• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN - BAB III RPJMD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN - BAB III RPJMD"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Tujuan pembangunan daerah terumuskan dalam visi. Pencapaian visi dilakukan melalui serangkaian misi. Dalam pelaksanaan kegiatan yang tercakup dalam setiap misi perlu dukungan pendanaan.

Keuangan daerah memiliki komponen pendapatan, belanja dan pembiayaan. Jadi, pengelolaan keuangan daerah berarti upaya menyeimbangkan ketiga komponen tersebut.

Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih pada periode tahun bersangkutan. Belanja daerah adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih pada periode tahun bersangkutan. Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.

Gambaran pengelolaan keuangan daerah (2007-2010) tersaji pada tabel 3.1 di bawah ini. Tabel tersebut merupakan dasar untuk merumuskan kerangka pendanaan lima tahun berikutnya.

Tabel 3.1 Realisasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten Indramayu Tahun 2007-2010

Uraian 2007 2008Realisasi Tahun (Rp.)2009 2010 I. Pendapatan 967,657,718,724.59 1,036,727,065,939.76 1,206,349,249,530.33 1,372,792,401,234.00 II. Belanja

a. Belanja tidak

langsung 501,491,413,846.09 615,455,439,192.00 806,748,220,083.00 960,454,023,655.00 b. Belanja Langsung 448,293,664,462.50 445,411,512,472 386,422,424,219.00 341,629,526,985.00 III. Pembiayaan

a. Penerimaan 87,283,919,355 91,546,559,770.91 82,075,421,018.67 80,699,042,747.00 b. Pengeluaran 13,610,000,000 22,445,947,000 11,403,783,500.00 48,918,589,725.00

3.1. PENDAPATAN DAERAH

Kapasitas keuangan Daerah akan menentukan kemampuan pemerintah Daerah dalam menjalankan fungsi pelayanan masyarakat. Analisis kemampuan

(2)
(3)

Tabel 3.2 Rata-rata Pertumbuhan dan Proporsi Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Indramayu Tahun 2007-2010

No Uraian Periode (Rp.) Pertumbuhanrata2 Proporsirata2

2007 2008 2009 2010

1 PENDAPATAN 967,657,718,724.59 1,036,727,065,939.76 1,206,349,249,530.33 1,372,792,401,234.00 12.43%

1.1 Pendapatan Asli Daerah 47,704,563,195.59 56,706,255,295.76 86,408,586,763.33 99,459,626,155.00 28.78% 6.20% 1.1.1 Pajak Daerah 12,800,202,933 18,354,644,917 23,267,959,206.00 24,496,143,341.00 25.15%

1.1.2 Retribusi Daerah 8,956,362,083 24,370,578,211 9,043,679,814.00 12,069,569,119.00 47.56% 1.1.3 Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang dipisahkan

2,519,952,814 3,479,939,593 4,864,423,534.00 6,572,990,792.00

37.67% 1.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah 23,428,045,365.59 10,501,092,574.76 49,232,524,209.33 56,320,922,903.00 109.35%

1.2 Dana Perimbangan 783,987,115,369 865,651,117,721 924,053,889,388.00 1,077,081,457,745.00 11.24% 79.89% 1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 160,699,519,369 171,123,828,721 171,773,547,388.00 202,649,903,545.00 8.28%

1.2.2 Dana Alokasi Umum (DAU) 610,890,996,000 682,130,289,000 706,774,342,000.00 782,462,654,200.00 8.66% 1.2.3 Dana Alokasi Khusus (DAK) 12,396,600,000 12,397,000,000 45,506,000,000.00 91,968,900,000.00 123.06%

1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 135,966,040,160 114,369,692,923 195,886,773,379.00 196,251,317,334.00 18.53% 13.90% 1.3.1 Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah

Lainnya 36,692,010,766 47,205,924,222 62,150,719,379.00 59,825,948,200.00 18.86% 1.3.2 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 43,848,798,800 24,299,255,800 60,566,091,000.00 67,001,185,094.00 38.43% 1.3.3 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 53,425,230,594 37,364,512,901 73,169,963,000.00 69,424,184,040.00 20.22%

(4)
(5)

Berdasarkan tabel di atas kontribusi pertumbuhan rata-rata per-obyek pendapatan terhadap total pendapatan daerah dominasi paling besar adalah dana

perimbangan dengan persentase sebesar 79.89% dari Total Pendapatan, sedangkan PAD sebesar 6.20% dan Lain-lain pendapatan yang sah sebesar 13.90%.

