• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP Sejarah Indonesia KELAS 10

N/A
N/A
Karen Wuritimur

Academic year: 2024

Membagikan "RPP Sejarah Indonesia KELAS 10"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 6 Yogyakarta Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas/Semester : X/II

Materi Pokok : Akulturasi budaya islam yang masih ada pada saat ini Sub Materi : Seni bangunan dan seni ukir

Alokasi Waktu : 2x45 (90 menit) A. Tujuan

1 Mendefinisikan pengertian Akulturasi.

2 Menjelaskan Akulturasi budaya Islam dengan budaya praislam yang masih ada hingga saat ini dalam seni bangunan. Indonesia.

3 Menjelaskan Akulturasi budaya Islam dengan budaya praislam yang masih ada hingga saat ini dalam seni bangunan. Indonesia.

4 Menyajikan hasil penalaran kelompok dalam bentuk tulisan tentang akulturasi Islam dan praislam dalam seni bangunan dan seni ukir di Indonesia.

5 Mempresentassikan hasil penalaran kelompok tentang akulturasi budaya Islam dan praislam dalam seni bangunan dan seni ukir di Indonesia.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi 3.8 Mengidentifikasi karakteristik

kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan menunjukan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.

3.8.1 Mendefinisikan pengertian Akulturasi 3.8.2 Menjelaskan Akulturasi budaya Islam

dengan budaya praislam yang masih ada hingga saat ini dalam seni bangunan.

Indonesia.

3.8.3 Menjelaskan Akulturasi budaya Islam dengan budaya praislam yang masih ada hingga saat ini dalam seni bangunan.

Indonesia.

4.8 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Islam dan masih

4.8.1 Menyajikan hasil penalaran kelompok dalam bentuk tulisan tentang akulturasi Islam dan praislam dalam seni bangunan dan seni ukir di Indonesia.

(2)

berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini.

4.8.2 Mempresentassikan hasil penalaran kelompok tentang akulturasi budaya Islam dan praislam dalam seni bangunan dan seni ukir di Indonesia.

C. Materi Pelajaran

Akulturasi Budaya Islam:

1 Seni Bangunan 2 Seni Ukir D. Metode

1. Metode pembelajaran : Studi literature, diskusi,tanya jawab, presentasi dan penugasan.

2. Model pembelajaran : discovery Learning 3. Pendekatan : Saintifik

E. Media 1. Media:

a. Power Point

b. Gambar tentang budaya islam (Mesjid, makam, seni rupa) c. LKPD

2. Alat:

a. Laptop

b. LCD projector F. Sumber Belajar

1. Gunawan Restu dkk.2016.Sejarah Indonesia Kelas X Edisi Revisi 2016.Jakarta.Pusat Kurikulum dan Pembukuan, Balitbang, Kemendikbud.

2. https://indonesianto07.wordpress.com/2008/11/09/perkembangan-dan-akulturasi- islam-di-indonesia/

3. https://youchenkymayeli.blogspot.co.id/2012/05/akulturasi-antara-tradisi-lokal- hindu.html

4. https://id.wikipedia.org/wiki/Seni_rupa_Islam

(3)

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan

Pembelajaran Deskripsi Alokasi Waktu

90 menit Pendahuluan  Guru menyiapkan peserta didik secara

psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

 Guru menanyakan dan mengingatkan kembali materi yang dipelajari minggu lalu

“Kerajaan Ternate dan Tidore”

 Menyampaikan topic pembelajaran “” dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

 Guru membagi peserta didik kedalam 4 kelompok.

15 Menit

Inti 1. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)

 Guru menunjukan gambar tentang akulturasi budaya Islam dengan budaya Indonesia.

 Peserta didik mengamati gambar yang ditampilkan guru dan mengidentifikasi video yang ditayangkan oleh guru (mengumpulkaninformasi).

2. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)

 Guru meminta peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya tentang gambar yang diamati.

 Guru membagi LKPD untuk diskusikan dalam kelompok yang telah dibagi:

 Kelompok I dan IV, mencari gambar-gambar sebagai bukti akulturasi budaya Islam dengan budaya Indonesia yang tampak pada bangunan masjid di

65 Menit

(4)

Indonesia kemudian jelaskanlah.

 Kelompok II dan V, Mencari gambar-gambar sebagai bukti akultusai budaya Islam yang tampak pada makam-makam Islam di Indonsia kemudian jelaskanlah.

 Kelompok III dan VI, mencari gambar-gambar sebagai bukti akultusai budaya Islam yang tampak pada seni ukir yang ada di Indonesia kemudian jelaskanlah.

3. Data collection (Pengumpulan Data) Peserta didik melalui diskusi kelompok mengumpulkan informasi mengenai materi yang diberikan oleh guru.

4. Data Processing (Pengolahan Data) Peserta didik, menuliskan hasil diskusi kelompok

5. Verification (Pembuktian)

Peserta didik mempresentasikan/

menjelaskan (mengkomunikasikan) pada peserta didik yang lain, kemudian kelompok yang lain menanggapi dengan mengajukan pertanyaan, saran atau masukan dan sanggahan.

6. Generalization (menarik kesimpulan/

generalisasi)

 Guru mengklarifikasi pernyataan yang kurang tepat serta memberi penguatan terhadap pernyataan yang sudah tepat.

 Guru bersama peserta didik

(5)

menyimpulkan materi tentang pengaruh imperialisme dan kolonialisme Barat di Indonesia dalam bidang sosial-budaya, pendidikan dan agama.

Penutup  Sebagai refleksi, Guru mengajak siswa untuk menggali nilai-nilai yang berkaitan dengan materi.

 Peserta didik diberi tugas rumah yaitu

“Buatlah kliping akulturasi budaya Islam dengan budaya Indonesia yang masih ada hingga sekarang ini.”

 Guru memberitahukan topik yang akan diajarkan minggu depan “Akultutasi budaya Islam dan budaya indonesia dalam seni sastra,kalender”

 Mengakhiri pembelajaran dengan doa

10 Menit

H. Penilaian Hasil Belajar

a. Jenis dan Teknik Penilaian:

1) Jenis penilaian aspek pengetahuan dengan tes tertulis.

2) Jenis penilaian ketrampilan dengan teknik pengamatan b. Bentuk Instrumen

1) Penilaian Sikap

a) Bentuk : Pengamatan sikap b) Instrumen : Jurnal penilaian sikap 2) Penilaian Pengetahuan

a) Bentuk : Tes tertulis b) Instrumen : Soal essay 3) Penilaian Ketrampilan

a) Bentuk : Lembar Pengamatan Diskusi dan Presentasi b) Instrumen : skala nilai

(6)

c) Portofolio : Kumpulan tugaspeserta didik

Yogyakarta, April 2017 Mengetahui,

Guru Pembimbing

Drs. Supriyadi

NIP. 19590515 199403 1 002

Guru PPL PPG

Fitriana O Liunima,S.Pd

Lampiran 1

(7)

Bahan Ajar

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DENGAN BUDAYA NUSANTARA (SENI BANGUNAN DAN SENI UKIR)

1 Akulturasi

Dengan masuknya Islam, Indonesia kembali mengalami proses akulturasi (prosesbercampurnya dua (lebih) kebudayaan karena percampuran bangsa-bangsa dan salingmempengaruhi), yang melahirkan kebudayaan baru yaitu kebudayaan Islam Indonesia. Masuknya Islam tersebut tidak berarti kebudayaan Hindu dan Budha hilang. Bentuk budaya sebagai hasil dari proses akulturasi tersebut, tidak hanya bersifat kebendaan/material tetapi juga menyangkut perilaku masyarakat Indonesia.

Hasil proses akulturasi antara kebudayaan Praislam dengan Islam masuk tidak hanya berbentuk fisik kebendaan seperti seni bangunan, seni ukit atau pahat, dan karya sastra tetapi juga menyangkut pola hidup dan kebudayaa non-fisik lainnya.

2 Akulturasi budaya Islam dengan budaya Indonesia.

a. Seni Bangunan

Seni dan arsitektur bangunan Islam di Indonesia sangat unik, menarik dan akulturatif. Seni bangunan yang menonjol di zaman perkembangan Islam terutama mesjid, menara dan makam.

1) Mesjid dan Menara.

Damam seni banguan di zaman perkembangan Islam, nampak ada.

Seni bangunan Islam yang menonjol adalah mesjid. Fungsi utama mesjid adalah sebagi tempat ibadah bagi agama Islam. Mesjid dalam bahasa Arab berasal dari bahasa Aramik atau bentuk dari perkataan Sajada yang artinya merebahkan diri atau sujud. Dalam sebutan Indonesia sebutan mesjid ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa masyarakat setempat contohnya dalam bahasa Sunda disebut Masigit, bahasa Aceh disebut Meuseugit, dalam bahassa Makassar dan Bugis disebut Masigi.

