RESUME CHAPTER 13
KEWAJIBAN LANCAR DAN KONTIJENSI
1. APA ITU KEWAJIBAN?
Kewajiban adalah utang suatu perusahaan yang timbul akibat transaksi di masa lalu dengan pembayaran menggunakan kas, barang, atau jasa dimasa yang akan datang, dan bersifat tidak dapat dihindarkan. Melihat dari pengertian kewajiban tadi, terdapat beberapa karakteristik kewajiban, yaitu:
Pada dasarnya/hakikatnya kewajiban itu adalah utang Timbul akibat adanya transaksi dimasa lalu
Pembayaran dilakukan dengan menggunakan kas, barang, dan jasa Bersifat tidak dapat dihindarkan
Menghasilkan arus keluar dari sumberdaya
Merupakan kewajiban saat ini yg memerlukan pernyelesaian dg kemungkinan transfer di masa depan dengan penggunaan kas, barang maupun jasa
2. APA ITU KEWAJIBAN LANCAR?
Current liability di laporkan jika memiliki salah satu dari kondisi dibawah ini :
Liability diharapkan di selesaikan dalam siklus operasi normal Liability di harapkan memiliki jatuh tempo tidak lebih dari 1 tahun
Siklus operasi adalah periode waktu antara perolehan barang/jasa hingga realisasi kas final yang dihasilkan dari penjualan dan penagihan berikutnya
2.1. ACCOUNT PAYABLE
CONTOH :
PT. ABC memiliki hutang dagang sebesar $ 10,000 dengan ketentuan 2/10 n/30
Saat pembelian awal
Pelunasan sebelum jatuh tempo (2/10)
Pelunasan setelah jatuh tempo (n/30)
2.2. NOTES PAYABLE
Kewajiban berupa janji tertulis untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu dimasa yang akan datang kepada pihak lain yang timbul akibat pembelian barang atau jasa, transaksi pinjaman, atau utang jangka panjang yang akan jatuh
Gross method
PEMBELIAN 10,000
A/P 10,000
Net method
PEMBELIAN 9,800
A/P 9,800
Gross method
A/P 10,000
CASH 9,800
DISC PURCHASE 200
Nett method
A/P 9,800
CASH 9,800
Gross method
A/P 10,000
CASH 10,000
Nett method
A/P 9,800
PURCHASE DISC LOSS 200
tempo. Adapun jenis utang wesel adalah utang wesel berbunga (interest bearing note) dan utang wesel tidak berbunga (zero-interest bearing note).
Interest bearing note
Contoh PT. ABC meminjamkan uang sejumlah Rp500.000.000 kepada PT. Maju pada tanggal 1 Maret 2011. Jika PT. Maju menandatangani sebuah wesel 4 bulan senilai Rp100.000.000 dengan bunga 6%, maka ayat jurnal untuk mencatat penerimaan kas PT. Maju tanggal 1 Maret 2011 adalah sebagai berikut:
1/3/2011 Kas Rp100.000.000
Wesel bayar RP100.000.000
Jika PT. Maju menyusun laporan keuangan secara setengah tahunan, maka ayat jurnal penyesuaian akan diperlukan untuk mengakui beban bunga dan hutang bunga sebesar Rp2.000.000 (Rp100.000.000x6%x4/12) pada tanggal 30 Juni. Maka ayat jurnal penyesuaian nya adalah sebagai berikut:
30/6/2011 Beban bunga Rp2.000.000
Hutang bunga Rp2.000.000
Pada tanggal jatuh tempo (1 Juli) PT. Maju harus membayar nilai nominal wesel sebesar Rp100.000.000 ditambah bunga sebesar Rp2.000.000, maka ayat jurnal untuk mencatat pembayaran wesel dan bunga akrual adalah sebagai berikut:
1/7/2011 Wesel bayar Rp100.000.000 Hutang bunga Rp 2.000.000
Kas Rp102.000.000
Zero interest bearing notes
Contoh pada tanggal 1 Maret 2011 PT. Maju menerbitkan wesel tanpa bunga berjangka waktu 4 bulan senilai Rp102.000.000 kepada PT. ABC. Nilai sekarang dari wesel tersebut adalah Rp100.000.000. Maka ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut: 1/3/2011 Kas Rp100.000.000
Wesel bayar Rp100.000.000
Interest expense 2,000,000
Notes payable 2,000,000
Pada saat jatuh tempo 1 july maka PT MAJU wajib melunasi notes payable nya : Notes payable 102,000
Cash 102,000
2.3. Utang jangka panjang yang jatuh tempo tahun ini
kewajiban jangka panjang yang akan dilunasi dalam jangka waktu satu tahun kedepan.
Contoh PT. Maju akan melakukan pelunasan wesel bayar yang berjangka waktu 3 tahun dimulai pada tahun 2009 dan akan jatuh tempo pada tahun ini senilai Rp100.000.000 dengan bunga 10% pertahun. Bunga dibayarkan setiap awal tahun (setiap tanggal 1 Januari) dan pelunasan pada akhir tahun (tanggal 31 Desember). Maka ayat jurnal untuk mencatat transaksi tanggal 1 januari 2011 dan 31 desember 2011 adalah sebagai berikut:
1/1/2011 Beban bunga Rp10.000.000
Kas Rp10.000.000 31/12/2011 Utang wesel Rp100.000.000
Kas Rp100.000.000
2.4. Utang dividen
Utang dividen adalah kewajiban perusahaan kepada pemegang saham karena mengumumkan pembagian laba berupa kas atau aktiva lainnya.