Perkembangan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami

rata-rata pertumbuhan sebesar 28.78% per tahun, namun demikian jika dilihat dari kontribusi PAD terhadap penerimaan pendapatan daerah masih relatif kecil yaitu

sebesar 6.20%, hal tersebut dapat diartikan bahwa belum adanya kemandirian Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

Berdasarkan kinerja pertumbuhan dan kontribusi pendapatan daerah rata-rata dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010, untuk pemenuhan pendanaan pembangunan dalam RPJMD Kabupaten Indramayu Tahun 2011-2015 kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan pada peningkatan kemandirian keuangan daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dengan kebijakan pengelolaan pendapatan daerah yang diarahkan kepada optimalisasi pendapatan daerah melalui upaya-upaya penggalian potensi pajak dan retribusi daerah yang dilakukan baik secara intensifikasi maupun ektensifikasi serta diupayakan pula efisiensi dan efektivitas pengawasan dan pengendalian pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah.

Kebijakan tersebut dilaksanakan melalui strategi dan prioritas pendapatan dalam APBD dengan upaya-upaya sebagai berikut :

a. Meningkatkan kinerja perencanaan sumber-sumber pendapatan daerah; b. Meningkatkan kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penghasil

dalam pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah;

c. Meningkatkan intensitas kegiatan sosialisasi peraturan daerah yang berkaitan dengan sumber-sumber pendapatan daerah;

d. Meningkatkan penegakan hukum di bidang kewajiban pemenuhan perpajakan dan retribusi daerah;

(6)

f. Meningkatkan intensitas kegiatan kerja sama dan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi;

g. Meningkatkan kinerja pengawasan dan pengendalian sumber-sumber pendapatan daerah;

h. Memfasilitasi dan mendorong peningkatan parisipasi masyarakat dalam pembiayaan pembangunan daerah.

(7)

Tabel 3.3 Proyeksi Perkiraan Pendapatan Daerah Kabupaten Indramayu pada Tahun 2011 – 2015

No Uraian 2011 2012 Periode (Rp.)2013 2014 2015

1 PENDAPATAN 1,446,815,314,026.00 1,589,426,890,244.14 1,755,076,234,066.20 1,945,494,986,639.60 2,165,670,484,297.07 1.1 Pendapatan Asli Daerah 103,497,759,223.00 111,777,579,960.84 129,661,992,754.57 157,539,321,196.81 198,919,252,310.00

1.1.1 Pajak Daerah 22,812,198,400.00 24,637,174,272.00 28,579,122,155.52 34,723,633,418.96 43,844,286,903.82

1.1.2 Retribusi Daerah 12,780,525,380.00 13,802,967,410.40 16,011,442,196.06 19,453,902,268.22 24,563,744,875.30

1.1.3

Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

5,986,500,000.00 6,465,420,000.00 7,499,887,200.00 9,112,362,948.00 11,505,853,971.08

1.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah 61,918,535,443.00 66,872,018,278.44 77,571,541,202.99 94,249,422,561.63 119,005,366,559.81 1.2 Dana Perimbangan 1,133,184,574,703.00 1,246,503,032,173.30 1,371,153,335,390.63 1,508,268,668,929.69 1,659,095,535,822.66

1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi HasilBukan Pajak 192,857,373,703.00 212,143,111,073.30 233,357,422,180.63 256,693,164,398.69 282,362,480,838.56

1.2.2 Dana Alokasi Umum (DAU) 862,083,501,000.00 948,291,851,100.00 1,043,121,036,210.00 1,147,433,139,831.00 1,262,176,453,814.10

1.2.3 Dana Alokasi Khusus (DAK) 78,243,700,000.00 86,068,070,000.00 94,674,877,000.00 104,142,364,700.00 114,556,601,170.00

1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 210,132,980,100.00 231,146,278,110.00 254,260,905,921.00 279,686,996,513.10 307,655,696,164.41

1.3.1 Dana Bagi Hasil Pajak dariPropinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

63,718,536,100.00 70,090,389,710.00 77,099,428,681.00 84,809,371,549.10 93,290,308,704.01

(8)

Salah satu unsur Kabupaten Indramayu adalah mandiri. Kemandirian ini tentunya berlaku untuk unsur pemerintahan. Pengejawantahannya tercermin pada nilai biaya tidak langsung. Dalam kurun 2008-2010 nilai biaya tidak langsung

sebesar Rp. 615,455,439,192.00, Rp. 806,748,220,083.00 dan Rp. 960,454,023,655.00. Dengan demikian PAD pada tahun 2015 harus senilai biaya tidak langsung tersebut. Untuk kurun 2011-2015 PAD ditargetkan naik menjadi Rp.198,919,252,310.00 (naik 100%). Dengan target ini kenaikan PAD pada tahun 2025 dapat senilAi dengan biaya tidak langsung.

3.2. BELANJA DAERAH

Pengelolaan belanja daerah dilaksanakan berlandaskan pada Anggaran Berbasis Kinerja (Performance budget) yaitu belanja daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja yang tercermin dalam efisiensi dan efektifitas pelayanan publik. Sehingga belanja daerah harus berorientasi pada kepentingan publik. Gambaran Proporsi Realisasi Belanja terhadap Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Indramayu selama 4 tahun terakhir (2007 – 2010) sebagaimana tabel dibawah ini :

Tabel 3.4 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Kabupaten Indramayu Tahun 2008 - 2010

No Uraian 2008(%) 2009(%) 2010(%) Proporsirata2

A BELANJA TIDAK LANGSUNG 58.01% 67.61% 73.76% 66.46%

1 Belanja Pegawai 82.82% 79.27% 79.96% 80.68%

2 Belanja Bunga - 0.04% 0.09% 0.05%

3 Belanja Subsidi 0.03% 0.04% - 0.02%

4 Belanja Hibah 2.14% 5.90% 5.35% 4.46%

5 Belanja Bantuan Sosial 6.20% 7.87% 8.17% 7.41%

6 Belanja Bagi Hasil 1.54% 1.21% 0.24% 0.99%

7 Belanja Bantuan Keuangan 7.22% 5.64% 6.19% 6.35%

8 Belanja Tidak Terduga 0.05% 0.04% 0.00% 0.03%

B BELANJA LANGSUNG 41.99% 32.39% 35.57% 36.65%

1 Belanja Pegawai 24.94% 12.03% 8.50% 15.16%

2 Belanja Barang dan Jasa 26.47% 42.74% 55.35% 41.52%

(9)

Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa selama 2007 sampai dengan tahun 2010 proporsi rata-rata penggunaan anggaran Belanja Tidak Langsung terhadap jumlah Anggaran Belanja sebagian besar digunakan untuk belanja pegawai dengan proporsi rata-rata mencapai 80.68 %, sedangkan proporsi rata-rata Belanja Langsung terbesar digunakan untuk Modal sebesar 43.32% dan belanja Barang/Jasa sebesar 41.52%, sedangkan belanja pegawai sebesar 15.16%.

Gambaran proporsi anggaran Belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur Kabupaten Indramayu selama 3 tahun terakhir (2008 – 2010) sebagaimana tabel dibawah ini :

Tabel 3.5 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur

No Uraian 2008

A BELANJA TIDAK LANGSUNG

1 Belanja Gaji dan Tunjangan 462,179,244,080.00 569,362,300,178.00 616,729,898,306.00

2 Belanja Tambahan Penghasilan 35,897,094,376.00 60,919,328,429.00 141,090,934,294.00

3 Belanja Penerimaan Anggota danPimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH

4,083,540,000.00 4,212,960,000.00 4,176,000,000.00

4 Belanja pemungutan Pajak Daerah 7,567,783,814.00 4,997,901,937.00 5,977,525,009.00

B BELANJA LANGSUNG

1 Belanja Honorarium PNS 30,476,889,050.00 16,564,837,500.00 11,460,515,000.00

2 Belanja Uang Lembur 3,648,970,500.00 3,863,995,000.00 1,362,479,000.00

3 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 998,550,000.00 1,641,845,000.00 928,172,500.00

4 Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS

9,173,173,300.00 11,065,458,100.00 6,019,410,000.00

5 Belanja premi asuransi kesehatan 1,776,327,936.00 1,612,449,482.00 567,800,000.00

6 Belanja makanan dan minuman pegawai 12,704,014,049.00 12,893,787,900.00 7,523,223,335.00

7 Belanja pakaian dinas dan atributnya 732,670,000.00 1,242,161,560.00 377,861,000.00

8 Belanja Pakaian Kerja 465,826,830.00 530,608,500.00 221,237,000.00

(10)

No Uraian 2008 10 Belanja perjalanan dinas 19,530,315,300.00 16,183,065,000.00 15,031,066,200.00

11 Belanja perjalanan pindah tugas 6,424,000.00 -

-11 Belanja Pemulangan Pegawai 3,428,862,500.00 -

-12 Belanja Modal (Kantor, Mobil Dinas, Meubelair, peralatan dan perlengkapan dll)

29,486,051,982.00 21,401,257,803.00 12,129,774,600.00

TOTAL 623,461,680,967.00 727,205,618,594.00 824,946,827,194.00

Tabel 3.6 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur

No Tahun

1 2008 623,461,680,967.00 1,083,312,898,664.00 57.55%

2 2009 727,205,618,594.00 1,204,574,427,802.00 60.37%

3 2010 824,946,827,194.00 1,351,002,140,365.00 61.06%

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa belanja pemenuhan kebutuhan aparatur dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 terlihat masih sangat dominan terhadap total pengeluaran belanja daerah.