Dalam penempatan makampun terjadi akulturasi antara kebudayaan lokal, Hindu-Budha dan Islam. Misalnya, makam terletak di tempat yang lebih tinggi dan dekat dengan masjid. Contohnya, makam raja-raja Mataram yang terletak di bukit Imogiri dan makam para wali yang berdekatan dengan masjid.

Ciri-ciri mesjid kuno yaitu:

(8)

a) Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun semakin ke atas semakin kecil dari tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atapnya ganjil 1, 3 atau 5. Dan biasanya ditambah dengan kemuncak untuk memberi tekanan akan keruncingannya yang disebut dengan Mustaka.

b) Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya bangunan masjid yang ada di luar Indonesia atau yang ada sekarang, tetapi dilengkapi dengan kentongan atau bedug untuk menyerukan adzan atau panggilan sholat.

Bedug dan kentongan merupakan budaya asli Indonesia. Hanya ada beberapa Masjid yang menggunakan menara yaitu Masjid Agung Cirebon, Masjid Menara Kudus, Masjid Agung Banten (menaranya unik), Bentuk menara kudus merupakan sebuah candi langgam Jawa Timur yang diubah dan disesuaikanpenggunaannya dengan diber atap tumpang. Menara pada masjid Banten menyerupai Mercusuar.

c) Letak masjid biasanya dekat dengan istana yaitu sebelah barat alun-alun atau bahkan didirikan di tempat-tempat keramat yaitu di atas bukit atau dekat dengan makam. Tujuan penempatan masjid didekat Istana sebagi simbol bersatunya rakyat dan raja.

Mengenai contoh masjid kuno dapat memperhatikan Masjid Agung Demak, Masjid Gunung Jati (Cirebon), Masjid Kudus dan sebagainya.

Menara

Menara merupakan bangunan kelengkapan masjid yang dibangun menjulang tinggi dan berfungsi sebagai tempat menyerukan azan, yaitu tanda datangnya waktu shalat. Di Jawa terdapat bentuk menara yang dibuat seperti candi dengan susunan bata merah dan beratap tumpang, seperti menara masjid Kudus (Jawa Tengah).

2) Makam.

Pada makam Islam sering kita jumpai bangunan kijing atau jirat (bangunan makam yang terbuat dari tembok batu bata) yang kadang-kadang disertai bangunan rumah (cungkup) di atasnya. Dalam ajaran Islam tidak ada aturan tentang adanya kijing atau cungkup. Adanya bangunan tersebut merupakan ciri bangunan candi dalam ajaran Hindu-Budha. Tidak berbeda dengan candi, makam Islam, terutama makam para raja, biasanya dibuat dengan megah dan

(9)

lengkap dengan keluarga dan para pengiringnya. Setiap keluarga dipisahkan oleh tembok dengan gapura (pintu gerbang) sebagai penghubungnya. Gapura itu belanggam seni zaman pra-Islam, misalnya ada yang berbentuk kori agung (beratap dan berpintu) dan ada yang berbentuk candi.

Ciri-ciri dari wujud akulturasi pada bangunan makam terlihat dari:

 Makam-makam kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat yang keramat.

 Makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau Kijing,nisannya juga terbuat dari batu.

 di atas jirat biasanya didirikan rumah tersendiri yang disebut dengan cungkup atau kubba.

 Dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan antara makam dengan makam atau kelompok-kelompok makam. Bentuk gapura tersebut ada yang berbentuk kori agung (beratap dan berpintu) dan ada yang berbentuk candi bentar (tidak beratap dan tidak berpintu).

 Di dekat makam biasanya dibangun masjid, maka disebut masjid makam dan biasanya makam tersebut adalah makam para wali atau raja. Contohnya masjid makam Sendang Duwur di Tuban.

Berikut ini adalah makam yang terletak dekat masjid, pusat kota atau pemerintahan yaitu:

a) Makam sultan-sultan Demak disamping masjid agung Demak b) Makam raja-raja Mataram-Islam di Kotagede (DIY)

c) Makam sultan Ternate di Ternate.

b. Seni Ukir

Wujud akulturasi kebudayaan Indonesia dan islam pada seni rupa dapat dilihat pada ukiran bangunan makam. Hiasan pada jirat (batu kubur) yang berupa susunan bingkai meniru bingkai candi. Pada dinding rumah, makam dan gapura terdapat corak dan hiasan yang mirip dengan corak dan hiasan yang terdapat pada Pura Ulu Watu dan Pura Sakenan Duwur di Tuban (Jawa Timur).

Salah satu cabang seni rupa yang berkembang pada awal penyebaran agama Islam di Indonesia adalah seni kaligrafi. Kaligrafi tersebut biasanya digunakan untuk menghias bangunan makam atau masjid.

(10)

Tradisi Islam tidak menggambarkan bentuk manusia atau hewan. Seni ukir relief yang menghias Masjid, makam Islam berupa suluran tumbuh-tumbuhan namun terjadi pula Sinkretisme (hasil perpaduan dua aliran seni logam), agar didapat keserasian, ditengah ragam hias suluran terdapat bentuk kera yang distilir.

Ukiran ataupun hiasan, selain ditemukan di masjid juga ditemukan pada gapura- gapura atau pada pintu dan tiang. Untuk hiasan pada gapura.

Banyak sekali bangunan-bangunan Islam yang dihiassi dengan berbagai motif ukir-ukiran. Misalnya ukir-ukiran pada pintu atau tiang pada bangunan karaton ataupun masjid, pada gapura atau pintu gerbang. Dikembangkan juga seni hias atau seni ukir dengan bentuk tulisan Arab yang dicampurr dengan ragam hias yang lain. Bahkan ada seni kaligrafi yang membentuk orang, binatang atau wayang.

(11)

Lampiran 2

Penilaian Pengetahuan:

KISI-KISI SOAL Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan)

Kelas/ Semester : XI/II Bentuk Soal : Essay Jumlah Soal : 5 butir

Tujuan Pembelajaran Indikator No.

Soal 1. Mendefinisikan pengertian

Akulturasi.

2. Menjelaskan Akulturasi budaya Islam dengan budaya praislam yang masih ada hingga saat ini dalam seni bangunan. Indonesia.

3. Menjelaskan Akulturasi budaya Islam dengan budaya praislam yang masih ada hingga saat ini dalam bentuk seni bangunan. Indonesia.

3.8.1 Mendefinisikan pengertian Akulturasi.

3.8.2 Menjelaskan Akulturasi budaya Islam dengan budaya Indonesia yang masih ada hingga saat ini dalam seni bangunan di Indonesia.

3.8.3 Menjelaskan Akulturasi budaya Islam dengan budaya ndonesia yang masih ada hingga saat ini dalam seni bangunan. Indonesia.

1

2-3

4

SOAL

Kerjakan Soal-soal dibawah ini!

1. Definsikanlah pengertian dari akulturasi?

2. Jelakanlah secara singkat akulturasi budaya Islam yang tampak pada tempat ibadah ! 3. Jelakanlah secara singkat akulturasi budaya Islam yang tampak pada makam!

4. Jelaskanlah akulturasi budaya Islam dengan budaya Indonesia yang tampak seni ukir!

Kunci Jawaban:

1. Akulturasi adalah perpaduan antara dua kebudayaan atau leebih tanpa menghilangkan unsur-unsur asli dari kebudayaan tersebut.

2. Akulturasi budaya Islam tampak pada bangunan mesjid sebagai tempat ibadah agama Islam dimana mesjid yang dibangun bertingkat seperti bangunan candi, ada yang bertingkat 3 dan ada yang bertingkat 5. Dan bagian atap candi terdapat menara. Di Jawa

(12)

terdapat bentuk menara yang dibuat seperti candi dengan susunan bata merah dan beratap tumpang, seperti menara masjid Kudus (Jawa Tengah).

3. Akulturasi budaya Islam tampak pada makam-makam raja-raja Islam dimana makam Islam sering dijumpai bangunan kijing atau jirat (bangunan makam yang terbuat dari tembok batu bata) yang kadang-kadang disertai bangunan rumah (cungkup) di atasnya.

Dalam ajaran Islam tidak ada aturan tentang adanya kijing atau cungkup. Adanya bangunan tersebut merupakan ciri bangunan candi dalam ajaran Hindu-Budha.

4. Akulturasi budaya Islam yang tampak pada seni ukir yaitu pada ukiran bangunan makam.

Hiasan pada jirat (batu kubur) yang berupa susunan bingkai meniru bingkai candi. Pada dinding rumah, makam dan gapura terdapat corak dan hiasan yang mirip dengan corak dan hiasan yang terdapat pada Pura Ulu Watu dan Pura Sakenan Duwur di Tuban (Jawa Timur). Salah satu cabang seni rupa yang berkembang pada awal penyebaran agama Islam di Indonesia adalah seni kaligrafi. Kaligrafi tersebut biasanya digunakan untuk menghias bangunan makam atau masjid.

Pedoman Penskoran soal Essay No Soal Bobot

Soal

Kriteria Skor

Tidak Jawab

Salah Kurang lengkap

Hampir Lengkap Lengkap

1 20 0 5 10 15 20

2 25 0 5 10 20 25

3 25 0 5 10 20 25

4 30 0 5 10 20 30

Jumlah Skor maksimal

100

Nilai Uraian ¿Jumlah skor perolehan Jumlah skor maksimal x100 Ketentuan :

 Peserta didik dikatakan berhasil apabila mencapai KKM 75

 Peserta didik tidak mencapai KKM diberikan Remidi

 Peserta didik yang mencapai KKM diberi pengayaan

(13)

Lampiran 3

Penilaian Keterampilan:

RUBRIK OBSERVASI

KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Tahun Pelajaran : 2016/2017

Kelas / Semester : X/II Waktu Pengamatan :

NO Nama Peserta Didik

Mengkomunikasika n

1-4

Mendengarkan 1-4

Berargumen tasi

1-4

Jumlah Skor 1

2 3 4 5 6 7 8 9 10

Keterangan :

Nilai = Jumlah skor dibagi 3

a. Keterampilan mengomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif.

b. Keterampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik untuk tidak menyela, memotong, atau menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan gagasannya.

c. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan peserta didik dalam mengemukakan argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya.

Skor rentang antara 1-4

 4 = Amat Baik.

 3 = Baik

 2 = Cukup

 1 = Kurang

Nilai Akhir ¿ Jumlah skor perolehan

Jumlah skor maksimal(12)x1 00

(14)

Lampiran 4

Penilaian Keterampilan:

RUBRIK OBSERVASI KEGIATAN PRESENTASI

Mata Pelajaran: Sejarah Indonesia Tahun Pelajaran : 2016/2017

Kelas / Semester: X/II Waktu Pengamatan :

NO Nama Peserta Didik Menjelaskan 1-4

Memvisualkan 1-4

Merespon 1-4

Jumlah Skor 1

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Keterangan :

a. Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara meyakinkan.

b. Keterampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan peserta didik untuk membuat atau mengemas informasi seunik mungkin, semenarik mungkin, atau sekreatif mungkin.

c. Keterampilan merespon adalah kemampuan peserta didik menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik.

d. Skor rentang antara 01-4

 1 = Kurang

 2= Cukup

 3 = Baik

 4 = Amat Baik

Nilai Akhir ¿ Jumlah skor perolehan

Jumlah skor maksimal(12)x1 00

(15)

Lampiran 5

PENILAIAN KETERAMPILAN

Penilaian berdasarkan pada tugas yang dikumpulkan peserta didik “Buatlah kliping akulturasi budaya Islam dengan budaya Indonesia yang masih ada hingga sekarang ini.”

Mata Pelajaran: Sejarah Indonesia Tahun Pelajaran : 2016/2017

Kelas / Semester: X/II Waktu Pengamatan :

NO Nama Peserta Didik Relevansi 1-4

Kelengkapan 1-4

Kebahasaan 1-4

Jumlah Skor 1

2 3 4 5 6

Keterangan :

a. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara peserta didik mengumpulkan informasi faktual dengan memanfaatkan indera penglihat, pembau, pendengar, pengecap dan peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah hasil pengamatan (berupa informasi) bukan cara mengamati.

b. Relevansi, kelengkapan, dan kebahasaan diperlakukan sebagai indikator penilaian kegiatan mengamati.

Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi Dasar/Tujuan Pembelajaran (TP).

Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang tertulis atau semakin sedikit sisa (residu) fakta yang tertinggal.

Kebahasaan menunjukan bagaimana peserta didik mendeskripsikan fakta-fakta yang dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif (tata kata atau tata kalimat yang benar dan mudah dipahami).

Skor rentang antara 1-4

1 = Kurang 3= Baik

2 = Cukup 4= Amat Baik

Nilai Akhir ¿ Jumlah skor perolehan

Jumlah skor maksimal(12)x1 00

(16)

Lampiran 6

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK No. 01

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Materi Pokok : Akulturasi budaya islam di Indonesia

Kelas : X

Kelompok : I dan IV

Perintah : Mencari gambar-gambar sebagai bukti akulturasi budaya Islam dengan budaya Indonesia yang tampak pada bangunan masjid di Indonesia kemudian jelaskanlah.

Tujuan

1 Mendefinisikan pengertian Akulturasi.

2 Menjelaskan Akulturasi budaya Islam dengan budaya praislam yang masih ada hingga saat ini dalam seni bangunan. Indonesia.

3 Menjelaskan Akulturasi budaya Islam dengan budaya praislam yang masih ada hingga saat ini dalam seni bangunan. Indonesia.

4 Menyajikan hasil penalaran kelompok dalam bentuk tulisan tentang akulturasi Islam dan praislam dalam seni bangunan dan seni ukir di Indonesia.

5 Mempresentassikan hasil penalaran kelompok tentang akulturasi budaya Islam dan praislam dalam seni bangunan dan seni ukir di Indonesia.

Lampiran 7

Ketua : ………..

Anggota :

1.

(17)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK No. 02

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Materi Pokok : Akulturasi budaya Islam di Indonesia

Kelas : X

Kelompok : II dan V

Perintah :Mencari gambar-gambar sebagai bukti akultusai budaya Islam yang tampak pada makam-makam Islam di Indonsia kemudian jelaskanlah.

Tujuan

1 Mendefinisikan pengertian Akulturasi.

2 Menjelaskan Akulturasi budaya Islam dengan budaya praislam yang masih ada hingga saat ini dalam seni bangunan. Indonesia.

3 Menjelaskan Akulturasi budaya Islam dengan budaya praislam yang masih ada hingga saat ini dalam seni bangunan. Indonesia.

4 Menyajikan hasil penalaran kelompok dalam bentuk tulisan tentang akulturasi Islam dan praislam dalam seni bangunan dan seni ukir di Indonesia.

5 Mempresentassikan hasil penalaran kelompok tentang akulturasi budaya Islam dan praislam dalam seni bangunan dan seni ukir di Indonesia.

Lampiran 8

Ketua : ………..

Anggota :

1.

(18)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK No. 03

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Materi Pokok : Akulturasi budaya islam yang masih ada pada saat ini

Kelas : X

Kelompok : III dan VI

Suruhan : mencari gambar-gambar sebagai bukti akultusai budaya Islam yang tampak pada seni ukir yang ada di Indonesia kemudian jelaskanlah.

Tujuan

1 Mendefinisikan pengertian Akulturasi.

2 Menjelaskan Akulturasi budaya Islam dengan budaya praislam yang masih ada hingga saat ini dalam seni bangunan. Indonesia.

3 Menjelaskan Akulturasi budaya Islam dengan budaya praislam yang masih ada hingga saat ini dalam seni bangunan. Indonesia.

4 Menyajikan hasil penalaran kelompok dalam bentuk tulisan tentang akulturasi Islam dan praislam dalam seni bangunan dan seni ukir di Indonesia.

5 Mempresentassikan hasil penalaran kelompok tentang akulturasi budaya Islam dan praislam dalam seni bangunan dan seni ukir di Indonesia.

Ketua : ………..

Anggota :

1.

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Menyajikan hasil analisis dalam bentuk tulisan tentang konsep manusia hidup dalam ruang dan

4.1.1 Mampu menyajikan tentang warisan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan besar Hindu-Buddha yang

Pertemuan minggu ke-29 akan mengaji tentang hasil-hasil kebudayan masa perkembanagn kerajaan-kerajaan Islam. Hasil- hasil kebudayaan Islam itu merupakan wujud dari

4.2 Menyajikan hasil identifikasi warisan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan besar Islam di Indonesia

Setelah berdiskusi siswa diharapkan mampu menyajikan dalam bentuk tulisan tentang perkembangan kerajaan –kerajaan Islam di Jawa.. Setelah berdiskusi siswa diharapkan

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik mampu menyajikan dalam bentuk tulisan tentang perkembangan kerajaan-kerajaan Islam Maluku, Papua atau Nusa

Peserta didik mampu menyajikan hasil rekonstruksi sejarah kontemporer tentang Apartheid di Afrika Selatan dalam bentuk tulisan dan/atau media lain.. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN

N o Nama kerajaan Agama tahun Raja-raja yang berkuasa letak Peninggalan Penyebab-penyebab keruntuhan 1 Kutai Hindu Abad 4 M 1.Maharaja Kudungga, bergelar Anumerta Dewawarman sebagai