• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Literasi Informasi Pada Siswa Homeschooling Kak Seto Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Literasi Informasi Pada Siswa Homeschooling Kak Seto Medan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, jalur pendidikan di Indonesia terdiri dari pendidikan formal,

pendidikan nonformal dan pendidikan informal. Pendidikan formal adalah jalur

pendidikan yang terstuktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar,

pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. SD, SMP, SMA dan perguruan

tinggi merupakan perwujudan dari pendidikan formal. Pendidikan nonformal

adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara

terstruktur dan berjenjang. Yang termasuk ke dalam pendidikan nonformal adalah

lembaga kursus, lembaga pelatihan, majelis taklim. Pendidikan informal adalah

jalur pendidikan keluarga dan pendidikan. Pendidikan jenis ini melibatkan secara

langsung orang tua dan anak dalam merencanakan dan menyelenggarakan

pendidikan di rumah, seringkali keluarga yang memilih pendidikan jenis ini

memanfaatkan lingkungan sebagai media belajar.

Salah satu pengguna informasi dalam infrastruktur informasi adalah siswa

atau pelajar yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan informasi dalam proses

belajar mereka. Oleh sebab itu setiap siswa sebagai pengguna informasi, harus

memiliki kemampuan untuk mengenali kebutuhan informasi; membangun strategi

pencarian informasi, menemukan dan mengakses informasi; mengorganisasikan,

mengevaluasi dan menggunakan informasi secara etis dan efektif,

mengkomunikasikan dan menciptakan informasi. Kemampuan ini disebut literasi

informasi (information literacy). Proses belajar tidak terlepas dari kegiatan

mencari dan menemukan informasi untuk memenuhi rasa keingintahuan. Untuk

ini kemampuan literasi informasi sangatlah penting, dengan dimilikinya

kemampuan literasi informasi yang baik maka kegiatan belajar menjadi lancar,

mudah dan menyenangkan, bukan hal yang mustahil jika hasil belajar pun akan

(2)

2 Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai

tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan instruksional. Hasil belajar yang dicapai seorang

individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi,

baik dari dalam diri maupun dari luar individu. Maka hasil belajar adalah hasil

dari proses belajar dan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran serta

keterampilan dalam menyelesaikan masalah atau soal-soal mata pelajaran.

Sekolah Homeschooling Kak Seto merupakan salah satu komunitas

sekolah rumah yang ada di Indonesia. Terdapat 12 fasilitator dan 43 siswa yang

terdiri dari 25 siswa SD, 11 siswa SMP, dan 7 siswa SMA. Dalam proses

pembelajarannya siswa Homeschooling Kak Seto dibantu oleh fasilitator yang

berperan sebagai pendamping sosialisasi anak dengan rekan sebaya, penanaman

nilai-nilai universal, dan pengembangan keterampilan sosial. Fasilitator menjadi

partner orang tua dan anak dalam melaksanakan sekolah rumah. Homeschooling

Kak Seto menciptakan model belajar yang dapat memfasilitasi minat dan

keingintahuan anak akan sesuatu. Jadi proses belajar dimulai dari anak, fasilitator

dan orang tua menyediakan sumber daya yang luas, membantunya dalam

membuat rencana dan pelaksanaan proses belajarnya, baik yang sehari-hari

maupun yang bersifat jangka panjang. Perencanaan belajar dibuat oleh anak

dengan dibantu orangtua dan merupakan tanggung jawab anak untuk mematuhi

jadwal yang telah ia buat sehingga anak diharapkan menjadi lebih mandiri.

Dalam metode pembelajarannya, Homeschooling Kak Seto menggunakan

pendekatan unschooling. Secara umum, unschooling memberikan kebebasan

kepada anak untuk mendalami pelajaran sesuai dengan minat. Hal ini sangat

menarik karena kegiatan belajar dimulai oleh anak dan orang tua memfasilitasi

dan membantu anak untuk menemukan minat dan tujuan mereka. Belajar menjadi

kegiatan yang dapat dilakukan setiap saat tanpa terpaku ruang kelas dan buku.

Karena tidak dibatasi oleh ruang dan waktu bagi keluarga unschooling belajar

menjadi kehidupan sehari-hari atau dengan kata lain pembelajaran sepanjang

hayat (lifelong learning). Sehingga mereka dapat memaknai belajar, tidak

semata-mata kewajiban tetapi sebagai sebuah pengalaman belajar mengenai segala

(3)

3 Untuk memfasilitasi rasa keingintahuan mereka, Homeschooling Kak Seto

dibantu fasilitator membantu siswa dalam menelusur informasi sesuai dengan

kebutuhan mereka dengan memberikan tugas portofolio yang dapat mereka

telusur di internet dengan mencantumkan sumber yang relevan. Kemampuan

literasi informasi yang baik dibutuhkan oleh siswa sekolah rumah untuk

menentukan informasi yang relevan dengan kebutuhannya di tengah banyaknya

informasi yang ada. Dari pengamatan awal penulis, kemampuan menelusur

informasi yang dimiliki siswa masih belum maksimal, dilihat dari hasil tugas

sekolah siswa seperti tugas membuat laporan dan mencari artikel yang didapat

tidak relevan dengan tugas yang diberikan oleh pengajar. Maka dari itu perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kemampuan literasi informasi pada

siswa Homeschooling Kak Seto.

Saat ini penelitian terhadap literasi informasi lebih banyak dilakukan pada

sekolah formal dan universitas yang mengintegrasikan pengajaran literasi

informasi ke dalam kegiatan belajar mengajar maupun kurikulumnya. Oleh karena

itu penelitian ini akan dilakukan dalam sistem pendidikan sekolah rumah

(homeschooling). Sesuai dengan hal tersebut maka penulis menetapkan judul

penelitian ini adalah “Analisis Literasi Informasi Pada Siswa Homeschooling Kak

Seto”

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka

yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimanakah literasi

informasi siswa Homeschooling Kak Seto?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui literasi informasi siswa

(4)

4 1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini adalah:

1. Bagi Homeschooling Kak Seto, penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bahan masukan untuk pengembangan pembelajaran di homeschooling.

2. Bagi peneliti, dapat dijadikan sebagai referensi dalam penelitian

selanjutnya yang memfokuskan penelitian pada masalah yang sama.

3. Bagi penulis, penelitian ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan

pengetahuan dan wawasan dalam bidang aplikasi literasi informasi

dalam kegiatan belajar untuk mewujudkan pembelajaran sepanjang

hayat dan mandiri.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan kajian pengguna tentang literasi informasi

dengan menggunakan standar AASL yang meliputi: mengakses informasi secara

efektif dan efisien, mengevaluasi informasi secara kritis dan kompeten serta

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak manajemen untuk menentukan langkah-langkah yang tepat dalam upaya mengembalikan tingkat kepercayaan

Bungin-Bukit Nibung, SKPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lebong, maka dengan ini diumumkan Pemenang Seleksi Sederhana untuk paket pekerjaan tersebut di atas

Segala Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas kebaikan dan karunia-Nya , Penulis bisa menyelesaikan penelitian skripsi berjudul : “KEBIJAKAN DONALD

[r]

The results showed that not only the peak amplitude but also the time course of synaptic potentials were dependent on the membrane potential level at which the synaptic activity

ruang produksi berkisar antara 60%-70% (enam puluh persen sampai dengan tujuh puluh persen), dapat berkurang sejalan dengan kenaikan skala kegiatan;.. perkantoran berkisar

Raka Joni (2005) pada tataran eksperensial itu diartikulasikan secara sistematis paling tidak melalui 4 jenis gerak pedagogis ( pedagogical moves ) yaitu (a)

Diagnosa keperawatan pada klien dan klien 2 menunjukkan perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan odema otak akan ditandai berbagai gejala seperti tidak