Gambaran Pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama, tahun 2007 -2009 sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.7 Pengeluaran wajib dan mengikat serta Prioiritas Utama

N A BELANJA TIDAK LANGSUNG

1 Belanja Gaji dan Tunjangan 462,179,244,080.0

0

569,362,300,178.0 0

616,729,898,306.0 0

2 Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH

(11)

N

o Uraian 2008(Rp)

2009 (Rp)

2010 (Rp)

3 Belanja Bunga - 350,000,000.00 883,564,413.00

4 Belanja bagi hasil 9,451,947,077.00 9,752,308,505.00 2,276,632,139.00

B BELANJA LANGSUNG

1

Belanja honorarium PNS khusus untuk guru dan tenaga

medis. - -

-2 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 998,550,000.00 1,641,845,000.00 928,172,500.00

3

Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan

sejenisnya )

7,400,235,126.00 6,715,989,170.00 7,481,040,014.00

4 Belanja sewa gedung kantor (yang telah ada kontrak jangka panjangnya)

- -

-5

Belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor (yang telah ada kontrak jangka

panjangnya)

- -

-C PEMBIAYAAN PENGELUARAN

1 Pembentukan Dana Cadangan - -

-2 Pembayaran pokok utang 37,280,922,725.00

3 Pembayaran Hutang kepada pihak ke 3 7,903,783,500.00 5,187,667,000.00

TOTAL (A+B+C) 484,113,516,283.00 599,939,186,353.00 674,943,897,097.00

(12)
(13)

Tabel 3.8 Proyeksi Belanja dan Pengeluaran yang Wajib dan mengikat serta Prioritas Utama

No Uraian Data Tahun Dasar

2010 (Rp)

pertum buhan

(%)

Proyeksi

2011 (Rp) 2012 (Rp) 2013 (Rp) 2014 (Rp) 2015 (Rp)

A BELANJA TIDAK LANGSUNG 673,682,676,305.63 728,758,869,155.34 788,653,324,266.56 853,679,281,695.22 924,208,224,018.91

1 Belanja Gaji dan Tunjangan 616,729,898,306.00 8.32% 668,038,202,293.

37 723,615,055,714.28 783,815,576,802.04 849,024,427,540.53 919,658,271,530.59

2 Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH 4,176,000,000.00 1.15% 4,204,276,521.13 4,232,744,508.17 4,261,405,257.57 4,290,260,074.58 4,319,310,273.25

3 Belanja Bunga 883,564,413.00

4 Belanja bagi hasil 2,276,632,139.00 -36.74% 1,440,197,491.13 911,068,932.89 576,342,206.95 364,594,080.11 230,642,215.08

B BELANJA LANGSUNG

1 Belanja honorarium PNS khusus untuk guru dan tenaga medis.

-2 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 928,172,500.00 - - -

-3 Belanja Jasa Kantor (khusus tagihan bulanankantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya )

7,481,040,014.00 1.07% 7,561,282,060.60 7,642,384,787.80 7,724,357,427.31 7,807,209,309.86 7,890,949,866.26 4 Belanja sewa gedung kantor( yang telah ada kontrak jangka panjangnya) -

-5 Belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor ( yang telah ada kontrak jangka panjangnya)

-

-C PENGELUARAN PEMBIAYAAN

1 Pembentukan Dana Cadangan -

-2 Pembayaran pokok utang 37,280,922,725.00

3 Pembayaran hutang kepada pihak ke 3 5,187,667,000.00 TOTAL BELANJA WAJIB DAN PENGELUARAN

YANG WAJIB MENGIKAT SERTA PRIORITAS UTAMA

(14)

Sedangkan untuk Belanja daerah tidak mengikat yang dipergunakan untuk mendanai program/kegiatan pembangunan baik belanja tidak langsung maupun belanja langsung sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.9 Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Tidak Mengikat RPJMD Kabupaten Indramayu Tahun 2008-2010

No Uraian 2008

A BELANJA TIDAK LANGSUNG 139,540,708,035.00 222,770,651,400.00 336,387,928,797.00 1 Belanja Pegawai 43,464,878,190.00 65,917,230,366.00 147,068,459,303.00 2 Belanja Hibah 13,141,352,000.00 47,623,635,000.00 51,403,181,505.00 3 Belanja Bantuan Sosial 38,172,743,350.00 63,466,886,034.00 78,483,443,729.00 4 Belanja Bantuan Keuangan 44,437,295,659.00 45,466,400,000.00 59,432,844,260.00 5 Belanja Tidak Terduga 324,438,836.00 296,500,000.00

