• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP Sejarah Indonesia ke 12

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RPP Sejarah Indonesia ke 12"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

VERSI DIY

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Bantul Kelas/Semester : X/1

Mata Pelajaran : SEJARAH

Materi Pokok : Dari Lembah Indus sampai Muarakaman Sub Materi Pokok : Masuknya Pengaruh Hindu-budddha

Pertemuan Ke- : 12

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

A Kompetensi Inti:

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran dan damai), santun responsive, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dan solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan proseduiral pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B Kompetensi Dasar :

1.1 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agamanya 1.2 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi antar umat beragama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari

2.1 Menunjukan sikap tanggungjawab peduli terhadap berbagai hasil budaya pada masa praaksara, Hindu Budha dan Islam

(2)

2.3 Berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah.

3.5 Menganalisa berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia

4.5 Mengolah informasi mengenai proses masuk dan perkembangan kerajaan Hindu-Budha dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya pada masyarakat Indonesia pada masa kini serta mengemukakannya dalam bentuk tulisan

4.6 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai –nlai dan unsur Budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hindu-Budha dan masih

berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini. C Indikator pencapaian kompetensi

1. Menganalisa berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia

2.Merumuskan pendapat tentang teori yang paling tepat dari beberapa teori yang ada tentang proses masuk dan berkembangnya Hindu – Budha di Indonesia

D Tujuan pembelajaran

1. Menjelaskan proses masuknya agama Hindu-Buddha di Kepulauan Indonesia. 2. Membandingkan teori-teori masuknya agama Hindu-Buddha ke kepulauan

Indonesia, sehingga peserta didik dapat memahami berbagai teori tentang masuk dan berkembangnya agama Hindu-Buddha di Indonesia, dan

3. Menganalisis relevansi teori dengan kondisi masyarakat di kepulauan Indonesia.

E Materi ajar

1. Proses masuk dan berkembangnya Hindu Budha Di Indonesia

2.Teori tentang masuk dan berkembangya agama dan kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia

F Metode pembelajaran

Metode Pembelajaran : Diskusi, Ceramah, tanya jawab Pendekatan Pembelajaran : Scientific Learning

Model Pembelajaran : Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning dsb

G Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

(3)

dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas

Berdoa sebelum

membuka pelajaran Memeriksa kebersihan

kelas

Memeriksa kehadiran siswa

Menjelaskan tujuan

pembelajaran atau Mempersiapkan materi

ajar dan alat/ media

b. Siswa mengamati gambar candi-candi yang ada Jawa Tengah dan didaerah lain.

(4)

si arca/wayang siswa mengajukan

pertanyaan tentang: 1.Dari mana budaya tsb berasal.

2.Bagaimana bisa

pengaruh India masuk ke kepulauan Indonesia.

3) Cara yang mendekati benar masuknya pengaruh Hindu Budha di Indonesia

Mencoba

1) Dengan dipimpin ketua kelas siswa membentuk Kelompok terdiri dari 4 siswa

pengaruh Hindu Budha di Indonesia

(5)

mendiskusikan Cara yang

a. Setelah diundi oleh ketua kelas Kelompok 1, 3, 6 mempresentasikan hasil 3. Penutup 1) Secara bersama-sama

(6)

G. Alat dan Sumber Belajar

a. Sejarah Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013 b. Badrika, I Wayan, 2006. Sejarah untuk SMA Kelas X, Jakarta : Lembaga

a. Bagaiman hubungan antara keberadaan candi-candi-candi di Jawa Tengah dan didaerah lain dengan masuknya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia?

b. Berilah analisa teori mana yang paling kuat dari beberapa teori masuknya agama dan budaya Hindu-Budha!

c. Berilah gambaran proses masuknya Hindu-Budha berdasarkan teori Ksatria! d. Buatlah perbandingan antara teori Brahmana dengan teori Umpan Balik

dari sisi peran yang diberikan bangsa Indonesia dalam proses masuknya Hindu-Budha

Penilaian kinerja, Penilaian Portofolio, Penilaian Proyek : diserahkan guru 4. Kunci jawaban Test

a. Keberadaan candi-candi di Jawa Tengah dan daerah lain merupakan bukti adanya pengaruh Hindu-Budha yang pernah masuk di Indonesia b. Teori Brahmana bukti banyaknya penganut Hindu-Budha di Indonesia c. Para Ksatria melakukan petualang sampai ke Indonesia, sebagian ada

yang tinggal di Indonesia karena perkawinan, melalui perkawinan ini pengaruh Hindu-Budha masuk ke Indonesia

d. Teori Brahmana : Ranyat Indonesia membantu masuknya Hindu Budha dengan memeluk Agama Hindu-Budha, yang disebarkan oleh kaum bramana, dimulai dari keluarga kemudian ke masyarakat sekitar Teori Umpan Balik : Rakyat Indonesia datang ke India pulangnya membawa pengaruh Hindu Budha

(7)

c. Penentuan Nilai Akhir Test Akhir : Perolehan Skor X Skor Idial (100) =....

Skor Maksimum

3. Tugas

Guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat moto/slogan yang menunjukan kepedulian terhadap budaya Hindu-Budha di Indonesia

4. Instrumen Penilaian

No Nama Siswa

Aspek Penilaian

Jumlah Nilai

Skor akhir ( Jumlah Nilai x 10 :

9 ) Sikap Pengetahuan Ketrampilan

1 2 3 1 2 3 1 2 3

Mengesahkan: Diverifkasi: Bantul, 15 Juli 2013

Kepala Sekolah WAKA I Guru Mata Pelajaran

Ir. Retno Yuniar Dwi Aryani Drs. M. Hannan Windu Mahmud, S.Pd., M.Eng.

(8)

Lampiran 1. MATERI

PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA SERTA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA

Proses Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia

Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis, yaitu terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik) yang merupakan daerah persimpangan lalu lintas perdagangan dunia.

Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda amati gambar peta jaringan perdagangan laut Asia Tenggara berikut ini:

Gambar 1.1.

Peta jalur perdagangan laut Asia Tenggara.

Pada abad 1 Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur sutera) tetapiberalih kejalur laut, sehingga secara tidak langsung perdagangan antara Cina dan Indiamelewati selat Malaka. Untuk itu Indonesia ikut berperan aktif dalam perdagangan tersebut.

Akibat hubungan dagang tersebut, maka terjadilah kontak/hubungan antara Indonesia denganIndia, dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab masuknyabudaya India ataupun budaya Cina ke Indonesia.Mengenai siapa yang membawa atau menyebarkan agama Hindu - Budha ke Indonesia,tidak dapat diketahui secara pasti, walaupun demikian para ahli memberikan pendapat tentangproses masuknya agama Hindu -Budha atau kebudayaan India ke Indonesia.

(9)

(Sumsel).

Dilihat ciri-cirinya, arca tersebut berasal dari langgam Amarawati (India Selatan) dari abad2 - 5 Masehi.Dan di samping itu juga ditemukan arca perunggu berlanggam Gandhara(India Utara) di Kota Bangun, Kutai (Kaltim).Dari penjelasan uraian materi tersebut, apakah Anda sudah memahami? Kalau Anda belumpaham, baca kembali uraian materi tersebut, dan kemudian lanjutkan menyimak uraian materiselanjutnya!

Untuk penyiaran Agama Hindu ke Indonesia, terdapat beberapa pendapat/hipotesa yaituantara lain:

1. Hipotesis Waisya, diutarakan oleh Dr.N.J.Krom, berpendapat bahwa agama Hindumasuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang keIndonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia.

2. Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yangmembawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit,karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit yangkalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaandi Indonesia.

3. Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindumasuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmanayang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmanatersebut diduga karena undangan Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengajadatang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.

Pada dasarnya ketiga teori tersebut memiliki kelemahan yaitu karena golongan ksatria danwaisya tidak mengusai bahasa Sansekerta.Sedangkan bahasa Sansekerta adalah bahasasastra tertinggi yang dipakai dalam kitab suci Weda. Dan golongan Brahmana walaupun

menguasai bahasa Sansekerta tetapi menurut kepercayaan Hindu kolot tidak bolehmenyebrangi laut.Dari kebenaran maupun kelemahan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa, masuknyaagama Hindu ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana yang tidak kolot atas undanganraja dan orang Indonesia yang belajar ke India.Dengan adanya penyebaran agama Hindu tersebut maka mendorong orang-orang Indonesiauntuk menambah ilmunya mempelajari agama Hindu di India sekaligus berziarah ke tempat-tempatsuci. Dan sekembalinya dari India tersebut, maka orang-orang tersebut dapat

menyebarkan agama Hindu dengan bahasa mereka sendiri, dengan demikian agama Hindu lebih cepat dan mudah tersebar di Indonesia.

Wujud Akulturasi Kebudayaan Hindu-Budha dengan Kebudayaan

Indonesia

Apakah Anda sebelumnya pernah mendengar atau mengetahui pengertian Akulturasi?Banyak para ahli yang memberikan definisi tentang akulturasi, antara lain menurut pendapatHarsoyo.

(10)

Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa akulturasi sama dengan kontak budayayaitu bertemunya dua kebudayaan yang berbeda melebur menjadi satu menghasilkankebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan kepribadian/sifat kebudayaan aslinya.

Dengan adanya penjelasan tentang pengertian akulturasi, apakah Anda sekarang sudahmemahami istilah akulturasi? Jika Anda sudah paham, silakan Anda simak uraian materinya.

Seperti yang telah dijelaskan pada materi sebelumnya, bahwa dengan adanya kontak dagangantara Indonesia dengan India, maka mengakibatkan adanya kontak budaya atau akulturasiyang menghasilkan bentuk-bentuk kebudayaan baru tetapi tidak melenyapkan kepribadian

kebudayaan sendiri.Hal ini berarti kebudayaan Hindu - Budha yang masuk ke Indonesia tidak diterima sepertiapa adanya, tetapi diolah, ditelaah dan disesuaikan dengan budaya yang dimiliki penduduk

Indonesia, sehingga budaya tersebut berpadu dengan kebudayaan asli Indonesia menjadibentuk akulturasi kebudayaan Indonesia Hindu - Budha.

Wujud akulturasi tersebut dapat Anda simak pada uraian materi unsur-unsur budaya berikutini:

1. Bahasa

Wujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya penggunaan bahasasansekerta yang dapat ditemukan sampai sekarang dimana bahasa Sansekerta tersebutmemperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia.Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda, silakan tulis 5 kata bahasa Indonesia yangberasal dari bahasa Sansekerta, kemudian dapat Anda kumpulkan pada Guru bina Anda,selanjutnya Anda simak uraian materi selanjutnya.Penggunaan bahasa Sansekerta pada awalnya banyak ditemukan pada prasasti (batubertulis) peninggalan kerajaan Hindu - Budha pada abad 5 - 7 M, contohnya prasasti Yupa dari Kutai, prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Tetapi untuk perkembangan selanjutnya bahasa Sansekerta di gantikan oleh bahasa Melayu Kuno

seperti yang ditemukan pada prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya 7 - 13 M.Sedangkan untuk aksara, dapat dibuktikan dengan adanya penggunaan huruf Pallawa,tetapi kemudian huruf Pallawa tersebut juga berkembang menjadi huruf Jawa Kuno (kawi) dan huruf (aksara) Bali dan Bugis. Hal ini dapat dibuktikan melalui Prasasti Dinoyo(Malang) yang menggunakan huruf Jawa Kuno.Demikianlah uraian tentang contoh wujud akulturasi dalam bidang bahasa, untuk selanjutnya simak uraian materi berikutnya.

2. Religi/Kepercayaan

Sistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum agama Hindu-Budha masukke Indonesia adalah kepercayaan yang berdasarkan pada Animisme dan Dinamisme.Anda masih ingat pengertian Animisme dan Dinamisme? Kalau Anda lupa, baca kembalimodul ke-2 Anda!

(11)

Tetapi agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia sudah mengalamiperpaduan dengan kepercayaan Animisme dan Dinamisme, atau dengan kata lainmengalami Sinkritisme. Tentu Anda ingin bertanya apa yang dimaksud denganSinkritisme?Sinkritisme adalah bagian dari proses akulturasi, yang berarti perpaduan dua kepercayaanyang berbeda menjadi satu.Untuk itu agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia, berbeda denganagama Hindu - Budha yang dianut oleh masyarakat India. Perbedaaan-perbedaan tersebutmisalnya dapat Anda lihat dalam upacara ritual yang diadakan oleh umat Hindu atauBudha yang ada di Indonesia. Contohnya, upacara Nyepi yang dilaksanakan oleh umat

Hindu Bali, upacara tersebut tidak dilaksanakan oleh umat Hindu di India.

3. Organisasi Sosial Kemasyarakatan

Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan dapat Anda lihat dalamorganisasi politik yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia setelahmasuknya pengaruh India.

Dengan adanya pengaruh kebudayaan India tersebut, maka sistem pemerintahan yangberkembang di Indonesia adalah bentuk kerajaan yang diperintah oleh seorang rajasecara turun temurun.

Raja di Indonesia ada yang dipuja sebagai dewa atau dianggap keturunan dewa yangkeramat, sehingga rakyat sangat memuja Raja tersebut, hal ini dapat dibuktikan denganadanya raja-raja yang memerintah di Singosari seperti Kertanegara diwujudkan sebagaiBairawa dan R Wijaya Raja Majapahit diwujudkan sebagai Harihari (dewa Syiwa danWisnu jadi satu).

Permerintahan Raja di Indonesia ada yang bersifat mutlak dan turun-temurun seperti diIndia dan ada juga yang menerapkan prinsip musyawarah. Prinsip musyawarah diterapkanterutama apabila raja tidak mempunyai putra mahkota yaitu seperti yang terjadi padamasa berlangsungnya kerajaan Majapahit, dalam hal pengangkatan Wikramawardana.

Wujud akulturasi di samping terlihat dalam sistem pemerintahan juga terlihat dalam system kemasyarakatan, yaitu pembagian lapisan masyarakat berdasarkan sistem kasta.

Apakah Anda sebelumnya mengenal kasta? Kalau Anda pernah mengetahui tentangkasta, cobalah tuliskan empat kasta menurut kepercayaan agama Hindu, seperti yangAnda ketahui pada tabel 1.1 berikut ini.

Sistem kasta menurut kepercayaan Hindu terdiri dari kasta Brahmana (golongan Pendeta),kasta Ksatria (golongan Prajurit, Bangsawan), kasta Waisya (golongan pedagang) dankasta Sudra (golongan rakyat jelata). Paria (golongan glandangan)

Kasta-kasta tersebut juga berlaku atau dipercayai oleh umat Hindu Indonesia tetapi tidaksama persis dengan kasta-kasta yang ada di India karena kasta India benar-benarditerapkan dalam seluruh aspek kehidupan, sedangkan di Indonesia tidak demikian,karena di Indonesia kasta hanya diterapkan untuk upacara keagamaan.

Demikianlah contoh wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatanuntuk selanjutnya kalau Anda sudah memahaminya, Anda dapat melanjutkan pada uraianmateri wujud akulturasi berikutnya.

(12)

Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu berdasarkan kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu.

Menurut perhitungan satu tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan tahunsaka dengan tahun masehi adalah 78 tahun sebagai contoh misalnya tahun saka 654,maka tahun masehinya 654 + 78 = 732 M

Di samping adanya pengetahuan tentang kalender Saka, juga ditemukan perhitungantahun Saka dengan menggunakan Candrasangkala. Apakah Anda sebelumnya pernahmengetahui istilah Candrasangkala? Candrasangkala adalah susunan kalimat ataugambar yang dapat dibaca sebagai angka.

Candrasangkala banyak ditemukan dalam prasasti yang ditemukan di pulau Jawa, danmenggunakan kalimat bahasa Jawa salah satu contohnya yaitu kalimat Sirna ilangkertaning bhumi apabila diartikan sirna = 0, ilang = 0, kertaning = 4 dan bhumi = 1,maka kalimat tersebut diartikan dan belakang sama dengan tahun 1400 saka atau samadengan 1478 M yang merupakan tahun runtuhnya Majapahit .

5. Peralatan Hidup dan Teknologi

Salah satu wujud akulturasi dari peralatan hidup dan teknologi terlihat dalam senibangunan Candi.Seni bangunan Candi tersebut memang mengandung unsur budaya India tetapikeberadaan candi-candi di Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang ada di India,karena Indonesia hanya mengambil unsur teknologi perbuatannya melalui dasar-dasarteoritis yang tercantum dalam kitab Clpasastra yaitu sebuah kitab pegangan yangmemuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan pembuatan arca dan bangunan.Untuk itu dilihat dari bentuk dasar maupun fungsi candi tersebut terdapat perbedaan dimana bentuk dasar bangunan candi di Indonesia adalah punden berundak-undak,yang merupakan salah satu peninggalan kebudayaan Megalithikum yang berfungsisebagai tempat pemujaan.Sedangkan fungsi bangunan candi itu sendiri di Indonesia sesuai dengan asal kata candi tersebut. Perkataan candi berasal dari kata Candika yang merupakan salah satu nama dewi Durga atau dewi maut, sehingga candi merupakan bangunan untuk memuliakanorang yang telah wafat khususnya raja-raja dan orang-orang terkemuka.

Di samping itu juga dalam bahasa kawi candi berasal dari kata Cinandi artinya yangdikuburkan. Untuk itu yang dikuburkan didalam candi bukanlah mayat atau abu jenazah melainkan berbagai macam benda yang menyangkut lambang jasmaniah raja yangdisebut dengan Pripih.

(13)

Gambar 1.2. Candi Jago

Gambar 1.2. adalah gambar candi juga salah satu peninggalan kerajaan Singosariyang merupakan tempat dimuliakannya raja Wisnuwardhana yang memerintah tahun1248 - 1268.

Dilihat dari gambar candi tersebut, bentuk dasarnya adalah punden berundak- undakdan pada bagian bawah terdapat kaki candi yang di dalamnya terdapat sumuran candi,di mana di dalam sumuran candi tersebut tempat menyimpan pripih (lambang jasmaniah raja Wisnuwardhana).

Untuk candi yang bercorak Budha fungsinya sama dengan di India yaitu untuk memuja Dyani Bodhisattwa yang dianggap sebagai perwujudan dewa, maka untuk memperjelas pemahaman Anda simak gambar 1.3. candi Budha berikut ini .

Gambar 1.3. Candi Borobudur

(14)

dari 3 tingkatan, pada tingkatan yang paling atas terdapat patung DyaniBudha.Patung-patung Dyani Budha inilah yang menjadi tempat pemujaan umat Budha. Disamping itu juga pada bagian atas, juga terdapat atap candi yang berbentuk stupa.

Untuk candi Budha di India hanya berbentuk stupa, sedangkan di Indonesia stupamerupakan ciri khas atap candi-candi yang bersifat agama Budha. Dengan demikianseni bangunan candi di Indonesia memiliki kekhasan tersendiri karena Indonesia hanyamengambil intinya saja dari unsur budaya India sebagai dasar ciptaannya dan hasilnya tetap sesuatu yang bercorak

Indonesia.

Kesenian

Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra dan senipertunjukan .

Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat dari relief dinding candi (gambar timbul), gambar timbul pada candi tersebut banyak menggambarkan suatu kisah/ceritayang berhubungan dengan ajaran agama Hindu ataupun Budha. Contoh dapat Andaamati gambar 1.4.

Gambar 1.4. Relief Candi Borobudur

Gambar 1.4 adalah relief dari candi Borobudur yang menggambarkan Budha sedangdigoda oleh Mara yang menari-nari diiringi gendang, hal ini menunjukkan bahwa relief tersebut mengambil kisah dalam riwayat hidup Sang Budha seperti yang terdapat dalamkitab Lalitawistara.

Demikian pula di candi-candi Hindu, relief yang juga mengambil kisah yang terdapat dalam kepercayaan Hindu seperti kisah Ramayana. Yang digambarkan melalui reliefcandi Prambanan ataupun candi Panataran.

(15)

Dengan demikian terbukti bahwa Indonesia tidak menerima begitu saja budaya India,tetapi selalu berusaha menyesuaikan dengan keadaan dan suasana di Indonesia.Untuk wujud akulturasi dalam seni sastra dapat dibuktikan dengan adanya suatu ceritera/kisah yang berkembang di Indonesia yang bersumber dari kitab Ramayana yang ditulis

oleh Walmiki dan kitab Mahabarata yang ditulis oleh Wiyasa.

Kedua kitab tersebut merupakan kitab kepercayaan umat Hindu. Tetapi setelahberkembang di Indonesia tidak sama proses seperti aslinya dari India karena sudahdisadur kembali oleh pujangga-pujangga Indonesia, ke dalam bahasa Jawa kuno. Dan,tokoh-tokoh cerita dalam kisah tersebut ditambah dengan hadirnya tokoh punokawanseperti Semar, Bagong, Petruk dan Gareng. Bahkan dalam kisah Bharatayuda yangdisadur dari kitab Mahabarata tidak menceritakan perang antar Pendawa dan Kurawa,

melainkan menceritakan kemenangan Jayabaya dari Kediri melawan Jenggala.Di samping itu juga, kisah Ramayana maupun Mahabarata diambil sebagai suatu ceriteradalam seni pertunjukan di Indonesia yaitu salah satunya pertunjukan Wayang.

Seni pertunjukan wayang merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia sejak zamanprasejarah dan pertunjukan wayang tersebut sangat digemari terutama oleh masyarakatJawa.

Untuk itu wujud akulturasi dalam pertunjukan wayang tersebut terlihat dari pengambilanlakon ceritera dari kisah Ramayana maupun Mahabarata yang berasal dari budayaIndia, tetapi tidak sama persis dengan aslinya karena sudah mengalami perubahan.Perubahan tersebut antara lain terletak dari karakter atau perilaku tokoh-tokoh cerita misalnya dalam kisah Mahabarata keberadaan tokoh Durna, dalam cerita aslinya Dorna

(16)

LAMPIRAN 2 PENILAIAN

a. PenilaianDiskusi

Kelas/ Semester : X/ Gasal

Mata pelajaran : Sejarah Indonesia

MateriPokok : Dari Lembah Sungai Indus Muarakaman

Sub Materi Pokok : Masuknya Pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia

Mata pelajaran : Sejarah Indonesia

MateriPokok : Dari Lembah Indus Sampai Muarakaman

Sub Materi Pokok : Masuknya Pengaruh Hindu-Buddha Di Indonesia Peretemuanke- : 12

AlokasiWaktu : 2 x 45 menit ( 1 x pertemuan )

No Nama Candi Corak Agama Letak Candi Gambar/ Relief

1 Prambanan 2 Borobudur

c. Penilaian Sikap Shop Skill

Gambar

gambar dan membaca
gambar candi diJawa
Gambar 1.1.
Gambar 1.2. Candi Jago
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini adalah pemaknaan para penggemar terhadap film bollywood yang didalamnya mengandung unsur jenis pakaian, seni tari dan musik yang menunjukan budaya serta

Salah satu masalah yang sering dihadapi penerjemah dalam melakukan penerjemahan ialah menerjemahkan kata atau ungkapan yang mengandung unsur sosial budaya yang sangat khas pada

bangunan komplek yang juga memiliki akulturasi budaya antara Islam dan Hindhu. Nilai-nilai historis dalam komplek makam Sunan Kudus banyak mengandung nilai. keislaman. Nilai-nilai

Sebuah teori geologi kuno menyebutkan, proses terbentuknya daratan yang terjadi di Asia belahan selatan adalah akibat proses pergerakan anak benua India ke utara yang bertabrakan