• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT MENURU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSEP PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT MENURU"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT MENURUT ALQURAN DAN HADIS

Sherly Yunita

Institute Agama Islam Negeri Jurai Siwa Jl.Ki Hajar Dewantoro 15 A. Iring Mulyo, Kota Metro

Email: Sherlyyunita00@gmail.com

Abstrak:

Pendidikan merupakan suatu upaya sadar manusia untuk mendewasakan anak, sedangkan secara umum pendidikan ialah suatu proses berkelanjutan yang mengandung unsur pengajaran, latihan dan bimbingan dengan memberikan tumpuan kepada pemindahan berbagai ilmu, nilai agama dan budaya. Sedangkan pendidikan sepajang hayat ialah pendidikan yang dilakukan sejak manusia di lahirkan sampai keliang lahat. Pendidikan sepanjang hayat ini di lakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan. Menurut pandangan islam pendidikan sepanjang hayat ini dilakukan selama masih bisa menghirup udara, masih bergerak pendidikan harus tetap di lakukan, pendidikan sepanjang hayat tidak mengenal usia.

Kata kunci: Konsep Pendidikan, pendidikan Sepanjang Hayat, Al-qur’an, Hadist

A.Pendahuluan

Pendidikan ialah proses pendewasaan pada jiwa seseorang, dalam mewujudkan pendidikan itu perlu berbagai macam pendidikan yakni tidak hanya pendidikan formal tetapi juga membutuhkan pendidikan informal dan nonformal. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memajukan mutu sumber daya manusia agar dapat bermanfaat untuk diri nya sendiri maupun orang lain, pendidikan juga mampu mengantarkan manusia pada fase kedewasaan dimana dalam bertindak, dalam berprilaku nya mencerminkan sikap baik.

Pendidikan juga merupakan sesuatu yang bersifat esensial bagi manusia, dan islam juga menempatkan pendidikan pada tingkatan yang paling tinggi dan penting bagi manusia. Pendidikan juga tidak hanya dimulai dari tingkatan pendidikan formal tetapi dimulai sejak seseorang itu dilahirkan hingga meninggal dunia.1 Adapun fase yang di dalam pendidikan sepanjang hayat yaitu fase kanak-kanak,remaja dan masa tua.

Dalam pandangan islam pendidikan tidak hanya berupa pendidikan forrmal, informal maupun nonformal tetapi juga ada yang namanya pendidikan sepanjang hayat dimana manusia di haruskan belajar mulai dari manusia itu lahir hingga akhir hayatnya. Untuk itu dalam karya tulis ini akan dibahas tentang konsep pendidikan sepanjang hayat menurut al-qur’an dan hadist.

B.Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat Menurut Al-qur’an Dan Hadist

Secara bahasa pendidikan di artikan dalam dua kata yaitu tarbiyah dari kata kerja Rabba dan Ta’dib dari kata kerja Addaba. Menurut istilah Rabb itu berarti Tuhan dan tarbiyah secara ilmu perkamusan juga barasal dari kata yang sama.2 Dalam arti lain juga pendidikan

1 Miftaku Rohman, “Konsep Pendidikan Islam Menurut IBN Sina: Relevansinya dengan Pendidikan

Modern” 8 (Nopember 2013): 248.

2

(2)

adalah Ta,lim yaitu masdar dari kata allama yang berarti pengajaran yang sifatnya memberi atau menyampaikan pengetahuan, pengetian ataupun keterampilan.

Pendidikan juga dapat di artikan sebagai suatu proses untuk membentuk jiwa seseorang ke dalam fase pendewasaan, dalam konsep pendidikan manusia dituntut tidak hanya belajar dalam pendidikan formal, Tetapi juga belajar dalam pendidikan informal maupun nonformal. Menurut Emile durkheim, pendidikan itu merupakan suatu proses untuk mempengaruhi individu terhadap mereka yang belum siap dalam melaksanakan fungsi sosial, dengan demikian pendidikan tidak hanya sebagai sarana untuk hidup bermasyarakat yang disiapkan oleh individu itu sendiri.3 Pendidikan tidak hanya berawal dari Tk, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi, tetapi ada juga diperlukan adanya pendidikan sepanjang hayat dimana keluarga adalah yang paling utama peran nya dalam pendidikan sepanjang hayat .

