BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya didukung oleh sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia sebagai suatu elemen penting dalam perusahaan untuk menjalankan aktivitas untuk mencapai tujuannya. Sumber daya manusia terdiri dari orang-orang yang ada dalam organisasi yang mempunyai kemampuan, bakat, keahlian dan keterampilan untuk bekerja dan itu semua mereka gunakan dalam melaksanakan pekerjaannya. Manusia sebagai tenaga kerja haruslah dikelola dengan baik dan benar agar dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, karyawan dituntut agar memiliki kualitas kerja yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lain agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk dapat mempertahankan keberadaannya agar dapat terus bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain adalah dengan meningkatkan produktivitas (Atmosoeprapto, 2001:8 ).
adalah merosotnya kinerja suatu perusahaan. Produktivitas kerja karyawan menurun mungkin dikarenakan adanya ketidakpuasan dalam bekerja. Bila tidak diatasi dengan baik maka perusahaan tersebut akan cenderung mengalami penurunan yang signifikan (Almigo,2004:50).
Yuli (2005:195) menyatakan bahwa kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan salah satu komponen yang mendukung tercapainya produktivitas yang yang diharapkan. Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja (Rivai, 2004:475).
Ketidakpuasan karyawan dalam bekerja akan mengakibatkan suatu situasi yang tidak menguntungkan baik secara organisasi maupun individual. Ketidak puasan dalam bekerja akan dapat menimbulkan perilaku agresif, atau sebaliknya akan menunjukkan sikap menarik diri dari kontak dengan lingkungan sosialnya. Misalnya dengan mengambil sikap berhenti dari perusahaan, suka bolos, dan perilaku lain yang cenderung bersifat menghindari dari aktivitas organisasi (Sutrisno, 2011:77).
norma-norma sosial yang berlaku. Peraturan yang ditetapkan perusahaan merupakan hal yang mendukung terciptanya kedisiplinan karyawan dalam perusahaan. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan, karena tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, maka sulit perusahaan untuk mewujudkan tujuannya (Fathoni, 2006:126).
Hotel Inna Dharma Deli Medan sebagai salah satu hotel yang terletak di pusat kota Medan yang memberikan berbagai fasilitas untuk menarik pelanggannya. Untuk itu karyawan dituntut untuk dapat bekerja dengan baik. Namun hal ini terkadang mengalami penurunan karena karyawan hotel yang kurang bersemangat dalam bekerja. Sebagai suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa, pihak hotel wajib berusaha meningkatkan kepuasan kerja karyawannya, karena dengan adanya kepuasan kerja yang tinggi tentunya akan memberikan keuntungan kepada perusahaan dalam meningkatkan mutu pelayanan agar pelanggan merasa puas dan kemungkinan besar akan datang kembali untuk memakai jasa Hotel Inna Dharma Deli Medan.
Berdasarkan wawancara pendahuluan yang dilakukan peneliti dengan pihak karyawan, turunnya semangat karyawan dalam bekerja adalah akibat pekerjaan yang monoton dan tidak bervariasi. Untuk itu perusahaan mengadakan pertandingan olah raga antar karyawan untuk meningkatkan semangat kerja karyawan dan juga untuk refreshing dengan melakukan kegiatan outbound untuk menghilangkan kejenuhan didalam bekerja.
Perusahaan memberikan kesempatan promosi bagi karyawan yang dilakukan berdasarkan penilaian kerja terhadap karyawan. Penilaian kinerja yang dilakukan oleh perusahaan kepada setiap individu pekerja menghasilkan nilai-nilai yang menjadi bahan dasar pertimbangan perusahaan untuk mengambil keputusan kepada setiap pekerja yang pantas untuk mendapatkan promosi kenaikan jabatan.
Dalam hal supervisi, atasan memberikan arahan kepada bawahannya dalam melaksanakan pekerjaannya. Dari segi imbalan dimana karyawan menerima gaji sesuai yang ditetapkan pemerintah daerah ditambah dengan tunjangan-tunjangan lainnya. Selain itu karyawan juga menerima insentif ataupun bonus sesuai dengan hasil penilaian kinerja karyawan maupun pendapatan perusahaan.
