Hakikat telaah proposal
Dapat diperoleh proposal bermutu
Terbebas dari benturan kepentingan
Diperlukan tim penelaah yang objektif
Diperlukan sistem & skor penilaian
Satu proposal ditelaah > 1 orang
Satu proposal ditelaah > 1 orang
Tim bekerja mandiri & membuat komentar terpadu
Nilai & saran tim menjadi masukan bagi pengusul
Masukan tim menjadi pertimbangan bagi Dit. Litabmas
Dit. Litabmas memutuskan pemenang berdasarkan
Perbedaan skema penelitian
(terutama luarannya)
Ustranas: Penaggulangan masalah nasional & spin-off KSLN&PubInt’l: Jejaring kerja sama & publikasi int’l. Stranas: Penanggulangan masalah nasional
Hikom: Publikasi, buku ajar, HKI (apabila relevan)
Rapid: Kerja sama dgn. industri, menghasilkan produk Rapid: Kerja sama dgn. industri, menghasilkan produk PU-PT: Produk teknologi, publikasi, HKI, kebijakan
Hibah Tim Pascasarjana: Disertasi, tesis, publikasi PHB: Produk (tangible/intangible), HKI (bila relevan) Penelitian Fundamental: Publikasi
Hibah Pekerti: Peningkatan kemampuan TPP
Sistem penilaian proposal
Menggunakan form penilaian (manual/aplikasi)
Kriteria & Indikator Penilaian
Spesifik untuk setiap
skema penelitian, dengan bobot berbeda
Tim penelaah memberi skor setiap kriteria
(Misalnya: skor 1, 2, 4, 5, atau 1, 2, 3, 5, 6, 7)
•
(Misalnya: skor 1, 2, 4, 5, atau 1, 2, 3, 5, 6, 7)
•
Tidak ada nilai tengah; tegas memberi nilai
Nilai = Bobot x Skor
Kelemahan umum proposal
• Perumusan masalah lemah
• Untuk penelitian berbiaya besar dan multitahun: belum ada kerja awal
• Metode tidak rinci, tidak dikaitkan dengan tata waktu dan biaya yang diusulkan
yang diusulkan
• Keprimeran dan kemutakhiran pustaka acuan
• Tidak mematuhi panduan penyusunan proposal (komponen gaji/upah, eligibilitas peneliti, format)
Gagasan penelitian - proposal
Masalah
What?
Masalah
yang akan
diatasi
Why
you?
How?
Why?
No KRITERIA INDIKATOR PENILAIAN BOBOT (%) SKOR NILAI
1 Perumusan Masalah
Ketajaman Perumusan
Masalah dan Tujuan Penelitian 30
2 Manfaat Hasil Penelitian
Pengembangan Ipteks, Pemba-ngunan, dan atau Pengembangan Kelembagaan
20
Tinjauan Relevansi, Kemutakhiran, dan
Contoh Sistem Penilaian – Dosen Muda
3 Tinjauan Pustaka
Relevansi, Kemutakhiran, dan
Penyusunan Daftar Pustaka 15
4 Metode
Penelitian Ketepatan Metode yang Digunakan 25
5 Kelayakan Penelitian
Kesesuaian Jadwal, Kesesuaian Keahlian Personalia, dan Kewajaran Biaya
10
J U M L A H 100
Skor: 1 = Sangat kurang, 2 = Kurang, 4 = Baik, 5 = Sangat baik
Kriteria Indikator penilaian Bobot (%) Skor Nilai
1 Perumusan masalah a Ketajaman perumusan masalah b Tujuan penelitian 15 2 Luaran - Pengembangan ipteks - Penunjang pembangunan - Pengembangan institusi
c Pentingnya penelitian yang direncanakan
35
Contoh Sistem Penilaian – Hibah Bersaing
- Pengembangan institusi
3 Tinjauan pustaka d Telaah pustaka/kemajuan yang telah dicapai dan kajian pendahuluan
15
4 Metode e Desain penelitian 15
5 Kelayakan - Jadwal - Biaya - Personalia - Sarana/prasarana f Uraian umum g Perincian anggaran h Biodata i Dukungan sarana/prasarana 20 TOTAL 100
Kriteria penilaian proposal MP3EI
No Kriteria Penilaian Bobot
(%) Skor Nilai
1
Tingkat keprioritasan dalam skala nasional dan solusi permasalahan yang ingin diatasi dalam program penelitian yang diusulkan
25
Manfaat penelitian yang dapat diterapkan untuk
2 Manfaat penelitian yang dapat diterapkan untuk memecahkan isu strategis sesuai MP3EI 30
3 Keutuhan peta jalan (road map) penelitian 20
4 Rekam jejak (track record) tim peneliti dan
kelayakan sumber daya lain 25
Jumlah 100
Borang penilaian monev terpusat MP3EI
No Kriteria Penilaian
Bobot
(%) Skor Nilai
1. Kesesuaian hasil dengan isu strategis nasional
dengan MP3EI 30
2. Tingkat realisasi kegiatan dibandingkan dengan
target yang direncanakan 25
Luaran yang telah dicapai: a. Teknologi (proses/produk) 3. a. Teknologi (proses/produk) b. Model/kebijakan c. Karya kreatif 20 4.
