• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis KARAKTERISTIK PENGGUNAAN PONSEL PENGEMUD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "analisis KARAKTERISTIK PENGGUNAAN PONSEL PENGEMUD"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

I

KARAKTERISTIK PENGGUNAAN PONSEL

PENGEMUDI PROFESIONAL KENDARAAN RODA

EMPAT DI KOTA MAKASSAR

(Studi Kasus : Kampus Universitas Hasanuddin)

ABSTRACT

Traffic accidents caused by the use of cell phones when driving is increasing which resulted in the victim died, were seriously injured and slightly injured as well as material losses are not small. The effect of using cell phones on driving performance can distract drivers and cause driving behavior affect road safety. The purpose of this study was to determine the characteristics of mobile phone use among professional drivers of four-wheel vehicles in the city of Makassar. The method used in the form kuisener survey methods and interview method. Based on the results of the analysis indicate that the driving profesianal do activities to communicate with HP at the time of driving.

Key words: Cell Phones, Professional driver, Traffic Safety.

PENDAHULUAN

Kehadiran telepon seluler (ponsel) atau Handphone telah merubah kehidupan manusia. Jarak selama ini dituding menjadi biang keladi kesulitan itu, tidak kuasa lagi menghalangi. Sebagian besar manusia zaman sekarang merasa dirinya sangat tergantung pada Handphone. Menurutnya, kehadiran ponsel sangat membantu kemudahan hidup berkomunikasi. Tujuan kemudahan hidup itu pula yang memaksa dirinya memutuskan menggunakan ponsel beberapa tahun silam. Alasannya biar bisa berkomunikasi dengan mudah.

Sejak pertama kali digunakan dalam mobil pada pertengahan 1980-an, penggunaan ponsel dan perangkat tambahan penjawab otomatis telah meningkat drastis. Pada saat yang sama, sebuah badan penelitian yang signifikan dari perilaku dan epidemiologi, menunjukkan konsekuensi buruk yang terkait dengan penggunaan ponsel saat mengemudi.

Efek penggunaan ponsel pada kinerja mengemudi menunjukkan, penggunaan ponsel saat mengemudi dapat mengalihkan perhatian pengemudi dan menyebabkan perilaku mengemudi yang mempengaruhi keselamatan di jalan. Besarnya dampak negatif dari penggunaan ponsel saat mengemudi tergantung pada kerumitan baik percakapan dan situasi mengemudi. Beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaan ponsel saat mengemudi, percakapan saat mengemudi dapat mengganggu konsentrasi pengemudi dalam melakukan sifat – sifat fisik mengemudi seperti memindahkan gigi, mengatur kemudi dll.

Berkaitan dengan penggunaan handphone di atas, beberapa negara telah menerapkan regulasi larangan menggunakan handphone saat mengemudi mengingat bahaya yang ditimbulkannya. Sedangkan di Indonesia sendiri, regulasi larangan itu masih berupa himbauan dari instansi terkait. Dalam hal ini dari pihak Kepolisian dan Dinas

Tel: (0411)-587636 dan Fax:( 0411) 580505

Mubassirang Pasra

Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Kampus Tamalanrea, Makassar 90245, Sul-Sel

(2)

I Perhubungan. Sedangkan aturan-aturan detail berupa larangan, dalam Undang-undang yang ada belum secera eksplisit dicantumkan. Undang-Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan hanya mencantumkan asal usul tata cara berlalu lintas terkait soal ketertiban dan keamanan. Apabila dicari-cari kaitaannya dengan penggunaan handphone, termaktub pada Pasal 126 ayat (1), “ Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi ”.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pengemudi yang berkaitan dengan penggunaan HP saat berkendaraan bagi pengemudi di Kampus Universitas Hasanuddin Makassar

TINJAUAN PUSTAKA

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan Arus Lalu Lintas.

Dari beberapa penelitian dan pengkajian dilapangan dapat di simpulkan bahwa keselamatan lalu lintas sangat di pengaruhi oleh tiga faktor yakni, faktor manusia, kendaraan dan lingkungan jalan, serta interaksi dan kombinasi dua atau lebih faktor tersebut di atas.

Gambar 2.1 Elemen – Elemen Transportasi Jalan.

Efek Penggunaan Ponsel Pada Kinerja Mengemudi.

Dampak Penggunaan Ponsel Saat Mengemudi.

