ABSTRAK
Rahmawati, Laura Yuniar. 2013. Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan Media Audio-Visual. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Kata kunci: motivasi, prestasi, media audio-visual
Tujuan penelitian ini adalah 1) meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan media pembelajaran audio-visual dan 2) meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan media pembelajaran audio-visual. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang berlangsung selama satu siklus yang terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Penelitian ini didorong oleh pengalaman lapangan keterbatasan guru dalam menerapkan media pembelajaran selain media buku pelajaran dan lembar kerja siswa dari salah satu penerbit padahal sekolah sudah memiliki sarana untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Hal tersebut diduga mengakibatkan kurangnya motivasi belajar siswa yang berdampak juga pada kurangnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Peneliti menggunakan media audio-visual berupa slide powerpoint dan video untuk mengatasi masalah kurangnya motivasi dan prestasi belajar siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk mengetahui motivasi belajar siswa, lembar kerja siswa dan soal evaluasi siswa yang terdiri dari 13 soal pilihan ganda dan 5 uraian untuk mengetahui prestasi belajar siswa serta didukung dengan wawancara dan observasi.
ABSTRACT
Rahmawati, Laura Yuniar. The Increase of Motivation and Social Science Learning Achievement of Students Class VB SD Kanisius Sengkan Using Media of Audio-Visual. Thesis. Yogyakarta: Teacher’s Training and Education Faculty, Sanata Dharma University.
Key words: motivation, achievement, media of audio-visual
This research was aimed to 1) increase the motivation of students class VB SD Kanisius Sengkan in learning Social Science using media of audio-visual and 2) increase the learning achievement of students class VB SD Kanisius Sengkan in learning Social Science using media of audio-visual. The subjects of this research were the students class VB SD Kanisius Sengkan. This research was a Class Action Research that lasted for one cycle that included the steps of planning, action, observation, and reflection.
This research was conducted since there was a limited experience of the teachers in applying the learning media provided by the school to be used as the
learning media despite the textbooks and student’s work sheet from one publisher. It
caused the students lack of motivation in learning Social Science. Consequently, the students did not achieve well in Social Science. The researcher used a media of audio-visual in the form of power point slide and video to overcome those two
student’s problems. The data were collected by distributing questionnaires to find out
the student’s learning motivation, student’s work sheet, and student’s evaluation test
that consisted of 13 multiple choice questions and 5 essay questions to find out the
student’s learning achievement, supported by interviews and observation.
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VB SD KANISIUS SENGKAN
DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Laura Yuniar Rahmawati
NIM : 091134024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VB SD KANISIUS SENGKAN
DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Laura Yuniar Rahmawati
NIM : 091134024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”
(Filipi 4:13)
“Positif, gembira dan semangat!”
Skripsi ini kupersembahkan kepada: Tuhan Yesus Juru Selamatku.
Bunda Maria, Bunda Penolong Abadi.
Orangtuaku:
Agustinus Mujiwad & Alm. Theresia Markurul.
Kakak-kakakku:
Alm. Benedictus Rahayu P. N., H. Y. Dwi
Cahyono B. P., Cornelius Tri Setyo I., & Albertus
Wasana P. R.
Adikku:
Leonardus Advent B. P.
Alm. Pakdhe St. Soekarli, Alm. Budhe M. M. Sunarti, & Alm. Budhe F. Markini.
Kakak iparku Fransinety Ivone Merung & keponakanku Faustina Fiorenza Novena Putri.
Dosen pembimbingku:
E. Catur Rismiati, S. Pd., M. A., Ed. D., &
Eny Winarti, S. Pd., M. Hum., Ph. D.
Teman-teman, motivator dalam menyelesaikan skripsiku: Eka, Lely, Iik, Feli Vita, Hema, Hans,
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Oktober 2013
Penulis,
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Laura Yuniar Rahmawati
Nomor Mahasiswa : 091134024
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VB SD KANISIUS SENGKAN
DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma baik untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu ijin dari saya atau memberi royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 24 Oktober 2013
Yang menyatakan,
vii
ABSTRAK
Rahmawati, Laura Yuniar. 2013. Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan Media Audio-Visual. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Kata kunci: motivasi, prestasi, media audio-visual
Tujuan penelitian ini adalah 1) meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan media pembelajaran audio-visual dan 2) meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan media pembelajaran audio-visual. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang berlangsung selama satu siklus yang terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Penelitian ini didorong oleh pengalaman lapangan keterbatasan guru dalam menerapkan media pembelajaran selain media buku pelajaran dan lembar kerja siswa dari salah satu penerbit padahal sekolah sudah memiliki sarana untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Hal tersebut diduga mengakibatkan kurangnya motivasi belajar siswa yang berdampak juga pada kurangnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Peneliti menggunakan media audio-visual berupa slide powerpoint dan video untuk mengatasi masalah kurangnya motivasi dan prestasi belajar siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk mengetahui motivasi belajar siswa, lembar kerja siswa dan soal evaluasi siswa yang terdiri dari 13 soal pilihan ganda dan 5 uraian untuk mengetahui prestasi belajar siswa serta didukung dengan wawancara dan observasi.
viii
ABSTRACT
Rahmawati, Laura Yuniar. The Increase of Motivation and Social Science Learning Achievement of Students Class VB SD Kanisius Sengkan Using Media of Audio-Visual. Thesis. Yogyakarta: Teacher’s Training and Education Faculty, Sanata Dharma University.
Key words: motivation, achievement, media of audio-visual
This research was aimed to 1) increase the motivation of students class VB SD Kanisius Sengkan in learning Social Science using media of audio-visual and 2) increase the learning achievement of students class VB SD Kanisius Sengkan in learning Social Science using media of audio-visual. The subjects of this research were the students class VB SD Kanisius Sengkan. This research was a Class Action Research that lasted for one cycle that included the steps of planning, action, observation, and reflection.
This research was conducted since there was a limited experience of the teachers in applying the learning media provided by the school to be used as the
learning media despite the textbooks and student’s work sheet from one publisher.
It caused the students lack of motivation in learning Social Science. Consequently, the students did not achieve well in Social Science. The researcher used a media of audio-visual in the form of power point slide and video to
overcome those two student’s problems. The data were collected by distributing questionnaires to find out the student’s learning motivation, student’s work sheet, and student’s evaluation test that consisted of 13 multiple choice questions and 5 essay questions to find out the student’s learning achievement, supported by
interviews and observation.
Based on the results of the research, it could be concluded that the motivation to learn Social Science of students class VB SD Kanisius Sengkan could increase when the media of audio-visual was used. It was the case with the
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas segala
kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VB SD
Kanisius Sengkan dengan Media Audio-Visual”. Skripsi ini disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam proses penyusunan
skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. E. Catur Rismiati., S.Pd., M.A., Ed. D., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen
Pembimbing I yang telah menjadi motivator, berbagi pengalaman kehidupan
sebagai berkat Tuhan yang luar biasa dan fasilitator penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
4. Eny Winarti, S. Pd., M. Hum., Ph. D., selaku Dosen Pembimbing II yang
telah mensharingkan pengalaman hidup, semangat dan penguatan untuk
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.
