• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Dan Strategi Belajar Gerak (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajemen Dan Strategi Belajar Gerak (1)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Dan Strategi

Belajar Gerak

NURUL FITRIA

XI IPA 2

(2)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……….. Daftar Isi……….. Bab I Pendahuluan………

1. Latar Belakang……….. 2. Rumusan Masalah……… 3. Tujuan……… Bab Ii Pembahasan………..

Pengertian dan batasan dari belajar gerak……… Unsur-unsur dalam belajar gerak………. Konsep dalam belajar gerak ……….. Tahapan dalam belajar gerak……….. Tujuan dan manfaat dari belajar gerak………. Bab Iii Penutup………

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Konsep belajar pada umumnya dan belajar motorik sebagai akibat perilaku motorik pada khususnya, telah dirumuskan dalam berbagai definisi para ahli. Belajar dapat diartikan semacam seperangkat peristiwa, kejadian atau perubahan yang terjadi. Apabila seseorang berlatih memungkinkan ia menjadi semakin terampil dalam melaksanakan suatu kegiatan. Belajar adalah hasil langsung dari praktik atau pengalaman. Belajar tidak dapat diukur secara langsung, karena proses yang mengantarkan pencapaian perubahan perilaku berlangsung secara internal atau dalam diri, manusia tidak bisa diamati secara langsung, terkecuali ditafsirkan berdasarkan perilaku itu sendiri. Belajar dipandang sebagai proses yang menghasilkan perubahan relatif permanen dalam keterampilan. Perubahan dalam perilaku yang menyebabkan perubahan suasana emosi, motivasi, atau keadaaan internal tidak dianggap sebagai akibat belajar.

Disimpulkan pengertian belajar adalah seperangkat proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan permanen dalam perilaku terampil. Meskipun tekanan belajar gerak ialah penguasaan keterampilan, tidaklah berarti aspek lain, seperti peranan domain kognitif diabaikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Meinel (1976) yang dikutip oleh Rusli (1988:102) menyatakan sebagai berikut: belajar itu sendiri dari tahap penguasaan, penghalusan, dan penstabilan gerak, atau keterampilan teknik olahraga. Integrasi keterampilan di dalam perkembangan total dari kepribadian seseorang. Karena itu penguasaan keterampilan baru diperoleh melalui penerimaan dan pemilikian pengetahuan, perkembangan koordinasi dan kondisi fisik sebagaimana halnya kepercayaan dan semangat juang.

Sebagian orang awam berpendapat bahwa bagi seseorang yang menganggap proses belajar sebagai suatu kejadian yang berlangsung dengan sendirinya. Ia akan menganggap belajar merupakan suatu gejala yang sederhana. Lalu pengalaman adalah guru yang terbaik, dan meniru adalah cara terbaik untuk

(4)

2 Rumusan masalah

1.1 Apa pengertian dan batasan dari belajar gerak? 1.2 Apa unsur-unsur dalam belajar gerak?

1.3 Bagaimana konsep dalam belajar gerak ? 1.4 Apa saja tahapan dalam belajar gerak? 1.5 Apa tujuan dan manfaat dari belajar gerak?

3 Tujuan

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN BATASAN DARI BELAJAR GERAK

Setelah kita mengetahui pengertian dan batasan belajar secara umum, maka kita menjadi mudah untuk mendiskusikan pengertian dan batasan belajar gerak Sebagaimana istilahnya belajar gerak dapat djelaskan secara sederhana, yaitu sebagai salah satu proses yang mengarah pada upaya untuk memperoleh peruhahan perilaku yang berhubungan dengan gerak. Gerak dalam pengertian ini tentu saja erat kaitannya dengan keterampilan, sehingga perubahan perilaku yang diharapkan dari belajar gerak menyangkut

keterampilan gerak secara luas.

Pengertian dan batasan yang cukup banyak dipakai adalah dari Schmidt (1991), ia memberikan batasan bahwa, yang dimaksud dengan belajar gerak adalah suatu

rangkaian proses yang berhubungan dengan latihan atau pengalaman yang mengarah pada terjadinya perubahan-perubahan yang relatif permanen dalam kemampuan seseorang untuk menampilkan gerakan-gerakan yang terampil.

Berdasarkan pengertian dan batasan belajar gerak yang dikemukakan Schmidt tensebut di atas, maka dapat ditarik tiga hal pokok, yaitu meliputi:

Belajar merupakan proses yang di dalamnya terjadi pemberian latihan atau Pengalaman Kemampuan seseorang memang dapat berkembang dengan sendirinya atau tanpa melalui latihan

 Belajar tidak langsung teramati Manakala latihan atau pemberian pengalaman itu berlangsung, akan menyebabkan terjadinya banyak perubahan dalam sistem syaraf pusat.

