RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan : SMK N 1 Bantul
Kelas/Semester : X / GENAP
Mata Pelajaran : SEJARAH INDONESIA
Materi Pokok : ISLAMISASI DAN SILANG BUDAYA DI NUSANTARA
Sub Materi Pokok : ANTARA AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM (SENI BANGUNAN DAN SENI UKIR)
Pertemuan Ke- : 30
Alokasi Waktu : 2 X 45 MENIT
A. Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku ( jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif ) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami dan menerapkan pengetahual faktual, konseptual, prosedural, dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar :
agamanya
2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada masa praaksara, Hindu-Buddha dan Islam
2.3 Berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah
3.8 Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat indonesia masa kini
4.1 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Islam dan masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini
C . Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8.3 Menganalisis perkembangan hasil – hasil kebudayaan zaman kerajaan-kerajaan Islam
3.8.4 Menunjukkan bukti – bukti kehidupan dan hasil budaya Islam yang masih ada sampai sekarang
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi, mengamati gambar bangunan Masjid, makam , seni ukir dan membaca buku Sejarah Indonesia siswa dapat:
1. Menganalisis makna akulturasi dan bukti-buktinya.
2. Menganalisis berbagai contoh bentuk seni bangunan Islam 3. Menganalisis perkembangan seni ukir zaman Islam
4. Menyajikan dalam bentuk tulisan atau gambar tentang contoh seni bangunan Islam
l
E. Materi Ajar
yang sudah ada. Dengan demikian terjadi akulturasi antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan yang sudah ada
2. Seni Bangunan:
a. Masjid dan Menaranya
Berisi tentang bangunan masjid pada awal Islam dengan gaya dan ciri-ciri yang khas yang berbeda dengan masjid modern sekarang ini. Dari bagian-bagian masjid tertentu terdapat akulturasi antara zaman Islam dengan pra Islam.
b. Makam
Bangunan makam dan tradisi pemakaman, terutama makam orang-orang terkenal, baik yang berada di daratan maupun di tempat yang tinggi terdapat ciri-ciri yang khas serta nuansa akulturasi yang sampai sekarang masih bisa kita saksikan.
3. Seni Ukir.
Pada zaman perakembangan Islam Madya seni lukis, patung, ukir dilarang, terutama untuk jenis makhluk hidup. Tetapi sesudahnya diperbolehkan, karena itu seni ukir banyak mendominasi dalam bentuk dedaunan, bunga-bungaan. Kemudian bekembang pula kaligrafi, bahkan makhluk hidup ada yang di buat kaligrafi seperti orang, binatang, wayang.
F. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Diskusi, Ceramah, tanya jawab Pendekatan Pembelajaran : Scientifik/ Ilmiah
Model Pembelajaran : Project Based Learning.
G Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar
Menanyakan kehadiran siswa
Mempersilahkan salah satu siswa memimpin doa Tanya jawab materi sebelumnya mengenai beberapa kerajaan Islam di Indonesia, terutama di P. Jawa
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
menit
Inti MENGAMATI
Menayangkan gambar masjid kuno dengan masjid modern
Menayangkan berbagai bentuk makam . Menayangkan gambar seni ukir
Peserta didik membaca buku teks hal 185-193 untuk menemukan keterangan tentang akulturasi dan perkembangan kebudayaan Islam terutama tentang seni bangunan dan seni ukir
MENANYA
Melalui membaca teks siswa diminta untuk membuat pertanyaan ,contoh :
1. Apakah perbedaan bangunan masjid kuno dengan masjid modern
2. Bagaimanakah bentuk bangunan masjid yang merupakan hasil akulturasi
3. Bagaimanakah bentuk makam Islam di Indonesia 4. Apakah alasan seni ukir bekembang setelah Islam
madya.
MENALAR
Untuk menjawab pertanyaan siswa dibagi dalam 6 kelompok dengan anggota masing-masing 5 anak.
Setiap kelompok mendapat tugas mendiskusikan topik masalah :
1. Mengamati pebedaan bangunan masjid kuno dengan masjid modern
2. Mencari bentuk bangunan masjid yang merupakan hasil akulturasi
3. Mengamati dan mencari berbagai bentuk makam di di Indonesia
4. Menjelaskan alasan seni ukir bekembang setelah Islam madya.
Setelah selesai mengerjakan soal pada kelompok awal, sesuai dengan nomor urut bekumpul dalam kelompok ahli.