(3)

I Berbagai studi menyimpulkan bahwa penggunaan telepon selular saat mengemudi dapat mengalihkan perhatian pengemudi dan dapat menyebabkan berbagai perubahan dalam mengarahkan perilaku ke hal negatif seperti mempengaruhi keamanan lalu lintas.

Beberapa gangguan dapat terjadi akibat penggunaan ponsel saat mengemudi di antaranya:

Gangguan fisik.

Gangguan fisik yaitu seperti pada saat pengemudi harus menggunakan salah satu atau kedua tangannya untuk memanipulasi telepon ke suatu nomor, menjawab atau mengakhiri panggilan dari pada berkonsentrasi pada tugas yang dibutuhkan oleh mengemudi (misalnya kemudi, mengubah gigi dll).

Gangguan visual.

Gangguan secara visual disebabkan oleh mata pengemudi yang tertuju pada handphone sambil mengemudi. Penggunaan telepon selular yang menampilkan informasi visual (misalnya membaca SMS).

Gangguan pendengaran

Gangguan ini bisa terjadi ketika pengemudi kaget oleh dering telepon awal atau oleh percakapan itu sendiri.

Gangguan kognitif.

Gangguan ini melibatkan penyimpangan dalam perhatian dan penilaian. Hal ini terjadi ketika dua mental tugas yang dilakukan pada saat yang sama. Percakapan bersaing dengan tuntutan mengemudi. Mendengarkan, sendirian, dapat mengurangi aktivitas di bagian otak yang berhubungan dengan mengemudi lebih dari sepertiga. Besarnya dampak negatif dari penggunaan ponsel saat mengemudi tergantung pada kerumitan kedua percakapan telepon seluler dan situasi mengemudi. Semakin sulit dan kompleks percakapan maka semakin kuat pula efek yang terjadi pada kinerja mengemudi.

Dampak Pesan Teks (sms) Saat Mengemudi.

Studi menunjukkan bahwa teks pesan saat mengemudi lebih mengganggu dari pada berbicara lewat telepon. pesan teks memiliki pengaruh buruk langkah-langkah keamanan berkendara kritis seperti kemampuan untuk mempertahankan posisi jalan yang aman, posisi lateral, mendeteksi bahaya dan mendeteksi dan merespon tepat untuk rambu lalu lintas.

Membuat sms saat mengemudi dapat mengganggu penglihatan yang disebabkan oleh pergeseran orientasi visual terus-menerus antara layar ponsel dan jalan depan. Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan signifikan kemampuan untuk mempertahankan posisi tanda-tanda jalan yang aman

Efek Secara Keseluruhan.

Efek penggunaan ponsel tergantung pada kompleksitas kedua percakapan telepon seluler dan situasi mengemudi. Semakin sulit dan kompleks percakapan maka semakin kuat pula efek yang terjadi pada kinerja mengemudi. Menggunakan ponsel saat mengemudi tampaknya mudah, namun tidak hanya tuntutan konteks mengemudi, tetapi juga isi dan tuntutan percakapan ponsel berperan dalam hal proses ini. Menggunakan telepon selular saat mengemudi negatifnya, dapat mempengaruhi berbagai aspek dari kinerja mengemudi diantaranya.

(4)

I Menelepon dalam mobil saat mengemudi dapat membuat pengemudi untuk kehilangan waktu reaksi untuk sinyal lalu lintas atau lainnya.

Lambat reaksi pengereman dan jarak berhenti lebih pendek

Beberapa studi menunjukkan bahwa waktu reaksi pengereman berkurang selama percakapan telepon pada saat mengemudi antara 0,3 hingga sekitar 0,7 detik pengemudi cenderung mengerem lebih keras dan jarak berhenti lebih pendek .

Penurunan kesadaran lalu lintas lainnya

Situasi kesadaran menunjukkan penurunan yang signifikan dalam tiga unsur (yaitu, pemahaman dan proyeksi) karena tingkat konsentrasi dituntut oleh percakapan yang terjadi.

Berisiko pengambilan keputusan

Biasa ditemui situasi lalu lintas (berhenti di lampu merah) cenderung pengambilan keputusan yang sulit bagi pengemudi. Hal ini dapat terjadi ketika pengemudi sedang dalam situasi percakapan yang sulit sehingga konsentrasi ternganggu.

