PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
DISCOVERY LEARNING
DALAM MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA DI
SMP KATOLIK REGINA PACIS AIRMADIDI
Megariza M. Runtuwene, Djeli A. Tulandi, dan J. Lolowang Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Manado
ABSTRAK. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Discovery Learning
dalam meningkatkan proses dan hasil belajar siswa di SMP Katolik Regina Pacis Airmadidi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Desain penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah design by subject. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Katolik Regina Pacis Airmadidi, sedangkan sampel sebagai subjek penelitian yang diambil yaitu 16 orang siswa. Hasil penilaian menunjukkan peningkatan proses belajar siswa degan kategori baik >70% dan sangat baik ≥80%. Hasil belajar diperoleh thitung>ttabel Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 :
μB = 0 ditolak dan menerima Ha :
μB ≠ 0. Berdasarkan hasil penelitian maka diketahui adanya peningkatan proses dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning.
Kata Kunci: Proses Belajar, Hasil Belajar, Discovery Learning
ABSTRACT. The study aims to
determine the influence of learning model Discovery Learning to the students learning process and outcomes at SMP Katolik Regina Pacis Airmadidi. Focused on Newton’s law, the method used in this research is experimental method and use design by subject. Population in this experiment are all students at SMP Katolik Regina Pacis Airmadidi, sample for subject research is 16 students.From the research results obtained, indicate that : be progress on process and outcomes of students with good chategory >70% and very good chategory ≥ 80%.
Test chategory is accepted H0 if thitung < ttabel. Results thitung > ttabel. Conclussion H0 : μB = 0 its rejected and accepted Ha : μB ≠ 0. Based on experiment result finally we are know about be progress on students process and outcomes with Newton’s law mathery and use Discovery Learning model’s.
Keywords: Process, Results, Discovery Learning
PENDAHULUAN
Bergulirnya era globalisasi tentunya menuntut penyesuaian dalam berbagai sendi-sendi kehidupan tidak terkecuali dibidang pendidikan. Diberlakukannya kurikulum 2013 dalam sistem pendidikan kita tentunya memberi banyak perubahan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Implementasi kurikulum 2013 menekankan pada dikembangkannya aspek afektif (sikap), kognitif (pengetahuan) dan psikomotor (keterampilan). Pengalaman saya mengajar di SMP Negeri III Airmadidi, hanya beberapa siswa yang aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal ini sungguh jauh dari harapan. Saya mengharapkan siswa bisa aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar didalam kelas. Untuk aktif, siswa perlu pembelajaran yang bisa membuat mereka mengalami langsung dalam arti mereka punya pengalaman dalam belajar Fisika, pengalaman yang membuat siswa bisa mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri, dengan cara menemukan konsep-konsep Fisika melalui percobaan, bukan hanya sekedar menghafal hukum-hukum atau menghafal rumus, kemudian dapat soal dan mengerjakan soal berdasarkan rumus yang sudah ada. Pembelajaran yang bisa membuat siswa mengalami langsung atau memiliki pengalaman menemukan konsep-konsep
Fisika adalah model pembelajaran Discovery
Learning. Fokus dari kegiatan Discovery Learning adalah mengantarkan siswa untuk menemukan, dalam menemukan itu pemikiran siswa akan menjadi lebih kreatif (Fathur dkk, 2012). Hasil penelitian Sulbani dikutip dari Rosila, (2015) menyatakan
bahwa dengan model Discovery Learning
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pembelajaran yang baik haruslah berdasarkan pada fakta dan fenomena. Materi hukum Newton tentang gerak dirasa pantas untuk disandingkan dengan model
pembelajaran Discovery Learning ini karena
melalui percobaan siswa akan menemukan konsep Hukum I Newton, Hukum II Newton dan Hukum III Newton tapi tidak berhenti sampai di konsep saja tapi siswa akan dituntun untuk menemukan persamaan
matematis hukum-hukum Newton tentang gerak. Proses belajar mengajar yang dilakukan di SMP Katolik Regina Pacis Airmadidi, umumnya siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi fisika hal ini menyebabkan kurangnya pemahaman siswa dalam memperhatikan pelajaran dan kesulitan siswa dalam menjawab soal-soal. Dalam proses pembelajaran guru belum menggunakan model atau metode pembelajaran yang tepat, hal ini menyebabkan siswa berusaha mengalihkan perhatiannya dengan berbagai cara, permasalahan diatas berdampak negatif karena pembelajaran menjadi tidak efektif. Ketidakefektifan siswa tersebut disebabkan oleh orientasi pembelajaran yang terlalu
berpusat pada guru (teacher centered). Siswa
hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru, metode ini lazimnya membuat para siswa bosan dan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sebab pendekatan ilmiah diyakini sebagai pendekatan yang tepat bagi perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan dan pengetahuan peserta didik (Kemendikbud, 2013). Salah satu model pembelajaran yang disarankan oleh
kurikulum 2013 adalah model Discovery
Learning. Sesuai dengan uraian diatas, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian ini.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran Discovery Learning dalam
meningkatkan proses dan hasil belajar siswa di SMP Katolik Regina Pacis Airmadidi. Materi yang saya pakai dalam penelitian ini adalah materi Hukum Newton
METODE
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen, karena dalam penelitian ini ada
perlakuan (treatment) yang diberikan
(Sugiyono,2013). Rancangan penelitian ini
menggunakan bentuk Design By Subject,
dimana hanya digunakan satu kelas sebagai subjek penelitian namun dibagi menjadi dua periode. Periode satu atau periode awal
mengetahui kemampuan awal siswa. Periode dua atau periode akhir kelas diberi perlakuan dengan diterapkannya model pembelajaran
Discovery Learning. Kemudian diberikan tes akhir untuk mengetahui hasil dari terapan model pembelajaran tersebut. Penelitian ini tidak lagi menggunakan uji homogenitas karena dilakukan pada satu subjek. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Katolik Regina Pacis Airmadidi, sebanyak 3 kali pertemuan, pelaksanaannya pada bulan Agustus 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa di SMP Katolik Regina Pacis Airmadidi tahun ajaran 2016/2017.
Pengambilan sampel diambil secara simple
random sampling. Pengambilan sampel berjumlah 1 kelas dengan jumlah 16 siswa, dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi itu, artinya populasi dianggap homogen. (Sugiyono, 2013). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen dengan menggunakan model
Discovery Learning. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Hasil Belajar Fisika siswa. Hasil yang dicapai peserta didik dalam pembelajaran Fisika setelah mengikuti proses pembelajaran. Tahapan penelitian ini adalah menetapkan jadwal penelitian, kemudian saya membuat perangkat pembelajaran seperti RPP, LKS, menyiapkan alat praktikum dan bahan ajar, kemudian menentukan populasi dan sampel,
selanjutnya saya mempersiapkan instrument
berupa rubrik pengamatan proses dan soal objektif, pelaksanaan prosedur penelitian
adalah sebagai berikut: pretest periode I,
pembelajaran konvensional, posttest periode
I, whasing out, pretest periode II, Pembelajaran menggunakan model
Discovery Learning, post test periode II (Penilaian hasil belajar), analisis data proses dan hasil belajar dan terakhir kesimpulan.
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data untuk hasil belajar adalah tes,yaitu seperangkat soal yang diberikan dalam bentuk tes objektif yang diujikan pada
pretest dan posttest pada kelas eksperimen. Sementara itu untuk evaluasi proses digunakan format pengamatan. Data proses
dan hasil belajar siswa akan diperoleh dari hasil penilaian keterampilan proses LKS, penilaian psikomotor, penilaian perilaku berkarakter, penilaian keterampilan sosial dan penilaian produk. Hasil data proses
dianalisis menggunakan presentasi
sedangkan hasil belajar dianalisis menggunakan uji t. Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka peneliti membatasi penelitian ini pada siswa-siswi di SMP Katolik Regina Pacis Airmadidi dengan materi Hukum Newton.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh selama pembelajaran melalui penilaian pada setiap LKS, dapat dikatakan siswa mampu melaksanakan proses praktikum dengan rata-rata skor kategori baik dan sangat baik. Prestasi ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan proses belajar siswa setiap pertemuan setelah diterapkan
model pembelajaran Discovery Learning.
LKS I LKS II LKS III
Hasil disikronkan dengan dengan tujuan operasional sebelumnya pada sub-judul metode. Semua data dari proses penelitian dapat diangkat sebagai hasil, baik data kualitatif maupun data kuantitatif.
Contoh Tabel sbb:
Head 1 Head 2 Head 3 Head 4
(Gambar 1. Penilaian Keterampilan Proses)
Hasil penilaian keterampilan proses dapat dilihat pada Gambar 1 yang merupakan penilaian keterampilan proses LKS yang terdiri atas LKS I, LKS II & LKS III, dari data diatas didapat kategori baik dan sangat baik karena hasil penilaiannya didapat>70% dan ≥80%.
LKS 1 LKS 2 LKS 3 78
80 82 84 86 88 90 92 94
TAHAPAN PROSEDUR PRAKTIKUM KETERAMPILAN MENGGUNAKAN ALAT KETERAMPILAN PENGAMATAN DAN PENGAMBILAN DATA
KETELITIAN DATA DAN HASIL PENGAMATAN
PENGGUNAAN WAKTU PRAKTIKUM SECARA EFISIEN
(Gambar 2. Penilaian Psikomotor)
Hasil penilaian psikomotor dapat dilihat pada gambar 2 dimana gambar 2 menjabarkan penilaian psikomotor LKS I, LKS II dan LKS III, dari data diatas didapat kategori baik dan sangat baik karena hasil penilaiannya didapat >70% dan ≥80%.
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Rasa Ingin Tahu Komunikatif Mandiri Demokratis Jujur Kerja Keras Bertanggung Jawab Toleransi Berperilaku santun
(Gambar 3. Penilaian Perilaku Berkarakter)
75
(Gambar 4. Penilaian Keterampilan Sosial)
Hasil Penilaian Keterampilan Sosial dapat dilihat pada gambar 4 dimana gambar 4 menjabarkan hasil penilaian keterampilan sosial LKS I, LKS II dan LKS III, dari data diatas didapat kategori baik dan sangat baik karena hasil penilaiannya didapat >70% dan ≥80%.
Hasil analisa uji statistik atau uji t dapat dilihat pada Tabel 1 dimana dari
perbandingan skor pretest periode I dan
pretest periode II menunjukkan tidak terdapat peningkatan hasil belajar fisika siswa yang disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran Konvensional. Hal ini ditunjukkan oleh perhitungan, dimana
diperoleh thitung = 0 dengan derajat kebebasan
(df = 15) dan taraf signifikansi @ = 0,05 t-Test : Paired Two Sample for Means
Variable 1 Variable 2
Untuk hasil uji statistik dari perbandingan
skor posttest periode I dan posttest periode II
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar fisika siswa setelah diterapkan model
Discovery Learning. Dari perhitungan
diperoleh thitung = 4,954 dengan derajat
kebebasan (df) = 15 dan taraf signifikansi @
= 0,05 maka diperoleh ttabel yang sesuai
dengan daftar distribusi adalah=2,131, dari hasil -2,131 < 4,954 < 2,131 maka berada
diluar daerah penerimaan H0, dengan kata lain
H0 ditolak dan H1 diterima, ini ditunjukkan
dari hasil belajar yang dianalisa berdasarkan uji statistik nilai kognitif yaitu thitung > ttabel
1. Penggunaan model pembelajaran
analisis uji statistik t hitung lebih
besar dari ttabel.
2. Perbandingan model pembelajaran
konvensional dan model Discovery
Learning berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan model pembelajaran
Discovery Learning terbukti mampu meningkatkan proses dan hasil belajar Fisika di SMP Katolik Regina Pacis Airmadidi materi hukum Newton dibandingkan model pembelajaran konvensional.
3. Adanya peningkatan pemahaman konsep fisis yang signifikansi melalui
pembelajaran Discovery Learning,
hal ini berdasarkan analisis data peningkatan hasil belajar yang dibandingkan dari hasil belajar periode satu dan hasil belajar periode dua.
DAFTAR PUSTAKA
Cholisoh, L., Fatimah, dan S., Yuniasih, F. (2015). Critical thinking skills in integrated science learning viewed from learning motivation.
Jurnal pendidikan fisika Indonesia, 11(2), 134-141.
Mubarok, C., dan Sulistyo, E. (2014). Penerapan
model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar siswa kelas X Tav pada standar kompetensi melakukan instalasi sound system di SMK Negeri 2 Surabaya. Jurnal pendidikan teknik elektro, 3(1), 215-221.
Karouw, R. (2015). Efektifitas discovery learning dalam meningkatkan proses dan hasil belajar fisika pada materi suhu,kalor dan perpindahan kalor siswa kelas X SMA Negeri 2 Tondano.
[Skripsi]. Tondano : FMIPA UNIMA.
Makadadus, M. (2015). Efektifitas penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dengan pengantar virtual laboratorium terhadap peningkatan proses dan hasil belajar fisika siswa kelas X SMA Negeri 1 Kabaruan. [Skripsi]. Tondano : FMIPA UNIMA.
Mawuntu, V. (2013). Pengembangan perangkat pembelajaran fisika kelas X SMA materi kinematika gerak sebagai pendukung implementasi kurikulum 2013. [Skripsi]. Tondano: Fisika FMIPA UNIMA.
Rosilla, F. (2015). Pengaruh model discovery learning dengan metode praktikum pada materi ekosistem terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa kelas X SMA N 2 Yogyakarta. [Skripsi]. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Sarwi., Sutardi., dan Prayitno, W. (2016). Implementasi pembelajaran fisika guided inquiry untuk meningkatkan penguasaan konsep dan pengembangan karakter konservasi siswa. Jurnal pendidikan fisika Indonesia, 12(1), 1-7.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.