• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIKULUM KKNI DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

T.A 2016 / 2017

OLEH : TUTUT WIJAYANTI NIM : 5153143016

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2017

(2)

Dengan menGucap Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan segala nikmat, rahmat, taufik dan hidayah Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan Proposal Skripsi ini yang berjudul: MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIKULUM KKNI DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN T.A 2016 / 2017 . Sholawat teriringkan salam tetap terlimpahkan pada habibullah Nabi MuhammadSAW yang telah menunjukkan jalan yang benar yaitu iman dan ikhsan.

Proposal skripsi ini penulis susun guna memenuhi tugas akhir semester mata kuliah Seminar Program Studi Pendidikan Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Akhir kata penulis berharap semoga proposal skripsi ini dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pihak yang membaca.

Medan, 25 Mei 2017 Penulis

TUTUT WIJAYANTI

(3)

HALAMAN SAMPUL ………. 1

KATA PENGANTAR …...……… 2

DAFTAR ISI ………...……… 3

BAB I PENDAHULUAN ...……… 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……….. 9

BAB III METODE PENELITIAN ……….. 17

DAFTAR PUSTAKA ……...……… 20

SARAN ...……… 22

(4)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Inti dari proses pendidikan secara keseluruhan adalah proses belajar mengajar. Pada proses ini adanya aktifitas timbal balik antara pendidik dengan peserta didik. Kewajiban seorang pendidik sebagai pelaku pendidikan adalah mencari solusi yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Untuk menciptakan kualitas pembelajaran yang baik maka kegiatan ini tentunya dipengaruhi dari faktor internal dan eksternal.

Pembelajaran ialah aktivitas yang secara sadar dilakukan untuk belajar menuju perubahan yang pada diri sendiri maupun orang lain. Aktivitas ini dilakukan oleh seseorang atau suatu kelompok yang memiliki kemampuan dan kompetensi dalam merancang dan mengembangkan sumber belajar yang diperlukan.

Pada peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 Pasal 97 menyatakan bahwa kurikulum perguruan tinggi dikembangkan dan dilaksanakan berbasis kompetensi (KBK). Pernyataan ini telah menegaskan kembali Kepmendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, serta No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.

Implementasi KBK seharusnya telah terlaksana di seluruh perguruan tinggi (PT) mulai akhir tahun 2002. Namun pada kenyataannya belum seluruh PT telah menerapkan KBK karena berbagai kendala antara lain masih beragamnya pemahaman tentang makna KBK serta implementasinya dalam pembelajaran.

(5)

kualifikasi yang disepakati secara nasional sebagai dasar pengakuan terhadap hasil pendidikan seseorang secara luas (formal, non formal, atau in formal) yang akuntanbel dan transparan. Capaian Pembelajaran merupakan internalisasi dan akumulasi ilmu pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan kompetensi yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja.

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: bagaimana memanajemen waktu yang baik untuk mahasiswa dalam menghadapi kurikulum KKNI yang diterapkan. Sedangkan Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui efektivitas penggunaan waktu mahasiswa di Fakultas Teknik Uiversitas Negeri Medan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah pola belajar mahasiswa sebelum dan sesudah diterapkan kurikulum KKNI di Fakultas Teknik UNIMED?

2. Adakah pengaruh hasil belajar mahasiswa terhadap penerapan kurikulum KKNI di Fakultas Teknik UNIMED ?

C. Pembatasan Masalah

Sehubungan dengan luasnya cakupan masalah, keterbatasan dan kemampuan penulis, maka dilakukan pembatasan masalah agar lebih memudahkan dalam pemecahan masalah yang dihadapi. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar dasar pola. Dalam hal ini penulis hanya membatasi pada :

1. Penelitian ini akan dilaksanakan pada mahasiswa Fakultas Teknik UNIMED 2. Manajemen waktu mahasiswa yang baik menjalankan kurikulum KKNI

(6)

Berdasarkan rumusan masalah maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar sebelum dan sesudah diterapkan kurikulum KKNI di Fakultas Teknik UNIMED

2. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan waktu mahasiswa dalam menjalkan kurikulum KKNI di Fakultas Teknik UNIMED

F. Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai manajemen waktu mahasiswa menghadapi kurikulum KKNI dan bahan pertimbangan untuk lanjutan penelitian.

(7)

TINJAUAN PUSTAKA

1. Landasan teori A. Manajemen

Manajemen ialah sebuah seni untuk mengatur sesuatu, baik orang ataupun pekerjaan. Pengertian manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan suatu organisasi dengan cara bekerja dalam team. Menurut beberapa ahli berikut :

“Manajemen adalah suatu seni, tiap tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang lain” Mary Parker F.

“Manajemen ialah wadah didalam ilmu pengetahuan, sehingga manajemen bisa dibuktikan secara umum kebenarannya.” George R. Terry

“Manajemen merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan, pengorganisisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari anggota entitas/organisasi dan juga mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan” Stoner.

Menurut penulis pribadi, manajemen ialah sebuah proses untuk mencapai suatu tujuan. Inti dari manajemen adalah supaya kita mudah untuk mengelolanya. Jika file/folder berarti kita mudah untuk mencari folder atau file tersebut ketika dibutuhkan.

Dalam teorinya ada 5 fungsi utama manajemen, yaitu :

1. Planning(Perencanaan)

Proses ini untuk menentukan tujuan dari perusahaan/organisasi dalam bentuk visi dan misi baik jangka panjang dan jangka pendek. Selain itu, strategi-strategi yang harus ditempuh juga sudah harus ditentukan dari awal. Supaya, dalam pelaksanaannya akan mudah untuk mencapai tujuan perusahaan.

2. Organizing(Mengorganisasi)

(8)

organisasi/perusahaan tersebut. Supaya, mereka dapat menjalankan peran dan fungsinya masing-masing dengan maksimal. Istilah kerennya adalah the right man at the right place.

3. Staffing(Penempatan)

Tidak jauh berbeda dengan organizing, staffing ini lebih luas. Kalau organizing lebih ke memanajemen sumber daya manusia sedangkan staffing lebih ke sumber daya secara umum. Misalkan, peralatan dan inventaris yang dimiliki.

4. Coordinating(Mengkoordinasi)

Coordinating ialah fungsi yang bertujuan untuk meningkatkan efisensi dan efektifitas kinerja, membuat suasana dalam lingkungan kerja menjadi dinamis, sehat, nyaman, dll. Fungsi ini diemban ditangan manajer, jadi manajer memiliki fungsi utama untuk mengkoordinasi bawahannya supaya dapat meningkatkan performa kerja masing-masing.

5. Controlling (Mengontrol)

Ini adalah fungsi terakhir manajemen, setelah semuanya dilakukan maka langkah terakhir adalah mengontrolnya. Dalam fungsi ini terdapat elemen-elemen penting, misalkan evaluasi dan pembuatan kebijakan baru. Fungsi controlling ini penting, supaya kinerja orang-orang didalamnya tidak menurun minimal standard kalau bisa ya meningkat.

B. Manajemen waktu

1. Pengertian manajemen waktu

(9)

sasaran utama yang ada di suatu kehidupan yang menjadi hasil utama dari kehidupan tersebut dengan menyisihkan jenis jenis kegiatan yang tidak memiliki manfaat atau arti yang penting.

Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan, maka dapat dicapai suatu kesimpulan bahwa pengertian manajemen waktu adalah suatu proses yang berhubungan dengan pencapaian suatu tujuan tertentu maupun sasaran yang sebelumnya telah ditentukan untuk bisa dicapai dalam suatu periode tertentu dengan penggunaan sumber daya secara efisien dan efektif, seperti misalnya adalah uang, manusia, perlengkapan, metode dan bahan. Dapat pula dikatakan bahwa manajemen waktu adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian dan juga pengawasan mengenai produktivitas tertentu.

2. Jenis-jenis waktu

- Waktu yang sulit diatur :

Hanya untuk memenuhi kebutuhan Primer : makan, istirahat, menjaga hubungan sosial dan kekeluargaan. Wktu ini tidak dapat digunakan untuk kepentingan-kepentingan lain, dan tingkat urgensinya tinggi untuk menjaga keseimbangan hidup manusia. Penggunaan waktu ini harus bijaksana, tidak dapat dilebih-lebihkan ataupun disia-siakan.

- Waktu yang dapat diatur :

Waktu yang ditemukan dalam aktivitas kerja manusia dan sebagian dalam kehidupan pribadi manusia.Waktu jenis ini dibagi dua :

1. Waktu-waktu prima ( waktu puncak), dimana semangat dan etos kerja tinggi.

(10)

Tantangannya adalah bagaimana mahasiswa dapat memanfaatkan waktu –waktu secara effektif.

Waktu yang dapat diatur

 Waktu puncak : etos kerja tinggi, misalnya pada pukul 07.00 pagi hingga pukul 19.00 malam

 Waktu lembah : etos kerja rendah, misalnya sebelum pukul 07.00 pagi, pukul 15.00, dan pukul 22.00 malam.

3. Hambatan-hambatan dalam Manajemen Waktu

 Mendahulukan pekerjaan yang dicintai, baru kemudian mengerjakan pekerjaan yang kurang diminati.

 Mendahulukan pekerjaan yang mudah sebelum menyelesaikan pekerjaan yang suli

 Mendahulukan pekerjaan yang cepat penyelesaiannya, sebelum menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan waktu yang lama.

 Mendahulukan pekerjaan darurat / mendesak, sebelum meyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang penting.

 Melakukan aktivitas yang dapat mendekatkan mereka pada tujuan atau mendatangkan kemaslahatan bagi diri mereka.

 Menunggu batas waktu ( mepet ) untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.

 Skala prioritas disusun tidak berdasarkan kepentingannya, tetapi berdasarkan urutannya.

(11)

C. Kurikulum KKNI

1. Pengertian kurikulum KKNI

KKNI merupakan kerangka acuan minimal yang menjadi ukuran, pengakuan penjenjangan pendidikan yang dilakukan. KKNI juga disebut sebagai kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang dimiliki Indonesia. (Perpres No. 8 tahun 2012)

Dalam perspektif KKNI, setiap program studi diharuskan memperjelas “profil lulusan” yang diharapkan melalui kegiatan pelacakan studi, studi kelayakan dan analisis kebutuhan di masyarakat. Profil lulusan mencerminkan kemampuan minimal yang harus dikuasai mahasiswa setelah lulus yang merujuk pada empat aspek kebutuhan (1) sikap (attitude), (2) bidang kemampuan kerja, (3) pengetahuan, dan (4) manajerial dan tanggung jawab. Keempat kemammpuan kemudian harus dijabarkan ke dalam sebuah capaian pembelajaran (learning outcome) pada setiap mata kuliah di program studi. Sehingga nantinya, semua perencanaan pembelajaran atau Rencana Pelaksanaan Semester (RPS) harus didasarkan pada capaian pembelajaran (Learning Outcome) yang sesuai dengan kebutuhan profil lulusan.

(12)

Namun agaknya mereka harus disadarkan tentang dunia kerja yang semakin kejam dengan persaingan ketat, dan kualitas keahlian yang tinggi. Dunia kerja membutuhkan orang-orang yang mau dan mampu bekerja keras mempertahankan intergrasinya dalam berkompetensi.

Sebenarnya, upaya-upaya untuk membuka kesadaran akan dunia kerja sudah dilakukan. Banyak penyelenggaraan kegiatan yang mendukung seperti sosialisasi atau seminar-seminar dalam area pendidikan maupun umum. Namun kebanyakan acara mengutamakan pembahasan tentang MEA. Tak salah jika MEA harus dipromosikan lebih gencar. Karena hal tersebut juga sangat penting menyangkut kelanjutan nasib Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya.

Pengenalan akan adanya kurikulum baru, seperti KKNI merupakan hal yang urgen. Menjadi lebih baik jika diantara MEA dan KKNI bisa berjalan beriringan. Keduanya akan saling menguatkan untuk bisa berjuang dalam menghadapi tantangan besar di era ini. Butuh upaya yang lebih optimal dan manjur untuk membuka kesadaran para pelaku pendidikan agar dapat mengikuti perkembangan.

Dalam perwujudan KKNI, setiap prodi diharapkan mempunyai “profil lulusan” masing-masing. Setiap prodi harus memiliki ciri khas tentang apa yang dapat diunggulkan dari konstruksi akademiknya. Profil lulusan itu yang akan memberikan pengakuan dan penilaian pendidikan. Kualitas mahasiswalah yang menjadikan profil lulusan itu diakui baik atau tidak. Jadi mahasiswa berperan penting dalam mencerminkan seberapa kualitas lulusan yang dihasilkan. Lalu bagaimana mencetak mahasiswa yang berkualitas sesuai dengan KKNI? Mahasiswa harus mahir dalam bidangnya. Mahasiswa dituntut kreatif melakukan inovasi yang dapat meningkatkan kualitas dirinya. KKNI mengharapkan mahasiswa untuk aktif berkarya sesuai dengan potensi yang dimiliki. KKNI berusaha mengubah cara melihat kompetensi berdasarkan kemampuan bukan gelar.

(13)

Akan tetapi mahasiswa sering menganggap bahwa mereka hanya bisa bekerja di bidang yang telah ditekuninya selama ini. Bekerja sesuai apa yang telah diarahkan prodinya. Padahal jika mahasiswa mau mengeksplore kemampuannya, mereka akan memiliki banyak keahlian lebih dari yang mereka bayangkan.

Rhenald Khasali dalam bukunya “Self Driving” (2014) mengatakan bahwa salah satu persoalan yang dihadapi negeri ini adalah tidak mau keluar dari comfort zone. Sehingga tidak ada upaya perubahan yang dilakukan untuk menuju kemajuan. Mahasiswa seharusnya dibiasakan untuk melakukan hal-hal diluar bayangan mereka. Rhenald Khasali mencontohkan, mahasiswa di kelasnnya wajib memiliki paspor, dan pergi ke luar negeri sendirian. Itu merupakan ujian mental sekaligus motivasi untuk mahasiswa agar mau berfikir lebih keras dan keluar dari zona nyaman.

D. Kerangka Berfikir

Berangakat dari landasan teori diatas maka dapat diajukan kerangka berfikir penelitian sebagai berikut:

a. Ada pengaruh manajemen waktu mahasiswa terhadap kurikulum baru KKNI yang diterapkan yang signifikan dengan hasil belajar mahasiswa Fakultas Teknik UNIMED

b. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara manajemen waktu mahasiswa dengan kurikulum baru KKNI terhadap hasil belajar mahasiswa Fakultas Teknik UNIMED

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat ketenarannya.

Hipotesis yakni :

a. Ada pengaruh manajemen waktu mahasiswa terhadap kurikulum baru KKNI yang diterapkan yang signifikan dengan hasil belajar mahasiswa Fakultas Teknik UNIMED

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan proses pemikiran dan penentuan tentang hal-hal yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian Deskriptif kuantitatif.

B. Populasi Dan Sampel

Sesuai dengan judul diatas, maka penulis menetapkan bahwa yang menjadi populasi dalam penelitian itu adalah seluruh Mahasiwa Fakultas Teknik UNIMED. Mengingat tidak semua mahasiswa diterapkan kurikulum KKNI maka yang menjadi objek yang akan disurvey adalah mahasiswa yang menjalani kurikulum ini saja. Dan hanya 20 yang dijadikan sampel.

C. Instrumen Pengumpulan Data

(15)

kontinue untuk mengambil datanya dilakukan dengan metode angket yang berhubungan dengan manajemen waktu mahasiswa terhadap kurikulum KKNI .

Kisi-kisi Instrumen Data :

Judul penelitian Variable penelitian

Sub penelitian Indicator Jumlah item penelitian

(16)

statistik karena data yang diperoleh kuantitatif maka penulis nantinya akan menggunakan analisis “product moment” .

DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.stainponorogo.ac.id/files/disk1/1/stainpress-11111-yesyverdin-21-1-haldepa-v.pdf

https://www.google.com/search?q=manajemen+waktu&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-GB:official&client=firefox-a&channel=sb http://pengertianmanajemen.net/pengertian-manajemen-waktu/

http://rocketmanajemen.com/pengertian-manajemen/ http://panellovers.blogspot.co.id/2010/01/manajemen-waktu.html https://rikayuhelmi116.wordpress.com/2012/12/09/manajemen-waktu/

http://www.iain-surakarta.ac.id/?p=5367

https://www.google.com/search?q=kurikulum+kkni&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-GB:official&client=firefox-a&channel=fflb

http://www.kopertis12.or.id/2013/04/28/kurikulum-nasional-berbasis-kompetensi-mengacu-pada-kkni.html

http://www.kopertis12.or.id/wp-content/uploads/2016/04/1.-Dasar-pengemb-kurikulum-endro.compressed.pdf

http://pbsi.fitk.uinjkt.ac.id/component/content/article/20-artikel/224-kurikulum-kkni-perjelas-identitasi-profil-lulusan-program-studi.html

https://www.google.com/search?q=menyadarkan+mahasiswa&ie=utf-8&oe=utf-

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam masyarakat adat, tokoh merupakan sosok yang dianggap sebagai panutan. Sehingga orientasi politik yang dimiliki oleh tokoh adat memberikan pengaruh yang cukup

Oleh karena itu, pembelajaran micro (magang) merupakan sarana pengembangan kompetensi mengajar mahasiswa sebagai calon guru (kompetensi pedagodik/teaching skill). Program ini

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat

318 Variabel bebas yang digunakan dalam model fungsi produksi Cobb-Douglas stochastic frountier meliputi luas lahan, tenaga kerja pupuk TSP, pupuk phonska, pupuk

Berdasarkan data hasil uji Total Plate Count (TPC) bakteri pada minuman teh poci tersebut, dapat diasumsikan bahwa ketujuh sampel tersebut tercemar mikroba dan

Bahwa sesuai dengan pasal 56 ayat (1) KUHAP yang berbunyi sebagai berikut : "Dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindak pidana

Sinonim yang sering digunakan adalah moksha (Sanskerta; Indonesia: kebebasan), yang menerangkan kondisi citta dimana semua karma negatif, klesha dan tilasan-tilasannya

Yang dimaksud dengan “kawasan lindung provinsi” adalah kawasan lindung yang secara ekologis merupakan satu ekosistem yang terletak lebih dari satu wilayah kabupaten/kota