MENCOBA
Setelah selesai berdiskusi dalam kelompok ahli , kemudian kembali ke kelompok awal, semua anggota kelompok mencatat hasil diskusi kelompok ahli.
Peserta didik membuat laporan hasil diskusi
MEMBUAT JEJARING
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
Siswa yang lain menanggapi hasil diskusi.
Peserta didk mencatat/menyempurnakan hasil diskusinya
Peserta didik membuat laporan hasil diskusi untuk dikumpulkan
Penutup Refleksi siswa dari diskusi yang dilaksanakan
Pemberian tugas untuk materi berikutnya
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang
c. Gambar masjid, makam dan ukiran 2. Sumber Belajar
Non Test : Penilaian kinerja, Penilaian Portofolio, Penilaian Proyek 3. Instrumen Penilaian :
Tertulis : Essay, Pilihan Ganda
Penilaian kinerja, Penilaian Portofolio, Penilaian Proyek : diserahkan guru 4. Kunci jawaban Test evaluation) oleh peserta didik dan Jurnal
b. Pengetahuan
- Test tertulis, Test Lisan, Penugasan c. Keterampilan
8. Instrumen Penilaian a. Sikap
- Observasi, Penilaian diri, Penilaian teman sejawat : daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik,
- Jurnal : catatan pendidik. b. Pengetahuan
- Test tertulis : soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran
- Test Lisan : daftar pertanyaan
- Penugasan : pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas c. Keterampilan
Daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
Mengesahkan: Diverifkasi: Bantul, 15 Juli 2013 Kepala Sekolah WAKA I Guru Mata Pelajaran
Ir. Retno Yuniar Dwi Aryani Drs. M. Hannan Windu Mahmud, S.Pd., M.Eng.
NIP. 196106221993032005 NIP.196409061991021001 NIP. 197809252005011009
1) Carilah 3 perbedaan bentuk bangunan masjid kuno dengan masjid modern .
2) Carilah bentuk bangunan masjid yang merupakan hasil akulturasi.
3) Dari berbagai bentuk bangunan makam dan peralatannya, sebutkan 3 yang merupakan hasil alkulturasi.
4) Jelaskan mengapa terdapat makam yang berada diatas bukit/ ditempat yang tinggi.
5) Jelaskan alasan berkembangnya seni ukir baru muncul pasca Islam Madya.
Soal Pilihan Ganda :
1. Berikut ini yang bukan ciri-ciri masjid kuno adalah .... A. atap tumpangnya selalu gasal
B. terdapat menara untuk adzan
C. atap puncak masjid terdapat mustoko D. terdapat alat bedug dan kenthongan E. didekat masjid terdapat makam
3. Pemakaman jenazah yang hakekatnya bentuk akulturasi adalah .... A. jenazah dimasukkan peti
B. jenazah di bawa dengan mobil
C. memandikan dengan menggunakan sabun D. dikubur ditempat yang jauh dari keramaian E. memberikan karangan bunga
4. Ada makam yang diletakkan di tempat yang datar, orang yang terhormat diletakkan pada posisi di sebelah ....
A. utara
A. seniman seni ukir baru muncul masa itu
B. ada larangan melukis dan memahat makhluk hidup C. seni patung sangat sedikit penggemarnya
Kunci Pilihan Ganda : b. Tidak ada menara untuk adzan c. Di dekat masjid terdapat makam
2. Bentuk bangunan masjid merupakan hasil akulturasi: a. Bangunan menara masjid Kudus
b. Atap bangunan Masjid kuno yang masih ada sekarang ini’
c. Masjid yang di bangun oleh Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila` 3. Akulturasi pada makam dan peralatannya;
a. Adanya batu nisan pada makam orang/ tokoh muslim b. Batu nisan terdapat tulisan arab
c. Jenazah dimasukkan peti kayu
4. Bangunan makam di tempat tinggi : Karena masih adanya kesinambungan tradisi kepercayaan
terhadap arwah nenek moyang yang berada ditempat yang tinggi`
5` Seni ukir baru berkembang masa sesudah Islam madya, karena masa
Penskoran: Rentang skor 1 - 5 Jumlah Skor
C. Cukup Baik Skor 3 C. 6 – 10 = Cukup D. Baik Skor 4 D. 1 - 5 = Kurang E. Sangat Baik Skor 5
Lembar penilaian produk(makalah)
No Nama
Aspek Penilaian
Total Nilai Sistematika Isi bahasaTata Ketepatanwaktu
1 2 3 Dst
Penskoran: Rentang skor 1 - 5 Jumlah Skor
A. Tidak Baik : Skor 1 A. 16 – 20 = Sangat Baik B. Kurang Baik : Skor 2 B. 11 – 15 = Baik
C. Cukup Baik : Skor 3 C. 6 – 10 = Cukup D. Baik : Skor 4 D. 1 - 5 = Kurang E. Sangat Baik : Skor 5
Antara Akulturasi dan Perkembangan Islam.