5. M. Sri Wartini, selaku kepala SD Kanisius Sengkan yang telah memberikan
ijin penelitian di kelas VB SD Kanisius Sengkan.
6. Kensi Jati Hananingrum, S.Pd, selaku guru mata pelajaran IPS kelas V SD
Kanisius Sengkan yang telah berkenan untuk berkolaborasi dengan penulis,
memberikan waktu, tenaga, pikiran, semangat dan ijin penelitian di kelas VB
SD Kanisius Sengkan.
7. Siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan yang telah bersedia menjadi subjek
x
8. Kedua orangtuaku, Bapak Agustinus Mujiwad dan Alm. Ibu Theresia
Markurul (Ibu yang selalu menyertaiku tak terbatas ruang dan waktu) yang
memberikan doa, dukungan dan cinta yang tak bersyarat perantara kasih-Nya
di dunia, untuk keselamatan dan keberhasilan putrinya.
9. Keempat kakakku Alm. Benedictus Rahayu P. N., H. Y. Dwi Cahyono B. P.,
Cornelius Tri S. I., dan Albertus Wasana. P. R, adikku Leonardus Advent B.
P. yang telah memberikan doa, dukungan dan semangat dengan cinta yang
tulus, kalian semua adalah pandawa lima bagiku.
10.Kakak iparku Fransinety Ivone Merung dan keponakanku tercinta Faustina
Fiorenza Novena Putri yang telah memberikan doa, dukungan, semangat dan
keceriaan.
11.Alm. Pakdhe St. Soekarli, Alm. Budhe M. M. Sunarti dan Alm. Budhe F.
Markini yang telah memberikan doa, dukungan dan arti hidup ini di dunia.
12.Sahabat-sahabat terbaikku Eka, Dian, Mukti dan Stevani, terimakasih untuk
hadiah ulangtahunnya (blazer), serta teman-teman kuliah kelas C PGSD ’09 yang telah mendukung dalam doa dan senantiasa memberi keceriaan,
semangat serta memberikan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
13.Teman-teman seperjuangan keluarga payung PTK (Lely, Uswa, Vita, Galih,
I’ik, Hans, Eka, Ipin, Primandani, Vivin, Puje, Novita, Hema, Wahyu, Dien,
Prima, Nurvita, Endah dan Lia) yang telah memberikan bantuan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
14.Teman-teman kost Gg. Trembuku No. 1 yang telah menjadi keluarga selama
penulis menjalani dan menyelesaikan studi.
15.Terimakasih untuk temanku, Tyas yang telah membantu penulis mencari dan
mengajarkan program Windows Movie Maker sehingga media audio-visual
dalam skripsi ini pun dapat terealisasi.
16.Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis, yang telah
membantu, memberikan dukungan, semangat, doa, dan inspirasi hingga
xi
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan masukan, saran, dan kritik yang membangun
demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Yogyakarta, 24 Oktober 2013
Penulis,
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Batasan Masalah ... 8
1.3 Rumusan Masalah ... 8
1.4 Tujuan Penelitian ... 9
1.5 Manfaat Penelitian ... 9
xiii BAB II TINJAUAN LITERATUR
2.1 Kajian Pustaka ... 11
2.1.1 Media Audio-Visual ... 11
2.1.2 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 13
2.1.2.1 Hakikat dan Tujuan IPS ... 13
2.1.2.2 Pengertian IPS ... 15
2.1.2.3 Tujuan Mata Pelajaran IPS ... 16
2.1.3 Motivasi ... 17
2.1.3.1 Pengertian Motivasi ... 17
2.1.3.2 Jenis Motivasi ... 18
2.1.3.3 Indikator Motivasi ... 18
2.1.4 Prestasi Belajar ... 19
2.1.4.1 Pengertian Prestasi Belajar ... 20
2.1.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar 21 2.1.5 Teori Belajar Menurut Gagne ... 21
2.2 Penelitian-penelitian yang Relevan ... 22
2.3 Kerangka Berpikir ... 25
2.4 Hipotesis Tindakan ... 27
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 28
3.2 Setting Penelitian... 30
3.2.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 30
xiv
3.2.3 Objek Penelitian ... 30
3.3 Rencana Tindakan ... 30
3.3.1 Persiapan ... 30
3.3.2 Rencana Tindakan Setiap Siklus ... 31
3.4 Indikator dan Pengukuran Keberhasilan ... 34
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 35
3.5.1 Observasi ... 36
3.5.2 Wawancara ... 36
3.5.3 Kuesioner ... 37
3.5.4 Dokumentasi ... 37
3.6 Instrumen Penelitian ... 37
3.6.1 Non Tes ... 38
3.6.2 Tes... 41
3.7 Instrumen Pengumpulan Data ... 41
3.8Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 42
3.8.1 Validitas ... 43
3.8.2 Reliabilitas ... 44
3.8.3 Uji Validitas dan Reliabitas Instrumen ... 45
3.8.3.1 Uji Validitas Instrumen Pembelajaran ... 45
3.8.3.2 Uji Validitas Instrumen Pengumpulan Data... 51
3.8.3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal ... 57
3.8.4 Indeks Kesukaran (IK) Soal ... 62
xv
3.9.1 Analisis Data Motivasi Siswa... 66
3.9.2 Analisis Data Prestasi ... 72
3.9.2.1 Tes ... 72
3.9.2.2 Non Tes ... 73
3.10 Jadwal Penelitian ... 74
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 75
4.1.1 Paparan Kegiatan Siklus I ... 75
4.1.1.1 Perencanaan ... 75
4.1.1.2 Tindakan ... 77
4.1.1.3 Observasi ... 78
4.1.1.4 Refleksi ... 80
4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I ... 81
4.1.2.1 Kualitas Proses Pembelajaran ... 82
4.1.2.2 Kualitas Hasil Pembelajaran ... 90
4.2 Pembahasan ... 94
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 108
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 109
5.3 Saran ... 111
DAFTAR REFERENSI ... 112
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Indikator Keberhasilan ... 34
Tabel 2. Lembar Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum Validasi ... 38
Tabel 3. Lembar Kuesioner Motivasi Belajar Setelah Validasi ... 40
Tabel 4. Variabel Penelitian dan Pengumpulan Data ... 42
Tabel 5. Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 46
Tabel 6. Hasil Validasi dan Penilaian Silabus ... 49
Tabel 7. Hasil Validasi RPP ... 50
Tabel 8. Validasi Lembar Kerja Siswa ... 51
Tabel 9. Kisi-kisi Kuesioner Motivasi untuk Validitas Empiris ... 55
Tabel 10. Instrumen Penilaian Kuesioner Motivasi ... 56
Tabel 11. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Motivasi ... 57
Tabel 12. Kisi-kisi Kuesioner Hasil Validitas Empiris ... 58
Tabel 13. Kisi-kisi Soal Evaluasi untuk Validitas Empiris ... 59
Tabel 14. Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda ... 61
Tabel 15. Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Uraian ... 62
Tabel 16. Kisi-kisi Soal Evaluasi ... 62
Tabel 17. Kualifikasi IK ... 64
Tabel 18. Kisi-kisi IK Item Soal ... 65
Tabel 19. Kriteria Perhitungan Kuesioner ... 67
Tabel 20. Acuan PAP Tipe 1 ... 67
Tabel 21. Perhitungan Indikator 1 ... 68
xvii
Tabel 23. Perhitungan Indikator 2 ... 70
Tabel 24. Batas Nilai Indikator 2 ... 70
Tabel 25. Perhitungan Indikator 3 ... 71
Tabel 26. Batas Nilai Indikator 3 ... 71
Tabel 27. Jadwal Penelitian ... 74
Tabel 28. Hasil Kuesioner Indikator 1 ... 82
Tabel 29. Hasil Kuesioner Indikator 2 ... 84
Tabel 30. Hasil Kuesioner Indikator 3 ... 85
Tabel 31. Rangkuman Perhitungan Indikator Motivasi ... 86
Tabel 32. Hasil Prestasi Belajar Siswa ... 91
Tabel 33. Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I ... 92
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema Penelitian yang Relevan ... 25
Gambar 2. Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart ... 29
Gambar 3. Grafik Hasil Peningkatan Motivasi Belajar Siswa ... 89
Gambar 4. Grafik Hasil Peningkatan Siswa yang Lulus KKM ... 94
Gambar 5. Hasil Diskusi Siswa ... 97
Gambar 6. Kegiatan Awal Pembelajaran ... 99
Gambar 7. Kegiatan Menyimak Video ... 99
Gambar 8. Kegiatan Diskusi Kelompok ... 100
Gambar 9. Kegiatan Presentasi Kelompok ... 101
Gambar 10. Kegiatan Refleksi ... 101
Gambar 11. Hasil Diskusi Kelompok 1 ... 103
Gambar 12. Hasil Diskusi Kelompok 2 ... 104
Gambar 13. Hasil Diskusi Kelompok 3 ... 105
Gambar 14. Cuplikan Video ... 106
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen Pembelajaran Sebelum Validasi ... 115
Lampiran 2. Instrumen Pembelajaran Setelah Validasi ... 178
Lampiran 3. Instrumen Penelitian Sebelum Validasi ... 225
Lampiran 4. Instrumen Penelitian Setelah Validasi ... 227
Lampiran 5. Contoh-contoh Hasil Pekerjaan Siswa ... 229
Lampiran 6. Contoh Rubrik Penilaian Afektif, Psikomotor ... 239
Lampiran 7. Hasil Perhitungan IK,Validasi Kuesioner & Soal Evaluasi ... 243
Lampiran 8. Hasil Validasi Instrumen Pembelajaran ... 248
Lampiran 9. Daftar Nilai Siswa pada Kondisi Awal ... 264
Lampiran 10. Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa pada Kondisi Awal .... 270
Lampiran 11. Surat Ijin Penelitian ... 279
Lampiran 12. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ... 280
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bagian pendahuluan terdapat enam hal yang akan diuraikan oleh peneliti.
Enam hal yang diuraikan dalam bagian pendahuluan adalah latar belakang masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi
operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah bidang studi yang multi disiplin, terdiri dari
beberapa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora (Humanities), yang
mempelajari interaksi manusia dengan alam dan lingkungan masyarakat (Suderadjat,
2004: 49) sedangkan pengertian IPS yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai
dari SD/ MI/ SDLB sampai SMP/ MTs/ SMPLB. Ada 4 hal yang dikaji dalam IPS
yaitu seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu
sosial. Pada jenjang SD/ MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah,
sosiologi, ekonomi melalui mata pelajaran IPS peserta didik dapat menjadi warga
Negara yang bertanggung jawab dan cinta damai (KTSP, 2007: 237).
Menurut Sumaatmadja (2006) tujuan pendidikan IPS adalah “membina anak didik
kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara.”
Pernyataan tujuan pendidikan IPS yang dikemukakan oleh Sumaatmadja merupakan
cakupan pendidikan IPS. Sedangkan tujuan mata pelajaran IPS dalam KTSP (2007)
yaitu agar peserta didik; “1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan
kehidupan masyarakat dan lingkungannya, 2) memiliki kemampuan dasar untuk
berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan
keterampilan dalam kehidupan sosial, 3) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap
nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja
sama, dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional
dan global.”
Berdasarkan tujuan mata pelajaran IPS dalam KTSP, subyek dari kegiatan
pembelajaran IPS adalah peserta didik. Namun, pada kenyataannya seperti yang
diungkapkan oleh Sukmadinata (2007) bahwa konsep mengajar adalah proses
menyampaikan materi pelajaran yang menempatkan siswa sebagai objek yang harus
menguasai materi pelajaran. Siswa dianggap sebagai individu yang belum memahami
apa yang harus dipahami, sehingga melalui proses pengajaran mereka dituntut
memahami segala sesuatu yang diberikan guru. Sepaham dengan Sukmadinata,
Sanjaya (2007) berpendapat bahwa dalam perkembangan selanjutnya, mengajar
diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada
siswa. Pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek kognitif (pengetahuan)
relatif mengutamakan eksplorasi pada salah satu segi siswa semata dalam artian
mengakibatkan prestasi siswa kurang optimal karena siswa hanya sebagai penerima
informasi atau pengetahuan dari guru dan berkembang secara aspek kognitif saja.
Berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dengan guru mata pelajaran IPS
kelas VB di SD Kanisius Sengkan pada tanggal 20 September 2012, terungkap bahwa
beliau kesulitan dalam mengajarkan mata pelajaran IPS yang berkaitan dengan fakta
(peristiwa) (Kensi Jati, komunikasi pribadi, 20 September 2012). Lebih lanjut, guru
mengungkapkan bahwa masalah yang dihadapi beliau adalah pada keterbatasan guru
dalam merangkai serta menerapkan media pembelajaran selain media buku pelajaran
dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dari salah satu penerbit. Padahal di sekolah sudah
terdapat fasilitas ruang Baca sekaligus ruang Audio-Visual dengan 1 (satu) viewer
yang tergantung di langit-langit ruangan, laptop dan 2 (dua) viewer yang terdapat di
lemari ruang Guru yang dapat digunakan sebagai sarana dan media pembelajaran.
Namun pada kenyataannya sarana dan media pembelajaran yang ada jarang
digunakan oleh guru dan perawatannya pun kurang diperhatikan terbukti dengan
viewer yang ada di ruang Baca sekaligus ruang Audio-Visual tersebut dijadikan
sarang oleh semut. Penerapan media pembelajaran yang sudah tersedia di sekolah
jarang digunakan oleh guru dengan alasan bahwa menggunakan media itu repot dan
memerlukan persiapan. Hal ini dipertegas oleh alasan beliau yang bertindak juga
sebagai wali kelas VI yang memiliki keterbatasan waktu sehingga sulit untuk
mempersiapkan media pembelajaran selain buku pelajaran IPS dan LKS.
