35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Subyek.
Subyek yang dijadikan penelitian adalah siswa kelas XI IIS SMA N 3 Demak. Berikut deskripsi subyek penelitian berdasarkan kelas, jenis kelamin,usia,urutan anak,sosial ekonomi,dan pekerjaan orang tua.
4.1.1. Karakteristik subyek berdasarkan jenis kelamin.
Berdasarkan jenis kelamin subjek, distribusinya sebagai berikut:
Tabel 4.1
NO USIA f %
1 Laki – laki 5 62,5
2 Perempuan 3 37,5
JUMLAH 8 100
Dilihat dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa jenis kelamin subjek penelitian sebagian besar subjek berjenis kelamin laki – laki yaitu sebesar 62,5%.
4.1.2 Karakteristik subyek berdasarkan Usia
36
Tabel 4.2
NO USIA f %
1 16 6 75
2 17 2 25
JUMLAH 8 100
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa usia subjek penelitian , mayoritas subjek berusia 16 tahun yaitu sebesar 75%.
4.1.3. Karakteristik Subyek berdasarkan urutan anak dalam keluarga.
Berdasarkan urutan anak dalam keluarga, distribusinya sebagai berikut:
Tabel 4.3
NO ANAK KE f %
1 1 3 37,5
2 2 2 25
3 3 1 12,5
4 4 2 25
JUMLAH 8 100
37 4.1.4. Karakteristik subyek berdasarkan sosial ekonomi.
Berdasarkan sosial ekonomi subjek, distribusinya sebagai berikut:
Tabel 4.4
NO PENDAPATAN ORTU f %
1 3 JT-5 JT 2 25
2 1 JT-2 JT 5 62,5
3 < 1JT 1 12,5
JUMLAH 8 100
Berdasarkan tabel 4.4 Sosial ekonomi subjek, sebagian besar pendapatan orang tua subjek adalah 1 Jt – 2 Jt yaitu sebesar 5 subjek (62.5%)
4.1.5. Karakteristik subyek berdasarkan pekerjaan orang tua
Berdasarkan pekerjaan orang tua subjek, distribusinya sebagai berikut:
Table 4.5
NO PEKERJAAN ORTU f %
1 PNS 1 12,5
2 KARYAWAN 5 62,5
3 BURUH 2 25
38
Berdasarkan tabel 4.5 pekerjaan orang tua orang tua subjek, sebagian besar pekerjaan orang tua subjek adalah Karyawan yaitu sebesar 5 subjek (62.5%)
4.2.
Analisis Deskriptif Variable Penelitian
Deskripsi variabel kontrol diri ini bertujuan untuk melihat gambaran variabel kontrol diri berdasarkan jawaban subjek penelitian. Kontrol diri merupakan kemampuan individu dalam mengendalikan dirinya dari tindakan yang impulsif dan mengikuti emosi sesaat, dimana orang yang memiliki kontrol diri yang rendah adalah orang-orang yang cenderung memiliki orientasi “here and now”, Gottfredson dan Hirschi (1990). Menurut Gottfredson dan Hirschi beberapa karakteristik yang berhubungan dengan lemahnya kontrol diri adalah kurangnya kedewasaan, disiplin, dan pelatihan.
39
cenderung mementingkan diri sendiri. 5). Preference for simple tasks, individu dengan control diri yang rendah akan cenderung menghindari tugas-tugas sulit yang membutuhkan banyak pemikiran.6). Short – Tempered, konsep ini menjelaskan individu dengan control diri yang rendah cenderung rentan mengalami frustasi, emosi mudah meledak dan temperamental. Kontrol diri dalam penelitian ini menggunakan skala Self control
dari Gottfredson dan Hirschi (1990), dengan jumlah 24
item pernyataan. Untuk mengetahui persepsi
responden secara keseluruhan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Skor Maksimal : 24 x 4 = 96
2) Skor Minimal : 24 x 1 = 24
Interval = 96-24 = 14.4 = 14
5
Tabel 4.6
Kategori Kontrol Diri Post test
NO KATEGORI INTERVAL f %
1 Sangat Rendah 24-37 0 0
2 Rendah 38-51 0 0
3 Sedang 52-66 0 0
4 Tinggi 67 – 81 6 75
5 Sangat Tinggi 82 - 96 2 25
JUMLAH 8 100
40
penghitungan diatas maka interval yang diperoleh adalah 14.4, namun peneliti membulatkan interval tersebut menjadi 14. Dari kategorinya dapat dilihat siswa yang memiliki kontrol diri tinggi 6 peserta didik ( 75 % ) dan 2 peserta didik ( 25 %) memiliki kontrol diri sangat tinggi.
4.3.
Analisis Uji Beda
Data yang diperoleh pada intrumen penelitian diolah, kemudian dianalisis sesuai dengan alat analisis yang digunakan. Data yang akan dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji pengujian normalitas. Setelah dilakukan uji normalitas maka selanjutnya dilakukan uji beda menggunakan alat uji yang sesuai.
4.3.1 Hasil uji normalitas
41
.Tabel 4.7 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 8
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.17728432
Most Extreme Differences Absolute .183
Positive .183
Negative -.159
Kolmogorov-Smirnov Z .519
Asymp. Sig. (2-tailed) .951
Berdasarkan uji normalitas dengan kolmogorov-smirnov Test diperoleh nilai KSZ sebesar 0,519 dan Asymp.sig sebesar 0,951 lebih besar dari dari 0,05 maka dapat disimpulkan sebaran data kontrol diri berdistribusi normal.
42 Gambar 4.1: Distribusi data kontrol diri peserta
didik Sebelum bimbingan kelompok.
43 Tabel 4.8 Skor Mean
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviat
ion Std. Error Mean Pair 1 Pre
test
44,25 8 6,756 2,389
Post test
74,88 8 6,081 2,150
Skor rata-rata (mean) Berdasarkan hasil diatas, diketahui skor rata-rata pretest kontrol diri adalah 44,25, dan skor rata-rata post test kontrol diri sebesar 74,88.
4.3.2.Hasil Uji Dua Mean
44
Berdasarkan hasil analisis uji-t diatas diperoleh t hitung sebesar -39,376, dan sig 0,000, karena signifikansi uji-t adalah 0,000 < 0,05 maka artinya signifikan, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan mean pre tes dan post tes.
4.3.3. Hasil Uji Hipotesis
45
4.4.
Pembahasan
Kontrol diri menuntut individu untuk mampu mengarahkan, memperkirakan dan memprediksi dampak dari perilaku yang mereka kerjakan. Faktor yang mempengaruhi kontrol diri adalah usia, jenis kelamin dan sosial ekonomi. Layanan bimbingan kelompok dalam penelitian ini merupakan upaya
memberikan bantuan yang bertujuan untuk
meningkatkan kontrol diri peserta didik kelas XI IIS SMA N 3 Demak. Berdasarkan olah data mengenai karakteristik subyek usia yang paling banyak adalah 16 tahun sebesar 6 peserta didik dan 17 tahun sebanyak 2 peserta didik ini menunjukkan bahwa sesuai dengan teori semakin tua usia seseorang semakin terkontrol emosi individu. Karakteristik jenis kelamin, menurut Gottfredson laki-laki cenderung mempunyai kontrol diri rendah dibandingkan perempuan, data jenis kelamin subyek penelitian menunjukkan terdapat 5 peserta didik laki-laki dan 3 peserta didik perempuan. Sedangkan faktor sosial ekonomi ada pendapat yang mengatakan bahwa anak yang dibesarkan dari keluarga miskin lebih sulit mengendalikan diri, dari data penelitian ini tidak terbukti bahwa peserta didik yang dari keluarga tidak mampu sulit mengendalikan diri, data menunjukkan pekerjaan orang tua buruh ada 2 peserta didik dan penghasilan orang tua < 1 juta hanya 1 peserta didik. Jadi dari faktor yang mempengaruhi kontrol diri seseorang, dalam penelitian ini faktor sosial ekonomi tidak berkaitan dengan kontrol diri individu.
46
pertemuan dengan membahas topik-topik yang membahas aspek-aspek kontrol diri yang diadakan mulai februari – maret 2015. Layanan bimbingan kelompok suatu treatmen untuk perubahan tingkah laku kontrol diri yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan kontrol diri, pada penelitian ini kontrol diri peserta didik mulai menunjukkan peningkatan pada pertemuan yang ke 4. Pada pertemuan tersebut subyek memahami betapa pentingnya kontrol emosi dalam diri sehingga tidak akan menimbulkan masalah dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan luar sekolah. Subyek menyadari bahwa emosi sesaat tidak ada keuntungannya sama sekali, dengan mengetahui betapa pentingnya kontrol diri maka individu dapat memahami diri sendiri dan orsng lain. Dari 8 subyek penelitian yang dipilih, sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok memiliki rata-rata kontrol diri 44,25% dan sesudah pemberian bimbingan kelompok rata-rata kontrol diri menjadi 74,88%, dari hasil penelitian yang disampaikan melalui analisis uji beda yang membuktikan bahwa terjadi peningkatan secara signifikan kontrol diri peserta didik kelas XI IIS di SMA Negeri 3 Demak setelah diberikan layanan bimbingan kelompok.
47
negatif dan sebagai upaya pencegahan. Dengan memiliki pengendalian diri, individu mampu membuat perkiraan terhadap perilaku yang hendak dilakukan sehingga individu mampu mencegah sesuatu hal yang tidak menyenangkan yang akan diterimanya kelak Selain sebagai upaya pencegahan diri, pengendalian diri dapat pula sebagai tujuan penundaan. Dengan kata lain pengendalian diri berarti kesengajaan yang dilakukan oleh individu untuk menghindari suatu perilaku dengan tujuan jangka panjang agar memperoleh kepuasaan. Dengan menunda suatu perilaku tertentu, meskipun individu tersebut membutuhkannya, pada dasarnya individu tersebut memiliki tujuan yang lebih memuaskan mereka, jika dibandingkan dengan menyegerakan perilaku tersebut untuk dikerjakan. Kendali diri yang dimiliki oleh individu dapat pula membantu mereka dalam mencapai suatu tujuan. Dengan memiliki pengendalian diri yang baik, individu dapat mengoptimalkan tindakan mereka dan menahan diri untuk berbuat yang tidak seharusnya mereka perbuat.