Berkembangnya kebudayaan Islam di Kepulauan Indonesia telah menambah khasanah budaya nasional Indonesia, serta ikut memberikan dan menentukan colak kebudayaan bangsa Indonesia.
Akan tetapi karena kebudayaan yang berkembang di Indonesia sudah begitu kuat di lingkungan masyalakat, maka berkembangnya kebudayaan Islam tidak menggantikan atau memusnahkan kebudayaan yang sudah ada. Dengan demikian taejadi akultulasi antala kebudayaan Islam dengan kebudayaan yang sudah ada. Bentuk kebudayaan antala lain sepelti belikut ini :
1. Seni Bangunan : a. Masjid dan Menara
Dalam seni bangunan di zaman perkembangan Islam nampak ada perpaduan antara unsur Islam dengan kebudayaan pra Islam. Seni bangunan Islam yang menonjol adalah Masjid. Fungsi utama masjid adalah tempat beribadah bagi oang Islam. Masjid dari kata sajada yang berarti merebahkan diri untuk bersujud. Tetapi masjid sebenarnya mempunyai fungsi yang luas yaitu sebagai pusat untuk menyelenggarakan keragaman Islam, pusat untuk mempraktikkan ajaran-ajaran persamaan hak dan persahabatan dikalangan umat Islam. Sebutan masjid terdapat perbedaan dari sisi bahasa, orang Jawa menyebut mesjid, orang Sunda menyebut masigit, dalam bahasa Aceh meuseugit
Bangunan masjid-masjid kuno di Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai beikut :
1) Atapnya berupa atap tumpang, yaitu atap yang besusun, semakin keatas semakin kecil dan tingkat yang paling atas berbentuk limas. Jumlah tumpang biasanya selalu gasal/ ganjil, tiga atau lima tetapi juga ada yang dua, tetapi hakekatnya tumpang satu. Atap yang demikian ini disebut meru.
candi langgam Jawa Timur yang telah diubah dan disesuaikan penggunaannya dengan diberi atap tumpang.
3) Masjid umumnya didirikan di ibu kota atau dekat istana kerajaan, ada juga yang dibangun di atas bukit dekat dengan makam. Bahkan pada zaman Wali Songo masjid banyak di bangun berdekatan dengan makam.
2. Makam
Bangunan makam muncul bersamaan dengan periode pekembangan kerajaan Islam. Bahkan kalau yang meninggal orang yang terhormat bangunannya begitu megah. Makam ada yang di bangun di dataran rendah dan ada yang di dataran tinggi. Makam yang ada di dataran lokasinya berdekatan dengan masjid. Seperti sultan Demak, raja-raja Mataram Islam, kecuali Sultan Agung yang dimakamkan di atas bukit di Imogiri. Demikian juga di kerajaan Islam di luar Jawa.
Makam yang diletakkan di tempat tinggi atau di atas bukit, masih menunjukkan kesinambungan tradisi yang mengandung unsur kepercayaan pada ruh arwah nenek moyang, sebagaimana di gambarkan pada bangunan Megalitik punden berundak kemudian dilanjutkan jaman Hindhu-Buddha berupa candi.
Demikian juga dalam tradisi pemakaman, banyak terjadi akulturasi. Seperti jenazah dimasukkan dalam peti kayu merupakan tradisi yang pernah terjadi pada zaman batu berupa kubur batu. Peringatan 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1000 hari bagi orang yang telah meninggal hakekatnya merupakan tradisi Hindhu, kemudian tetap dilanjutkan, tetapi doanya secaa Islam.
3. Seni Ukir.