• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Perban

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Perban"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA 2003 – 2013

Allah SWT dalam Al-Qur’an telah bersabda bahwa manusia harus melakukan proses produksi untuk meningkatkan kualitas kehidupan, dari belasan ayat dalam Al-qur’an yang mengungkapkan tentang produksi, salah satunya coba diungkapkan pada esai ini yaitu QS. An-Nahl 81 yang artinya “Dan Allah menjadikan tempat bernaung bagimu dari apa yang telah Dia ciptakan, Dia menjadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung dan Dia menjadikan pakaian bagimu yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dari peperangan. Demikian Allah menyempurnakan nikmatNya kepadamu agar kamu berserah diri (kepadaNya)”.

Artinya untuk kita mencapai tingkat kehidupan, kesejahteraan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi maka kita diperintahkan untuk melakukan proses produksi. Gregory Mankiw dalam bukunya Makroekonomi (2006:44) menyebutkan bahwa “variabel makroekonomi yang paling penting adalah produk domestik bruto (GDP). Sebagaimana diketahui bahwa GDP mengukur output barang dan jasa total suatu negara dan pendapatan totalnya”. Artinya faktor produksi (Y) merupakan salah satu alat ukur pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagaimana Y=F(K,L) dimana L adalah jumlah tenaga kerja dan K adalah jumlah modal yang tersedia, berikut GDP indonesia untuk 10 tahun terakhir:

Tabel.1 PDB Indonesia Menurut Harga Konstan, Harga Berlaku, PDB Perkapita

dan Laju Pertumbuhan 2003-2013

Subject

Descriptor Units Scale 2003 2005 2007 2009 2011 2013

Gross domestic

ns 1,577,171.300 1,750,815.200 1,964,327.300 2,178,850.332 2,464,566.100 2,770,345.100

Gross domestic product, constant prices

Percent

change 4.780 5.693 6.345 4.629 6.486 5.781

Gross domestic product, current prices

U.S.

dollars Billions 234.848 285.773 432.265 538.613 845.573

870.275

Units 1,091.221 1,290.766 1,897.916 2,298.816 3,508.159

(2)

Current account

8.107 1.598 6.795 10.628 1.692 -28.450

Current account

International Monetary Fund, World Economic Outlook Database, April 2014

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 0.00

Grafik.1 Laju Pertumbuhan GDP dan GDP Potensial Indonesia 2003 - 2013

LP GDP

Linear (LP GDP)

Dari gambaran siklus ekonomi Indonesia diatas dapat dijelaskan tentang laju pertumbuhan ekonomi aktual berbanding dengan laju pertumbuhan potensial, dimana laju pertumbuhan potensial merupakan siklus ekonomi jangka panjang dan laju pertumbuhan aktual merupakan fluktuatif laju pertumbuhan ekonomi jangka pendek.

GDP Indonesia selama masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,9 persen. Pada laju pertumbuhan tersebut, GDP Indonesia akan mencapai 2 kali lipat setelah 17 tahun, dan jika sesuai target Calon Presiden terpilih Joko Widodo yaitu laju pertumbuhan ekonomi rata-rata 7 persen maka kita yang saat ini berusia 30 tahun dalam usia 45 tahun sudah dapat merasakan pertumbuhan GDP sebanyak dua kali lipatnya dari saat ini.

(3)

jumlah penduduk usia produktif (15 – 64th) lebih besar dibanding jumlah penduduk usia muda (1-14th) dan usia lanjut (65+). Namun yang terjadi justru trend di lima tahun terakhir ini pertumbuhan persentase APAK (Angka Partisipasi Angkatan Kerja) menunjukan gejolak menurun, seperti pada grafik berikut:

2009 2010 2011 2012 2013 66.00

66.50 67.00 67.50 68.00 68.50

Grafik 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja - TPAK

2009-2013

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja - TPAK Linear (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja - TPAK)

Sumber: Badan Pusat Statistik

Rudiger Dornbusch dan Stanley Fischer dalam bukunya Makroekonomi (1991:648) mengatakan bahwa tiga sumber laju pertumbuhan ekonomi (∆Y) adalah pertumbuhan tenaga kerja (∆N –sekarang L-) pertumbuhan modal (∆K) dan kemajuan tekhnologi (∆A) atau dengan rumus:

∆ Y=(1−θ)× ∆ N+θ× ∆ K+∆ A

(4)

tahun 2003, 2004, 2009 dan 2013 telah terjadi penurunan faktor-faktor produksi sebagaimana dijelaskan diatas, khususnya pada 2009 diketahui bersama bahwa dunia internasional menghadapi gejolak ekonomi sebagai akibat turbulensi ekonomi yang terjadi di Amerika dan sebagian besar eropa, dari dalam negeri dihadapkan pada menurunnya tingkat investasi permodalan dipengaruhi pada tahun 2009 merupakan tahun Pemilu di Indonesia yang biasanya para investor memilih wait and see terhadap iklim politik yang akan terjadi pada saat pemilu dan paska pemilu, dan bila dilihat pada grafik.2 maka angka partisipasi angkatan kerja pun berada pada bawah garis potensialnya. Artinya pada saat kekuatan modal dan tenaga kerja turun maka yang terjadi pertumbuhan ekonomi secara aktual pun akan menurun dari garis trend atau potensialnya.

Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang Indonesia dan Malaysia

Pada sub judul kali ini akan melihat bagaimana perkembangan pertumbuhan ekonomi secara aktual antara Indonesia dan Malaysia secara jangka panjang, perbandingan yang dilakukan dilihat dari GDP masing-masing negara dalam tiga puluh tahun terakhir, dikarenakan perbedaan nilai mata uang antara Rupiah dan Ringgit maka akan coba dikonversikan kedalam US Dollar dan dalam kondisi GDP perkapita.

Grafik.3 PDB Perkapita berdasarkan harga berlaku Indonesia -Malaysia 1983 - 2013

(Dalam US Dollar)

0 2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000 12,000,000

(5)

Jika dilihat dari PDB perkapita Indonesia nampak jauh tertinggal dari Malaysia, hal ini disebabkan antara lain:

1. Pertumbuhan ekonomi jangka panjang merupakan akumulasi pertumbuhan ekonomi jangka pendek dan jangka menengah, apabila pertumbuhan ekonomi jangka pendek cenderung melambat lajunya maka dalam kurun jangka panjang akan mengakibatkan ketertinggalan pertumbuhan ekonomi khusunya dari negara-negara terdekat dalam hal ini adalah malaysia.

2. Kurva GDP selalu berada diatas garis potensial, hal ini didorong dengan tingginya permintaan (demand), permintaan bukan saja dari dalam negeri namun juga permintaan akan produksi Indonesia dari luar negeri. Demand yang tinggi dari luar negeri terjadi jika iklim ekonomi di Indonesia cenderung stabil sehingga harga yang dibayarkan untuk kebutuhan yang dibeli di Indonesia cenderung stabil. Malaysia dalam suatu analisa pembangunan malaysia 10 tahun terakhir menerapkan Strategi utama adalah mematok nilai tukar mata uang Ringgit Malaysia dari harga pasaran sekitar 4,11 Ringgit Malaysia (RM) per dolar AS menjadi kurs tetap sebesar 3,8 RM per dolar AS pada akhir 1997. Hal itu didukung oleh dana cadangan yang dimiliki Malaysia pada waktu itu, sekitar 40 miliyar dolar AS*. Indonesia? Pada tahun 1997 Rupiah berada pada level 4.000-an per dolar AS, pada tahun 1998 bahkan sempat menyentuh angka Rp.15.000-an per dolar AS terus berfluktuasi hingga sekarang dalam kisaran Rp.11.000 s.d Rp.12.000-an per dolar AS. Hal ini sungguh membedakan kepastian harga akan barang produksi Indonesia, sehingga menyrurutkan demand khususnya dari luar negeri.

(6)

dari angkatan kerjanya. Dengan sumber daya alam yang sudah tidak terbantahkan banyaknya, meminjam istilah Pak Dosen Dr. Ferry Hadiyanto, SE., MA. Indonesia telah gagal melakukan produksi, gagal memaksimalkan potensi yang ada, gagal mengalokasikan secara optimal kekuatan yang ada menjadi barang dan jasa yang siap konsumsi. Bagaimana dengan Malaysia, Dalam literatur ekonomi, suatu negara disebut telah mencapai tingkat kesempatan kerja penuh apabila tingkat penggangguran kurang dari 4 % dari keseluruhan tenaga kerja. Pada tahun 1997 tingkat pengangguran di Malaysia adalah 2,5 % dan naik menjadi 3,5 % tahun 1998. Setelah itu tingkat pengangguran berada pada rata-rata 3 % sampai 3,5 %* dibandingkan dengan Indonesia yang tingkat penganggurannya rata-rata berada pada 7persen yang saat ini jauh lebih baik pada semester pertama tahun 2014 berada pada 5,2persen (ww.bps.go.id) namun masih cukup jauh bila disandingkan dengan Malaysia.

Pada akhirnya kembali harus direnungi dan untuk selanjutnya dilakukan secara nyata, bahwa untuk meningkatkan nikmat Allah SWT sesuai dengan QS. An-Nahl diatas dalam kerangka pembangunan ekonomi maka harus melakukan proses produksi, hal ini dipertegas oleh para ekonom dunia dimana faktor GDP merupakan variabel penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Daftar pustaka

Case, Karl E & Fair, C Ray. 2002. Prinsip-prinsip ekonomi makro, edisi lima. Alih Bahasa

Benyamin Molan. Penerbit PT. Ikrar Mandiri Abadi. Jakarta

Dornbusch, Rudiger., Fischer, Stanley. 1991. Makroekonomi, edisi

keempat. Alih Bahasa Julius A Mulyadi. PT.Gelora Aksara Pratama. Jakarta.

(7)

h

ttp://munajathati.wordpress.com/2012/05/19/keberhasilan-negara- malaysia-dalam-menghadapi-belenggu-krisis-finansial-asia-tahun-1997-strategi-dan-prestasinya/

http://www.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Eutiroidisme adalah suatu keadaan hipertrofi pada kelenjar tiroid yang disebabkan stimulasi kelenjar tiroid yang berada di bawah normal sedangkan kelenjar

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik lagu anak (LA) secara musikal dengan memperhatikan kata-kata atau lirik yang ada dalam lagu anak

Periode yang ketiga adalah periode modern dan pada periode ini konstruksi mikroskop semakin ditingkatkan sehingga lebih leluasa dalam mengamati mikroorganisme

Pendidik yang memiliki dan menguasai berbagai keterampilan pendidik dalam mengajar dan dapat menerapkan dalam proses pembelajaran akan dinilai oleh peserta didik

Pembiayaan KPR Bermasalah (Studi Kasus Pada Bank BTN Kantor Cabang Syariah Jakarta) ”, dalam penelitian ini membahas faktor-faktor apa saja yang menyebabkan

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode Indeks Barthel, menunjukan Tingkat Kemandirian Lansia yang bertempat tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Nirwarna

Bajidoran merupakan sebuah kesenian yang dalam memainkannya hampir sama Bajidoran merupakan sebuah kesenian yang dalam memainkannya hampir sama dengan permainan

lahan dan faktor yang mempengaruhinya atau faktor determinan. Penelitian berlokasi di HouayXai District, Bokeo Province, Laos. Hasil pemetaan menunjukkan perubahan