-B BELANJA LANGSUNG 437,012,727,346.00 378,064,590,049.00 333,220,314,471.00 1 Belanja Pegawai 110,076,300,145.22 46,504,001,725.00 29,040,915,000.00 2 Belanja Barang dan Jasa 110,500,636,692.78 156,791,528,156.00 180,681,781,136.00 3 Belanja Modal 216,435,790,508.00 174,769,060,168.00 123,497,618,335.00

Berdasarkan Tabel di atas, maka proyeksi belanja tidak langsung dan belanja langsung yang bersifat tidak mengikat untuk tahun 2011 – 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.10 Proyeksi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Tidak Mengikat RPJMD Kabupaten Indramayu Tahun 2011-2015

No Uraian 2011

A BELANJA TIDAK LANGSUNG 298,354,182,529.77 284,063,469,537.13 275,922,102,541.30 264,654,842,469.21 250,324,949,406.32

1 Belanja Pegawai

196,725,041,529.77 186,460,516,890.38 168,658,854,629.87 146,765,269,766.64 120,746,419,433.50 1 Belanja Hibah 22,777,731,000.00 21,866,390,265.55 24,053,029,292.11 26,458,332,221.32 29,104,165,443.45

2 Belanja Bantuan Sosial 36,634,910,000.00 35,169,141,272.39 38,686,055,399.63 42,554,660,939.59 46,810,127,033.55

3 Belanja Bantuan Keuangan 41,216,500,000.00 39,567,421,108.81 43,524,163,219.69 47,876,579,541.66 52,664,237,495.83

4 Belanja Tidak Terduga

1,000,000,000.00 1,000,000,000.00 1,000,000,000.00 1,000,000,000.00 1,000,000,000.00

B BELANJA LANGSUNG

597,702,052,298.00 569,073,030,200.57 682,887,636,240.69 819,465,163,488.83 983,358,196,186.59

1 Belanja Pegawai

60,212,374,600.00 57,283,086,675.84 68,887,304,268.55 82,813,944,702.55 99,527,509,444.87

2 Belanja Barang dan Jasa 246,464,754,083.00 234,923,169,294.12 281,046,805,459.06 336,385,956,181.65 402,783,625,797.82

(15)

Belanja tidak langsung yang tidak wajib dan tidak mengikat yang terdiri dari belanja pegawai, belanja hibah, bantuan sosial, belanja bunga, belanja bantuan keuangan dan belanja tidak terduga yang direncanakan digunakan untuk :

1. Belanja Pegawai

Belanja pegawai dipergunakan untuk mendorong peningkatan kinerja pegawai berupa tambahan penghasilan bagi pegawai berdasarkan beban kerja, kondisi kerja, kelangkaan profesi dan pertimbangan objektif lainnya.

2. Belanja Hibah

Belanja Hibah dipergunakan untuk mendorong lembaga/badan/organisasi untuk berperan aktif dalam pembangunan. Belanja ini direncanakan akan diberikan secara hibah kepada lembaga/badan/organisasi yang ada di Kabupaten Indramayu.

3. Belanja Bantuan Sosial

Belanja bantuan sosial direncanakan untuk mendukung program-program Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam upaya peningkatan kehidupan sosial masyarakat, antara lain :

- Belanja bantuan sosial kepada LSM dan Organisasi Masyarakat;

- Santunan;

- Bantuan rehab Sekolah, tempat ibadah, dan Sarana prasana wilayah ; - Bantuan Penyandang Cacat, pemulangan orang terlantar dan korban

bencana;

- Bantuan operasional panti sosial dan panti asuhan, serta pendidikan non formal ;

- Bantuan operasional tempat ibadah/kegiatan keagamaan dan penyelenggaraan kegiatan keagamaan;

- dan bantuan lainnya.

3. Belanja Bantuan Keuangan

(16)

4. Belanja Tidak Terduga

Belanja ini dperuntukan bagi kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi, diluar kendali dan pengaruh pemerintah Kabupaten Indramayu serta kegiatan yang tidak biasa/tanggap darurat.

Untuk belanja langsung yang tidak wajib dan tidak mengikat digunakan untuk berbagai program/ kegiatan dengan tetap mengedepankan program/ kegiatan prioritas. Prioritas program/kegiatan tersebut dipisahkan menjadi prioritas I, prioritas II dan prioritas III.

Prioritas I merupakan program pembangunan daerah dengan Visi dan Misi atau program unggulan/ dedicated Kepala Daerah yang definitif harus dilaksanakan oleh daerah pada periode lima tahun mendatang. Program prioritas I berhubungan langsung dengan kepentingan publik, bersifat monumental, berskala besar, dan memiliki kepentingan dan nilai manfaat yang tinggi, memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada capaian visi/ misi daerah. Di samping itu, prioritas I juga diperuntukkan bagi prioritas belanja yang wajib dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah .

Program Prioritas II merupakan program prioritas di tingkat SKPD yang merupakan penjabaran per urusan yang berhubungan dengan program/kegiatan unggulan SKPD yang paling berdampak luas pada masing-masing segementasi masyarakat yang dilayani sesuai dengan prioritas dan permasalahan yang dihadapi berhubungan dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi SKPD termasuk peningkatan kapasitas kelembagaan yang berhubungan dengan itu.

Prioritas III merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja-belanja tidak langsung seperti: tambahan penghasilan PNS, belanja-belanja hibah, belanja-belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan, dan belanja tidak terduga.

3.3 PEMBIAYAAN DAERAH

(17)

pembiayaan dapat berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun sebelumnya, penerimaan pinjaman obligasi, transfer dari dana cadangan, maupun hasil Penjualan aset daerah yang dipisahkan. Sedangkan Pengeluaran dalam pembiayaan itu sendiri adalah angsuran hutang, bantuan modal dan transfer ke dana Cadangan. Gambaran Pembiayaan Riil Daerah selama 4 tahun terakhir (2007-2010) adalah sebagai berikut :

Tabel 3.11 Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Indramayu Tahun 2008-2010

NO Uraian 2008(Rp) 2009(Rp) 2010(Rp)

1. RealisasiDaerah Pendapatan 1,036,727,065,939.76 1,206,349,249,530.33 1,372,792,401,234.00

Dikurangi realisasi:

2. Belanja Daerah 1,060,866,951,664.00 1,193,170,644,302.00 1,302,083,550,640.00

3. Pengeluaran PembiayaanDaerah 22,445,947,000.00 11,403,783,500.00 48,918,589,725.00

A Defisit riis 46,585,832,724.24- 1,774,821,728.33 21,790,260,869.00 Ditutup oleh realisasi

Penerimaan Pembiayaan:

4. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya

91,546,559,770.91 44,794,498,293.67 80,699,042,747.00

5. Pencairan Dana Cadangan

6. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan

7. Penerimaan Pinjaman Daerah 37,280,922,725.00

8. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah

9. Penerimaan Piutang Daerah

B Total Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah

91,546,559,770.91 82,075,421,018.67 80,699,042,747.00

C Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan

(18)

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa pada tahun 2008 terjadi defisit anggaran sehingga Sisa lebih Perhitungan Anggaran pada tahun sebelumnya sebagian digunakan untuk menutupi defisit anggaran tersebut. Sedangkan pada tahun 2009 dan 2010 terjadi surplus sehingga tidak diperlukan anggaran penutup defisit riil pada tahun 2009 dan 2010, oleh karena itu SiLPA tahun sebelumnya dialokasi sepenuhnya sebagai penerimaan pembiayaaan pada tahun berkenaan.

Gambaran komposisi penutup defisit anggaran seluruhnya berasal dari Sisa Lebih Perhitungan (SiLPA) sebagamana tabel dibawah ini :

Tabel 3.12 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Indramayu Tahun 2008-2010

No. Uraian

Proporsi dari total defisit riil 2008

1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya 379.23% -

-2. Pencairan Dana Cadangan - -

-3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan - -

-4. Penerimaan Pinjaman Daerah - -

-5. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah - -

-6. Penerimaan Piutang Daerah - -

-7. Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan - -

-Tabel 3.13 Sisa Lebih (riil) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan Kabupaten Indramayu Tahun 2008-2010

No. Uraian 2008 1. Saldo kas neraca daerah 45,000,460,241.67 83,850,242,747.00 102,489,303,616.00

Dikurangi:

2. Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan

- -

-3. Kegiatan lanjutan - -

-Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran

(19)
(20)

Tabel 3.14 Proyeksi Sisa Lebih (riil) Pembiayaan Anggaran Kabupaten Indramayu Tahun 2011-2015 1. Saldo kas neraca daerah 102,489,303,616.00 54.28% 110,541,401.90 110,863,436.69 111,186,409.65 111,510,323.51 111,835,181.01

Dikurangi:

(21)

3.4. NERACA DAERAH

Analisis neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan Pemerintah Daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah.

Analisis data neraca daerah dilakukan untuk hal-hal sebagai berikut:

1. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

2. Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya.