Tingkat kepuasan karyawan dapat diukur dari sikap karyawan, pergantian karyawan (turnover), tingkat kemangkiran, kelambanan, keluhan, kesejahteraan dan sebagainya (Tika, 2005:130). Salah satu faktor penyebab terjadinya turnover yang tinggi dapat dilihat dari tingkat kepuasan kerja karyawan. Robbins (2003 : 104) mengungkapkan terdapat hubungan negatif antara kepuasan kerja dan pergantian karyawan (turnover). Ini berarti pergantian karyawan (turnover) yang kecil mengindikasikan kepuasan kerja karyawan yang tinggi.
juga mempengaruhi prestasi kerja karyawan secara keseluruhan (Nasution, 2009:1)
Karyawan Hotel Inna Dharma Deli Medan pada bagian Marketing dan
Front Office berjumlah 34 orang. Turnover yang terjadi pada karyawan bagian
Marketing dan Front Office dapat dilihat pada Tabel 1.1 dengan tingkat persentase
pergantian karyawan (turnover) mulai bulan Januari – Desember 2012 pada bagian Marketing dan Front Office dapat dihitung dengan:
Tabel 1.1
Persentase Pergantian Karyawan (Turnover)
Januari - Desember 2012 No Keterangan Jumlah karyawan
yang keluar
Persentase (%) Standar Kritis Turnover
mengundurkan diri adalah sebanyak 5 orang. Untuk bulan September turnover yang terjadi masih dalam keadaan standar. Namun pada bulan Februari dan Oktober, jumlah turnover yang terjadi sebesar 5,88% dan sudah melewati standar yang telah ditentukan oleh perusahaan sebesar 3%.
Selain mengetahui karyawan yang mengundurkan diri, perlu juga untuk mengetahui tingkat absensi karyawan mulai bulan Januari - Desember 2012. Karena disiplin kerja merupakan faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Kedisiplinan dapat diartikan bilamana karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma sosial yang berlaku (Fathoni, 2006:126). Maka tingkat absensi karyawan pada bagian Marketing dan Front
Office pada Hotel Inna Dharma Deli Medan dapat dilihat pada Tabel 1.2 dengan
Tabel 1.2
Daftar Absensi Karyawan Januari – Desember 2012
Bulan Keterangan Standar
Kritis
perusahaan. Batas waktu keterlambatan yang diperbolehkan oleh perusahaan sebanyak 5 (lima) menit dari waktu yang ditentukan, hal ini juga menunjukkan minimnya kesadaran karyawan akan disiplin kerja. Konsekuensi yang mereka peroleh jika terlambat dan tidak masuk kerja tanpa keterangan adalah diberikan sanksi pemotongan uang makan dan juga teguran secara lisan. Namun jika hal ini terjadi dengan berkelanjutan akan berdampak pada kinerja perusahaan.
Hotel Inna Dharma Deli Medan ini memberikan jasa penyewaan hunian kamar dan ruangan untuk berbagai kegiatan yang sering diselenggarakan oleh pihak luar hotel, seperti kegiatan seminar, rapat, dan training. Melihat adanya beragam kegiatan yang diselenggarakan, maka pihak perusahaan menyadari pentingnya kepuasan kerja dan disiplin kerja bagi karyawan, khususnya dalam menumbuhkan produktivitas karyawan.
Dalam pencapaian hasil kerja ataupun tingkat produktivitas kerja karyawan pada Hotel Inna Dharma Deli Medan pada bagian Marketing dan Front
Office perlu adanya pencapaian target penyewaan kamar hotel yang akan dicapai.
Tabel 1.3
Target dan realisasi penyewaan kamar Hotel Inna Dharma Deli Medan Pada Bulan Januari – Desember 2012
Bulan Target penyewaan kamar hotel
Pada Tabel 1.3 menyatakan bahwa rata- rata target penyewaan kamar hotel adalah 63,48 %, sementara dapat dilihat bahwa setiap bulan target tersebut tidak dapat direalisasikan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil kerja karyawan dalam pencapaian target penyewaan kamar hotel belum dapat direalisasikan karena masih dibawah angka target yang telah ditentukan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : “ Apakah kepuasan kerja dan disiplin kerja mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada Hotel Inna Dharma Deli Medan ? ”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan kepuasan kerja dan disiplin kerja dengan produktivitas kerja karyawan pada Hotel Inna Dharma Deli Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan masukan bagi perusahaan dan pihak – pihak yang berkepentingan tentang kepuasan kerja dan disiplin kerja dengan produktivitas kerja karyawan sehingga dapat dicari upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
2. Penelitian ini memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi peneliti khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia serta memberikan suatu pembelajaran yang lebih mengenai kepuasan kerja, disiplin kerja dan produktivitas kerja karyawan.