Contoh PT. Mewah pada tanggal 10 Juni 2011 mengumumkan dividen tunai sebesar Rp100 atas satu juta lembar saham yang dibayarkan tanggal 16 Juli 2011 kepada semua pemegang saham yang tercatat per 24 Juni 2011. Maka ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi diatas adalah sebagai berikut:
- Pada tanggal pengumuman:
10/6/2011 Laba ditahan Rp100.000.000
Hutang dividen Rp100.000.000 *Laba ditahan meruapakan modal yang diperoleh perusahaan. - Pada tanggal pencatatan:
- Pada tanggal pembayaran
16/7/2011 Hutang dividen Rp100.000.000
Kas Rp100.000.000
2.5. Jaminan yang dapat dikembalikan
Jaminan yang dapat dikembalikan adalah kewajiban yang timbul sebagai akibat diterimanya uang tanggungan dari pihak lain. Uang tanggungan ini biasanya timbul dalam transaksi penjualan yang memanfaatkan fasilitas tertentu, misalnya menjual minuman dalam botol.
Contoh pada taggal 1 Januari 2011 perusahaan distributor menerima 200 minuman kemasan dalam botol dari produsen dan dikirim setiap bulan dengan jumlah yang sama. Botol-botol tersebut harus dikembalikan setiap 6 bulan sekali kepada produsen. Harga botol minuman tersebut adalah Rp250. Maka ayat jurnal yang diperlukan oleh Produsen untuk mencatat transaksi diatas adalah sebagai berikut:
- Pada saat menerima jaminan
1/1/2011 Kas (200x6xRp250) Rp300.000
Utang jaminan botol Rp300.000 - Pada saat mengembalikan jaminan
31/6/2011 Utang jaminan botol Rp300.000
Kas Rp300.000
2.6. Pendapatan diterima dimuka
Pendapatan diterima dimuka adalah kewajiban yang timbul karena diterimanya kas dari pelanggan untuk pesanan barang/jasa yang akan diserahkan pada periode yang akan datang. Contoh FE. UNIGAL mengadakan pertandingan open turnamen bola voli, pada tanggal 3 Maret 2011 selaku panitia FE. UNIGAL menjual 1.000 tiket pertandingan seharga Rp10.000 pertiket untuk lima pertandingan awal. FE. UNIGAL mencatat penjualan tiket tersebut adalah sebagai berikut:
Pendapatan tiket diterima dimuka Rp1.000.000
Setiap pertandingan tiket yang dijatahkan sebanyak 200 lembar tiket. Maka ayat jurnal untuk mencatat pendapatan tiket setelah pertandingan adalah sebagai berikut:
1/4/2011 Pendapatan tiket diterima dimuka Rp200.000
Pendapatan tiket bola Rp200.000
2.7. Utang pajak
Utang pajak adalah dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga yang timbul karena perusahaan memungut kas dari pihak tertentu (misalnya pegawai atau pelanggan) atas nama pihak ketiga. Contoh ayat jurnal berikut mengilustrasikan penggunaan akun hutang pajak penjualan untuk transaksi penjualan sebesar Rp3.000.000 dengan pajak penjualan sebesar 4%.
3/2/2011 Kas atau Piutang usaha Rp3.120.000
Penjualan Rp3.000.000
Utang pajak penjualan Rp 120.000
2.8. Biaya yang masih harus dibayar
Biaya yang masih harus dibayar adalah kewajiban yang timbul akibat pengakuan akuntansi terhadap biaya yang sudah terjadi tetapi belum dibayar, misalnya utang gaji dan upah, utang sewa, utang bunga.
Contoh sebuah perusahaan akan mencatat biaya gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp10.000.000 kedalam ayat jurnal penyesuaian.
31/12/2011 Gaji pegawai Rp10.000.000
Utang gaji Rp10.000.000
2.9. Utang bonus
Utang bonus adalah kewajiban yang timbul akibat pemberian bonus kepada karyawan pada akhir periode yang dibayar pada periode berikutnya.
31/12/2011 Beban bonus karyawan Rp100.000.000
Utang bonus Rp100.000.000
Maka ayat jurnal utnuk mencatat transaksi saat membagikan bonus tersebut adalah sebagai berikut:
1/1/2012 Utang bonus Rp100.000.000
Kas Rp100.000.000
3. KEWAJIBAN KONTIJENSI
suatu kondisi, situasi, atau serangkaian situasi yang ada yang melibatkan ketidakpastian mengenai keuntungan (keuntungan kontinjensi) atau kerugian (kerugian kontinjensi) untuk perusahaan yang pada akhirnya akan diketahui ketika satu atau lebih kejadian di amsa depan terjadi atau tidak terjadi. Sehingga merupakan sebuah CURRENT LIABILITIY yang kepastian, jumlah, pihak, tanggal transaksi tergantung pada peristiwa yang akan dating.
Kewajiban kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan karena :
Kewajiban yang masih mungkin ( belum dikonfirmasi )
Sebuah kewajiban kini yang tidak mungkin bahwa pembayaran akan dilakukan
Sebuah kewajiban kini yang perkiraan diandalkan kewajiban tidak dapat dibuat
4. PENYAJIAN DAN ANALISIS KEWAJIBAN LANCAR
Biasanya dilaporkan pada nilai jatuh tempo penuh mereka .
Perbedaan antara nilai sekarang dan nilai jatuh tempo dianggap tidak material
Likuiditas mengenai kewajiban adalah waktu yang diharapkan untuk dilalui sebelum pembayarannya . Dua rasio untuk membantu menilai likuiditas adalah:
TANPA PERSEDIAAN KARENA PERSEDIAAN SERING MENGALAMI FLUKTUASI HARGA SEHINGGA PENILAIAN