• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Daya Tarik Program Acara Indonesia Lawyer Club (ILC) terhadap Minat Ulang Mahasiswa UKSW Salatiga untuk Menonton Siaran TVOne

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Daya Tarik Program Acara Indonesia Lawyer Club (ILC) terhadap Minat Ulang Mahasiswa UKSW Salatiga untuk Menonton Siaran TVOne"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

19

BAB III

METODE PENELITIAN

Suatu penelitian dianggap baik apabila dilandasi oleh metode yang tepat. Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian (Sugiyono, 2003:11).

3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Suatu kegiatan pasti mempunyai tujuan, demikian juga kegiatan penelitian ilmiah. Berdasarkan tujuannya, pendekatan dalam penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kuantitatif, yaitu metode yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi (Kriyantono, 2012: 55).

(2)

20

yang menyatakan hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini hubungan sebab akibat harus tampak nyata. Hubungan sebab akibat ini disebut pula sebagai hubungan kausal. Dari uraian tersebut jelas bahwa adanya sebab tertentu akan menimbulkan akibat, dan tidak dibenarkan melihat akibatnya baru dicari-cari penyebabnya (Sukandarrumidi, 2006 : 105).

3.2. Unit Amatan dan Unit Analisis

Unit amatan dalam penelitian ini mahasiswa UKSW yang menonton Acara ILC, daya tarik program acara Indonesia Lawyer Club (ILC), dan minat ulang mahasiswa UKSW Salatiga (pemirsa) untuk menonton siaran tvOne, sementara unit analisisnya adalah pengaruh daya tarik program acara Indonesia Lawyer Club (ILC) terhadap minat ulang mahasiswa UKSW Salatiga (pemirsa) untuk menonton siaran tvOne.

3.3. Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiwa UKSW yang menonton siaran ILC yang disiarkan oleh tvOne. Asumsi dalam penelitian ini bahwa jumlah populasi tidak terbatas. Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 70 sampel dengan pertimbangan bahwa jumlah tersebut sudah melebihi jumlah sampel minimal dalam penelitian (N= 30). Sampel tersebut diambil dengan melandaskan pada pendapat Supramono dan Intiyas (2003) yang menyatakan bahwa sampel dikatakan layak apabila jumlahnya antara 30-500 orang. Kemudian menurut Supramono dan Sugiarto (1993), untuk analisis statistik jumlah sampel minimal 30 orang. Melalui kedua pendapat tersebut jumlah sampel sebanyak 70 orang sudah layak.

(3)

21

Supomo, 2002 : 115). Adapun ciri-ciri dari sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa UKSW dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang bersedia menjadi responden.

3.4.Variabel dan Indikator Empirik

3.4.1. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua, yaitu varabel independen, dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini, yaitu : daya tarik program acara Indonesia Lawyer Club (ILC), sedang variabel dependennya adalah minat ulang mahasiswa UKSW Salatiga (pemirsa) untuk menonton siaran tvOne.

3.4.2. Indikator Empirik

Dalam penelitian ini untuk mengukur variabel-variabel penelitian dilakukan dengan menterjemahkan masing-masing variabel, yaitu: program siaran televisi, dan minat ulang, berikut penjelasannya:

Tabel 3.1.

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Sub Indikator Pertanyaan Skala

Favorable Unfavorable

Daya Tarik Program Acara ILC

Program televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produk yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut.

1. Relative Advantage

a.Ketertarikan Tema ILC mengusung tema yang menarik (1)

Tema yang diusung ILC kurang menarik (13).

Ordinal

b.Ketertarikan Konten

ILC menyiarkan permasalahan hukum yang menarik (2)

Konten yang diusung ILC membosankan (14).

c.Waktu tayang ILC ditayangkan pada waktu yang tepat (3)

Waktu tayang terlalu malam (15).

d.Pelaku acara Pelaku program acara ILC menarik (4)

Pelaku acara ILC perlu diganti (16).

2. Compatibility e.Kesesuaian dengan kegemaran konsumen

Program acara ILC sesuai dengan kegemaran (5).

Program acara ILC terlalu berat untuk diikuti masyarakat awam (17). f.Kesesuaian dengan

minat konsumen

Program acara ILC sesuai minat (6)

Program acara ILC kurang diminati pemirsa (18). g.Kesesuaian dengan

nilai dan pengalaman konsumen

Masalah hukum yang didiskusikan sesuai dengan kondisi riil di lapangan sehingga mudah dipahami (7)

Program acara ILC hanya mengusung isu hukum kelas wahid, sehingga susah diikuti oleh kalangan tertentu (19).

(4)

22

tayang memiliki kejelasan jadwal tayang (8)

berubah-ubah (20).

i. Jangkauan siaran Program acara ILC memiliki jangkauan siaran yang luas (9)

Jangkauan siaran ILC terbatas (21).

k.Manfaat informasi Program acara ILC bermanfaat memberikan informasi yang positif (11).

ILC tidak memberikan manfaat informasi apapun (23).

l. Manfaat inspirasi Program acara ILC bermanfaat memberikan inspirasi yang positif (12).

ILC memberikan inspirasi buruk kepada pemirsa (24).

Minat Ulang Menonton Acara tvOne

Minat ulang menonton acara ILC dapat untuk menonton atau

menyaksikan kembali acara ILC yang

a. Keingunan untuk memperoleh informasi yang valid.

Saya ingin memperoleh informasi tentang permasalahan hukum secara valid (1).

Bagi saya ILC memberikan informasi hukum yang menyesatkan (15).

Ordinal

b. Keinginan untuk mengerti

permasalahan yang terjadi dengan baik.

Bagi saya menonton ILC cara mengerti permasalahan hukum yang sedang terjadi (2).

Saya semakin tidak mengerti tentang permasalahan hukum yang terjadi setelah menonton ILC (16).

c. Keinginan untuk meningkatkan pengetahuan tentang hukum.

Bagi saya menonton ILC menambah pengetahuan tentang hukum (3)

Menurut saya tidak ada pengetahuan yang bermanfaat yang dapat diambil setelah menonton ILC (17).

d. Keinginan untuk mendapatkan pencerahan terhadap

permasalahan yang sedang terjadi.

Bagi saya menonton ILC merupakan upaya pencerahan tentang permasalahan hukum yang sedang terjadi (4).

Saya semakin bertambah bingung dengan isu hukum yang terjadi setelah menonton acara ILC (18).

e. Ketertarikan pemahaman hukum secara formal.

Menonton acara ILC sama halnya dengan kuliah hukum gratis (5).

Acara ILC hanya mempertontonkan obralan-obrolan hukum tidak bermutu (19).

f. Keinginan untuk membangun perspektif yang positif tentang isu hukum yang sedang terjadi.

Menonton acara ILC memberikan masukan positif tentang permasalahan hukum yang terjadi (6).

Menonton ILC justru sering membuat saya jadi frustasi tentang permasalahan hukum yang terjadi (20).

2. Faktor Motif Sosial.

g. Supaya tidak dianggap kurang memiliki

pengetahuan hukum yang memadai.

Dengan menonton ILC saya dianggap tidak ketinggalan informasi tentang permasalahan hukum (7).

Bagi saya menonton ILC hanya sekedar tahu saja tentang isu permasalahan hukum yang sedang terjadi (21).

h. Supaya memiliki pemahaman saat berdiskusi.

Menonton ILC merupakan bekal berdiskusi dengan rekan tentang permasalahan hukum (8).

Menonton ILC hanya untuk memberikan pemahaman hukum bagi diri saya sendiri (22). i. Supaya dianggap

pintar oleh rekan.

Dengan menonton ILC saya dianggap pintar dalam menyikapi permasalahan hukum (9).

Tidak pernah ada motif apapun untuk menonton ILC (23) ILC merupakan kebutuhan wajib.

Bagi saya menonton acara ILC adalah wajib (10).

Saya menonton ILC jika topiknya menurut saya menarik (24).

k. ILC adalah acara TV yang bermutu.

Bagi saya ILC adalah acara TV yang bermutu (11)

(5)

23

l. Menjadi kepuasan tersendiri saat menonton ILC.

Terdapat kepuasan bagi saya menonton acara ILC (12)

Bagi saya menonton acara ILC membuat saya pusing (26).

m.Menonton acara ILC sebuah kebanggaan.

Bagi saya menonton acara ILC adalah sebuah kebanggaan (13).

Bagi saya acara ILC hanya sebuah infotaimen biasa (27).

n. Mononton ILC merupakan kebutuhan yang mendesak.

Bagi saya menonton ILC merupakan kebutuhan yang mendesak (14).

Menonton ILC hanya mengisi waktu luang saja (28).

3.5.Metode Pengumpulan Data

3.5.1. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari obyek yang diteliti dan kemudian diolah sendiri oleh peneliti, sehingga dapat diambil kesimpulan (Supramono dan Sugiarto, 2003:11). Dalam penelitian ini sumber data primer diperoleh dengan melakukan pembagian kuesioner kepada responden, yaitu Mahasiswa UKSW yang menonton acara ILC dengan jumlah 70 orang.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber penelitian dengan mempelajari dokumen, buku-buku yang ada kaitannya dengan penelitian ini atau data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, yaitu diolah dan disajikan oleh pihak lain (Supramono dan Sugiarto, 2003:11). Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber, seperti: literatur, buku-buku, dan majalah-majalah yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, juga dari data-data internet.

3.5.2. Teknik Pengumpulan Data

(6)

24

atau pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden (dalam hal angket) dan interviewer (dalam hal wawancara) tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2002 : 116). Dengan metode tersebut maka akan diperoleh tanggapan responden atas daftar pertanyaan dalam kuesioner.

Kuesioner diukur dengan menggunakan skala Likert 4 tingkat, dimana nilai 4 menunjukkan jawaban SS (sangat setuju), dan nilai 1 menunjukkan jawaban STS (sangat tidak setuju) untuk pernyataan favorable, sementara untuk pernyataan unfavorable memiliki nilai kebalikannya, berikut penjelasan konkritnya:

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju (SS) Skor 4 Skor 1

Setuju (S) Skor 3 Skor 2

Tidak Setuju (TS) Skor 2 Skor 3

Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 1 Skor 4

3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 3.6.1. Uji Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas atau kesahihan digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat ukur mampu melakukan fungsi (Santoso dan Ashari, 2005: 248).

Uji validitas dapat dilakukan dengan korelasi pearson product moment, dimana jika r hitung dan nilainya positif (+) serta > r tabel maka maka butir atau pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2004:42).

(7)

25

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas

Variabel Indikator Instrumen

r-hit r-tab Ket Instrumen r-hit r-tab Ket

Favorable Unfavorable

Daya Tarik kurang menarik (13).

0,547 0,361 Valid

ILC menyiarkan permasalahan hukum yang menarik (2)

0,406 0,361 Valid Konten yang diusung ILC membosankan (14).

0,583 0,361 Valid

ILC ditayangkan pada waktu yang tepat (3)

0,390 0,361 Valid Waktu tayang terlalu malam (15).

2. Compatibility Program acara ILC sesuai dengan kegemaran (5).

0,393 0,361 Valid Program acara ILC terlalu berat untuk diikuti masyarakat awam (17).

0,095 0,361 Gugur

Program acara ILC sesuai minat (6)

0,578 0,361 Valid Program acara ILC kurang diminati pemirsa (18).

0,384 0,361 Valid

Masalah hukum yang didiskusikan sesuai dengan kondisi riil di lapangan sehingga mudah dipahami (7)

0,641 0,361 Valid Program acara ILC hanya mengusung isu hukum kelas wahid, sehingga susah diikuti oleh kalangan tertentu (19).

0,361 0,361 Valid

3. Complexity Program acara ILC memiliki kejelasan jadwal tayang (8)

0,576 0,361 Valid Jadwal tayang ILC selalu berubah-ubah (20).

0,273 0,361 Gugur

Program acara ILC memiliki jangkauan siaran yang luas (9)

4. Observability Program acara ILC bermanfaat memberikan informasi yang positif (11).

0,476 0,361 Valid ILC tidak memberikan manfaat informasi apapun (23).

0,401 0,361 Valid

Program acara ILC bermanfaat memberikan inspirasi yang positif (12).

0,599 0,361 Valid ILC memberikan inspirasi buruk kepada pemirsa (24).

0,486 0,361 Valid

Saya ingin memperoleh informasi tentang permasalahan hukum secara valid (1).

0,270 0,361 Gugur Bagi saya ILC memberikan informasi hukum yang menyesatkan (15).

0,403 0,361 Valid

Bagi saya menonton ILC cara mengerti permasalahan hukum yang sedang terjadi (2).

0,222 0,361 Gugur Saya semakin tidak mengerti tentang permasalahan hukum yang terjadi setelah menonton ILC (16).

0,536 0,361 Valid

Bagi saya menonton ILC menambah pengetahuan tentang hukum (3)

0,618 0,361 Valid Menurut saya tidak ada pengetahuan yang bermanfaat yang dapat diambil setelah menonton ILC (17).

0,747 0,361 Valid

Bagi saya menonton ILC merupakan upaya pencerahan tentang permasalahan hukum yang sedang terjadi (4).

0,781 0,361 Valid Saya semakin bertambah bingung dengan isu hukum yang terjadi setelah menonton acara ILC (18).

(8)

26

Menonton acara ILC sama halnya dengan kuliah hukum gratis (5).

0,613 0,361 Valid Acara ILC hanya memberikan masukan positif tentang permasalahan hukum yang terjadi (6).

0,714 0,361 Valid Menonton ILC justru sering membuat saya jadi frustasi tentang permasalahan hukum yang terjadi (20).

0,413 0,361 Valid

2. Faktor Motif Sosial.

Dengan menonton ILC saya dianggap tidak ketinggalan informasi tentang permasalahan hukum (7).

0,680 0,361 Valid Bagi saya menonton ILC hanya sekedar tahu saja tentang isu permasalahan hukum yang sedang terjadi (21).

0,407 0,361 Valid

Menonton ILC merupakan bekal berdiskusi dengan rekan tentang permasalahan hukum (8).

0,758 0,361 Valid Menonton ILC hanya untuk memberikan pemahaman hukum bagi diri saya sendiri (22).

0,361 0,361 Valid

Dengan menonton ILC saya dianggap pintar dalam menyikapi permasalahan hukum (9).

0,632 0,361 Valid Tidak pernah ada motif apapun untuk menonton ILC (23) topiknya menurut saya menarik (24).

0,347 0,361 Gugur

Bagi saya ILC adalah acara TV yang bermutu (11)

0,757 0,361 Valid Bagi saya acara ILC hanya biasa-biasa saja, tidak ada yang special (25).

0,576 0,361 Valid sebuah infotaimen biasa (27).

0,639 0,361 Valid

Bagi saya menonton ILC merupakan kebutuhan yang mendesak (14).

0,511 0,361 Valid Menonton ILC hanya mengisi waktu luang saja (28).

0,530 0,361 Valid

Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2017

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada instrumen daya tarik Program Acara ILC terdapat 2 (dua) instrumen yang gugur (r-hitung > r-hitung), sehingga jumlah instrumen valid keseluruhan adalah sebanyak 22 (dua puluh dua) item. Sementara pada instrumen minat ulang menonton Acara tvOne, terdapat 5 (lima) intrumen yang gugur (r-hitung > r-hitung), sehingga jumlah instrumen yang valid berjumlah 23 (dua puluh tiga) item.

3.6.2. Uji Reliabilitas

(9)

27

Untuk melakukan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode Cronbach Alpha (ά). Suatu konstruk dikatakan reliabel apabila memiliki nilai ralpha positif dan ralpha >= 0,6 (Nunnally

dalam Ghozali, 2004:41).

Rangkuman hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Alpha Hitung Alpha

Pembanding

Keterangan

1 Daya Tarik 0,8452 0,6 Reliabel

2 Minat Ulang 0,7311 0,6 Reliabel

Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2017

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai alpha masing-masing konstruk atau variabel > 0,6, hal tersebut menunjukkan jika semua variabel masuk dalam kategori reliabel.

3.7. Uji Asumsi Klasik

3.7.1. Uji Normalitas

Cara untuk mengetahui regresi normal atau tidak dilakukan dengan melakukan uji kolmogrov-sminornov, dengan kriteria p-value (asymp. sig) > 0,05 berarti data terdistribusi normal (Ghozali, 2004:114).

3.7.2. Uji Heteroskedastisitas

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan uji Glejser. Suatu model regresi terbebas dari heteroskedastisitas apabila nilai sig. hasil analisis variable independen > 0,05 (Ghozali, 2004:105).

3.7.3. Uji Linieritas

(10)

28

Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05 (Ghozali, 2004:117).

3.7.Analisis Data

Untuk menjawab kebenaran hipotesis dalam penelitian maka digunakan alat analisis regresi linier sederhana. Persamaan regresi linier sederhana dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

Y = a + bX Keterangan :

Y : Minat Ulang Menonton Acara ILC X : Daya Tarik Program Siaran Televisi

bi : Koefisien regresi variable Daya Tarik Program Siaran Televisi

a : Konstanta

Penarikan kesimpulan hasil analisis, Ho diterima, jika nilai

t-hitung > t-tabel atau – t-hitung<-t-tabel (α =5%)

: Tidak terdapat pengaruh daya tarik program acara Indonesia Lawyer Club (ILC) terhadap minat ulang mahasiswa UKSW Salatiga (pemirsa) untuk menonton siaran tvOne Ha diterima, jika nilai

t-hitung < t-tabel atau – t-tabel <-t-hitung (α=5%)

Gambar

Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas
tabel <-t-hitung (α=5%)

Referensi

Dokumen terkait

Abu Ahmadi &amp; Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan , Rineka Cipta, Jakarta, 2001, Cet. blogspot.com, dikutip pada tanggal 13 Agustus 2015. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional

emesisgravidarum pada ibu hamil trimester I yang meliputi faktor paritas, status pekerjaan, pengetahuan ibu, riwayat penggunaan pil kontrasepsi sebelum kehamilan,

Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik (kondisi kerja) yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun

Ada beberapa persepektif dalam memandang ilmu administrasi negara dalam jurnal ini, yaitu : Pertama , membahas tentang Analisis Pemberdayaan Perekonomian Masyarakat

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

• Kelas F untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh, TIDAK melindungi dari sengatan listrik, dan TIDAK. TIDAK melindungi dari sengatan listrik, dan TIDAK melindungi

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan, rahmat serta hidayahNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode Takagi-Sugeno yang diaplikasikan pada cara kerja mesin cuci yaitu metode yang menggunakan pendekatan sistematis aturan fuzzy