3. Rasio aktivitas adalah rasio untuk melihat tingkat aktivitas tertentu pada kegiatan pelayanan Pemerintah Daerah.

(22)
(23)

Tabel 3.15 Neraca Daerah Kabupaten Indramayu Tahun 2008 -2010

No. Uraian 2008 2009 2010 Pertumbuhan (%)Rata-rata

1 ASET

1.1. ASET LANCAR 56,519,930,071.67 110,100,207,105.04 121,759,290,463.41 52.69%

1.1.1. Kas 45,000,460,241.67 92,154,219,863.00 104,487,658,838.00 59.08%

1.1.2. Piutang 1,377,794,338.00 3,821,555,696.71 3,485,312,507.67 84.28%

1.1.3. Persediaan 10,141,675,492.00 14,124,431,545.33 13,786,319,117.74 18.44% 1.2. INVESTASI JANGKA PANJANG 54,606,607,747.70 52,986,403,344.23 78,350,072,129.14 22.45% 1.2.1 Investasi Non Permanen 8,869,000,000.00 10,225,983,364.00 11,171,644,778.02 12.27% 1.2.2 Investasi Permanen 45,737,607,747.70 42,760,419,980.23 67,178,427,351.12 25.30% 1.3. ASET TETAP 2,709,550,395,839.00 2,895,065,636,218.00 3,001,405,170,847.00 5.26%

1.3.1. Tanah 673,125,686,046.00 684,016,739,045.00 678,408,272,034.00 0.40%

1.3.2. Peralatan dan mesin 239,414,989,283.00 265,600,023,449.00 291,598,067,565.00 10.36% 1.3.3. Gedung dan bangunan 1,036,890,335,697.00 1,122,113,802,608.00 1,125,132,790,762.00 4.24% 1.3.4. Jalan, irigasi, dan jaringan 731,235,843,160.00 795,346,369,563.00 867,563,023,633.00 8.92% 1.3.5. Aset tetap lainnya 27,585,141,653.00 27,988,701,553.00 38,703,016,853.00 19.87%

1.3.6. Konstruksi dalam pengerjaan 1,298,400,000.00

-1.4. ASET LAINNYA - 4,564,448,000.00 9,698,951,200.00 112.49%

1.4.1. Tagihan penjualan angsuran -

-1.4.2. Tagihan tuntutan ganti kerugian daerah -

-1.4.3. Kemitraan dengan pihak kedua -

-1.4.4. Aset tak berwujud -

-1.4.5. Aset Lain-lain - 4,564,448,000.00 9,698,951,200.00 112.49%

(24)

No. Uraian 2008 2009 2010 Pertumbuhan (%)Rata-rata

2 KEWAJIBAN

2.1. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 957,117,571.00 44,345,197,603.00 1,236,418,815.00 2218.00%

2.1.1. Utang perhitungan pihak ketiga 39,733,195.00 149,130,235.00 87.66%

2.1.2. Utang Jangka Pendek lainnya 917,384,376.00 44,196,067,368.00 1,236,418,815.00 2310.21% 3 EKUITAS DANA

3.1. EKUITAS DANA LANCAR 55,562,812,500.67 65,755,009,502.04 120,522,871,648.41 50.82%

3.1.1. SILPA 44,960,727,046.67 83,850,242,747.00 102,489,303,616.00 54.36%

3.1.2. Cadangan piutang 1,377,794,338.00 3,821,555,696.71 3,485,312,507.67 84.28% 3.1.3. Cadangan persediaan 10,141,675,492.00 14,124,431,545.33 13,786,319,117.74 18.44% 3.1.4. Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang jangka pendek (917,384,376.00) (44,345,197,603.00) (1,236,418,815.00)

2318.33% 3.1.5. Pendapatan yang ditangguhkan - 8,303,977,116.00 1,998,355,222.00 -75.93% 3.2. EKUITAS DANA INVESTASI 2,764,157,003,586.70 2,952,616,487,562.23 3,089,454,194,176.14 5.73% 3.2.1. Diinvestasikan dalam aset tetap 54,606,607,747.70 2,895,065,636,218.00 3,001,405,170,847.00 2602.67% 3.2.2. Diinvestasikan dalam aset lainnya 2,709,550,395,839.00 4,564,448,000.00 9,698,951,200.00 6.33% 3.2.3. Diinvestasikan dalam investasi jangka panjang 52,986,403,344.23 78,350,072,129.14

47.87%

(25)

Analisis Neraca Daerah berupa analisis rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas adalah sebagaimana tabel dibawah ini :

Tabel 3.16 Rasio Likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio aktivitas

Uraian Rumus 2008 2009 2010

Rasio Lancar (Aktiva lancar :kewajiban

jangka pendek) 62.24 2.48 98.48

Rasio Quick (quick ratio)

(aktiva lancar-persediaan) :

kewajiban jangka pendek 51.64 2.16 87.33

Rasio total hutang

terhadap total aset Total Hutang : Total Aset 0.00034 0.0145 0.00039

Rasio Hutang Terhadap

Modal Total Hutang : Total Ekuitas 0.00034 0.0147 0.00039

Rata-rata umur piutang 365 : perputaran piutang 1.02 0.87 0.77

Rata-rata umur

persediaan 365 : perputaran persediaan 414.24 297.43 304.73

3.5. KERANGKA PENDANAAN

(26)

