i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU POLITIK
DIKO PRIMSA S (100906085)
KONFLIK AGRARIA DALAM PERSPEKTIF HAM
(Studi Kasus: Konflik antara masyarakat Desa Padang Halaban, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labuhan Batu Utara dengan PT. SMART)
ABSTRAK
Penelitian ini mencoba menguraikan tentang konflik agraria yang terjadi di Desa Padang Halaban, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labuhan Batu Utara. Dimana tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap sengketa pertanahan antara Serikat Tani Padang Halaban yang berada di desa tersebut dengan PT. Smart Cooporation, Tbk. Oleh sebab itu, interaksi politik dalamhal ini berkaitan antara pemerintah sebagai pembuat serta menjalankan Undang-undang dan masyarakat petani di Desa Padang Halaban sebfai objek penelitian. Peneliti juga mengaitkan konflik agraria yang terjadi di desa ini kedalam perspektif HAM dimana peneliti melihat dan mengkaji konflik ini dengan melihat bentuk-bentuk pelanggaran yang terjadi dan dialami oleh pihak masyarakat petani. Oleh karena itu, peneliti menggunakan desain studi kasus dan metode wawancara sebagai teknik utama dalam pengumpulan data dan penelitian ini mengandalkan hasil analisis dari wawancara yang diperoleh dan relevansinya dengan Undang-undang yang berlaku maupun dengan teori yang digunakan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersumber dari buku-buku, surat kabar, arsip-arsip, dokumen-dokumen dan internet. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu dengan membuat, menggambarkan, meringkaskan dari berbagai kondisi dengan variabel yang timbul pada objek penelitian ini dan mengungkapkan fakta melalui pengumpulan data-data untuk kemudian dipelajari, diolah dan kemudian ditafsirkan yang disajikan secara deskriptif.
Teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan tersebut adalah teori konflik dari Ralf Dahrendorf yang menjelaskan bahwa dalam setiap konflik selalu disebabkan oleh adanya kepentingan bersama, selain itu dahrendorf juga menawarkan cara penyelesaian konflik yakni dengan cara litigasi/ alternatif, sebagai cara yang tidak memakan waktu lama dan cara yang cocok untuk masyarakat yang selalu menyelesaikan masalah dengan musyawarah mufakat.
ii
UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA
FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE DEPARTMENT OF POLITICAL SCIENCE
DIKO PRIMSA S (100906085)
AGRARIAN CONFLICT IN PERSPECTIVE Human Rights
(Case Study: Conflict between villagers Halaban Padang, District Aek Kuo, District of North Labuhan with PT. SMART)
ABSTRACT
This study tried to describe the agrarian conflicts that occurred in the village of Padang Halaban, District Aek Kuo, North Labuhan district. Where the purpose of this study is to reveal the land dispute between the United Farmers of Padang Halaban residing in the village with PT. Smart cooporation, Tbk. Therefore, this dalamhal related political interactions between the government as well as running the Act and the farmers in the village of Padang Halaban sebfai research object. Researchers also link the agrarian conflict that occurred in this village into a human rights perspective, where researchers look at and examine this conflict by looking at other forms of violations and experienced by the farming community. Therefore, the researchers used a case study design and methods of interviews as the primary data gathering techniques and the study relies on the analysis of the interview results obtained and its relevance to the applicable legislation and the theory used.
The data used in this study are sourced from books, newspapers, archives, documents and the Internet. The method of analysis used in this study is descriptive qualitative method is to create, describe, summarize the various conditions that arise with variable object of this study and revealed the facts through the collection of data for later studied, processed and then interpreted that presented descriptive.
The theory used to explain the problem is a conflict of Ralf Dahrendorf's theory which explains that in any conflict is always caused by shared interests, in addition to the Dahrendorf also offers a way of resolving conflicts in a manner that litigation / alternative, a way that does not take a long time and how suitable for people who always solve the problem with consensus agreement.
