• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DATA DAN ANALISA Literatur Cetak dan Non Cetak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 DATA DAN ANALISA Literatur Cetak dan Non Cetak"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Sumber Data

2.1.1.1 Literatur Cetak dan Non – Cetak

Hal yang pertama adalah referensi dan data dari buku - buku referensi visual dapat membantu merancang perubahan identitas visual yang bagus. Dan juga buku - buku tentang angkatan udara, pesawat tempur.

z

Gambar 2. 2 Buku Bakti TNI – AU 1946 - 2003

Gambar 2. 1 Pertahanan Indonesia by Chappy Hakim

zGambar 2. 3 Membangun Kemandirian Industri Pertahanan Indonesia

Gambar 2. 4 Jane’s All the World Aircraft 2002 - 2003

(2)

2.1.1.2 Survey Lapangan

Penulis mendatangi tempat Museum Satria Mandala Jakarta, Museum Pusat TNI AU Dirgantara Yogjakarta, Mabes TNI di Cilangkep, Dan Perpustakaan dan Arsip Nasional Indonesia di Jakarta Barat

2.1.2 Sejarah TNI AU

Sejarah lahirnya TNI AU bermula dari pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada Tanggal 23 Agustus 1945, guna memperkuat Armada Udara yang saat itu sangat kekurangan pesawat terbang dan fasilitas-fasilitas lainnya. Sejalan dengan perkembangannya berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), pada tanggal 5 Oktober 1945 dengan nama TKR jawatan penerbangan di bawah Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma.

Pada tanggal 23 Januari 1946 TKR ditingkatkan lagi menjadi TRI, sebagai kelanjutan dari perkembangan tunas Angkatan Udara, maka pada tanggal 9 April 1946, TRI jawatan penerbangan dihapuskan dan diganti dengan Angkatan Udara Republik Indonesia, kini diperingati sebagai hari lahirnya TNI AU yang diresmikan bersamaan dengan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Salah satu Sejarah monumental yang selalu diperingati jajaran TNI AU tiap tahun adalah apa yang dinamakan Hari Bhakti TNI AU. Peringatan Hari Bhakti TNI AU, dilatar belakangi oleh dua peristiwa yang terjadi dalam satu hari pada 29 Juli 1947. Peristiwa Pertama, pada pagi hari, tiga kadet penerbang TNI AU masing-masing Kadet Mulyono, Kadet Suharnoko

Gambar 2. 5 Museum Satria Mandala, Jakarta

Gambar 2. 6 Museum TNI-AU pusat, Jogjyakarta

(3)

Harbani dan Kadet Sutarjo Sigit dengan menggunakan dua pesawat Cureng dan satu Guntei berhasil melakukan pengeboman terhadap kubu-kubu pertahanan Belanda di tiga tempat, masing-masing di kota Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.

Peristiwa Kedua, jatuhnya pesawat DAKOTA VT-CLA yang megakibatkan gugurnya tiga perintis TNI AU masing-masing Adisutjipto, Abdurahman Saleh dan Adisumarmo. Pesawat Dakota yang jatuh di daerah Ngoto, selatan Yogyakarta itu, bukanlah pesawat militer, melainkan pesawat sipil yang disewa oleh pemerintah Indonesia untuk membawa bantuan obat-obatan Palang Merah Malaya.

Penembakan dilakukan oleh dua pesawat militer Belanda jenis Kittyhawk, yang merasa kesal atas pengeboman para kadet TNI AU pada pagi harinya. Untuk mengenang jasa-jasa dan pengorbanan ketiga perintis TNI AU tersebut, sejak Juli 2000, di lokasi jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA (Ngoto) telah dibangun sebuah monumen perjuangan TNI AU dan lokasi tersebut juga dibangun tugu dan relief tentang dua peristiwa yang melatar belakanginya. Di lokasi monumen juga dibangun makam Adisutjipto dan Abdurachman Saleh beserta istri-istri mereka.

2.2.3 Dirgantara

Ialah ruang yg ada di sekeliling dan melingkupi bumi, terdiri atas ruang udara dan antariksa. Biasanya kata ini digunakan untuk merujuk padaindustriyang meneliti, merancang, membuat, dan meluncurkan, dan memelihara kendaraan yang terbang ke angkasa. Dirgantara adalah istilah yang luas, yang digunakan di bidang komersial, industri, dan militer.

2.2.4 Angkatan Udara

Adalah cabang dari kemiliteran yang dipunya dalam suatu negara, yang bertugaskan untuk mempertahankan zona angkasa suatu negara. Medan angkatan udara tentu saja prioritas udara atau angkasa, tetapi sekundernya bisa bermacam - macam, bisa juga medan tempur darat dan maritim. Angkatan udara mendapati alutsista bertipe pesawat tempur, bomber, taktik, transport, paratrooper, roket, dan juga radar.

(4)

2.2.5 Pesawat Tempur / Fighter

Pesawat tempur adalah pesawat yang digunakan untuk perang di

udara. Umumnya pesawat tempur berbentuk ramping, dapat bergerak lincah, membawa canon (senapan mesin) serta rudal dan bom, berkecepatan tinggi, dilengkapi dengan perlengkapan avionik yang lebih banyak daripada pesawat sipil/penumpang seperti radar yang mampu mendeteksi lawan dalam jarak jauh serta mengunci sasaran lawan. Terlebih lagi dilengkapi dengan peralatan pengecoh dan pengacau radar, sampai berkemampuan "siluman"

Pesawat tempur pertama awalnya berupa pesawat sayap

ganda kayu yang diberi senapan mesin ringan. Pada Perang Dunia II, pesawat tempur lebih banyak dibuat dari logam, bersayap tunggal, dan menggunakan senapan mesin yang tertanam pada sayap. Setelah Perang Dunia II, mesin turbojet mulai menggantikan mesin piston, dan peluru

kendali mulai digunakan untuk menggantikan senapan mesin

sebagai senjata utama.

2.2.6 Pesawat Pengebom / Bomber

Pesawat pengebom atau bomber adalah pesawat militer yang

dirancang untuk menyerang target-target darat, utamanya dengan cara menjatuhkan bom. Pesawa pengebom strategis dirancang untuk misi serangan jarak jauh, yang menargetkan target strategis seperti markas persediaan, jembatan, pabrik, dan pelabuhan untuk mengurangi kemampuan berperang musuh.

Pesawat pengebom taktis adalah pesawat yang lebih kecil dengan jarak jangkau yang lebih pendek, biasanya sejauh posisi pasukan darat, karena tujuannya yang memang untuk mendukung pasukan darat. Dalam lingkup modern, pesawat perang apapun yang tidak dirancang khusus sebagai pesawat pengebom strategis dapat masuk dalam kategori ini. Peran ini diisi oleh banyak desain, termasuk yang tertulis dibawah ini.

Pesawat serang darat (atau pesawat pendukung dekat) dirancang untuk mengitari medan pertempuran dan menyerang target taktis, seperti tank, kosentrasi pasukan, dan lain-lain.

(5)

Pesawat tempur bomber (disebut juga pesawat tempur taktis dan pesawat tempur serang) adalah pesawat tempur dengan banyak peran, yang bisa dipersenjatai untuk serangan udara maupun udara-ke-darat. Banyak pesawat jenis ini yang dirancang untuk segera melakukan pertempuran udara setelah menjatuhkan bom. Pesawat multi-peran seperti ini juga dirancang untuk menghemat pengeluaran dana.

2.3 Tinjauan Khusus

2.3.1 Landasan Teori 2.3.1.1 Teori Desain

Desain diambil dari kata (design) dari bahasa Itali yang artinya gambar, sedangkan dalam bahasa Inggris desain diambil dari bahasa Latin (designare) yang artinya merencanakan atau merancang. Dan dalam dunia buku istilah desain dipadukan dengan style buku, layout dan grid.

2.3.1.1.1 Prinsip Desain

Prinsip dasar desain merupakan pengorganisasian unsur-unsur dasar desain dengan memperhatikan prinsip-prinsip dalam menciptakan dan mengaplikasikan kreativitas. Frank Jefkins 1997 mengelompokkan prinsip-prinsip desain menjadi: kesatuan, keberagaman, keseimbangan, ritme, keserasian, proporsi, skala, dan penekanan.

