i
ABSTRAK
NIDYA ANDINI : Model Spasial Tingkat Kerawanan Kebakaran Hutan di Kabupaten Rokan Hilir. Dibimbing oleh ANITA ZAITUNAH dan SAMSURI.
Kebakaran Hutan di Indonesia telah menjadi sorotan masyarakat luas yang tiap tahun menimbulkan dampak terhadap lingkungan, sosial dan dampak kerugian ekonomi. Riau merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang setiap tahunnya menyumbang asap terbesar. Berdasarkan data hostpot tahun 2011-2014 dari satelit NOAA 18 dan TERRA AQUA, Kabupaten Rokan Hilir di Riau merupakan salah satu kabupaten dengan hotspot terbanyak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hubungan antara kepadatan hotspot dan faktor pemicu kebakaran hutan serta mendapatkan model spasial sebaran tingkat kerawanan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Rokan Hilir. Penelitian ini berlokasi di 4 Kecamatan di Kabupaten Rokan Hilir yakni Kecamatan Bangko, Pasir Limau Kapas, Kubu dan Tanah Putih. Penelitian ini menggunakan GPS,aplikasi pengolah data ArcGIS, aplikasi SPSS, serta peta administrasi, peta jalan, peta sungai, peta jarak pusat kota kecamatan dan peta sebaran hotspot satelit NOAA. Metode penelitian yang digunakan adalah Pengumpulan data primer dan data sekunder serta melakukan analisis data spasial. Analisis data spasial dilakukan untuk mendapatkan model persamaan matematik yang akan divisualisasikan dalam pembuatan peta kerawanan kebakaran hutan di Kabupaten Rokan Hilir. Penelitian menunjukkan bahwa perkebunan, jarak terdekat dengan jalan, jarak terjauh dari pusat kota kecamatan, dan jarak terdekat dengan sungai merupakan faktor pemicu yang memiliki kepadatan hotspot tertinggi. Model spasial yang didapat adalah y =0,031+0,005X1+ 0,006X2 + 0,013X3 + 0,004X4 dengan
nilai koefisien determinasi sebesar 80,4%. Tingkat kerawanan kebakaran hutan tertinggi terdapat di perkebunan yang tersebar di Kecamatan Kubu dan Pasir Limau Kapas dan yang terendah terdapat di hutan.
Kata Kunci: model spasial, kerawanan kebakaran hutan , Kabupaten Rokan Hilir.
ii
ABSTRACT
NIDYA ANDINI : “SPATIAL MODEL OF FOREST FIRE RISK INDEX IN
ROKAN HILIR DISTRICT” Guided By ANITA ZAITUNAH and SAMSURI
Forest fires in Indonesia has become the public headline annually which impact on environment,social and economic losses. Riau is one of the region contribute the largest smoke annually. Based on hotspot data in 2011 until 2014 from NOAA 18 and TERRA AQUA, Rokan Hilir district in Riau is one of the district with the most hotspot. This research is aimed to find correlation between hotspot density with forest fire triggers factor and to find spatial model distribution of forest fire index in Rokan Hilir district. This research be located in four sub-district, they are Bangko, Pasir Limau Kapas, Kubu and Tanah Putih sub-district. This research using GPS, ArcGIS data processing applications, SPSS applications, administration map, roadmap, rivermap, district downtown map and NOAA satellite hotspot distribution map. The research method used was primary and secondary data accumulation. Spatial data analysis performed to obtain mathematical models to be visualized in mapmaking of forest fire risk index in Rokan Hilir district. This researchs show that the plantation, the closest distance to road, farthest distance to downtown district and the closest distance to river is the triggers factor that has the highest of hotspot density. Spatial models of forest
fire risk is y= 0,031+0,005X1+0,006X2+0,013X3+0,004X4 with determination
coeficient value is 80,4%. The highest forest fire risk is in the plantation in Pasir Limau Kapas and Kubu sub-district and the lowest is forest .
Keywords: spatial model, forest fire index, Rokan Hilir district.