• Tidak ada hasil yang ditemukan

35. TIFA Tips Menyusun Proposal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "35. TIFA Tips Menyusun Proposal"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

TIPS MENYUSUN PROPOSAL

Banyaknya proposal yang diterima, mengakibatkan kompetisi sangat tinggi dan seleksi yang semakin ketat. Salah satu cara menghindari hal tersebut adalah dengan mengirimkan proposal yang berkualitas, dengan gagasan yang orisinil. Berdasarkan pengalaman Tifa, berikut ini adalah kesalahan umum yang sangat sering terjadi sehingga proposal tidak masuk dalam proses seleksi proposal Yayasan Tifa:

1. Tema Sangat Luas

Proposal dengan tema yang luas tidak mampu menunjukkan fokus isu yang akan dikerjakan. Jauh lebih baik mengambil tema yang fokus dengan penjelasan yang kontekstual dan mampu menggambarkan posisi tema tersebut dalam kerangka kerja yang lebih makro.

2. Indikator keberhasilan tidak terukur

Proposal harus mampu menunjukkan bagaimana sukses atau keberhasilan dapat diukur. Karenanya menunjukkan indikator keberhasilan yang SMART (spesific, measurable, achievable, relevant and time-bond) adalah sebuah keharusan.

3. Kegiatan yang hanya satu kali

Kegiatan yang hanya satu kali (one short event), tanpa bisa menjelaskan kaitannya dengan kegiatan lain, serta tindak lanjut yang pasti, cenderung untuk tidak memperlihatkan potensi outcome dan dampak yang lebih luas.

4. Penulisan yang kurang tepat

a. Proposal terlalu panjang atau terlalu pendek

Proposal yang terlalu panjang lebar tidak selalu dianggap yang terbaik. Sebaliknya, proposal yang terlalu pendek dan kurang memberi penjelasan juga merupakan proposal yang tidak memenuhi syarat. Yang terpenting adalah proposal mampu mengidentifikasi persoalan secara jeli, dan mengemukakan intervensi secara tepat. Proposal juga harus mampu menunjukan relevansi program dengan misi dan visi Tifa.

b. Bahasa tepat guna

Hindari bahasa yang terlalu berbunga-bunga. Pakai bahasa yang sewajarnya,

menunjukkan fakta yang ada dan tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan (jump to conclusion).

c. Informasi berlebihan

Informasi yang berlebihan dalam proposal belum tentu mendapat perhatian lebih. Lebih baik menunjukkan informasi yang proporsional, dan menggambarkan kompetensi pengaju dalam program dimaksud. Proposal yang fokus, didukung data kuat, dengan bahasa yang jernih, dapat mengundang perhatian. Jika proposal dianggap menarik, Tifa akan meminta informasi tambahan, jika diperlukan.

d. Ambisius

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta gejala yang sudah

Hotel “X” sebaiknya mengembangkan b erbagai ukuran strategis, target yang ingin dicapai, dan inisiatif yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dan target yang telah

Berdasarkan pada target-target yang ingin dicapai dalam kegiatan Iptek Tepat Guna bagi Masyarakat ini, maka luaran yang ingin dihasilkan adalah: menghasilkan sebuah sistem

1. Menentukan target yang ingin dicapai, target ini biasanya turunan dari sasaran strategis presiden. Target ini sebaiknya berupa output/outcome yang sudah

Proposal ini disusun untuk memberi informasi dan gambaran tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan kegiatan kelompok usaha bersama PUTRA BAKTI Kelompok

Tujuan di buatnya makalah ini adalah memberi gambaran tentang teknik pembuatan proposal yang baik dan benar, serta untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang

Berangkat dari tujuan yang realistis, proposal penaan haruslah dapat diselesaikan sesuai dengan implementasi proyek yang telah tertuang dalam proposald. Keterangan

 Hasil yang diharapkan dapat dicapai adalah pengetahuan- pengetahuan yang merupakan JAWABAN terhadap masalah yang dirumuskan  Jadi kalau Maksud penelitian merupakan upaya menjawab