• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Daya Tarik Program Acara Indonesia Lawyer Club (ILC) terhadap Minat Ulang Mahasiswa UKSW Salatiga untuk Menonton Siaran TVOne

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Daya Tarik Program Acara Indonesia Lawyer Club (ILC) terhadap Minat Ulang Mahasiswa UKSW Salatiga untuk Menonton Siaran TVOne"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Daya Tarik Program Acara Televisi

Secara teknis program televisi diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical programming) setiap harinya (Soenarto, 2007:1). Menurut Naratama (2004:63), program televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produk yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. Sementara menurut Morissan (2007:168) program acara televisi adalah segala sesuatu yang ditampilkan stasiun penyiaran televisi untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya.

Televisi sendiri merupakan sistem penyiaran gambar yang disertai bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi dapat didengar (Mulyono, 2001:116). Menurut Ensiklopedia Indonesia dalam Parwadi (2004:28) lebih luas lagi dinyatakan bahwa televisi adalah sistem pengambilan gambar, penyampaian, dan penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik. Gambar tersebut ditangkap dengan kamera televisi, diubah menjadi sinyal listrik, dan dikirim langsung lewat kabel listrik kepada pesawat penerima.

Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa televisi adalah sistem elektronik yang menyampaikan suatu isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak dan merupakan sistem pengambilan gambar, penyampaian, dan penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik.

(2)

10

Menurut Effendy (1993:60) televisi adalah media yang paling diminati, karena memiliki banyak keunggulan, diantaranya yaitu bersifat audio visual. Selain itu televisi mampu melahirkan fenomena baru yang menarik untuk diminati dan dianalisa. Demikian juga dengan program televisi, berbagai program acara di televisi dihadirkan sebagai tontonan gratis yang dapat dinikmati kapan saja oleh pemirsa televisi. Variasi acara televisi mencakup berbagai kategori seperti Sinetron, Musik, Berita, Komedi, Talkshow dan lain sebagainya. Menurut Avery dalam Taufik (2010), bahwa seseorang dalam menerima pesan melalui suatu media akan memberikan reaksi “selective attention”, yaitu hanya mamilih acara yang menarik saja; “selective perception”, yaitu hanya manfsirkan sendiri pesan yang diterima di media massa; “selective retention”, yaitu mengingat hal-hal yang ingin diingatnya. Sedangkan menurut Effendy (1993:60) “minat pemirsa terhadap suatu acara tergantung pada kemampuan madia televise dalam menyajikan berbagai kebutuhan manusia, baik hiburan, informasi maupun pendidikan”. Oleh sebab itu, maka ditengah persaingan yang ada, penting bagi setiap stasiun televisi untuk menarik minat audiennya dalam mempertahankan pemirsa melalui program yang menarik dengan masing-masing segmentasinya.

(3)

11

bahwa sebuah acara televisi memiliki daya tarik tercermin melalui posisi rating yang ditempati oleh acara tersebut.1

Daya tarik sendiri secara umum oleh Lamb (2010:187) didefinisikan sebagai sifat yang dimiliki seseorang yang dapat menimbulkan rasa ketertarikan dirinya. Sementara menurut Andersen dalam Rakhmad (2003: 52), daya tarik merupakan proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah.

Seperti yang telah dijelaskan Lamb (2010:189) sebelumnya, bahwa terdapat beberapa karakteristik program acara televisi sebagai sebuah produk servis dari stasiun penyiaran televisi untuk memberikan daya tarik kepada pemirsa, yaitu:

1. Relative Advantage

Relative Advantage, yaitu sebuah produk baik produk jasa ataupun produk nyata, harus memiliki keunggulan mendasar yang dapat membuat ketertarikan bagi konsumen untuk mengambil keputusan pembelian. Dijelaskan lebih jauh bahwa sebuah program acara televisi harus memiliki keunggulan produk/program acara yang mendasar juga, seperti daya tarik program acara, kesesuaian waktu tayang dan frekuensi tayang yang tepat, ketertarikan judul program acara, dan ketepatan dalam memilih pelaku/artis yang menjalankan program acara tersebut. Dijelaskan juga menjelaskan faktor-faktor lain yang harus dimiliki oleh sebuah program acara, diantaranya frekuensi penayangan, waktu penayangan, daya tarik tema acara, dan performa pelaku acara.

2. Compatibility

Compatibility, yaitu sebuah produk harus memiliki kesesuaian dengan minat, kebutuhan, hasrat, dan keinginan konsumen. Sebuah program acara televisi juga harus memiliki tingkat kesesuaian yang tinggi dengan nilai

1

(4)

12

dan pengalaman perorangan dalam masyarakat, seperti tingkat kesesuaian program acara dengan nilai-nilai dalam masyarakat, kesesuaian dengan pengalaman masyarakat, dan kesesuaian dengan keinginan masyarakat.

3. Complexity

Complexity sebuah produk terutama produk jasa untuk dapat diterima oleh konsumen harus memiliki tingkat kemudahan yang dapat dimengerti oleh konsumen. Dijelaskan juga bahwa sebuah siaran televisi yang baik harus memiliki kemudahan program acara untuk dapat dipahami oleh masyarakat, seperti tingkat kerumitan alur dalam program acara.

4. Observability

Observability, sebuah produk harus dapat memberikan manfaat yang nyata kepada konsumennya. Dijelaskan juga bahwa sebuah siaran televisi mempunyai fungsi utama, yaitu fungsi hiburan, fungsi inspirasi, dan fungsi informasi. Teori ini menjelaskan bahwa sebuah siaran televisi atau program acara televisi harus memiliki kemampuan dalam memberikan manfaat untuk pemirsa, dan kemudahan dalam penyampaian manfaat tersebut.

2.2. Minat Menonton Ulang Acara ILC

Minat menurut Saleh dan Wahab (2004:263) adalah suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi obyek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang. Dengan kata lain ada suatu usaha (untuk mendekati, mengetahui, menguasai dan berhubungan) dari subyek yang dilakukan dengan perasaan senang, ada daya tarik dari objek.

(5)

13

Dari penjelasan tentang minat tersebut, maka secara singkat dapat dikatakan, bahwa minat ulang ulang menontong acara ILC adalah sesuatu yang memotivasi ulang seseorang dalam melakukan suatu aktivitas, yaitu menonton acara ILC.

Saleh dan Wahab (2004:264) berpendapat ada tiga faktor yang mendorong timbulnya minat, yaitu:

1. Faktor dorongan yang berasal dari dalam

Yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktivitas lain yang menantang (Saleh dan Wahab, 2004:264). Ditambahkan oleh Taufani (2008:23), faktor dorongan dalam, yaitu dorongan dari individu itu sendiri, sehingga timbul minat untuk melakukan aktivitas atau tindakan tertentu untuk memenuhinya. Misalnya, dorongan untuk belajar dan menimbulkan minat untuk belajar.

2. Faktor motif sosial

Yaitu minat dalam upaya mengembangkan diri dari dan dalam ilmu pengetahuan, atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman (Saleh dan Wahab, 2004:264). Taufani (2008:23) menambahkan, bahwa faktor motif sosial, yaitu faktor untuk melakukan suatu aktivitas agar dapat diterima dan diakui oleh lingkungannya. Minat ini merupakan semacam kompromi pihak individu dengan lingkungan sosialnya. Misalnya, minat pada studi karena ingin mendapatkan penghargaan dari orangtuanya.

3. Faktor emosional

(6)

14

erat hubungannya dengan emosi karena faktor emosional selalu menyertai seseorang dalam berhubungan dengan objek minatnya. Kesuksesan seseorang pada suatu aktivitas disebabkan karena aktivitas tersebut menimbulkan perasaan suka atau puas, sedangkan kegagalan akan menimbulkan perasaan tidak senang dan mengurangi minat seseorang terhadap kegiatan yang bersangkutan.

2.3.Pengaruh Daya Tarik Program Televisi Terhadap Minat Ulang Menonton

Daya tarik secara umum oleh Lamb (2010:187) didefinisikan sebagai sifat yang dimiliki seseorang yang dapat menimbulkan rasa ketertarikan dirinya. Sementara menurut Andersen dalam Rakhmad (2003: 52), daya tarik merupakan proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Berdasarkan beberapa definisi tersebut maka dapat dijelaskan bahwa daya tarik merupakan sesuatu hal yang memberikan motivasi bagi seseorang untuk melakukan sesuatu hal, termasuk dalam hal ini untuk menonton ulang Program Acara ILC (Indonesia Lawyer Club) yang disiarkan oleh tvOne.

(7)

15

Menurut Effendy (1993:60) televisi adalah media yang paling diminati, karena memiliki banyak keunggulan, diantaranya yaitu bersifat audio visual. Selain itu televisi mampu melahirkan fenomena baru yang menarik untuk diminati dan dianalisa. Demikian juga dengan program televisi, berbagai program acara di televisi dihadirkan sebagai tontonan gratis yang dapat dinikmati kapan saja oleh pemirsa televisi. Variasi acara televisi mencakup berbagai kategori seperti Sinetron, Musik, Berita, Komedi, Talkshow dan lain sebagainya. Menurut K. Avery dalam Taufik (2010), bahwa seseorang dalam menerima pesan melalui suatu media akan memberikan reaksi “selective attention”, yaitu hanya mamilih acara yang menarik saja; “selective perception”, yaitu hanya manfsirkan sendiri pesan yang diterima di media massa; “selective retention”, yaitu mengingat hal-hal yang ingin diingatnya. Sedangkan menurut Effendy (1993: 60) “minat pemirsa terhadap suatu acara tergantung pada kemampuan madia televise dalam menyajikan berbagai kebutuhan manusia, baik hiburan, informasi maupun pendidikan”. Oleh sebab itu, maka ditengah persaingan yang ada, penting bagi setiap stasiun televisi untuk menarik minat audiennya dalam mempertahankan pemirsa melalui program yang menarik dengan masing-masing segmentasinya.

(8)

16

bahwa sebuah acara televisi memiliki daya tarik tercermin melalui posisi rating yang ditempati oleh acara tersebut.2

Pendapat-pendapat tersebut di atas menunjukkan bahwa program acara televisi yang diminati oleh audiennya adalah program acara yang memiliki daya tarik. Hal tersebut dibuktikan juga dari kajian penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Purnamasari (2012), Dewi (2014), Apprilia (2016), dan Fa’za & Gartanti (2016) yang menunjukkan bahwa daya tarik mempengaruhi minat pemirsa untuk menonton acara televisi.

2.4.Kajian Penelitian Sebelumnya

Tabel 2.1

Kajian Penelitian Sebelumnya

Peneliti Judul Hasil

Indah Purnamasari NIM. 362007007 SKRIPSI

Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Tahun 2012

Analisis Hubungan Daya Tarik Tayangan Reality Competition Show “Masterchef Indonesia” di RCTI Terhadap Minat Menonton

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Peserta, Bintang tamu, tantangan dan masakan merupakan indikator yang mampu menarik minat pemirsa untuk menyaksikan tayangan MasterChef Indonesia. Dan selain itu, ketertarikan tayangan, waktu luang yang cukup, hobby memasak, pengenalan produk masakan, kebutuhan mengenai masakan juga menjadi pengaruh tayangan MasterChef diminati. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa tayangan reality competition show MasterChef Indonesia memiliki hubungan daya tarik terhadap minat penonton. Satya Wacana Salatiga Tahun 2014

Pengaruh Celebrity Endoser, Daya Tarik Tayangan, dan Sikap Atas Tayangan Terhadap Minat Menonton Acara ”Yuk Keep Smile” di Trans TV

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Celebrity Endoser, Daya Tarik Tayangan, dan Sikap Atas Tayangan Berpengaruh Positif Terhadap Minat Menonton Acara ”Yuk Keep Smile” di Trans TV

2

(9)

17 Petualang Cantik Trans7 dengan Minat Berwisata Keliling Indonesia

Hasil penelitian menunjukkan, 1) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara intensitas menonton tayangan Para Petualang Cantik Trans 7 dengan minat berwisata keliling Indonesia di kalangan mahasiswa jurusan usaha perjalanan wisata Politeknik Negeri Bandung, 2) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara isi pesan tayangan Para Petualang Cantik Trans 7 dengan minat berwisata keliling Indonesia di kalangan mahasiswa jurusan usaha perjalanan wisata Politeknik Negeri Bandung, 3) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara daya tarik tayangan Para Petualang Cantik Trans 7 dengan minat berwisata keliling Indonesia di kalangan mahasiswa jurusan usaha perjalanan wisata Politeknik Negeri Bandung.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Tahun 2016

Media Sebagai Ruang Publik (Studi Program Acara Talkshow Indonesia Lawyers Club, Episode “Mengungkap Mafia Pembantai Salim Kancil” Tayang Live Hari Selasa, 6 Oktober 2015 di TV ONE)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Daya Tarik Tayangan, dan Sikap Atas Tayangan Berpengaruh Positif Terhadap Minat Menonton Acara ”Indonesia Lawyers Club” di TV ONE

2.5.Kerangka Pikir

(10)

18

Gambar 2.2

Model Kerangka Pemikiran

2.6.Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian penjelasan tersebut di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Ho : Tidak terdapat pengaruh daya tarik program acara Indonesia Lawyer Club (ILC) terhadap minat ulang mahasiswa UKSW Salatiga (pemirsa) untuk menonton siaran tvOne.

Ha : Terdapat pengaruh daya tarik program acara Indonesia Lawyer Club (ILC) terhadap minat ulang mahasiswa UKSW Salatiga (pemirsa) untuk menonton siaran tvOne.

Program Acara tvOne

Indonesia Lawyer Club (ILC)

1. Relative Advantage 2. Compatibility 3. Complexity 4. Observability

(Lamb, 2010: 187)

Minat Menonton Ulang

1. Faktor Kebutuhan dari

dalam.

2. Faktor Motif Sosial. 3. Faktor Emosional. (Saleh dan Wahab, 2004:264)

Gambar

Tabel 2.1 Kajian Penelitian Sebelumnya
Model Kerangka PemikiranGambar 2.2

Referensi

Dokumen terkait