Perkiraan Tingkat Penggunaan Telepon Selular Saat Mengemudi.

Belanda

Mengenai penggunaan telepon selular saat mengemudi, hasil survei berkala Regional Road Safety Survey (PROV) pada tahun 2001 yang dilakukan oleh Kementerian Transportasi, Pekerjaan Umum Belanda menunjukkan bahwa sekitar 4% dari pengemudi yang di laporkan sering menggunakan telepon genggam saat mengemudi, sementara 36% dari pengemudi lainnya melaporkan kadang-kadang.

Australia

Di Perth, Australia, Horberry et al. Pada tahun 2001 mengamati rata-rata 1,5% dari para pengemudi di Australia menggunakan telepon genggam pada siang hari saat mengemudi. Rata – rata pengguna didominasi oleh laki-laki sebanyak 78% dan di bawah usia 40 tahun sekitar 64%.

Selandia Baru

Pada tahun 2004 hasil survei Baas Sullman menunjukkan bahwa sekitar 65% dari jumlah penduduk Selandia Baru memiliki ponsel dan sekitar 57,3% dari mereka yang disurvei menggunakan telepon selular saat mengemudi setidaknya kadang - kadang. Dari mereka yang dilaporkan menggunakan telepon selular saat mengemudi, ditemukan sekitar 17,2% dari para pengemudi menggunakan headset sebagai alternatif dalam menggunakan ponsel saat mengemudi. Mereka yang melaporkan menggunakan ponsel cukup sering telepon sewaktu mengemudi cenderung di dominasi oleh laki – laki terutama yang berada di daerah perkotaan.

Inggris

(5)

I

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian dilakukan dengan metode kuisioner dengan jumlah sampel sampel pengendara sebanyak 245 sampel.

Bagan Alir Penelitian

Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian

Lokasi Penelitian

(6)

I

HASIL DAN PEMBAHASAN Persepsi responden.

Gambar 4.1 Persepsi pengemudi mengenai penggunaan ponsel saat mengemudi.

Grafik 4.1, menjelaskan prosentase tertinggi dari Pendapat para pengemudi kendaraan roda empat terhadap penggunaan ponsel saat mengemudi adalah pendapat dari pengemudi yang menjawab “Tidak aman” yaitu sebesar 56 %.

Gambar 4.2 Persepsi Pengemudi yang menjawab telephone saat mengemudi.

Gambar 4.2, menjelaskan prosentase tertinggi dari Pengemudi kendaraan roda empat yang menjawab telephone saat mengemudi adalah pengemudi yang menjawab

(7)

I

Gambar 4.3 Prosentase Variasi waktu menjawab telephone saat mengemudi.

Gambar 4.3, menjelaskan prosentase tertinggi dari Variasi waktu rata – rata menjawab panggilan telephone saat mengemudi diantara para pengemudi adalah pengemudi yang menggunakan waktu < 5 mnt yaitu sebesar 91 %.

Gambar 4.4 Prosentase dari reaksi pengemudi sewaktu menjawab telephone saat mengemudi.

Gambar 4.4, menjelaskan prosentase tertinggi dari Reaksi para pengemudi kendaraan roda empat yang menjawab telephone saat mengemudi adalah pengemudi yang

memilih untuk “Pelan - pelan” yaitu sebesar 55 %.

(8)

I Gambar 4.5, menjelaskan prosentase tertinggi dari Penggunaan perangkat tambahan telekomunikasi di antara para pengemudi adalah pengemudi yang menjawab “Tidak sama sekali”, yaitu sebesar 54 %.

Gambar 4.6 Prosentase Pengemudi yang mengirim panggilan saat mengemudi.

Gambar 4.6, menjelaskan prosentase tertinggi dari Pengemudi kendaraan roda empat yang mengirim sms panggilan telephone saat mengemudi adalah pengemudi yang

menjawab “Kadang - kadang”, yaitu sebesar 57 %.

Gambar 4.7 Prosentase Pengemudi yang mengirim sms saat mengemudi.

Gambar 4.7, menjelaskan prosentase tertinggi dari Pengemudi kendaraan roda empat

yang mengirim sms saat mengemudi adalah pengemudi yang menjawab “Tidak sama

(9)

I

Gambar 4.8 Posentase Pengalaman kecelakaan pengemudi akibat dari penggunaan ponsel saat mengemudi.

Gambar 4.8, menjelaskan prosentase tertinggi dari Pengemudi yang mempunyai pengalaman dari situasi berbahaya karena penggunaan ponsel saat mengemudi adalah pengemudi yang menjawab “Tidak”, yaitu sebesar 92 %.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Berdasarkan hasil analisis data responden diperoleh 56% yang menjawab tidak aman menggunakan ponsek saat berkendaraan mobil,

Prosentase tertinggi dari Pengemudi kendaraan roda empat yang menjawab telephone saat mengemudi adalah pengemudi yang menjawab “Kadang - kadang” yaitu sebesar 76 %.

Prosentase tertinggi dari Variasi waktu rata – rata menjawab panggilan telephone saat mengemudi diantara para pengemudi adalah pengemudi yang menggunakan waktu < 5 mnt yaitu sebesar 91 %.

Prosentase tertinggi dari Reaksi para pengemudi kendaraan roda empat yang menjawab telephone saat mengemudi adalah pengemudi yang memilih untuk “Pelan - pelan” yaitu sebesar 55 %.

Prosentase tertinggi dari Pengemudi kendaraan roda empat yang mengirim sms panggilan telephone saat mengemudi adalah pengemudi yang menjawab

“Kadang - kadang”, yaitu sebesar 57 %.

DAFTAR PUSTAKA

Alexander G. Nikolaev a, Matthew J. Robbins b, Sheldon H. Jacobson. 2004)

Evaluating the impact of legislation prohibiting hand-held cell phone use while driving. Asosiasi Transportasi Eropa

Burns, P.C. et al. (2002). How dangerous is driving with a mobile phone? Benchmarking the impairment to alcohol. TRL 547. Transport Research Laboratory, Crowthorne

Braimaister, L.G. (2002). Mobile computers in cars and possible road safety effects; An inventory. R-2002-26. SWOV, Leidschendam.

David L. Strayer and Frank A. Drews, Utah Profiles in Driver Distraction: Effects of Cell Phone Conversations on Younger and Older Drivers. University of Utah, Salt Lake City,

Jeanne Breen Consulting June (2009) : Car telephone use and road safety Final ReportAn overview prepared for the European Commission.

National Safety Council White Paper March 2010 : Why driving while using hands-free cell phones is risky behavior.

ROSPA(2002) : The Risk of Using a Mobile Phone While Driving, Royal Society of Accidentprevention, Birmingham ,UK. WWW. rospa. com/pdfs/ road/

Gambar

Gambar 2.1 Elemen – Elemen Transportasi Jalan.
Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian
Grafik 4.1, menjelaskan prosentase tertinggi dari Pendapat para pengemudi kendaraan roda empat terhadap penggunaan ponsel saat mengemudi adalah pendapat dari pengemudi yang menjawab “Tidak aman” yaitu sebesar 56 %
Gambar 4.3, menjelaskan prosentase tertinggi dari Variasi waktu rata – rata menjawab panggilan telephone saat mengemudi diantara para pengemudi adalah pengemudi yang menggunakan waktu < 5 mnt yaitu sebesar 91 %
+2

Referensi

Dokumen terkait

Namun untuk membuat knowledge management systems yang baik dibutuhkan infrastruktur yang bagus dan sumberdaya manusia yang siap untuk menggunakan sistem itu, karena sistem

Dalam hal penguatan proses pendidikan dan pengajaran dilakukan aktifitas-aktiftas yang meliputi evaluasi kurikulum dan kualitas pembelajaran, Program Studi Magister Manajemen

Mengusung seni Reyog ke dalam pembelajaran sekolah paling tidak dikarenakan oleh dua alasan: (1) maraknya kerusakan moral yang melanda masyarakat secara luas, termasuk di

Hasil penelitian ini membuktikan terdapat hubungan antara tingkat stres pasien PGK saat ditetapkan mendapatkan terapi hemodialisis dengan karakteristik usia dan tingkat

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar akuntansi pada siswa kelas XI Akuntansi SMK

Rancangan manajemen pelepasan beban yang berbasis logika fuzzy dalam mempertahankan unjuk kerja frekuensi pada sistem tenaga listrik, mulai fuzzlfikator, aturan

Wawancara mendalam dilakukan guna mendapatkan informasi mengenai dampak perusahaan kelapa sawit terhadap kondisi sosial yang meliputi kesehatan dan bantuan serta