• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA dengan Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) Siswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA dengan Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) Siswa"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

48 4.1 Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan kegiatan ini akan di cantumkan pembahasan siklus I, siklus II serta pembahasan hubungan antar siklus tersebut.

4.1.1 Deskripsi Sebelum Tindakan

Penelitian dilakukan di SDN Ngadirojo 1 di kelas 4 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa 23 siswa pada pembelajaran IPA dengan Standar Kompetensi (SK) : 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, dan Kompetensi Dasar (KD) : 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya, 8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi terhadap siswa dan guru. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SDN Ngadirojo 1 maka di temukan beberapa permasalahan dalam pembelajran selama ini.

(2)

Dari keadaan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM lebih banyak dibandingkan siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM.

Berdasarkan hasil belajar yang rendah maka peneliti melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model STAD dalam pelaksaan siklus I dan

siklus II.

a) Kondisi Awal

kondisi awal diperoleh dari data hasil ulangan IPA. Data hasil ulangan dapat diihat dari tabel berikut ini :

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus

No Nilai Frekuensi Persentase

1 0-59 4 17,39%

2 60-69 9 39,13%

3 70-79 8 34,78%

4 80-89 1 4,34%

5 90-100 1 4,34%

Jumlah 23 100 %

Nilai rata-rata 67

Nilai Tertinggi 90

Nialai Terendah 50

(3)

jumlah siswa, 80-89 frekuensinya ada 1 dengan persentase 4,34% , 90-100 ada 1 siswa dengan presentase 4,34% dan dapat dilihat pada daftar nilai siswa (terlampir).

Berdasarkan tabel 4.1 dapat digambarkan dalam diagram 4.1 berikut ini :

Gambar 4.1

Diagram batang hasil belajar IPA Pra Siklus Tabel 4.2

Ketuntasan Belajar Siswa Pada Pra Siklus

No Ketuntasan Belajar (KKM=70)

(4)

siswa yang belum tuntas lebih banyak dibandingkan siswa yang tuntas. Ketuntasan pada tabel diatas dapat dilihat dalam diagram 4.4 berikut ini :

Diagram 4.2

Ketuntasan Belajar Siswa Pada Pra Siklus 4.1.2 Analisis Data Persiklus

Pada siklus I akan dijelaskan tentang perencanaan, pelaksanaan dan observasi tindakan dan hasil tindakan. Kegiatan pembelajaran pada siklus I terbagi menjadi 2 kali pertemuan.

1. Siklus 1 a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif, lembar observasi pengelolaan pembelajaran guru 1, lembar observasi motivasi belajar siswa 1, lembar angket motivasi belajar siswa 1 dan alat-alat pembelajaran yang mendukung.

43,48%

56,52%

Kondisi Awal

Tuntas

(5)

b. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan 1) Pertemuan 1

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada hari Senin, 23 Maret 2015 dengan pencapaian indikator “Menyebutkan sumber-sumber energi panas dan Mendiskripsikan bahwa matahari sebagai sumber energi panas, yang terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir.

Kegiatan awal guru memulai pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa dengan meminta kepada salah satu siswa keluar kelas dan berjemur dibawah terik matahari selama 1 menit kemudian guru menanyakan apa yang dirasakan saat itu dan apersepsi dengan bertanya jawab tentang energi panas, serta penjelasan indicator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Setelah kegiatan diskusi selesai, dilanjutkan dengan pembahasan hasil diskusi dan guru menyempurnakan hasil diskusi dan siswa mencatatnya. Kegiatan akhir guru dan juga sebagai peneliti memberi pemantapan dengan memberikan pertanyaan secara lisan.

Pada saat pembelajaran siklus 1 pertemuan 1 berlangsung, peneliti juga mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung.

(6)

siswa dalam kegiatan diskusi kelompok. Adapun kekurangan-kekurangan dalam pertemuan 1 akan diperbaiki pada pertemuan 2.

2) Pertemuan 2

Pelaksanaan tindakan siklus 1 pada pertemuan 2 sebagai tindak lanjut dan perbaikan serta penyempurnaan proses pembelajaran pada pertemuan 1, pada pertemuan 2 ini dilaksanakan pada hari Selasa, 24 Maret 2015 dengan pencapaian indikator “Mengidentifikasi sumber energi bunyi dan rambatan-rambatan bunyi” selama 2 jam pelajaran yang digunakan untuk penyampaian materi dan evaluasi. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini dimulai dengan Guru meminta 2 peserta didik maju kedepan dan saling berjauhan. Kemudian salah satu peserta didik berteriak dan menanyakan apa yang terjadi pada saat siswa yang lain itu berteriak. Kemudian dilanjutkan guru menyampaikan materi dan menyiapkan media yang sudah disiapkan yaitu kaleng yang dibuat sebagai telephon untuk mendukung tingkat pemahaman siswa mengenai bunyi.

Disini peneliti juga mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung.

(7)

Pelaksanaan kegiatan siklus 1 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan penerapan model STAD berjalan lancar sesuai yang direncanakan. Siswa merasa senang dan antusias sehingga termotivasi untuk mengikuti setiap pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari semangat dan perhatiannya terhadap pembelajaran berkelompok dan adanya media yang digunakan. Kegiatan pembelajaran siklus 1 ada kelebihan dan ada kekurangan. Kekurangan-kekurangan pada siklus 1 antara lain masih ada siswa yang belum berani bertanya atau memberikan pendapatnya. Kekurangan ini akan diperbaiki dalam siklus 2.

c. Hasil Tindakan 1. Hasil Observasi

Hasil observasi yang telah dilakukan observer yaitu observasi terhadap proses pembelajaran guru dalam menerapkan model pembelajaran STAD. Hasil observasi proses

(8)

Tabel 4.3

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan I

Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor

1 2 3 4

Mengecek kesiapan siswa  4

Melakukan apresepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan

Membuat kesimpulan  4

TOTAL 9 12 21

Berdasarkan tabel 4.3 hasil observasi dari kegiatan guru dapat diketahui melalui aspek yang diperoleh skor 3 sebanyak 3, dan aspek 4 sebanyak 3 item dan totalnya semuanya 21.

Tabel 4.4

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan II

Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor

1 2 3 4

Mengecek kesiapan siswa  4

Melakukan apresepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan

 3

(9)

materi

Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar

 4

Membimbing diskusi

kelompok belajar diskusi

 4

Membuat kesimpulan  4

TOTAL 3 20 23

Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi dari kegiatan guru dapat diketahui melalui aspek yang diperoleh skor 3 sebanyak 1, dan aspek 4 sebanyak 5 item dan totalnya semuanya 23.

2. Data Hasil Nilai Belajar Siswa pada Siklus I Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA pada Siklus I

No Nilai Frekuensi Persentase

1 0-49 1 4,54%

2 50-59 1 4,54%

3 60-69 3 13,63%

4 70-79 12 54,54%

5 80-89 3 13,63%

6 90-100 2 9,09%

Jumlah 22 100 %

Nilai rata-rata 73

Nilai Tertinggi 90

(10)

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa dari 22 siswa, ada 5 siswa yang belum tuntas mencapai KKM yaitu ada 22,72% sedangkan 17 siswa mencapai KKM yaitu 77,27%. Diantara 5 siswa tersebut ada 2 orang siswa yang menunjukkan nilai menurun. Bahwa pada pra siklus menunjukkan nilai tinggi dan pada saat siklus 1 turun, hal itu disebabkan bahwa anak tersebut yang bernama “Al” kurang teliti dalam mengerjakan soal, karena terlihat ada 20 soal pilihan ganda dia hanya mengerjakan soal hanya sampai nomor 15 saja, sedangkan untuk siswa yang bernama “Pt” pada saat itu dia mengerjakan kurang sungguh-sungguh karena sedang agak kurang enak badan. Untuk memperjelas data diatas dapat dilihat pada gambar diagram 4.3 dan 4.4 dibawah ini :

Gambar 4.3

Diagram Batang Hasil Belajar Siklus I 5

17

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Siklus I

Tidak Tuntas

(11)

Gambar 4.4

Diagram Lingkaran hasil belajar siklus I

3. Data Hasil Pengamatan Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran siklus I

Aspek yang diamati dalam motivasi siswa pembelajaran siklus 1 meliputi 10 aspek. Adapun aspek-aspek itu antara lain : 1) siswa antusias dalam merespon motivasi guru, 2) mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar, 3) memperhatikan penjelasan guru, 4) mengajukan pertanyaan, 5) mengerjakan tugas, 6) berdiskusi dengan teman, 7) membantu teman yang kesulitan, 8) mempresentasikan hasil diskusi dan memberikan tanggapan pada kelompok lain, 9) membuat rangkuman, 10) mengerjakan tes dengan semangat. Dan hasilnya dikelompokkan menurut kategori yang telah ditentukan.

Aspek-aspek tersebut dibuat berdasarkan indikator menurut Sadirman (2009:81), yaitu : 1. Tekun menghadapi tugas, 2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa), 3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah orang dewasa, 4. Lebih senang bekerja mandiri, 5. Dapat mempertahankan pendapatnya.

22,72%

77,27%

Siklus I

Tidak Tuntas

(12)

Rumus yang digunakan untuk menghitung motivasi adalah :

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100%

Data motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi hasil pengamatan motivasi siswa pada Siklus I No Rentang Nilai Frekuensi Prosentase Kategori

1. 90-100 5 22,72% Sangat Tinggi

2. 75-89 14 63,63% Tinggi

3. 60-74 2 9,10% Sedang

4. 50-59 1 4,54% Rendah

5. 0-49 0 0% Sangat Rendah

Total 22 100%

Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa, yakni sejumlah 63,63% menunjukkan tingkat motivasi belajar tinggi dengan skor 75-89 oleh 14 siswa, 22,72% menunjukkan sangat tinggi dengan skor 90-100 dicapai 5 siswa, 9,10% cukup sedang dengan skor 60-74 oleh 2 siswa, sementara 4,54% siswa menunjukkan tingkat motivasi belajar rendah dengan skor 50-59 yaitu ada 1 siswa, dan siswa yang menunjukkan motivasi belajar sangat rendah 0% dengan skor 0-49. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa sebagian besar tingkat motivasi belajar siswa kelas IV SDN Ngadirojo 1 berada pada tingkat tinggi.

(13)

Gambar 4.5

Diagram lingkaran motivasi siswa siklus I II. Siklus II

a. Perencanaan

Pada siklus II ini merupakan perbaikan dari siklus I yang diuraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan seperti yang telah dilakukan pada siklus I.

b. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan

Pada pembelajaran pada Siklus II ini merupakan tindak lanjut serta perbaikan dari kegiatan pembelajaran siklus I. Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan melalui 2 pertemuan dengan rincian sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama

Pada pembelajaran pertemuan pertama ini dilaksanakan pada minggu pertama yaitu pada tanggal 6 April 2015 dengan Kompetensi Dasar (KD) menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya. Sebelum melakukan pembelajaran ini peneliti

22,72%

63,63% 9,10%

4,54% 0%

siklus 1

sangat tinggi

tinggi

sedang

rendah

(14)

membuat Rencana PelaksananPembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran

STAD. Kemudian peneliti menyiapakan materi sesuai dengan RPP yaitu tentang energi

alternatif dan penggunaannya. Kemudian peneliti mempersiapkan media dan alat peraga. Alat peraga ini digunakan untuk membantu proses pembelajaran yaitu gambar energi alternatif. Selain itu juga peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar kerja siswa, lembar observasi siswa, lembar observasi kegiatan guru,dan buku pembelajaran. Selanjutnya peneliti dan kolaborator mempelajari materi yang akan di ajarkan di kelas 4 agar nantinya proses pembelajaran berlangsung lancar.

2) Pertemuan kedua

(15)

c. Hasil Tindakan 1. Hasil Observasi

Hasil observasi yang telah dilakukan observer yaitu observasi terhadap proses pembelajaran guru dalam menerapkan model pembelajaran STAD. Hasil observasi proses

pembelajaran guru diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari 6 aspek. Aspek yang terdapat dalam lembar observasi ini diberi skor 1-4. Skor 1 berarti sangat kurang, skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik dan skor 4 berarti sangat baik. Setelah itu skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian pada lembar observasi yaitu total skor 0%-60% berarti kurang sekali (E), nilai 61%-70% berarti kurang (D), nilai 71%-80% berarti cukup baik (C), nilai 81%-91% bararti baik (B), dan nilai 91%-100% bararti baik sekali (A). Hasil observasi kinerja guru siklus I dapat dilihat pertemuan pertama dapat diliat dalam beberapa aspek. Aspek tersebut dijabarkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan I

Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor

1 2 3 4

Mengecek kesiapan siswa  4

(16)

Membuat kesimpulan  4

TOTAL 3 20 23

Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi dari kegiatan guru dapat diketahui melalui aspek yang diperoleh skor 3 sebanyak 1, dan aspek 4 sebanyak 5 item dan totalnya semuanya 23.

Tabel 4.8

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan II

Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor

1 2 3 4

Mengecek kesiapan siswa  4

Melakukan apresepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan

 4

Menyajikan/menyampaikan materi

 4

Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar

 4

Membimbing diskusi

kelompok belajar diskusi

 4

Membuat kesimpulan  4

TOTAL 24 24

(17)

2. Data Hasil Nilai Belajar Siswa pada Siklus II Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA pada Siklus II

No Nilai Frekuensi Persentase

1 0-49 0 0%

2 50-59 0 0%

3 60-69 2 9,09%

4 70-79 10 45,45%

5 80-89 8 36,36%

6 90-100 2 9,09%

Jumlah 22 100 %

Nilai rata-rata 78

Nilai Tertinggi 100

Nialai Terendah 65

(18)

Gambar 4.6

Diagram Batang Hasil belajar Siklus II

Gambar 4.7

Diagram Lingkaran Hasil Belajar Siklus II 2

20

0 5 10 15 20 25

Siklus II

Tidak Tuntas

Tuntas

9,10%

90,90%

Siklus II

Tidak Tuntas

(19)

3. Data Hasil Pengamatan Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran siklus II

Aspek yang diamati dalam motivasi siswa pembelajaran siklus 2 meliputi 10 aspek. Adapun aspek-aspek itu antara lain : 1) siswa antusias dalam merespon motivasi guru, 2) mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar, 3) memperhatikan penjelasan guru, 4) mengajukan pertanyaan, 5) mengerjakan tugas, 6) berdiskusi dengan teman, 7) membantu teman yang kesulitan, 8) mempresentasikan hasil diskusi dan memberikan tanggapan pada kelompok lain, 9) membuat rangkuman, 10) mengerjakan tes dengan semangat. Dan hasilnya dikelompokkan menurut kategori yang telah ditentukan.

Rumus yang digunakan untuk menghitung motivasi adalah :

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100%

Data motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi hasil pengamatan motivasi siswa pada Siklus II No Rentang Nilai Frekuensi Prosentase Kategori

1. 90-100 3 13,63% Sangat Tinggi

2. 75-89 17 77,27% Tinggi

3. 60-74 2 9,10% Sedang

4. 50-59 0 0% Rendah

5. 0-49 0 0% Sangat Rendah

Total 22 100%

(20)

skor 60-74 oleh 2 siswa, sementara siswa menunjukkan tingkat motivasi belajar rendah dengan skor 50-59 yaitu ada 0% siswa, dan siswa yang menunjukkan motivasi belajar sangat rendah 0% dengan skor 0-49. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa sebagian besar tingkat motivasi belajar siswa kelas IV SDN Ngadirojo 1 berada pada tingkat tinggi.

Untuk memperjelas keterangan di atas dapat dilihat pada gambar diagram 4.8 di bawah ini:

Gambar 4.8

Diagram lingkaran motivasi siswa siklus II 4.2 Pembahasan

4.2.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model STAD memiliki dampak positif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Dalam hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya motivasi belajar dan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (persentase ketuntasan belajar meningkat dari kondisi awal, siklus I dan II yaitu masing-masing 43,48%, 77,27%, 90,90%).

13,63%

77,27% 9,10%

0,00% 0%

Siklus 2

sangat tinggi

tinggi

sedang

rendah

(21)

a. Kondisi Awal

Proses pembelajaran saat kondisi awal masih menerapkan pembelajaran yang berpusat pada guru. Hasil belajar IPA saat kondisi awaldapat dilihat bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai dibawah KKM masih banyak.

Bila dilihat persentase ketuntasannya, siswa yang tidak tuntas ada 56,52% dan yang tuntas hanya ada 43,48%. Nilai maksimum yang diperoleh pada kondisi awal ini adalah 90 sedangkan nilai minimum yaitu 50. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa saat kondisi awal adalah 67.

b. Siklus 1

Pada proses pembelajaran siklus 1 guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah menerapkan model pembelajaran STAD. Saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat antusias. Keantusiasan siswa terlihat pada saat menjawab pertanyaan dari guru.

Hasil tes IPA pada siklus ini yang mencapai nilai ≥70 ada 17 siswa (77,27%). Sedangkan siswa yang belum tuntas ada 5 siswa (22,72%). Bila dibandingkan saat kondisi awal, hasil belajarnya telah meningkat yaitu dari 43,48% menjadi 77,27% pada siklus 1 ini. Mengapa hanya ada 22 siswa, karena salah satu siswa berhalangan hadir karena sedang sunat sehingga tidak diadakan ulangan susulan dikarenakan akan membuat soal tersebut tidak valid.

c. Siklus 2

(22)

Tabel 4.11

Perbandingan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II No Kategori

Dari tabel diatas, dapat diketahui perbandingan hasil belajar IPA dari Pra siklus, Siklus I dan Siklus II. Untuk lebih jelasnya, kita bisa melihat pada gambar diagram 4.9 dibawah ini:

Gambar 4.9

Diagram Batang Perbandingan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

0

(23)

4.2.2 Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan analisis data kemampuan guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran, menunjukkan bahwa dengan menerapkan model STAD pada pembelajaran dapat dikatakan baik. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa mengikuti dengan antusias, senang dan aktif. Hal ini berdampak positif terhadap hasil belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya ketuntasan belajar dan nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang mengalami peningkatan.

4.2.3 Motivasi Siswa dalam Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh motivasi siswa dalam proses pembelajaran IPA pada materi pokok “Energi panas” pada siklus I dan “Pemanfaatan Energi Alternatif” pada siklus II dengan model pembelajaran STAD, siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Pencapaian persentase indicator keberhasilan setiap siklusnya mengalami peningkatan, yaitu siklus I sejumlah 65,21% siswa memiliki tingkat motivasi tinggi dan pada siklus II sejumlah 74% siswa yang memiliki tingkat motivasi tinggi, peningkatan sebesar 8,79%. Jadi dapat dikatakan bahwa motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat dikatakan aktif.

Hal ini relevan dengan pendapat Burton (1986:44) bahwa tinggi rendahnya motivasi belajar individu dapat dilihat dari intensitas dan arah keajegan kegiatan belajar yang dilakukannya. Semakin tinggi keseriusan, semakin terarah serta semakin ajeg kegiatan belajar yang dilakukannya, maka semakin tinggi pula motivasinya untuk belajar.

4.2.4 Hasil Temuan Angket

(24)

Gambar

tabel berikut ini :
Gambar 4.1 Diagram batang hasil belajar IPA Pra Siklus
tabel diatas dapat dilihat dalam diagram 4.4 berikut ini :
Tabel 4.4 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan II
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada Karya Ilmiah ini penulis mengangkat dan memfokuskan mengenai Serikat Pekerja/Serikat Buruh yang memiliki peranan sebagai salah satu pihak dalam penyelesaian

[r]

Hukum Acara Pidana (KUHAP) juga tidak mengatur sampai berapa kali prapenuntutan bisa dilakukan sehingga dalam beberapa kasus prapenuntutan terjadi berulang-ulang

Perusahaan penyedia jasa memiliki NPWP dan PKP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 23

Pada jalur lalu lintas terdiri dari beberapa lajur yang terletak memanjang, dibatasi oleh marka lajur jalan dan memiliki lebar yang cukup untuk dilewati suatu

Berdasarkan analisis ketuntasan hasil belajar individual didapatkan bahwa setiap siswa sudah mencapai ketuntasan individu, kemudian dari hasil analisis ketuntasan

Keberadaan Indonesia di pusat baru gravitasi ekonomi global, yaitu kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, mengharuskan Indonesia mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus dengan melaksanakan asuhan keperawatan pada dua klien dengan diagnosa medis stroke non hemoragic