Usulan kegiatan tahun berikutnya:
a. Relevansi dan kesinambungan sasaran b. Kelayakan keberlanjutan
25
Jumlah 100
Contoh alasan penolakan
Perumusan masalah lemah, kurang mengarah, tujuan
tidak jelas
Kontribusi hasil penelitian tidak jelas, kurang spesifik
Pustaka kurang menunjang, tidak relevan, kurang
mutakhir, umumnya bukan artikel jurnal ilmiah/ paten,
penyusunan daftar pustaka kurang baik
penyusunan daftar pustaka kurang baik
Metode kurang tepat & kurang terperinci, langkah
penelitian tidak jelas
Kualifikasi tim peneliti kurang, anggaran biaya tidak
terperinci atau dinilai terlalu tinggi, kesesuaian jadwal
Lain-lain: Format salah, topik sudah banyak diteliti
Telaah substansi proposal
Sistematika proposal setiap skema sedikit berbeda tetapi secara umum mencakup:
• Judul Penelitian & Abstrak
• Pendahuluan (Latar belakang, Rumusan masalah, Tujuan & Manfaat penelitian)
• Kajian Pustaka (Road-map apabila ada)
• Kajian Pustaka (Road-map apabila ada)
• Metode Penelitian
• Jadwal Kegiatan
• Daftar Pustaka
• Lampiran (Sarana & Prasarana, Anggaran penelitian,
• Biodata tim peneliti)
Telaah Judul & Abstrak
Judul tidak terlalu panjang, spesifik (tidak general) sesuai dengan research question/permasalahan, & tidak
menimbulkan multitafsir
Abstrak harus ditulis ringkas, tetapi mencakup permasalahan, tujuan & target yang ingin dicapai, serta metode penelitian & tujuan & target yang ingin dicapai, serta metode penelitian & rencana kegiatan
Dengan membaca abstrak, secara garis besar sudah dapat
dipahami tujuan & kegiatan yang akan dilakukan, serta target yang ingin dicapai
Telaah Bab Pendahuluan
Meliputi: Perumusan masalah tajam, mengarah, tujuan
penelitian & kontribusinya jelas
Daya ungkap peneliti tentang permasalahan lugas, bukan
sekadar “kliping” dari bacaan yang dianggap relevan
Uraian ringkas, langsung pada deskripsi masalah
Uraian ringkas, langsung pada deskripsi masalah
Masalah yang dirumuskan didukung pustaka/ informasi
mutakhir (state of the art)
Perlu ada cara pendekatan penyelesaian masalah
Rumusan masalah tidak harus dengan kalimat tanya
Lanjutan:
Cukup 2-3 paragraf, tidak lebih dari 2 halaman, dengan
pernyataan-pernyataan yang lugas
Untuk penelitian lanjutan, hasil penelitian sebelumnya
perlu diungkap
Ditulis pernyataan singkat mengenai tujuan, seperti:
menjajaki, menguraikan, menerangkan, membuktikan,
menerapkan konsep/dugaan, membuat prototipe
menjajaki, menguraikan, menerangkan, membuktikan,
menerapkan konsep/dugaan, membuat prototipe
Tidak menggunakan kata “mengetahui”/“memahami”/
”melihat”, yang terkesan hanya inventarisasi belaka
Tujuan penelitian harus dapat memberi kesan bahwa
akan ada perubahan (implikasi) dari hasil penelitian
(Misalnya: perubahan kebijakan/iptek, bukan sekadar
informasi baru)
Telaah Bab Kajian Pustaka
Cermati: kepustakaan kurang menunjang, pustaka tidak
relevan & kurang mutakhir, bukan acuan primer
Uraian terlalu ekstensif, banyak teori yang terkesan
“hanya kliping”, kurang ada ulasan dari peneliti
Mutu karya ilmiah ditentukan oleh mutu acuan (acuan
primer: artikel jurnal, paten, & disertasi yang relevan 10
primer: artikel jurnal, paten, & disertasi yang relevan 10
tahun terakhir. Buku ajar = acuan sekunder)
Menggambarkan bahwa state of the art dikuasai
Lebih utama % keprimeran & kemutakhiran, bukan jumlah
pustaka
Lanjutan:
• Perhatikan untuk pengacuan ke internet: Tidak sembarang mengacu
Perhatikan otoritas keilmuan/kepakaran penulis Tidak semua informasi dari situs internet dapat
dipertanggung-jawabkan isinya (tidak semua situs permanen) Lebih utama/dipilih acuan yang sifatnya cetakan
Lazimnya artikel yang yang telah dipublikasikan menuliskan keterangan tambahan “nama jurnal” & “terhubung berkala”
Telaah Bab Metode Penelitian
Cermati: Metode kurang tepat & tidak rinci tahapannya