 Perubahan Yang Terjadi Relative Permanen Agar perubahan yang terjadi dalam penampilan dianggap sebagai hasil belajar, maka perubahan tersebut harus permanen atau melekat

B. UNSUR-UNSUR DALAM BELAJAR GERAK 1. Belajar motorik adalah suatu proses

Belajar motorik adalah proses internal yang terjadi pada siswa/ atlet, karena adanya faktor eksternal ( keadaan di luar diri siswa yang member pengaruh pada perkembangan motoriknya ) dan faktor internal ( karakteristik siswa : kecerdasan, tipe tubuh,

kemampuan motorik, dll ) itu sendiri. Berdasar teori belajar information processing ( Singer, 1980 ), belajar motorik terjadi karena adanya informasi yang masuk kemudian diolah dan diaktualisasikan dalam bentuk gerak. Seperti dalam Hipotesis Diagram Blok Sistem Sensori Manusia :

Sene Organ persepsi penyimpanan jangka pendek pemindahan persepsi ke gerak pengendalian respon efektor

(6)

Hasil akhir yang diharapkan adalah siswa dapat menguasai faktor – faktor internal dari suatu keterampilan dan dilakukan secara teratur serta tepat waktunya. Kualitasnya diukur dari kinerja saat melakukan gerakan dan hasil gerakannya

3. Kemampuan atau gerakan yang dihasilkan relatif permanen

Keterampilan motorik yang dikuasai dan dipelajari oleh siswa/ atlet dapat melekat pada diri dalam waktu yang relatif lama. Namun berdasarkan Theory Of Retention And Forgetting ( Singer, 1980; Schmidt, 1988 ) bahwa kemampuan manusia untuk mengingat sangat terbatas, makin lama makin berkurang bahkan bisa hilang atau lupa sama sekali.

4. Keterampilan gerak sebagai akibat dari latihan dan pengalaman

Keterampilan motorik bukan karena pertumbuhan, perkembangan dan kematangan, tetapi hasil latihan.

5. Perubahan dapat kearah negatif maupun positif

Atlet berlatih setiap hari pada hakikatnya ingin meningkatkan ketrampilan motorik yang teah dikuasai dan mempertahankan prestasi yang telah dicapai. Tetapi hasil belajar/ latihan tidak selalu mengarah pada peningkatan secara terus menerus, karena banyak faktor yang memperngaruhi peningkatan hasil latihan.

C. KONSEP DALAM BELAJAR GERAK

1. Perbedaan individual

Pada bagian awal tentang factor pribadi dikatakan bahwa setiap individu memiliki perbedaan dalam banyak hal dengan individu lainnya. Pengalaman kita sehari-hari dan penyelidikan secara empiric pun menyatakan hal yang sama tentang hal ini; bahwa individu memang dilahirkan dan kemudian berkembang sesuai dengan potensi dan pengalaman yang dilaluinya berbeda-beda.

2. Kemampuan dan Keterampilan (ability dan skill)

Karena kita saling berhubungan dengan belajar gerak, perbedaan individual yang akan dibahas pun lebih ditekankan pada aspek yang berhubungan langsung dengan gerak itu sendiri. Salah satu hal yang paling sering disinggung, dan akan demikian untuk seterusnya, adalah factor kemampuan (ability)

Kemampuan sering dianggap sebagai suatu hal yang mendasari terbentuknya keterampilan dari seseorang. Namun demikian, cukup sulit untuk menyatakan apakah sebenarnya kemampuan, dan apa bedanya kemampuan dengan

keterampilan? Bahkan dalam percakapan sehari-hari para insane olahraga pun terhadap kedua istilah ini sering dipergunakan secara bergantian, tanpa mereka menjelaskannya lebih lanjut apa sebenarnya perbedaan dan persamaan yang mendasarinya.

Para ahli seperti Singer (1980), Fleisman (1972), serta Schmidt (1991) menyatakan bahwa kemampuan dan keterampilan harus dibedakan dalam

pengertiannya. Kemampuan diartikan sebagai cirri individu yang diwariskan dan relative abadi yang mendasari serta mendukung terbentuknya keterampilan (Schmidt, 1991).

(7)

apa yang dimaksud dengan kemampuan gerak (motor ability) yang pasti berbeda makna dengan keterampilan gerak atau olahraga. Kemampuan gerak menurut Singer (1980) adalah keadaan segera dari seseorang untuk menampilkan berbagai variasi keterampilan gerak, khususnya dalam kegiatan olahraga.

Dengan demikian , kemampuan gerak (motor ability) itu banyak macamnya, tidak hanya terbatas pada sesuatu yang berhubungan langsung dengan

keterampilan dalam bidang olahraga. Kemampuan itu bias dibedakan dari mulai ketajaman visual dan melek warna, konfigurasi tubuh, kemampuan numeric, kecepatan reaksi, ketangkasan manual, kepekaan kinestetis, dan banyak lagi, yang sebagian darinya melibatkan aspek-aspek persepsi dan pembuatan

keputusan, sedangkan yang lain melibatkan pengorganisasian dan perencanaan gerak (Schmidt, 1991).

Kemampuan-kemampuan tersebut bias berbeda-beda potensinya pada setiap orang. Itulah alasannya mengapa seseorang bias berbeda dalam hal

keterampilannya dari orang yang lainnya. Pada sebagian orang salah satu kemampuan (misalnya ketajaman visual) bias lebih kuat dari kemampuan lainnya. Begitu juga antara orang yang satu dengan yang lainnya, kemampuan-kemampuan itu bias berbeda-beda takarannya.

D. TAHAPAN DALAM BELAJAR GERAK

Ada tiga tahapan dalam belajar gerak (motor learning) yaitu:

 Tahapan verbal kognitif maksudnya kognitif dan proses membuat keputusan lebih menonjol.

 Tahapan gerak memiliki makna sebagai pola gerak yang dikembangkan sebaik mungkin agar peserta didik atau atlet lebih trampil.

 Tahapan otomatisasi artinya memperhalus gerakan agar performa peserta didik atau atlet menjadi lebih padu dalam melakukan gerakannya

E. TUJUAN DAN MANFAAT DARI BELAJAR GERAK

Setiap tujuan belajar gerak pada umumnya memiliki harapan dengan munculnya hasil tertentu, hasil tersebut biasanya adalah berupa penguasaan keterampilan.

Keterampilan seseorangyang tergambarkan dalam kemampuannya menyelesaikan tugas gerak tertentu akan terlihat mutunya dari seberapa jauh orang tersebut mampu

menampilkan tugas yang diberikan dengan tingkat keberhasilan tertentu. Semakin tinggi tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas gerak tersebut maka semakin baik keterampilan orang tersebut.

Dengan demikian maka keterampilan menunjuk pada kualitas tertentu dari suatu tugas gerak. Di dalam keterampilan tersebut terdapat unsur efektivitas dan efesiensi. Seorang yang memiliki keterampilan yang tinggi sudah barang tentu memiliki kedua unsur tersebut. Gerak keterampilan tersebut dapat dikategorikan sebagai penampilan yang terampil (skilled performance).

(8)

Penampilan yang terampil merupakan tujuan akhir dari belajar gerak. Keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efisien dan efektif

Manfaat dari belajar gerak antara laiiinnn :

1. Agar siswa/ atlet dapat memperoleh kemampuan keterampilan kemudian berlatih untuk meningkatkan kemampuan tersebut.

2. Memberikan perubahan yang permanen di dalam perilaku untuk melakukan gerakan dengan benar sebagai hasil dari belajar motorik.

3. Dapat memberikan umpan balik yang berhubungan dengan perasaan dari pergerakan yang berkelanjutan yang telah ada dari hasil latihan di dalam system saraf yang telah disimpan oleh memori untuk melakukan automatisasi gerak.

4. Meningkatkan koordinasi antara persepsi dan tindakan secara baik dan benar dan automatisasi gerakan dari keterampilan gerak.

5. Dapat mengambil keuntungan dari mekanika sistem musculoskeletal untuk mengoptimalkan serta efisiensi dari konsistensi pergerakan.

DAFTAR PUSTAKA

http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_

%26_REKREASI/PRODI._ILMU_KEOLAHRAGAAN/195911041986011-BADRUZAMAN/Tugas_Perkem_%26_bljar_gerak.pdf

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Analisis dan evaluasi ergonomis dalam hal ini dilakukan terhadap dimensi ukuran tubuh manusia yang relevan dengan rancangan alat/ fasilitas kerja; konsumsi enersi kerja

Diharapkan hasil penelitian ini dapat mengembangkan ilmu hukum khususnya dalam bagian hukum perdata dan hukum acara perdata dan juga mempunyai manfaat bagi

Menyusun dan melaporkan Berita Acara Hasil Pemeriksaan dan Penilaian dalam rangka Serah Terima Sementara dan Serah Terima Akhir Pekerjaan berikut berkas-berkas yang diperlukan

Setelah dilakukan pengolahan pada setiap line yang ada, didapatkan letak cracks yang diindikasikan dengan penampang resistivitas yang rendah yang terakumulasi pada

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kreativitas guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas V di Madrasah Ibtidaiyah (MI)

4 Bahwa dengan melihat hal – hal tersebut diatas maka pertengkaran dan percekcokan yang terus menerus antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT, telah mengakibatkan kondisi rumah tangga

Sesuai dengan teori mekanisme pertahanan diri dari Sigmund Freud (dalam Minderop, 2011: 32-39), dalam novelet Ryoujuu ditemukan tujuh unsur mekanisme pertahanan

Dengan demikian, dua buah garis dikatakan sejajar jika keduanya memiliki gradien yang sama, yakni.