2.3.1.1.2 Kesatuan

Kesatuan adalah menggabungkan suatu unsur - unsur desain menjadi bentuk proposional, dan bergabung dari satu ke lain dalam sebuah media. Desain sangat membutuhkan sebuah kesatuan desain / design unity. Jika disebuah desain tidak ada kesatuan atau unity maka desain tersebut tidak mempunyai keseimbangan dan keharmonisan.

2.3.1.1.3 Keberagaman

Keberagaman dalam desain adalah kebedaan yang mempunyai tujuan yang sama. Bertujuan menghindari desain

(6)

yang plain atau monoton. Sehingga diperlukan pengkontrasan yang cocok, adanya besar kecil huruf, warna yang berbeda tapi serasi, menggunakan gambar, dan unsur - unsur tertentu yang menciptakan variasi keberagaman tetapi satu tujuan atau harmonis.

2.3.1.1.4 Keseimbangan

Keseimbangan adalah cara mengatur unsur - unsur yang ada menjadi sebuah komposisi yang tidak timpang tindih. Keseimbangan didapatkan dari secara simetris yang terkesan formal, terbentuk dari sebuah paduan bentuk dan ukuran letak yang sama. Sedangkan asimetris lebih terkesan informal yang memiliki kelebihan yaitu lebih dinamis maupun dari terbentuk dari paduan garis, bentuk, ukuran, dan letak tetapi terlihat liar atau tidak biasa.

2.3.1.1.5 Irama

Aliran secara keseluruhan terhadap desain selalu menyiratkan irama yang nyaman. Suatu gerak yang dijadikan sebagai dasar suatu irama dan ciri khasnya terletak pada pengulangan yang dilakuakn secara teratur yang beri tekanan atau aksen. Ritme membuat adanya kesan gerak yang menyiratkan mata pada tampilan yang nyaman dan berirama.

2.3.1.1.6 Keserasian

Keserasian adalah keteraturan bagian - bagian suatu karya. keserasian sebagai usaha dari berbagai macam bentuk, bangun, warna, tekstur, dan elemen lain yang disusun secara seimbang dalam suatu komposisi utuh agar nikmat untuk dipandang.

2.3.1.1.7 Proporsi

Proporsi adalah kesesuaian ukuran dan bentuk sehingga terbentuk keselarasasn dalam suatu bidang. Terdapat tiga hal yang berhubungan dengan proporsi, yaitu penempatan susunan yang menarik, penentuan ukuran dan bentuk yang

(7)

tepat, dan penentuan ukuran. Bertujuan untuk dapat disusun sebaik mungkin.

2.3.1.1.8 Skala

Scale adalah ukuran dari segala bentuk, skala berhunbungan dengan jarak pandang, penglihatan unsur - unsur atau faktor keterbacaan. Berguna untuk terciptanya kesesuaian bentuk dalam suatu desain.

2.3.1.1.9 Penekanan

Penekanan dalam desain adalah hal yang penting, adanya penekanan karena adanya juga suatu hal yang monoton. Penekanan dapat dilakukan pada jenis huruf, ruang kosong, warna, maupun yang lainnya menjadikan sebuah desain jadi lebih menarik.

2.3.1.2 Teori Layout

Layout adalah tata letak elemen - elemen desain terhadap suatu bidang dalam media untuk mendukung konsep dan pesan yang dibawa. Layout adalah pekerjaan yang mendasar bagi desainer, Untuk menarik audiens, sebaiknya hanya difokuskan pada salah satu elemen utama grafis, misalkan tipografi yang eksperimental, dan menjadi sebuah hierarki didalam rancangan desain tersebut, seperti warnanya saja yang cukup shocking dan eye catching ataupun image yang menarik. Tujuan layout adalah menampilkan gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang tepat dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.

2.3.1.2.1 Grid System

Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen - elemen visual dalam sebuah ruang. Grid system digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid system seorang desainer dapat membuat sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari komposisi

(8)

yang sudah diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid system dalam desain adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif.

2.3.1.2.2 The Golden Section

Sebelum membuat grid, desainer memerlukan sebuah halaman untuk meletakannya. Di bidang seni, Golden Section menjadi dasar pembuatan ukuran kertas dan prinsip tersebut dapat digunakan untuk menyusun keseimbangan sebuah desain. Golden section sudah ditemukan sejak jaman kuno untuk menghadirkan proporsi yang sangat sempurna.

