35
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL PENELITIAN
Pada hasil penelitian ini, peneliti menampilkan hasil
penelitian dalam bentuk grafik pie yang kemudian dijelaskan dalam
pembahasan.
4.1.1. ANALISA UNIVARIANT
4.1.1.1. Distribusi Frekuensi RespondenBerdasarkan Umur Di Puskesmas Sidorejo Lor
Grafik 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Di Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga
Grafik 4.1 menjelaskan bahwa responden terbanyak
(40%) berada pada usia 21-30 tahun. 17-20
12%
21-30 40% 31-40
38%
41-45 10%
TINGKAT USIA
36
4.1.1.2. Distribusi Frekuensi RespondenBerdasarkanUsia Kehamilan Di Puskesmas Sidorejo Lor
Grafik 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Kehamilan Di Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga
Grafik 4.2 menjelaskan bahwa responden terbanyak
(52%) yang datang memeriksakan kehamilan adalah pada
trimester kedua.
Trimester I 24%
Trimester II 52% Trimester III
24%
USIA KEHAMILAN
37
4.1.1.3. Distribusi Frekuensi RespondenBerdasarkanJumlah Anak Di Puskesmas Sidorejo Lor
Grafik 4.3
Frekuensi Responden Berdasarkan Jumlah Anak di dalam Keluarga Di Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga
Grafik 4.3 menjelaskan bahwa (44%) atau 22 dari 50 ibu
hamil baru memiliki satu anak di dalam keluarga. 0
28%
1 44% 2
24%
3 4%
JUMLAH ANAK
38
4.1.1.4. Distribusi Frekuensi RespondenBerdasarkanPendidikan Di Puskesmas Sidorejo Lor
Grafik 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga
Grafik 4.4 menjelaskan bahwa pendidikan responden
baik dimana 50% atau 25 responden di antaranya telah lulus
SMA dan hanya 2% atau 1 responden yang tidak bersekolah. Tidak
Sekolah 2%
SD 8%
SMP 24%
SMA 50% Perguruan
Tinggi 16%
TINGKAT PENDIDIKAN
39
4.1.1.5. Distribusi Frekuensi RespondenBerdasarkanJenis Pekerjaan responden Di Puskesmas Sidorejo Lor
Grafik 4.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga
Grafik 4.5 menjelaskan bahwa sebagian dari responden
(50%) merupakan ibu rumah tangga dan sebagianya lagi
merupakan ibu berkarir.
50%
6% 40%
4%
JENIS PEKERJAAN
40
4.1.1.6. Distribusi Frekuensi RespondenBerdasarkanBentuk Keluarga Di Puskesmas Sidorejo Lor
Grafik 4.6
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Bentuk Keluarga Di Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga
Grafik 4.6 menjelaskan bahwa bentuk keluarga yang
paling banyak dianut oleh responden adalah keluarga inti
(48%).
48%
42%
8% 2%0%
BENTUK KELUARGA
Keluarga Inti Keluarga Besar
Keluarga Berantai Keluarga Single Parents
41
4.1.2. Dukungan Keluarga4.1.2.1. Distribusi Frekuensi RespondenBerdasarkan Dukungan Keluarga Di Puskesmas Sidorejo Lor
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasakan dukungan emosional keluarga.
memiliki dukungan emosional yang baik dari keluarga.
Tabel 4.2
42
Tabel 4.8 menjelaskan bahwa 92% responden memiliki
dukungan informasi yang baik dari keluarga.
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasakan dukungan instrumental keluarga.
mendapat dukungan instrumental yang buruk dari keluarga.
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasakan dukungan penghargaan keluarga.
Tabel 4.4 menjelaskan bahwa 92% responden mendapat
43
4.1.3. Kepatuhan Ibu Hamil4.1.3.1. Distribusi Frekuensi RespondenBerdasarkan Kepatuhan Di Puskesmas Sidorejo Lor
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasakan Kepatuhan ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas
Sidorejo Lor.
Kepatuhan Banyaknya Reponden
N %
Baik 49 98
Buruk 1 2
Total 50 100 %
Tabel 4.5 menjelaskan bahwa 96% responden patuh
44
4.1.4. ANALISA BIVARIAT4.1.4.1. Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan kehamilan
Tabel 4.6
Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan kehamilan
Tabel 4.6 menunjukan bahwa nilai signifikansi (p)
0.001 < 0.05 yang berarti bahwa terdapat hubungan bermakna
antara dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu hamil dalam
melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Sidorejo Lor
Salatiga.Nilai koofisien korelasi (p) 0.455 yang berarti terdapat
derajat hubungan yang sedang antara dukungan keluarga dengan
kepatuhan ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan kehamilan di
Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga.
Correlations
Dukungan_
Keluarga Kepatuhan
Dukungan_Keluarga Pearson Correlation 1 .455
Sig. (2-tailed) .001
N 50 50
Kepatuhan Pearson Correlation .455** 1
Sig. (2-tailed) .001
45
4.2. PEMBAHASAN4.2.1. DATA DEMOGRAFI
4.2.1.1. Umur responden
Pada Wikipedia Bahasa Indonesia Umur
manusia merupakan satuan waktu yang mengukur
waktu keberadaan seseorang sejak lahir sampai
dengan waktu umur itu dihitung. Faktor umur perlu
dikaji, karena faktor kematangan yang menyangkut
pertumbuhan fisik, perkembangan psikologis dan
pemenuhan kebutuhan sosial yang dipengaruhi
faktor internal berpengaruh terhadap proses belajar.
Berdasarkan hasil penelitian, umur responden
dengan presentase terbesar ada pada usia 21 - 40
tahun, dimana dari 50 responden terdapat 6
responden (12%) berusia 17 – 20 tahun, 20
responden (40%) berusia 21 – 30 tahun, 19
responden (38%) berusia 31 – 40 tahun, dan 5
responden (10%) berusia 41 – 45 tahun. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa responden berada
pada usia antara 17 – 45 tahun.
Menurut Duval (1985) dalam Setiadi (2008)
46
sampai kira-kira usia 40 tahun. Masa ini adalah masa
usia reproduktif. Masa ini ditandai dengan
membentuk rumah tangga. Pada masa ini khususnya
wanita, sebelum usia 30 tahun, merupakan masa
reproduksi, dimana seorang wanita siap menerima
tanggung jawab sebagai seorang ibu. Pada masa ini,
alat-alat reproduksi manusia telah mencapai
kematangannya dan sudah siap untuk melakukan
reproduksi. hal ini mengambarkan bahwa responden
yang diambil dalam penelitian ini sesuai dengan
ciri-ciri responden yang berada pada usia yang tepat atau
tidak dibawah umur.
4.2.1.2. Jumlah anak responden
Dilihat dari jumlah anak didalam keluarga, ada 22
responden atau 44% memiliki seorang anak, 14
responden atau 28% belum memiliki anak, 12
responden atau 24% memiliki 2 orang anak, dan 2
responden atau 4% memiliki 3 orang anak. Data ini
menunjukan bahwa sebagian besar ibu hamil telah
memiliki anak atau sudah pernah menjalani
kehamilan sebelumnya. Peneliti berpendapat bahwa
jumlah anak dalam keluarga menjadi suatu
47
Sehingga ibu bisa belajar dari kehamilan sebelumnya
untuk menjaga kehamilannya dan mempersiapkan
persalinan yang lebih baik.
4.2.1.3. Pendidikan Responden
Pendidikan merupakan usaha terencana untuk
mewujudkan proses pembelajaran agar seseorang
secara efektif mengembangkan potensi
dirinya.(Notoadmojo 2010), mengatakan bahwa
hasilpendidikan adalah perubahan kemampuan,
penampilan atau perilaku yang didasari oleh
penambahan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Sebagian besar responden memiliki tingkat
pendidikan yang tinggi. Hal ini ditunjukan dalam hasil
penelitan dimana 25 responden atau 50%
berpendidikan sampai tingkat SMA dan 8 responden
atau 16% yang berpendidikan sampai tingkat
perguruan tinggi. hal ini menunjukan bahwa hanya
sebagian kecil (17 atau 34 %) yang memiliki tingkat
pendidikan yang tergolong rendah. Santoso (2010)
mengemukakan bahwa pendidikan berpengaruh
pada proses perkembangan intelektual dan sosial
48
4.2.1.4. Pekerjaan RespondenBerdasarkan pada fungsi keluarga menurut
Friedman (1998) dalam Setiadi (2008), mengatakan
bahwa salah satu fungsi keluarga adalah fungsi
ekonomi. Fungsi ekomoni adalah keluarga berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara finansial
dan menjadi tempat untuk mengembangkan
kemampuan individu dalam meningkatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Hasil penelitian berdasarkan pada pekerjaan
responden dari 50 responden terdapat terdapat 25
responden atau 50% bekerja sebagai ibu rumah
tangga, 3 responden atau 6% bekerja sebagai
wirausahawan, 20 responden atau 40% bekerja
sebagai pegawai swasta, dan 2 responden atau 4%
bekerja sebagai PNS. Hal ini menunjukan bahwa rata
– rata ibu hamil adalah ibu bekerja sehingga dapat
menunjang perekonomian keluarga. Menurut
sulistyono dalam Zulkifli 2004, menyatakan bahwa
pekerjaan mempunyai hubungan yang sangat erat
49
4.2.2. Dukungan KeluargaSeperti yang telah dijelaskan pada BAB II tentang
bentuk-bentuk dukungan keluarga dimana terdapat 4 bentuk
dukungan yaitu dukungan emosional, dukungan informasi,
dukungan instrumental, dan dukungan penghargaan. Dalam
penelitian iniresponden mendapatkan dukungan yang
berbeda-beda dari masing-masing bentuk dukungan. Bentuk
dukungan yang memiliki presentasi tertinggi adalah
dukungan informasi dan dukungan penghargaan.
Jumlah resonden yang mendapatkan dukungan
informasi yang baik adalah sebesar 92%. Dukungan
informasi yang di berikan dapat berupa nasehat, saran,
informasi tentang kehamilan, mengingatkan jadwal
pemeriksaan atau menyarankan tempat pemeriksaan yang
baik. Hal ini ditegaskan oleh Setiadi (2008) yang menyatakan
bahwa keluarga berfungsi sebagai penyebar informasi yang
memberikan informasi mengenai kehamilan yang dibutuhkan
ibu hamil.
Dukungan penghargaan berupa dorongan dan
motivasi yang ditunjukan dengan penilaian positif terhadap
ide-ide, perasaan dan performa responden adalah sebesar
50
pujian terhadap ibu ketika memeriksakan kehamilan di
Puskesmas dan turut menjaga kesehatan ibu dan bayi
dengan membantu ibu menghadapi setiap permasalahan
kehamilan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Setiadi, (2008) bahwa Keluarga bertindak sebagai sebuah
umpan balik untuk membimbing ibu dalam menghadapi
permasalahan kehamilan dan sebagai sumber dan validator
identitas keluarga. Keluargamemberi pujian untuk
menyemangati ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilan,
bertukar pendapat tentang kehamilan, dan menyelesaikan
masalah dengan cara musyawarah.
Ada 88% responden yang memiliki bentuk dukungan
emosional yang baik. Keluarga mencemaskan ibu hamil
apabila ibu datang ke puskesmas sendiri, keluarga juga
merasa ada manfaat ketika melakukan pemeriksaan. Hal ini
sesuai dengan teori Niven (2008) yang mengemukakan
bahwa dukungan emosional merupakan ekspresi yang
mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian
kepada responden.
Dukungan instrumental memiliki presentase yang
rendah dibandingkan dengan bentuk dukungan lainnya
dimana hanya 78% responden yang mendapat dukungan
51
mengantarkan ibu hamil ke Puskesmas dan mengusahakan
tempat pemeriksaan yang baik untuk ibu hamil. Hal ini sesuai
dengan teori Setiadi (2008) bahwa dukungan instrumental
merupakan pelayanan yang praktis dan nyata kepada klien.
Jika dibandingkan dengan hasil-hasil bentuk
dukungan yang lainnya maka terlihat jelas bahwa dukungan
instrumental memiliki presentase terendah. Hal ini di
tunjukan dari hasil yang menjelaskan bahwa 22% responden
yang tidak dapat diantar keluarganya ke Puskesmas.Peneliti
menyimpulkan bahwa presentase dukungan instrumental
yang kurang adalah karena keluargatidak memiliki waktu
yang cukup untuk memberikan bantuan nyata karena harus
bekerja di luar rumah.
Peran serta dan dukungan dari keluarga dalam
bentuk nyata perlu ditingkatkan untuk meningkatkan
dukungan instrumental. Seperti contoh keluarga
bermusyawarah untuk membagi jadwal untuk mengantarkan
ibu sesuai dengan jadwal yang ditentukan bidan di
Puskesmas. Perhatian ini bertujuan untuk membuat ibu
hamil semakintermotivasi untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan. Hal ini di sesuai dengan yang dikemukakan
Setiadi (2008), bahwa dukungan keluarga adalah suatu
52
dan penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga
anggota keluarga merasa ada yang memperhatikan.
4.2.3. Kepatuhan Ibu Hamil
Hasil penelitian menunjukan bahwa kepatuhan
responden memiliki presentasi yang tinggi yaitu 96%. Hal ini
menunjukan bahwa para ibu hamil yang mendapat dukungan
keluarga yang baik, patuh melakukan pemeriksaan
kehamilan. Selain dukungan keluarga, kepatuhan ini juga
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, usia kehamilan dan
tingkat masalah kehamilan dimana kebanyakan dari ibu
hamil yang patuh melalukan pemeriksaan memiliki
pendidikan yang baik, usia kehamilan juga dapat
mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dimana kebanyakan
reponden memeriksakan kehamilan pada trimester ke II dan
III.
Hasil ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan Sari (2015) bahwa karakteristik seperti pendidikan,
usia kehamilan, dan jarak jua berpengaruh pada kepatuhan
ibu dalam melakukan pemeriksaan kehamilan. Ada juga
penelitian Dinarohmayanti, Keintjem dan Losu yang
menemukan hasil bahwa factor-faktor yang berhubungan
dengan motivasi ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan
53
keluarga. Dalam teori kepatuhan, Suddart dan Brunner
(2010) menegaskan bahwa beberapa variabel yang
mempengaruhi tingkat kepatuhan adalah variabel demografi
seperti usia, jenis kelamin, suku bangsa, status sosio
ekonomi dan pendidikan.
4.2.4. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Melakukan Pemeriksaan Kehamilan Di Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai signifikansi
(p) 0.001 < 0.05 yang berarti bahwa terdapat hubungan
bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu
hamil dalam melakukan pemeriksaan kehamilan di
Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga.Nilai koofisien korelasi (p)
0.455 yang berarti terdapat derajat hubungan yang sedang
antara dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu hamil
dalam melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas
Sidorejo Lor Salatiga.
Hasil penelitian juga menunjukan bahwa nilai
signifikansi dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu hamil
dalam melakukan pemeriksaan kehamilan yaitu (p) = 0.001
pada penilaian < 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa
hipotesis H0 ditolak dan Hipotesis H1 diterima yaitu ada
54
hamil dalam melakukan pemeriksaan kehamilan di
Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga.
Jika dari hasil uji SPSS didapatkan adanya hubungan
antara dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu hamil
dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, maka dukungan
yang baik itulah yang mendorong ibu hamil untuk patuh
memeriksa kehamilan di Puskesmas. Hal ini dibuktikan
dengan hasil uji kepatuhan dari table 4.11 bahwa dari 50
responden, 48 responden memiliki kepatuhan yang baik
dalam melakukan pemeriksaan kehamilan dan hanya2
responden yang tidak patuhdalam melakukan pemeriksaan
kehamilan di Puskesmas Sidorejo Lor.
Adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan
kepatuha ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan
kehamilan juga di kemukakan oleh Komariyah (2014).Dalam
penelitiannya di Puskesmas Banyu Biru Kabupaten
Semarang, ia mendapatkan ada hubungan yang signifikan
antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Ibu Hamil
Dalam Pemeriksaan Antenatal Care Di Puskesmas Banyu
Biru Kabupaten Semarang.Hal ini ditunjukan dari ibu hamil
yang patuh dalam melakukan pemeriksaan antenatal care
lebih banyak terjadi pada ibu hamil dengan dukungan