Bukan “metodologi penelitian”
→
tak perlu ada definisi
tentang metode
Metode yang digunakan sudah out of date
Tahapan penelitian dideskripsikan dengan jelas agar dapat
Tahapan penelitian dideskripsikan dengan jelas agar dapat
menjustifikasi jadwal kerja & biaya
Apabila ada sampling, harus ada teknik samplingnya
Cara analisis data harus dijelaskan dengan baik
Untuk penelitian multitahun, harus dijelaskan kegiatan &
target/luaran tahunan dalam bentuk bagan alir
Telaah Bab Jadwal Kegiatan
Cermati: Jadwal harus sesuai dengan skema penelitian dan wajar (misalnya 10 bulan/tahun)
Kegiatan bersifat multitahun (kecuali Penelitian Dosen Pemula; Penelitian Fundamental bisa 1 tahun)
Digambarkan dengan diagram palang
Pelaksanaan kegiatan rinci sesuai dengan yang tertera pada Pelaksanaan kegiatan rinci sesuai dengan yang tertera pada Metode Penelitian
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan wajar (tidak diulur-ulur)
Beberapa kegiatan dapat dilakukan serempak & tidak perlu berurutan (apalagi banyak anggota tim yang terlibat &
Telaah Daftar Pustaka
Sistem penulisan acuan harus baku
Sistem nama-tahun (Harvard system) nama penulis didaftar berdasarkan abjad “nama belakang (nama keluarga)”
Sistem nomor (Vancouver system) Tidak perlu pengabjadan, tetapi urutan kemunculan dalam teks
tetapi urutan kemunculan dalam teks
Pustaka yang diacu adalah pustaka yang didaftarkan
“Komunikasi pribadi” dengan pakar ditulis di catatan kaki Baik jika ada publikasi dari pengusul
Penulisan pustaka acuan
Teks
• Rahman (2008)
• Rahman dan Budi (2007)
• Rahman et al. (2009)
Daftar Pustaka
• Rahman A. 2008
• Rahman A, Budi S. 2007
• Rahman A, Budi S, Abduh M. 2009.
M. 2009.
Tujuan pembuatan daftar:
Memudahkan pembaca untuk menelusur kembali Sarana pengindeksan nama penulis
Telaah Rencana Anggaran
Rincian anggaran per tahun (untuk 2-3 tahun)Pagu Rp10 juta sampai Rp1 miliar/tahun
Harga wajar, ada justifikasi & tidak melebihi pagu
Harus sesuai dengan tahap kegiatan yang direncanakan Rincian komponen:
- Bahan habis (bahan kimia, komponen elektronik) - Bahan habis (bahan kimia, komponen elektronik)
- Peralatan = rakitan percobaan (tidak untuk alat induk) - Peralatan utama di laboratorium agar disebutkan
- Perjalanan (seminar, analisis sampel ke lembaga lain) - Gaji/Upah (tidak untuk tenaga ahli di luar tim)
- Lain-lain (administrasi, komunikasi, pendaftaran paten, biaya publikasi, dokumentasi)
Telaah Biodata Tim Peneliti
Cermati: kelayakan peneliti ditinjau dari kualifikasi Rekam jejak penelitian relevan dengan topik
Cek nama, kualifikasi, jabatan & tanda tangan
Butir penting: riwayat pendidikan, pengalaman penelitian (terutama yang kompetitif), pengalaman publikasi (terutama (terutama yang kompetitif), pengalaman publikasi (terutama berkala nasional terakreditasi/ bereputasi internasional), HKI, rekayasa sosial
Cek apakah penelitian yang pernah dilakukan berakhir dengan publikasi pada tahun berikutnya
Pengusul konsisten pada minat penelitiannya (bukan tipe “kutu loncat”)
Telaah Lain-lain
Proposal belum sesuai format
Peneliti tidak memenuhi persyaratan untuk skema Tidak ada unsur kebaruan/novelty)
Permasalahan kurang sesuai dng bidang ilmu peneliti
Untuk skim penelitian lanjut (misalnya: PHB, Stranas, Rapid, Unggulan Stranas), kegiatan inventarisasi/ identifikasi kurang layak/bukan prioritas
Cek: sarana & prasarana penunjang (milik PT) sehingga tidak perlu biaya sewa (bentuk sharing PT)
Lanjutan:
Jika ada sumber dana selain dari Dit. Litabmas, dapat
nilai tambah
Penelaah dapat memberi komentar (naratif) untuk bab
yang dinilai rendah
Komentar harus spesifik & jelas, tidak bermakna ganda
(berlaku bagi keunggulan/kelemahan proposal)
(berlaku bagi keunggulan/kelemahan proposal)
Segi kebahasaan juga penting (ejaan, istilah, kalimat &
paragraf, tanda baca dsb.)
mencerminkan
pengalaman publikasi di masa lalu
Telaah, penilaian & komentar tim penelaah merupakan
rekomendasi bagi Dit. Litabmas untuk mendanai
Contoh perumusan masalah:
Hubungan Kelas Mutu Kulit Masoi (Cryptocarya massoi) dengan Kadar Masoilakton sebagai Parameter dalam Membangun
Standar Nasional Indonesia
Masoi (Cryptocarya massoia) merupakan spesies tumbuhan yang dikenal di wilayah Indonesia bagian timur dan digunakan secara luas baik oleh masyarakat Papua maupun mulai dikenal oleh
masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional. Bagian yang
dimanfaatkan adalah kulit yang diekstraksi untuk menghasilkan dimanfaatkan adalah kulit yang diekstraksi untuk menghasilkan minyak. Namun, fakta mengindikasikan perlunya pelestarian spesies ini sebab sekarang masyarakat harus berjalan jauh ke dalam hutan hanya untuk mencari dan mengambil kulitnya. Setiap pohon hanya menghasilkan 65 kg kulit (Gambar 1).
Contoh perumusan masalah (lanjutan)
Minyak masoi belum mempunyai standar mutu, karena produksi masih sedikit, perdagangannya masih terbatas, meskipun
permintaan dari luar negeri sangat tinggi. Menurut para eksportir, lakton merupakan kandungan yang diminta oleh pembeli, tetapi informasi ini tidak tersedia di pihak eksportir Indonesia. Demikian pula, belum ada standar mutu untuk kulit Indonesia. Demikian pula, belum ada standar mutu untuk kulit masoi yang diperdagangkan. Fakta ini tentu akan merugikan pihak penjual, terlebih lagi pengumpul kulit masoi. Saran untuk menyusun standar mutu kulit dan minyak masoi sudah
disarankan sejak tahun 1999 (Moestafa et al. 1999).
Contoh pernyataan tujuan dan manfaat
penelitian
• Penelitian ini bertujuan menetapkan hubungan antara kadar masoilakton (C10, C12, C14) dan kelas mutu dalam
perdagangan ekspor-impor kulit masoi.
• Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi Pustanling
• Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi Pustanling
Kementerian Kehutanan dalam membangun RSNI kulit masoi yang diagendakan selesai pada akhir tahun 2013 dan dijadikan SNI pada tahun 2014.
Contoh luaran yang ditargetkan
• Masukan untuk kebijakan nasional berupa naskah akademik guna membangun RSNI Kulit Masoi (PT 602)
• Makalah seminar nasional: Seminar Masyarakat …
New Biomaterial Production
UTILIZATION - RESEARCH ACTIVITIES (2009-2012) UTILIZATION - RESEARCH ACTIVITIES (2009-2012) MARKET - RESEARCH ACTIVITIES (2012 - ?) MARKET - RESEARCH ACTIVITIES (2012 - ?) Output: proses/produk/teknologi PRODUCT MARKET 1. Biomaterial -Bioplastik/biopolimer 2. Model Tanaman transgenik3. Pengembangan biopolmer standard untuk berbagai aplikasi/kegunaan
Biopolimer Contoh peta jalan
30 MICROBA /PLANT/ANIMAL SCIENCE RESEARCH -ACTIVITIES (2007-2009) MICROBA /PLANT/ANIMAL SCIENCE RESEARCH -ACTIVITIES (2007-2009) Time (2008-2012) PROCESSING - RESEARCH ACTIVITIES (2007-2010) PROCESSING - RESEARCH ACTIVITIES (2007-2010) Output: proses/produk/teknologi Output: proses/produk/teknologi R & D
TECHNOLOGY 1. Perancangan bioreaktor,
2. teknologi pemisahan biopolimer dari cairan kaldu (broth fermentation)
3. rekayasa polimer untuk meningkatkan kinerja dari polimer
4. Teknologi Tanaman transgenik & peningkatan hasil pada host
5. Peningkatan Teknologi hibrid (bio dan kimia) sistem dan bio-kimia katalis
1. Isolasi & Karakterisasi Mikroba penghasil PHB & rekayasa genetika
2. Peningkatan produktivitas & hasil biopolimer tanpa rekayasa genetika
3. Rekayasa metabolic pathway dari mikroba 4. Pemanfaatan substrat (low cost substrate)