Lampiran 1. Data pengamatan hasil penelitian Jumlah mata pisau
(pasang)
Kapasitas efektif alat
Lampiran 2. Kapasitas alat (buah/jam)
Jarak DMRT Perlakuan Rataan Notasi
0.05 0.01 0.05 0.01
- A 300,3 a A
2 7,991 12,101 B 525,12 b B
3 3,649 12,725 C 744,51 c C
Keterangan: notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% dan sangat nyata pada taraf 1%.
Analisis Sidik Ragam
Lampiran 3. Persentase bahan yang rusak / pecah (%)
Jarak DMRT Perlakuan Rataan Notasi
0.05 0.01 0.05 0.01
- A 0 a A
2 21,975 33,279 B 0 a A
3 10,035 34,994 C 11 b AB
Keterangan: notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% dan sangat nyata pada taraf 1%.
Analisis Sidik Ragam
Lampiran 4. Tabel data pengamatan sebelum di konversi. Pada 2 pasang mata pisau
No. Ulangan Diameter
BTS = Bahan Terkupas Sempurna :
Pada 6 pasang mata pisau
BTS = Bahan Terkupas Sempurna :
Lampiran 5. Tabel data pengamatan sesudah dikonversi Data kapasitas Efektif Alat (buah/jam)
Perlakuan Jumlah pisau (pasang)
Data persentase bahan yang rusak (%) Perlakuan Jumlah pisau
Lampiran 7. Prinsip kerja alat
Pengupasan sabut kelapa adalah suatu proses pelepasan sabut dari tempurung kelapa. Alat pengupas sabut kelapa mekanis dilengkapi dengan sepasang roller yang dihubungkan oleh roda gigi (gear) satu sama lain. Kedua roller ini akan bergerak berlawanan arah jika dihubungkan dengan sumber tenaga
Lampiran 8. Pemeliharaan alat
Tujuan pemeliharaan
Dalam pemakaian alat dan mesin pertanian (alsintan) salah satu kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan adalah pemeliharaan. Pemeliharaan diartikan sebagai suatu kegiatan untuk merawat serta menjaga setiap elemen-elemen alsintan agar terhindar dari kerusakan-kerusakan yang dapat menyebabkan menurunnya performa dari alsintan tersebut. Dengan perawatan yang dilakukan maka diharapkan alat dapat berfungsi secara maksimal baik dari segi kualitatif maupan kuantitatif produk yang dihasilkan. Secara ringkas kegiatan perawatan bertujuan untuk :
-Menghindari resiko kerusakan elemen-elemen alat.
-Menjaga kondisi peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai.
-Untuk mempertahankan performa alat sesuai dengan umur ekonomi yang di targetkan.
-Mempertahankan efisiensi pengoperasian alat.
Pemeliharaan elemen-elemen alat
Lampiran 9. Tabel Pemeliharaan elemen-elemen alat pengupas sabut kelapa mekanis
No Bagian alat Bentuk pemeliharaan
1. Motor bensin - Pengecekan oli agar tidak sempat habis dalam setiap kali operasi.
- Mengganti oli minimal sekali sebulan
- Membersihkan saringan udara dari debu yang menempel
2. Rantai - Menyetel tegangan rantai agar tidak terlalu kendur dan juga tidak terlalu tegang.
- Pemberian minyak gemuk agar terhindar dari keausan.
3. Sproket - Mengencangkan bautstut sproket agar tidak lepas dari as 4. Speed reducer - Mengencangkan ikatan baut dan mur pada dudukannya.
- Pengecekan sambungan as motor bensin dengan as speed
reducer agar tetap kuat.
- Penggantian oli agar terhindar dari keausan.
5. Roller - Menghindari terkena air dan tempat lembab agar terhindar dari korosi.
- Dibersihkan dari sisa-sisa sabut kelapa yang menempel.
6. Mata pisau - Menghindari terkena air dan tempat lembab agar terhindar dari korosi.
- Dibersihkan dari sisa-sisa sabut kelapa yang menempel.
Lampiran 11. Dokumentasi buah kelapa dan alat pengupas sabut kelapa mekanis
Gambar 1. Kelapa setelah dikupas
Gambar 2. Sabut kelapa
Gambar 4. Alat tampak depan
Gambar 5. Alat tampak belakang
Lampiran 12. Spesifikasi alat pengupas sabut kelapa mekanis