• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi MK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi MK"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi (MKO) 1

A. Pendahuluan

Pemimpin bukanlah pimpinan, pemimpin haruslah memiliki jiwa kepemimpinan, dan jiwa kepemimpinan tidak hanya dimiliki karena jabatan yang dipegangnya sebagai ketua, direktur atau presiden. Tetapi Pemimpin yang baik adalah yang membuat orang lain tidak merasa dipimpin oleh dirinya dan membuat orang lain bergerak dan bertindak dengan penuh tanggungjawab. Dan kadang keberadaannyapun tidak dirasa/ dikenal dengan nyata. Hidup tentunya tidak akan terlepas dari nilai sosial yang senantiasa berinteraksi dengan yang lainnya. Dan dalam mewujudkan visi-misi atau tujuan bersama tentunya diperlukan kemampuan yang tidak sederhana. Berbagai benturan, hambatan, dan berbagai keanekaragaman pemikiran juga tentunya perlu dikendalikan dengan cara-cara yang cerdas dan mantap. Apalagi berbagai keputusan atau tindakan yang kita lakukan senantiasa memiliki konsekuensi logis, dimana seringkali berdampak positif atau malah jauh berdampak sangat negatif. Oleh sebab itulah, bagi setiap orang diperlukan kemampuan didalam mengatasi kondisi tersebut. Baik itu dalam ruang lingkup sederhana seperti diri sendiri, keluarga, kelas atau bahkan ruang lingkup yang lebih luas sepeti organisasi, pemerintahan atau yang lainnya. Karena seperti yang kita ketahui, bahwa kita memang dituntut menjadi seorang pemimpin. Sebagaimana hadis sohih yang diartikan sbb: “Setiap orang dari kamu adalah pemimpin dan kamu bertanggung jawab terhadap kepemimpinan itu” (HR Tirmizi, Abu Daud, Shaih Bukhari dan Shahih Muslim) B. Pengertian dari Manajemen, Kepemimpinan dan Organisasi (MKO)

I. Manajemen = Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.

1. Manajemen memuat suatu proses Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Manggerakkan (Actuating), Pengawasan (Controling).

2. Manajerial adalah tugas seseorang yang mengetuai suatu organisasi untuk memberdayakan secara efektif & efisien seluruh sumber daya.

3. Efektif: Pekerjaan yang dituju tercapai Efisien: Penghematan waktu, tenaga, biaya yang digunakan

4. Fungsi-fungsi Manajemen (POAC): Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Manggerakkan (Actuating), Pengawasan (Controling)

5. Sarana Manajemen/ Tools dikenal dengan 6M, yaitu: Man (SDM), Money (Uang), Materials (Bahan), Machines (Mesin), Methods (Metode), Market (Pasar)

II. Kepemimpinan = Kepemimpinan adalah mengomunikasikan kepada orang lain nilai dan potensi mereka secara amat jelas sehingga mereka bisa melihat hal itu dalam diri mereka.

1. Pemimpin adalah tugas seseorang yang dituakan dalam kelompok untuk dapat menggerakan, mendorong dan memberi semangat seluruh anggota organisasi dalam mencapai tujuan.

2. Kepemimpinan itu memulai gerak dengan proses melihat, melakukan, menggerakan, mengajak dan menjadi.

3. Sehingga kepemimpinan lebih pada seni untuk memberdayakan.

(2)

1. Manajerial: HRM (Mengelola), HRD (Mengembangkan), HRE (Mengevaluasi). (berbagai aspek 6M)

2. Leadership/ Pemimpin: Mendorong, Mengembangkan, Membina, Memotivasi (aspek Man/SDM saja)

III. Organisasi = secara sederhana adalah sebuah hubungan yang memiliki tujuan tertentu.

1. Jadi sebuah organisasi terdiri dari individu-individu yang memiliki hubungan dan tujuan bersama.

2. Dimana dalam organisasi dikenal dengan visi-misi

3. Visi= Gambaran ideal. Apa yang diharapkan dimasa yang akan datang Misi= Jalan atau langkah-langkah untuk menggulirkan visi tersebut.

C. Pengertian Pemimpin

1. Ada beberapa pengertian tentang istilah pemimpin, diantaranya seperti: Pemimpin adalah, orang yang bisa mempengaruhi orang yang dipimpinnya (bawahan), supaya orang yang dipimpinnya dapat mengikuti kemauan pemimpin.

Pemimpin adalah, orang yang mampu mempengaruhi orang-orang yang dipimpinya, supaya orang-orang yang dipimpinnya tsb dapat tumbuh, berkembang berdasarkan nilai yang telah disepakati bersama, jenis nilai-nilai yang disepakati bersama tsb misalnya : nilai-nilai produktifitas, nilai-nilai efesiensi, nilai efektivitas, nilai bertindak ekonomis, nilai taat pada penugasan atau intruksi, nilai 5 R, nilai kompetisi dll.

2. Prilaku dan sifat-sifat harus dipenuhi oleh seseorang pemimpin sehingga orang tsb dapat mempengaruhi orang lain (bawahan). Prilaku dan sifat-sifat pemimpin :

a) Dalam segala hal jadi panutan atau jadi teladan (disiplin, trampil, jujur, bijaksana, pekerja keras, cerdik, rendah hati, pemaaf dll).

b) Selalu menjadi pelopor dalam peningkatan produktifitas kerja, misalnya mencetuskan ide-ide baru bagi peningkatan kinerja di bagiannya

c) Penolong, pemberi bantuan dan pelatih yang baik, murah hati dalam membagi ilmu.

d) Mempunyai rasa emphati, rasa hormat terhadap bawahan, rekan sejabatan atau atasan.

e) Pemerhati kinerja bawahannya.

f) Penyelaras hubungan antar atau dengan bawahannya, dengan rekan setingkat jabatan, dan dengan atasan.

g) Penggali potensi untuk meningkatkan kinerja bawahan. h) Pencinta pengetahuan.

3. Empat (4) Peran Kepemimpinan: 1) Menjadi Panutan,

2) Menjadi Perintis,

3) Menjadi Penyelaras, dan 4) Menjadi Pemberdaya

4. Supaya pemimpin dapat mempengaruhi bawahannya, harus dipenuhi tahapan prilaku kepemimpinan :

1) Memberikan penugasan / instruksi / target kerja yang jelas, wajar dan sesuai kemampuan bawahannya.

2) Pengawasan / Follow Up.

(3)

4. Umpan balik (+ / -)

5. Pemecahan masalah (ASAPP)*.

6. Memberikan dukungan kepada bawahan, meminta dukungan rekan sejabatan atau atasan.

7. Melaporkan.

o *ASAPP = Analisa Masalah, Sebab**, Akibat, Penanggulangan, Pencegahan o **Sebab yang dominan biasanya: dari 4 M + 1 L, yaitu :

1. Manusia (ketrampilan, karakter atau kedua-duanya). 2. Mesin / alat.

3. Material / bahan baku.

4. Metoda / cara / sistem (belum ada atau sudah ada tapi salah / kurang sempurna). 5. Lingkungan.

D. Pemimpin Harus Punya EQ dan Empati yang Tinggi

Orang yang seharusnya memiliki jiwa kepemimpinan atau disebut sebagai pemimpin bisanya selalu diarahkan kepada orang yang memiliki jabatan sebagai atasan. Hal tersebut bukan hal yang aneh, karena manajer dalam hal ini atasan tentunya memiliki skill dan tanggungjawab yang lebih besar didalam mengarahkan bawahannya. Menjadi pemimpin berarti harus siap mengatur (memanage, yakni managerial things and managerial people). Dan anda disebut pemimpin pemberani jika mau meningkatkan EQ selain menggunakan IQ. Bawahan menunggu anda untuk mengawali tindakan, membuka komunikasi dan menentukan gaya kerja dan kecepatan kerja harian anda. Dibawah ini diketengahkan cara-cara agar memenuhi harapan mereka sehingga nantinya mereka memenuhi harapan anda.

1. Antisipasi masalah manusia

Kenalilah mereka (bawahan). Fahamilah fikiran, perasaan, kebutuhan, keinginan dan harapan mereka. Makanya anda harus mau mendengar mereka dengan empati – Apakah dilembaga anda ada bintang yang cemerlang, sementara pudar karena diterlantarkan.

– Apakah perlu reorganisasi/restrukturisasi.

– Apakah faktor-faktor pendukung sistem sudah anda pertimbangkan (terutama faktor manusianya).

Semakin banyak yang anda ketahui tentang mereka, semakin jarang tindakan anda secara tak sengaja atau karena kebodohan menimbulkan kerusakan.

2. Awali pembicaraan

Sekalipun anda telah menciptakan suasana aman dan terbuka untuk berkomunikasi dengan mereka, diantara mereka banyak yang masih merasa takut untuk memulai bicara. Andalah yang mesti memulai membuka pembicaraan. Keadaan yang tertutup dan sedikit komunikasi sering mengakumulasi ketidakpuasan, sehingga sewaktu-waktu bisa meledak.

3. Tunjukkan bahwa anda selalu siap untuk pegawai yang ingin meningkatkan prestasi Cari keunggulan-keunggulan (strength) yang ada pada SDM dilembaga anda. Mungkin ada bakat yang tersembunyi yang bisa bermanfaat bagi semua

– Dapatkan jago komputer untuk pengembangan sekolah. – Dapatkan guru Bahasa Inggris yang bisa membina guru lain.

– Dapatkan guru yang berkemampuan lainnya yang bermanfaat bagi SDM dilembaga anda.

Tidak ada pembangunan mental (moral) yang lebih baik daripada menghargai keunggulan (nilai) yang ada dalam diri orang lain. Tunjukkan bahwa anda selalu terbuka untuk pengembangan mereka.

(4)

Jangan meminta saran, usulan serta komentar jika anda tidak mendengar dengan sepenuh hati. Jangan pernah mengadakan ‘sesi brain storming’ dan ‘mengiakan ide cemerlang mereka’ jika tak pernah bermaksud menggunakannya. Jangan pernah menjanjikan sesuatu jika anda tak pernah memenuhinya. Orang dewasa bisa mengenali ‘basa-basi’ dan ‘mereka takkan mau bekerja keras’ untuk orang yang tidak mereka percayai (tukang bohong)

5. Beri teladan keluwesan dan kemudahan menyesuaikan diri

Jika anda menginginkan agar karyawan berinisiatif, kreatif dan bekerja sesuai potensinya, tunjukkan bahwa anda mau menanggapi segala kemungkinan secara efektif dan efisien daripada ngotot mengikuti rencana prosedur serta peraturan yang kaku.

– Beranikah anda mengubah rencana yang gagal.

– Dapatkah anda tidak cepat bereaksi terhadap laporan-laporan negatif yang disampaikan pegawai.

– Dapatkah anda menenangkan diri dari membentuk strategi dan teknik baru.

Tergesa-gesa kurang baik jika tanpa mendengarkan gagasan dan pendapat karyawan. Beri kesempatan kepada mereka untuk tetap berinisiatif, kreatif, dan tanggapi.

6. Kembangkan pegawai/karyawan agar ‘to become himself’ (menjadi dirinya sendiri), jangan memanjakan mereka Anda dapat mendengarkan fikiran (pendapat, ide), perasaan, kebutuhan, keinginan dan harapan karyawan dengan empati (bukan dengan simpati). Disatu sisi dengan EQ tinggi anda tidak memanjakan mereka antara lain mesti berani memotong pembicaraan jika nampak tidak produktif dan memang mengganggu tujuan anda, tetapi tanpa menyinggung perasaan mereka. Disisi lain anda dapat memuji (menghargai) seseorang akan prestasi kerjanya tanpa takut mengendurkan usaha kerja atau takut minta imbalan penghargaan sebagai tanda terima kasih. Singkatnya anda dapat menyeimbangkan kebutuhan karyawan untuk dihargai dengan kebutuhan anda untuk mencapai tujuan.

TINGKAT INISIATIF / PEMBERDAYAAN DIRI Tingkat Kepercayaan (Karakter dan Kompetensi)

1. Menunggu sampai diperintahkan 2. Bertanya

3. Membuat Rekomendasi 4. Saya bermaksud untuk …

5. Melakukan dan langsung melaporkannya 6. Melakukan dan melaporkannya secara berkala 7. Melakukannya

E. Tambahan Teori Kepemimpinan – Para pemimpin yang terbaik beroperasi dalam empat dimensi: Visi, Realitas, etika, dan keberanian. Itu adalah empat kecerdasan, empat bentuk pemahaman, bahasa untuk berkomunikasi yang dibutuhkan untuk mencapai hasil-hasil yang bermakna dan bertahan lama.

– Pemimpin visioner berpikir besar, berpikir secara baru, berpikir ke depan, dan yang lebih penting lagi, bersentuhan dengan stuktur yang mendalam dari kesadaran dan potensi kreatif manusia.

– Siapapun yang ingin memimpin orang lain pertama-tama harus menguasai dirinya sendiri (Philip Massinger)

– Begitu saya berkuasa, tugas saya yang pertama dan utama adalah melenyapkan orang-orang Yahudi (Adolf Hitler)

(5)

– Kepemimpinan adalah kemampuan untuk merubah visi menjadi realitas (Warren Bennis) – Kepemimpinan adalah mengomunikasikan kepada orang lain nilai dan potensi mereka secara amat jelas sehingga mereka bisa melihat hal itu dalam diri mereka.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) adalah penelitian tindakan yang dilakukan guru di dalam kelas melalui rangkaian research

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pada pola pikir sebagai berikut: (1) pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yang memiliki pilihan- pilihan terhadap

Dengan kata lain, BPJS Ketenagakerjaan sedang mentransformasikan nilai-nilai kepemimpinan, dari kepemimpinan yang bersifat birokrasi menjadi kepemimpinan yang

[r]

informacijos, leidþianèios nustatyti liudytojà, atskleidimas paskutiniuose (ámanomuose) baudþiamojo proceso eta- puose (veiksmuose) ir/arba atskleidimas tik tam tikrø duomenø

Pada skematika tersebut busana yang dikenakan oleh sultan Hamengku Buwono IX diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: busana keraton dan busana non-keraton. Busana keraton diuraikan

Sebagai akibat hukumnya sanksi-nya bila pelaku usaha tetap mencantumkan klausula eksonerasi dalam karcis parkir yang mereka buat, maka Pasal 18 ayat 3 menetapkan, “Setiap klausula

Berdasarkan pengujian statistik dengan uji Regresi Linear, dinyatakan ada pengaruh yang signifikan pemberian metode dzikir terhadap perubahan rasa nyeri pada pasien