• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

28

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 05. Lokasi Sekolah Dasar ini berada di Jalan Damar Nomor 1 Magersari, Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga. SD ini merupakan sebuah SD imbas yang terletak di pinggir kota Salatiga, jarak tempuh dari Kecamatan kurang lebih 1,5 km. SDN Tegalrejo 05 terletak di tengah perkapungan yang cukup strategis di Kelurahan Tegalrejo. Sekeliling SDN Tegalrejo 05 terdapat perumahan warga, gereja katholik, lapangan sepakbola, Puskesmas pembantu dan Rumah Sakit Sejahtera Bhakti. SDN Tegalrejo 05 mempunyai halaman yang digunakan untuk kegiatan siswa saat istirahat dan sebagai sarana untuk berolahraga. Lapangan seukuran lapangan bola voli yang biasa dipergunakan untuk bermain bola voli atau bermain basket.

Tenaga pengajar SD Tegalrejo 05 meliputi Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab dibantu dengan tenaga pengajar yang terdiri dari 6 guru kelas, 1 guru agama islam, 1 guru agama kristen, 1 guru agama khatolik, 1 guru olahraga, 1 guru wiyata bahasa inggris, 1 karyawan perpustakaan dan 1 penjaga sekolah. Bangunan SD Tegalrejo 05 terdiri dari 6 ruang kelas 1-6, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 perpustakaan, 1 mushola, 1 ruang uks, 1 kantin sekolah, 1 kamar mandi guru, 4 kamar mandi siswa.

Subyek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas 5 SDN Tegalrejo 05 pada Semester II Tahun Pelajaran 2013/ 2014 dengan jumlah siswa 29 siswa terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Karakteristik siswa kelas 5 berumur antara 10 sampai 12 tahun. Tingkat ekonomi orang tua siswa termasuk dalam kategori ekonomi menengah kebawah. Sebagian besar wali murid mempercayakan sekolah sebagai tempat satu-satunya menuntut ilmu. Jarang sekali kunjungan wali murid untuk berkonsultasi masalah pendidikan anaknya dengan pihak sekolah.

(2)

Dengan keadaan orang tua siswa yang 100% berada pada tingkat ekonomi menengah ke bawah, pengetahuan orang tua sangat kurang tentang sekolah anaknya. Perhatian orang tua terhadap anak juga kurang. Terbukti dari data sekolah, selama satu semester yang lalu, terdapat beberapa kasus kenakalan siswa yang dilakukan di sekolah dan penanganannya hanya dilakukan oleh pihak sekolah. Orang tua kurang berpartisipasi dalam mengatur anak. Hal ini juga ternyata cukup mempengaruhi pola belajar siswa di kelas. Misalnya siswa memiliki perilaku yang sering mengganggu jalannya pelajaran, gaduh saat kegiatan pembelajaran dan sebagainya.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini mencakup dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah model pembelajaran Action Learning, variabel terikatnya adalah hasil belajar dan motivasi belajar.

3.2.2 Definisi Operasional

Action Learning adalah pembelajaran yang dilakukan melalui bertindak dan melakukan secara nyata sehingga siswa mengalami sendiri pengetahuan apa yang dipelajarinya yang langkah-langkahnya meliputi penjelasan tentang tugas, membentuk kelompok/ individu sesuai dengan tugas, identifikasi masalah/ tugas, menetapkan tujuan, menetapkan action, melaksanakan action, dan membuat laporan/ melaporkan.

Hasil Belajar IPA merupakan hasil akhir dari proses belajar yang telah dilakukan siswa untuk mengukur aspek kognitif melalui tes formatif agar mampu mencapai kompetensi yang telah ditetapkan yaitu kompetensi dasar 7.1

Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan dan 7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah.

Motivasi belajar IPA merupakan dorongan yang ada dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar dengan usaha maksimal serta mampu mengatasi rintangan yang ada guna mencapai prestasi yang maksimal untuk mengukur aspek

(3)

afektif dengan 6 indikator yaitu tanggung jawab dan respon terhadap pelajaran, umpan balik atas perbuatan (tugas) yang dilakukannya, tingkat kesulitan tugas, ketekunan dan keuletan individu, penuh pertimbangan dan perhitungan (tidak berspekulasi), dan dorongan untuk belajar.

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus. Model penelitian mengacu pada model spiral dari S. Kemmis dan McTaggart (David Hopkins: 2011) dengan menggunakan siklus yang terdiri dari tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi.

Gambar 1. Prosedur PTK menurut S. Kemmis dan MC Taggart (www.google.com/prosedur+PTK)

Rincian prosedur tindakan adalah sebagai berikut : 1. Siklus 1

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan meliputi: 1) Menentukan Kompetensi Dasar, pada tahap ini peneliti menentukan Kompetensi Dasar sesuai dengan materi yang akan diajarkan dibantu dengan guru kelas 5 untuk melakukan pembelajaran. 2)

Plan

Plan Reflect

Reflect Act and Observe

(4)

Membuat Rencana Pembelajaran, setelah peneliti menentukan dan menetapkan materi pokok dan Kompetensi Dasar yang digunakan untuk penelitian, maka selanjutnya adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus 1. 3) Mendesain model action learning, Setelah RPP dirancang, menyiapkan pula sarana dan media yang dapat digunakan dalam pembelajaran action learning untuk penelitian siklus 1. 4) Menyusun Asesmen, untuk mengetahui seberapa besar tujuan pembelajaran itu dicapai, maka asesmen pembelajaran dilakukan. b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Dalam tahap ini peneliti melakukan implementasi rencana pelaksanaan pembelajaran dan observasi. Dalam implementasi pembelajaran dilakukan kolaborasi mengajar dengan guru kelas. Observasi dilakukan dengan mengamati pembelajaran yang dilakukan oleh guru maupun yang dilakukan oleh siswa. c. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan bersama guru kelas untuk mengetahui hasil yang telah dicapai dari proses pembelajaran, apabila selama proses pembelajaran masih terdapat hambatan atau kekurangan yang menyebabkan siswa masih belum termotivasi saat belajar dan tujuan pembelajaran belum tercapai. Untuk itu refleksi sangat diperlukan untuk memperbaiki pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus 2.

2. Siklus 2 a. Perencanaan

Setelah melihat hasil dan refleksi dari siklus 1, dilakukan persiapan dan perencanaan yang lebih matang untuk menuju penelitian siklus 2. Dalam tahap perencanaan hampir sama dengan siklus 1; pertama menentukan kompetensi dasar untuk siklus 2 yaitu kd 7.2; kedua membuat rencana pembelajaran sesuai KD untuk siklus 2; ketiga mendesain RPP dengan model action learning (setelah RPP dirancang, menyiapkan pula sarana dan media yang dapat digunakan dalam pembelajaran action learning untuk penelitian siklus 2); keempat menyusun asesmen, untuk mengetahui seberapa besar tujuan pembelajaran itu dicapai, maka asesmen pembelajaran dilakukan.

(5)

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Dalam tahap ini peneliti melakukan implementasi rencana pelaksanaan pembelajaran dan observasi dengan lebih teliti lagi dengan melihat kelemahan dalam siklus 1 untuk diperbaiki. Dalam implementasi pembelajaran dilakukan kolaborasi mengajar dengan guru kelas.

c. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan kembali bersama guru kelas untuk mengetahui hasil yang telah dicapai dari proses pembelajaran, dan diharapkan hasilnya akan lebih baik dari siklus 1.

3.4 Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas 5 setelah diterapkan action learning yang pertama adalah teknik tes, digunakan untuk mengukur kemampuan siswa setelah proses pembelajaran. Teknik tes berupa tes formatif yang dan berbentuk pilihan ganda dengan jumlah 20 soal setiap siklus. Kedua adalah teknik observasi yang digunakan untuk mengetahui jalannya penelitian yang dilakukan serta untuk mengetahui apa yang dilakukan guru dan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Ketiga adalah teknik angket, diberikan untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA. Angket motivasi belajar digunakan untuk mengungkap motivasi belajar dari siswa. Keempat adalah teknik dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan data tentang rencana pelaksanaan pembelajaran, nilai, dan foto-foto selama kegiatan pembelajaran.

(6)

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Terdapat dua kategori instrumen pengumpulan data yaitu instrumen yang digunakan untuk mengukur keterlaksanaan tindakan (langkah-langkah pembelajaran) dan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keterlaksanaan tindakan, outputnya bukanlah data yang dianalisis untuk menjawab pertanyaan penelitian, tetapi instrumen ini digunakan untuk melihat apakah tindakan yang digunakan sudah sesuai sintaks (langkah-langkah pembelajaran) atau belum. Instrumen ini berupa lembar observasi tentang keterlaksanaan sintaks.

Instrumen yang kedua yaitu instrumen digunakan untuk mengumpulkan data. Berdasarkan variabel yang telah ditentukan, maka instrumen ini berupa soal tes dan butir – butir pernyataan untuk angket motivasi belajar. Instrumen yang digunakan dari setiap jenis teknik pengumpulan data terdapat pada Tabel 4 berikut ini.

Tabel 4

Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen yang Digunakan No Teknik Pengumpulan Data Instrumen

1. Teknik Tes Butir soal pilihan ganda

2. Observasi Lembar observasi keterlaksanaan sintaks untuk guru dan siswa

3. Angket Butir-butir pernyataan motivasi

belajar IPA

4. Dokumentasi Daftar nilai IPA guru, RPP siklus 1 dan 2, Foto-foto kegiatan

(7)

3.4.2.1 Butir Soal

Dalam teknik tes, instrumen yang digunakan adalah butir soal pilihan ganda dengan kisi-kisi yang terdapat dalam Tabel 5 sebagai berikut.

Tabel 5

Kisi-kisi Soal Siklus 1

SK dan KD Indikator No Soal

Standar Kompetensi: 1.Memahami

perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

Kompetensi Dasar: 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan

Menyebutkan jenis-jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya.

1,3,6,10

Merumuskan pengertian batuan magma, sedimen dan metamorf.

7,12,22, 39 Menyebutkan masing – masing contoh

batuan magma (batuan beku), sedimen (endapan) dan metamorf (malihan).

13,14,16, 20,37,38

Menggolongkan batuan berdasarkan ciri-ciri warna, kekerasan dan permukaan (kasar atau halus).

2,4,5,8, 40

Menggolongkan batuan berdasarkan manfaatnya.

9,11,15, 17,18 Menjelaskan proses pembentukan tanah

karena pelapukan batuan.

19,21,23, 28 Menyebutkan tiga contoh faktor penyebab pelapukan batuan.

24,25,26, 30 Merumuskan pengertian pelapukan fisika, biologi dan kimia.

27,29,32, 36 Menyebutkan contoh dari pelapukan fisika, kimia dan biologi.

31,33,34, 35

(8)

Kisi-kisi soal untuk siklus 1 dibuat sejumlah 40 soal yang nantinya akan diujikan di kelas 6 sebelum digunakan untuk pelaksanaan evaluasi pada siklus 1. Soal-soal yang ada dalam kisi-kisi soal siklus 1 secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.

Untuk kisi-kisi soal siklus 2 dibuat 30 soal yang juga akan diujikan di kelas 6 sebelum digunakan untuk pelaksanaan evaluasi siklus 2. Soal-soal yang ada dalam kisi-kisi soal siklus 2 secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Berikut disajikan kisi-kisi soal siklus 2 dalam Tabel 6.

Tabel 6

Kisi-kisi Soal Siklus 2

SK dan KD Indikator No Soal

Standar Kompetensi: 7. Memahami perubahan

yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

Kompetensi Dasar:

7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah

Menyebutkan bagian-bagian tanah dan penjelasannya

1, 2, 5, 7, 8

Menjelaskan macam-macam bahan penyusun tanah

3, 4, 12, 16, 21

Menyebutkan jenis-jenis tanah berdasarkan warna dan

kandungannya

6, 17, 23

Merumuskan pengertian jenis-jenis tanah berdasarkan kandungannya

14, 19, 26

Menyebutkan ciri atau sifat-sifat tanah

9, 13, 15, 18, 20, 22, 25

Menyebutkan kegunaan atau manfaat dari jenis-jenis tanah

10, 11, 24, 27, 28, 29, 30

(9)

3.4.2.2 Butir Pernyataan

Dalam teknik angket, maka instrumen yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar adalah butir-butir pernyataan motivasi belajar IPA. Antara siklus 1 dan siklus 2, butir pernyataan yang digunakan sama. Kisi-kisi butir pernyataan motivasi belajar disajikan dalam Tabel 7 sebagai berikut.

Tabel 7

Kisi-kisi Motivasi Belajar IPA No Indikator /

Aspek Butir Pernyataan

1. Tanggung jawab dan respon terhadap pelajaran.

1.Saya senang dengan pelajaran IPA.

2.Saya selalu mengerjakan tugas IPA yang diberikan guru. 3.Saya harus belajar dengan giat supaya mencapai nilai IPA

yang memuaskan.

4.Saya menerima tugas IPA dari guru dengan senang hati. 5.Saya tidak pernah lupa belajar IPA di malam hari. 6.Saya selalu mengerjakan ulangan dengan

sungguh-sungguh demi mendapatkan nilai yang memuaskan. 2. Umpan balik atas perbuatan (tugas) yang dilakukan.

7.Saya diberi pujian ketika nilai-nilai ulangan IPA saya lebih baik dari sebelumnya.

8.Saya mendapat kesenangan jika berhasil mengerjakan ulangan IPA.

9.Saya selalu mendapatkan hadiah atau pujian dari orang tua jika berhasil dalam mengerjakan ulangan IPA.

10.Saya tidak merasa malu apabila mendapatkan nilai yang kurang baik.

11.Saya tetap belajar IPA walaupun mendapat nilai jelek dalam ulangan supaya tidak terulang lagi.

3. Tingkat kesulitan tugas.

12.Saya senang mengerjakan soal IPA yang mudah.

13.Saya merasa tertantang untuk mengerjakan soal IPA yang tidak bisa dikerjakan oleh teman.

14.Saya lebih suka menjawab pertanyaan dengan uraian pada ulangan IPA karena saya bisa langsung menjawab

(10)

dan menguraikan sesuai pikiran saya.

15.Saya senang mengerjakan tugas IPA yang sulit.

16.Saya mau membantu teman yang bertanya tentang materi yang sulit.

4. Ketekunan dan

keuletan individu.

17. Saya sering mempelajari materi pelajaran IPA yang akan dipelajari di sekolah esok hari.

18. Saya belajar lebih lama di rumah ketika akan menghadapi ulangan IPA di sekolah.

19. Saya berusaha dengan maksimal menyelesaikan tugas IPA.

20. Saya sering belajar bersama dengan teman utuk menyelesaikan soal IPA.

21. Saya mempelajari kembali materi yang telah diajarkan oleh guru. 5. Penuh pertimba-ngan dan perhitu-ngan (tidak berspeku-lasi dalam tugas).

22. Saya lebih mengutamakan belajar IPA daripada bermain bersama teman setelah pulang sekolah.

23. Saya tidak akan menyontek teman jika tidak bisa mengerjakan ulangan IPA.

24. Saya akan mempertimbangkan tindakan yang saya lakukan itu benar atau salah.

25. Saya mengerjakan tugas IPA dengan dengan teliti. 26. Saya akan bertanya dengan guru jika tidak bisa

mengerjakan soal IPA yang sulit. 6. Dorongan

untuk belajar.

27. Saya tetap belajar IPA meskipun mendapat nilai jelek ketika tes sebelumnya.

28. Saya tidak peduli dengan nilai yang diperoleh dari setiap tugas dan ulangan IPA.

29. Saya tidak kecewa apabila belum berhasil mendapat nilai yang memuaskan.

30. Saya tetap senang belajar IPA meskipun materinya sulit. 31. Saya tetap belajar dengan sungguh-sungguh tanpa

memikirkan hasil yang akan diperoleh nanti.

(11)

3.4.2.3 Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintaks

Dalam teknik pengumpulan data dengan observasi, instrumen yang digunakan adalah lembar observasi tentang keterlaksanaan sintaks bagi guru dan bagi siswa. Lembar ini digunakan untuk mengetahui apakah semua langkah-langkah pembelajaran dengan model action learning semuanya dilakukan oleh guru maupun siswa. Lembar observasi keterlaksanaan sintaks ini beracuan dari langkah-langkah pembelajaran dengan model action learning. Berikut adalah kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan sintaks bagi guru siklus 1 pertemuan 1.

Tabel 8

Kisi-kisi Lembar Observasi

Keterlaksanaan Sintaks bagi Guru pada Siklus 1 Pertemuan 1

No Aspek Indikator No

Item 1. Kegiatan pra

pembelajaran

Menyiapkan RPP. 1, 2

Menyiapkan media dan alat pembelajaran. 2. Kegiatan

awal

Memeriksa kesiapan peserta didik. 3, 4, 5 Berdoa sebelum memulai pembelajaran.

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

3. Kegiatan inti Memberikan penjelasan singkat tentang materi. 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 Identifikasi masalah yang akan dicari.

Membagi kelas menjadi kelompok dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen berdasarkan jenis kelamin. Menyediakan bagan kosong tentang jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya.

Memfasilitasi kelompok menentukan isi yang tepat dari setiap kotak kosong dalam bagan.

Menyediakan gambar dan contoh nyata macam-macam batuan.

Memfasilitasi siswa menggolongkan batu berdasarkan jenisnya.

Memfasilitasi siswa menyampaikan hasil yang diperolehnya setelah melakukan action.

Memfasilitasi siswa dalam pelaporan hasil akhir yang diperoleh bersama di dalam pembelajaran.

4. Kegiatan akhir

Merefleksikan hasil pembelajaran. 15, 16 Membuat rangkuman dari hasil pembelajaran.

(12)

Untuk lembar observasi keterlaksanaan sintaks siklus 1 pertemuan kedua, disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah tertulis dalam RPP siklus 1 pada pertemuan kedua. Berikut kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan sintaks bagi guru siklus 1 pertemuan kedua disajikan dalam Tabel 9.

Tabel 9

Kisi-kisi Lembar Observasi

Keterlaksanaan Sintaks bagi Guru pada Siklus 1 Pertemuan 2

No Aspek Indikator No Item 1. Kegiatan sebelum pembelajaran Menyiapkan RPP. 1, 2 Menyiapkan media dan alat pembelajaran.

2. Kegiatan awal Memeriksa kesiapan peserta didik. 3, 4, 5 Berdoa sebelum memulai pembelajaran.

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

3. Kegiatan inti Memberikan penjelasan singkat tentang materi. 6, 7, 8, 9, 10, 11,12, 13 Identifikasi masalah yang akan dicari.

Menyediakan kisi-kisi tentang proses pembentukan tanah.

Memfasilitasi siswa merumuskan pengertian proses pembentukan tanah.

Menyediakan gambar dan contoh tentang faktor-faktor penyebab pelapukan batuan. Memfasilitasi siswa menentukan faktor penyebab pelapukan ke dalam jenis pelapukan tertentu.

Memfasilitasi siswa menyampaikan hasil yang diperolehnya setelah melakukan action. Memfasilitasi siswa dalam pelaporan hasil akhir yang diperoleh bersama di dalam pembelajaran.

4. Kegiatan akhir Merefleksikan hasil pembelajaran. 14,15 Membuat rangkuman dari hasil

(13)

Untuk lembar observasi keterlaksanaan sintaks siklus 1 pertemuan ketiga, disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah tertulis dalam RPP siklus 1 pada pertemuan ketiga. Pada pertemuan ketiga siklus 1 ini hanya mengulas secara singkat materi yang telah diberikan pada pertemuan pertama dan kedua kemudian melakukan evaluasi siklus 1. Berikut kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan sintaks bagi guru siklus 1 pertemuan ketiga yang disajikan dalam Tabel 10.

Tabel 10

Kisi-kisi Lembar Observasi

Keterlaksanaan Sintaks bagi Guru pada Siklus 1 Pertemuan 3

No Aspek Indikator No Item

1. Kegiatan sebelum

pembelajaran Menyiapkan RPP. 1

2. Kegiatan awal Memeriksa kesiapan peserta didik.

2, 3 Berdoa sebelum memulai pembelajaran. 3. Kegiatan inti Mengulang materi secara singkat.

4, 5 Melakukan evaluasi siklus 1.

(14)

Untuk lembar observasi keterlaksanaan sintaks siklus 2 pertemuan pertama, disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah tertulis dalam RPP siklus 2 pada pertemuan pertama. Berikut kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan sintaks bagi guru siklus 2 pertemuan pertama disajikan dalam Tabel 11.

Tabel 11

Kisi-kisi Lembar Observasi

Keterlaksanaan Sintaks bagi Guru pada Siklus 2 Pertemuan 1

No Aspek Indikator No Item 1. Kegiatan sebelum pembelajaran Menyiapkan RPP. 1,2 Menyiapkan media dan alat pembelajaran.

2. Kegiatan awal Memeriksa kesiapan peserta didik.

3,4,5 Berdoa sebelum memulai pembelajaran.

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

3. Kegiatan inti Memberikan penjelasan singkat tentang materi. 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 Identifikasi masalah yang akan dicari.

Membagi kelas menjadi kelompok dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen berdasarkan jenis kelamin.

Menyediakan contoh jenis tanah yang berbeda.

Memfasilitasi siswa mengamati jenis tanah yang ada.

Memfasilitasi siswa melakukan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah

Memfasilitasi siswa untuk diskusi kelompok Memfasilitasi siswa menyampaikan hasil yang diperolehnya setelah melakukan action. Memfasilitasi siswa dalam pelaporan hasil akhir yang diperoleh bersama di dalam pembelajaran.

4. Kegiatan akhir Merefleksikan hasil pembelajaran. 15,16 Membuat rangkuman dari hasil pembelajaran.

(15)

Untuk lembar observasi keterlaksanaan sintaks siklus 2 pertemuan kedua, disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah tertulis dalam RPP siklus 2 pada pertemuan kedua. Berikut kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan sintaks bagi guru siklus 2 pertemuan kedua disajikan dalam Tabel 12.

Tabel 12

Kisi-kisi Lembar Observasi

Keterlaksanaan Sintaks bagi Guru pada Siklus 2 Pertemuan 2

No Aspek Indikator No Item

1. Kegiatan sebelum pembelajaran

Menyiapkan RPP. 1, 2

Menyiapkan media dan alat pembelajaran.

2. Kegiatan awal Memeriksa kesiapan peserta didik. 3, 4, 5 Berdoa sebelum memulai pembelajaran.

Menyampaikan tujuan pembelajaran. 3. Kegiatan inti Memberikan penjelasan singkat tentang

materi.

6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 Identifikasi masalah yang akan dicari.

Menyediakan contoh pemanfaatan tanah. Memfasilitasi siswa mengamati pemanfaatan tanah yang ada.

Memfasilitasi siswa melakukan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah untuk melihat pemanfaatan tanah yang ada di sekitar.

Memfasilitasi siswa menyampaikan hasil yang diperolehnya setelah melakukan action.

Memfasilitasi siswa dalam pelaporan hasil akhir yang diperoleh bersama di dalam pembelajaran.

4. Kegiatan akhir Merefleksikan hasil pembelajaran. 13, 14 Membuat rangkuman dari hasil

(16)

Untuk lembar observasi keterlaksanaan sintaks siklus 2 pertemuan ketiga, disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah tertulis dalam RPP siklus 2 pada pertemuan ketiga. Berikut kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan sintaks bagi guru siklus 2 pertemuan ketiga yang disajikan dalam Tabel 13.

Tabel 13

Kisi-kisi Lembar Observasi

Keterlaksanaan Sintaks bagi Guru pada Siklus 2 Pertemuan 3

No Aspek Indikator No Item

1. Kegiatan sebelum

pembelajaran Menyiapkan RPP. 1

2. Kegiatan awal Memeriksa kesiapan peserta didik.

2, 3

Berdoa sebelum memulai

pembelajaran.

3. Kegiatan inti Mengulang materi secara singkat.

4, 5 Melakukan evaluasi siklus 2.

(17)

Untuk lembar observasi keterlaksanaan sintaks bagi siswa siklus 1 pertemuan pertama, disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah tertulis dalam RPP siklus 1 pada pertemuan pertama. Berikut kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan sintaks bagi siswa siklus 1 pertemuan pertama yang disajikan dalam Tabel 14.

Tabel 14

Kisi-kisi Lembar Observasi

Keterlaksanaan Sintaks bagi Siswa pada Siklus 1 Pertemuan 1

No Aspek Indikator No Item

1. Kegiatan sebelum pembelajaran

Menyiapkan perlengkapan belajar.

1, 2 Duduk di tempat masing-masing, tidak gaduh. 2. Kegiatan

awal

Menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis.

3, 4, 5 Berdoa sebelum memulai pembelajaran.

Menyimak dan menulis tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.

3. Kegiatan inti Menyimak penjelasan singkat tentang materi.

6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 Melakukan identifikasi masalah yang akan

dicari.

Membentuk kelompok dengan anggota 4-5 anak secara heterogen berdasarkan jenis kelamin.

Memikirkan jawaban dari bagan kosong yang disediakan.

Berdiskusi dalam kelompok menentukan isi yang tepat dari setiap kotak kosong dalam bagan.

Mengamati gambar dan contoh nyata macam-macam batuan.

Berdiskusi dalam kelompok menggolongkan batu berdasarkan jenisnya.

Menyampaikan hasil yang diperoleh setelah melakukan action.

Melaporkan hasil akhir yang diperoleh bersama di dalam pembelajaran.

