• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan media audio-visual.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan media audio-visual."

Copied!
321
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Rahmawati, Laura Yuniar. 2013. Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan Media Audio-Visual. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Kata kunci: motivasi, prestasi, media audio-visual

Tujuan penelitian ini adalah 1) meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan media pembelajaran audio-visual dan 2) meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan media pembelajaran audio-visual. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang berlangsung selama satu siklus yang terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Penelitian ini didorong oleh pengalaman lapangan keterbatasan guru dalam menerapkan media pembelajaran selain media buku pelajaran dan lembar kerja siswa dari salah satu penerbit padahal sekolah sudah memiliki sarana untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Hal tersebut diduga mengakibatkan kurangnya motivasi belajar siswa yang berdampak juga pada kurangnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Peneliti menggunakan media audio-visual berupa slide powerpoint dan video untuk mengatasi masalah kurangnya motivasi dan prestasi belajar siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk mengetahui motivasi belajar siswa, lembar kerja siswa dan soal evaluasi siswa yang terdiri dari 13 soal pilihan ganda dan 5 uraian untuk mengetahui prestasi belajar siswa serta didukung dengan wawancara dan observasi.

(2)

ABSTRACT

Rahmawati, Laura Yuniar. The Increase of Motivation and Social Science Learning Achievement of Students Class VB SD Kanisius Sengkan Using Media of Audio-Visual. Thesis. Yogyakarta: Teacher’s Training and Education Faculty, Sanata Dharma University.

Key words: motivation, achievement, media of audio-visual

This research was aimed to 1) increase the motivation of students class VB SD Kanisius Sengkan in learning Social Science using media of audio-visual and 2) increase the learning achievement of students class VB SD Kanisius Sengkan in learning Social Science using media of audio-visual. The subjects of this research were the students class VB SD Kanisius Sengkan. This research was a Class Action Research that lasted for one cycle that included the steps of planning, action, observation, and reflection.

This research was conducted since there was a limited experience of the teachers in applying the learning media provided by the school to be used as the

learning media despite the textbooks and student’s work sheet from one publisher. It

caused the students lack of motivation in learning Social Science. Consequently, the students did not achieve well in Social Science. The researcher used a media of audio-visual in the form of power point slide and video to overcome those two

student’s problems. The data were collected by distributing questionnaires to find out

the student’s learning motivation, student’s work sheet, and student’s evaluation test

that consisted of 13 multiple choice questions and 5 essay questions to find out the

student’s learning achievement, supported by interviews and observation.

(3)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VB SD KANISIUS SENGKAN

DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Laura Yuniar Rahmawati

NIM : 091134024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VB SD KANISIUS SENGKAN

DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Laura Yuniar Rahmawati

NIM : 091134024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”

(Filipi 4:13)

“Positif, gembira dan semangat!”

Skripsi ini kupersembahkan kepada:  Tuhan Yesus Juru Selamatku.

 Bunda Maria, Bunda Penolong Abadi.

 Orangtuaku:

Agustinus Mujiwad & Alm. Theresia Markurul.

 Kakak-kakakku:

Alm. Benedictus Rahayu P. N., H. Y. Dwi

Cahyono B. P., Cornelius Tri Setyo I., & Albertus

Wasana P. R.

 Adikku:

Leonardus Advent B. P.

 Alm. Pakdhe St. Soekarli, Alm. Budhe M. M. Sunarti, & Alm. Budhe F. Markini.

 Kakak iparku Fransinety Ivone Merung & keponakanku Faustina Fiorenza Novena Putri.

 Dosen pembimbingku:

E. Catur Rismiati, S. Pd., M. A., Ed. D., &

Eny Winarti, S. Pd., M. Hum., Ph. D.

 Teman-teman, motivator dalam menyelesaikan skripsiku: Eka, Lely, Iik, Feli Vita, Hema, Hans,

(8)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Oktober 2013

Penulis,

(9)

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Laura Yuniar Rahmawati

Nomor Mahasiswa : 091134024

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VB SD KANISIUS SENGKAN

DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma baik untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu ijin dari saya atau memberi royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 24 Oktober 2013

Yang menyatakan,

(10)

vii

ABSTRAK

Rahmawati, Laura Yuniar. 2013. Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan Media Audio-Visual. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Kata kunci: motivasi, prestasi, media audio-visual

Tujuan penelitian ini adalah 1) meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan media pembelajaran audio-visual dan 2) meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan media pembelajaran audio-visual. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang berlangsung selama satu siklus yang terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Penelitian ini didorong oleh pengalaman lapangan keterbatasan guru dalam menerapkan media pembelajaran selain media buku pelajaran dan lembar kerja siswa dari salah satu penerbit padahal sekolah sudah memiliki sarana untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Hal tersebut diduga mengakibatkan kurangnya motivasi belajar siswa yang berdampak juga pada kurangnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Peneliti menggunakan media audio-visual berupa slide powerpoint dan video untuk mengatasi masalah kurangnya motivasi dan prestasi belajar siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk mengetahui motivasi belajar siswa, lembar kerja siswa dan soal evaluasi siswa yang terdiri dari 13 soal pilihan ganda dan 5 uraian untuk mengetahui prestasi belajar siswa serta didukung dengan wawancara dan observasi.

(11)

viii

ABSTRACT

Rahmawati, Laura Yuniar. The Increase of Motivation and Social Science Learning Achievement of Students Class VB SD Kanisius Sengkan Using Media of Audio-Visual. Thesis. Yogyakarta: Teacher’s Training and Education Faculty, Sanata Dharma University.

Key words: motivation, achievement, media of audio-visual

This research was aimed to 1) increase the motivation of students class VB SD Kanisius Sengkan in learning Social Science using media of audio-visual and 2) increase the learning achievement of students class VB SD Kanisius Sengkan in learning Social Science using media of audio-visual. The subjects of this research were the students class VB SD Kanisius Sengkan. This research was a Class Action Research that lasted for one cycle that included the steps of planning, action, observation, and reflection.

This research was conducted since there was a limited experience of the teachers in applying the learning media provided by the school to be used as the

learning media despite the textbooks and student’s work sheet from one publisher.

It caused the students lack of motivation in learning Social Science. Consequently, the students did not achieve well in Social Science. The researcher used a media of audio-visual in the form of power point slide and video to

overcome those two student’s problems. The data were collected by distributing questionnaires to find out the student’s learning motivation, student’s work sheet, and student’s evaluation test that consisted of 13 multiple choice questions and 5 essay questions to find out the student’s learning achievement, supported by

interviews and observation.

Based on the results of the research, it could be concluded that the motivation to learn Social Science of students class VB SD Kanisius Sengkan could increase when the media of audio-visual was used. It was the case with the

(12)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas segala

kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VB SD

Kanisius Sengkan dengan Media Audio-Visual”. Skripsi ini disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai

pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam proses penyusunan

skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. E. Catur Rismiati., S.Pd., M.A., Ed. D., selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen

Pembimbing I yang telah menjadi motivator, berbagi pengalaman kehidupan

sebagai berkat Tuhan yang luar biasa dan fasilitator penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

4. Eny Winarti, S. Pd., M. Hum., Ph. D., selaku Dosen Pembimbing II yang

telah mensharingkan pengalaman hidup, semangat dan penguatan untuk

membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.

5. M. Sri Wartini, selaku kepala SD Kanisius Sengkan yang telah memberikan

ijin penelitian di kelas VB SD Kanisius Sengkan.

6. Kensi Jati Hananingrum, S.Pd, selaku guru mata pelajaran IPS kelas V SD

Kanisius Sengkan yang telah berkenan untuk berkolaborasi dengan penulis,

memberikan waktu, tenaga, pikiran, semangat dan ijin penelitian di kelas VB

SD Kanisius Sengkan.

7. Siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan yang telah bersedia menjadi subjek

(13)

x

8. Kedua orangtuaku, Bapak Agustinus Mujiwad dan Alm. Ibu Theresia

Markurul (Ibu yang selalu menyertaiku tak terbatas ruang dan waktu) yang

memberikan doa, dukungan dan cinta yang tak bersyarat perantara kasih-Nya

di dunia, untuk keselamatan dan keberhasilan putrinya.

9. Keempat kakakku Alm. Benedictus Rahayu P. N., H. Y. Dwi Cahyono B. P.,

Cornelius Tri S. I., dan Albertus Wasana. P. R, adikku Leonardus Advent B.

P. yang telah memberikan doa, dukungan dan semangat dengan cinta yang

tulus, kalian semua adalah pandawa lima bagiku.

10.Kakak iparku Fransinety Ivone Merung dan keponakanku tercinta Faustina

Fiorenza Novena Putri yang telah memberikan doa, dukungan, semangat dan

keceriaan.

11.Alm. Pakdhe St. Soekarli, Alm. Budhe M. M. Sunarti dan Alm. Budhe F.

Markini yang telah memberikan doa, dukungan dan arti hidup ini di dunia.

12.Sahabat-sahabat terbaikku Eka, Dian, Mukti dan Stevani, terimakasih untuk

hadiah ulangtahunnya (blazer), serta teman-teman kuliah kelas C PGSD ’09 yang telah mendukung dalam doa dan senantiasa memberi keceriaan,

semangat serta memberikan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

13.Teman-teman seperjuangan keluarga payung PTK (Lely, Uswa, Vita, Galih,

I’ik, Hans, Eka, Ipin, Primandani, Vivin, Puje, Novita, Hema, Wahyu, Dien,

Prima, Nurvita, Endah dan Lia) yang telah memberikan bantuan sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

14.Teman-teman kost Gg. Trembuku No. 1 yang telah menjadi keluarga selama

penulis menjalani dan menyelesaikan studi.

15.Terimakasih untuk temanku, Tyas yang telah membantu penulis mencari dan

mengajarkan program Windows Movie Maker sehingga media audio-visual

dalam skripsi ini pun dapat terealisasi.

16.Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis, yang telah

membantu, memberikan dukungan, semangat, doa, dan inspirasi hingga

(14)

xi

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu penulis mengharapkan masukan, saran, dan kritik yang membangun

demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca.

Yogyakarta, 24 Oktober 2013

Penulis,

(15)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 8

1.3 Rumusan Masalah ... 8

1.4 Tujuan Penelitian ... 9

1.5 Manfaat Penelitian ... 9

(16)

xiii BAB II TINJAUAN LITERATUR

2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Media Audio-Visual ... 11

2.1.2 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 13

2.1.2.1 Hakikat dan Tujuan IPS ... 13

2.1.2.2 Pengertian IPS ... 15

2.1.2.3 Tujuan Mata Pelajaran IPS ... 16

2.1.3 Motivasi ... 17

2.1.3.1 Pengertian Motivasi ... 17

2.1.3.2 Jenis Motivasi ... 18

2.1.3.3 Indikator Motivasi ... 18

2.1.4 Prestasi Belajar ... 19

2.1.4.1 Pengertian Prestasi Belajar ... 20

2.1.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar 21 2.1.5 Teori Belajar Menurut Gagne ... 21

2.2 Penelitian-penelitian yang Relevan ... 22

2.3 Kerangka Berpikir ... 25

2.4 Hipotesis Tindakan ... 27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 28

3.2 Setting Penelitian... 30

3.2.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

(17)

xiv

3.2.3 Objek Penelitian ... 30

3.3 Rencana Tindakan ... 30

3.3.1 Persiapan ... 30

3.3.2 Rencana Tindakan Setiap Siklus ... 31

3.4 Indikator dan Pengukuran Keberhasilan ... 34

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.5.1 Observasi ... 36

3.5.2 Wawancara ... 36

3.5.3 Kuesioner ... 37

3.5.4 Dokumentasi ... 37

3.6 Instrumen Penelitian ... 37

3.6.1 Non Tes ... 38

3.6.2 Tes... 41

3.7 Instrumen Pengumpulan Data ... 41

3.8Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 42

3.8.1 Validitas ... 43

3.8.2 Reliabilitas ... 44

3.8.3 Uji Validitas dan Reliabitas Instrumen ... 45

3.8.3.1 Uji Validitas Instrumen Pembelajaran ... 45

3.8.3.2 Uji Validitas Instrumen Pengumpulan Data... 51

3.8.3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal ... 57

3.8.4 Indeks Kesukaran (IK) Soal ... 62

(18)

xv

3.9.1 Analisis Data Motivasi Siswa... 66

3.9.2 Analisis Data Prestasi ... 72

3.9.2.1 Tes ... 72

3.9.2.2 Non Tes ... 73

3.10 Jadwal Penelitian ... 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 75

4.1.1 Paparan Kegiatan Siklus I ... 75

4.1.1.1 Perencanaan ... 75

4.1.1.2 Tindakan ... 77

4.1.1.3 Observasi ... 78

4.1.1.4 Refleksi ... 80

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I ... 81

4.1.2.1 Kualitas Proses Pembelajaran ... 82

4.1.2.2 Kualitas Hasil Pembelajaran ... 90

4.2 Pembahasan ... 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 108

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 109

5.3 Saran ... 111

DAFTAR REFERENSI ... 112

(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Indikator Keberhasilan ... 34

Tabel 2. Lembar Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum Validasi ... 38

Tabel 3. Lembar Kuesioner Motivasi Belajar Setelah Validasi ... 40

Tabel 4. Variabel Penelitian dan Pengumpulan Data ... 42

Tabel 5. Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 46

Tabel 6. Hasil Validasi dan Penilaian Silabus ... 49

Tabel 7. Hasil Validasi RPP ... 50

Tabel 8. Validasi Lembar Kerja Siswa ... 51

Tabel 9. Kisi-kisi Kuesioner Motivasi untuk Validitas Empiris ... 55

Tabel 10. Instrumen Penilaian Kuesioner Motivasi ... 56

Tabel 11. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Motivasi ... 57

Tabel 12. Kisi-kisi Kuesioner Hasil Validitas Empiris ... 58

Tabel 13. Kisi-kisi Soal Evaluasi untuk Validitas Empiris ... 59

Tabel 14. Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda ... 61

Tabel 15. Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Uraian ... 62

Tabel 16. Kisi-kisi Soal Evaluasi ... 62

Tabel 17. Kualifikasi IK ... 64

Tabel 18. Kisi-kisi IK Item Soal ... 65

Tabel 19. Kriteria Perhitungan Kuesioner ... 67

Tabel 20. Acuan PAP Tipe 1 ... 67

Tabel 21. Perhitungan Indikator 1 ... 68

(20)

xvii

Tabel 23. Perhitungan Indikator 2 ... 70

Tabel 24. Batas Nilai Indikator 2 ... 70

Tabel 25. Perhitungan Indikator 3 ... 71

Tabel 26. Batas Nilai Indikator 3 ... 71

Tabel 27. Jadwal Penelitian ... 74

Tabel 28. Hasil Kuesioner Indikator 1 ... 82

Tabel 29. Hasil Kuesioner Indikator 2 ... 84

Tabel 30. Hasil Kuesioner Indikator 3 ... 85

Tabel 31. Rangkuman Perhitungan Indikator Motivasi ... 86

Tabel 32. Hasil Prestasi Belajar Siswa ... 91

Tabel 33. Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I ... 92

(21)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Penelitian yang Relevan ... 25

Gambar 2. Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart ... 29

Gambar 3. Grafik Hasil Peningkatan Motivasi Belajar Siswa ... 89

Gambar 4. Grafik Hasil Peningkatan Siswa yang Lulus KKM ... 94

Gambar 5. Hasil Diskusi Siswa ... 97

Gambar 6. Kegiatan Awal Pembelajaran ... 99

Gambar 7. Kegiatan Menyimak Video ... 99

Gambar 8. Kegiatan Diskusi Kelompok ... 100

Gambar 9. Kegiatan Presentasi Kelompok ... 101

Gambar 10. Kegiatan Refleksi ... 101

Gambar 11. Hasil Diskusi Kelompok 1 ... 103

Gambar 12. Hasil Diskusi Kelompok 2 ... 104

Gambar 13. Hasil Diskusi Kelompok 3 ... 105

Gambar 14. Cuplikan Video ... 106

(22)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Pembelajaran Sebelum Validasi ... 115

Lampiran 2. Instrumen Pembelajaran Setelah Validasi ... 178

Lampiran 3. Instrumen Penelitian Sebelum Validasi ... 225

Lampiran 4. Instrumen Penelitian Setelah Validasi ... 227

Lampiran 5. Contoh-contoh Hasil Pekerjaan Siswa ... 229

Lampiran 6. Contoh Rubrik Penilaian Afektif, Psikomotor ... 239

Lampiran 7. Hasil Perhitungan IK,Validasi Kuesioner & Soal Evaluasi ... 243

Lampiran 8. Hasil Validasi Instrumen Pembelajaran ... 248

Lampiran 9. Daftar Nilai Siswa pada Kondisi Awal ... 264

Lampiran 10. Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa pada Kondisi Awal .... 270

Lampiran 11. Surat Ijin Penelitian ... 279

Lampiran 12. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ... 280

(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan terdapat enam hal yang akan diuraikan oleh peneliti.

Enam hal yang diuraikan dalam bagian pendahuluan adalah latar belakang masalah,

batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi

operasional.

1.1 Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah bidang studi yang multi disiplin, terdiri dari

beberapa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora (Humanities), yang

mempelajari interaksi manusia dengan alam dan lingkungan masyarakat (Suderadjat,

2004: 49) sedangkan pengertian IPS yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai

dari SD/ MI/ SDLB sampai SMP/ MTs/ SMPLB. Ada 4 hal yang dikaji dalam IPS

yaitu seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu

sosial. Pada jenjang SD/ MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah,

sosiologi, ekonomi melalui mata pelajaran IPS peserta didik dapat menjadi warga

Negara yang bertanggung jawab dan cinta damai (KTSP, 2007: 237).

Menurut Sumaatmadja (2006) tujuan pendidikan IPS adalah “membina anak didik

(24)

kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara.”

Pernyataan tujuan pendidikan IPS yang dikemukakan oleh Sumaatmadja merupakan

cakupan pendidikan IPS. Sedangkan tujuan mata pelajaran IPS dalam KTSP (2007)

yaitu agar peserta didik; “1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan

kehidupan masyarakat dan lingkungannya, 2) memiliki kemampuan dasar untuk

berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan

keterampilan dalam kehidupan sosial, 3) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap

nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja

sama, dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional

dan global.”

Berdasarkan tujuan mata pelajaran IPS dalam KTSP, subyek dari kegiatan

pembelajaran IPS adalah peserta didik. Namun, pada kenyataannya seperti yang

diungkapkan oleh Sukmadinata (2007) bahwa konsep mengajar adalah proses

menyampaikan materi pelajaran yang menempatkan siswa sebagai objek yang harus

menguasai materi pelajaran. Siswa dianggap sebagai individu yang belum memahami

apa yang harus dipahami, sehingga melalui proses pengajaran mereka dituntut

memahami segala sesuatu yang diberikan guru. Sepaham dengan Sukmadinata,

Sanjaya (2007) berpendapat bahwa dalam perkembangan selanjutnya, mengajar

diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada

siswa. Pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek kognitif (pengetahuan)

relatif mengutamakan eksplorasi pada salah satu segi siswa semata dalam artian

(25)

mengakibatkan prestasi siswa kurang optimal karena siswa hanya sebagai penerima

informasi atau pengetahuan dari guru dan berkembang secara aspek kognitif saja.

Berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dengan guru mata pelajaran IPS

kelas VB di SD Kanisius Sengkan pada tanggal 20 September 2012, terungkap bahwa

beliau kesulitan dalam mengajarkan mata pelajaran IPS yang berkaitan dengan fakta

(peristiwa) (Kensi Jati, komunikasi pribadi, 20 September 2012). Lebih lanjut, guru

mengungkapkan bahwa masalah yang dihadapi beliau adalah pada keterbatasan guru

dalam merangkai serta menerapkan media pembelajaran selain media buku pelajaran

dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dari salah satu penerbit. Padahal di sekolah sudah

terdapat fasilitas ruang Baca sekaligus ruang Audio-Visual dengan 1 (satu) viewer

yang tergantung di langit-langit ruangan, laptop dan 2 (dua) viewer yang terdapat di

lemari ruang Guru yang dapat digunakan sebagai sarana dan media pembelajaran.

Namun pada kenyataannya sarana dan media pembelajaran yang ada jarang

digunakan oleh guru dan perawatannya pun kurang diperhatikan terbukti dengan

viewer yang ada di ruang Baca sekaligus ruang Audio-Visual tersebut dijadikan

sarang oleh semut. Penerapan media pembelajaran yang sudah tersedia di sekolah

jarang digunakan oleh guru dengan alasan bahwa menggunakan media itu repot dan

memerlukan persiapan. Hal ini dipertegas oleh alasan beliau yang bertindak juga

sebagai wali kelas VI yang memiliki keterbatasan waktu sehingga sulit untuk

mempersiapkan media pembelajaran selain buku pelajaran IPS dan LKS.

Guru kesulitan dalam mengajarkan materi pembelajaran dan belum digunakannya

(26)

siswa sulit memahami materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru. Hal ini

berdampak pada prestasi yang diperoleh oleh siswa dan dibuktikan dengan

dokumentasi data nilai IPS yang peneliti peroleh dari guru. Nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) mata pelajaran IPS kelas V SD Kanisius Sengkan tahun 2012/2013

adalah 68. Siswa dikategorikan tuntas jika mencapai nilai 68 atau lebih. Berdasarkan

data nilai IPS dari guru untuk nilai ulangan harian IPS I di semester ganjil tahun

pelajaran 2012/2013 jumlah siswa yang sudah mencapai KKM atau lebih ada 17 dari

32 siswa, dengan persentase 53,12% dan rata-rata nilai ulangan harian IPS I adalah

65,31 (lampiran 9 halaman 264). Pada ulangan harian IPS II di semeseter ganjil tahun pelajaran 2012/2013 diperoleh data jumlah siswa yang sudah mencapai KKM atau

lebih ada 13 dari 32 siswa, dengan persentase 40,63% dan rata-rata nilai ulangan

harian IPS II adalah 59,56 (lampiran 9 halaman 266) Hasil Ujian Tengah Semester

(UTS) pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 diperoleh informasi jumlah

siswa yang sudah mencapai KKM atau lebih ada 18 dari 32 siswa, dengan persentase

56,25% dan rata-rata nilai UTS IPS adalah 67,91 (lampiran 9 halaman 268).

Berdasarkan seluruh data nilai tersebut, rata-rata presentase jumlah siswa yang sudah

mencapai KKM atau lebih pada mata pelajaran IPS adalah 50% dan rata-rata nilai IPS

adalah 64,26.

Selanjutnya peneliti melakukan observasi di kelas untuk melengkapi data yang

diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil observasi

aktivitas guru dan siswa dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) IPS di kelas VB SD

(27)

motivasi belajar pada mata pelajaran IPS terlihat pada sebagian siswa yang tidak

menunjukkan indikator siswa termotivasi. Indikator siswa termotivasi belajar adalah

1) memiliki keinginan belajar, 2) ulet dalam menghadapi tugas, dan 3) memiliki

tujuan belajar (Aritonang 2008; Sardiman 2001: 18). Keinginan belajar siswa

terhadap pelajaran IPS masih relatif rendah. Hal ini terbukti saat dimulainya

pembelajaran IPS, sebagian besar siswa laki-laki mengobrol kemudian yang lainnya

ikut mengobrol juga dan ada satu siswa laki-laki yang berjalan-jalan di kelas ketika

guru mulai menjelaskan materi pelajaran. Keuletan siswa dalam menghadapi tugas

pun relatif rendah. Hal ini terbukti ketika guru memberikan tugas memberikan LKS

8 siswa mengeluh malas mengerjakan. Selama PBM IPS di kelas guru menggunakan

metode ceramah untuk menjelaskan materi yang ada di buku pelajaran yang dimiliki

siswa. Apabila siswa sudah tidak memperhatikan penjelasan guru maka guru akan

menegur siswa untuk diam. Hal ini membuktikan bahwa siswa belum memiliki tujuan

belajar karena mereka diam jika ditegur oleh guru.

Di akhir aktivitas pembelajaran, guru memberikan tugas kelompok untuk

membuat slide powerpoint. Pembagian kelompok dilakukan guru dengan

penghitungan dari 1 sampai 7 dan dimulai dari barisan depan ke arah kanan dan

berlanjut sampai ke barisan belakang. Ada 3 siswa, 1 siswa perempuan di barisan

belakang dan 2 siswa laki-laki di barisan depan, yang sudah mulai menghitung.

Ketika guru mulai memberikan pengarahan tentang tugas kelompok yang harus siswa

lakukan, siswa mulai memberikan pertanyaan kepada guru. Hal ini dibuktikan dengan

(28)

depan?” Dan ada pula yang bertanya:”Bu, saya boleh membuat powerpoint-nya di

Lab. Komputer pas istirahat?”. Guru pun menjawab pertanyaan siswa:”Boleh, tapi

minta ijin dulu sama Bu Tyas ya.” (Bu Tyas adalah guru mata pelajaran Teknologi

dan Informasi Komputer). Hasil observasi ini menunjukkan bahwa siswa memiliki

keinginan belajar, ulet menghadapi tugas dan memiliki tujuan belajar bila

menggunakan media yang menarik perhatian mereka.

Peneliti melakukan penyebaran kuesioner motivasi belajar kepada siswa kelas VB

SD Kanisius Sengkan pada tanggal 11 Maret 2013. Kuesioner meliputi tiga indikator

motivasi belajar yaitu memiliki keinginan belajar, ulet menghadapi tugas dan

memiliki tujuan belajar. Hasil perhitungan kuesioner motivasi belajar IPS siswa kelas

VB SD Kanisius Sengkan pada kondisi awal diperoleh data jumlah siswa yang

memiliki keinginan belajar ada 14 dari 32 siswa, dengan persentase 43,75%, siswa

yang ulet menghadapi tugas ada 17 dari 32 siswa, dengan persentase 53,12% dan

siswa yang memiliki tujuan belajar ada 16 dari 32 siswa, dengan persentase 50%

(lampiran 10 halaman 270).

Pada saat wawancara awal, guru berkeinginan untuk membuat media

pembelajaran berbasis Ilmu Teknologi (IT) agar siswa termotivasi untuk mengikuti

pembelajaran IPS. Menurut Sadiman (2009: 8) ada bermacam peralatan dapat

digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan ajaran kepada siswa melalui

penglihatan dan pendengaran untuk menghindari verbalisme yang masih mungkin

terjadi kalau hanya digunakan alat bantu visual semata. Edgar Dale mengadakan

(29)

abstrak dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu ini. Klasifikasi tersebut

kemudian dikenal dengan nama kerucut pengalaman (cone of experience) dari Edgar

Dale dan pada saat itu dianut secara luas dalam menentukan alat bantu apa yang

paling sesuai untuk pengalaman belajar tertentu .

Hamalik (dalam Arsyad 2009: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan

minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan

bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media

pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan

proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat pembelajaran

berlangsung.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, dokumentasi data nilai, paparan hasil

observasi PBM IPS di kelas yang telah peneliti amati dan hasil perhitungan kuesioner

motivasi belajar serta sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran IPS di kelas VB SD Kanisius Sengkan, maka masalah dalam

penelitian ini dibatasi pada peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS dengan

menggunakan media audio-visual. Peneliti akan menggunakan media audio-visual

untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas VB SD

Kanisius Sengkan Yogyakarta. Peneliti memilih media audio- visual karena selain

membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu

siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,

(30)

Penggunaan media audio-visual telah terbukti meningkatkan motivasi dan prestasi

belajar IPS siswa seperti hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Mukhoyyaroh

(2009) membuktikan bahwa media audio-visual dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa di SDI Wahid Hasyim Selokajang Kabupaten Blitar.

1.2 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti hanya membatasi penelitiannya pada

peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan

dengan Media Audio-Visual.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut :

1.3.1 Bagaimana penggunaan media pembelajaran audio-visual dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VB SD

Kanisius Sengkan?

1.3.2 Bagaimana penggunaan media pembelajaran audio-visual dalam upaya

meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VB SD

(31)

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1.4.1 Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS siswa kelas

VB SD Kanisius Sengkan dengan media pembelajaran audio-visual.

1.4.2 Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS siswa kelas VB

SD Kanisius Sengkan dengan media pembelajaran audio-visual.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain:

1.5.1 Bagi Peneliti

Bagi peneliti, penelitian ini dapat meningkatkan wawasan tentang penggunaan

media pembelajaran audio-visual untuk memotivasi siswa dalam mata

pelajaran IPS.

1.5.2 Bagi Siswa

Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pengalaman

bermakna dalam mempelajari IPS dengan menggunakan media pembelajaran

audio-visual yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar.

1.5.3 Bagi Guru

Bagi rekan guru SD Kanisius Sengkan, penelitian ini bermanfaat untuk

memberikan informasi penerapan media audio-visual untuk meningkatkan

(32)

1.5.4 Bagi Sekolah

Bagi sekolah, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan referensi yang

berarti sebagai bahan kajian untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil

pembelajaran dengan penerapan media audio-visual.

1.6 Definisi Operasional

1.6.1 Media Audio-Visual

Media Audio-Visual adalah alat perantara yang mempunyai unsur gambar dan

suara.

1.6.2 Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah proses psikologis yang dipengaruhi oleh faktor

internal dan eksternal dalam rangka perubahan tingkah laku untuk mencapai

tujuan belajar yang diinginkan.

1.6.3 Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai melalui

(33)

11

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

Bagian tinjauan literatur terdapat empat hal yang diuraikan oleh peneliti.

Empat hal yang diuraikan dalam bagian tinjauan literatur adalah kajian pustaka,

penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis tindakan.

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Media Audio-Visual

Menurut Arsyad (2009: 3) media berasal dari bahasa Latin medius yang

secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Gerlach dan Ely

mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,

materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap (dalam Azhar 2009: 3). Guru,

buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media dalam pengertian media

menurut Gerlach dan Ely. Pengertian tersebut sama dengan yang dikemukakan

oleh Gagne (dalam Sadiman, 2009: 6) yang menyatakan bahwa media adalah

berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya

untuk belajar. Sehingga pengertian media dalam proses belajar mengajar dapat

diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,

memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Sedangkan

Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/ NEA) memiliki

pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak

(34)

Pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru

(teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalnya

gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman

konkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa.

Namun sayang, karena terlalu memusatkan perhatian pada alat bantu visual yang

dipakainya orang kurang memperhatikan aspek disain, pengembangan

pembelajaran (instruction) produksi dan evaluasinya. Dengan masuknya pengaruh

teknologi audio pada sekitar pertengahan abad ke-20, alat visual untuk

mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal

adanya alat audio visual atau audio visual aids (AVA) (Sadiman, 2009: 7).

Audio-visual merupakan sebuah frasa, yakni gabungan kata audio artinya

sesuatu yang bersangkutan dengan pendengaran dan visual artinya sesuatu yang

bersangkutan dengan penglihatan (KBBI, 1990: 56; 1004). Dalam bahasa media,

frasa audiovisual dipakai untuk menyebut tampilan media yang bisa dilihat

sekaligus didengar. Sejalan dengan itu, Suleiman (1982: 11) mengemukakan

bahwa media audio-visual adalah alat yang audible artinya dapat didengarkan dan

visible artinya dapat dilihat. Jika demikian, media audio-visual dalam

pembelajaran dapat diartikan sebagai penyalur pesan atau informasi berupa suara

(dapat didengar) dan gambar (dapat dilihat).

Media audio-visual dapat juga diartikan sebagai suatu media visual yang

disinkronkan dengan media audio, yang sangat memungkinkan terjadinya

komunikasi antara dua arah antar-guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

(35)

bahan-bahan informasi yang terdapat dalam sound slide, kaset, TV dan

sebagainya. Sedangkan Hardware adalah segenap teknis yang memungkinkan

Software dapat dinikmati misalnya: Tape, proyektor, film, slide, dan sebagainya

(Rinanto, 1982: 21).

Jadi, yang dimaksud media audio-visual dalam penelitian ini adalah media

pembelajaran dalam bentuk tampilan slide powerpoint yang memuat lirik dan lagu

perjuangan dan video pembelajaran tentang “Perjuangan Mempertahankan

Kemerdekaan” yang terdiri dari 6 video yang berjudul 1) Peristiwa 10 November

1945 di Surabaya; 2) Pertempuran Ambarawa; 3) Peristiwa Bandung Lautan Api,

4) Peristiwa Medan Area; 5) Agresi Militer Belanda I dan 6) Agresi Militer

Belanda II.

2.1.2 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Berikut ini merupakan penjabaran dari hakikat dan tujuan IPS dan

pengertian IPS.

2.1.2.1 Hakikat dan Tujuan IPS

Ada beberapa istilah asing yang digunakan dalam pendidikan IPS antara

lain Civics, Civics Education (Gross dan Zenely; Allen; Best dalam Al Muchtar,

2007), Social Studies, Social Sciences dan Social Education sering digunakan

secara bergantian, “Social Sciences” sebagai organisasi dari “bodies of

knowledge” mengenai hubungan antar manusia (Wesley dalam Al Muchtar,

2007). Pernyataan tersebut mengungkapkan tentang istilah lain dari pendidikan

(36)

dan tiga istilah yaitu Social Studies, Social Sciences dan Social Education yang

memiliki arti yang sama yaitu Ilmu Sosial.

Bart (dalam Al Muchtar, 2007) menggunakan dan mengartikan istilah

Social Studies” sebagai integrasi dari ilmu-ilmu sosial dan humanitis untuk

kepentingan pendidikan kewarganegaraan (Citizenship Education). Sedangkan

Dufty (dalam Al Muchtar, 2007) menggunakan dan mengartikannya sebagai

program pendidikan dalam rangka sosialisasi “the process of learning to live with

other people.” Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

adanya beberapa istilah dan pengertian yang dikemukakan oleh para pakar

didasarkan atas persepsi dan dasar konseptual dari tradisi dan model setiap

pengembangan kurikulum pada negaranya masing-masing.

Strong (dalam Al Muchtar, 2007) menganggap bahwa:

Analisis filosofis sangat penting dalam mengembangkan dasar pemikiran

konseptual pendidikan IPS. Rumusan konseptual yang paling tepat bagi

kondisi dan kepentingan pendidikan di Indonesia, mesti diangkat dari

realitas kondisi sosial budaya sebagai landasan pengembangan bidang

studi ini.

Pernyataan Strong di atas mengungkapkan bahwa ide-ide, penggambaran

hal-hal atau benda-benda dalam pendidikan IPS berasal dari kondisi nyata

lingkungan sosial budaya yang ada di Indonesia. Kondisi nyata lingkungan sosial

budaya dapat berupa kehidupan sehari-hari seorang individu dalam lingkungan

(37)

Program pembelajaran IPS harus mampu memberikan

pengalaman-pengalaman belajar yang berorientasi pada aktivitas belajar peserta didik.

Pelibatan peserta didik secara penuh dalam serangkaian aktivitas dan pengalaman

belajar mampu memberikan kesempatan yang luas pada peserta didik untuk

terlibat dalam proses memecahkan masalah di dalam lingkungan belajar yang

dibuat sebagaimana realitas yang sesungguhnya.

2.1.2.2 Pengertian IPS

Pengertian umum dari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah suatu bidang

studi yang mempelajari gejala-gejala atau masalah-masalah sosial yang ada di

masyarakat. Pada dasarnya studi Ilmu Pengetahuan Sosial dilakukan dalam bentuk

mempelajari kegiatan-kegiatan manusia di bidang sosial, ekonomi, dan politik

secara kultural pada masa lampau, sekarang dan yang akan datang di lingkungan

masyarakat.

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah studi yang memberikan pemahaman atau

pengertian-pengertian tentang cara-cara manusia hidup, tentang

kebutuhan-kebutuhan dasar manusia, tentang kegiatan-kegiatan dalam usaha memenuhi

kebutuhan itu, dan tentang lembaga-lembaga yang dikembangkan sehubungan

dengan hal-hal itu (Killer dalam Hamalik, 1992: 3).

Menurut Witherington dalam Hamalik (1992: 7), menyatakan bahwa Ilmu

Pengetahuan Sosial bertalian dengan penyesuaian-penyesuaian yang primer

(primary adaption) yang perlu untuk hidup dalam kelompok-kelompok sosial.

(38)

Dari pengertian di atas dapat diperjelas bahwa pelajaran sosial di sekolah

dasar dikaitkan dengan materi atau bahan untuk manusia yang dihubungkan

dengan gambaran ilmu sejarah, ilmu geografi, ilmu politik, ekonomi, antropologi,

ilmu sosiologi, dan seni budaya serta dapat disimpulkan bahwa pengertian IPS

adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan manusia dan lingkungan

sosialnya di mana manusia itu hidup dan melakukan aktivitas-aktivitas untuk

memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu IPS harus diajarkan di SD, supaya

siswa dapat lebih mudah dalam menghadapi berbagai masalah sosial yang

kemungkinan akan dialami siswa dalam kehidupan kesehariannya.

2.1.2.3 Tujuan Mata Pelajaran IPS

Para ahli sering merumuskan tujuan pendidikan IPS dengan

mengaitkannya dengan mempersiapkan para pelajar menjadi warga negara yang

baik. Ini merupakan pengaruh dari model pendidikan IPS sebagai “citizenship

education” (Al Muchtar, 2007). Sedangkan menurut Gross (dalam Al Muchtar,

2007) tujuan IPS untuk “to prepare student to be well-functioning citizens in

democratic society.” Konsekuensinya para pelajar harus dilibatkan dalam

lingkungan kehidupan sekolah dan masyarakatnya.

Tujuan mata pelajaran IPS di dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan IPS tahun 2006 adalah agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut: 1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya, 2) memiliki kemampuan dasar untuk berpikir

logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan

(39)

sosial dan kemanusiaan, dan 4) memiliki kemampuan berkomunikasi,

bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,

nasional, dan global.

Paparan-paparan tersebut mengungkapkan bahwa tujuan pertama mata

pelajaran IPS adalah peserta didik berkembang secara aspek kognitif. Tujuan

kedua dan ketiga mata pelajaran IPS adalah peserta didik berkembang secara

aspek afektif baik segi sikap maupun keterampilan sosial. Tujuan keempat mata

pelajaran IPS adalah peserta didik berkembang secara aspek psikomotorik.

Berdasarkan empat tujuan mata pelajaran IPS tersebut maka diharapkan dengan

mempelajari IPS siswa mampu berkembang secara utuh baik secara aspek

kognitif, afektif maupun psikomotorik.

2.1.3 Motivasi

Berikut ini merupakan penjabaran dari pengertian motivasi, jenis motivasi

dan indikator motivasi.

2.1.3.1 Pengertian Motivasi

Istilah motivasi berasal dari kata motif. Motif adalah daya penggerak

dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu (Winkel dalam Uno,

2007: 3). Sependapat dengan Winkel, Fudyartanta (2002: 257) mengungkapkan

bahwa kata motif berasal dari bahasa latin “moveers” yang berarti menggerakkan.

Kata motivasi lalu diartikan sebagai usaha menggerakkan. Sedangkan menurut

Gerungan (dalam Uno, 2007: 3) motivasi berasal dari kata motif yang dapat

(40)

individu tersebut bertindak atau berbuat. Jadi, motivasi dapat diartikan sebagai

kekuatan dalam diri individu yang memiliki daya penggerak untuk bertindak.

2.1.3.2 Jenis Motivasi

Motivasi yang berasal dari kata motif, dapat digolongkan berdasarkan

sudut sumber yang menimbulkannya. Motif dibedakan menjadi dua macam, yaitu

motif intrinsik dan motif ekstrinsik. Motif intrinsik, timbulnya tidak memerlukan

rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu

sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya. Sedangkan motif ekstrinsik timbul

karena adanya rangsangan dari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan

terdapat minat yang positif terhadap kegiatan pendidikan timbul karena melihat

manfaatnya (Uno, 2007: 4).

Motif intrinsik lebih kuat dari motif ekstrinsik. Oleh karena itu pendidikan

harus berusaha menimbulkan motif intrinsik dengan menumbuhkan dan

mengembangkan minat mereka terhadap bidang-bidang studi yang relevan.

Sebagai contoh, memberitahukan sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk

tujuan instruksional pada saat pembelajaran akan dimulai yang menimbulkan

motif keberhasilan mencapai sasaran.

2.1.3.3 Indikator Motivasi

Individu yang termotivasi adalah individu yang telah memiliki kekuatan

sebagai daya penggerak dari dalam dirinya untuk bertindak. Seseorang dikatakan

termotivasi jika menunjukkan indikator-indikator motivasi dalam kehidupannya.

Ada enam indikator motivasi belajar yaitu 1) adanya hasrat dan keinginan

(41)

cita-cita masa depan, 4) adanya penghargaan dalam belajar, 5) adanya kegiatan yang

menarik dalam belajar dan 6) adanya lingkungan belajar yang kondusif (Uno,

2007: 23). Menurut Aritonang (2008: 14) mengatakan bahwa indikator motivasi

belajar siswa meliputi: 1) ketekunan dalam belajar, 2) ulet dalam menghadapi

kesulitan, 3) minat dan ketajaman perhatian dalam belajar, 4) partisipasi dalam

belajar, dan 5) mandiri dalam belajar.

Sardiman dalam Herline (2009: 81) menjelaskan ada delapan indikator

motivasi belajar yaitu: 1) tekun menghadapi tugas, jadi siswa dapat bekerja terus

menerus dalam waktu lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai, 2) ulet

menghadapi kesulitan, maka jika siswa menghadapi kesulitan ia tidak lekas putus

asa dan selalu berjuang dalam menghadapi kesulitannya, 3) menunjukkan minat

terhadap belajar yaitu untuk mempelajari sesuatu, 4) lebih senang bekerja mandiri,

5) cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, 6) dapat mempertahankan

pendapatnya, 7) tidak mudah melepas hal yang diyakini, 8) senang mencari dan

memecahkan masalah soal-soal. Berdasarkan indikator-indikator yang telah

dirumuskan diatas, maka peneliti menggolongkan siswa yang memiliki motivasi

belajar dapat dilihat dari tiga indikator yaitu: 1) memiliki keinginan belajar, 2) ulet

menghadapi tugas, dan 3) memiliki tujuan belajar.

2.1.4 Prestasi Belajar

Berikut ini merupakan penjabaran dari pengertian prestasi belajar,

(42)

2.1.4.1 Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni

“prestasi” dan “belajar” (Djamarah, 2006: 10). Prestasi adalah hasil dari suatu

kegiatan yang sudah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun

kelompok, sedangkan arti belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara

sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari,

sehingga dapat disimpulkan pengertian prestasi belajar adalah hasil yang

diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu

sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Prestasi belajar merupakan hal yang

tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan

proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Menurut Supardi

(2011:167) bahwa prestasi merupakan suatu pencapaian atau hasil yang telah

dicapai yang memerlukan suatu keahlian dalam bidang akademis maupun non

akademis.

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran

terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor

setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan

instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi, prestasi belajar adalah hasil

pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol,

huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap

anak pada periode tertentu. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran

terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotor

(43)

instrumen tes yang relevan.

2.1.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar di bagi menjadi dua yaitu faktor

intern dan faktor ekstern (Slamento, 2010). Faktor intern meliputi: faktor

jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor jasmaniah dipengaruhi

adanya faktor kesehatan dan cacat tubuh. Faktor psikologis dipengaruhi adanya

inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. Sedangkan

faktor kelelahan dipengaruhi oleh kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Faktor

kedua yang mempengaruhi belajar adalah faktor ekstern yang meliputi: faktor

keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor keluarga dipengaruhi

adanya cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah,

keadaan ekonomi keluarga, pengertian keluarga, latar belakang kebudayaan.

Faktor sekolah dipengaruhi oleh kurikulum, metode mengajar, relasi guru dengan

siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,

standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, metode belajar,

dan tugas rumah. Sedangkan faktor masyarakat dipengaruhi oleh kegiatan siswa

dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

2.1.5 Teori Belajar Menurut Gagne

Gagne (dalam Suyono 2011: 92) mengungkapkan bahwa dalam

pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk diolah sehingga

menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Pemrosesan informasi terjadi

(44)

Menurut Suyono (2011: 92) kondisi internal adalah keadaan dalam diri

individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang

terjadi di dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari

lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.

Teori Robert M. Gagne tentang pembelajaran terdiri dari tiga prinsip, yaitu

syarat-syarat pembelajaran (conditions of learning), sembilan peristiwa

pembelajaran (nine events of instructions), dan taksonomi hasil belajar (taxonomy

of learning outcomes) (Suyono, 2011). Sedangkan berkaitan dengan proses

pembelajaran, Gagne (dalam Suyono, 2011: 92) berpendapat bahwa tahapan

proses pembelajaran meliputi delapan fase, yaitu 1) motivasi, 2) pemahaman, 3)

pemerolehan, 4) penyimpanan, 5) pengingatan kembali, 6) generalisasi, 7)

perlakuan, dan 8) umpan balik.

Sembilah peristiwa pembelajaran menurut Gagne (dalam Suyono, 2011:

92-93) adalah sebagai berikut: 1) memberikan perhatian, 2) memberitahu siswa

tentang tujuan pembelajaran, 3) dibangun atas pengetahuan yang telah lalu, 4)

menyajikan pembelajaran sebagai rangsangan, 5) memberikan panduan belajar, 6)

menampilkan kinerja, 7) memberikan umpan balik, 8) menilai kinerja, dan 9)

meningkatkan retensi/ ingatan dan transfer pengetahuan.

2.2 Penelitian-penelitian yang Relevan

Ada tiga penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian

yang dilakukan oleh Kurniawan (2008), Mukhoyyaroh (2009) dan Kristiawan

(2012). Ketiga penelitian tersebut merupakan penelitian yang memiliki variabel

(45)

tiga penelitian yang relevan terdapat dua penelitian yang berbeda mata pelajaran

yang diteliti yaitu Kurniawan (2008) meneliti dalam mata pelajaran Pendidikan

Agama Katolik dan Kristiawan (2012) meneliti dalam mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan.

Kurniawan (2008) melakukan penelitian tentang penggunaan media

audio-visual. Penelitian tersebut berjudul “Sumbangan Media Audio Visual terhadap

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dalam Pelajaran Pendidikan Agama Katholik

di SD Kanisius Sang Timur”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas audio

visual memiliki nilai rata 67,40, sedangkan kelas biasa memiliki nilai

rata-rata 65,67. Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata-rata-rata pada kelas audio visual

lebih tinggi daripada kelas yang tidak menggunakan media audio visual.

Penelitian tentang media audio-visual juga dilakukan oleh Mukhoyyaroh

(2009) yang melakukan penelitian tentang penggunaan media audio-visual untuk

meningkatkan motivasi belajar tentang peristiwa proklamasi pada siswa kelasVC

mata pelajaran IPS di SDI Wahid Hasyim Selokajang Kabupaten Blitar. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa media audio-visual pada mata pelajaran IPS

dengan materi peristiwa proklamasi mampu meningkatkan motivasi belajar siswa

khususnya siswa kelas VC SDI Wahid Hasyim. Kondisi awal motivasi belajar

siswa menunjuk pada rata-rata 2,1. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I,

motivasi belajar siswa menunjuk pada rata-rata 3, 1 yang mengindikasikan adanya

peningkatan motivasi belajar terhadap pelajaran IPS sebesar 47, 62% kemudian

dari hasil pelaksanaan tindakan siklus II, motivasi belajar siswa menunjuk pada

(46)

pelajaran IPS sebesar 80,95%. Hal tersebut membuktikan bahwa penggunaan

media audio-visual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran IPS.

Kristiawan (2012) meneliti tentang peningkatan minat dan prestasi belajar

materi globalisasi menggunakan media audio-visual mata pelajaran PKn Kelas IV

SDN Kledokan Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012. Kondisi awal minat

belajar siswa adalah 8,5 dan meningkat pada akhir siklus II menjadi 14,34%.

Peningkatan prestasi belajar siswa terlihat dari nilai rata-rata pada kondisi awal

70,93 dan meningkat pada akhir siklus II menjadi 81,85. Sedangkan kondisi awal

siswa yang mencapai KKM sebanyak 43,75% meningkat pada akhir siklus II

menjadi 81,25%.

Ada tiga penelitian yang relevan yang telah peneliti paparkan yaitu

Kurniawan (2008), Mukhoyyaroh (2009), dan Kurniawan (2012) meneliti tentang

(47)

Gambar 1. Skema Penelitian yang Relevan

2.3 Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian yang relevan maka dapat

dirumuskan kerangka berpikir sebagai berikut: Guru dalam Proses Belajar

Mengajar (PBM) relatif menggunakan media yang sama setiap kali pertemuan.

Hal ini menyebabkan siswa mengalami rasa bosan dan malas untuk melakukan

Kurniawan (2008)

Sumbangan Media Audio-Visual

terhadap Peningkatan Prestasi Belajar

Siswa dalam Pelajaran Pendidikan

Agama Katholik di SD Kanisius Sang

Timur

Mukhoyyaroh (2009)

Penggunaan Media Audio-Visual

untuk Meningkatkan Motivasi Belajar tentang Peristiwa Proklamasi pada Siswa Kelas VC Mata Pelajaran IPS di SDI Wahid Hasyim Selokajang Kabupaten Visual Mata Pelajaran PKn Kelas

(48)

aktivitas pembelajaran di kelas. Motivasi siswa dalam belajar dipengaruhi oleh

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal dapat diupayakan oleh guru

untuk memotivasi siswa dalam belajar, salah satunya adalah dengan penggunaan

media pembelajaran yang mampu menarik perhatian siswa.

Salah satu media pembelajaran yang mampu menyajikan materi IPS tentang

peristiwa secara menarik adalah media audio-visual. Media audio-visual

merupakan salah satu media yang dapat merangsang siswa dari aspek

pendengaran dan penglihatan. Video dan tampilan slide powerpoint dengan

iringan musik merupakan contoh dari media audio-visual. Video dapat

menampilkan suatu peristiwa secara berurutan yang bertujuan agar siswa belajar

memahami dengan menyimak alur yang tampil pada tayangan tersebut sehingga

bila siswa menyimak dengan baik maka siswa mampu memberikan ide dan respon

jika mendapatkan pertanyaan berkaitan dengan video yang telah mereka simak.

Selain bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam menyimak,

penggunaan media audio-visual juga dapat mengembangkan aspek kognitif,

afektif dan psikomotorik siswa karena melalui aktivitas menyimak, siswa mampu

berdiskusi dalam kelompok untuk menyampaikan hasil mereka menyimak.

Dengan demikian, siswa dapat termotivasi untuk belajar saat menyimak

video yang ditampilkan guru dan melalui aktivitas mengerjakan Lembar Diskusi

secara berkelompok siswa diharapkan mampu menyampaikan hasil dari mereka

menyimak video. Hal ini pun berdampak pada prestasi yang akan diperoleh siswa.

(49)

memahami alur peristiwa yang ditampilkan maka prestasi belajar mereka pun

akan baik dan sebaliknya.

2.4 Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Motivasi

belajar siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan mengalami peningkatan dengan

adanya penggunaan media audio-visual. Peningkatan motivasi belajar siswa ini

meliputi tiga indikator motivasi belajar siswa yaitu 1) keinginan belajar;

penggunaan media audio-visual mampu menarik perhatian siswa untuk mau

mengikuti pembelajaran IPS, 2) ulet menghadapi tugas; melalui penggunaan

media audio-visual siswa mampu bekerjasama dalam kelompok untuk

menyelesaikan tugas berdasarkan hasil siswa menyimak video, 3) memiliki tujuan

belajar; melalui penggunaan media audio-visual siswa mampu menyampaikan

hasil mereka menyimak dengan tujuan untuk mendapatkan nilai yang baik.

Prestasi belajar IPS siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan mengalami

peningkatan dengan adanya penggunaan media audio-visual. Media audio-visual

terutama penayangan video mampu menyajikan materi pembelajaran yang

menarik perhatian siswa baik secara penglihatan maupun pendengaran sehingga

siswa mampu menyimak materi pembelajaran dengan memahami alur peristiwa

dan tokoh-tokoh yang ada dalam video. Siswa menyimak video merupakan proses

pemahaman dan penguasaan materi pembelajaran yang mampu meningkatkan

prestasi belajar IPS.

(50)

28

BAB III

METODE PENELITIAN

Bagian metode penelitian berisi tentang pembahasan jenis penelitian,

setting penelitian, rencana tindakan, pengumpulan data dan instrumen penelitian,

uji validitas dan reliabilitas instrumen, teknik analisis data, dan indikator

keberhasilan. Pokok-pokok bahasan di atas merupakan teknik penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) atau dikenal juga dengan istilah Classroom Action Research. Mulyasa

(2009:11) mengungkapkan bahwa “ penelitian tindakan kelas yaitu suatu upaya

untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan

sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut

dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama dengan peserta didik, atau oleh

peserta didik dibawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk

memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran” Peneliti memilih model

(51)

Keterangan

: kegiatan

: hasil kegiatan

: kegiatan berlangsung secara bersamaan

: urutan pelaksanaan kegiatan

Gambar 2. Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart (Wiraatmadja 2005: 66)

Identifikasi masalah

Perencanaan I Observasi

Pelaksanaan Refleksi

Refleksi

Observasi

Pelaksanaan

Perencanaan Hasil refleksi

Hasil refleksi Siklus I

(52)

Menurut Kemmis dan Taggart satu siklus PTK terdiri dari empat tahap,

yaitu: 1) Perencanaan, 2) Tindakan, 3) Pengamatan dan 4) Refleksi.

3.2 Setting Penelitian (tempat, subjek, dan objek penelitian) 3.2.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Sengkan, Jl. Kaliurang Km 7 RT

002/ 10, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta, 55283. Waktu penelitian

dilakukan pada semester genap Tahun Ajaran 2012/ 2013.

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan

jumlah 32 siswa, terdiri dari 20 siswa putra dan 12 siswa putri.

3.2.3 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah motivasi dan prestasi belajar siswa dengan

menggunakan media audio-visual pada mata pelajaran IPS kelas VB.

3.3 Rencana Tindakan

Penelitian dilaksanakan dalam siklus I yang terdiri dari 2 pertemuan.

Setiap pertemuan 2 Jam Pertemuan (2 JP), dan alokasi waktu setiap JP adalah 40

menit. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan

penelitian ini, diantaranya:

3.3.1 Persiapan

Persiapan yang dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian tindakan

kelas, diantaranya:

(53)

Permintaan ijin dimaksudkan agar kegiatan penelitian dapat berjalan

dengan lancar oleh persetujuan pihak sekolah dan mendapatkan data yang

sesuai;

2. Wawancara

Wawancara dimaksudkan untuk mencari informasi tentang kondisi awal

prestasi siswa dan kendala-kendala yang dialami guru dalam

menyampaikan materi belajar. Informasi-informasi diperoleh dengan hasil

wawancara dari guru;

3. Identifikasi Masalah

Setelah diperoleh data dari hasil wawancara, peneliti dapat

mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan tindak lanjutnya;

4. Pengkajian Kompentensi Dasar

Peneliti mengkaji Kompetensi Dasar, mendeskripsikan materi pokok

tentang “Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan

Kemerdekaan.”

3.3.2 Rencana Tindakan Setiap Siklus

Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Taggart yang

terdiri dari empat tahap di setiap siklusnya. Kegiatan yang dilakukan dalam setiap

siklus dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran IPS dengan menggunakan media audio-visual. Penjelasan rencana

tindakan setiap siklus adalah sebagai berikut:

Gambar

Gambar 1. Skema Penelitian yang Relevan
Gambar 2. Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart (Wiraatmadja 2005:
Tabel 1. Indikator Keberhasilan
Tabel 2. Lembar Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum Validasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Teknologi dan. Kejuruan

In terms of the importance and crucial level of recruitment and selection process to the successfulness of the organization in the future, therefore this study attempts to explore

Efektifitas pidana denda sebagai upaya pemberantasan tindak pidana korupsi, serta tujuan pemidanaan dalam arti pencegahan, belum sesuai dengan tujuan dari Undang-Undang

Dengan melakukan peninjuan beberapa aspek diatas, dapat disimpulkan perlunya suatu rencana tindak ( action plan ) yang meliputi, (1) melakukan pengenalan karekteristik sampah

Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap pemilikan langsung tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan. Aktiva dalam

Apabila jumlah kepemilikan Unit Penyertaan MANDIRI INVESTA PASAR UANG yang tersisa kurang dari Saldo Minimum Kepemilikan Unit Penyertaan sesuai dengan yang dipersyaratkan pada

Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa transparansi pelayanan publik dalam pengurusan paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Polonia sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat

Hal inilah yang menjadi suatu ketertarikan sendiri bagi penulis untuk menelusuri masalah ini, sehingga penulis memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul