• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab_1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " Bab_1"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

encana strategis Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan

Kabupaten Pacitan merupakan penjabaran dari dokumen

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016 di bidang cipta karya, tata ruang

dan kebersihan. Renstra ini selanjutnya sebagai pedoman unit kerja di

lingkungan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten

Pacitan dalam menyusun rancangan Rencana Kerja (RENJA) tahunan

selama 5 tahun.

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 15 ayat (3) dan pasal 19 ayat

(4), setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) wajib menyusun

Rencana Strategis (Renstra) SKPD untuk menjamin keterkaitan dan

konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan

pengawasan serta menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara

efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Di samping itu, sesuai

dengan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah Diktum Kedua, setiap instansi pemerintah sampai tingkat

Eselon II wajib menyusun Renstra untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja instansi

pemerintah.

Sejalan dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor

8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Renstra SKPD

adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun memuat

visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan sesuai dengan

(2)

tugas dan fungsi serta berpedoman kepada Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) Daerah dan bersifat indikatif.

Sebagaimana Peraturan Daerah Nomor : 20 Tahun 2007 tentang

Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Pacitan, Dinas Cipta Karya, Tata

Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan adalah salah satu dinas daerah

dari sejumlah 14 (empat belas) dinas, merupakan unsur pelaksana bidang

cipta karya, tata ruang dan kebersihan dipimpin oleh Kepala Dinas (eselon

II) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati

melalui Sekretaris Daerah, yang mempunyai tugas melaksanakan urusan

cipta karya, tata ruang dan kebersihan berdasarkan azas otonomi dan

tugas pembantuan.

Sehubungan telah ditetapkannya RPJM Daerah Kabupaten Pacitan Tahun

2011 – 2016 melalui Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Pacitan Nomor

: 11 Tahun 2011, maka disusunlah Renstra Dinas Cipta Karya, Tata Ruang

dan Kebersihan Kabupaten Pacitan yang merupakan penjabaran dari

dokumen RPJMD di bidang cipta karya, tata ruang dan kebersihan sebagai

pedoman unit kerja di lingkungan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan

Kebersihan Kabupaten Pacitan dalam menyusun rancangan Rencana Kerja

(RENJA) untuk periode 1 (satu) tahunan.

1.2. Landasan Hukum

Perencanaan Strategis Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan

Kabupaten Pacitan merupakan salah satu dokumen perencanaan yang

tidak dapat terlepas dari substansi dokumen-dokumen peraturan dan

perencanaan yang menjadi landasan dan acuan penyusunan.

Pembangunan bidang cipta karya, tata ruang dan kebersihan dilandasi

peraturan perundangan yang bersumber dari adanya amanat UUD 1945

Bab XA Hak Azazi Manusia Pasal 28 H ayat (1): “ Setiap orang berhak

(3)

Amanat UUD 1945 tersebut secara hierarki dijabarkan dalam

Undang-Undang, Peraturan Pemerintah maupun Keputusan-keputusan yang terkait

dengan bidang cipta karya, tata ruang dan kebersihan antara lain meliputi :

a. Penataan Bangunan dan Jasa Konstruksi :

1. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;

2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan

Peran Masyarakat Jasa Konstruksi;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang

Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 tentang Pembinaan

Jasa Konstruksi;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan

Pelaksana Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang

Bangunan Gedung;

7. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah;

8. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 441 Tahun 1998

tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;

9. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11 Tahun 2000 tentang

Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di

Perkotaan;

10. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10 Tahun 2000 tentang

Ketentuan Teknis Pengamanan Bahaya Kebakaran pada Bangunan

Gedung dan Lingkungan;

11. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 332

Tahun 2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan

Gedung Negara;

12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Momor 06/PRT/M/2007 tentang

Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;

13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Momor 24/PRT/M/2007 tentang

(4)

14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Momor 25/PRT/M/2007 tentang

Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung;

15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Momor 26/PRT/M/2007 tentang

Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung;

16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Momor 45/PRT/M/2007 tentang

Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2010 tentang

pedoman pemberian Izin Mendirikan Bangunan;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2007 tentang

Izin Mendirikan Bangunan.

b. Perumahan, Permukiman, Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih :

1. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun;

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup;

3. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan

Kawasan Permukiman;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap

Bangun (KASIBA) dan Lingkungan Siap Bangun (LISIBA);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Sistem

Penyediaan Air Minum;

8. Keputusan Presiden RI Nomor 63 Tahun 2003 tentang Badan

Kebijaksanaan dan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan

Permukiman Nasional;

9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1992 tentang

Pedoman Penyusunan Peraturan Daerah tentang Rumah Susun;

10. Keputusan Menpera Nomor 11 Tahun 1994 tentang Pedoman

Perikatan Jual Beli Satuan Rumah Susun;

11. Keputusan Meneg Perkim Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pedoman

Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan

(5)

12. Keputusan Meneg Perkim Nomor 10 Tahun 1999 tentang Kebijakan

dan Strtaegi Pembangunan Rumah Susun;

13. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 534

Tahun 2001 tentang Pedoman dan Standar Pelayanan Minimal

(SPM) Bidang Penataan Ruang dan Perumahan Permukiman;

14. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 217

Tahun 2002 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Perumahan

dan Permukiman (KSNPP);

15. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 403

Tahun 2002 tentang Pedoman Teknis Rumah Sederhana Sehat

(RSH);

16. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 20

Tahun 2004 tentang perubahan Keputusan Menteri Permukiman dan

Prasarana Wilayah Nomor 24 Tahun 2003 tentang Pengadaan

Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi

Perumahan;

17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 294/PRT/M/2005

tentang Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air

Minum.

c. Penataan Ruang :

1. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan

Hak dan Kewajiban serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta

Masyarakat dalam Penataan Ruang;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat

Ketelitian Peta Penataan Ruang Wilayah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan

Tanah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang

(6)

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2009 tentang

Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten;

8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 17/PRT/M/2009 tentang

Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor : 3 Tahun 2010 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan;

d. Kebersihan dan Pertamanan :

1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

3. Permendagri No. 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan

Sampah

4. SNI 19-3964-1994 - SK SNI M-36-1991-03 tentang Metode

Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi

Sampah Perkotaan, dan Spesifikasi Timbulan Sampah untuk Kota

Kecil dan Kota Sedang di Indonesia

5. SNI 19-2454-2002 tentang tata cara teknik operasional pengelolaan

sampah perkotaan

6. SNI 03-3241-1991 – SK SNI T-11-1991-03 tentang tata Cara

Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir

7. SNI 03-3242-1994 – SK SNI T-12-1991-03 tentang Tata Cara

Pengelolaan Sampah di Permukiman

8. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 2 Tahun 2000 tentang

Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban dalam Kabupaten Pacitan;

Adapun peraturan-peraturan terkait dengan dokumen perencanaan

pembangunan yang menjadi landasan penyusunan Rencana Strategis ini

adalah :

1. Undang-Undang Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN);

2. Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan

(7)

3. Undang-Undang Nomor : 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Undang-Undang Nomor : 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntasi

Pemerintah;

5. Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

7. Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor : 108 Tahun 2000 tentang Tatacara

Pertanggungjawaban Kepala Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2008 tentang Pedoman,

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah;

12. Instruksi Presiden Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah;

13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 5 Tahun 2010

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Nasional Tahun 2010 – 2014;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

(8)

16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 38 Tahun 2009

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah

Provinsi Jawa Timur 2009 – 2014.

17. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor : 20 Tahun 2007

tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah

Kabupaten Pacitan;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor : 3 Tahun 2010 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor : 5 Tahun 2011 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten

Pacitan Tahun 2005-2025;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor : 11 Tahun 2011

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016;

21. Peraturan Bupati Pacitan Nomor : 1 Tahun 2013 tentang Perubahan

Atas Peraturan Bupati Pacitan Nomor : 45 Tahun 2007 tentang

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan

Kebersihan Kabupaten Pacitan;

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Rencana Strategis Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan

dimaksudkan sebagai arahan, pedoman dan landasan bagi jajaran

organisasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan

pelaporan program dan kegiatan yang dilakukan untuk

melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan bidang

keciptakaryaan, tata ruang dan kebersihan selama 5 (lima) tahun ke

depan.

1.3.2 Tujuan

Tujuan penyusunan rencana Strategis Dinas Cipta Karya, Tata

(9)

1. Menterjemahkan visi, misi dan program pembangunan dalam

RPJMD Kabupaten Pacitan secara nyata ke dalam visi, misi,

program dan kegiatan SKPD sesuai dengan tugas dan fungsi.

2. Mewujudkan perencanaan dan penganggaran terpadu yang

berbasis hasil/kinerja.

3. Menciptakan mekanisme pelaksanaan program dan kegiatan

SKPD yang fokus, tidak tumpang tindih, dan terintegrasi.

4. Membangun sistem penilaian kinerja yang terukur, transparan,

dan akuntabel.

5. Menciptakan mekanisme pengendalian dan evaluasi

pelaksanaan pembangunan di bidang cipta karya, tata ruang dan

kebersihan yang efektif dan efisien.

1.4. Sistematika Penulisan

Rencana Strategis Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan

Kabupaten Pacitan tahun 2011 - 2016 secara garis besar disusun dengan

sistematika sebagai berikut :

Bab I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD,

fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan

daerah, proses penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan

Renstra SKPD dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra

provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja SKPD.

1.2 Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan

pemerintah, Peraturan Daerah dan ketentuan peraturan

lainnya yang mangatur tentang struktur organisasi, tugas dan

fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan

acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran

(10)

1.3 Maksud dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari

penyusunan Renstra SKPD.

1.4 Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD,

serta susunan garis besar isi dokumen.

Bab II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam

penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, mengulas secara

ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam

penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan

capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan

Renstra SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian

program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui

pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas

hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu

diatasi melalui Renstra SKPD ini.

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum

pembentukan SKPD, Struktur Organisasi SKPD, serta uraian

tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala

SKPD. Uraian tentang struktur organisasi SKPD ditujukan

untuk menunjukkan organisasi, jumlah personel dan tata

laksana SKPD (proses, prosedur,mekanisme).

2.2 Sumber Daya SKPD

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya

yang dimiliki SKPD dalam menjalankan tugas dan fungsingya,

mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit

usaha yang masih operaional.

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD

(11)

sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau

indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya

seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasioleh

pemerintah.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L

dan Renstra SKPD kabupaten/kota (untuk provinsi) dan

Renstra SKPD provinsi (untuk kabupaten/kota), hasil telaahan

terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang

berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi

pengembangan pelayanan SKPD pada lima tahun

mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan,

perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi

pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.

Bab III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan SKPD.

Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan

pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang

mempengaruhinya.

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih.

Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi SKPD

yang terkait dengan visi, misi serta program kepala daerah

dan wakil kepala daerah terpilih.

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota

Bagian ini mengemukakan tentang apa saja faktor-faktor

penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan

SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD

ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun

(12)

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis.

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor

penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang

mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau daro

implikasi RTRW dan KHLS.

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

Pada bagaian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan

SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD

ditinjau dari :

1. Gambaran pelayanan SKPD;

2. Sasaran jangka menengah dari Renstra K/L;

3. Sasaran jangka menengah dari Renstra SKPD

provinsi/kabupaten Kota;

4. Implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD; dan

5. Implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD;

Selanjutnya dikemukakan metoda penetuan isu-isu strategis

dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan

demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja

isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra SKPD tahun

rencana.

Bab IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi SKPD

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan

misi SKPD

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan

sasaran jangka menengah SKPD.

4.3 Strategi dan Kebijakan

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi

(13)

Bab V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

Bab VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara

langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam

lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Setelah operasi berjalan pada minggu ke dua waktu tinggal di dalam reaktor diubah menjadi dua hari, dan setelah satu minggu berjalan yakni pada minggu ke tiga konsentrasi ammonia

Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang pada paragraf tersebut adalah .... karena,

Pengalokasian pagu penggunaan PNBP lebih lanjut ke dalam program, sub program, kegiatan, sub kegiatan, dan akun belanja dilakukan oleh Direktorat Anggaran yang menjadi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi, harga dan kualitas layanan terhadap keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat di Dealer WIN Surabaya Timur.. Data

(5) Dilengkapi alat pencegah lori keluar rel seperti rel pelindung (guard rail ). Karena penggunaan bersama man belt di level dan sumuran miring, waktu yang diperlukan sekali jalan

Dekat dengan panjang gelombang 400nm tetapi berada di bawahnya adalah spektrum ultra violet (UV) yang umumnya berkisar pada panjang gelombang 200-400nm, sedangkan dekat

Tujuan dari penyusunan Laporan Akhir ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Diploma III pada Jurusan Manajemen Informatika Politeknik Negeri

Saran yang dapat diberikan oleh peneliti untuk penelitian lanjutan adalah melihat variabel lain yang dapat mempengaruhi ketrampilan seorang pengasuh dalam