Lampiran 1. Hasil Analisis Bivariat Beberapa Variabel Bebas Terhadap Kejadian
Interaksi Obat dengan menggunakan Uji Chi-Square pada Program
SPSS Advanced Statistics 16.0
Case Processing Summary Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent usia * interaksiobat 196 100.0% 0 .0% 196 100.0% jumlahobat * interaksiobat 196 100.0% 0 .0% 196 100.0% usia * interaksiobat Crosstab interaksiobat Total ya tidak
usia <45 tahun Count 16 10 26
% within usia 61.5% 38.5% 100.0% % within interaksiobat 13.0% 13.7% 13.3% % of Total 8.2% 5.1% 13.3% >45tahun Count 107 63 170 % within usia 62.9% 37.1% 100.0% % within interaksiobat 87.0% 86.3% 86.7% % of Total 54.6% 32.1% 86.7% Total Count 123 73 196 % within usia 62.8% 37.2% 100.0% % within interaksiobat 100.0% 100.0% 100.0% % of Total 62.8% 37.2% 100.0%
Chi-Square Testsd Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square .019a 1 .890 1.000 .526 Continuity Correctionb .000 1 1.000 Likelihood Ratio .019 1 .891 1.000 .526
Fisher's Exact Test 1.000 .526
Linear-by-Linear
Association .019
c
1 .891 1.000 .526 .169
N of Valid Cases 196
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,68. b. Computed only for a 2x2 table
c. The standardized statistic is -,137.
d. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.
jumlahobat * interaksiobat Crosstab
interaksiobat
Total ya tidak
jumlahobat <5obat Count 21 32 53
% within jumlahobat 39.6% 60.4% 100.0% % within interaksiobat 17.1% 43.8% 27.0% % of Total 10.7% 16.3% 27.0% >5obat Count 102 41 143 % within jumlahobat 71.3% 28.7% 100.0% % within interaksiobat 82.9% 56.2% 73.0%
% of Total 52.0% 20.9% 73.0% Total Count 123 73 196 % within jumlahobat 62.8% 37.2% 100.0% % within interaksiobat 100.0% 100.0% 100.0% % of Total 62.8% 37.2% 100.0% Chi-Square Testsd Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 16.631a 1 .000 .000 .000 Continuity Correctionb 15.302 1 .000 Likelihood Ratio 16.276 1 .000 .000 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
Association 16.546
c
1 .000 .000 .000 .000
N of Valid Cases 196
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19,74. b. Computed only for a 2x2 table
c. The standardized statistic is -4,068.
Lampiran 2.
Data potensi obat-obat pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 rawat
jalan di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
No Nama Obat Jenis Interaksi Tingkat Keparahan Interaksi Jumlah Kejadian Mekanisme Interaksi Manajemen 1 Amlodipin-ramipril
Unknown Minor 2 Calsium channel
blocker dan Angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor memiliki efek aditif hipotensi Pemantauan tekanan darah 2 Aspirin-clopidogrel
Farmakodinamik Moderate 5 Aspirin dan clopidogrel mengganggu pada tahap aktivasi dari reseptor GpIIb/IIIa oleh fibrinogen. Aspirin menghambat platelet dengan mengasetilasi COX 1 secara ireversibel dan menghambat produksi tromboksan yang merupakan mediator yang potent untuk agregasi platelet. Clopidogrel menghambat stimulasi ADP pada reseptor P2Y12 yang akan menghambat aktivasi platelet, agregasi, dan aktivasi reseptor Gp IIb/IIIa platelet. Pantau apabila terjadi tanda-tanda pendarahan, nyeri, tinja berwarna merah atau hitam, atau berdarah.
