BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAFASAN MANUSIA MELALUI
MEDIA GAMBAR SISWA KELAS V SEMESTER 1 SD NEGERI 2
SRIBIT KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Sri Sukarmi*
Abstrak : Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA Materi Alat Pernafasan Manusia Melalui Media Gambar Siswa Kelas V Semester 1 SD Negeri 2 Sribit Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014.
Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran IPA yang diajarkan oleh guru dengan kompetensi dasar “Mengidentifikasi Fungsi Organ Pernafasan dan Hubungannya dengan Makanan dan Kesehatan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar IPA materi alat pernafasan manusia melalui media gambar siswa kelas V semester 1 SD Negeri 2 Sribit UPTD Pendidikan Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V semester 1 SD Negeri 2 Sribit Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014, dilaksanakan dalam 2 Siklus masing-masing siklus melalui tahap perencanaan, tindakan, observasi, refleksi. Hasil penelitian ini adalah pada Pra Siklus dalam pengamatan yang dilakukan peneliti nilai yang dicapai siswa adalah : nilai rendah 40, nilai tertinggi 100, nilai rata-rata 55,56, ketuntasan belajar mencapai 33,3%. Nilai yang dicapai siswa pada Siklus 1 adalah nilai rendah 40, nilai tertinggi 100, nilai rata-rata 66,67, ketuntasan belajar mencapai 59,26%. Nilai yang dicapai siswa pada Siklus 2 adalah nilai rendah 50, nilai tertinggi 100, nilai rata-rata 82,2, ketuntasan belajar mencapai 96,3%. Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar IPA materi alat pernafasan manusia pada siswa kelas V SD Negeri 2 Sribit Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014.
Kata Kunci : Kualitas pembelajaran, hasil belajar, IPA, gambar.
PENDAHULUAN
Dalam pembelajaran IPA di SD, mengajar yang baik menurut Gagne meliputi delapan langkah yang sering disebut kejadian-kejadian instruksional (instruksional events) meliputi mengaktifkan siswa, memberitahu pelajar tentang tujuan-tujuan belajar, mengarahkan perhatian, merangsang ingatan, menyediakan bimbingan belajar, meningkatkan retensi,
membantu transfer belajar, mengeluarkan pendapat, memberi umpan balik.
Dengan langkah-langkah tersebut diharapkan kualitas dan kuantitas kegiatan belajar mengajar lebih meningkat. Bagi kita kalangan pendidikan untuk dapat menyiapkan generasi masyarakat yang bermodal literasi (melek) sains, yaitu masyarakat yang mampu membuka kepekaan diri, mencermati, menyaring,
mengaplikasikan, serta turut serta berkontribusi bagi perkembangan sains (teknologi) itu sendiri untuk peningkatan kesejahteraan dan kemasla hatan masyarakat. Literasi sains amat penting bagi kehidupan saat ini. Sains dengan karakteristik dan metodologi keilmuannya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadi peradaban modern. Menurut Carin (1997) masyarakat yang bermodal literasi sains dan teknologi mesti memiliki pemahaman terhadap aspek-aspek sains dan teknologi yang berarti dan sesuai dengan perkembangan mental kognitif mereka, dapat menemukan sains secara menyenangkan dan menghargainya, menggunakan pengetahuan sains dan teknologi untuk memenuhi dan menikmati kehidupannya.
Jadi, betapa pentingnya peran guru dalam proses pembelajaran untuk memperoleh prestasi yang baik dan dalam kehidupan bermasyarakat yang dipenuhi dengan munculnya teknologi-teknologi modern. Prestasi belajar siswa sangat dipengaruhi peran guru. Menurut pendapat Ace Suryadi dan H. AR. Tilar dalam bukunya yang berjudul “Analisis Kebijakan Pemerintah” dijelaskan bahwa prestasi belajar dipengaruhi beberapa faktor yang ditemukan sangat ampuh didalam memberikan efek terhadap prestasi belajar. Menurut beberapa studi di Indonesia (Moegjadi, 1974; Ace Suryadi, 1932; Nuhi Nasution, 1980; Shaefer, 1980) faktor yang berpengaruh adalah faktor guru, buku pelajaran, managemen sekolah, besarnya kelas, dan faktor keluarga. Faktor-faktor tersebut termasuk permasalahan yang sering terjadi dalam pembelajaran.