Membagi garis dengan perbandingan rasio 8:13 berarti bahwa jika garis yang lebih panjang dibagi dengan garis yang lebih pendek hasilnya akan sama dengan pembagian garis utuh sebelum dipotong dengan garis yang panjang sebelumnya.

Golden Section juga dikenal dengan istilah bilangan Fibonacci yaitu bilangan deret yang setiap bilangannya adalah hasil jumlah dari dua bilangan sebelumnya dan dimulai dari nol. 0 1 1 2 3 5 8 13 21 34 55 89 144 233 377, Mempunyai rasio yang sama dengan Golden Section yaitu 8 : 13. Bilangan ini sering dipakai dalam pengukuran arsitektur, seni huruf, dan layout.

2.3.1.1.3 Symmetrical Grid

Grid simetris, halaman kanan berkebalikan dengan persis seperti bayangan cermin dari halaman kiri. Memberikan dua margin yang baik maupun margin luar atau dalam. Untuk menjaga proporsi, margin luar memiliki bidan yang lebih lebar. Dipelopori oleh Jan Tschichold (1902 - 1974) Seorang typhografer dari Jerman didasari ukuran halaman proporsi 2:3.

(9)

2.3.1.3 Teori Warna

Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subyektif/psikologis merupakan bagian dari pengalaman indera pengelihatan. Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian ya ng sempit dari gelombang elektromagnetik.

Cahay

a yang dapat ditangkap indera manusia mempunyai panjang gelombang 380 sampai 780 nanometer. Cahaya antara dua jarak nanometer tersebut dapat diurai melalui prisma kaca menjadi warna-warna pelangi yang disebut spectrum atau warna-warna cahaya, mulai berkas cahaya warna ungu, violet, biru, hijau, kuning, jingga, hingga merah. Di luar cahaya ungu /violet terdapat gelombang-gelombang ultraviolet, sinar X, sinar gamma, dan sinar cosmic. Di luar cahaya merah terdapat gelombang / sinar inframerah, gelombang Hertz, gelombang Radio pendek, dan gelombang radio panjang, yang banyak digunakan untuk pemancaran radio dan TV.

Proses terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke mata (retina) kita hingga terlihatlah warna. Benda berwarna merah karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan warna merah dan menyerap warna lainnya. Benda berwarna hitam karena sifat pigmen

(10)

benda tersebut menyerap semua warna pelangi. Sebaliknya suatu benda berwarna putih karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua warna pelangi. Sebagai bagian dari elemen tata rupa, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain. Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas.

dikatakan oleh Henry Dreyfuss , bahwa warna digunakan dalam simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut . Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat. Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu.

2.3.1.3.1 Definisi Karakter lewat warna

Warna juga mendefinisikan karakter seseorang secara umum, seperti warna-warna berikut :

- Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi).

- Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian.

- Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik.

- Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup), panas membara, peringatan, penyerangan, cinta.

- Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan kebahagiaan, keceriaan dan hati-hati

(11)

- Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan.

- Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru, identik dengan pertumbuhan dalam lingkungan,pasukan perdamaian,kepuasan

- Pink, warna yang identik dengan wanita, menarik/cantik, gulali

- Orange, warna yang identik dengan musim gugur, penuh kehangatan, halloween.

- Coklat, warna yang mengesankan hangat, identik dengan musim gugur, kotor, bumi

- Ungu, warna yang identik dengan kesetiaan, kepuasan, Barney (tokoh boneka berwarna ungu).

2.3.1.3.2 Prang System

Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 atau disebut juga sebagai atribut warna meliputi :

- Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb. - Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang

gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.

- Saturation/Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.

Selain Prang System terdapat beberapa sistem warna lain yakni, CMYK atau Process Color System, Munsell Color System, Ostwald Color System, Schopenhauer/Goethe

(12)

Weighted Color System, Substractive Color System serta Additive Color/RGB Color System. Diantara bermacam sistem warna diatas, kini yang banyak dipergunakan dalam industri media visual cetak adalah CMYK atau Process Color System yang membagi warna dasarnya menjadi Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Sedangkan RGB Color System dipergunakan dalam industri media visual elektronika.

