• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kondisi Fisik Terhadap Suhu dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Kondisi Fisik Terhadap Suhu dan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Kondisi Fisik Terhadap Suhu dan Korelasinya

Studi Kasus : Bremen, Kingston, Bandar Lampung dan Yogyakarta

Oleh :

Agung Hermawanto 1106051875

Sebagai tugas mata kuliah Geofisik 2

DEPARTEMEN GEOGRAFI

FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA

(2)

Pendahuluan

Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin

panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu

benda. Di bumi suhu dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik yang ada, seperti posisi lintang, iklim,

ataupun ketinggian. Tempat-tempat yang memiliki ketinggian yang cukup besar, cenderung

memiliki suhu yang rendah. Suhu memiliki tetapan yang khas, yakni akan turun 0,6°C setiap

ketinggian 100 m. Hal ini dipengaruhi oleh radiasi yang dipancarkan oleh bumi. Pada

kesempatan ini , akan dibahas mengenai perbedaan suhu di suatu kota dan korelasinya dengan

kondisi fisiknya. Kota-kota tersebut antara lain Bremen, Kingston, Bandar Lampung, dan

Yogyakarta.

Pembahasan

Literatur dan Kondisi Lingkungan

a) Kota Bremen, Jerman

Bremen adalah sebuah kota di barat laut Jerman. Bremen merupakan sebuah kota komersial dan

industri dengan pelabuhan utama di Sungai Weser, dan merupakan bagian dari

Bremen-Oldenburg wilayah metropolitan seluas 404 km² dengan jumlah penduduk sekitar 2,4 juta orang.

Bremen adalah kota terpadat kedua di Jerman Utara dan kesepuluh di Jerman. Bremen terletak

sekitar 60 km (37 mil) selatan dari mulut Weser di Laut Utara dan secara garis lintang terletak

pada 53°04’33”N dan 08°48’27”E. Suhu maksimum kota ini 20°C dan minimumnya -3°C.

Kelembapan udara sekitar 84-91 %, dan kecepatan angin 16 m/s. Bremen memiliki ketinggian 12

(3)

Peta Kota Bremen ( google maps )

(4)

b) Kota Kingston, Jamaika

Kingston adalah ibu kota dan kota terbesar di Jamaica, terletak di pantai tenggara pulau. Kota ini

menghadap ke pelabuhan alami yang dilindungi oleh Palisadoes, pantai berpasir yang cukup

panjang yang menghubungkan kota Port Royal dan Norman Manley International Airport ke

seluruh pulau. Kingston Serikat dikelilingi oleh Blue Mountains, Red Hills, Gunung Panjang dan

Pelabuhan Kingston. Kota ini berada di dataran Liguanea, dataran aluvial di sepanjang Sungai

Harapan. Kingston memiliki iklim tropis, khususnya tropis basah-dan-kering , ditandai dengan

musim hujan dari Mei hingga November, yang bertepatan dengan musim badai, dan musim

kemarau dari Desember hingga April. Selama musim kemarau, curah hujan sangat sedikit. Pada

abad ke-21, Kingston telah mengalami suhu setinggi 36 ° C (97 ° F) dan serendah 14 ° C (57,4 °

F). Antara 1895 dan 1990, curah hujan rata-rata total tercatat sebesar 909,7 mm (35,81 in), curah

hujan rata-rata bulanan tertinggi tercatat pada bulan Oktober di 181,1 mm (7,13 in), dan curah

hujan rata-rata bulanan terendah tercatat di bulan Maret 22,7 mm (0,89 inc). Kingston terletak

pada 44º 17’ LU -76º 32’ BB.

(5)

Gambar Kota Kingston

c) Kota Bandar Lampung, Indonesia

Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 50 20’ sampai dengan 50 30’ lintang selatan

dan 1050 28’ sampai dengan 1050 37’ bujur timur. Letak tersebut berada pada Teluk Lampung di

ujung selatan pulau Sumatera. Berdasarkan kondisi ini, Kota Bandar Lampung menjadi pintu

gerbang utama pulau Sumatera tepatnya kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta.

Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Fergusson (1951), iklim Bandar Lampung tipe A;

sedangkan menurut zone agroklimat Oldeman (1978), tergolong Zone D3, yang berarti lembab

sepanjang tahun. Curah hujan berkisar antara 2.257 – 2.454 mm/tahun. Jumlah hari hujan 76-166

hari/tahun. Kelembaban udara berkisar 53-91%, dan suhu udara 23-37 °C. Kecepatan angin

berkisar 2,78-3,80 knot dengan arah dominan dari Barat (Nopember-Januari), Utara (Maret-Mei),

Timur (Juni-Agustus), dan Selatan (September-Oktober). Topografi Kota Bandar Lampung

(6)

ketinggian permukaan antara 0 sampai 500 m. Daerah dengan topografi perbukitan hinggga

bergunung membentang dari arah Barat ke Timur dengan puncak tertinggi pada Gunung Betung

sebelah Barat dan Gunung Dibalau serta perbukitan Batu Serampok disebelah Timur.

