• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab I dan II Renja 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab I dan II Renja 2016"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN) yang secara teknis dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP Nomor 8 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah menyebutkan bahwa salah satu proses yang harus dilalui dalam penyusunan rencana pembangunan daerah ialah dengan menyusun rencana kerja SKPD (Renja). Secara rill penyusunan renja SKPD dimulai dengan melakukan evaluasi/kajian atas pelaksanaan kegiatan/kinerja instansi selama ini dan melakukan prediksi atas masa yang akan datang, kemudian dirumuskan kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh dalam rangka mencapai tujuan.

1.1. Latar Belakang

Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang ada. Rencana Kerja SKPD merupakan bagian dari perencanaan pembangunan daerah sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Rencana Strategis SKPD dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten Sleman Tahun 2016 merupakan:

a. Dokumen perencanaan Kantor Kesatuan Bangsa untuk periode 1 (satu) tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah dalam hal ini Kantor Kesatuan Bangsa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. b. Gambaran singkat mengenai sasaran yang akan dicapai untuk tahun 2016

dengan mempertimbangkan potensi, peluang, ancaman dan hambatan yang ada. Renja SKPD ini disusun berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun-tahun sebelumnya, antisipasi terhadap permasalahan yang dihadapi dengan memperhatikan aspirasi pemangku kepentingan dan dinamika perkembangan lingkungan strategis serta mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2016 dan Rencana Strategis (Renstra) Kantor Kesatuan Bangsa. Berdasarkan RKPD Pemerintah Kabupaten Sleman tahun 2016, Kantor Kesatuan Bangsa mengemban misi ke-4 dalam RPJMD Kabupaten Sleman 2012 - 2017.

(2)

2

1.2. Landasan Hukum

Landasan Hukum penyusunan Renja-SKPD Kantor Kesatuan Bangsa Tahun 2016 adalah:

1.Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

2.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusuanan, Pengendalian dan evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tenatng Pedoman

Pelaksanaan Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

5. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 tahun 2014 tentang perubahan

Perda Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM ) Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2011-2015.

6. Peraturan Bupati Sleman Nomor 56 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas, Fungsi

dan Tata Kerja Kantor Kesatuan Bangsa. 1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) ini adalah sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja tahun 2016 dan terjaminnya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Di samping itu untuk memberikan informasi pencapaian program kerja tahun sebelumnya berikut kendala yang menyertainya.

Tujuan Renja SKPD adalah sebagai kerangka acuan dalam penyusunan Rancangan Anggaran dan Belanja Tahun 2016. Disamping itu juga dapat digunakan untuk sinkronisasi program kerja antar SKPD, agar tercipta peningkatan efisiensi, efektivitas, transparan dan akuntabilitas; memberikan informasi permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016; menjadi pedoman dalam pelaksanaan program dan penganggaran dengan memperhatikan kerangka regulasi dan kerangka anggaran SKPD yang telah ditetapkan pagu dana indikatifnya.

(3)

3

1.4. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN,

1.1 Latar Belakang, memuat pengertian ringkas tentang Renja SKPD, proses penyusunan Renja SKPD, keterkaitan antara Renja SKPD dengan dokumen RKPD dan Renstra SKPD.

1.2 Landasan Hukum, berisikan penjelasan tentang peraturan perundang-unadangan yang menjadi pedoman dan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD.

1.3 Maksud dan Tujuan, hal-hal mengenai maksud dan tujuan dari penyusunan dokumen Renja SKPD dimulat pada sub bab ini.

1.4 Sistematika Penulisan, menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renja SKPD, serta garis besar isi dokumen.

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2014 dan Perkiraan Tahun 2015 serta Capaian Renstra Tahun 2011-2015, memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu (tahun 2014) dan perkiraan capaian tahun berjalan (tahun 2015), mengacu pada APBD tahun berjalan yang seharusnya pada waktu penyusunan Renja SKPD sudah disahkan. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra SKPD berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja SKPD tahun 2014.

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa,berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam SPM, maupun terhadap IKK sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.6 tahun 2008, dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007. Jenis indikator yang dikaji, disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kinerja pelayanan

2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Kantor Kesatuan Bangsa, berisikan uraian mengenai : sejauh mana tingkat kinerja pelayanan SKPD dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan SKPD, permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi SKPD, tantangan dan peluang serta formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang direncanakan.

(4)

4

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Tujuan dan Sasaran, tujuan dan sasaran diambil dari tujuan dan sasaran rumusan rancangan awal Renstra SKPD Tahun 2016-2020. Sasaran dilengkapi dengan indikator sasaran dan target tahun 2016.

3.2. Program dan Kegiatan,disajikan dalam bentuk tabel Rencana Program dan Kegiatan Tahun 2015 dan Prakiraan maju tahun 2016. Program memuat indikator kinerja, kelompok sasaran, lokasi kegiatan, kebutuhan dana indikatif, dan sumber dana. Tambahan penjelasan mengenai uraian garis besar rekapitulasi program dan kegiatan yang meliputi: jumlah program dan kegiatan yang direncanakan; dan total kebutuhan dana/pagu indikatif yang dirinci menurut sumber pendanaannya.

BAB IV PENUTUP, menguraikan tentang catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan, kaidah pelaksanaannya serta rencana tindak lanjut.

(5)

5

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2014 dan Perkiraan Tahun 2015 serta Capaian Renstra Tahun 2011-2015

Kantor Kesatuan Bangsa merupakan SKPD baru yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 56 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas, Fungsi, Dan Tata Kerja Kantor Kesatuan Bangsa.

Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, setiap dokumen perencanaan harus dievaluasi dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu Renja Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten Sleman Tahun 2014 juga harus dilakukan evaluasi. Evaluasi terhadap Renja tersebut meliputi 3 (tiga) hal, yaitu kebijakan perencanaan program & kegiatan, pelaksanaan rencana program & kegiatan, dan hasil rencana program & kegiatan.

Penyusunan Renja Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten Sleman Tahun 2016 juga memperhatikan hal hal sebagai berikut :

a. Hasil evaluasi capaian kinerja tahun 2014 sebagai entry point dalam penyusunan perencanaan tahun 2016;

b. Memperhatikan keberlanjutan (sustainable development) untuk menjaga stabilitas dan konsistensi pembangunan, masalah masalah yang dihadapi dan sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya;

Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten Sleman pada tahun 2014 telah melaksanakan 2 urusan wajib yaitu Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, urusan wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, 11 program, dan 33 kegiatan, dengan perincian seperti dalam tabel terlampir.

Adapun pelaksanaan urusan wajib kesatuan bangsa dan politik dalam negeri dapat dilihat dalam penjelasan sebagai berikut:

2.1.1. Urusan Ketatausahaan meliputi beberapa program dan kegiatan sebagai berikut:

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program ini bertujuan untuk mendukung kegiatan Kantor Kesatuan Bangsa yang pelaksanaan kegiatannya dilaksankan oleh subbagian Tata

(6)

6

Usaha, Seksi Wawasan Kebangsaan dan Politik Dalm Negeri; dan Seksi Kewaspadaan dan Ketahanan Nasional. Adapun kegiatannya meliputi:

1) Penyediaan dan Pengelolaan Jasa Surat Menyurat;

Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya tertib administrasi perkantoran. Keluarannya adalah terlaksananya pengelolaan surat menyurat baik surat masuk maupun surat keluar. Rencana surat masuk 700 surat, realisasinya 802 surat. Untuk surat keluar rencana 500 surat, realisasi 600 surat. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 2.799.00,00 realisasinya sebesar Rp 2.793.475,00 atau sebesar 100 %.

2) Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air, listrik dan langganan; Hasil dari kegiatan ini adalah untuk memperlancar pelaksanaan tugas kantor. Keluarannya berupa terlaksananya pembayaran listrik, air dan telephon. Rencana anggaran sebesar Rp 9.546.000,00 realiasasinya sebesar Rp 2.689.540,00 atau sebesar 28%. Penyerapan anggaran ini tidak optimal, karena untuk pembayaran listrik tidak dilakukan, karena gedungnya menjadi satu dengan BPBD. Sehingga yang terbiayai hanya telepon.

3) Penyediaan jasa administrasi keuangan;

Hasil kegiatan adalah meningkatnya kelancaran tugas. Keluaran kegiatan ialah pembayaran honor bendahara pengeluaran, bandahara pembantu, Pengelola barang dan bendahara gaji. Rencana anggaran Rp 10.200.000,00, realisasi Rp 10.200.000,00 atau sebesar 100%.

4) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor;

Hasil kegiatan ini adalah meningkatnya kelancaran tugas. Keluaran kegiatan ini adalah pengelolaan kebersihan kantor, yaitu untuk membayar 1 (satu) orang tenaga kebersihan dan belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih. Rencana anggaran sebesar Rp 13.456.000,00 realisasinya sebesar Rp 13.352.300,00 atau sebesar 99%.

5) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja;

Hasil dari kegiatan ini ialah meningkatnya kelancaran tugas. Keluaran kegiatan ini adalah pemeliharaan mesin ketik 2 unit, perbaikan laptop 5 unit, komputer desktop 5 unit dan perbaikan printer 5 unit. Rencana anggaran sebesar Rp 9.000.000,00 realisasinya sebesar Rp 8.977.500,00 atau sebesar 100%

(7)

7

6) Penyediaan Alat Tulis Kantor;

Hasil kegiatan ini adalah meningkatnya kelancaran tugas. Keluaran kegiatan ini berupa pengadaan alat tulis kantor untuk kebutuhan Kantor Kesatuan Bangsa. Rencana anggaran sebesar Rp 11.250.000,00 realisasinya sebesar Rp 10.814.550,00 atau sebesar 96%

7) Penyediaan barang cetakan dan Penggandaan;

Keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya barang cetak dan penggandaan materi. Rencana anggaran sebesar Rp 14.410.000,00 realisasinya sebesar Rp 14.410.000,00 atau sebesar 100%

8) Penyediaan komponen instalasi listrik;

Keluaran dari kegiatan ini adalah penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor. Rencana anggaran sebesar Rp 2.966.500,00 realisasinya sebesar Rp 2.921.000,00 atau sebesar 98%.

9) Penyediaan makanan dan minuman rapat;

Keluaran kegiatan ini adalah fasilitasi kebutuhan rapat terutama makan dan minum rapat Kantor. Rencana anggaran sebesar Rp 13.322.600,00 realisasinya sebesar Rp 12.845.500,00 atau sebesar 97,10%.

10)Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi;

Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya fasilitasi koordinasi dan konsultasi di dalam daerah maupun ke luar daerah. Rencana anggaran sebesar Rp 55.915.00,00 realisasinya sebesar Rp 48.361.900,00 atau sebesar 86,49%.

11)Penyediaan Jasa Keamanan Kantor;

Keluaran kegiatan ini adalah terselenggaranya pengamanan kantor khususnya di luar jam dinas yang dijaga oleh 1 (satu) orang penjaga kantor. Rencana anggaran sebesar Rp 14.424.000,00 realisasinya sebesar Rp 13.836.500,00 atau sebesar 96%.

12)Pengelolaan Dokumen SKPD;

Keluaran dari kegiatan ini adalah terfasilitasinya layanan arsip dan perpustakaan selama 12 bulan. Rencana anggaran sebesar Rp 14.678.450,00 realisasinya sebesar Rp 14.620.400,00 atau sebesar 100%.

(8)

8

13)Penyediaan Jasa Langganan;

Keluaran kegiatan ini adalah terselenggaranya pembayaran langganan majalah dan surat kabar meliputi harian Kompas, Jawa Pos, Kedaulatan Rakyat dan Surat Kabar Mingguan Tempo. Rencana Anggaran sebesar Rp 3.900.000,00 realisasinya sebesar Rp 3.900.000,00 atau sebesar 100%.

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;

Keluaran dari kegiatan ini adalah terpeliharanya sarana kerja Kantor Kesatuan Bangsa, yaitu perbaikan pintu kantor dan pengecatan seluruh kantor. Rencana anggaran sebesar Rp 8.490.000,00 realisasinya sebesar Rp 7.634,350,00 atau sebesar 90%.

2) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional;

Keluaran dari kegiatan ini adlah terpeliharanya sarana dan prasarana kerja dan terpenuhinya kebutuhan BBM kegiatan. Rencana anggaran sebesar Rp 103.230.000,00 realisasi sebesar Rp 80.273.300,00 atau sebesar 78%

c. Program Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur 1) Pengelolaan Dokumen Kepegawaian;

Keluaran kegiatan ini adalah pengelolaan kepegawaian dan pembinaan kepegawaian selama 12 bulan. Hasil yang diharapkan kualitas pelayanan dan kualitas pegawai meningkat. Rencana anggaran sebesar Rp 41.364.900,00 realisasinya sebesar Rp 28.721.150,00 atau sebesar 69%.

d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Keluaran kegiatan ini adalah Laporan bulanan, Tahunan dan LPJ Bupati, penyusunan RKT dan LAKIP, monitoring dan evaluasi kegiatan. Rencana anggaran sebesar Rp 29.786.000,00 realisasinya sebesar Rp 29.133.150,00 atau sebesar 98%.

2) Penyusunan laporan keuangan dan realisasi anggaran;

Keluarannya adalah pelaporan keuangan bulanan, CALK, laporan semesteran, dan laporan tahunan. Rencana anggarannya sebesar Rp

(9)

9

26.886.900,00 realisasinya sebesar Rp 26.843.650,00 atau sebesar 100%

3) Penyusunan perencanaan kerja SKPD;

Keluaran dari kegiatan ini adalah tersusunnya Renja SKPD, Renstra dan RKA/DPA SKPD. Rencana anggarannya sebesar Rp 28.971.700,00 realisasinya sebesar Rp 28.823.150,00 atau sebesar 99%.

4) Penyusunan Profil Data SKPD 5 tahun terakhir;

Keluaran dari kegiatan ini adalah buku profil SKPD Kantor Kesatuan Bangsa. Rencana anggaran sebesar Rp 11.032.550,00 realisasinya sebesar Rp 10.869.925,00 atau sebesar 99%.

2.1.2. Urusan Wawasan Kebangsaan dan Politik Dalam Negeri

a. Program Pemeliharaan Keamanan, Ketentraman, Ketertiban masyarakat dan Pencegahan Tindak Kriminal

1) KOMINDA;

Keluaran dari kegiatan ini adalah terfasilitasinya rapat koordinasi Komunitas Intelejen Daerah (KOMINDA). Pelaksanaan rapat koordinasi sebanyak 12 kali dan FGD KOMINDA sebanyak 2 kali. Hasil yang dicapai adalah terpenuhinya target RPJMD kasus di bidang Ipoleksosbudhankam menurun dan kamtrantib di bidang Ipoleksosbudhankam di kabupaten Sleman kondusif. Adapun kasus yang ditangani, yaitu:

a) Kasus yang mengarah ke SARA, yaitu penyerbuan sekelompok orang ke Perum YKPN rumah sdr. Yulius dkk yang sedang melaksanakan misa Paskah. Penolakan warga Pangukan atas gereja Pantekosta El Shadai yang belum berijin yang digunakan untuk peribadatan, serta adanya tawuran mahasiswa Ambon dan Sumba.

b) Monitoring demonstrasi di beberapa titik dan pengamanan VVIP. Hasilnya tidak terjadi kerusuhan dan demo yang anarkhis.

c) Monitoring rapat-rapat Kelompok Mahasiswa, Ormas dan kelompok garis keras selama tahun 2014. Hasilnya bisa diantisipasi kejadian yang mengarah ke perbuatan anarkis.

d) Melaksanakan kegiatan tindak lanjut Inpres Nomor 2 Tahun 2013 tentang penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri dengan membentuk Tim Terpadu Penangulanagan Keamanan Dalam Negeri dan menyusun Rencana Aksi Daerah Tahun 2014. Adapun kegiatannya adalah rapat sebanyak 6 (enam) kali dan 2 (dua) kali seminar (FGD)

(10)

10

antisipasi konflik untuk menciptakan Sleman yang kondusif dengan peserta sebanyak 100 orang dari tokoh masyarakat, aparat keamanan dan ormas etnis.

e) Konflik sosial skala mikro yang terjadi antara lain penolakan warga atas pembangungan Apartemen Uttara dan tawuran pelajar di Seyegan. Rencana anggarannya sebesar Rp 143.023.600,00 realisasinya sebesar Rp 102.897.650,00 atau sebesar 72%.

2) Pemantauan dan Pengamanan Pemilu, Pildukuh dan Pengisian Perangkat Desa;

Keluaran kegiatan ini adalah koordinasi kelancaran pelaksanaan Pemilu 2014 sebanyak 12 kali. Target Pembentukan PPK dan 86 PPS, Pembentukan Panwaslu dan 86 PPL Pemilukada tidak dapat direalisasikan karena telah didanai Bawaslu DIY. Rencana anggarannya sebesar Rp 56.250.000,00 realisasinya sebesar Rp 5.712.000,00 atau sebesar 10%.

b. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

1) Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Beragama; Keluaran dari kegiatan ini adalah terfasilitasinya Forum Kerukunan Umat Beragama sebanyak 12 kali rapat dan monitoring ke wilayah sebanyak 2 kali. Hasilnya telah diterbitkan rekomendasi pendirian tempat ibadah sebanyak 1 (satu) tempat ibadah yaitu Gereja Baptis Indonesia Demakijo, Cokrowijayan, Banyuraden, Gamping, Sleman. Kegiatan FKUB ini juga mampu mengantisipasi konflik umat beragama dan berhasil membina kerukunan umat beragama di wilayah Kabupaten Sleman. Meskipun ada beberapa kejadian yang menonjol yang berhubungan dengan agama di wilayah Kabupaten Sleman selama tahun 2014 yaitu penolakan warga Pangukan atas pengunaan gereja Pantekosta El Shadai yang belum berijin dan penyerangan sekelompok orang ke Perum YKPN (rumah Yulius) saat dilaksanakan misa paskah di tempat tersebut. Rencana anggarannya sebesar Rp 87.183.250,00 realisasinya sebesar Rp 74.822.625,00 atau sebesar 86%.

2) Peningkatan Masyarakat akan Nilai-Nilai Budaya Bangsa;

Keluaran kegiatan ini adalah Terlaksananya seminar sebanyak 2 kali, pada tanggal 26 Mei dan 28 Mei 2014 di Aula Unit 1 Sleman. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya kesadaran Bela Negara bagi

(11)

11

Masyarakat. Rencana anggarannya sebesar Rp 12.654.500,00 realisasinya sebesar Rp. 9.814.500,00 atau sebesar 78%.

c. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

1) Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Pemantapan Ideologi Negara; Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya pembinaan wawasan kebangsaan sebanyak 1 (satu) kali, Forum Komunikasi Wasbang bagi generasi muda sebanyak 1 (satu) kali, Forum Pembauran Kebangsaan sebanyak 1 (satu) kali. Untuk peningkatan wawasan kebangsaan diselenggarakan upacara 17an sebanyak 7 kali; peringatan hari besar nasional sebanyak 3 (tiga) kali yaitu Upacara Hari Kebangkitan Nasional, Upacara Peringatan Hari pahlawan, upacara Peringatan Sumpah Pemuda. Sedangkan untuk monitoring dan pemutakhiran data bekas anggota OT tidak dapat terealisasi karena karena keterbatasan jumlah SDM untuk ke wilayah karena terfokus pada Pileg dan Pilpres 2014. Rencana anggarannya sebesar Rp 122.709.250,00 realisasinya sebesar Rp 112.170.975,00 atau sebesar 91%.

2) Pemantauan dan Pendataan WNA/WNI Keturunan, NGO(LSM) dan Lembaga Asing;

Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya pendataan dan pemantauan WNA sebanyak 2 (dua) kali pendataan. Orang asing yang tinggal di Sleman yang terpantau sebanyak 277 orang; terlaksananya rapat pemantauan sebanyak 5 (lima) kali; terlaksananya Forum Ormas dan LSM sebanyak 3 (tiga) kali; diterbitkannya surat rekomendasi ijin penelitian sebanyak 3.943 rekomendasi, dan verifikasi SKT sebanyak 9 SKT selama 12 bulan. Rencana anggarannya sebesar Rp 95.171.500,00 realisasinya sebesar Rp 70.275.350,00 atau sebesar 74%.

d. Program Pendidikan Politik Masyarakat 1) Penyuluhan kepada Masyarakat;

Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya sosialisasi pemahaman kehidupan demokrasi dan HAM serta peningkatan partisipasi perempuan dalam politik. Kegiatan Terlaksananya Sosialisasi Pemahaman Kehidupan Demokrasi dan HAM dan UU Pemilu sebanyak 4 kali, dan Seminar tentang peningkatan partisipasi perempuan dalam politik sebanyak 2 kali di Kecamatan Depok dan Minggir. Rencana

(12)

12

anggarannya sebesar Rp 58.715.000,00 realisasinya sebesar Rp 50.311.525,00 atau sebesar 86%.

2) Koordinasi Forum-Forum Diskusi Politik

Keluaran dari kegiatan ini adalah Terlaksananya verifikasi bantuan parpol 12 parpol, tersusunnya dokumen laporan 1 dokumen. Terlaksananya FKAP sebanyak 2 kali dihadiri masing-masing 40 peserta dari parpol dan tokoh masyarakat, dan ormas. Terlaksananya penyusunan dokumen verifikasi partai politik sebanyak 1 dokumen. Rencana anggaranya sebesar Rp 58.786.300,00 realisasinya sebesar Rp 46.293.450,00 atau sebesar 79%.

3) Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat;

Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya rapat FKDM 11 (sebelas) kali dan pemantauan FKDM kecamatan sebanyak 2 kali. Hasilnya adalah terpetakannya daerah rawan Ipoleksosbudhankam di Kabupaten Sleman. Adapun daerah rawan ideologi di Kecamatan, Godean; daerah rawan Politik di Kecamatan Depok, Gamping, Sleman; daerah rawan ekonomi di Kecamatan Depok, Gamping, Kalasan, Berbah; daerah rawan sosial di Kecamatan Godean, Mlati, Gamping, dan Depok; daerah rawan budaya di Kecamatan Depok, Mlati, Ngaglik dan Prambanan; daerah rawan Hankam di Kecamatan Cangkringan, Prambanan, Ngemplak, Tempel. seminar tokoh masyarakat sebanyak 1 kali dihadiri oleh 75 orang tokoh masyarakat pada tanggal 5 Juni 2014 di Aula Unit I Pemda Sleman. Rencana anggarannya sebesar Rp 62.873.300,00 realisasinya sebesar Rp 53.936.025,00 atau sebesar 86%.

2.1.3. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

a. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah 1) Fasilitasi Pemilihan Legislatif, Presiden dan Kepala Daerah;

Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya koordinasi kelancaran pelaksanaan pemilihan umum legislatif dan presiden/wakil presiden sebanyak 8 bulan. Hal ini dikarenakan efisiensi karena pelaksanaan pemilu hanya 1 kali/putaran sehingga beberapa pos anggaran tidak direalisasikan. Rencana anggarannya sebesar Rp 882.795.000,00 realisasinya sebesar Rp 651.531.375,00 atau sebesar 74%.

(13)

13

b. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan KDH 1) Implementasi SPIP;

Keluaran kegiatan ini adalah Terlaksananya implementasi SPIP selama 12 bulan dengan melakukan review atas SOP hasil mapping dan terlaksananya beberapa agenda PMPRB. Rencana anggarannya sebesar Rp 9.999.950,00 realisasinya sebesar Rp 9.850.450,00 atau sebesar 99%.

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa

Tugas pokok Kantor Kesatuan Bangsa adalah melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Kantor Kesatuan Bangsa menjalankan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; b. Pelaksanaan tugas bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;

c. Pembinaan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;

d. Pengkoordinasian kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; dan

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Sesuai dengan visi Kesatuan Bangsa: Terwujudnya Kabupaten Sleman yang dinamis, aman dan demokratis dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia . Misi yang diemban ada 4 (empat), yaitu: Meningkatkan kualitas manajemen dan akuntabilitas organisasi melalui sistem koordinasi yang terintegrasi dan peningkatan Sumber Daya Aparatur, Sarana dan Prasarana; Meningkatkan pengembangan nilai-nilai kebangsaan dan pemberdayaan persatuan dan kerukunan masyarakat; Meningkatkan kerukunan umat beragama dan organisasi kemasyarakatan; dan Membangun kehidupan politik yang demokratis dan meningkatkan kewaspadaan daerah dengan dukungan masyarakat.

Secara umum untuk capaian Indikator Kinerja Utama tahun 2014 melebihi target, hal ini menunjukan bahwa kinerja pelayanan SKPD dalam hal ini Kantor Kesatuan Bangsa cukup berhasil dan memuaskan. Berikut target dan capiannya:

(14)

14

NO. URAIAN IKU TARGET REALISASI CAPAIAN

1. Daerah rawan

Ipoleksosbudhankam terdeteksi 1 dok 1 dok 100%

2.

Menurunnya jumlah

insiden/kejadian konflik di masyarakat kurang dari 40 kasus

42 2 100%

3.

Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden

78 83,28 107%

4.

Tingkat kejadian pelanggaran HAM tidak lebih dari 1 (satu) kali

kejadian

1 0 100%

5.

Menurunnya konflik yang timbul dalam kehidupan beragama (konflik SARA) <6

6 3 100 %

6. Jumlah ormas aktif minimal 67

ormas 67 77 115%

Guna mendukung tugas pokok dan fungsi Kesatuan Bangsa pada tahun 2015 telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama sebagai acuan prioritas pembangunan di bidang kesatuan bangsa. Indikator kinerja utama bidang Kesatuan Bangsa tersebut adalah:

a. Indeks kepuasan layanan sebesar : 79

b. Menurunnya jumlah insiden/kejadian konflik di masyarakat : 7,14%, 39 kejadian.

c. Angka Kejadian Konflik SARA kurang dari kejadian 6 d. Jumlah ormas aktif : 67

e. Angka kejadian pelanggaran HAM : 1 kejadian.

f. Meningkatnya tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pilpres, Pileg, Pilgub, Pilkada, Pilkades dan Pilduk sebesar 79%;

g. Menurunnya angka konflik sosial: 7,14%, 39 kejadian.

Sedangkan capaian kinerja terhadap RPJMD tahun 2014 dapat dilihat dalam tabel terlampir

Referensi

Dokumen terkait

- The number and symbols can be read easily and accurately on the brilliant backlit display,. - Comfortable way of adjusting the balance with just

  Dari  uraian  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  meskipun  definisi  audit  kinerja  ini  berbeda‐beda 

Izin Usaha Jasa Konstruksi yang selanjutnya disebut IUJK adalah Izin yang diberikan kepada Perusahaan jasa konstruksi untuk dapat melaksanakan kegiatan di bidang

Beranjak dari kondisi tersebut, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui lebih lanjut hubungan antara harga diri dengan sikap terhadap perilaku seksual pada

Kolokium ini kemudian menjadi wadah yang signifikan bagi perkembangan pemikiran dan kebijakan mengenai model pendidikan psikologi di Indonesia baik yang berkaitan

Jumlah tanggungan anggota keluarga, berpengaruh terhadap alih fungsi lahan semakin banyak jumlah anggota keluarga yang ditanggung petani tersebut, maka semakin banyak

Isu kapasitas berlebih (excess capacity) dan tangkap lebih (over fishing) telah menjadi masalah serius di sebagian besar perairan pantai di Indonesia. Kondisi ini dipicu karena

Substansi Renja SKPD setidaknya memuat hasil evaluasi pelaksanaan rencana kerja tahun sebelumnya, yaitu Renja tahun 2015, prioritas dan sasaran pembangunan tahun