3 Aspirin-meloxicam
Farmakodinamik Moderate 1 Penggunaan gabungan dosis rendah atau tinggi aspirin dengan meloxicam dapat meningkatkan potensi gastrointestinal yang serius (GI) toksisitas, termasuk Pasien disarankan untuk mengkonsumsi obat bersamaan dengan makanan dan segera melapor tanda dan gejala GI ulserasi dan pendarahan
peradangan, pendarahan dan ulserasi seperti sakit perut, kembung, pusing mendadak atau ringan, mual, muntah, hematemesis, anoreksia, dan melena. 4 Glimepirid-as.mefenamat
Unknown Moderate 3 Asam mefenamat
meningkatkan efek glimepirid dengan mekanisme yang tidak diketahui. Pantau secara ketat risiko hipoglikemia 5 Glimepirid-aspirin
Farmakokinetik Moderate 20 aspirin meningkatkan efek glimepiride oleh persaingan mengikat protein plasma. Hal ini mengakibatkan meningkatnya konsentrasi glimepirid dalam kondisi bebas. Memantau kadar glukosa darah jika terjadi hipoglikemia, kurangi dosis sulfonilurea, atau lebih baik diganti dengan asetaminofen atau NSAID. 6
Glimepirid-ciprofloxacin
Unknown Moderate 3 Efek hipoglikemia
mungkin terjadi Hindari quinolon pada pasien yang menerima sulfonilurea. Jika tidak dapat dihindari, monitor kadar glukosa darah ketika memulai quinolon. Jika hipoglikemia terjadi, mungkin perlu untuk menghentikan kedua obat sebelum melanjutkan terapi sulfonilurea. 7 Glimepirid-meloxicam
Unknown Moderate 7 Meloksikam dapat
meningkatkan efek glimepirid dengan mekanisme yang tidak diketahui. Interaksi mungkin terjadi, pantau secara ketat risiko hipoglikemia
Pelu penyesuaian dosis atau lebih sering dilakukan pemantauan gula darah saat menggunakan glimepirid dan meloxicam. 8
Glimepirid-omeprazol
Farmakokinetik Moderate 13 Penghambatan metabolisme
Berdasarkan data yang
CYP2C9 sulfonilurea. Konsentrasi sulfonilurea serum dapat meningkat, meningkatkan efek hipoglikemia tersedia, tidak ada tindakan pencegahan khusus diperlukan. Jika terjadi interaksi, sesuaikan dosis sulfonilurea. 9 Glimepirid-ranitidin
Farmakokinetik Moderate 8 Antagonis reseptor H2 seperti simetidin dan ranitidin dapat meningkatkan efek hipoglikemik. Mekanismenya diduga berhubungan dengan inhibisi metabolisme sulfonilurea di hati oleh simetidin sehingga meningkatkan efeknya Memantau kadar glukosa darah, gejala hipoglikemia dan penyesuaian dosis sulfonilurea. 10 Glimepirid-simvastatin
Unknown Minor 21 Konsentrasi
sulfonilurea meningkat, meningkatkan efek hipoglikemia Berdasarkan data yang tersedia, tidak ada tindakan pencegahan khusus diperlukan. Penurunan dosis sulfonilurea mungkin diperlukan jika interaksi terjadi. 11 Insulin-aspirin Farmakodinamik Moderate 15 Konsentrasi
insulin basal meningkat dan respon insulin akut glukosa ditingkatkan Memantau kadar gula darah dan menyesuaikan dosis insulin yang diperlukan. 12 Insulin-diltiazem
Unknown Minor 2 Diltiazem
mungkin mengurangi efek hipoglikemia insulin Berdasarkan data yang tersedia, tidak ada tindakan pencegahan khusus diperlukan dan mempertimbang kan untuk meningkatkan dosis insulin. 13 Insulin-Metformin
Farmakodinamik Moderate 46 Metformin dapat meningkatkan
Memantau terjadinya
efek hipoglikemik insulin. Mekanisme mungkin melibatkan peningkatan mekanisme seluler yang dikendalikan oleh insulin. Sementara interaksi ini dapat digunakan untuk keuntungan klinis, dokter harus menyadari bahwa pemberian bersamaan metformin meningkatkan risiko hipoglikemia yang berhubungan dengan insulin hipoglikemia dan gejalanya seperti tremor, sakit kepala, mengantuk, pusing, mual, lapar, lemah, palpitasi dan berkeringat 14 Insulin-ramipril
Farmakodinamik Moderate 3 Ramipril meningkatkan risiko hipoglikemia dengan meningkatkan sensitifitas insulin Penyesuaian dosis insulin dan memantau terjadinya hipoglikemia dan gejalanya seperti tremor, sakit kepala, mengantuk, pusing, mual, lapar, lemah, palpitasi dan berkeringat 15 Lansoprazol-furosemid
Unknown Moderate 1 Penggunaan PPI
bersama diuretik dapat menyebabkan hipomagnesemia. Mekanisme hipomagnesemia dapat terjadi selama penggunaan PPI jangka panjang tidak diketahui, meskipun perubahan dalam penyerapan usus magnesium mungkin terlibat Pemantauan kadar magnesium dan tanda gejala apabila terjadi hipomagnesemi a seperti jantung berdebar, aritmia, kejang otot, dan tremor.
16 Metformin-acarbose
Farmakokinetik Minor 10 Akarbose menunda penyerapan metformin di usus Berdasarkan data yang tersedia, tidak ada tindakan
dan akarbose mengurangi bioavailabilitas metformin pencegahan khusus diperlukan. 17 Metformin-ciprofloxacin
Farmakodinamik Moderate 2 Gangguan dalam homeostatis glukosa darah mungkin karena efek dari penghambatan saluran kalium sensitif ATP dari sel B pankreas yang mengatur sekresi insulin.
Memantau kadar gula darah dan gejala hipoglikemia seperti tremor, takikardia, sakit kepala, mengantuk, pusing, mual, lapar, bingung, lemah, gelisah, palpitasi dan berkeringat 18 Metformin-nifedipin
Farmakodinamik Moderate 3 Efek
hipoglikemik dari obat antidiabetik oral dapat terganggu akibat pemberian bersamaan dengan obat-obatan Ca2+ channel blocker. Beberapa mekanisme yang diduga adalah penghambatan sekresi insulin oleh Ca2+ channel blocker, perubahan uptake glukosa oleh sel hati dan sel lain, peningkatan kadar glukosa darah setelah sekresi katekolamin pada keadaan vasodilatasi, dan perubahan metabolisme glukosa akibat Ca2+ channel blocker Dianjurkan untuk memantau kadar glukosa darah dan segera melaporkan tanda-tanda kemungkinan asidosis laktat seperti malaise, mialgia, gangguan pernafasan, hiperventilasi, denyut jantung tidak teratur/lambat, sakit perut dan mengantuk
19 Metformin-ranitidin
Farmakokinetik Moderate 12 Ranitidin dapat menurunkan ekskresi metformin dengan bersaing untuk transportasi tubular ginjal. Peningkatan kadar metformin dapat meningkatkan risiko asidosis Dosis maksimal metformin mungkin harus dikurangi dan segera melaporkan tanda-tanda kemungkinan asidosis laktat seperti malaise, mialgia,
laktat gangguan pernafasan, hiperventilasi, denyut jantung tidak teratur/lambat, sakit perut dan mengantuk 20
Omeprazol-silostazol
Farmakokinetik Moderate 3 Omeprazol menghambat metabolisme CYP2C19 silostazol. Konsentrasi silostazol plasma mungkin meningkat Mengurangi dosis silostazol selama penggunaan bersamaan omeprazol. Pertimbangkan dosis silostazol 50 mg dua kali sehari pada pasien yang menerima omeprazol 21 Simvastatin-amlodipin
Farmakokinetik Moderate 16 Mekanismenya amlodipine menghambat metabolisme CYP3A4 dari HMG-CoA Reductase Inhibitor. Gunakan alternatif lain jika ada. Tetapi jika pemberian pada kedua obat ini tidak bisa dihindari maka manfaat dari terapi kombinasi tersebut harus dipertimbangka n dengan hati-hati terhadap potensi resiko dari kombinasi. Kombinasi kedua obat ini berpotensi meningkatkan terjadinya miopati atau rhabdomiolisis. 22 Simvastatin-omeprazol
Farmakokinetik Moderate 4 Omeprazole dapat meningkatkan konsentrasi plasma statin dan risiko miopati. Omeprazole menghambat metabolisme simvastatin CYP450 3A4 Pantau selama penggunaan bersama proton pump inhibitor dan apabila terjadi nyeri otot, nyeri/lemah yang disertai dengan demam atau malaise. Tetapi harus diberhentikan apabila
kreatinin kinase meningkat atau miopati diduga atau didiagnosa. 23 Simvastatin-cilostazol
Farmakokinetik Moderate 1 Cilostazol dapat menghambat metabolisme (CYP3A4) simvastatin Pantau respon klinis pasien dan menyesuaikan terapi simvastatin yang dibutuhkan.