Guru kesulitan dalam mengajarkan materi pembelajaran dan belum digunakannya
siswa sulit memahami materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru. Hal ini
berdampak pada prestasi yang diperoleh oleh siswa dan dibuktikan dengan
dokumentasi data nilai IPS yang peneliti peroleh dari guru. Nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) mata pelajaran IPS kelas V SD Kanisius Sengkan tahun 2012/2013
adalah 68. Siswa dikategorikan tuntas jika mencapai nilai 68 atau lebih. Berdasarkan
data nilai IPS dari guru untuk nilai ulangan harian IPS I di semester ganjil tahun
pelajaran 2012/2013 jumlah siswa yang sudah mencapai KKM atau lebih ada 17 dari
32 siswa, dengan persentase 53,12% dan rata-rata nilai ulangan harian IPS I adalah
65,31 (lampiran 9 halaman 264). Pada ulangan harian IPS II di semeseter ganjil tahun pelajaran 2012/2013 diperoleh data jumlah siswa yang sudah mencapai KKM atau
lebih ada 13 dari 32 siswa, dengan persentase 40,63% dan rata-rata nilai ulangan
harian IPS II adalah 59,56 (lampiran 9 halaman 266) Hasil Ujian Tengah Semester
(UTS) pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 diperoleh informasi jumlah
siswa yang sudah mencapai KKM atau lebih ada 18 dari 32 siswa, dengan persentase
56,25% dan rata-rata nilai UTS IPS adalah 67,91 (lampiran 9 halaman 268).
Berdasarkan seluruh data nilai tersebut, rata-rata presentase jumlah siswa yang sudah
mencapai KKM atau lebih pada mata pelajaran IPS adalah 50% dan rata-rata nilai IPS
adalah 64,26.
Selanjutnya peneliti melakukan observasi di kelas untuk melengkapi data yang
diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil observasi
aktivitas guru dan siswa dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) IPS di kelas VB SD
motivasi belajar pada mata pelajaran IPS terlihat pada sebagian siswa yang tidak
menunjukkan indikator siswa termotivasi. Indikator siswa termotivasi belajar adalah
1) memiliki keinginan belajar, 2) ulet dalam menghadapi tugas, dan 3) memiliki
tujuan belajar (Aritonang 2008; Sardiman 2001: 18). Keinginan belajar siswa
terhadap pelajaran IPS masih relatif rendah. Hal ini terbukti saat dimulainya
pembelajaran IPS, sebagian besar siswa laki-laki mengobrol kemudian yang lainnya
ikut mengobrol juga dan ada satu siswa laki-laki yang berjalan-jalan di kelas ketika
guru mulai menjelaskan materi pelajaran. Keuletan siswa dalam menghadapi tugas
pun relatif rendah. Hal ini terbukti ketika guru memberikan tugas memberikan LKS
8 siswa mengeluh malas mengerjakan. Selama PBM IPS di kelas guru menggunakan
metode ceramah untuk menjelaskan materi yang ada di buku pelajaran yang dimiliki
siswa. Apabila siswa sudah tidak memperhatikan penjelasan guru maka guru akan
menegur siswa untuk diam. Hal ini membuktikan bahwa siswa belum memiliki tujuan
belajar karena mereka diam jika ditegur oleh guru.
Di akhir aktivitas pembelajaran, guru memberikan tugas kelompok untuk
membuat slide powerpoint. Pembagian kelompok dilakukan guru dengan
penghitungan dari 1 sampai 7 dan dimulai dari barisan depan ke arah kanan dan
berlanjut sampai ke barisan belakang. Ada 3 siswa, 1 siswa perempuan di barisan
belakang dan 2 siswa laki-laki di barisan depan, yang sudah mulai menghitung.
Ketika guru mulai memberikan pengarahan tentang tugas kelompok yang harus siswa
lakukan, siswa mulai memberikan pertanyaan kepada guru. Hal ini dibuktikan dengan
depan?” Dan ada pula yang bertanya:”Bu, saya boleh membuat powerpoint-nya di
Lab. Komputer pas istirahat?”. Guru pun menjawab pertanyaan siswa:”Boleh, tapi
minta ijin dulu sama Bu Tyas ya.” (Bu Tyas adalah guru mata pelajaran Teknologi
dan Informasi Komputer). Hasil observasi ini menunjukkan bahwa siswa memiliki
keinginan belajar, ulet menghadapi tugas dan memiliki tujuan belajar bila
menggunakan media yang menarik perhatian mereka.
Peneliti melakukan penyebaran kuesioner motivasi belajar kepada siswa kelas VB
SD Kanisius Sengkan pada tanggal 11 Maret 2013. Kuesioner meliputi tiga indikator
motivasi belajar yaitu memiliki keinginan belajar, ulet menghadapi tugas dan
memiliki tujuan belajar. Hasil perhitungan kuesioner motivasi belajar IPS siswa kelas
VB SD Kanisius Sengkan pada kondisi awal diperoleh data jumlah siswa yang
memiliki keinginan belajar ada 14 dari 32 siswa, dengan persentase 43,75%, siswa
yang ulet menghadapi tugas ada 17 dari 32 siswa, dengan persentase 53,12% dan
siswa yang memiliki tujuan belajar ada 16 dari 32 siswa, dengan persentase 50%
(lampiran 10 halaman 270).
Pada saat wawancara awal, guru berkeinginan untuk membuat media
pembelajaran berbasis Ilmu Teknologi (IT) agar siswa termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran IPS. Menurut Sadiman (2009: 8) ada bermacam peralatan dapat
digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan ajaran kepada siswa melalui
penglihatan dan pendengaran untuk menghindari verbalisme yang masih mungkin
terjadi kalau hanya digunakan alat bantu visual semata. Edgar Dale mengadakan
abstrak dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu ini. Klasifikasi tersebut
kemudian dikenal dengan nama kerucut pengalaman (cone of experience) dari Edgar
Dale dan pada saat itu dianut secara luas dalam menentukan alat bantu apa yang
paling sesuai untuk pengalaman belajar tertentu .
Hamalik (dalam Arsyad 2009: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media
pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan
proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat pembelajaran
berlangsung.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, dokumentasi data nilai, paparan hasil
observasi PBM IPS di kelas yang telah peneliti amati dan hasil perhitungan kuesioner
motivasi belajar serta sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran IPS di kelas VB SD Kanisius Sengkan, maka masalah dalam
penelitian ini dibatasi pada peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS dengan
menggunakan media audio-visual. Peneliti akan menggunakan media audio-visual
untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas VB SD
Kanisius Sengkan Yogyakarta. Peneliti memilih media audio- visual karena selain
membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu
siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
Penggunaan media audio-visual telah terbukti meningkatkan motivasi dan prestasi
belajar IPS siswa seperti hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Mukhoyyaroh
(2009) membuktikan bahwa media audio-visual dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa di SDI Wahid Hasyim Selokajang Kabupaten Blitar.
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti hanya membatasi penelitiannya pada
peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan
dengan Media Audio-Visual.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :
1.3.1 Bagaimana penggunaan media pembelajaran audio-visual dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VB SD
Kanisius Sengkan?
1.3.2 Bagaimana penggunaan media pembelajaran audio-visual dalam upaya
meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VB SD
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1.4.1 Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS siswa kelas
VB SD Kanisius Sengkan dengan media pembelajaran audio-visual.
1.4.2 Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS siswa kelas VB
SD Kanisius Sengkan dengan media pembelajaran audio-visual.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain:
1.5.1 Bagi Peneliti
Bagi peneliti, penelitian ini dapat meningkatkan wawasan tentang penggunaan
media pembelajaran audio-visual untuk memotivasi siswa dalam mata
pelajaran IPS.
1.5.2 Bagi Siswa
Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pengalaman
bermakna dalam mempelajari IPS dengan menggunakan media pembelajaran
audio-visual yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar.
1.5.3 Bagi Guru
Bagi rekan guru SD Kanisius Sengkan, penelitian ini bermanfaat untuk
memberikan informasi penerapan media audio-visual untuk meningkatkan
1.5.4 Bagi Sekolah
Bagi sekolah, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan referensi yang
berarti sebagai bahan kajian untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran dengan penerapan media audio-visual.
1.6 Definisi Operasional
1.6.1 Media Audio-Visual
Media Audio-Visual adalah alat perantara yang mempunyai unsur gambar dan
suara.
1.6.2 Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah proses psikologis yang dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal dalam rangka perubahan tingkah laku untuk mencapai
tujuan belajar yang diinginkan.
1.6.3 Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai melalui
11
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
Bagian tinjauan literatur terdapat empat hal yang diuraikan oleh peneliti.
Empat hal yang diuraikan dalam bagian tinjauan literatur adalah kajian pustaka,
penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis tindakan.
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Media Audio-Visual
Menurut Arsyad (2009: 3) media berasal dari bahasa Latin medius yang
secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Gerlach dan Ely
mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap (dalam Azhar 2009: 3). Guru,
buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media dalam pengertian media
menurut Gerlach dan Ely. Pengertian tersebut sama dengan yang dikemukakan
oleh Gagne (dalam Sadiman, 2009: 6) yang menyatakan bahwa media adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya
untuk belajar. Sehingga pengertian media dalam proses belajar mengajar dapat
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Sedangkan
Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/ NEA) memiliki
pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak
Pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru
(teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalnya
gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman
konkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa.
Namun sayang, karena terlalu memusatkan perhatian pada alat bantu visual yang
dipakainya orang kurang memperhatikan aspek disain, pengembangan
pembelajaran (instruction) produksi dan evaluasinya. Dengan masuknya pengaruh
teknologi audio pada sekitar pertengahan abad ke-20, alat visual untuk
mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal
adanya alat audio visual atau audio visual aids (AVA) (Sadiman, 2009: 7).
Audio-visual merupakan sebuah frasa, yakni gabungan kata audio artinya
sesuatu yang bersangkutan dengan pendengaran dan visual artinya sesuatu yang
bersangkutan dengan penglihatan (KBBI, 1990: 56; 1004). Dalam bahasa media,
frasa audiovisual dipakai untuk menyebut tampilan media yang bisa dilihat
sekaligus didengar. Sejalan dengan itu, Suleiman (1982: 11) mengemukakan
bahwa media audio-visual adalah alat yang audible artinya dapat didengarkan dan
visible artinya dapat dilihat. Jika demikian, media audio-visual dalam
pembelajaran dapat diartikan sebagai penyalur pesan atau informasi berupa suara
(dapat didengar) dan gambar (dapat dilihat).
Media audio-visual dapat juga diartikan sebagai suatu media visual yang
disinkronkan dengan media audio, yang sangat memungkinkan terjadinya
komunikasi antara dua arah antar-guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
bahan-bahan informasi yang terdapat dalam sound slide, kaset, TV dan
sebagainya. Sedangkan Hardware adalah segenap teknis yang memungkinkan
Software dapat dinikmati misalnya: Tape, proyektor, film, slide, dan sebagainya
(Rinanto, 1982: 21).
Jadi, yang dimaksud media audio-visual dalam penelitian ini adalah media
pembelajaran dalam bentuk tampilan slide powerpoint yang memuat lirik dan lagu
perjuangan dan video pembelajaran tentang “Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan” yang terdiri dari 6 video yang berjudul 1) Peristiwa 10 November
1945 di Surabaya; 2) Pertempuran Ambarawa; 3) Peristiwa Bandung Lautan Api,
4) Peristiwa Medan Area; 5) Agresi Militer Belanda I dan 6) Agresi Militer
Belanda II.
2.1.2 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Berikut ini merupakan penjabaran dari hakikat dan tujuan IPS dan
pengertian IPS.
2.1.2.1 Hakikat dan Tujuan IPS
Ada beberapa istilah asing yang digunakan dalam pendidikan IPS antara
lain Civics, Civics Education (Gross dan Zenely; Allen; Best dalam Al Muchtar,
2007), Social Studies, Social Sciences dan Social Education sering digunakan
secara bergantian, “Social Sciences” sebagai organisasi dari “bodies of
knowledge” mengenai hubungan antar manusia (Wesley dalam Al Muchtar,
2007). Pernyataan tersebut mengungkapkan tentang istilah lain dari pendidikan
dan tiga istilah yaitu Social Studies, Social Sciences dan Social Education yang
memiliki arti yang sama yaitu Ilmu Sosial.
Bart (dalam Al Muchtar, 2007) menggunakan dan mengartikan istilah
“Social Studies” sebagai integrasi dari ilmu-ilmu sosial dan humanitis untuk
kepentingan pendidikan kewarganegaraan (Citizenship Education). Sedangkan
Dufty (dalam Al Muchtar, 2007) menggunakan dan mengartikannya sebagai
program pendidikan dalam rangka sosialisasi “the process of learning to live with
other people.” Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
adanya beberapa istilah dan pengertian yang dikemukakan oleh para pakar
didasarkan atas persepsi dan dasar konseptual dari tradisi dan model setiap
pengembangan kurikulum pada negaranya masing-masing.
Strong (dalam Al Muchtar, 2007) menganggap bahwa:
Analisis filosofis sangat penting dalam mengembangkan dasar pemikiran
konseptual pendidikan IPS. Rumusan konseptual yang paling tepat bagi
kondisi dan kepentingan pendidikan di Indonesia, mesti diangkat dari
realitas kondisi sosial budaya sebagai landasan pengembangan bidang
studi ini.
Pernyataan Strong di atas mengungkapkan bahwa ide-ide, penggambaran
hal-hal atau benda-benda dalam pendidikan IPS berasal dari kondisi nyata
lingkungan sosial budaya yang ada di Indonesia. Kondisi nyata lingkungan sosial
budaya dapat berupa kehidupan sehari-hari seorang individu dalam lingkungan
Program pembelajaran IPS harus mampu memberikan
pengalaman-pengalaman belajar yang berorientasi pada aktivitas belajar peserta didik.
Pelibatan peserta didik secara penuh dalam serangkaian aktivitas dan pengalaman
belajar mampu memberikan kesempatan yang luas pada peserta didik untuk
terlibat dalam proses memecahkan masalah di dalam lingkungan belajar yang
dibuat sebagaimana realitas yang sesungguhnya.
2.1.2.2 Pengertian IPS
Pengertian umum dari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah suatu bidang
studi yang mempelajari gejala-gejala atau masalah-masalah sosial yang ada di
masyarakat. Pada dasarnya studi Ilmu Pengetahuan Sosial dilakukan dalam bentuk
mempelajari kegiatan-kegiatan manusia di bidang sosial, ekonomi, dan politik
secara kultural pada masa lampau, sekarang dan yang akan datang di lingkungan
masyarakat.
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah studi yang memberikan pemahaman atau
pengertian-pengertian tentang cara-cara manusia hidup, tentang
kebutuhan-kebutuhan dasar manusia, tentang kegiatan-kegiatan dalam usaha memenuhi
kebutuhan itu, dan tentang lembaga-lembaga yang dikembangkan sehubungan
dengan hal-hal itu (Killer dalam Hamalik, 1992: 3).
Menurut Witherington dalam Hamalik (1992: 7), menyatakan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial bertalian dengan penyesuaian-penyesuaian yang primer
(primary adaption) yang perlu untuk hidup dalam kelompok-kelompok sosial.
Dari pengertian di atas dapat diperjelas bahwa pelajaran sosial di sekolah
dasar dikaitkan dengan materi atau bahan untuk manusia yang dihubungkan
dengan gambaran ilmu sejarah, ilmu geografi, ilmu politik, ekonomi, antropologi,
ilmu sosiologi, dan seni budaya serta dapat disimpulkan bahwa pengertian IPS
adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan manusia dan lingkungan
sosialnya di mana manusia itu hidup dan melakukan aktivitas-aktivitas untuk
memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu IPS harus diajarkan di SD, supaya
siswa dapat lebih mudah dalam menghadapi berbagai masalah sosial yang
kemungkinan akan dialami siswa dalam kehidupan kesehariannya.
2.1.2.3 Tujuan Mata Pelajaran IPS
Para ahli sering merumuskan tujuan pendidikan IPS dengan
mengaitkannya dengan mempersiapkan para pelajar menjadi warga negara yang
baik. Ini merupakan pengaruh dari model pendidikan IPS sebagai “citizenship
education” (Al Muchtar, 2007). Sedangkan menurut Gross (dalam Al Muchtar,
2007) tujuan IPS untuk “to prepare student to be well-functioning citizens in
democratic society.” Konsekuensinya para pelajar harus dilibatkan dalam
lingkungan kehidupan sekolah dan masyarakatnya.
Tujuan mata pelajaran IPS di dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan IPS tahun 2006 adalah agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut: 1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya, 2) memiliki kemampuan dasar untuk berpikir
logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan
sosial dan kemanusiaan, dan 4) memiliki kemampuan berkomunikasi,
bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global.
Paparan-paparan tersebut mengungkapkan bahwa tujuan pertama mata
pelajaran IPS adalah peserta didik berkembang secara aspek kognitif. Tujuan
kedua dan ketiga mata pelajaran IPS adalah peserta didik berkembang secara
aspek afektif baik segi sikap maupun keterampilan sosial. Tujuan keempat mata
pelajaran IPS adalah peserta didik berkembang secara aspek psikomotorik.
Berdasarkan empat tujuan mata pelajaran IPS tersebut maka diharapkan dengan
mempelajari IPS siswa mampu berkembang secara utuh baik secara aspek
kognitif, afektif maupun psikomotorik.
2.1.3 Motivasi
Berikut ini merupakan penjabaran dari pengertian motivasi, jenis motivasi
dan indikator motivasi.
2.1.3.1 Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata motif. Motif adalah daya penggerak
dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu (Winkel dalam Uno,
2007: 3). Sependapat dengan Winkel, Fudyartanta (2002: 257) mengungkapkan
bahwa kata motif berasal dari bahasa latin “moveers” yang berarti menggerakkan.
Kata motivasi lalu diartikan sebagai usaha menggerakkan. Sedangkan menurut
Gerungan (dalam Uno, 2007: 3) motivasi berasal dari kata motif yang dapat
individu tersebut bertindak atau berbuat. Jadi, motivasi dapat diartikan sebagai
kekuatan dalam diri individu yang memiliki daya penggerak untuk bertindak.
2.1.3.2 Jenis Motivasi
Motivasi yang berasal dari kata motif, dapat digolongkan berdasarkan
sudut sumber yang menimbulkannya. Motif dibedakan menjadi dua macam, yaitu
motif intrinsik dan motif ekstrinsik. Motif intrinsik, timbulnya tidak memerlukan
rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu
sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya. Sedangkan motif ekstrinsik timbul
karena adanya rangsangan dari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan
terdapat minat yang positif terhadap kegiatan pendidikan timbul karena melihat
manfaatnya (Uno, 2007: 4).
Motif intrinsik lebih kuat dari motif ekstrinsik. Oleh karena itu pendidikan
harus berusaha menimbulkan motif intrinsik dengan menumbuhkan dan
mengembangkan minat mereka terhadap bidang-bidang studi yang relevan.
Sebagai contoh, memberitahukan sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk
tujuan instruksional pada saat pembelajaran akan dimulai yang menimbulkan
motif keberhasilan mencapai sasaran.
2.1.3.3 Indikator Motivasi
Individu yang termotivasi adalah individu yang telah memiliki kekuatan
sebagai daya penggerak dari dalam dirinya untuk bertindak. Seseorang dikatakan
termotivasi jika menunjukkan indikator-indikator motivasi dalam kehidupannya.
Ada enam indikator motivasi belajar yaitu 1) adanya hasrat dan keinginan
cita-cita masa depan, 4) adanya penghargaan dalam belajar, 5) adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar dan 6) adanya lingkungan belajar yang kondusif (Uno,
2007: 23). Menurut Aritonang (2008: 14) mengatakan bahwa indikator motivasi
belajar siswa meliputi: 1) ketekunan dalam belajar, 2) ulet dalam menghadapi
kesulitan, 3) minat dan ketajaman perhatian dalam belajar, 4) partisipasi dalam
belajar, dan 5) mandiri dalam belajar.
Sardiman dalam Herline (2009: 81) menjelaskan ada delapan indikator
motivasi belajar yaitu: 1) tekun menghadapi tugas, jadi siswa dapat bekerja terus
menerus dalam waktu lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai, 2) ulet
menghadapi kesulitan, maka jika siswa menghadapi kesulitan ia tidak lekas putus
asa dan selalu berjuang dalam menghadapi kesulitannya, 3) menunjukkan minat
terhadap belajar yaitu untuk mempelajari sesuatu, 4) lebih senang bekerja mandiri,
5) cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, 6) dapat mempertahankan
pendapatnya, 7) tidak mudah melepas hal yang diyakini, 8) senang mencari dan
memecahkan masalah soal-soal. Berdasarkan indikator-indikator yang telah
dirumuskan diatas, maka peneliti menggolongkan siswa yang memiliki motivasi
belajar dapat dilihat dari tiga indikator yaitu: 1) memiliki keinginan belajar, 2) ulet
menghadapi tugas, dan 3) memiliki tujuan belajar.
2.1.4 Prestasi Belajar
Berikut ini merupakan penjabaran dari pengertian prestasi belajar,
2.1.4.1 Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni
“prestasi” dan “belajar” (Djamarah, 2006: 10). Prestasi adalah hasil dari suatu
kegiatan yang sudah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun
kelompok, sedangkan arti belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara
sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari,
sehingga dapat disimpulkan pengertian prestasi belajar adalah hasil yang
diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu
sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Prestasi belajar merupakan hal yang
tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan
proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Menurut Supardi
(2011:167) bahwa prestasi merupakan suatu pencapaian atau hasil yang telah
dicapai yang memerlukan suatu keahlian dalam bidang akademis maupun non
akademis.
Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran
terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor
setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan
instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi, prestasi belajar adalah hasil
pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol,
huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap
anak pada periode tertentu. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran
terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotor
instrumen tes yang relevan.
2.1.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar di bagi menjadi dua yaitu faktor
intern dan faktor ekstern (Slamento, 2010). Faktor intern meliputi: faktor
jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor jasmaniah dipengaruhi
adanya faktor kesehatan dan cacat tubuh. Faktor psikologis dipengaruhi adanya
inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. Sedangkan
faktor kelelahan dipengaruhi oleh kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Faktor
kedua yang mempengaruhi belajar adalah faktor ekstern yang meliputi: faktor
keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor keluarga dipengaruhi
adanya cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, pengertian keluarga, latar belakang kebudayaan.
Faktor sekolah dipengaruhi oleh kurikulum, metode mengajar, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,
standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, metode belajar,
dan tugas rumah. Sedangkan faktor masyarakat dipengaruhi oleh kegiatan siswa
dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
2.1.5 Teori Belajar Menurut Gagne
Gagne (dalam Suyono 2011: 92) mengungkapkan bahwa dalam
pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk diolah sehingga
menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Pemrosesan informasi terjadi
Menurut Suyono (2011: 92) kondisi internal adalah keadaan dalam diri
individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang
terjadi di dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari
lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.
Teori Robert M. Gagne tentang pembelajaran terdiri dari tiga prinsip, yaitu
syarat-syarat pembelajaran (conditions of learning), sembilan peristiwa
pembelajaran (nine events of instructions), dan taksonomi hasil belajar (taxonomy
of learning outcomes) (Suyono, 2011). Sedangkan berkaitan dengan proses
pembelajaran, Gagne (dalam Suyono, 2011: 92) berpendapat bahwa tahapan
proses pembelajaran meliputi delapan fase, yaitu 1) motivasi, 2) pemahaman, 3)
pemerolehan, 4) penyimpanan, 5) pengingatan kembali, 6) generalisasi, 7)
perlakuan, dan 8) umpan balik.
Sembilah peristiwa pembelajaran menurut Gagne (dalam Suyono, 2011:
92-93) adalah sebagai berikut: 1) memberikan perhatian, 2) memberitahu siswa
tentang tujuan pembelajaran, 3) dibangun atas pengetahuan yang telah lalu, 4)
menyajikan pembelajaran sebagai rangsangan, 5) memberikan panduan belajar, 6)
menampilkan kinerja, 7) memberikan umpan balik, 8) menilai kinerja, dan 9)
meningkatkan retensi/ ingatan dan transfer pengetahuan.
2.2 Penelitian-penelitian yang Relevan
Ada tiga penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian
yang dilakukan oleh Kurniawan (2008), Mukhoyyaroh (2009) dan Kristiawan
(2012). Ketiga penelitian tersebut merupakan penelitian yang memiliki variabel
tiga penelitian yang relevan terdapat dua penelitian yang berbeda mata pelajaran
yang diteliti yaitu Kurniawan (2008) meneliti dalam mata pelajaran Pendidikan
Agama Katolik dan Kristiawan (2012) meneliti dalam mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.
Kurniawan (2008) melakukan penelitian tentang penggunaan media
audio-visual. Penelitian tersebut berjudul “Sumbangan Media Audio Visual terhadap
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dalam Pelajaran Pendidikan Agama Katholik
di SD Kanisius Sang Timur”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas audio
visual memiliki nilai rata 67,40, sedangkan kelas biasa memiliki nilai
rata-rata 65,67. Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata-rata-rata pada kelas audio visual
lebih tinggi daripada kelas yang tidak menggunakan media audio visual.
Penelitian tentang media audio-visual juga dilakukan oleh Mukhoyyaroh
(2009) yang melakukan penelitian tentang penggunaan media audio-visual untuk
meningkatkan motivasi belajar tentang peristiwa proklamasi pada siswa kelasVC
mata pelajaran IPS di SDI Wahid Hasyim Selokajang Kabupaten Blitar. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa media audio-visual pada mata pelajaran IPS
dengan materi peristiwa proklamasi mampu meningkatkan motivasi belajar siswa
khususnya siswa kelas VC SDI Wahid Hasyim. Kondisi awal motivasi belajar
siswa menunjuk pada rata-rata 2,1. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I,
motivasi belajar siswa menunjuk pada rata-rata 3, 1 yang mengindikasikan adanya
peningkatan motivasi belajar terhadap pelajaran IPS sebesar 47, 62% kemudian
dari hasil pelaksanaan tindakan siklus II, motivasi belajar siswa menunjuk pada
pelajaran IPS sebesar 80,95%. Hal tersebut membuktikan bahwa penggunaan
media audio-visual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPS.
Kristiawan (2012) meneliti tentang peningkatan minat dan prestasi belajar
materi globalisasi menggunakan media audio-visual mata pelajaran PKn Kelas IV
SDN Kledokan Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012. Kondisi awal minat
belajar siswa adalah 8,5 dan meningkat pada akhir siklus II menjadi 14,34%.
Peningkatan prestasi belajar siswa terlihat dari nilai rata-rata pada kondisi awal
70,93 dan meningkat pada akhir siklus II menjadi 81,85. Sedangkan kondisi awal
siswa yang mencapai KKM sebanyak 43,75% meningkat pada akhir siklus II
menjadi 81,25%.
Ada tiga penelitian yang relevan yang telah peneliti paparkan yaitu
Kurniawan (2008), Mukhoyyaroh (2009), dan Kurniawan (2012) meneliti tentang
Gambar 1. Skema Penelitian yang Relevan
2.3 Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian yang relevan maka dapat
dirumuskan kerangka berpikir sebagai berikut: Guru dalam Proses Belajar
Mengajar (PBM) relatif menggunakan media yang sama setiap kali pertemuan.
Hal ini menyebabkan siswa mengalami rasa bosan dan malas untuk melakukan
Kurniawan (2008)
Sumbangan Media Audio-Visual
terhadap Peningkatan Prestasi Belajar
Siswa dalam Pelajaran Pendidikan
Agama Katholik di SD Kanisius Sang
Timur
Mukhoyyaroh (2009)
Penggunaan Media Audio-Visual
untuk Meningkatkan Motivasi Belajar tentang Peristiwa Proklamasi pada Siswa Kelas VC Mata Pelajaran IPS di SDI Wahid Hasyim Selokajang Kabupaten Visual Mata Pelajaran PKn Kelas
aktivitas pembelajaran di kelas. Motivasi siswa dalam belajar dipengaruhi oleh
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal dapat diupayakan oleh guru
untuk memotivasi siswa dalam belajar, salah satunya adalah dengan penggunaan
media pembelajaran yang mampu menarik perhatian siswa.
Salah satu media pembelajaran yang mampu menyajikan materi IPS tentang
peristiwa secara menarik adalah media audio-visual. Media audio-visual
merupakan salah satu media yang dapat merangsang siswa dari aspek
pendengaran dan penglihatan. Video dan tampilan slide powerpoint dengan
iringan musik merupakan contoh dari media audio-visual. Video dapat
menampilkan suatu peristiwa secara berurutan yang bertujuan agar siswa belajar
memahami dengan menyimak alur yang tampil pada tayangan tersebut sehingga
bila siswa menyimak dengan baik maka siswa mampu memberikan ide dan respon
jika mendapatkan pertanyaan berkaitan dengan video yang telah mereka simak.
Selain bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam menyimak,
penggunaan media audio-visual juga dapat mengembangkan aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik siswa karena melalui aktivitas menyimak, siswa mampu
berdiskusi dalam kelompok untuk menyampaikan hasil mereka menyimak.
Dengan demikian, siswa dapat termotivasi untuk belajar saat menyimak
video yang ditampilkan guru dan melalui aktivitas mengerjakan Lembar Diskusi
secara berkelompok siswa diharapkan mampu menyampaikan hasil dari mereka
menyimak video. Hal ini pun berdampak pada prestasi yang akan diperoleh siswa.
memahami alur peristiwa yang ditampilkan maka prestasi belajar mereka pun
akan baik dan sebaliknya.
2.4 Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Motivasi
belajar siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan mengalami peningkatan dengan
adanya penggunaan media audio-visual. Peningkatan motivasi belajar siswa ini
meliputi tiga indikator motivasi belajar siswa yaitu 1) keinginan belajar;
penggunaan media audio-visual mampu menarik perhatian siswa untuk mau
mengikuti pembelajaran IPS, 2) ulet menghadapi tugas; melalui penggunaan
media audio-visual siswa mampu bekerjasama dalam kelompok untuk
menyelesaikan tugas berdasarkan hasil siswa menyimak video, 3) memiliki tujuan
belajar; melalui penggunaan media audio-visual siswa mampu menyampaikan
hasil mereka menyimak dengan tujuan untuk mendapatkan nilai yang baik.
Prestasi belajar IPS siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan mengalami
peningkatan dengan adanya penggunaan media audio-visual. Media audio-visual
terutama penayangan video mampu menyajikan materi pembelajaran yang
menarik perhatian siswa baik secara penglihatan maupun pendengaran sehingga
siswa mampu menyimak materi pembelajaran dengan memahami alur peristiwa
dan tokoh-tokoh yang ada dalam video. Siswa menyimak video merupakan proses
pemahaman dan penguasaan materi pembelajaran yang mampu meningkatkan
prestasi belajar IPS.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
Bagian metode penelitian berisi tentang pembahasan jenis penelitian,
setting penelitian, rencana tindakan, pengumpulan data dan instrumen penelitian,
uji validitas dan reliabilitas instrumen, teknik analisis data, dan indikator
keberhasilan. Pokok-pokok bahasan di atas merupakan teknik penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) atau dikenal juga dengan istilah Classroom Action Research. Mulyasa
(2009:11) mengungkapkan bahwa “ penelitian tindakan kelas yaitu suatu upaya
untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan
sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut
dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama dengan peserta didik, atau oleh
peserta didik dibawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran” Peneliti memilih model
Keterangan
: kegiatan
: hasil kegiatan
: kegiatan berlangsung secara bersamaan
: urutan pelaksanaan kegiatan
Gambar 2. Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart (Wiraatmadja 2005: 66)
Identifikasi masalah
Perencanaan I Observasi
Pelaksanaan Refleksi
Refleksi
Observasi
Pelaksanaan
Perencanaan Hasil refleksi
Hasil refleksi Siklus I
Menurut Kemmis dan Taggart satu siklus PTK terdiri dari empat tahap,
yaitu: 1) Perencanaan, 2) Tindakan, 3) Pengamatan dan 4) Refleksi.
3.2 Setting Penelitian (tempat, subjek, dan objek penelitian) 3.2.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Sengkan, Jl. Kaliurang Km 7 RT
002/ 10, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta, 55283. Waktu penelitian
dilakukan pada semester genap Tahun Ajaran 2012/ 2013.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan
jumlah 32 siswa, terdiri dari 20 siswa putra dan 12 siswa putri.
3.2.3 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah motivasi dan prestasi belajar siswa dengan
menggunakan media audio-visual pada mata pelajaran IPS kelas VB.
3.3 Rencana Tindakan
Penelitian dilaksanakan dalam siklus I yang terdiri dari 2 pertemuan.
Setiap pertemuan 2 Jam Pertemuan (2 JP), dan alokasi waktu setiap JP adalah 40
menit. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan
penelitian ini, diantaranya:
3.3.1 Persiapan
Persiapan yang dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian tindakan
kelas, diantaranya:
Permintaan ijin dimaksudkan agar kegiatan penelitian dapat berjalan
dengan lancar oleh persetujuan pihak sekolah dan mendapatkan data yang
sesuai;
2. Wawancara
Wawancara dimaksudkan untuk mencari informasi tentang kondisi awal
prestasi siswa dan kendala-kendala yang dialami guru dalam
menyampaikan materi belajar. Informasi-informasi diperoleh dengan hasil
wawancara dari guru;
3. Identifikasi Masalah
Setelah diperoleh data dari hasil wawancara, peneliti dapat
mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan tindak lanjutnya;
4. Pengkajian Kompentensi Dasar
Peneliti mengkaji Kompetensi Dasar, mendeskripsikan materi pokok
tentang “Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan
Kemerdekaan.”
3.3.2 Rencana Tindakan Setiap Siklus
Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Taggart yang
terdiri dari empat tahap di setiap siklusnya. Kegiatan yang dilakukan dalam setiap
siklus dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran IPS dengan menggunakan media audio-visual. Penjelasan rencana
tindakan setiap siklus adalah sebagai berikut: