• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 model pembelajaran yang cocok diterapk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "3 model pembelajaran yang cocok diterapk"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

3 model pembelajaran yang cocok diterapkan pada kurikulum 2013. Di antaranya

sebagai berikut.

1. Discovery Learning

Model pembelajaran

discovery learning

dilakukan dengan beberapa langkah pembelajaran

yaitu persiapan, pelaksanaan (kegiatan inti), dan penilaian.

Pada kegiatan inti yaitu pelaksanaan pembelajaran model pembelajaran

discovery learning

dilakukan hal-hal berikut.

1) pemberian stimulasi/rangsangan,

2) pernyataan/identifikasi masalah,

3) pengumpulan data,

4) pengolahan data,

5) verifikasi/pembuktian dan

6) menarik kesimpulan/generalisasi.

Tahapan penilaian tentu dilakukan model authentic assesment

2. Problem Based Learning

Problem based learning

adalah, metode mengajar yang menggunakan masalah yang nyata,

melalui masalah itu, terjadilah proses belajar siswa. Mereka akan belajar berbagai hal

termasuk ingatan (kognitif) maupun keterampilan berpikir kritis.

Problem based learning adalah metode mengajar dengan fokus pemecahan masalah yang

nyata, kerja kelompok, umpan balik, diskusi, dan laporan akhir.

3. Project Based Learning

Nah, inilah model yang sedang jadi bahasan kita di bulan ini. Model pembelajaran berbasis

proyek merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media.

Guru menugaskan siswa untuk melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan

informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

(2)

ada 3 model pembelajaran yang cocok diterapkan pada kurikulum 2013. Di antaranya sebagai

beriku

Dari artikel tersebut saya buat intisarinya dalam artikel ini. Setidaknya 3 model pembelajaran

yg cocok untuk kuriuum 2013 Yaitu :

1.

Discovery Learning

Model pembelajaran

discovery learning

dilakukan dengan beberapa langkah

pembelajaran yaitu persiapan, pelaksanaan (kegiatan inti), dan penilaian.

Pada kegiatan inti yaitu pelaksanaan pembelajaran model pembelajaran

discovery

learning

dilakukan hal-hal berikut.

1) pemberian stimulasi/rangsangan,

2) pernyataan/identifikasi masalah,

3) pengumpulan data,

4) pengolahan data,

5) verifikasi/pembuktian dan

6) menarik kesimpulan/generalisasi.

Tahapan penilaian tentu dilakukan model authentic assesment

2. Problem Based Learning

Problem based learning

adalah, metode mengajar yang menggunakan masalah yang

nyata, melalui masalah itu, terjadilah proses belajar siswa. Mereka akan belajar

berbagai hal termasuk ingatan (kognitif) maupun keterampilan berpikir kritis.

Problem based learning adalah metode mengajar dengan fokus pemecahan masalah

yang nyata, kerja kelompok, umpan balik, diskusi, dan laporan akhir.

3. Project Based Learning

Nah, inilah model yang sedang jadi bahasan kita di bulan ini. Model pembelajaran

berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan

sebagai media.

Guru menugaskan siswa untuk melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis,

dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

(3)

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang terdiri atas kegiatan mengamati (untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui), merumuskan pertanyaan (dan merumuskan hipotesis), mencoba/mengumpulkan data (informasi) dengan berbagai teknik, mengasosiasi/ menganalisis/mengolah data (informasi) dan menarik kesimpulan serta mengkomunikasikan hasil yang terdiri dari kesimpulan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Langkah-langkah tersebut dapat dilanjutkan dengan kegiatan mencipta.

Kurikulum 2013 mengembangkan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. (Permendikbud Nomor 54/2013) Bagaimana Kurikulum 2013 memfasilitasi peserta didik memperoleh nilai-nilai, pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang?, bagaimana proses pembelajaran dilaksanakan?

Prinsip-prinsip kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013, yakni :

1. peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;

2. peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar; 3. proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah; 4. pembelajaran berbasis kompetensi;

5. pembelajaran terpadu;

6. pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi;

(4)

8. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills;

9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;

10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (Ing Ngarso Sung Tulodo), membangun kemauan (Ing Madyo Mangun Karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (Tut Wuri Handayani);

11.pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; 12. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas pembelajaran;

13. pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang budaya peserta didik; dan

14. suasana belajar menyenangkan dan menantang.

Berikut contoh kegiatan belajar dan deskripsi langkah-langkah pendekatan saintifik pada pembelajaran kurikulum 2013 adalah:

1. Mengamati: membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat) untuk mengidentifikasi halhal yang ingin diketahui -Mengamati dengan indra (membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat.

2. Menanya: mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang tidak dipahami

3. Mencoba/mengumpulkan data (informasi): melakukan eksperimen, membaca sumber lain dan buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan narasumber - Mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/ menambahi/mengembangkan.

4. Mengasosiasikan/mengolah informasi: SISWA mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi - mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan.

(5)

6. (Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta: SISWA menginovasi, mencipta, mendisain model, rancangan, produk (karya) berdasarkan pengetahuan yang dipelajari.

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN SCIENTIFIC / SAINTIFIK DENGAN PENDEKATAN ILMIAH PADA KURIKULUM 2013 : MENGAMATI, MENANYA, MENALAR, MENCOBA, DAN MEMBENTUK JEJARING

A. MENGAMATI (OBSERVING)

Metode mengamati / observasi mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Dalam pelaksanaannya, proses mengamati memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.

Namun metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik karena peserta didik yang terlibat dalam proses mengamati akan dapat menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.

B. MENANYA (QUESTIONING)

(6)

didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk

“kalimat tanya”, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk peisalnya: Apakah ciri-ciri norma hukum? Bentuk pernyataan, misalnya: Sebutkan ciri-ciri norma hukum!

3. MENALAR (ASSOCIATING)

Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata emiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.

Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara :

1. Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum.

2. Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.

3. Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).

4. Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati.

5. Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki.

6. Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan atau pelaziman.

7. Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik. 8. Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan

memberikan tindakan pembelajaran perbaikan.

4. . MENCOBA (EKSPERIMEN / EXPERIMENTING)

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata pelajaran IPA, misalnya,peserta didik harus memahami konsep-konsep IPA dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.

Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk

(7)

1. menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum;

2. mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan;

3. mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya;

4. melakukan dan mengamati percobaan;

5. mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data; 6. menarik simpulan atas hasil percobaan;

7. membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan. Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar maka :

1. Guru hendaknya merumuskan tujuan eksperimen yang akan dilaksanakan murid

2. Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan 3. Perlu memperhitungkan tempat dan waktu

4. Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan murid

5. Guru membicarakan masalah yanga akan yang akan dijadikan eksperimen 6. Membagi kertas kerja kepada murid

7. Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan

8. Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.

5. MEMBENTUK JEJARING PEMBELAJARAN / PEMBELAJARAN KOLABORATIF (NETWORKING)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

penelitaian yang bermaksud untuk memperoleh gambaran objektif mengenai ”pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap penguasaan gerak siswa

Jika dikerjakan maka desa itu akan menjadi desa emas," kata dia dalam Webinar Seri 2 dengan tajuk "Menciptakan Desa Sebagai Pusat Pertumbuhan dan Ekosistem Baru

Diberitahukan dengan hormat, Sehubungan dengan telah berjalannya kegiatan belajar mengajar (KBM) Pendidikan Anak Usia Dini

10) Teacher asks the students to write down a narrative text by using Pyramid... Confirmation.. 4) The teacher asks the students about the material have

Evaluasi Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro.. Di Desa Buluh Awar Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli

Mengenal teks cerita diri/personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa