• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Customer Satisfaction, Switching Cost, Dan Trust In Brand Pada Customer Retention.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Customer Satisfaction, Switching Cost, Dan Trust In Brand Pada Customer Retention."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus

mampu bertahan hidup, dan harus dapat terus berkembang. Salah satu yang paling

penting untuk dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah

mempertahankan pelanggan yang sudah ada, selanjutnya mencari

pelanggan-pelanggan potensial baru agar jangan sampai pelanggan-pelanggan meninggalkan perusahaan

menjadi pelanggan perusahaan lain. Dengan kata lain perusahaan harus mampu

mempertahankan dan menjaga loyalitas pelanggan.

Dalam upaya mempertahankan pelanggan, perusahaan perlu berusaha

untuk menciptakan loyalitas pelanggan. Namun perusahaan perlu menyadaari

bahwa sikap loyal saja tidak cukup untuk menjamin kelangsungan hidup

perusahaan, karena sikap loyal tidak banyak mempengaruhi angka penjualan

maupun profit. Perlu adanya tindakan nyata sebagai bukti bahwa pelanggan

benar-benar loyal terhadap perusahaan, yaitu adanya customer retention (Buttle,

2011:374). Oleh karena itu, banyak perusahaan telah menyimpulkan untuk

semakin mengadaptasi teknik customer retention guna meningkatkan kinerja

perusahaan (Hennig-Thurau dan Klee, 1997).

Customer retention adalah suatu aktivitas yang dilakukan organisasi untuk

mempertahankan pelanggannya. Customer retention yang sukses dimulai dengan

kontak pertama perusahaan dengan pelanggan yang berlanjut secara

(2)

peningkatan, dinilai sedang apabila konstan dan fluktuatif, dan dinilai kurang

apabila mengalami penurunan.

Menurut Hennig-Thurau dan Klee (1997), customer retention lebih

menekankan pada kegiatan pemasaran untuk berusaha mengalokasikan sumber

daya dan kapabilitas organisasi pada strategi mempertahankan semua pelanggan

yang dimiliki perusahaan, di mana berfokus pada pengembangan kegiatan

pemasaran yang menyebabkan perilaku pembelian ulang pada aspek manajerial

dari pemasar dan pelanggan. Komitmen untuk pembelian ulang merupakan sikap

yang paling utama dari retensi pelanggan, bahkan lebih penting dari kepuasan

pelanggan, di mana motivasi untuk melakukan pembelian ulang dilandasi oleh

sikap positif yang lebih tinggi terhadap suatu produk dibandingkan sikap positif

terhadap produk pesaing. Pelanggan secara sadar atau tidak sadar selalu akan

mengevaluasi transaksi yang dilakukan. Bila pelanggan merasa puas atau

ketidakpuasan tidak terlalu besar sampai dijadikan dasar pertimbangan untuk

beralih ke pesaing, maka keputusan untuk melakukan pembelian ulang mungkin

akan terjadi. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi customer retention,

antara lain customer satisfaction, switching cost, serta trust in brand.

Menurut Lovelock dan Wright (2005), kepuasan pelanggan adalah reaksi

emosional jangka pendek pelanggan terhadap kinerja jasa tertentu. Pelanggan

menilai tingkat kepuasan atau ketidakpuasan mereka setelah menggunakan jasa

dan menggunakan informasi untuk memperbaharui persepsi mereka tentang

(3)

Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang berasal dari

perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk dan

harapan-harapannya. Kepuasan merupakan fungsi dan kesan kinerja dan harapan. Jika

kinerja dibawah harapan, maka pelanggan tidak puas. Jika kinerja melebihi

harapan, pelanggan amat puas dan senang (Kotler, 1997). Secara sederhana

definisi kepuasan pelanggan sebagai berikut : “Kepuasan pelanggan sebagai

perbandingan antara kualitas barang dan jasa yang dirasakan dengan keinginan,

kebutuhan dan harapan pelanggan”. Jika kepuasan pelanggan tercapai, maka

timbul pembelian ulang dan kesetiaan. Seorang pelanggan yang mengalami

ketidakpuasan pada masa pasca-konsumsi mempunyai kemungkinan akan

merubah perilaku keputusan belinya dengan mencari alternatif merek lain pada

konsumsi berikutnya untuk meningkatkan kepuasannya.

Hubungan kepuasan pelanggan dengan customer retention seperti yang

dinyatakan oleh Anderson dan Sulivan (2003) dalam Wenny dan Rizal (2008: 47)

bahwa pelanggan yang merasa puas adalah pelanggan yang akan bertahan, dan

pelanggan yang merasa tidak puas akan mengeluh dan pindah, sehingga tingkat

kepuasan menjadi kunci dari loyalitas. Pelanggan yang bertahan merupakan suatu

kondisi dimana konsumen memiliki sikap yang positif terhadap merek, memiliki

komitmen terhadap merek, dan memiliki kecenderungan untuk meneruskan

pembelianya di masa yang akan datang.

Switching cost didefinisikan sebagai biaya yang berhubungan dengan

perpindahan pelanggan dari satu penyedia layanan ke penyedia lainnya (Porter

(4)

switching cost merupakan jumlah dari biaya ekonomis, psikologis dan fisik.

Artinya, pelanggan yang tidak loyal pada perusahaan dan berpindah ke

perusahaan lain harus menanggung penalti tertentu dari perusahaan. Tjiptono

(2008) menyatakan bahwa tinggi rendahnya switching cost dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu biaya pencarian informasi, risiko yang dipersepsikan,

ketersediaan penyedia jasa yang lain, dan lokasi geografis konsumen dengan

penyedia jasa. Switching cost tidak hanya mencakup biaya yang diukur dengan

uang, tetapi juga pengaruh psikologis menjadi pelanggan dari perusahaan baru dan

waktu serta usaha yang dilakukan terkait dengan pembelian merek baru

(Klemperer dalam Aydin et al., 2005).

Menurut Lee et al., (2001), switching cost menjadi penting ketika terdapat

banyak produk yang sama di dalam pasar. Ketika terdapat produk yang sangat

banyak, sedangkan switching cost rendah maka pelanggan yang tidak puas

cenderung untuk beralih ke produk lain, sedangkan jika switching cost tinggi,

maka pelanggan cenderung untuk tetap setia kepada perusahaan jika pelanggan

merasa menerima nilai yang lebih besar ketimbang perusahaan lainnya.

Menurut Morgan dan Hunt (1994) membangun dan menjaga kepercayaan

terhadap merek adalah inti dari ekuitas merek, karena merupakan karakteristik

kunci dari suksesnya hubungan jangka panjang antara perusahaan dengan

pelanggan. Adanya kepercayaan atau trust merupakan penggerak munculnya

loyalitas karena dapat menciptakan pertukaran hubungan yang sangat bernilai,

sehingga loyalitas merek tidak hanya fokus pada sikap terhadap suatu merek, tapi

(5)

merek mendasari hubungan yang terus-menerus dan mempertahankan hubungan

yang bernilai serta penting yang tercipta dari adanya trust..

PT. Adyajati Lestari Medan merupakan perusahaan distributor Air Minum

Dalam Kemasan (AMDK). PT. Adyajati Lestari Medan yang bergerak di bidang

pendistribusian produk consumer goods terkemuka di Indonesia seperti produk

Susu Anlene, Sirup Pohon Pinang, Minuman Herbal Liang Teh Cap Panda dan

Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga .Perusahaan selalu berusaha meningkatkan

pelayanan dan kepuasan pelanggannya sehingga diharapkan penjualan akan

meningkat.

Berikut ini disajikan data hasil penjualan di PT. Adyajati Lestari Medan di

seluruh wilayah Medan dalam 5 bulan terakhir, mulai Januari-Desember 2014,

adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1

Penjualan di PT. Adyajati Lestari Medan Periode Januari-Mei 2014 Januari 1.303.042 1.056.208 81,05

Febuari 1.160.280 878.337 75,70 Maret 1.417.772 118.069 83,27

April 1.289.726 1.022.412 79,27 Mei 1.128.345 869.128 77,03 Sumber : PT Adyajati Lestari Medan

Berdasarkan Tabel 1.1, dapat diketahui bahwa selama 5 bulan terakhir dari bulan

(6)

Medan. Persentase penjualan pada Januari 2014 sebesar 81,05 %, Febuari 2014

sebesar 75,70 %, Maret 2014 sebesar 83,27 %, April 2014 sebesar 79,27 %, dan

terakhir pada bulan Mei persentase penjualan sebesar 77,03 %.

jumlah pelanggan PT Adyajati Lestari Medan dalam 5 bulan, juga mulai

semakin menurun selama periode Januari-Mei , seperti disajikan dalam tabel

sebagai berikut :

Tabel 1.2

Jumlah Pelanggan PT Adyajati Lestari Medan di wilayah medan Periode Januari-Mei 2014

Tahun Jumlah Pelanggan

Januari 2014 286

Febuari-2014 264

Maret-2014 277

April-2014 269

Mei-2014 258

Sumber : PT Adyajati Lestari Medan

Berdasarkan Tabel 1.2, dapat diketahui bahwa selama 5 bulan mulai dari

Januari-Mei telah terjadi penurunan jumlah pelanggan PT Adyajati Lestari Medan

Fenomena tersebut mengindikasikan semakin rendahnya kepuasan pelanggan

pada PT Adyajati Lestari Medan yang pada akhirnya meyebabkan semakin

menurunnya loyalitas pelanggan.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka perlu dilakukan

penelitian untuk mengkaji secara lebih mendalam mengenai hal tersebut dalam:

“Analisi Pengaruh Customer Satisfaction, Switching Cost, Dan Trust In Brand

(7)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah.

“Apakah customer satisfaction, switching cost, dan trust in brand berpengaruh

positif dan signifikan terhadap customer retention pada PT Adyajati Lestari

Medan.?”

1.3Tujuan Penelitian

“Untuk mengganalisis pengaruh Customer Satisfaction, Switching Cost, dan

Trust In Brand terhadap Customer Retention pada PT Adyajati Lestari Medan ”

1.4 Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Bagi PT Adyajati Lestari Medan sebagai bahan informasi dan

pertimbangan dalam merancang strategi untuk meningkatkan customer

retention.

2. Bagi peneliti merupakan sarana pengembangan wawasan serta pengalama

dalam menganalisis permasalahan khususnya di bidang pemasaran.

3. Bagi kalangan akademis dapat dijadikan bahan penyusunan penelitian

Gambar

Tabel 1.1 Penjualan di PT. Adyajati Lestari Medan

Referensi

Dokumen terkait

32 Tahun 2008 dinyatakan bahwa standar kompetensi guru SLB tentang teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, meliputi: (1) Memilih berbagai teori belajar

Dalam analisis data, metode yang digunakan adalah analisis intervening.Hasil penelitian menunjukan bahwa insentif finansial berpengaruh signifikan terhadap kinerja

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konservatisme akuntansi terhadap nilai perusahaan dan good corporate governance sebagai variabel moderasi. Populasi

The data on the SDA line must remain stable during the high pulse of the clock period, as changes in the data line at this time are interpreted as control commands (Start or

Berdasarkan hasil wawancara dengan Fasheria Khendia Utomo, Kasi Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, bahwa pemerintah daerah dan

Kenal pasti ciri fizikal dan ciri budaya dengan merujuk petunjuk simbol. Huraikan kedudukan mutlak dan kedudukan relatif bagi sesuatu ciri fizikal atau

Para tenaga pengajar pada program mentoring mahasantri putra pada Asrama Rusunawa berjumlah 39 orang, dengan jumlah murid 365, berdasarkan perbandingan rasio: jumlah

Didukung pula upaya perbaikan publik dilakukan dalam rangka manajemen product (dengan memperbaiki produk yang ada didalam kota), manajemen brand (mengelola