• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Ruang Penjemuran Serbuk Sabut Kelapa dengan Pendekatan Ergonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Ruang Penjemuran Serbuk Sabut Kelapa dengan Pendekatan Ergonomi"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Serbuk sabut kelapa (cocopeat) adalah produk sampingan dari proses penguraian sabut kelapa. Cocopeat berguna sebagai media tanam tumbuhan organik. Media tanam ini berupa serbuk cocopeat yang telah dikeringkan maupun berupa blok.

UD. Pusaka Bakti merupakan bidang usaha yang bergerak dalam

pengolahan serbuk sabut kelapa (cocopeat/cocopeat press), keset kaki dan

cocofiber press/cocopress. Proses pengolahan cocopeat/cocopeatpress, keset kaki dan cocofiberpress/cocopress sebagian besar dilakukan secara manual oleh tenaga manusia. Proses pengolahan serbuk sabut kelapa (cocopeat) terdiri atas penguraian sabut kelapa, pengayakan dengan mesin pengayak, pengeringan di

lahan terbuka dan pengepakan kedalam kemasan karung. Proses pembuatan keset

kaki terdiri atas penguraian sabut kelapa, pengeringan di lahan terbuka,

pemintalan, pembingkaian dan pengepakan hasil berupa keset. Proses pembuatan

cocopress dari penguraian sabut kelapa, pengeringan di lahan terbuka, pengayakan, press dan pengepakan.

UD. Pusaka Bakti memilik mesin press untuk menghasilkan cocopeat press dalam bentuk blok berukuran 42 cm x 52 cm x 80 cm dengan berat 5 kg/unit. Kapasitas mesin press 2000 kg/hari. Sebelum dipress cocopeat

dikeringkan terlebih dahulu menggunakan mesin pengering. Kapasitas 200

(2)

kg/hari. Ketidaksesuaian kapasitas kedua mesin ini mengakibatkan ongkos

produksi cocopeat press menjadi mahal, sehingga UD. Pusaka Bakti tidak memproduksi cocopeat press walaupun permintaan pasar ekspor tetap ada, yaitu 20 ton/bulan. Akhirnya mesin pengering dan mesin press tidak difungsikan. Akibatnya UD. Pusaka Bakti memilih mengeringkan cocopeat secara alami dengan menjemur di lahan terbuka dan menjualnya dalam kemasan karung. Proses

pengeringan cocopeat di lahan terbuka memiliki hambatan, karena proses pengeringan bergantung pada kondisi cuaca.

Proses pengeringan cocopeat pada UD. Pusaka Bakti membutuhkan sebuah ruang pengering tertutup. Perancangan ruang pengering tertutup dilakukan

agar proses pengeringan cocopeat dapat dilakukan dengan maksimal tanpa adanya resiko terkena hujan. Dalam penelitian ini akan dirancang ruang pengering

tertutup yang memiliki kapasitas 2000 kg cocopeat. Loyang digunakan sebagai wadah penjemuran dan rak yang berfungsi sebagai tempat penjemuran. Proses

perancangan ruang penjemuran dengan mempertimbangkan antropometri pekerja

dan Aisle Space agar pekerja dapat bekerja dengan nyaman.

1.2. Rumusan Masalah

Permasalahan yang terjadi pada UD. Pusaka bakti adalah ketidaksesuaian

kapasitas mesin pengering sebesar 200 kg/hari dan kapasitas mesin press sebesar 2000 kg/hari yang mengakibatkan UD. Pusaka Bakti tidak dapat memproduksi

cocopeatpress sehingga perlu dilakukan perancangan ruang penjemuran tertutup agar permintaan pasar ekspor dapat dipenuhi.

(3)

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang ruang penjemuran

cocopeat yang ergonomis sehingga mesin press dapat dipakai secara optimal.

1.4. Asumsi dan Batasan Masalah

Asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah:

1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berada pada kondisi

baik dan sesuai standar.

2. Luas ruang pengering yang dirancang bergantung pada ketersediaan

lahan di UD. Pusaka Bakti.

Batasan-batasan pada penelitian ini antara lain:

1. Penelitian dilakukan tanpa mempertimbangkan aspek material dan

konstruksi bangunan

2. Ruang penjemuran yang dirancang tidak dilengkapi dengan alat

pengatur panas.

3. Penelitian dilakukan tanpa mempertimbangkan aspek biaya.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian, antara lain: 1. Meningkatkan kompetensi mahasiswa mengobservasi, menganalisis dan

melakukan evaluasi terhadap suatu permasalahan perusahaan dengan

menggunakan disiplin ilmu Teknik Industri.

2. Memberikan alternatif perbaikan guna meningkatkan daya saing perusahaan

(4)

3. Menjalin hubungan kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik

Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian : bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi beban kerja dengan tingkat stres perawat ruang operasi di RSUP Dr.. Metode Penelitian : Jenis penelitian

Setelah dilakukan uji asumsi data indeks pemberdayaan gender pada Kota/Kabupaten di Jawa Timur periode tahun 2010-2015, dapat dinyatakan bahwa data tersebut

telegraf oleh Morse. Teknologi ini mengizinkan seseorang berkomunikasi dengan jarak jauh. Ciptaan-ciptaan lain yang muncul dalam era ini adalah telepon, radio, dan televisi.

Abstrak: Tujuan penelitian ini mendeskripsikan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Akuntansi di SMK N 1 Sragen. Jenis penelitian kualitatif dengan

Four grammar topics were selected, namely Regular Plural form, Sub- ject Pronoun, Auxiliary Verbs Do/Does, and Irregular Past Tense Verbs as they were deemed to be

Perkembangan yang pesat dari perangkat teknologi ini telah memungkinkan munculnya beragam fungsi baru selain fungsi utamanya sebagai sebuah alat komunikasi. Pembuatan Aplikasi

19 Tahun 2005, namun PP tersebut juga mengatur bahwa setiap satuan pendidikan tinggi dapat melampaui kedelapan standar minimum tersebut dengan merumuskan/

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terdapat beberapa kendala yang dapat dibuat sebagai saran untuk penelitian selanjutnya yaitu perlu dilakukan penambahan