• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PANDUAN KM B 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BUKU PANDUAN KM B 4"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTEK BELAJAR KLINIK

KEPERAWATAN MEDIKAL

BEDAH

PRODI DIII KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

(2)

PRAKTEK BELAJAR KLINIK

PRODI DIII KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN 2014/2015

I. PENDAHULUAN

Keperawatan Medikal Bedah adalah pelayanan profesional yang berdasarkan pada ilmu keperawatan medikal bedah dan teknik keperawatan medikal bedah berbentuk pelayanan Bio-psiko-sosio-spiritual yang komphrehensif ditujukan pada orang dewasa yang mengalami berbagai perubahan fisiologis dengan atau tanpa gangguan struktural pada berbagai system tubuh.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan yang profesional seorang perawat harus mampu bekerja sama dengan pasien, keluarga serta tenaga kesehatan terkait sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya serta menggunakan landasan pengetahuan teoritik dari berbagai disiplin ilmu sebagai dasar dalam memberikan asuhan keperawatan yang dimulai dari pengkajian, penentuan masalah keperawatan, penyusunan rencana, pelaksanan tindakan keperawatan serta dalam melakukan evaluasi.

Sehubungan dengan tujuan mempersiapkan perawat yang profesional maka Praktek Belajar Lapangan sangat penting, pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan adalah suatu proses pembelajaran klinik atau lapangan yang perlu ditempuh mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan dalam akademik secara terintergrasi. Dalam hal ini mahasiswa dituntut mampu memberikan Asuhan Keperawatan yang berdasarkan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan etika keperawatan secara komphrehensif melalui pengalaman nyata di Rumah Sakit.

II. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah melaksanakan Program Praktek Belajar Klinik ini mahasiswa diharapkan dapat menerapkan proses keperawatan pada pasien dewasa yang mengalami gangguan pada sistem urologi, kardiovaskuler, indra, integumen, endokrin dan kasus pre,intra operasi dan post operasi di ruang operasi.

2. Tujuan Khusus

Setelah melaksanakan praktek belajar klinik KMB IV diharapkan mahasiswa mampu : i. Menerapkan ilmu yang berhubungan dengan keperawatan medikal bedah

(3)

ii. Mengambil kasus kelolaan (1 kasus/minggu) pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan, pencernakan, perkemihan, imunitas, dan persyarafan dikelola minimal selama 3 hari serta membuat resume 3 kasus per saat dinas di ruang OK.

iii. Mengkaji status kesehatan serta mengidentifikasi tanda dan gejala gangguan pada sistem urologi, muskuloskeletal, kardiovaskuler, indra, integumen dan endokrin.

iv. Merumuskan masalah keperawatan yang muncul serta masalah kolaborasi berdasarkan data yang diperoleh selama pegkajian.

v. Menentukan tujuan keperawatan dan merancang rencana tindakan keperawatan berdasarkan masalah keperawatan yang muncul.

vi. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan yanga telah ditentukan.

vii. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan.

viii. Mendokumentasikan seluruh proses keperawatan yang telah dilakukan secara sistematis.

ix. Melakukan tindakan keperawatan sesuai target kompetensi yang telah ditentukan berdasarkan gangguan sistem yang ada.

III. PELAKSANAAN

1. Waktu Praktek

1. Praktek Belajar Klinik dimulai dari tanggal 19 Januari – 2 Mei 2015 ( 16 minggu ). 2. Hari: Senin s/d Minggu dengan pembagian dinas Pagi, Siang dan Malam.

3. Libur menyesuaikan jadwal dari Rumah Sakit ( 1 minggu libur 1 kali ). 2. Tempat praktek

1. RS Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten. 2. RS Islam Klaten.

3. RSUD Sukoharjo

4. RS PKU Muhammadiyah unit 2 Yk 5. RSUD Muntilan

6. RSUD Wonosari

7. RS PKU Muhammadiyah Delanggu 8. RSUD Boyolali

3. Jumlah Mahasiswa

Jumlah mahasiswa yang melaksanakan Praktek Belajar Klinik berjumlah 123 mahasiswa, yang terbagi dalam 43 kelompok dan tiap kelompok terdiri dari 2-3 mahasiswa.

IV. STRATEGI PELAKSANAAN

1. Pelaksanaan Praktek Belajar Klinik ( PBK ):

(4)

2. Mahasiswa melaksanakan praktek sesuai dengan pembagian Dinas yang di jadwalkan oleh pembimbing lahan ( RS ) dengan waktu dinas Pagi, Siang ataupun Malam. 3. Mahasiswa melakukan ASKEP individu 1 minggu 1 askep dengan mengelola satu

klien minimal 3 hari perawatan, bila sebelum waktu tersebut klien pulang atau meninggal, mahasiswa wajib mengganti pasien untuk dilakukan ASKEP.

4. Hari Senin: mahasiswa mengidentifikasi pasien yang akan dilakukan Asuhan keperawatan.

5. Hari Selasa: Mahasiswa membuat laporan pendahuluan sesuai dengan kasus yang diambil.

6. Hari Rabu – Sabtu: Mahasiswa mengelola ASKEP, termasuk kegiatan Penkes ke pasien, ronde keperawatan ataupun kegiatan lain sesuai dengan kontrak belajar yang dibuat.

7. Mahasiswa mengikuti pre – post konference yang dilakukan diruangan bersama dengan pembimbing akademik dan pembimbing RS.

8. Mahasiwa WAJIB melaksanakan ujian di akhir praktek ( Waktu disesuaikan dengan kesepakatan kontrak dengan pembimbing akademik dan Rumah Sakit ).

9. Laporan praktek dikumpulkan paling lambat hari selasa minggu berikutnya.

10. Ruangan yang digunakan selama belajar di klinik adalah 3 minggu di ruang bedah/penyakit dalam dan 1 minggu di ruang operasi

V. METODE YANG DIGUNAKAN

1. Evaluasi klinik : 1 kali selama praktek tiap mahasiswa 2. Presentasi kasus : 1 kali selama praktek tiap kelompok 3. Diskusi kelompok maupun individu

VI. PEMBIMBING PRAKTEK

Pembimbing Praktek Belajar Klinik ( PBK ) adalah pembimbing dari akademi dan rumah sakit.

Pembimbing akademik dalam pelaksanaan Praktek Belajar Klinik untuk Mata Ajar Keperawatan Medikal Bedah IV yaitu:

1. Fitri Suciana,S.Kep.,Ns. 2. Supardi,S.Kep.,Ns.,MSc. 3. Daryani,S.Kep.,Ns.M.Kep. 4. Esri Rusminingsih,S.Kep.,Ns 5. Cahyo Pramono,S.Kep.,Ns.

VII. TUGAS PEMBIMBING

A. Pembimbing Klinik

1. Mengorientasikan mahasiswa hari pertama mahasiswa masuk diruangan tempat praktek.

(5)

4. Presentasi kasus : 1 kali tiap kelompok selama praktek 5. Memonitor pelaksanaan Pendidikan kesehatan.

6. Memonitor kehadiran mahasiswa. 7. Memonitor target ketrampilan.

8. Memberikan sanksi terhadap mahasiswa

9. Memberikan penilaian terhadap aspek kognitif, psikomotor dan afektif mahasiswa.

B. Pembimbing Akademi

1. Melakukan bimbingan terhadap mahasiswa 3 kali per minggu sesuai tujuan saat supervisi (TUPOKSI) yang meliputi:

a. Pre - post konference.

b. Pembuatan dan atau evaluasi ASKEP. c. Konsultasi individu

2. Melakukan rekap nilai praktek mahasiswa yang menjadi tanggung jawabnya.

VIII. TUGAS MAHASISWA

A. Tugas Individu

1. Mengisi daftar hadir.

2. Mengikuti pre-post konference. 3. Membuat kontrak belajar. 4. Membuat laporan pendahuuan.

5. Di ruang bedah/penyakit dalam : membuat ASKEP 1 kasus per minggu pada klien dengan gangguan salah satu sistem , yaitu muskuloskeletal, kardiovaskuler, indra,integumen,endokrin

6. Di ruang operasi : membuat 1 resume kasus di ruang OK yang meliputi pre,intra,post operasi serta membuat laporan prosedur pelaksanaan di ruang operasi sebanyak 2 laporan.

7. Melakukan evaluasi 1 kali selama praktek (saat dinas di ruang bedah dan dalam) 8. Melaksanakan praktek keperawatan sesuai dengan target kompetensi yang telah

ditentukan.

B. Tugas Kelompok

1. Membuat 1 kasus askep kelompok . 2. Presentasi kasus 1 kali tiap kelompok.

IX. TATA TERTIB MAHASISWA

1. Kehadiran mahasiswa harus 100%.

2. Berpenampilan rapi, bersih,berseragam (baju putih, celana putih, sepatu putih) sesuai dengan ketentuan akademik.

3. Mahasiswa yang kehadirannya kurang harus mengganti sesuai dengan hari yang ditinggalkan.

4. Prosedur ijin harus diketahui oleh pembimbing akademik ataupun pembimbing RS. 5. Mahasiswa datang dan pulang tepat waktu.

(6)

PERATURAN KHUSUS PRAKTEK: 1. Laporan di tulis tangan dengan rapi.

2. Kontrak waktu dengan pembimbing klinik saat akan melaksanakan evaluasi praktek atau presentasi kasus.

3. Laporan pendahuluan dikumpulkan hari Selasa pada tiap minggu praktek, apabila tidak mengumpulkan mahasiswa diberi sanksi sesuai dengan kebijakan pembimbing akademik dan RS.

4. Laporan ASKEP dikumpulkan hari Selasa pada Minggu berikutnya pada masing – masing pembimbing akademik.

X. SANKSI

1. Mahasiswa yang terlambat mengumpulkan laporan mendapat pengurangan nilai 5 % dikalikan jumlah hari keterlambatan .

2. Mahasiswa yang tidak mengumpulkan tugas tidak akan mendapatkan nilai dari pembimbing akademik atau pembimbing RS.

XI. EVALUASI/PENILAIAN

NO BENTUK EVALUASI PROSENTAS

E 1 a. Laporan pendahuluan

b. Askep individu (format nilai dokumentasi askep) c. Evaluasi

d. Presentasi kasus (Format nilai Diskusi)

e. Penilaian afektif, kognitif dan psikomotor (format nilai kinerja mhs)

f. Target kompetensi g. Skill Lab

Klaten, Desember 2014 Koordinator PBK KMB

(7)

TARGET KOMPETENSI N

O JENIS KETRAMPILAN

A. Sistem Cardiovaskuler

1 Pengkajian pasien dengan gangguan pada sistem kardiovaskuler 2 Pemeriksaan fisik klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler 3 Pemeriksaan EKG

4 Persiapan pasien yang akan dilakukan pemeriksaan diagnostik pada sistem kardiovaskuler 5 Melakukan pendidikan kesehatan

pada klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler.

B. SISTEM ENDOKRIN 1 Perawatan luka diabetik 2 Pemeriksaan gula darah 3 Injeksi Insulin

4 Penkes gangguan sistem endokrin

C. Sistem Integument

1 Pengkajian pada klien dengan gangguan pada sistem integumen

2 Menyiapkan klien yang akan dilakukan pemeriksaan diagnostik gangguan kulit 3 Menghitung luas luka bakar

4 Perawatan luka bakar

5 Observasi berbagai macam gangguan pada sistem integumen 6 Perawatan klien dengan alergi.

7 Perawatan luka akut 8 Perawatan luka kronik

D. SISTEM PENGINDRAAN

1 Pemeriksaan fisik mata,telinga,hidung 2 Tes tajam penglihatan

3 Tes tajam pendengaran 4 Skin test

5 Memberikan obat tetes mata,salep mata 6 Memberikan obat tetes telinga

7 Memberikan obat tetes hidung 8 Penkes gangguan sistem indera

E. SISTEM MUSKULOSKELETAL 1 Pengkajian pada klien dg gang.muskulo

2 Monitoring pasien dengan masalah pada muskuloskeletal (DVT, kompartemen sindrom dll) 3 Pengakjian barthel index

4 Pemasangan spalk

5 Perawatan klien dg gips,spalk 6 Observasi pressure ulcer 7 Perawatan klien dg traksi 8 Melatih mobilisasi dini 9 Melatih ROM pasif/aktif 10 Perawatan luka post operatif 11 Melatih pasien dg alat bantu jalan

(8)

13 Pengkajian pasien resiko jatuh

F. KAMAR OPERASI

1 Melakukan prosedur penerimaan klien yang akan dilakukan pembedahan,meliputi : a. Laporan pre operasi dari ruangan

b. Administrasi untuk pembedahan c. Memberikan obat premedikasi d. Penjelasan prosedur

2 Melakukan prosedur Drapping 3 Melakukan prinsip asepsis :

a. asepsis ruangan b. asepsis personel c. asepsis pasien d. asepsis instrumen

4 Berperan sebagai perawat sirkulasi 5 Berperan sebagai perawat instrumen 6 Melakukan safety manajemen operasi :

a. Pengaturan posisi

b. Memasang alat graunding ke pasien

c. Kesiapan kebutuhan alat selama intra operatif 7 Monitoring kondisi fisiologis selama operasi :

a. Balance cairan

b. Observasi cardiopulmonal c. Observasi TTV

8 Mengetahui tim operasi : a. Tim steril

b. Tim Non steril

9 Penilaian aldrate score di RR 10 Menbebaskan jalan nafas

(9)
(10)

FORMAT KONTRAK BELAJAR KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama : NIM : Tanggal praktek : Pembimbing : 1.

2.

TUJUAN STRATEGI SUMBER HASIL YANG

DIHARAPKAN

WAKTU

Klaten, ………

Mahasiswa

(

)

Mengetahui

Pembimbing Lahan

(

)

Mengetahui

Pembimbing Akademik

(11)

SISTEMATIKA LAPORAN LAPORAN PENDAHULUAN

BAB I: TINJAUAN TEORI 1. Pengertian

2. Etiologi

3. Tanda dan gejala 4. Pemeriksaan diagnostik 5. Penatalaksanaan 6. Komplikasi 7. Pathway

8. Proses keperawatan a. Pengkajian

b. Perumusan Diagnosa Keperawatan c. Rencana Keperawatan dan Rasionalisasi

(12)

SISTEMATIKA LAPORAN ASKEP KELOLAAN

BAB I : LAPORAN PENDAHULUAN

(13)

FORMAT PENGKAJIAN g. Pendidikan terakhir :

h. Alamat :

2. RIWAYAT KEPERAWATAN

a. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN

Riwayat Penyakit Sekarang 1) Keluhan utama

2) Kronologi penyakit saat ini

3) Pengaruh penyakit terhadap pasien

4) Apa yang diharapkan pasien dari pelayanan kesehatan Riwayat Penyakit Masa Lalu

1) Penyakit masa anak – anak. 2) Alergi

3) Pengalaman sakit / dirawat sebelumnya 4) Pengobatan terakhir.

b. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Genogram (minimal 3 generasi)

1) Dengan siapa klien tinggal dan berapa jumah keluarga?

2) Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit serupa?

3) Apakah ada keluarga yang mempunyai penyakit menular atau menurun?

4) Bagaimana efek yang terjadi pada keluarga bila salah satu anggota keluarga sakit?

c. PENGKAJIAN BIOLOGIS ( Dikaji sebelum dan sesudah sakit)

RASA AMAN DAN NYAMAN

1) Apakah ada rasa nyeri? Di bagian mana ? jelaskan secara rinci: PQRSTUV 2) Apakah mengganggu aktifitas?

(14)

AKTIFITAS ISTIRAHAT – TIDUR AKTIFITAS

1) Apakah klien selalu berolah raga? Jenis OR?

2) Apakah klien mengguanakan alat bantu dalam beraktifitas? 3) Apakah ada gangguan aktifitas?

4) Berapa lama melakukan kegiatan perhari? Jam erapa mulai kerja? 5) Apakah klien mampunyai ketrampilan khusus?

6) Bagaimana aktifitas klien saat sakit sekarang ini? Perlu bantuan? ISTIRAHAT

1) Kapan dan berapa lama klien beristirahat? 2) Apa kegiatan untuk mengisi waktu luang?

3) Apakah klien manyediakan waktu khusus untuk istirahat? 4) Apakah pengisian waktu luang sesuai hoby?

5) Bagaimana istirahat klien saat sakit sekarang ini? TIDUR

1) Bagaimana pola tidur klien? (jam, berapa lam, nyenyak/tidak?) 2) Apakah kondisi saat ini menganggu klien?

3) Apakah klien terbiasa mengguanakan obat penenang sebelum tidur? 4) Kegiatan apa yang dilakukan menjelang tidur?

5) Bagaimana kebiasaan tidur?

6) Apakah klien sering terjaga saat tidur?

7) Pernahkan mengalami gangguan tidur? Jenis nya? 8) Apa hal yang ditimbulkan akibat gangguan tersebut? CAIRAN

1) Berapa banyak klien minum perhari? Gelas?

2) Minuman apa yang disukai klien dan yang biasa diminum klien? 3) Apakah ada minuman yang disukai/ dipantang?

4) Apakan klien terbiasa minum alkohol? 5) Bagainama pola pemenuhan cairan perhari? 6) Ada program pembatasan cairan?

NUTRISI

1) Apa yang biasa di makan klien tiap hari?

2) Bagaimana pola pemenuhan nutrisi klien? Berapa kli perhari? 3) Apakah ada makanan kesukaan, makanan yang dipantang? 4) Apakah ada riwayat alergi terhadap makanan?

5) Apakah ada kesulitan menelan? Mengunyah? 6) Apakah ada alat bantu dalam makan? Sonde, infus. 7) Apakah ada yang menyebabkan gangguan pencernaan?

8) Bagainama kondisi gigi geligi klien? Jumlah gigi? Gigi palsu? Kekuatan gigi? 9) Adakah riwayat pembedahan dan pengobatan yang berkaiatan dengan sistem

pencernaan?

ELIMINASI: URINE DAN FESES Eliminasi feses:

a. bagaimana pola klien dalam defekasi? Kapan, pola dan karakteristik feses? b. Apakah terbiasa menggunakan obat pencahar?

c. Apakah ada kesulitan?

d. Usaha yang dilakukan klien untuk mengatasi maslah? e. Apakah klien mengguankan alat bantu untuk defeksi? Eliminasi Urine:

a. Apakah BAK klien teratur?

b. Bagaimana pola , frekuensi, waktu,karakteristik serta perubahan yang terjadi dlam miksi?

c. Bagaimana perubahan pola miksi klien?

(15)

KEBUTUHAN OKSIGENASI DAN KARBONDIOKSIDA PERNAFASAN.

a. Apakah ada kesulitan dalam bernafas? Bunyi nafas? Dypsnue? b. Apakah yang dilakukan klien untu mengatasi masala?

c. Apakah klien mengguanakan alat bantu pernafasan? (Ya, jelaskan apa jenisnya) d. Posisi yang nyaman bagi klien?

e. Apakah klien terbiasa merokok? Obat – obatan untuk melancarkan pernafasan? f. Apakah ada alergi terhadap debu, obat- obatan dll?

g. Apakah klein pernah dirawat dengan gangguan pernafasan?

h. Apakah klien pernah punya riwayat gangguan pernafasan dan mendapat pengobatan? ( Ya, apa jenis obat, bepara lama pemberiannya? Kapan?)

KARDIOVASKULER

a. Apakah klien cepat lelah?

b. Apakah ada keluhan berdebar – debar? Nyeri dada yang menyebar? Pusing? Rasa berat didada?

c. Apakah klien mengguankaan alat pacu jantung?

d. Apakah klien mendapat obat untuk mengatasi gangguan kardiovaskuler? PERSONAL HYGIENE

a. Bagaimana pola personal hygiene? Berapa kali mandi, gosok gigi dll? b. Berapa hari klien terbiasa cuci rambut?

c. Apakah klien memerlukan bantuan dalam melakukan personal hygiene? SEX

a. Apakah ada kesulitan dalam hubungan seksual?

b. Apakah penyakit sekarang mempengaruhi / mengguangggu fungsi seksual? c. Jumlah anak.

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL a. Psikologi.

1) Status Emosi.

2) Apakah klien dapat mengekspresikan perasaannya? 3) Bagaimana suasana hati klien?

4) Bagaimana perasaan klien saat ini?

5) Apa yang dilakukan bila suasana hati sedih, marah, gembira? 6) Konsep diri:

7) Bagaimana klien memandang dirinya? 8) Hal – hal apa yang disukai klien?

9) Bagaimana klien memandang diri sendiri ?

10)Apakah klien mampu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan yang ada pada dirinya? 11)Hal – hal apa yang dapat dilakukan klien saay ini?

b. Hubungan sosial:

1) Apakah klien mempunyai teman dekat? 2) Siapa yang dipercaya klien?

3) Apakah klien ikut dalam kegiatan masyarakat?

4) Apakah pekerjaan klien sekarang? Apakah sesuai kemampuan? c. Spiritual.

a. Apakah klien menganut satu angga?

b. Saat ini apakah klien mengalami gangguan dalam menjalankan ibadah? c. Bagaian mana hubungan natara manusia dan Tuhan dalam agama klien?

3. PEMERIKSAAN FISIK

a. KEADAAN UMUM

1) Kesadaran: GCS:

(16)

3) Tanda – tanda vital

4) Pertumbuhan fisik: TB,BB,postur tubuh. 5) Keadaan kulit: wana, tekstur, kelaianan kulit.

b. PEMERIKSAAN CEPALO KAUDAL

a. Kepala

1. Bentuk, keadaan kulit, pertumbuhan rambut.

2. Mata: kebersihan, penglihatan, pupil, reflek, sklera, konjungtiva. 3. Telinga: bentuk, kebersihan, sekret, fungsi dan nyeri telinga? 4. Hidung: fungsi, polip,sekret, nyeri?

5. Mulut: kemampuan bicara, keadaan bibir, selaput mukosa, warna lidah, gigi ( letak, kondisi gigi), oropharing ( bau nafas, suara parau, dahak).

b. Leher

Bentuk, gerakan, pembesaran thyroid, kelenjar getah bening, tonsil, JVP, Nyeri telan?

c. Dada

1. Inspeksi: Bentuk dada, kelainan bentuk, retraksi otot dada, pergerakan selma pernafasan, jenis pernafasan.

2. Auskultasi: Suara pernafasan, Bunyi jantng, suara abnormal yang ditemuai. 3. Perkusi: batas jantung dan paru? Dullness.

4. Palpasi: simetris?, nyeri tekan? Massa? Pernafasan (kedalaman, kecepatan), ictus kordis.

d. Abdomen

1. Inspeksi: simetris?, contour, warna kulit, vena, ostomy. 2. Auskultasi: frekuensi dan intensitas peristaltik.

3. Perkusi: Udara. Cairan, massa/ tumor?

4. Palpasi: tonus otot, kekenyalan, ukuran organ, massa, hernia, hepar, lien? e. Genetalia, Anus dan rektum

1. Inspeksi: warna, terpasang alat bantu, kelainan genital, simpisis? 2. Palpasi: teraba penumpukan urine?

f. Ekstremitas

1. Atas: kelengkapan, kelainan jari, tonu otot, kesimetrisan gerak, ada yang menggganggu gerak?, kekuatan otot, gerakan otot, gerakan bahu, siku, pergelangan tangan dan jari – jari

2. Bawah: kelengkapan, edema perifer, kekuatan otot, bentuk kaki, varices, gerakan otot, gerakan panggul, luutut, pergelangan kaki dan jari – jari.

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Radiologi b. laboratorium

c. EEG, ECG, EMG, USG, CT Scan.

Tuliskan tanggal pemeriksaan, hasil dan rentang nilai normalnya

(17)

FORMAT PROSES KEPERAWATAN

1.ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH

KEPERAWATAN

2.PRIORITAS MASALAH

3. NCP dan IMPLEMENTASI (TERLAMPIR)

4.EVALUASI

TGL/JAM No DP EVALUASI/ CATATAN

PERKEMBANGAN

TTD/NT

(18)

FORMAT PENGKAJIAN DI RUANG OPERASI

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

IDENTITAS :

1.

Persiapan Operasi :

a.

Informed consent

: ada/tidak

b.

Sedia darah

: ya/tidak

f.

Riwayat alergi

g.

Saturasi O2 pre operasi

h.

Kesulitan bernafas

i.

Bleeding

DATA:

DS

DO (termasuk di dalamnya pemeriksaan TTV, pemeriksaan penunjang)

Kesadaran

:...

TD

: ...

RR

:....

HR

:....

Pemeriksaan penunjang :...

Diagnosa Keperawatan :

1.

2.

3.

Intervensi Keperawatan

Intervensi

Rasional

(19)

4

B.

INTRA OPERASI

1.

Fokus Pengkajian

a. DS

: -

b. DO

i.

Antibiotik profilaksis

ii.

Efek anestesi (sekresi lendir meningkat,reflek batuk)

iii.

Sianosis

iv.

Suara nafas ngorok

v.

Posisi pasien pada saat pembedahan

vi.

Suhu tubuh pasien

vii.

Keadaan luka sayat operasi (lebar luka …. Cm, lama pembedahan,

Perdarahan …..cc; urine …..cc)

viii.

Terpasang NGT

ix.

Amati perubahan tanda-tanda vital setiap 15 menit sekali

15’ pertama

15’ kedua

15’ ketiga , dst

2.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

3.

INTERVENSI KEPERAWATAN

C.

POST OPERATIF

1.

Fokus Pengkajian

DS : -

DO :

Monitor TTV (TD,RR,HR,suhu) dan kesadaran setiap 15 menit

Saturasi oksigen post operasi

Penggunaan oksigen

Monitor tetesan infus

Posisi klien

Spesimen (ada/tidak)

2.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

3.

INTERVENSI KEPERAWATAN

Klaten, ...

Pembimbing Lahan

Mahasiswa

(20)

SISTEMATIKA PEMBUATAN LAPORAN PROSEDUR TINDAKAN

OPERASI

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN PRODI DIII KEPERAWATAN

PROSEDUR TINDAKAN BEDAH DI RUANG OPERASI MELIPUTI :

1.

PERSIAPAN ALAT

a.

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN

b.

FUNGSI ALAT-ALAT NYA

c.

CARA STERILISASI

2.

PROSEDUR TINDAKAN

(21)
(22)

PEMASANGAN INFUS

1.

Mencek catatan medis dan perawatan

2.

Mencuci tangan

3.

Menyiapkan alat-alat :

Infus set steril

Jarum infuse steril (Infuse : abocath, sesuai dengan ukuran)

Cairan betadine/salep betadine

Cairan infuse yang diperlukan

Kassa steril pada tempatnya

Kapas infuse 70 %

Perlak kecil dan alasnya

Plester

Gunting

Bengkok

Korentang steril pada tempatnya

Torniquet

Gantungan/standar infuse

Bidai/spalk yang sudah dibalut (untuk anak-anak)

4.

Memberi salam, memanggil klien serta mengenalkan diri

5.

Menerangkan prosedur dan tujuan tindakan pemasangan infuse

6.

Menyiapkan posisi klien

7.

Menyiapkan suasana dan lingkungan yang aman

8.

Menjaga privacy klien

9.

Mengantungkan cairan yang diperlukan pada standar infuse

10.

Membuka infuse set dan klem selang infuse ditutup, kemudian menusukkan pipa

saluran infuse pada botol cairan yang sudah didesinfeksi

11.

Mengisi reservoir/tabung selang infuse dengan cairan sampai batas yang sudah

ditentukan

12.

Tutup jarum selang dibuka, cairan infuse dialirkan sampai keluar dengan cara

membuka selang infuse secara perlahan agar tidak ada udara yang tersisa di dalam

selang infuse. Setelah cairan keluar, kran selang infuse ditutup kembali

13.

Memasang perlak pada area yang akan dipasang infus

14.

Memastikan vena yang akan dipasangi infus

(23)

17.

Jarum infus ditusukkan ke dalam vena yang telah disiapkan dengan posisi lubang

jarum menghadap keatas

18.

Menarik jarum infuse sedikit demi sedikit untuk mengontrol apakah kanul jarum

infuse sudah masuk vena dengan tepat

19.

Melepas tourniquet

20.

Menyambung kanul jarum infus dengan selang infus

21.

Mengeluarkan cairan infuse, secara menetes

22.

Mengobservasi reaksi klien baik verbal maupun non verbal

23.

Bila tetesan cairan infuse lancerar, pangkal jarum infuse difiksasi dengan tepat

24.

Menutup pangkal jarum infuse dengan kassa betadine

25.

Merapikan alat-alat

26.

Mengevaluasi reaksi klien

27.

Kontrak untuk kegiatan selanjutnya

28.

Mencuci tangan

(24)

KATETERISASI URIN

A.

Tahap Pre Interaksi

1.

Kaji pasien dan check rencana medis

2.

Tentukan prosedur dengan kateter langsung atau menetap

3.

Tentukan tipe dan ukuran kateter

4.

Siapkan alat-alat

Foley catheter

Urine bag

Sarung tangan disposibel

Sarung tangan steril

Cairan antiseptic

Jelly

Plester

Bengkok

Gunting Perban/plester

Pinset steril

Perlak

Kapas sublimate

5.

Cuci tangan

B.

Tahap Orientasi

1.

Identifikasi pasien

2.

Jelaskan prosedur dan tujuan pemberian tindakan kateterisasi

C.

Tahap Kerja

1.

Bawa semua alat ke dekat pasien

2.

Tutup sampiran

3.

Atur posisi

a.

Pasien anak atau pasien tidak sadar dengan bantuan

b.

Pasien wanita dengan posisi dorsal recumbent

c.

Pasien laki-laki dengan supine

4.

Persiapan alat :

a.

Atur Lampu/penerangan

b.

Kenakan sarung tangan disposibel

(25)

e.

Lepas sarung tangan disposibel

f.

Dekatkan alat dengan klien

g.

Buka set kateter dan pertahankan daerah steril pada kateter

h.

Jika drainage bagian masih terpisah, buka dan hubungkan ke tempat tidur

i.

Kenakan sarung tangan steril

KLIEN WANITA :

a.

Bersihkan daerah meatus

Gunakan tangan yang tidak dominant untuk membuka labia mayora,

dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk

Kemudian bersihkan meatus dengan menggunakan cairan antiseptic

dengan menggunakan pinset dari arah atas ke bawah, dilanjutkan ke

daerah labia minora, dan selanjutnya daerah labia mayora

b.

Masih menggunakan tangan yang tidak dominant, buka kembali labia mayora,

untuk menemukan meatus uretra

c.

Dengan tangan dominant, masukkan kateter pada meatus uretra sampai urine

keluar

KLIEN PRIA :

a.

Pegang penis dengan menggunakan tangan yang tidak dominant

b.

Bersihkan daerah meatus dengan cairan antiseptic menggunakan tangan

dominan dan memakai pinset

c.

Tegakkan penis dengan posisi 90°, masukkan kateter dengan tangan dominan

sampai keluar urin

2.

Jika menggunakan kateter langsung, siapkan specimen dan drain bladder

3.

Jika gunakan kateter tetap, isi balon

4.

Fiksasi kateter ke pesien

5.

Bantu pasien untuk posisi yang nyaman

6.

Rapikan alat, untuk alat disposibel dibuang, untuk alat non disposibel dicuci

7.

Cuci tangan

D.

Tahap Terminasi

Evaluasi menggunakan kriteria sebagai berikut :

a.

Kateter tetap drainage dengan lancer atau kateter langsung masuk san

dilepaskan tanpa ketidaknyamanan

(26)

c.

Terminasi

E.

Dokumentasi

a.

Tanggal dan jam

b.

Tipe dan ukuran kateter

c.

Apakah specimen sudah diisi

d.

Jumlah urine

e.

Deskripsi urine

(27)

PERAWATAN LUKA

1.

Pastikan balutan perlu diganti

2.

Cuci tangan

3.

Siapkan alat :

4.

Panggil klien dengan namanya

5.

Berikan penjelasan pada klien dengan ringkas dan jelas

6.

Pertahankan privasi klien

7.

Atur posisi pasien

8.

Gunakan sarung tangan bersih

9.

Lepaskan plester dan balutan

10.

Kaji luka

11.

Buka alat-alat dan pertahankan agar tidak terkontaminasi

12.

Gunakan sarung tangan steril

13.

Bersihkan luka sesuai dengan jenisnya

14.

Balut luka sesuai dengan jenisnya

15.

Lepaskan sarung tangan steril

16.

Plester luka

17.

Kembalikan klien ke posisi semula

18.

Rapikan alat-alat

19.

Cuci tangan

(28)

IINSTRUMENT PENGKAJIAN BARTHEL INDEKS

No Item yang dinilai Skor Nilai

1 Makan (feeding) 0 : tidak mampu

1:butuh bantuan

memotong,mengoles mentega 2 : mandiri

2 Mandi (bathing) 0 :tergantung orang lain 1 : mandiri

3 Perawatan diri 0 : membutuhkan bantuan orang lain 1 : mandiri dalam perawatan muka, rambut, gigi dan bercukur

4 Berpakaian 0 : tergantung orang lain

1 : sebagian dibantu (mis.mengancing baju )

2 : mandiri

5 Buang air kecil (bladder) 0 : inkontinensia atau pakai kateter dan tidak terkontrol

1 : kadang inkontinensia (maks 1x24 jam)

2 : kontinensia (teratur)

6 Buang air besar (bowel) 0 : inkontinensia (tidak teratur atau perlu enema)

1 : kadang inkontinensia (sekali seminggu)

2 : kontinensia (teratur)

7 Penggunaan toilet 0 : tergantung bantuan orang lain 1 : membutuhkan bantuan , tapi dapat melakukan beberapa hal sendiri

2 : mandiri 8 Transfer 0 : tidak mampu

1 : butuh bantuan untuk bisa duduk (2 orang)

2 : bantuan kecil (1 orang) 3 : mandiri

9 Mobilitas 0 : immobile (tidak mampu) 1 : menggunakan kursi roda

2 : berjalan dengan bantuan satu

Intepretasi hasil : 20 : mandiri

(29)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan merupakan “perpanjangan tangan” dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang terletak di Ibu Kota Provinsi di seluruh

Perjalanan awal menjadi guru SLB: Perjalanan awal menjadi guru SLB honorer merupakan awal mula dari pengalaman subjek dalam menapaki dunia pendidikan di SLB, dalam penelitian

DADAN HAERI GURATMAN,

Berdasarkan keterangan dari semua informan diatas, dapat dikatakan bahwa penyampaian laporan pertanggungjawaban anggaran yang meliputi Peraturan Desa tentang

Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 137 Tahun 2017 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, Fungsi, Tugas

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bandung

Hanya sebagian kecil kesimpulan dibuat dengan baik, lengkap dan dapat memberikan informasi singkat yang berguna bagi pembaca. Penggunaan Bahasa Bahasa Indonesia Bahasa

Berdasarkan hasil filter dapat diketahui terdapatnya sebuah pola aliran sungai bawah tanah.Jika titik ketinggian topografi di atas anomali pada masing-masing lintasan digabungkan,