4. Kegiatan akhir

Merefleksikan hasil pembelajaran. 15,16 Membuat rangkuman dari hasil pembelajaran.

(18)

Untuk lembar observasi keterlaksanaan sintaks bagi siswa siklus 1 pertemuan kedua, disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah tertulis dalam RPP siklus 1 pada pertemuan kedua. Berikut kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan sintaks bagi siswa siklus 1 pertemuan kedua yang disajikan dalam Tabel 15.

Tabel 15

Kisi-kisi Lembar Observasi

Keterlaksanaan Sintaks bagi Siswa pada Siklus 1 Pertemuan 2

No Aspek Indikator No Item

1. Kegiatan sebelum pembelajaran

Menyiapkan perlengkapan belajar.

1, 2 Duduk di tempat masing-masing, tidak gaduh. 2. Kegiatan

awal

Menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis.

3, 4, 5 Berdoa sebelum memulai pembelajaran.

Menyimak dan menulis tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.

3. Kegiatan inti Menyimak penjelasan singkat tentang materi.

6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 Melakukan identifikasi masalah yang akan dicari.

Menentukan hubungan antar kisi-kisi yang disediakan.

Merumuskan pengertian proses pembentukan tanah dengan kata-kata sendiri dari kisi-kisi yang ada.

Mengamati contoh-contoh faktor penyebab pelapukan.

Menggolongkan faktor penyebab pelapukan ke dalam jenis pelapukan tertentu

Menyampaikan hasil yang diperoleh setelah melakukan action.

Melaporkan hasil akhir yang diperoleh bersama di dalam pembelajaran.

4. Kegiatan akhir

Merefleksikan hasil pembelajaran. 14, 15 Membuat rangkuman dari hasil pembelajaran.

(19)

Untuk lembar observasi keterlaksanaan sintaks bagi siswa siklus 1 pertemuan ketiga, disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah tertulis dalam RPP siklus 1 pada pertemuan ketiga. Pada pertemuan ketiga siklus 1 ini siswa hanya menyimak ulasan secara singkat materi yang telah diberikan guru pada pertemuan pertama dan kedua kemudian siswa mengerjakan evaluasi siklus 1. Berikut kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan sintaks bagi siswa siklus 1 pertemuan ketiga yang disajikan dalam Tabel 16.

Tabel 16

Kisi-kisi Lembar Observasi

Keterlaksanaan Sintaks bagi Siswa pada Siklus 1 Pertemuan 3

No Aspek Indikator No Item

1. Kegiatan sebelum pembelajaran

Menyiapkan perlengkapan belajar.

1, 2 Duduk di tempat masing-masing, tidak

gaduh.

2. Kegiatan awal Memeriksa kesiapan peserta didik.

3, 4 Berdoa sebelum memulai pembelajaran.

3. Kegiatan inti Menyimak materi secara singkat.

5, 6 Mengerjakan evaluasi siklus 1.

(20)

Untuk lembar observasi keterlaksanaan sintaks bagi siswa siklus 2 pertemuan pertama, disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah tertulis dalam RPP siklus 2 pada pertemuan pertama. Berikut kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan sintaks bagi siswa siklus 2 pertemuan pertama yang disajikan dalam Tabel 17.

Tabel 17

Kisi-kisi Lembar Observasi

Keterlaksanaan Sintaks bagi Siswa pada Siklus 2 Pertemuan 1

No Aspek Indikator No Item

1. Kegiatan sebelum pembelajaran

Menyiapkan perlengkapan belajar.

1, 2 Duduk di tempat masing-masing, tidak gaduh. 2. Kegiatan awal Menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis.

3, 4, 5 Berdoa sebelum memulai pembelajaran.

Menyimak dan menulis tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.

3. Kegiatan inti Menyimak penjelasan singkat tentang materi.

6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 Melakukan identifikasi masalah yang akan

dicari.

Membentuk kelompok dengan anggota 4-5 anak secara heterogen berdasarkan jenis kelamin.

Mengamati contoh jenis tanah yang berbeda.. Berdiskusi dalam kelompok menentukan jenis tanah tertentu.

Melakukan pengamatan ke luar kelas untuk jenis tanah yang ada di sekitar.

Mencatat hasil pengamatan di luar kelas d.an didiskusikan

Menyampaikan hasil yang diperoleh setelah melakukan action di luar kelas.

Melaporkan hasil akhir yang diperoleh bersama di dalam pembelajaran.

4. Kegiatan akhir Merefleksikan hasil pembelajaran. 15, 16 Membuat rangkuman dari hasil pembelajaran.

(21)

Untuk lembar observasi keterlaksanaan sintaks bagi siswa siklus 2 pertemuan kedua, disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah tertulis dalam RPP siklus 2 pada pertemuan kedua. Berikut kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan sintaks bagi siswa siklus 2 pertemuan kedua yang disajikan dalam Tabel 18.

Tabel 18

Kisi-kisi Lembar Observasi

Keterlaksanaan Sintaks bagi Siswa pada Siklus 2 Pertemuan 2

No Aspek Indikator No Item

1. Kegiatan sebelum pembelajaran

Menyiapkan perlengkapan belajar. 1, 2 Duduk di tempat masing-masing, tidak

gaduh.

2. Kegiatan awal Menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis. 3, 4, 5 Berdoa sebelum memulai pembelajaran.

Menyimak dan menulis tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. 3. Kegiatan inti Menyimak penjelasan singkat tentang

materi.

6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 Melakukan identifikasi masalah yang akan

dicari.

Mengamati contoh pemanfaatan tanah yang disediakan.

Melakukan pengamatan di lingkungan sekolah pemanfaatan apa saja yang ada di lingkungan sekitar sekolah.

Mencatat hasil pengamatan yang dilakukan.

Menyampaikan hasil yang diperoleh setelah melakukan action.

Melaporkan hasil akhir yang diperoleh bersama di dalam pembelajaran.

4. Kegiatan akhir Merefleksikan hasil pembelajaran. 13, 14 Membuat rangkuman dari hasil

(22)

Untuk lembar observasi keterlaksanaan sintaks bagi siswa siklus 2 pertemuan ketiga, disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah tertulis dalam RPP siklus 2 pada pertemuan ketiga. Pada pertemuan ketiga siklus 2 ini siswa hanya menyimak ulasan secara singkat materi yang telah diberikan guru pada pertemuan pertama dan kedua kemudian siswa mengerjakan evaluasi siklus 2. Berikut kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan sintaks bagi siswa siklus 2 pertemuan ketiga yang disajikan dalam Tabel 19.

Tabel 19

Kisi-kisi Lembar Observasi

Keterlaksanaan Sintaks bagi Siswa pada Siklus 2 Pertemuan 3

No Aspek Indikator No Item

1. Kegiatan sebelum pembelajaran

Menyiapkan perlengkapan belajar.

1, 2 Duduk di tempat masing-masing, tidak

gaduh.

2. Kegiatan awal Memeriksa kesiapan peserta didik.

3, 4 Berdoa sebelum memulai pembelajaran.

3. Kegiatan inti Menyimak materi secara singkat.

5, 6 Mengerjakan evaluasi siklus 2.

4. Kegiatan akhir Merefleksikan hasil pembelajaran. 7

3.4.2.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas dilakukan terhadap variabel hasil belajar dan motivasi belajar. Pengujian validitas dan reabilitas dilakukan dengan teknik Corrected Item Total Correlation ≥ 0,2. Katagori inilah yang menentukan valid dan tidaknya instrumen tersebut. Perhitungan validitas dalam penelitian ini menggunakan Corrected item total corelation dengan teknik korelasi produk momen memakai program SPSS pada item angket.

Uji coba instrumen soal dan motivasi belajar dilakukan di kelas 6 SDN Tegalrejo 05 pada hari sabtu, tanggal 8 Maret 2014 dengan jumlah siswa kelas 6 adalah 30 siswa. Berdasarkan analisis data yang hasilnya terlampir maka dapat dilaporkan secara ringkas dalam Tabel 20 sebagai berikut.

(23)

Tabel 20

Hasil Analisis Uji Validitas Instrumen Soal Siklus 1

SK dan KD Indikator Butir

Soal Butir Soal Valid Standar Kompetensi: 1.Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam Kompetensi Dasar: 7.1 Mendes-kripsikan proses pembentu-kan tanah karena pelapukan

Menyebutkan jenis-jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya.

1, 3, 6, 10

1, 3, 10

Merumuskan pengertian batuan magma, sedimen dan metamorf.

7, 12, 22 12, 22,

Menyebutkan masing – masing contoh batuan magma (batuan beku), sedimen (endapan) dan metamorf (malihan).

13, 16, 18, 20, 37, 38

13, 16, 20

Menggolongkan batuan berdasarkan ciri-ciri warna, kekerasan dan permukaan (kasar atau halus).

2, 4, 5, 8, 40

4, 5, 8

Menggolongkan batuan berdasarkan manfaatnya.

9,11, 14, 15, 29,

11, 14, 29, Menjelaskan proses pembentukan

tanah karena pelapukan batuan.

19, 21, 23, 28

21, 23, 28 Menyebutkan tiga contoh faktor

penyebab pelapukan batuan.

24, 25, 26, 17

24, 26

Merumuskan pengertian pelapukan fisika, biologi dan kimia.

22, 27, 29, 30,35

27, 32

Menyebutkan contoh dari pelapukan fisika, kimia dan biologi.

31, 33, 34, 36

31, 33, 34, 36

Total 40 25

Dari hasil analisis uji validitas siklus 1 terbukti bahwa semua indikator yang ada sudah terwakili oleh butir soal yang valid. Dari 40 soal setelah dilakukan uji validitas, terdapat 25 soal yang valid, dan dipilih 20 soal untuk dipakai dalam tes formatif siklus 1.

(24)

Tabel 21

Hasil Analisis Uji Validitas Instrumen Soal Siklus 2

SK dan KD Indikator Butir Soal Butir Soal

Valid Standar Kompetensi: 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam Kompetensi Dasar: 7.2 Mengiden-tifikasi jenis-jenis tanah Menyebutkan bagian-bagian tanah dan penjelasannya

1, 2, 5, 7, 8 1, 2, 5, 8

Menjelaskan macam-macam bahan penyusun tanah

3, 4, 12, 16, 21

3, 16, 21

Menyebutkan jenis-jenis tanah berdasarkan warna dan

kandungannya

6, 17, 23 6, 17, 23

Merumuskan pengertian jenis-jenis tanah berdasarkan kandungannya

14, 19, 26 14, 26

Menyebutkan ciri atau sifat-sifat tanah

9, 13, 15, 18, 20, 22, 25

9, 13, 20, 22, 25 Menyebutkan kegunaan atau

manfaat dari jenis-jenis tanah

10, 11, 24, 27, 28, 29, 30

10, 11, 24, 27, 29, 30

Total 30 23

Dari hasil analisis uji validitas siklus 2 terbukti bahwa semua indikator yang ada sudah terwakili oleh butir soal yang valid. Dari 30 soal setelah dilakukan uji validitas, terdapat 23 soal yang valid, dan dipilih 20 soal untuk dipakai dalam tes formatif siklus 2.

(25)

Tabel 22

Hasil Analisis Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar

No Indikator / Aspek Butir Pernyataan

Butir Pernyataan

Valid 1. Tanggung jawab dan respon terhadap

pelajaran.

1,2, 3, 4, 5,6 1, 3, 2, 5,

2. Umpan balik atas perbuatan (tugas) yang dilakukannya.

7, 8, 9, 10, 11 8, 9, 10, 11

3. Tingkat kesulitan tugas. 12, 13, 14, 15, 16

11, 13, 14, 15, 16

4. Ketekunan dan keuletan individu. 17, 18, 19, 20, 21

18, 20

5. Penuh pertimbangan dan perhitungan (tidak berspekulasi dalam tugas).

22, 23, 24, 25, 26

22, 23, 24, 25,26 6. Dorongan untuk belajar. 27, 28, 29, 30,

31, 32

27, 28, 29, 30, 32

Total 32 25

Dari hasil analisis terbukti bahwa semua indikator (aspek) yang ada sudah terwakili oleh butir pernyataan yang valid. Dari 32 pernyataan yang ada setelah dilakukan uji validitas terdapat 25 pernyataan yang valid semuanya akan dipakai dalam mengukur motivasi belajar IPA siklus 1 dan 2.

Uji Reliabilitas juga dilakukan setelah mengetahui soal-soal yang valid. Dalam uji reliabilitas soal siklus 1 didapat reliabilitasnya adalah 0,914 sedangkan soal siklus 2 adalah 0,923. Untuk uji reliabilitas instrumen motivasi belajar didapat reliabilitasnya adalah 0,894.

(26)

3.5 Indikator Kinerja

Indikator Kinerja dalam penelitian ini meliputi dua hal yaitu meningkatnya hasil belajar dan motivasi belajar IPA siswa kelas 5 setelah dilakukan tindakan dengan model action learning. Indikator keberhasilan yang pertama adalah hasil belajar IPA siswa ≥ KKM yaitu 68 dan proporsi jumlah siswa yang mendapat nilai tersebut adalah 80%. Indikator keberhasilan yang kedua adalah meningkatnya motivasi belajar siswa menjadi sedang sampai tinggi dengan proporsi jumlah siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi adalah 80% dan tidak ada lagi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif, karena data yang diperoleh yang akan dianalisis berbentuk kata-kata atau penjelasan (deskriptif kualitatif) dan berbentuk angka-angka (deskriptif kuantitatif). Untuk keperluan analisis data diperoleh dari soal dan angket motivasi belajar dengan analisis ketuntasan dan analisis komparatif. Analisis ketuntasan akan menganalisis hasil belajar IPA dengan membandingkan jumlah siswa yang tuntas dan yang tidak tuntas serta berbagai penyebabnya. Sedangkan analisis komparatif dilakukan pada hasil belajar IPA dan motivasi belajar IPA dengan membandingkan hasil belajar dan motivasi belajar IPA siswa sebelum diterapkan action learning (pada kondisi awal), dan setelah diterapkan action learning (siklus I & siklus II).

Gambar

Gambar 1. Prosedur PTK menurut S. Kemmis dan MC Taggart

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penulisan laporan skripsi dengan judul “Perilaku Lentur

Bagi penduduk usia lanjut perlu mengupayakan untuk mengurangi pola-pola hidup yang kurang mendukung kesehatan seperti kurang tidur dan pola makan yang tidak

Catatan kaki (footnote) adalah catatan kaki halaman untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, peryataan, atau ikhtisar. Cara ini agak rumit, tetapi memiliki

penulis lebih memfokuskan penelitian pada produk pembiayaan Mudharabah di Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dan di Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami, karena akad Mudharabah

Tenaga atau pancaran yang memancar melalui jari2 kanan itu adalah ia bersifat QUDRAT (kuasa) ILAHIAH,ianya berfungsi mentadbir atau mengadakan sesuatu yang bersifat

Selain mengajukan gugatan terhadap kelalaian produsen, ajaran hukum juga memperkenalkan konsumen untuk mengajukan gugatan atas wanprestasi. Tanggung jawab produsen yang dikenal

Metode deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan dengan cara menganalisa peristiwa-peristiwa atau masalah-masalah yang terjadi pada saat penelitian berlangsung,

Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah yang berlaku saat ini petani pembudidaya patin di Kabupaten Indragiri Hulu mengeluarkan biaya produksi lebih kecil 41 persen dan 51