Para pakar pendidikan juga telah setuju bahwasanya pendidikan itu tidak hanyak untuk mengisi otak anak didik dengan berbagai macam ilmu yang belum mereka pahami, tetapi maksud tujuan nya ialah untuk mendidik akhlaq dan jiwa mereka agar menjadi pribadi yang berakhlaq baik, membiasa mereka dalam berprilaku dan bertutur kata yang sopan dan mengajarkan kepada mereka untuk bersikap jujur dan ikhlas serta mengajar mereka dalam mengimplikasikannya. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai suatu proses yang komplek dimana semuanya merupakan satu kesatuan yang ingin mencapai tujuan yang sama.

Tujuan pendidikan ialah tujuan yang ingin dicapai melalui pembacaan, pembersihan, menurut pandangan islam tujuan utama pendidikan ialah mendidik akhlak peserta didik menjadi budi pekerti yang baik dan berakhlaq mulia.4 Di era globalisasi ini pendidikan sangat lah penting perkembangan ilmu pengetahuan terutama perkembangan teknologi yang pada dasarnya menuntut manusia untuk belajar. Oleh karena itu muncul lah pendidikan sepanjang hayat yang di dalam konsep nya mengajarkan kepada manusia untuk belajar sepang hayat atau bisa disebut juga dengan life long education, pendidikan sepanjang hayat ini merupakan suatu konsep pembelajaran yang dilakukan secara terus menurus sejak manusia dilahirkan sampai akhir hayatnya.5 Pendidikan sepanjang hayat ini sangat penting bagi manusia agar manusia dapat mengembangkan diri dan dapat mempertahankan mutu diri nya melalui belajar yang dilakukan sepanjang hayat,tanpa belajar manusia akan mengalami kesulitan.

Pada konsep ini pendidikan sepanjang hayat menitikberatkan pada keluarga karena pada konsep pendidikan sepanjang hayat ini peran keluarga sangatlah penting dalam mendidik dan memberikan motivasi terhadap individu agar dapat memperoleh pengalaman belajar secara berkelanjutan. Pada hakekatnya pendidikan sepanjang hayat ini di dasarkan dari beberapa prinsip pendidikan dimana pendidikan ini akan berakhir apabila manusia telah tiada.6 Pendidikan sepanjang hayat ini adalah pendidikan yang tidak berhenti hingga individu itu menjadi dewasa, pendidikan sepanjang hayat ini dapat semakin tinggi tingkatannya pada saat ini karena manusia dalam hal ini harus bisa menyesuaikan diri agar dapat hidup secara wajar di dalam lingkungan masyarakat yang di dalamnya selalu mengalami perubahan.

Konsep pendidikan sepanjang hayat ini pada umumnya sudah ada dari zama ke zaman menurut orang islam jauh sebelum orang barat mencetuskannya islam sudah lebih dahulu mengenal pendidikan sepanjang hayat karena, sudah di tetapkan oleh nabi Muhammad saw

3“Implementasi Pendidikan Sepanjang Hayat,” Jurnal Pendidikan Luar Sekolah 4, no. 2 (2009),

http://ejournal.upi.edu/index.php/pls/article/view/1218.

4Nidawati, “Alam dan Sunnatullah dalam Impelementasi Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long

Education),” n.d., 15–31.

5

Ibid., 16.

(3)

sejak zaman dahulu sebagaimana sabda rasulullah saw yang artinya: “Tuntutlah ilmu sejak ayunan sampai ke liang lahat”(HR.Abu Dawud).7 Jadi bahwasanya sudah dijelaskan dalam hadist tersebut bahwa nabi Muhammad pun sudah mengajarkan kepada kita untuk menuntut ilmu itu sejak manusia lahir sampai akhir hayatnya. Pendidikan sangat penting bagi kehidupan karena di dalam pendidikan mengandung unsur pengajaran, pelatihan, bimbingan dan pimpinan yang bertujuan agar manusia mampu mengahadapi persoalan serta permasalah yang nantinya akan mereka alami dan hadapi di kehidupan bermasyarakat.

Pendidikan merupakan salah satu tingkatan yang sangat berpengaruh di dalam kemajuan suatu negara terutama di negara indonesia. Indonesia memiliki berbagai macam suku, adat, tradisi, agama, bahasa dan masih banyak lagi namun demikian melalui pendidikan kita dapat menyatukan perbedaan diantara berbagai macam suku, agama dan bahasa di dalam suatu negara tersebut.8 Pendidikan sepanjang hayat ini sangat pantas bagi orang yang hidup dalam dunia transformasi dan di dalam lingkungan masyarakat yang saling mempengaruhi sepeti zaman globalisasi saat ini, pada zaman globalisasi ini manusia mampu terpengaruhi dalam segala hal, mulai dari budaya, bahasa,bahkan di zaman globalisasi ini cara belajar sudah mulai berbeda dari zaman sebelumnya, teknologi canggih sudah mulai diperkenalkan dalam proses pembelajar,dengan pendidikan sepanjang hayat ini manusia di tuntut untuk bisa menyesuaikan diri secara terus menerus dengan kondisi serta kedaan yang baru.

C.Pendidikan Sepanjang Hayat Menurut Pandangan Islam

Pada hakikatnya manusia di lahirkan di dunia ini dalam keadaan suci. Mulai anak tersebut di lahirkan ke dunia sebenarnya adalah awal manusia belajar karena menurut islam manusia itu belajar sejak manusia itu di lahirkan ke dunia sampai ke liang lahat selama kita dapat mengirup udara, mampu bergerak manusia itu wajib belajar. Belajar itu tidak hanya dalam pendidikan formal tetapi juga bisa di lakukan di lingkungan keluarga, dan di lingkungan masyarakat9.oleh karena itu juga mulai anak di lahirkan orang tua harus mengajarkan kepada anak mulai dari hal yang kecil seperti makan menggunakan tangan kanan,serta berbagai hal lainnya yang mengandung sikap ataupun tindakan baik.10 Dalam fase ini orang tua harus mampu mengajarkan anaknya dengan melatihnya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat, mengajarkanya anak dalam berbicara dan berprilaku yang sesuai dengan ajaran islam.11

Apabila seorang anak yang sudah di ajarkan pada kebaikan yang sesuai dengan ajaran islam maka senantiasa dalam diri anak tersebut akan tibul iman atau kepercayaan nya terhadap allah sebagai ciptaannya, meskipun iman seseorang itu pada dasarnya bersifat dinamis artinya adakalanya iman seseorang itu naik dan ada pula kalanya iman seseorang itu turun. Karena kadar keimanan seseorang itu tidak mudah diukur hanya orang tersebut lah yang mampu mengetahui kadar keimanannya melalui tindakan yang dilakukannya. Sebelum merealisasikan terlebih dahulu orang tua mampu mencontohkan sekaligus menjadi figur yang benar benar berkpribadian baik atau sebagai muslim sejati.12 Sangatlah penting orang tua memberikan benih benih katauhidan Allah swt sejak dini kepada anaknya.

Dalam pendidikan sepanjang hayat ini ada beberapa tahapan yang akan di alami mulai dari tahap pertama yakni pendidikan masa kanak kanak, masa remaja, masa dewasa dan masa tua. Pada masa kanak-kanak orang tua berperan penting dalam mengajarkan anaknya

7Nidawati, “Alam dan Sunnatullah dalam Implementasi Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long

Education),” 17.

8: Samrin, “Konsep Pendidikan Multikultural” 7 (2014): 120.

9Nidawati, “Alam dan Sunnatullah dalam Impelementasi Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long

EducationS),” 22.

10 Ibid., 23. 11

Ibid., 24.

(4)

dari cara memakai pakaian, melepas pakaian serta mengajarkan makan dengan menggunakan tangan kanan, pada tahap remaja fase ini sangatlah rentan dimana seorang sudah mulai menginjak masa dewasa dimasa ini seorang anak sudah banyak mulai mengerti mengenai berbagai hal serta anak juga suda mulai mengalami masa pubertas, di dalam masa remaja ini orang tua harus mampu memberikan arahan kepada anak agar ia dapat menjauhi pengaruh buruk dari lingkungan serta terbebas dari hal-hal yang condong mengarah ke negatif. Sebagaimana pula dijelaskan dalam firman Allah Swt dalam surat az-Zukhruf:67 yang artinya: “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang orang yang bertaqwa.”13

Pada masa dewasa anak mulai mengenal jati dirinya bahkan terutana anak perempuan yang sudah selesai kuliah nya dan anak melanjutkan pada jenjang pernikahan pada fase ini orang tua harus bisa memberi arahan kepada anaknya agar dapat selalu belajar sepanjang hidupnya agar menjadi pribadi yang bependidikan.

Pada fase ini konsep pembelajaran dalam islam tidak mengenal usia,maka seharusnya pada masa tua manusia juga harus tetap belajar yang pastinya di lakukan dalam ruang lingkup keluarga. Pada masa tua ini orang tua bisa belajar dengan anaknya ataupun sebaliknya orang tua juga bisa mengasih pembelajaran kepada anaknya karena idealnya pendidikan sepanjang hayat ini memberikan pembelajaran. Orang tua yang banyak ilmu maka anak lebih menjadi bijak dalam mengadapi atau menyelesaikan masalah yang ia hadapi secara baik dan bijaksana dalam menyelesaikannya.

Didalam konsep pendidikan sepanjang hayat perlu juga di lakukan evaluasi yaitu titik pengukuran serta penilaian terhadap konsep yang telah kita lakukan, pada dasarnya evaluasi ini di laukan untuk mengetahui hasil akhir dari proses pembelajaran tersebut agar dapat mengetahui apakah pembelajaran tersebut berhasil ataukah tidak dan dengan evaluasi mampu menjadikan seorang guru atau pendidik bahkan sekaligus muridnya mengetahui dimana letak kelemahannya. dan dengan di adakannya evaluasi ini seorang pendidik mengetahui dan mampu memperbaiki nya.14 Di dalam melakukan evaluasi kita bisa melakukan dengan empat jenis evaluasi yaitu dengan menggunakan evaluasi formatif, sumatif, penempatan dan diagnostik. Keempat cara itulah yang dapat membantu kita dalam melakukan evaluasi setelah melakukan proses pembelajaran. Allah juga dalam kitab suci Alquran memberitahukan kepada kita bahwa pekerjaan evaluasi sangat penting di lakukan dalam tugas rangkaian akhir pendidik dan untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan yang di alami peserta didiknya15.

Pendidikan sepanjang hayat ini dalam prsepktif islam memiliki dasar pemikiran yaitu, tinjauan ideologis yakni, setiap manusia itu memiliki hak dan kewajiban dalam melangsungkan pendidikan sepanjang hayat dan berupaya untuk meningkatkan kemampuan nya dalam kehidupan dan bidang ketrampilan,seljutnya tinjauan ekonomis yakni agar manusia mampu meningkatkan produktivitasnya dan sumber-sumber ilmu yang dimilikinya serta memiliki motivasi yang baik untuk mendidik anaknya secara tepat yang terakhir tinjauan psikologis dan paedagogis yaitu yang pada dasarnya dianggap sebagai pelayan intuk menbantu dalam proses pengenbangan individu sepanjang hayat yang disebut development.

Konsep pendidikan sepanjang hayat ini merupakan suatu cara untuk mengembangkan indivdu-individu yang akan belajar sepanjang hayat agar lebih bernilai dan memiliki mutu yang bernilai bagi diri sendiri maupun bagi kehidupan masyarakat. Pembelajaran sepanjang

13 Ibid., 26.

14 Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu, “Konsep Evaluasi Pendidikan dalam Perspektif

Alquran Syahril Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu,” Jurnal Hunafa Vol 4, no. 4 (2007): 308.

15

(5)

hayat ini juga dapat memotivasi guru dalam untuk selalu belajar sesuai kebutuhan di era globalisasi ini yang selalu mengalami perubahan dari zaman ke zaman.16 Di dalam era ini pendidikan sepanjang hayat harus mampu menciptakan individu yang eksis dan siap untuk hidup di tengah-tengah perubahan yang melanda saat ini khusnya pada masa globalisasi ini mampu bertahan dalam mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat yang tidak jauh pelakunya ialah mereka yang kurang mempelajari konsep pembelajaran sepanjang hayat dan mereka yang tidak bisa menepkannya di dalam kehidupan17. Pendidikan bukalah merupakan suatu aktivitas rutin yang dikerjakan setiap saat akan tetapi pendidikan harus mampu melepaskan manusia dari lingkungan alamian maupun lingkungan biologis dalam pendidikan harus memberikan kebebasan kepada setiap manusia tujuan pendidikan itu dipilih dari manusia yang bebas, namun terukan pada kehidupan yang dipilihnya sendiri. Pendidikan merupakan pondasi yang sangat esensial di dalam kehidupan manusiawi baik atau buruknya sumber pendidikan manusia itu bergantung pada pendidikan yang pernah ia peroleh selama menempuh pendidikannya. Oleh karena itu pendidikan sepanjang hayat memang sangat perlu di lakukan di dalam kehidupan agar manusia bisa menjadi manusia yang berkualitas, memiliki norma serta moral yang baik dan dapat memberikan pendidikan kepada anak didiknya, memberikan motivasi yang baik agar dapat menjadikan dirinya dan anak didiknya seorang yang memiliki nilai kualiatas yang mutu yanag baik bagi kehidupannya kelak di dalama masyarakat.

Para pakar berpendapat pengertian tentang pendidikan sepanjang hayat di antaranya: menurut Stepens hal yang penting di dalam pendidikan sepanjang hayat ialah setiap manusia harus memiliki kesempatan yang sistematis dan terarah agar manusia itu dapat mengembangkan potensi dirinya dan meningkatkan keahlian nya dalam mengembangkan kepribadian18. Artinya dalam pendidikan sepanjang hayat ini menurut para pakar ahli seseorang dalam melakukan pendidikan sepanjnag hayat tersebut harus lakukan secara teratur ataupun terarah dan dengan pendidikan sepanjang hayat ini juga mampu menjadikan individu sebagai manusia yang memiliki pontesi dan dapat mengembang kpribadian dirinya. Sedangkan menurut kamus besar konsep pendidikan sepanjang hayat ini merupakan rancangan ide yang di dalamnya di lontarkan melalui pristiwa pristiwa yang terjadi di dalam kehidupan manusia tersebut selama dia dilahirkan sampai ahkir hayatnya.19 Pendapat pendapat mengenai konsep pendidikan sepanjang hayat tidaklah jauh beda pengertiannya. Yang pada dasarnya konsep pendidikan sepanjang hayat ini harus di lakukan manusia selama hidupnya.

Pendidikan sepanjang hayat ini adalah jawaban dari pendapat-pendapat setiap sekolah struktur sekolah secara tradisional mengalami kesusahan dalam menyesuaikan diri dalam perubahan yang terjadi pada akhir ini yang membuat manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya yang semakin meningkat. Pendidikan disekolah hanya terbatas mulai dari tingkatan kanak-kanak sampai dewasa saja dan malah tidak memenuhi kebutuhan dunia yang berkembang secara pesat,dunia yang setiap saatnya selalu berubah membutuhkan suatu sistem yang bersifat fleksibel. Dan dalam pendidikan sepanjang hayat ini menuntut agar manusia mampu menghadapi tantangan masa depan dan bisa mengubah tantangan menjadi peluang bagi dirinya, dalam pendidikan sepanjang hayat inilah manusia mampu mengembangkan inovasinya dalam memajukan kualitas dirinya dalam masyarakat.

16 Haryanto Haryanto, “Pendidikan Seumur Hidup,” Al-Qalam 11, no. 2 (2016): 103,

http://al-qalam.unsiq.ac.id/index.php/al_qalam/article/view/25.

17Riza Zainuddin, “Konsep Pendidikan Humanis dalam Persepektif Islam,” EDUKASI: Jurnal

Pendidikan Islam 3, no. 2 (2015): 845.

18Nidawati, “Alam dan Sunnatullah dalam Implementasi Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long

Education),” 17.

19

(6)

Dari pendapat-pendapat baik pendekatan keagamaan maupun secara umum dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya pendidikan itu tiada hentinya di lakukan secara terus-menerus tanpa mengenal usia. Terutama bagi orang dewasa atau orang tua pendidikan sangat penting dalam mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju terutama dalam bidang teknologi, tidak hanya anak-anak tetapi orang tua pun harus belajar karena pendidikan sepanjang hayat ini juga menuntu manusia agar selalu belajar sepanjang hidupnya. Mulai orang itu di lahirkan sampai akhir hayatnya, tanpa belajar manusia akan mengalami kesulitan dalam menghadapi masalah kehidupan dan akan mengalami kesulitan terutama dalam bidang pengetahuan teknologi yang semakin canggih. Proses pendidikan ini meliputu bentuk-bentuk belajar yang secara formal ataupun informal baik dalam ruang lingkup keluarga, sekolah, lingkungan pekerjaan maupun dalam ruang lingkup kehidupan bermasyarakat.

D.Simpulan

Pada hakikatnya manusia di lahirkan di dunia ini dalam keadaan suci. Mulai anak tersebut di lahirkan ke dunia sebenarnya adalah awal manusia belajar karena menurut islam manusia itu belajar sejak manusia itu di lahirkan ke dunia sampai ke liang lahat selama kita dapat mengirup udara, mampu bergerak manusia itu wajib belajar. Belajar itu tidak hanya dalam pendidikan formal tetapi juga bisa di lakukan di lingkungan keluarga, dan di lingkungan masyarakat. pendidikan sepanjang hayat ini merupakan rancangan ide yang di dalamnya di lontarkan melalui pristiwa pristiwa yang terjadi di dalam kehidupan manusia tersebut selama dia dilahirkan sampai ahkir hayatnya.

REFERENSI

Hasyiem, Konsep Pendidikan dalam Alquran,” Jurnal Pasca Sarjana: EDUKASI 1, no. 1 (2011), http://www.ejournal-unisma.net/ojs/index.php/edukasi/article/view/110. Saepudin, Implementasi Pendidikan Sepanjang Hayat,” Jurnal Pendidikan Luar Sekolah 4, no. 2 (2009), http://ejournal.upi.edu/index.php/pls/article/view/1218.

Nidawati, “Alam dan Sunnatullah dalam Impelementasi Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long Education),” n.d., 15–31.

Saepudin, “Impelementasi Pendidikan Sepanjang Hayat.”

Nidawati, “Alam dan Sunnatullah dalam Implementasi Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long Education),” 17.

Samrin, “Konsep Pendidikan Multikultural” 7 (2014): 120.

Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu, “Konsep Evaluasi Pendidikan dalam Perspektif Alquran Syahril Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu,” Jurnal Hunafa Vol 4, no. 4 (2007): 308.

Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu, “Konsep Evaluasi Pendidikan Dalam Perspektif Alquran Syahril Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu,” Jurnal Hunafa Vol 4, no. 4 (2007): 309.

Haryanto Haryanto, “Pendidikan Seumur Hidup,” Al-Qalam 11, no. 2 (2016): 103, http://al-qalam.unsiq.ac.id/index.php/al_qalam/article/view/25.

Zainuddin Riza, “Konsep Pendidikan Humanis dalam Persepektif Islam,” EDUKASI: Jurnal Pendidikan Islam 3, no. 2 (2015): 845.

Referensi

Dokumen terkait

Konsumen lebih cenderung untuk membeli merek yang sudah dikenal karena merasa aman dengan sesuatu yang sudah dikenal, konsumen merasa aman, terhindar dari berbagai

Tahun ini merupakan masa - masa yang paling tepat bagi sebagian besar kaum Taurus untuk melakukan intropeksi diri agar kegagalan dan kerugian yang dialami di tahun lalu tidak

Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor kepuasan konsumen merupakan faktor yang memiliki pengaruh yang paling kuat dan signifikan terhadap loyalitas konsumen pada

Proyek yang dilaksanakan oleh IOM dan GTZ berfokus pada pemulihan mata pencaharian mulai dilaksanakan pada akhir 2008 dan sekarang memberikan kontribusi kepada prakarsa

Lada Malaysia memiliki daya saing yang cukup kuat namun cengkeh dan pala Malaysia memiliki daya saing yang tidak kuat dan lebih menguntungkan sebagai negara

Hal ini terjadi karena proses pembuatannya masih dilakukan dengan cara manual dengan menuliskannya dibuku sehingga sulit untuk mendapatkan informasi data penjualan buku

saja penginduksi yang digunakan adalah asam arakhidonat yang diberikan secara. topikal pada kedua permukaan daun telinga kanan

Tugas Akhir ini merancang prototype sistem penanganan gangguan lift tersebut secara otomatis, dimana lift sebelahnya digerakkan menuju posisi lift yang sedang macet, untuk