Sedangkan masalah yang dialami penulis dalam pembelajarannya walaupun sudah berusaha sebaik-baiknya ternyata hasilnya belum memuaskan, hal ini terlihat dalam tes yang diberikan guru pada materi pokok organ pernafasan manusia artinya pembelajaran
yang penulis laksanakan belum tuntas. Oleh sebab itu perlu diadakan perbaikan.
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran penulis mencoba mengupayakan/ mencari jalan keluar untuk perbaikan pembelajaran IPA yang diwujudkan dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan diberi judul “Upaya Peningka tan Kualitas Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA Materi Alat Pernafasan Manusia Melalui Media Gambar Siswa Kelas V Semester 1 SD Negeri 2 Sribit Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2013/ 2014”.
Laporan ini disusun berdasarkan catatan ketika merancang kegiatan perbaikan selama pelaksanaan, observasi, dan diskusi pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilakukan dalam dua siklus PTK untuk pelajaran IPA.
METODE PENELITIAN
1. Prosedur Khusus untuk Pembelajaran Pra Siklus
a. Skenario Pelaksanaan i Perencanaan Kegiatan
Berdasarkan rumusan hipotesis yang telah disusun, peneliti menyiapkan recana pembelajaran yang dilengkapi dengan skenario tindakan. Skenario tindakan ini berisi langkah-langkah yang harus ditempuh guru dan siswa. Mata Pelajaran : IPA Materi Pokok : Alat Pernafasan pada Manusia Metode : Ceramah Hari/ Tanggal : Selasa, 24 September 2013 Pengamat : Hj. Puji Supadmi, S.Pd
ii Pelaksanaan Kegiatan 1) Pra Kegiatan
Guru membuat RPP, LKS dan soal evaluasi.
2) Kegiatan Awal
Guru mengadakan apersepsi untuk mengarahkan perhatian siswa pada materi pelajaran dengan tanya jawab.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran. 3) Kegiatan Inti
a) Ekplorasi, guru
i) Menjelaskan peta konsep tentang alat pernafasan manusia
ii) Menjelaskan bagian tubuh yang berperan sebagai alat pernafasan iii) Menjelaskan proses pernafasan
dada dan perut b) Elaborasi, siswa
i) Menyebutkan alat pernafasan manusia
ii) Menjelaskan proses pernafasan iii) Menjelaskan pernafasan dada
dan perut c) Konfirmasi
i) Guru memberikan penguatan materi
ii) Guru menyimpulkan materi 4) Kegiatan Akhir
a) Guru memberikan tes akhir
b) Guru memberikan perbaikan dan pengayaan
c) Guru memberikan pekerjaan rumah
Dalam pelaksa naan kegiatan
pembelajaran guru menggunakan metode ceramah.
Pada akhir pembelajaran guru mengadakan tes formatif secara tertulis untuk mengetahui tingkat pemahaman anak terhadap materi yang disampaikan tadi. Ternyata ketuntasan belajar baru mencapai 33,3%.
iii Pengamatan Kegiatan
Pengamatan kegiatan dilakukan oleh guru dan dibantu oleh teman sejawat. Ternyata dengan hanya menggunakan metode ceramah tidak dapat memotivasi siswa, banyak siswa yang kurang aktif dan merasa bosan.
iv Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan di atas, guru seharusnya melakukan refleksi diri. Pada waktu guru memberikan pelajaran dengan metode ceramah, banyak siswa yang kurang aktif untuk mengikutinya, ada yang diam saja, ada yang tidak berpendapat, bahkan ada yang mengantuk. Setelah melihat hasil tes formatif yang nilainya rendah, guru akan mengubah strategi pembelajaran dengan menggunakan media gambar dan diskusi, dengan harapan keaktifan dan pemahaman anak menjadi meningkat.
b. Rencana Perbaikan untuk Siklus Berikutnya
Guru akan menggunakan media gambar untuk memotivasi siswa agar pemahaman siswa meningkat.
2. Perbaikan Siklus I Mata Pelajaran :IPA
Materi Pokok :Alat Pernafasan pada Manusia
Metode :Ceramah dan Diskusi
Media :Gambar Alat Pernafasan
Manusia
Hari/ Tanggal :Selasa, 1 Oktober 2013
Pengamat : Hj. Puji Supadmi, S.Pd
a. Skenario Pelaksanaan i Perencanaan Kegiatan
Berdasarkan rumusan hipotesis yang telah disusun, peneliti menyiapkan recana pembelajaran yang dilengkapi dengan skenario tindakan. Skenario tindakan ini berisi langkah-langkah yang harus ditempuh guru dan siswa.
ii Pelaksanaan Kegiatan 1) Pra Kegiatan
Guru membuat RPP, LKS dan soal evaluasi
2) Kegiatan Awal
a) Guru mengadakan apersepsi untuk mengarahkan perhatian siswa pada materi pelajaran dengan tanya jawab
b) Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran 3) Kegiatan Inti
a) Ekplorasi, guru
i) Menjelaskan peta konsep tentang alat pernafasan manusia dengan menggunakan media gambar ii) Menjelaskan bagian tubuh yang
berperan sebagai alat pernafasan iii) Menjelaskan proses pernafasan
dada dan perut
b) Elaborasi, siswa
i) Menyebutkan alat pernafasan manusia melalu media gambar ii) Menjelaskan proses pernafasan
melalu media gambar
iii) Menjelaskan pernafasan dada dan perut
c) Konfirmasi
i) Guru memberikan penguatan materi ii) Guru menyimpulkan materi d) Kegiatan Akhir i) Guru memberikan tes akhir ii) Guru memberikan perbaikan dan pengayaan
iii) Guru memberikan pekerjaan rumah
Dalam pelaksanaan pembelajaran guru menggunakan media gambar alat pernafasan manusia dan diskusi. Dalam kegiatan diskusi anak dibagi menjadi 4 kelompok dan diberi LKS. Dalam diskusi kelompok, guru memberikan bimbinngan secara kelompok atau perorangan, sehingga setiap siswa dapat ikut berpartisipasi dalam mengerjakan LKS. Ternyata keaktifan siswa meningkat, soal-soal LKS banyak yang dapat dijawab. e) Observasi Kegiatan
Pada pembelajaran Siklus I ini terdapat peningkatan keaktifan siswa yang semuala 33,3% menjadi 59,25%. Hal ini dikarenakan dalam diskusi kelompok dalam pengerjaan LKS,
siswa diharuskan untuk menjawab soal dengan pemahaman yang dimilikinya. Dalam hal ini guru dapat mengetahui pemahaman siswa terhadap materi.
f) Refleksi
Berdasarkan pengamatan dalam proses pembelajaran pada akhir Siklus I ini, guru melakukan refleksi diri. Ternyata dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa. Namun demikian guru belum puas dengan hasil pada Siklus I ini. Guru perlu memper baiki pr oses pembelajaran
b. Rencana Perbaikan Selanjutnya i Guru akan memberikan motovasi kepada
siswa agar lebih aktif dalam berdiskusi ii Guru akan memberikan LKS kepada
kelompok yang lebih menantang untuk didiskusikan
iii Guru akan menggunakan metode demonstrasi dan menggunakan media gambar
iv Guru akan memberikan penguatan terhadap keberhasilan siswa.
3. Perbaikan Siklus II Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Alat Pernafasan pada Manusia
Metode : Cera mah, Diskusi dan
Demonstrasi
Media : Gambar Alat Pernafasan
Manusia
Hari/ Tanggal : Selasa, 8 Oktober 2013
Pengamat : Hj. Puji Supadmi, S.Pd
a. Skenario Pelaksanaan i Perencanaan Kegiatan
Berdasarkan rumusan hipotesis yang telah disusun, peneliti menyiapkan recana pembelajaran yang dilengkapi dengan skenario tindakan. Skenario tindakan ini berisi langkah-langkah yang harus ditempuh guru dan siswa.
ii Pelaksanaan Kegiatan 1) Pra Kegiatan
Guru membuat RPP, LKS dan soal evaluasi
2) Kegiatan Awal
a) Guru mengadakan apersepsi untuk mengarahkan perhatian siswa pada materi pelajaran dengan tanya jawab
b) Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran 3) Kegiatan Inti
a) Ekplorasi, guru
i) Menjelaskan peta konsep tentang alat pernafasan manusia dengan menggunakan media gambar
ii) Melakukan demonstrasi dengan
menggunakan pipa kecil
bercabang tiga (PKBT), sedotan dan toples
iii) Menjelaskan bagian tubuh yang berperan sebagai alat pernafasan iv) Menjelaskan proses pernafasan
dada dan perut b) Elaborasi, siswa
i) Menyebutkan alat pernafasan manusia
ii) Menjelaskan proses pernafasan iii) Menjelaskan pernafasan dada
dan perut c) Konfirmasi
i) Guru memberikan penguatan materi
ii) Guru menyimpulkan materi 4) Kegiatan Akhir
a) Guru memberikan tes akhir
b) Guru memberikan perbaikan dan pengayaan
Dalam pelaksanaan pembelajaran guru menggunakan media gambar alat pernafasan manusia, demonstrasi dan diskusi. Dalam kegiatan diskusi anak diberi LKS.
Dala m diskusi kelompok, guru memberikan bimbinngan secara kelompok atau perorangan, sehingga setiap siswa dapat ikut berpartisipasi dalam mengerjakan LKS. Ternyata keaktifan siswa meningkat, soal-soal LKS banyak yang dapat dijawab.
5) Observasi Kegiatan
Pada pembelajaran Siklus II ini terdapat peningkatan keaktifan siswa yang semuala 59,25% menjadi 96,26%. Hal ini dikarenakan dalam demonstrasi guru dapat menjelaskan cara manusia bernafas. Dalam diskusi kelompok dala m pengerjaan LKS, siswa diharuskan untuk menjawab soal dengan pemahaman yang dimilikinya, kemudian kegiatan dalam diskusi ditambah satu kegiatan yaitu setiap kelompok dengan perwakilan kelompoknya menunjukkan bagian-bagian alat pernafasan dengan menggunakan tubuhnya. Dalam hal ini guru dapat mengetahui pemahaman siswa terhadap materi, jika dapat dikatakan perbaikan pembelajaan Siklus II berhasil.
6) Refleksi
Berdasarkan pengamatan dalam proses pembelajaran pada akhir Siklus II ini, guru melakukan refleksi diri. Ternyata dengan menggunakan metode ceramah disertai demonstrasi dan diskusi dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa. Penggunaan metode yang tepat, penggunaan media gambar dapat membatu guru dalam melaksanakan pembelajaran dan pemahaman siswa dapat meningkat.
HASIL PENELITIAN 1. Hasil Penelitian
Dari 27 siswa ternyata terdapat 20 siswa yang penguasaan materinya masih di bawah 65%, maka perlu diadakan perbaikan untuk Siklus I.
Berikut data nilai Pra Siklus yang diperoleh siswa :
Tabel 1. Nilai Pra Siklus
Diagram I. Nilai Pra Siklus
Dari analisa dan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa pada pelaksanaan pembelajaran Pra Siklus, diketahui bahwa nilai yang dicapai siswa adalah sebagai berikut : Nilai terendah : 40 Nilai tertinggi : 100 Nilai rata-rata : 55,56 Ketuntasan belajar mencapai : 33,3% Dengan demikian masih sa ngat perlu dilaksanakan perbaikan pembelajaran Siklus I 2. Deskripsi Per Siklus
a. Siklus I
i. Perencanaan
Perbaikan pembela jaran yang dilaksanakan pada Siklus I dengan menekankan pada penggunaan metode diskusi dengan menggunakan gambar alat pernafasan manusia yang sesuai dengan materi pelajaran sudah ada kemajuan, akan tetapi karena belum dapat menuntaskan hasil belajar, maka perlu dilanjutkan perbaikan pembelajaran pada Siklus II ii. Pelaksanaan
Perbaikan pembelaja ran Siklus I dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2013 pada kelas V SD Negeri 2 Sr ibit Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten. Adapun hasilnya sebagai berikut : 40 40 70 80 50 40 40 40 50 40 100 70 50 40 70 50 100 70 70 40 100 40 50 40 40 40 40 No Nilai Jumlah Siswa 1. 40 – 49 13 2. 50 – 59 5 3. 60 – 69 - 4. 70 – 79 5 5. 80 – 89 1 6. 90 – 100 3 27 Jumlah 40 40 80 80 80 70 50 40 70 50 100 80 80 50 70 70 100 90 80 80 100 70 50 40 40 50 50 0% 20% 40% 60% 80% Pra Siklus Tuntas Belum Tuntas
Tabel 2. Nilai Siklus I
Diagram II. Nilai Siklus I
Dari analisa dan prestasi belajar yang dica pai oleh siswa pada pelaksa naan pembelajaran Siklus I, diketahui bahwa nilai yang dicapai siswa adalah sebagai berikut :
Nilai terendah : 40
Nilai tertinggi : 100
Nilai rata-rata : 66,67
Ketuntasan belajar mencapai : 59,26% Dengan demikian masih sangat perlu dilaksanakan perbaikan pembelajaran Siklus II
iii. Pengamatan
Selama kegiatan pembelajaran, peneliti diamati teman sejawat. Hal yang diamati adalah sebagai berikut :
1) Guru
a) Mengadakan tanya jawab sebagai apersepsi
b) Menyampaikan tujuan kegiatan pembelajaran
c) Pemberian contoh materi d) Pemberian soal
e) Pelaksanaan tutor sebaya
f) Membimbing kerja kelompok siswa g) Mengoreksi, menilai, mengoreksi
hasil analisis tes 2) Siswa
a) Menjelaskan penjelasan dari guru tentang alat pernafasan manusia b) Keaktifan siswa dalam pr oses
pembelajaran
c) Tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran
d) Melaksanakan kerja kelompok e) Mengerjakan tes formatif f) Mencatat rangkuman iv. Refleksi
Setelah melakukan kegiatan belajar mengajar IPA dengan kompetensi dasar mengidentifikasi alat pernafasan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan pa da mater i pokok alat pernafasan manusia, sebagian besar siswa masih belum mampu menguasai materi tersebut No Nilai Jumlah Siswa 1. 40 – 49 13 2. 50 – 59 5 3. 60 – 69 - 4. 70 – 79 5 5. 80 – 89 1 6. 90 – 100 3 27 Jumlah 0% 20% 40% 60% 80% Siklus I Tuntas Belum Tuntas
Penggunaan metode pembelajaran diskusi membuat siswa aktif selama proses pembelajaran. Hal ini terbukti setelah diadakan tesformatif, terdapat 59,26% siswa yang mencapa i nilai diatas KKM. Penggunaan model pembelajaran diskusi sudah berjalan dengan baik, tetapi perlu ditingkatkan. Hal itu dapat dijadikan sebagai bahan untuk ditindak lanjuti pada perbaikan pembelajaran Siklus II yang akan dilaksanakan berikutnya.
b. Siklus II i. Perencanaan
Perbaikan pembela jaran yang
dila ksanakan pada Siklus II dengan menekankan pada penggunaan metode diskusi dengan menggunakan gambar alat pernafasan manusia yang sesuai dengan materi pelajaran sudah mendapatkan hasil yang memuaskan, sehingga tidak perlu lagi mengadakan perbaikan pembelajaran. ii. Pelaksanaan
Perbaikan pembelajar an Siklus II dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2013 pada kelas V SD Negeri 2 Sr ibit Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten. Adapun hasilnya sebagai berikut :
Tabel 3. Nilai Siklus II
Diagram III. Nilai Siklus II
Dari analisa dan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa pada pelaksanaan pembelajaran Siklus II, diketahui bahwa nilai yang dicapai siswa adalah sebagai berikut : Nilai terendah : 50 Nilai tertinggi : 100 Nilai rata-rata : 82,2 Ketuntasan belajar mencapai : 96,3% Dengan demikian t idak perlu dilaksanakan perbaikan pembelajaran 70 70 80 80 80 70 90 70 100 70 90 100 70 90 80 80 100 100 100 80 100 80 80 50 80 80 80 No Nilai Jumlah Siswa 1. 40 – 49 - 2. 50 – 59 1 3. 60 – 69 - 4. 70 – 79 6 5. 80 – 89 11 6. 90 – 100 9 27 Jumlah 0% 50% 100% 150% Siklus II Tuntas Belum Tuntas
iii. Pengamatan
Selama kegiatan pembelajaran, peneliti diamati teman sejawat. Hal yang diamati adalah sebagai berikut :
1) Guru
a) Mengadakan tanya jawab sebagai apersepsi
b) Menyampaikan tujuan kegiatan pembelajaran
c) Pemberian contoh materi d) Pemberian soal
e) Pelaksanaan tutor sebaya
f) Membimbing kerja kelompok siswa g) Mengoreksi, menilai, mengoreksi
hasil analisis tes 2) Siswa
a) Menjelaskan penjelasan dari guru tentang alat pernafasan manusia b) Keaktifan siswa dalam pr oses
pembelajaran
c) Tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran
d) Melaksanakan kerja kelompok e) Mengerjakan tes formatif f) Mencatat rangkuman iv. Refleksi
Setelah melakukan kegiatan belajar mengajar IPA dengan kompetensi dasar mengidentifikasi alat pernafasan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan pa da mater i pokok alat pernafasan manusia, sebagian besar siswa menunjukkan peningkatan pemahaman yang cukup signifikan. materi tersebut. Hal ini
terbukti setelah diadakan tesformatif pada Siklus II, sebagian siswa mendapat nilai 70 keatas dari 27 siswa, 26 siswa mendapat nilai 65 keatas.
Untuk mengetahui nilai perolehan nilai keseluruhan, maka dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4. Nilai Pra Siklus, Siklus I, Siklus II
Diagram III. Nilai Pra Siklus, Siklus I, Siklus II
No Nilai Pra
Siklus Siklus I Siklus II 1. 40 – 49 13 5 - 2. 50 – 59 5 6 1 3. 60 – 69 - - - 4. 70 – 79 5 5 6 5. 80 – 89 1 7 11 6. 90 – 100 3 4 9 27 27 27 Jumlah 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
Pra Siklus Sik lus I Sik lus II
Tuntas Belum Tuntas
PEMBAHASAN 1. Pra Siklus
Dari analisa dan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa pada pelaksanaan pembelajaran Pra Siklus, diketahui bahwa nilai yang dicapai siswa adalah sebagai berikut : Nilai terendah : 40 Nilai tertinggi : 100 Nilai rata-rata : 55,56 Ketuntasan belajar mencapai : 33,3%
Hal itu disebabkan karena dalam
menyampaikan materi pelajaran media yang digunakan kurang lengkap. Dengan demikian pembelajaran para Pra Siklus masih sangat perlu diadakan perbaikan pembelajaran. 2. Siklus I Dari analisa dan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa pada pelaksanaan pembelajaran Siklus I, diketahui bahwa nilai yang dicapai siswa adalah sebagai berikut : Nilai terendah : 40 Nilai tertinggi : 100 Nilai rata-rata : 66,67 Ketuntasan belajar mencapai : 59,26% Dari analisis data hasil nilai prestasi belajar yang seperti tersebut di atas, maka diketahui bahwa ada kenaikan sebesar 25,96% dari perolehan nilai Pra Siklus. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan perbaikan sudah menggunakan materi prasyarat, sehingga pemahaman siswa lebih meningkat. Akan tetapi masih ada 11 siswa yang belum berhasil, maka dilanjutkan pada Siklus II. 3. Siklus II Dari analisa dan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa pada pelaksanaan pembelajaran Siklus II, diketahui bahwa nilai yang dicapai siswa adalah sebagai berikut : Nilai terendah : 50 Nilai tertinggi : 100 Nilai rata-rata : 82,2 Ketuntasan belajar mencapai : 96,3% Dari analisa hasil perolehan nilai tersebut di atas, maka diketahui bahwa ada kenaikan sebesar 37,04% dari perolehan nilai Siklus I. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan perbaikan pembelajara n dengan member ikan ma teri prasyarat serta pemahaman tutor sebaya dalam diskusi. Akan tetapi ternyata masih ada 1 siswa yang mendapatkan nilai dibawah 65, hal ini disebabkan karena keterbatasan siswa yang memang sangat kurang.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Dengan melaksanakan perbaikan melalui Siklus I dan Siklus II, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa “Penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa”.
Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan optimal akan membantu siswa dalam proses belajar, lebih-lebih pada tingkat Sekolah Dasar. Disamping itu, penggunaan media gambar sebagai strategi pembelajaran akan sangat tepat karena media gambar merupakan media visual yang dapat dilihat dengan indra penglihatan yang digunakan untuk membantu menyampaikan isi atau materi pelajaran. Dari hasil pembelajaran yang sudah dilaksanakan jelas bahwa penggunaan media yang tepat dan
pema nfaatan metode yang bervariasi dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran tentang alat pernafasan manusia pada siswa kelas V semester 1 SD Negeri 2 Sribit Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014.
Berdasarkan pembelajaran yang t elah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Perolehan nilai Pra Siklus yaitu sebesar 33,3%, hal ini disebabkan belum menggunakan media gambar.
b. Perolehan nilai Siklus I yaitu sebesar 59,26%, hal ini disebabkan sudah menggunakan media gambar dan menggunakan metode bervariasi. c. Perolehan nilai Siklus II yaitu sebesar 96,3%,
hal ini disebabkan sudah diberikan materi dengan menggunakan media gambar.
Berdasarkan perolehan nilai yang selalu meningkat tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Saran
Untuk keberhasilan pembelajaran IPA terutama meningkatkan penguasaan materi oleh siswa, maka sebaiknya :
a. Bagi Guru
Sebaiknya guru mau menggunakan media gambar serta menggunakan model pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran.
b. Bagi Siswa
Sebaiknya siswa dalam mengikuti pelajaran harus lebih efektif, demi meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran.
c. Bagi Sekolah
Sebaiknya sekolah lebih mengembangkan sarana dan prasarana pembelajaran supaya dapat meningkatkan mutu pembelajaran serta lulusan yang berkualitas
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto, 2004. Sains untuk SD Kelas V. Erlangga. Jakarta : PT Glora Aksara Pratama.
Sumardi, Yosep, dkk. 2008. Konsep Dasar IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Rustaman, Nuryani, 2011. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Sapriyani, Amalia, 2008. Pembelajaran IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Wardhani IGAK, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.
Sudjana, Nana, 2009. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algersindo.
Sudjana, Nana, 2009. Teknologi Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algersindo.
Hamalik Oemar, 2010. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algersindo.