2.3.1.4 Teori Tipografi

Tipografi adalah suatu proses untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak, oleh karena itu menyusun meliputi merancang bentuk huruf cetak hingga merangkainya dalam sebuah komposisi yang tepat untuk memperoleh suatu efek tampilan yang dikehendaki. Huruf cetak memang huruf yang akan di cetakan pada suatu media tertentu.

Lazlo Moholy berpendapat bahwa tipografi adalah alat komunikasi. Oleh karena itu, tipografi harus bisa berkomunikasi dalam bentuknya yang paling kuat, jelas (clarity), dan terbaca (legibility). Eksekusi terhadap desain tipografi dalam merancang desain grafis pada aspek legibility akan mencapai hasil yang baik bila melalui proses investigasi terhadap makna naskah, alasan - alasan kenapa naskan harus dibaca, serta siap yang membacanya.

(13)

Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari jaman dimana ramai penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus. Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa.

Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.

Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.

Ada berbagai cara pendekatan untuk memperdalam ilmu maupun wawasan mengenai ilmu tentang huruf.

• Melalui pengenalan sejarah tentang huruf • Mengenali anatomi bentuk huruf

• Mengenali jenis huruf

• Membandingkan ciri masing - masing bentuk huruf • Mempelajari tata letak huruf

• Mempelajari komposisi penggabungan huruf • Mempelajari ilmu warna

(14)

• Mempelajari ciri bentuk huruf dengan emosi pesan yang hendak disampaikan

Huruf terdiri dari bagian - bagian yang secara ilmiah memiliki nama. Masing - masing bagian tersebut memiliki fungsi spesifik dalam ilmu tipografi. Oleh karena itu, para ahli mengelompokan jenis - jenis desain hiruf sesuai ciri masing - masing bagian tersebut. Ciri - Ciri huruf sesuai dengan anatominya, yaitu:

• Oldstyle • Modern • Slab Serif • Sans Serif

2.3.1.4.1 Oldstyle

Huruf - Huruf Oldstlye diciptakan dalam periode tahun 1470 ketika muncul huruf Venetian buatan seniman Venice, Aldin ciptaan Aldus Manutius dari Itali, dan Caslon di Jerman. Periode Oldstlye berakhir di akhir abad ke-16 dengan munculnya periode transisi berupa karya John Barkerville yang mnejembatani periode berikutnya.

Beberapa font yang dapat dikategorikan ke dalam kelompok Oldsyle adalah Bembo, Bauer text, CG Cloister, ITC Usherwood, Claren-don, Garamond, Goudy Oldstlye, Palatino (Palmspring), dll.

(15)

2.3.1.4.2 Modern

Dimulai pada abad ke-18 ketka Giambastita Bodoni menciptakan karya-karyanya yang kita kenal sebagai font Bodoni (dengan anggota keluarga font yang cukup banyak) hingga sekarang. Periode ini cukup panjang hingga abad ke-20 dan jumlah karya - karya typeface yang sudah semakin banyak.

Font yang termasuk dalam kelompok Modern tersebut diantaranya adalah Bodoni, Bauer Bodoni, Didot, Torino, Auriga, ITC Fenice, Linotype Modern, Walbaum Book, ITC Zapf Book, Bookman, Cheltenham, Melior, dll.

2.3.1.4.3 Slab Serif

Kelompok Slab Serif ditandai dengan bentuk serif yang tebal, bahkan sangat tebal. Masa kemunculan jenis huruf ini bervariasi dan ikut menandai huruf - huruf yang berfungsi lebih tepat untuk menarik perhatian, yaitu sebagai Header.

Gambar 2. 10 Bodoni MT Condensed salah satu contoh huruf kelompok modern

(16)

Contoh - contoh huruf slab serif antara lain Boton, Aachen, Calvert, Lubalin Graph, Memphis, Rockwell, Serifa, Clarendon, Stymie, dll.

2.3.1.4.4 Sans Serif

Sans Serif adalah huruf tanpa serif (kait di ujung). Pertama kali jenis huruf tersebut diciptakan oleh Williams Caslon IV (turunan William Caslon pencipta font Caslon di ero Oldstyle) pada tahun 1816. Pada awla kemunculannya, jenis font ini disebut Grotesque karena pada zaman itu bentuk huruf tanpa serif itu dirasa aneh dan unik (grotesque artinya aneh). Hingga kini, orang Inggris masih suka menyebut huruf tanpa serif dengan istilah Grotesques.

Contoh - contoh huruf sans serif, antara lain Franklin gothic, Akzident grotesk, Helvetica, Univers, Formata, Avant Garde, Gill Sans, Futura, Optima, dll.

2.3.1.5 Teori Publikasi

Menurut Simon Jennings, publiaksi adalah industry yang mendukung desain buku. Arti kata publikas adalah untuk menyatakan ide - ide atau gagasan - gagasan di depan umum, secara terbuka dan membuat ide - ide atau gagasan tersebut diketahui secara umum. Ada enam unsur yang berpengaruh dalam mendesain layout sebuah publikasi, yaitu format, grid, tipografi, warna, sampul buku dan imajinasi. Dalam mendesain suatu publikasi terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :

(17)

o Format

Sistem rancangan untuk setiap edisi menentukan penampilan buku, meliputi logo, rancangan cover, ukuran buku, kop perusahaan dan jenis kertas yang digunakan dalam perancangan.

o Formula

Pendekatan buku pada kandungan editorialnya, meliputi huruf, penyajian artikel, gaya fotografi dan seluruh ilustrasi

o Frame

Standar halaman, seperti margin, gutter (margin untuk sisi yang akan dijilid). Penetapan stand margin akan menciptakan konsistensi bentuk buku dari edisi berikutnya yang akan dimunculkan.

o Function

Apa yang ingin dicapai sebuah buku dan apa pesan yang ingin disampaikan di dalam buku yang akan diterbitkan

2.4 Kompetitor

2.4.1 Jane’s All World Military Aircraft series

Gambar 2. 14 Jane’s All The World Aircraft 2002 - 2003

Gambar 2. 13 Jane’s Air Forces Of The World

(18)

2.4.2 Air Force Military Guide

Gambar 2. 16 Buku History Of U.S Air Force buataun studio kreatif Banga

Gambar 2. 15 Israeli Air Force buatan studio kreatif di Israel

Gambar 2. 18 Air Collection : Japanese Military Aircraft

Gambar 2. 17 Supermarine Spitsfire, buku buata A&T publisher di Inggris

(19)

2.5 T.O.W.S

• Threats : Keberadaan buku import yang mendapati semua

konten, dan desain bagus.

• Opportunity : Belum adanya buku tentang MILITARY GUIDE TNI - AU. Buku katalog pesawat tempur dipunyai TNI - AU masih sedikit, Masih banyaknya buku lokal sosial politik bertemakan militer.

• Weakness : Masih belum dapat bersaing dengan buku import

pada dasar konten (Pesawat tempur tni sendiri berasal dari negara asing). Mindset pembaca di Indonesia adalah buku import lebih bagus dari buku lokal.

• Strengths : Mempunyai bentuk desain yang baru, dan konten

(20)

Gambar

Gambar 2. 2 Buku Bakti TNI – AU  1946 - 2003
Gambar 2. 7 Warna Substraktif
Gambar 2. 8 Perbedaan CMYK dan RGB
Gambar 2. 9 Goudy Oldstyle, Contoh Huruf kategori Oldstyle
+5

Referensi

Dokumen terkait

sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas orang lain, diancam karena pembunuhan berencana dengan pidana mati atau dengan pidana seumur hidup, atau

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional dan lingkungan kerja fisik memiliki pengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap kinerja pegawai,

Berdasarkan persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi volatilitas harga saham dan mengacu pada penelitian tersebut maka penulis

Serta tak lupa sholawat serta salam atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi Kebijakan

Subandi dan Marwoto (2008) menjelaskan mengenai potensi yang dimiliki oleh limbah tanaman kacang-kacangan, termasuk limbah kacang hijau, baik secara kuantitas

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui tentang pengaruh profitabilitas, keputusan pendanaan, keputusan investasi, dan kebijakan dividen terhadap nilai

Sedangkan manfaatnya adalah mempercepat dalam proses pembuatan laporan penggajian perbulan dari sistem manual ke sistem komputerisasi yang akan mempermudah pekerjaan dan

anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak. Wujud relasi itu apakah hubungan itu penuh kasih sayang dan pengertian, ataukah diliputi oleh kebencian,