(7)

Gambar Daerah Pesisir Kota Bandar Lampung

d) Kota Yogyakarta, Indonesia

Wilayah Kota Yogyakarta terbentang antara 110o 24’19” sampai 110o 28’ 53” Bujur Timur dan

7o 15’ 24” sampai 7o 49’26” Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata 114 m diatas permukaan

laut. Tipe iklim "AM dan AW", curah hujan rata-rata 2.012 mm/thn dengan 119 hari hujan, suhu

rata-rata 27,2°C dan kelembaban rata-rata 24,7%. Angin pada umumnya bertiup angin muson

dan pada musim hujan bertiup angin barat daya dengan arah 220° bersifat basah dan

mendatangkan hujan, pada musim kemarau bertiup angin muson tenggara yang agak kering

dengan arah ± 90° - 140° dengan rata-rata kecepatan 5-16 knot/jam. Kondisi tanah Kota

Yogyakarta cukup subur dan memungkinkan ditanami berbagai tanaman pertanian maupun

perdagangan, disebabkan oleh letaknya yang berada didataran lereng gunung Merapi (fluvia

(8)

Peta Kenampakan Medan Kota Yogyakarta (google maps)

(9)

Penutup & Kesimpulan

Dari variasi kota-kota tersebut, terlihat jelas terdapat perbedaan suhu yang khas. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh faktor fisik yang terdapat didalamnya. Korelasi yang terjadi cukup jelas, seperti letak lintang, ketinggian, cuaca dan jarak dari permukaan laut.

Pada kota Bremen di Jerman, curah hujan tidak terlalu tinggi, namun lebih tinggi dari kota-kota sekitarnya, karena memang letaknya yang tidak begitu jauh dari laut, yakni 60 km. Sehingga suhu pada kota ini lebih tinggi, dibanding kota lain di Jerman, walaupun tidak signifikan, karena memang berada pada iklim sedang dan berkordinat antara 53°04’33”N dan 08°48’27”E ketinggiannya juga hanya 2 meter diatas permukaan laut, yang berarti daerah tersebut didominasi dataran rendah, dapat dilihat pada peta satelit, kota Bremen merupakan daerah DAS dan beberapa lahan digunakan untuk pertanian.

Pada kota Kingston di Jamaika, memiliki iklim tropis basah dan kering. Ditambah lagi posisinya sangat dekat dengan laut, dan ketinggiannya hanya 9 meter diatas permukaan laut. Menjadikan kota ini memiliki curah hujan yang tinggi. Perbedaan suhu maksimum dan minimumnya tidak terlalu besar, namun lebih besar dibanding di Indonesia yakni antara 14°-36° C. Karena posisi lintangnya sedikit diatas khatulistiwa.

(10)

Daftar Pustaka

www.visitjamaica.com/ http://www.pemda-diy.go.id/ http://bandarlampungkota.go.id/

http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/meteorologi/Prakiraan_Cuaca_Propins http://cuaca.mirbig.net/id/ID/15/1624917_Kota+Bandar+Lampung

http://ie.visitquick.com/in/cuaca/iklim/jerman/bremen/december http://languageschoollinks.com/germany/german_in_bremen.html http://www.bremen.de/

http://www.nationsonline.org/oneworld/map/google_map_Bremen.htm http://time.is/id/facts/Bremen

Gambar

Gambar Kota Kingston
Gambar Daerah Pesisir Kota Bandar Lampung
Gambar Sudut Kota Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa penelitian yang sudah dilakukan berkaitan dengan teknologi ini, diantaranya Leha (2010) menunjukkan bahwa aplikasi asap cair tempurung kelapa 5% dapat

tim penyusun menjadi persiapan pertama dalam penyusunan RKJM/RKT atau disebut juga Rencana Strategis (Renstra) di SMK Negeri 1 Magelang. Penyusunan Renstra di SMK

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapakan puji syukur kehadirat Allah SWT, Sang pemilik alam semesta yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun lada (Piper nigrum L.), mencari dosis terbaik dan

Ruang Lingkup Penilaian hasil belajar siswa mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk

Polimer adisi dapat terbentuk apabila monomer rantai karbon berikatan rangkap (senyawa tak jenuh). Pada pembentukan ini, jumlah mono- mer yang bergabung membentuk polimer jumlah

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan petani terhadap adopsi inovasi Katam Terpadu di Kabupaten Gunung Kidul dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sosial

Sejak kegiatan operasional lapangan Minyak dan Gas Lapangan Tiaka yang dimulai dari tahun 2004-2005, berbagai upaya pengelolaan ekosistem terumbu karang telahdilakukan, yaitu: