsi :

TUGAS :

Membantu Kepala Badan di bidang Keluarga Berencana

(6)

FUNGSI :

1. Mengkoordinasikan Pelaksanaan kegiatan di Bidang Keluarga Berencana

2. Menyusun konsep sasaran dan menetapkan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian urusan bidang Keluarga Berencana.

3. Mempasilitasi penyelenggaraan dukungan pelayanan rujukan KB dan Kesejahteraan reproduksi, operasionalisasi jaminan dan pelayanan KB, Peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi,serta kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak.

4. Mempasilitasi penyelenggaraan peningkatan kesadaran keluarga berkehgidupan seksual yang aman dan memuaskan, terbebas dari HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS)

5. Mempasilitasi Penyelenggaraan Informasi serta data mikro kependudukan dan Keluarga

6. Mempasilitasi penyelenggaraan kebijakan teknisoperasional dan pelaksanaan program kependudukan terpadu antara perkembangan kependudukan ( aspek kuantitas, kualitas dan mobilitas ) dengan pembangunan di bidang ekonomi social budaya dan lingkungan di Daerah.

7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Keluarga Berencana dibantu oleh :

1. Sub Bidang Kesehatan Reproduksi Tugas :

Membantu Kepala Bidang Keluarga Berencana dalam merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan evaluasi serta pelaporan perencanaan Kesehatan Reproduksi.

Fungsi :

- Merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan penetapan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian Keluarga Berencana melalui Kesehatan Reproduksi. – Merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan penyelenggaraan dukungan pelayanan

rujukan kesehatan reproduksi, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu,bayi dan anak.

– Merencanakan kegiatan dan menyerasikan penetapan kreteria serta kelayakan tempat pelayanan KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA, baik antara sektor pemerintah dengan sektor LSOM

– Merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan pemanfaatan tenaga SDM pengelola, pendidik sebaya dan konselor sebaya KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA baikantar sektor Pemerintah dengan sektor LSOM

– Merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan penyelenggaraan opersional advokasi KIE

– Merencanakan kegiatan dan menyerasikan dan penetapan kreteria advokasi dan KIE – Merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan pelaksanaan advokasi KIE, serta

konseling program KB dan KRR

(7)

– Merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan pemanfaatan prototipe program KRR – Merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan pelaksanaan promosi JRR termasuk

pencegahan HIV/AIDS, IMS dan bahaya NAPZA dan perlindungan hak-hak reproduksi.

- Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan arahan dan petunjuk Kepala Bidang.

2. Sub Bidang Keluarga Berencana Tugas :

Membantu Kepala Bidang Keluarga Berencana untuk merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan koordinasi, dan fasilitasi Perencanaan Keluarga Berencana.

Fungsi :

- Merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan pelaksanaan jaminan dan pelayanan KB, peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, serta kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak

– Merencanakan kegiatan dan menyiapkan peningkatan kesetaraan dan keadilan gender terutama partisipasi KB pria dalam pelaksanaan program pelayanan KB.

– Menyiapkan bahan penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kontrasepsi mantapdan kontrasepsi jangka panjang yang lebih terjangkau,aman berkualitas dan merata

– Merencanakan kegiatan dan menyiapkan pelaksanaan kontribusi danpengadaan sarana,alat,obat dan cara kontrasepsi dan pelayanan prioritas keluarga miskin dan kelompok rentan

– Merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan pelaksanaan informed choice dan informed consent dalam program KB

– Merencanakan kegiatan dan menyerasikan menetapkan kreteria Penyelenggaraan operasional dan pelkasanaan Advokasi KIE serta Konseling Program KB

– Menyiapkan bahan pemanfaatan prototipe program KB

– Merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan sistem informasi manajemen program KB

– Menyiapkan bahan pemutakhiran, pengolahan dan penyediaan Informasi serta data Mikro kependudukan dan Keluarga

– Menyiapkan bahan pemanfaatan operasional jaringan komunkasi data dalam pelaksanaan e-government dan melakukan desiminasi informasi.

- Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan arahan dan petunjuk Kepala Bidang.

IV. BIDANG KESEJAHTERAAN KELUARGA

Bidang Kesejahteraan Keluarga dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas dan fungsi :

TUGAS :

Membantu Kepala Badan di bidang Kesejahteraan Keluarga melalui Sekertaris Badan

FUNGSI :

(8)

1. Mengkoordinasikan, mempasilitasi dan menyelenggarakan dukungan pelayanan katahanan dan pemberdayaan keluarga

2. Menyusun Konsep sasaran dan Penetapan Kreteria Pengembangan Ketahanan Keluarga Melalui, Bina Keluarga Balita ( BKB ) Bina Keluarga Remaja ( BKR ) Bina Keluarga Lansia ( BKL ) termasuk penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja.

3. Menyusun Konsep Sasaran dan Penetapan Kreteria Pengembangan Pemberdayaan Keluarga melalui usaha peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera ( UPPKS ) 4. Mengkoordinasikan dan mempasilitasi penetapan perkiraan sasaran pengembangan

penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas melalui jejaring program

5. Mengkoordinasikan, mempasilitasi menyerasikan dan memadukan advokasi penyelenggaraan program Keluarga Sejahtera

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Kesejahteraan Keluarga dibantu oleh :

1. Sub Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Tugas :

Membantu Kepala Bidang Kesejahteraan Keluarga dalam merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan Koordinasi dan fasilitasi Perencanaan, serta evaluasi ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga.

Fungsi :

–Merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis perencanaan dan pengendalian Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di sub bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga.

–Merencanakan dan menyiapkan bahan koordinasi konsultasi, pelaksanaan pengendalian monitoring dan evaluasi serta pelaporan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

–Merencanakan dan menyerasikan penetapan kreteria pengembangan katahanan dan pemberdayaan keluarga skala Kabupaten

–Merencanakan dan menyiapkan bahan pelaksanaan model-model kegiatan ketahanan dan pemberdayaan keluarga

–Merencanakan dan menyiapkan bahan pembinaan teknis peningkatan pengetahuan, keterampilan, Kewirausahaan dan manajemen usaha bagi keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera 1 alasan ekonomi dalam kelompok Uaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera ( UPPKS )

–Merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan pelaksanaan pendampingan/magang bagi para kader/anggota kelompok UPPKS

–Merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan pelaksanaan kemitraan untuk aksesibilitas pedoman,Teknologi dan manajemen serta pemasaran guna peningkatan UPPKS

(9)

–Merencanakan dan menyiapkan bahan peningkatan kualitas lingkungan keluarga –Merencanakan dan menyiapkan bahan pelaksanaan advokasi dan KIE katahanan

dan Pemberdayaan Keluarga,Penguatan kelembagaan dan jaringan institusi program KB

–Merencanakan dan menyiapkan bahan pemanfaatan prototipe program katahanan dan pemberdayaan perempuan

–Merencanakan dan menyiapkan bahan pembinaan teknis penyelenggaraan BKB, BKR dan BKL termasuk penyiapan kehidupan Berkeluarga bagi Remaja ( PKBR ) –Merencanakan dan menyerasikan penetapan kreteria PIK Remaja/Mahasiswa

Tumbuh Tegak dan Tegar

–Merencanakan dan menyiapkan bahan fasilitas pelaksanaan PIK Remaja/Mahasiswa termasuk Generasi Muda Pramuka Satuan Karya Keluarga Berencana ( Sakakencana ) baik antara sektor Pemerintah dan sektor LSOM

–Merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan penetapan sasaran PIK Remaja /Mahasiswa termasuk generasi Muda Pramuka Satuan Karya Keluarga Berencana (Sakakencana)

–Merencanakan dan menyiapkan bahan penetapan Prioritas kegiatan PIK Remaja /Mahasiswa termasuk generasi Muda Pramuka Satuan Karya Keluarga Berencana (Sakakencana)

–Merencanakan dan menyiapkan bahan pemanfaatan tenaga SDM pengelola pendidik sebaya dan konselor sebaya PIK Remaja/Mahasiswa termasuk Generasi Muda Pramuka Satuan Karya Keluarga Berencana ( Sakakencana )

–Merencanakan dan menyiapkan bahan Pelaksanan Promosi PIK Remaja/Mahasiswa termasuk Generasi Muda Pramuka Satuan Karya Keluarga Berencana ( Sakakencana )

2. Sub Bidang Penguatan Pelembagaan Keluarga Kecil Berkualiatas Tugas :

Membantu Kepala Bidang Kesejahteraan Keluarga dalam merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan Koordinasi dan fasilitasi Perencanaan, serta evaluasi ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Kecil berkualitas

Fungsi :

-Merencanakan dan menyiapkan bahan penetapan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak di sub bidang Penguatan Pelembbagaan Keluarga Kecil Berkualitas.

–Merencanakan dan menyiapkan bahan pelaksanaan Pengelolaan personil sarana dan prasarana dalam mendukung program KB Nasional termasuk jajaran medis teknis tokoh masyarakat dan tokoh agama

–Merencanakan dan menyiapkan bahan pemberdayaan tenaga fungsional penyuluh KB

– Merencanakan dan menyiapkan bahan dukungan operasional penyuluh KB

(10)

– Merencanakan dan menyiapkan bahan dukungan operasional IMP dalam Program KB

–Merencanakan dan menyiapkan bahan Pelaksanan Pembinaan teknis IMP dalam Program KB

–Merencanakan dan menyiapkan bahan pelaksanaan peningkatan kerjasama dengan mitra kerja Program KB Nasional dalam rangka kemandirian

–Merencanakan dan menyiapkan bahan pelaksanaan pengkajian dan pengembangan Program KB

–Merencanakan dan menyiapkan bahan pemanfaatan hasil kajian dan penelitian untuk penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas

–Merencanakan dan menyiapkan bahan kerjasama jejaring pelatih terutama pelatihan teknis bagi tenaga fungsional, IMP dalam Pogram KB

–Merencanakan dan menyiapkan bahan pendaya gunaan SDM program terlatih serta perencanaan dan penyiapan kompetensi SDM program

–Merencanakan dan menyiapkan bahan pendayagunaan bahan pelatihan sesuai dengan kebutuhan program peningkatan kinerja SDM bagi Pengelola program di tingkat kecamatan dan desa

–Merencanakan dan menyiapkan bahan pelaksanaan KIE penguatan kelembagaan dan jaringan institusi program KB

–Merencanakan dan menyiapkan bahan pemanfaatan prototipe program penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas

–Merencanakan dan menyiapkan bahan penyelenggaraan dukungan operasional penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas dan jejaring program

V. BIDANG PERLINDUNGAN ANAK

Bidang Perlindungan Anak dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas dan fungsi :

TUGAS :

Membantu Kepala Badan di Bidang Perlindungan Anak melalui Sekertaris Badan menyusun konsep sasaran dan menetapkan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian di bidang Perlindungan Anak,

FUNGSI :

1. Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan pemenuhan hak-hak anak dalam kebijakan dan program pembangunan

2. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi pengembangan dan penguatan jaringan kerja Lembaga Masyarakat dan dunia usaha untuk pelaksanaan kesejahterraan dan perlindungan anak

3. Mengkoordinasikan, memfasilitasi dan menyiapkan bahan penyusunan kebijakan DaeraH DI Bidang Perlindungan Anak

4. Mengkoordinasikan memfasilitasi dan menginventarisir dan mengidentifikasi data Bidang Perlindungan Anak

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

(11)

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Perlindungan Anak dibantu oleh :

1. Kepala Sub Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak Tugas :

Membantu Kepala Bidang Perlindungan Anak merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan koordinasi, Evaluasi dan fasilitasi Perencanaan Kesejahteraan dan Perlindungan Anak.

Fungsi :

– Merencanakan dan menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis perencanaan Kesejahteraan dan Perlindungan Anak

– Merencanakan dan menyiapkan bahan penetapan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang kesejahteran dan perlindungan anak

– Merencanakan dan menyiapkan bahan koordinasi konsultasi pelaksanaan pengendalian monotoring serta pelaporan di bidang Kesejahteraan Perlindungan Anak

– Merencanakan dan memfasilitasi, menginventarisir dan menyiapkan bahan penyusunan kebijakan Daerah Urusan Kesejahteraan Perlindungan Anak

2. Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Lembaga Masyarakat dan Dunia Usaha Tugas :

Membantu Kepala Bidang Perlindungan Anak merencanakan kegiatan dan Melaksanakan Administrasi teknis penyelenggaraan urusan Pemberdayaan Lembaga Masyarakat dan Dunia Usaha.

Fungsi :

– Merencanakan dan menyiapkan bahan koordinasi, dan fasilitas perencanaan Pemberdayaan Lembaga Masyarakat dan Dunia Usaha

– Merencanakan dan menyiapkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis perencanaan Pemberdayaan Lembaga Masyarakat dan Dunia Usaha terhadap perlindungan anak

– Merencanakan dan menyiapkan bahan penetapan petunuk pelasanaan Perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang Pemberdayaan Lembaga Masyarakat dan Dunia Usaha terhadap Perlindungan Anak.

– Merencanakan dan menyiapkan bahan koordinasi, konsultasi pelaksanaan pengendalian monitoring dan evaluasi serta pelaporan di bidang pemberdayaan Lembaga Masyarakat dan Dunia Usaha terhadap Perlindungan Anak

VI. BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Bidang Pemberdayaan Perempuan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas dan fungsi :

(12)

TUGAS :

Membantu Kepala Badan melalui Sekertaris Badan menyusun konsep sasaran dan menetapkan petunjuk pelaksanaan perencanaan kebijakan dan pengendalian di bidang Pemberdayaan Perempuan.

FUNGSI :

1. Mengkoordinasikan dan mempasilitasi penguatan kelembagaan dan Pengembangan mekanisme PUG pada lembaga pemerintahan, PSW, lembaga penelitian dan pengembangan lembaga non Pemerintah

2. Mengkoordinasikan memfasilitasi dan mediasi pelaksanaan PUG skala Kabupaten 3. Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan upaya peningkatan kualitas hidup

perempuan dalam kebijakan bidang pendidikan kesehatan ekonomi hokum dan HAM, Politik, Lingkungan dan Sosial Budaya

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan PKHP antar SKPD 5. Melakukan kerjasama dengan Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi dan kerja sama

antar Kabupaten/Kota di Provinsi lainnya dalam pelaksanaan kebijakan Program dan kegiatan PKHP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

6. Melakukan penguatan kapasitas kelembagaan PUG untuk pelaksanaan PKHP 7. Mengkoordinasikan memfasilitasi dan menyediakan pelayanan PKHP

8. Mengkoordinasikan memfasilitasi dan mediasi pelaksanaan aksi afirmasi PKHP 9. Menyusun konsep sasaran dan kebijakan peningkatan Pemberdayaan Perempuan di

bidang pendidikan kesehatan ekonomi hokum dan HAM Politik lingkungan sosial budaya

10. Mengkoordinasikan memfasilitasi dan mediasi pelaksanaan PUG

11. Monitoring dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan program dan kegiatan pada bidang Pemberdayaan Perempuan

12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dibantu oleh :

1. Kepala Sub Bidang Pengarusutamaan Gender Tugas :

Membantu Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan koordinasi, Evaluasi dan fasilitasi Perencanaan Penyelenggaraan Urusan Pengarusutamaan Gender

Fungsi :

– Merencanakan dan menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis perencanaan Pengarusutaman Gender

– Merencanakan dan menyiapkan bahan Penetapan Kebijakan PUG

– Merencanakan dan menyiapkan bahan koordinasi konsultasi pelaksanaan pengendalian monitoring dan evaluasi serta pelaporan Keluarga Berencana

(13)

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di bidang Pengarusutamaan Gender

– Merencanakan dan menyiapkan bahan pelaksanaan analisis gender Perencanaan anggaran yang responsif gender dan pengembangan materi KIE PUG

– Merencanakan dan menyiapkan pembentukan kelembagaan PUG

– Merencanakan dan menyiapkan bahan memfasilitasi,memfasilitasi penyediaan data terpilah menurut jenis kelamin

– Merencanakan dan menyiapkan bahan menganalisis, memanfaatkan, menyebarluaskan dan mendokumentasikan data terpilah menurut jenis kelamin,khusus perempuan dan anak

– Merencanakan dan membantu mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan pendataan dan sistem Informasi gender

– Merencanakan, menyiapkan melakukan fasilitasi penguatan kelembagaan dan pengembangan mekanisme PUG pada lembaga Pemerintahan, Pusat Study Wanita ( PSW ) lembaga penelitian dan pengembangan lembaga non pemerintah skala Kabupaten

– Merencanakan, memfasilitasi dan menyiapkan bahan penyusunan kebijakan Daerah urusan Pengarusutamaan Gender

– Merencanakan, memfasilitasi, menginventarisasi, dan mengidentifikasi data urusan Pengarusutamaan Gender.

– Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh kepala bidang

2. Kepala Sub Bidang Kualitas hidup dan Perlindungan Perempuan Tugas :

Membantu Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan merencanakan kegiatan menyiapkan bahan koordinasi, Evaluasi dan fasilitasi Perencanaan Penyelenggaraan Urusan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

Fungsi :

– Merencanakan dan menyiapkan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan PKHP antar SKPD ( Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Disperindagkop, Dinas Pendidikan, Bagian Hukum dan HAM, Kecamatan, dll ) – Merencanakan dan menyiapkan bahan kerjasama dengan Kabupaten/Kota dalam

satu Provinsi, dan kerjasama antar Kabupaten/Kota di provinsi lainnya dalam pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan PKHP sesuai dengan ketentuan Perundang-Undangan ( Pelayanan P2TP2A )

– Merencanakan dan menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis perencanaan kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

– Merencanakan dan menyiapkan bahan penguatan Kapasitas Kelembagaan PUG untuk pelaksanaan PKHP.

– Merencanakan dan menyiapkan bahan koordinasi konsultasi pelaksanaan pengendalian monitoring dan evaluasi serta pelaporan di bidang Kualitas Hidup da Perlindungan Perempuan.

(14)

– Merencanakan dan menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan kualitas hidup perempuan dalam bidang pendidikan kesehatan ekonomi hukum dan HAM Politik lingkungan dan sosial budaya

– Merencanakan dan menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan perlindungan perempuan terutama perlindungan terhadap kekerasan tenaga kerja perempuan, perempuan lanjut usia dan penyandang cacat

– Merencanakan dan memfasilitasi pembentukan dan pengembangan model-model pembangunan PKHP yang meliputi BKB (Bina Keluarga Balita), GSI (Gerakan Sayang Ibu), Desa Prima (Desa Perempuan Indonesia Maju Mandiri), P2WKSS (Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera)

– Merencanakan dan menyediakan pelayanan PKHP (Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan) berupa pelayanan Sosial Dasar terutama Pendidikan dan Kesehatan (PBAB, Desa/Kelurahan Siaga dan KIE), Informasi yang meliputi Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Ketenaga kerjaan, Hukum, Politik, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dll Pelatihan Berupa : Keterampilan, Manajemen, Kepemimpinan, Kewirausahaan, Keuangan, dll

– Merencanakan dan Penyediaan Pelayanan PKHP (Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan) melalui P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) atau lembaga sejenis lainnya

– Melakukan Perencanaan, Pemantauan perkembangan dan hambatan dalam pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan peningkatan PKHP di Daerah – Melakukan Pemantauan secara berkala melalui koordinasi forum PKHP dan

pemantauan langsung terhadap SKPD melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan PKHP

– Melakukan Pemantauan mulai dari perencanaan samp[ai dengan pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan PKHP untuk Tahun berjalan.

– Merencanakan dan menyiapkan pelaksanaan aksi afirmasi PKHP

– Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang

VII. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas dan fungsi Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sesuai dengan keahlian dan ketentuan yang berlaku.

(15)

Gambar 1.Struktur Organisasi Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sesuai Peraturan Dareah No.15 Tahun 2008

(16)

E. Sumber Daya Manusia

Untuk mendukung tugas pokok dan fungsi tersebut, jumlah pegawai di lingkungan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2013 sebanyak 150 orang, dengan perincian :

JENJANG PENDIDIKAN

JUMLAH PEGAWAI JUMLAH STRUKTURAL JUMLAH

FUNGSIONAL

PNS/GOLONGAN JUMLAHPNS ESSELON

NON ESSELO

N

FUNGSIONAL

IV III II I II III IV IV III II I

1 2 3 4 5 9 9 10 11 12 13 14 15 16

S-3

S-2 8 9 17 3 7 7

S-1 6 63 2 71 1 1 3 66 3 21

DEPLOMA 3 1 4 4 1

SD/SLTP/

SLTA 24 32 56 1 55 17 11

JUMLAH 14 99 35 148 1 4 11 132 3 39 11

Sumber data Kepegawaian Badan KB,PP dan PA

F. Adapun aset sarana dan prasarana yg dimiliki oleh Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak meliputi :

No Nama Barang Jumlah No Nama Barang Jumlah

1 Alat Besar ( Portable generating Set) 1 51 Alat Rumah Tangga lainnya 15

Alat-alat Angkutan 52 Gorden 5

2 Kendaraan Dinas Bermotor lain-lain 4 53 Tabung Pemadam Kebakaran

(APAR) 1

3 Mini Bus ( Penumpang 14 orang

kebawah 1 54 Bola Api 6

4 Mobil Unit Penerangan 1 55 CCTV 4

5 Kendaraan Bermotor Khusus lain-lain 1 56 PC unit 47

6 Sepeda Motor 142 57 Lap Top 42

7 Angkutan Barang lain-lain 3 58 Note Book 43

8 Alat Bengkel dan Alat Ukur 59 Komputer Tablet 2

9 Timbangan 1 60 CPU 3

Alat Kantor dan Rumah Tangga 61 Hard Disk 4

10 Mesin Ketik Manual Portable (11-13) 19 62 Printer 131 11 Mesin Ketik Manual Standar ( 14-16 ) 14 63 Monitor 4 12 Mesin Ketik Manual Longewagen ( 18 ) 6 64 External 7

13 Mesin Ketik Elektronik 3 65 Server 1

14 Mesin Ketik lain-lain 3 66 Modem 7

(17)

15 Mesin Hitung Manual 2 67 Peralatan Jaringan Lain-lain 2 16 Mesin Absen (Time Recorder) 68 Meja Kerja Pejabat Esselon IV 17 17 Mesin Calculator

2 69 Meja Kerja Pegawai Nonstruktural 79 18 Filing Besi/Metal 4 70 Kursi Kerja pejabat Es IV 1

19 Band Kas 3 71 Kursi Kerja Pegawai Non

Struktural

85

20 Lemari Kaca 1 72 Lemari dan Arsip Pejabat lain 2

21 Lemari Kayu 20 73 Alat Studio dan Alat Komunikasi

22 Alat Penghancur Kertas 6 74 Camera + Attachment 1

23 Papan Nama Instal 1 75 Microphone/Wereless Mic 4

24 White Board 6 76 Battery Charger 2

25 Alat Penghancur Kertas Globe 5 77 Peralatan Studio Visual lain-lain 4

26 Papan Struktur Instansi 11 78 Digital 13

27 Rak Kayu 8 79 Tripod Camera 1

28 Kursi Besi Metal 3 80 Film Projector 1

29 Tempat Tidur Besi/Metal ( lengkap ) 3 81 Slide Projector 3 30 Kursi Lipat 38 82 Peralatan Studio Vidio dan Film

Lain 2

31 Meja Komputer 7 83 Layar Film 5

32 Sofa 2 84 Alat Komunikasi dan lain2 6

33 Jam Mekanis 10 85 Slide Projector lapangan 10

34 Lemari Es 12 86 Alat-alat Kedokteran

35 AC Unit 9 87 Sterilisator 3

36 Kipas Angin 1 88 Tensi Meter 3

37 Alat Pendingin lain-lain 1 89 Auto Clape 1

38 Kompor Gas 1 90 Gevecolod Bed 16

39 Alat Dapur Lainnya 3 91 Alat Kedokteran KB Lain-lain 22

40 Tabung Gas 1 92 Alat Laboratorium

41 Televisi 12 93 Tv Monitor 2

42 Amplifiler 18

43 Loudspeaker 3

44 Wirelees 4

45 Step up/Down 1

46 Stabilisator 5

47 Lambang Garuda Pancasila 1 48 Gambar Presiden dan Wakil Presiden 2

49 Dispenser 5

50 Handy cam 6

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

(18)

A. RENCANA STRATEGIS

Sejalan dengan pokok-pokok kebijakan dan arah pembangunan yang tertuang dalam RPJPD dan RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara, maka Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak perlu menyusun Rencana Strategis (RENSTRA). Dokumen Renstra SKPD Badan Keluarga Berencana ,Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2011 – 2015 adalah turunan dokumen perencanaan RPJMD Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2011 – 2015 yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah, yang dalam proses penyusunannya berpedoman kepada RPJP Daerah dengan memperhatikan RPJMD. Renstra SKPD dijabarkan setiap tahun kedalam Rencana Kerja SKPD sebagai pedoman dalam penyusunan RKA SKPD yang mengacu pada kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA- PPAS).

Hal ini penting mengingat Renstra merupakan acuan implementatif bagi seluruh pegawai Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

Rencana strategis Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini memuat visi, misi dalam mencapai tujuan dan sasaran, serta perumusan strategi yang mencakup perumusan kebijaksanaan, program dan kegiatan Renstra SKPD Keluarga Berencana,Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merupakan program jangka menengah 5 (lima) tahunan yang ditetapkan dengan peraturan Bupati Kutai Kartanegara, dan sebagai pedoman dalam menyusun Rencana Kerja SKPD untuk kurun waktu 1 (satu) tahun.

2.1 Visi SKPD VISI

Berdasarkan hasil rumusan Visi dan Misi Rencana Pembanguan Jangka Menengah Kabupaten Kutai Kartanegara yang telah disusun target capaian setiap tahunnya, maka perlu adanya sinergitas dengan Renstra SKPD.

Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berkepentingan untuk memberikan konstribusi terhadap upaya pemecahan permasalahan yang berkaitan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

(19)

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara harus menetapkan kebijakan dan memberikan peluang yang seluas-luasnya bagi kaum perempuan untuk membentuk jati dirinya secara proporsional dan bertanggungjawab, dengan memperluas aksesibilitas, memperkuat partisipasi dan peran control, serta memberikan ruang seluas-luasnya untuk mengenyam manfaat pembangunan dari seluruh aspek kehidupan serta menekan dan semaksimal mungkin menghilangkan tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Secara konseptual Visi dan Misi Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak senantiasa bermuara kepada ketercapaian kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara dan sejalan dengan Visi Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam rangka pemenuhan hak dasar masyarakat, maka ditetapkan Visi Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kutai Kartanegara:

“Terwujudnya Keluarga Kecil Berkualitas, Terlaksananya Kesetaraan

dan Keadilan Gender serta Penyelenggaraan Perlindungan Anak menuju

Kutai Kartanegara Sejahtera ”

Pernyataan visi diatas telah memberikan gambaran yang tegas mengenai komitmen Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kutai Kartanegara yang memperjuangkan kepentingan keluarga sebagai bagian terkecil dari sebuah Negara, perempuan yang selama ini termarginalkan, dan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

2.2 MISI

Dalam upaya mencapai visi tersebut, Badan Keluarga Berencana,Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kutai Kartanegara menetapkan misi selama kurun waktu 2011-2015 sebagai berikut :

a) Menggerakkan dan memberdayakan institusi masyarakat pedesaan untuk berperan serta dalam Program Keluarga Berencana;

b) Meningkatkan koordinasi, keterpaduan jangkauan, serta peningkatan kualitas pelayanan KB melalui penyuluhan dan konseling pendewasaan usia perkawinan serta pemenuhan alat dan obat kontrasepsi;

c) Menyelenggarakan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga dan Masyarakat melalui pendayagunaan pemanfaatan teknologi tepat guna dalam proses produksi keluarga dan masyarakat;

(20)

d) Mendorong optimalnya keterwakilan perempuan di lembaga legislatif; meningkatkan peran, posisi, dan komposisi perempuan di lembaga eksekutif (jabatan struktural) dan Yudikatif; e) Menyelenggarakan perlindungan anak melalui penghapusan segala bentuk kekerasan dan

diskriminasi terhadap anak dan meningkatkan kesejahteraan terhadap anak

Dalam pelaksanaan visi dan misi tersebut diatas badan keluarga berencana pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak melaksanakan :

2.3 TUJUAN

1. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB

2. Terselenggaranya pemberdayaan ekonomi keluarga dan masyarakat 3. Penguatan Kelembagaan Organisasi Perempuan

4. Peningkatan Kualitas hidup perlindungan perempuan dan Anak

Untuk mencapai tujuan yang akan di capai pada restra badan kb,pp dan pa yaitu

Tujuan IKU Target2015

1. Peningkatan akses dan kualitas

pelayanan KB Rasio KB Aktif 69%

2. Terselenggaranya pemberdayaan ekonomi keluarga dan masyarakat

Rasio Anggota Kelompok BKB, BKR, BKL dan UPPKS ber KB

100%

3. Penguatan Kelembagaan

OrganisasiPerempuan Prosentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

100%

GEM (Gender Enpowerment

Measurem) 100%

1. Peningkatan Kualitas hidup

perlindungan perempuan dan Anak

Prosentase Penanganan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap anak dan perempuan

90%

2.4 . SASARAN

1. Meningkatnya kesadaran keluarga tentang arti pentingnya ber KB 2. Meningkatnya keluarga Sejahtera

(21)

3. Meningkatnya keterwakilan perempuan di lembaga legeslatif,meningkatkan peran,posisi dan komposisi perempuan di lembaga eksekutif dan yudikatif

4. Penurunan angka korban kekerasan dalam Rumah Tangga ( KDRT ) Sasaran Renstra

t Measurem) 100% 100% 100 %

4. Penurunan

(22)

2.5. STRATEGI BADAN KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK :

Dengan mengacu pada tugas pokok dan fungsi Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dirumuskan strategi pelaksanaan program yaitu dengan penekanan pada :

1) Peningkatan kemampuan kelembagaan dalam pengelolaan program dan kegiatan;

2) pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam berbagai bidang pembangunan;

3) Penguatan kelembagaan PUG, PUHA dan jejaring di Pemerintah dan masyarakat;

4) Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pelayanan KB dan Pemberdayaan Perempuan;

5) Menggerakkan dan memberdayakan seluruh potensi masyarakat dalam program KB dan Pemberdayaan Perempuan;

6) Peningkatan SDM tenaga program KB dan PP baik kualitas maupun kuantitas utamanya di tingkat Kecamatan (PKB/PLKB);

7) Peningkatan akses informasi dan kualitas pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi bagi keluarga;

8) Peningkatan kualitas pengelolaan manajemen pembangunan Keluarga Berencana;

2.6. KEBIJAKAN SKPD

Dalam rangka mencapai Visi dan Misi, dirumuskan Arah Kebijakan yang akan dicapai meliputi :

1. Pemantapan Nilai-nilai budaya dan penguatan lembaga lembaga adat, pemantapan ketahanan keluarga, pemberdayaan perempuan dalam pembangunan daerah;

2. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak;

3. Meningkatkan dan memantapkan koordinasi yang harmoni, pembinaan teknis operasional, dan fasilitasi kegiatan bidang pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan keluarga, serta kesejahteraan dan perlindungan anak;

(23)

4. Meningkatkan pembinaan dan mengintegrasikan informasi dan pelayanan konseling bagi remaja tentang kehidupan seksual yang sehat HIV/AIDS, NAPZA dan perencanaan perkawinan melalui pembinaan kelompok remaja dan intitusi masyarakat lainnya;

5. Penguatan kelembagaan Pengarus Utamaan Gender (PUG) dan PUHA; 6. Penyebarluasan informasi gender dan anak;

7. Mengintegrasikan Startegi Pengarusutamaan Gender dan Anak dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan pemantauan dalam kebijakan/program/kegiatan yang terformulasi pada penganggaran di masing- masing SKPD;

8. Meningkatkan pemberdayaan ekonomi keluarga dan perempuan dalam kegiatan usaha ekonomi produktif, termasuk pengetahuan dan keterampilan usaha, serta fasilitas dalam mengakses sumber modalnya;

9. Meningkatkan kesejahteraan dan kwalitas hidup keluarga dengan program Keluarga Berencana;

10. Memaksimalkan upaya-upaya advokasi, promosi dan KIE Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Keluarga untuk peneguhan dan kelangsungan program serta pembinaan kemadirian intitusi masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan KB;

11. Mengikuti pelatihan TOT dan pengelola BKB, BKL,BLR,BLK,dan kelompok UPPKS agar mampu memberikan pelatihan kepada pelaksana dilapangan;

12. Memberikan penghargaan kepada kader BKB, BKL,BLR,BLK,dan kelompok UPPKS sebagai ujung tombak yang perlu dilakukan secara terus menerus;

13. Orientasi bagi kader di desa untuk menjaga kelangsungan kegiatan BKB, BKL,BLR,BLK,dan kelompok UPPKS agar memiliki wawasan dan pengetahuan;

14. Meningkatkan kualitas pengelolaan manajemen pembangunan Keluarga Berencana, termasuk pengelolaan SDM, data dan informasi, pengkajian, penelitian dan pengembangan serta bimbingan dan pengawasan program;

15. Pertemuan lintas sektor untuk membangun image BKB, BKL,BLR,BLK,dan kelompok UPPKS sebagai kebutuhan masyarakat;

16. Meningkatkan peran serta, kemitraan dan keterpaduan peran stakeholders dalam pemberdayaan perempuan, peningkatan kualitas keluarga, serta pembangunan kesejahteraan dan perlindungan anak;

2.7. PROGRAM DAN KEGIATAN

(24)

Pada tahun 2013 Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak mempunyai beberapa Program dan kegiatan yaitu

1. Urusan Pemberdayaan Perempuan (PP) dan Perlindungan Anak (PA) Program dan Kegiatan Meliputi :

a. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan PerempuanSosialisasi Peraturan dan Perundangan tentang Perlindungan AnakPenyusunan Raperda Tentang Perlindungan Anak

Visualisasi Perlindungan AnakPelatihan Keterampilan Bagi ABDH

Pelatihan Perempuan di Bidang Politik dan Jabatan PublikSosialisasi Kesetaraan Gender Pemberdayaan Perempuan b. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

Pelatihan bagi Tenaga Pelayanan dan Perlindungan korban KDRTPameran Hasil Karya Perempuan

Fasilitasi P2TP2A Kab.Kutai Kartanegara

Fasilitas percepatan Pelaksanaan SPM Bid Layanan terpadu bagi perempuan dan

Anak korban kekerasan

Pelaksanaan SOP dan SPM layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

c. Program Peningkatan Peran serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan

Dengan kegiatan :

Pembentukan dan Pembinaan Model desa prima

Fasilitasi Kegiatan Kesejahteraan Keluarga Desa Prima / MandiriPeningkatan Peran Pendukung Pelayanan Keluarga BerencanaPenyediaan Data Informasi Kependudukan dan Keluarga Berencana

Advokasi, Sosialisasi Kebijakan dan Strategi Pengendalian Kuantitas PendudukMonitoring dan Evaluasi SKPD BKBP3A

Peringatan Hari - hari Tertentu

Verifikasi Tehnis Bantuan KUBP Tahun 2013Peringatan Hari - hari Besar Perempuan

Fasilitasi Upaya Perlindungan Perempuan Terhadap tindak KekerasanBimbingan Manajemen Usaha bagi Perempuan dalam mengelolah UsahaBimtek bagi Pengelolah Data Informasi Kependudukan dan Kb

d. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Kegiatan :

 Advokasi dan fasilitasi PUHA  Koordinasi Teknis KLA

 Advokasi dan Fasilitasi penanganan anak Berkebutuhan Khusus( autis)  Advokasi gugus tugas Pencegahan dan Penanganan Traficking

 Advokasi dan Fasilitasi Masalah Sosial Anak

 Penguatan Keberadaan Pokja PUG serta pelatihan ARG

(25)

 Monitoring, Evaluasi dan Pengawasan Penyaluran Modal Bagi Usaha dan Jaringan Kelembagaan Perempuan.

 Pelatihan Konvensi Hak Anak

 Varifikasi permohonan Hibah/Bansos Organisasi Perempuan  Workhsop Pendampingan pengerustamaan Gender (PUG)

2. Urusan Keluarga Berencana (KB) dan Kesejahteraan Keluarga (KK)

Program dan Kegiatan Meliputi :

a. Program Keluarga Berencana

 Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsibagi Keluarga Miskin  Peningkatan Perlindungan Hak Reproduksi Individu

 Promosi Pelayanan KHIBA

 Pelayanan KB Gratis Bagi Keluarga Miskin  Operasionalisasi KB Lapangan

 Pelayanan KB Medis Operasi

 Pelayanan KIE KB Melalui Media Masa  Operasional KIE Melalui MUPEN

 Koordinasi Program Kependudukan dan KB  TNI Manunggal kesehatan

b. Program Pembinaan Peran serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang MandiriPembinaan kelompok masyarakat Peduli KB dan KS

Pemberdayaan Kader Institusi Masyarakat Pedesaan ( IPM )Pemberdayaan Petugas Lapangan BKBP3A

Peningkatan Sarana dan Prasarana KBPendamping Dana Dak Keluarga Berencana

c. Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba,PMS termasuk HIV/AIDSPenyuluhan Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS

Advokasi dan KIE Tentang kesehatan Reproduksi Remaja d. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga

Koordinasi Program Penyuluh Lapangan KB/KS

Pengembangan Model Kelompok Catur Bina, Pos Yandu PaduPengembangan Ketahanan Keluarga Bagi Generasi Muda

e. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR

Pendirian Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling serta program pendukung di sekertariat yaitu :

f. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan :

 Penyediaan jasa Komunikasi,Sumber Daya Air dan Listrik

 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional  Penyediaan jasa administrasi keuangan

 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja  Penyediaan Alat Tulis Kantor

 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan  Penyediaan peralatan rumah tangga

(26)

 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang – undangan  Penyediaan makanan dan minuman

 Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah g. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan :

 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor

 Pengadaan kendaraan dinas/operasional Roda 2 dan roda 4 (DAK TA. 2011)

 Pengadaan kendaraan dinas/operasional Roda 2 dan roda 4 (Pendamping DAK TA. 2011)

h. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Kegiatan :

 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu

i. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatan :

 Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan

j. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.

Kegiatan :

 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Iktisar Realisasi Kinerja SKPD  Operasional UPTB

 Rakerda Program Kependudukan Keluarga Berencana / Keluarga sejahtera se Kalimantan Timur

 Rakor Pemberdayaan Perempuan dan Anak Se- Kalimantan Timur  Penyusunan Renstra BKBP3A Kab. Kutai kartanegara

 Inventarisasi dan Penyusunan Dukumen RKA-DPA BKBP3A Kab.Kutai Kartanegara  Penyusunan Rencana Kerja (Renja) BKBP3A Kab. Kutai kartanegara

B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

Penetapan kinerja merupakan pernyataan tekad dan janji dalam bentuk kinerja yang akan dicapai antara pemimpin instansi dengan pihak yang menberikan amanah untuk itu Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memenuhi dalam hal penetapan kinerja yang diamanahkan kepada badan tersebut sebagai berikut :

(27)
(28)
(29)

BAB III

(30)

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Indikator Kinerja Tahun 2013

Kerangka pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran strategis indikator utama yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi misi instansi pemerintah yang mengacu pada Inpres nomor 7 tahun 1999 dan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara ( LAN ) nomor 239 tahun 2003 tentang perbaikan pedoman penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2013 dilakukan dengan cara memuat sasaran strategis RPJMD dan renstra SKPD,Indikator kinerja,satuan target,realisasi dan % capaian tahun ini dengan menanpilkan target dan anggaran tahun depan :

(31)

Keluarga Sejahtera

Anggota Kelompok BKB,BKR,B KL,dan UPPKS ber KB

78 % 89,25% 102,59 %

5

Meningkatnya kesadaran keluarga

tentang arti pentingnya ber KB

Rasio KB Aktif

68,86% 71,17% 103,35%

6

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam ber

KB

7

Meningkatnya Keluarga Miskin

yang menjadi akseptor KB

B. Evaluasi dan Analisis capaian kinerja.

Pada evaluasi dan analisis kinerja Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di dalam RPJMD Kutai Kartanegara terdapat pada misi ke 2 dan misi ke 7 yang mana Misi ke 2 RPJMD adalah : Meningkatkan Kwalitas dan daya saing menuju SDM yang Unggul beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan sasaran meningkanya kualitas pelayanan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera misi ini diterjemahkan dalam renstra badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada sasaran I dan sasaran II yaitu :

saran I

Meningkatnya kesadaran keluarga tentang arti pentingnya ber KB

Indicator kineja Satuan Target realisasi %

Rasio KB Aktif % 68,86 71,17% 103,35

Analisis atas indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Meningkatnya kesadaran keluarga tentang arti pentingnya ber KB dengan indicator Rasio KB Aktif dapat dianalisi sebagai berikut : Dari target 68,86% ditahun 2013 ternyata realisasi tercapai sebesar 71,17% dengan perhitungan 75.668 oarng peserta KB Aktif dari 113.802 orang Pasangan Usia Subur terjadi penurunan capaian realisai pada tahun 2013. Sementara capaian untuk indicator kinerja utama Rasio KB Aktif di tahun 2012 sebesar 73.82%.

Sasaran II

(32)

Meningkatnya Keluarga Sejahtera

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

Rasio Anggota Kelompok

BKB,BKR,BKL,dan UPPKS ber KB

% 87% 89,25% 102,59

Analisis atas indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Meningkatnya Keluarga Sejahtera dengan indicator Rasio Anggota Kelompok BKB, BKR,BKL dan UPPKS yang Ber KB dapat dianalisis sebagai berikut : Dari target 87% ditahun 2013 ternyata realisasi tercapai sebesar 89,25% dengan perhitungan 5.522 orang anngota kelompok yang ber KB dari 6.187 orang anggota kelompok sementara pada tahun 2012 terrealisasi sebesar 88,50 % kelompok yang ber KB.

Sedangkan pada misi ke 7 RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara Meningkatkan peran dan partisipasi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dengan sasaran : Meningkatnya kesetaraan gender dan perlindungan terhadap perempuan dan anak.Yang mana dari misi ini tertuang dalam renstra Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak pada sasaran ke III yaitu meningkatnya keterwakilan perempuan dilembaga legeslatif,meningkatnya peran posisi dan komposisi perempuan di lembaga eksekutif dan yudikatif, serta pada sasaran IV yaitu Meningkatnya kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak/penurunan angka korban kekerasan rumah tangga (KDRT).

Sasaran III

Meningkatnya keterwakilan perempuan di lembaga legeslatif,meningkatnya peran posisi dan komposisi perempuan di lembaga eksekutif dan yudikatif

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

Presentase partisipasi perempuan di lembaga

pemerintah Persen 50 45,64 91,29

GEM ( Gender Enpowerment Measurem ) 1. Keterlibatan

Perempuan dalam parlemen

Persen 30 2 6,7

2. Perempuan sebagai

manejer Persen 0 0 0

3. Sumbangan Pendapatan

Perempuan Persen 100 78 78

Analisis atas indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Meningkatnya keterwakilan perempuan di lembaga legeslatif,meningkatnya peran posisi dan komposisi perempuan di lembaga eksekutif dan yudikatif dengan Indikator Presentase Partisipasi Perempuan di

(33)

Lembaga Pemerintahan dapat di analisis sebagai berikut : dari yang ditarget sebesar 50% pada tahun 2013 hanya tercapai sekitar 45, 64 % terjadi penurunan sekitar 2,50% dari realisasi tahun 2012 yang mana terrealisasi sebesar 48,15%.

Sedangkan untuk indicator GEM ( Gender Enpowerment Measure ) dapat dianalisis sebagai berikut Untuk pencapaian tersebut ada 3 buah komposit yang diukur yaitu :

1. Keterlibatan perempuan dalam parlemen 2. Perempuan sebagai manager

3. Sumbangan pendapatan perempuan

Untuk keterlibatan perempuan di parleman untuk tahun 2013 belum dapat di ukur prosentasenya, di karenakan perempuan yang menduduki parlemen sampai dengan tahun 2013 berjumlah 2 orang.

Perempuan sebagai manager belum bisa di ukur karena perempuan sebagai manager kedudukannya masih sering berubah, jadi tidak bisa di hitung. Sumbangan pendapatan perempuan di ukur dari jumlah orang di Kelompok Bersama Perempuan (KUBP) dengan jumlah pendapatan per orang setelah mendapat pinjaman modal.

Sasaran IV

Meningkatnya kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak/ penurunan angka korban kekerasan rumah tangga ( KDRT )

Indikator Kinerja satuan Target Realisasi %

Prosentase Penanganan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap anak dan

perempuan

Persen 90 95,4 106,00

Analisis atas indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Meningkatnya kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak/ penurunan angka korban kekerasan rumah tangga ( KDRT ) dengan indikator Prosentase kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap anak dan perempuan dapat dianalisis sebagai berikut : pada tahun 2013 ditargetkan sekitar 90 Persen atau 50 kasus yang ditargetkan ternyata realisasi 95,4 persen dengan 53 kasus yang masuk dan ditindak lanjuti sekitar 45 kasus yang sudah masuk dipersidangan dan sudah ada putusan serta 8 kasusnya lagi diselesaikan melalui mediasi. Tahun 2013 indikator ini mengalami kenaikan hampir 100% dimana pada tahun 2012 hanya terjadi 23 kasus, ini telah menunjukan bahwa masyarakat sudah sadar dan memahami tentang KDRT terhadap Anak dan Perempuan.

(34)

C. Keberhasilan yang dicapai

Pada tahun 2013 Badan KB, PP dan PA telah menerima beberapa penghargaan dari Pemerintah Pusat, dari berbagai penghargaan yang diraih Badan KB, PP dan PA diantaranya :

a. Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mendapat penghargaan dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional sebagai Pemenang I Regional Luar Jawa Bali II sebagai Puskesmas terbaik dengan lomba pencapaian Pelayanan KB,Metode Kontrasepsi Jangka Panjang ( MKJP) Kategori Puskesmas/Klinik KB Pemerintah Tahun 2013.

b. Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memperoleh penghargaan dari Bapak Presiden RI yang diberikan Kepada Ibu Bupati Kutai Kartanegara yaitu Anugrah Parahita Ekapraya ( APE ) yang mana penghargaan yang diberikan kepada atau lembaga serta pemerintah daerah baik Provinsi maupun Kabupaten kota yang dinilai telah berkomitmen dan mengimplementasikan strategi yang terkait dengan Pengarusutamaan Gender (PUG) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

c. Badan keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kutai Kartanegara juga mendapatkan penghargaan dari JPIP Jawa Pos) dan IGA (Innovation Government Awards ) dari Kementrian Dalam Negeri , yaitu penghargaan yang di berikan kepada pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam memberikan hal yang baru kepada masyarakat terutama perempuan. Inovasi Bupati Kutai Kartanegara dalam memberikan Pinjaman Modal kepada kaum perempuan yaitu KUBP Kelompok Usaha Bersama Perempuan. Inovasi ini di berikan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara sejak tahun 2011 sampai dengan Tahun 2013.

d. Sedangkan pada Bidang Perlindungan Anak mendapat penghargaan dari Mentri Pemberdayaan Perempuan untuk menuju Kabupaten Layak Anak Tahun 2013 Kategori PRATAMA.

D. Akuntabilitas Keuangan 1. Realisasi Keuangan

Belanja SKPD Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Kutai Kartanegara pada periode Tahun 2013 sebesar Rp. 34.117.650.299,- atau 72,82% dari anggaran sebesar

Rp.46.853.298.532,75 terdapat kenaikan belanja dibandingkan dengan realisasi Tahun 2012 sebesar Rp.26.933.798.97 atau 26,67%.

N o

Uraian Belanja

Anggaran (RP)

Realisasi 2013 (RP)

% Lebih/ (Kurang) (Rp)

Realisasi 2012 ( Rp ) 1 Belanja

(35)

Operasi

Dari hasil anggaran tersebut di atas, dapat di lihat penjelasan dari sasaran strategis,indicator kinerja satuan target realisasi dan persentase capaian serta program dan kegiatan dan anggaran realisasi dan persentase capaian badan Keluarga Berencana sebagai berikut :

(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)

2. Alokasi Anggaran

Pada Tahun 2013 Alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar Rp. 6. 684.272.119.381,44 dimana dana tersebut di alokasi untuk menunjang Belanja serta Program dan Kegiatan pada Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebesar Rp.46.853.298.522,75 di lihat dari prosentase dana yang dialokasikan adalah sebesar 0,70% dari APBD Kabupaten Kutai Kartanegara

BAB IV

(51)

PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak merupakan perwujutan suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan

keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran secara periodic

(berdasarkan tahun anggaran).

Kendala yang dihadapi dalam penyusunan Laporan akuntabilitas kinerja pemerintah pada Badan

Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yaitu kurangnya kerjasama

bidang dalam menyampaikan data, sehingga menyulitkan dalam menyusun laporan ini,adapun

Saran yang dapat disampaikan diharapkan dalam penyusunan LAKIP kedepannya ada kerja sama

yang baik, sehingga dapat memudahkan dalam penyusunan laporan ini.

Akhirnya, dengan segala kekurangan dan keterbatasan sumber daya yang ada dalam penyusunan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak berusaha dalam memenuhi kewajiban dalam menyusun laporan ini di

Tahun 2013 sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, sehingga hasilnya diharapkan mampu

memberikan kontribusi positif bagi pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.

Gambar

Gambar 1.Struktur Organisasi Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan PerlindunganAnak sesuai Peraturan Dareah No.15 Tahun 2008
Gambar Presiden dan Wakil Presiden

Referensi

Dokumen terkait

Laju pertumbuhan, nutrisi, umur dan berat tubuh adalah faktor-faktor yang mempunyai hubungan yang erat antara satu dengan yang lainnya dan biasanya dapat secara

Tidak ada ciri – ciri bibir bawah tebal memanjang ke arah belakang dan membentuk celah yang menjadi kantung yang membuka ke belakang;bibir atas berlekuk – lekuk; jari –

Sehingga dalam kasus gadai dengan objek gadai berupa mobil sewa, penerima gadai dapat diminta tanggung gugatnya berupa gugat revindikasi oleh pemilik objek gadai atau dengan kata

Paprika adalah salah satu bahan alami yang bagus untuk facial wajah Anda, dengan membuat masker dari olahan paprika Anda bisa memutihkan wajah Anda, dimana masker paprika

nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang

Strategi yang digunakan dalam pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter di SDIT Mutiara Hati Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara adalah dengan menggunakan

Apabila ketercapaian kinerja dosen yang bersangkutan telah memenuhi syarat sesuai dengan ketdntuan perundangan, disertai bukti pendukung sesuai laporan yang dibuat maka

memberi kebutuhan sosial dan fisik. Sinergi yang dilakukan, dapat dikategorikan sebagai langkah strategis yang adaptif terhadap kondisi lingkungan. Dalam manajemen