Tabel 3.17 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah Kabupaten Indramayu Tahun 2011-2015

No. Uraian

Proyeksi 2011

(Rp)

2012 (Rp)

2013 (Rp)

2014 (Rp)

2015 (Rp)

1. Pendapatan 1,446,815,314,026.00 1,589,426,890,244.14 1,755,076,234,066.20 1,945,494,986,639.60 2,165,670,484,297.07

2. Pencairan dana cadangan (sesuai Perda) 35,000,000,000.00 - - -

-3. Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran 95,484,879,168.00 110,863,436.69 111,186,409.65 111,510,323.51 111,835,181.01

Total penerimaan 1,577,300,193,194.00 1,589,537,753,680.83 1,755,187,420,475.85 1,945,606,496,963.11 2,165,782,319,478.08 Dikurangi:

4. Belanja dan Pengeluaran Pembiayaanyang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama

681,243,958,366.23 736,401,253,943.13 796,377,681,693.87 861,486,491,005.08 932,099,173,885.17

(27)

Berdasarkan tabel diatas dapat dihitung rencana penggunaan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah untuk memenuhi kebutuhan anggaran belanja langsung dan tidak langsung dalam rangka pendanaan program pembangunan Jangka menengah daerah (RPJMD) 2011 -2015 sebagaimana tabel dibawah ini :

Tabel 3.18 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu Tahun 2011-2015

No Uraian

I Kapasitas riil kemampuankeuangan 896,056,234,827.77 853,136,499,737.70 958,809,738,781.98 1,084,120,005,958.03 1,233,683,145,592.91

Rencana alokasi

pengeluaran prioritas I

II.a Belanja Langsung 590,140,965,155.85 561,431,039,426.00 675,163,876,164.83 811,658,759,180.16 975,468,263,351.82

II.

b Pembentukan dana cadangan Dikurangi:

II.c Belanja Langsung yangwajib dan mengikat serta prioritas utama

7,561,087,142.15 7,641,990,774.57 7,723,760,075.86 7,806,404,308.67 7,889,932,834.77

II. d

Pengeluaran pembiayaan yang wajib mengikat serta prioritas utama

- - -

(28)

No Uraian daerah setelah menghitung alokasi pengeluaran prioritas I (I-II)

298,354,182,529.77 284,063,469,537.13 275,922,102,541.30 264,654,842,469.21 250,324,949,406.32

Rencana alokasi

pengeluaran prioritas II - - - -

-III.

a Belanja Tidak Langsung 978,498,140,896.00 939,348,270,596.00 1,033,283,097,655.60 1,136,611,407,421.16 1,250,272,548,163.28 Dikurangi:

III. b

Belanja tidak langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama

680,143,958,366.23 655,284,801,058.87 757,360,995,114.30 871,956,564,951.95 999,947,598,756.95

III Total rencana pengeluaranprioritas II (III.a-III.b) 298,354,182,529.77 284,063,469,537.13 275,922,102,541.30 264,654,842,469.21 250,324,949,406.32

Surplus anggaran riil atau

(29)
(30)

-Tabel 3.19 Proporsi Pendanaan Belanja Langsung Tahun 2011-2015

No Uraian Proporsi Belanja

Langsung

1 Misi 1 : Mengembangkan sumber daya

manusia bermutu berbasis ajaran agama, ilmu pengetahuan dan budaya lokal

31.9%

2 Misi 2 : Mengelola wilayah secara selaras,

lestari, dan optimal, dengan proporsi 48.2%

3 Misi 3 : Meningkatkan peranan perempuan dalam pembangunan daerah berbasis kesetaraan gender

1.6%

4 Misi 4 : Menguatkan struktur

perekonomian masyarakat 13%

5 Misi 5 : Meningkatkan pendapatan asli

daerah 1.1%

6 Misi 6 : Menegakkan keamanan dan

ketertiban umum dan 2.1%

7 Misi 7 : Memantapkan pemerintahan yang

baik 2.1%

Proporsi belanja langsung pada tabel 3.19 di atas didasarkan atas beberapa pertimbangan meliputi :

1. Pelaksanaan misi membutuhkan dukungan pendanaan sesuai dengan target capaian masing-masing.

2. Pendanaan untuk setiap misi didasarkan pada volume garapan masing-masing.

3. Pendanaan setiap misi mengacu pada penguatan fungsi pemerintah daerah (pelayanan umum, faslitasi dan regulasi).

4. Rumusan perhitungan disesuaikan dengan mekanisme kegiatan yang

Gambar

Tabel 3.1 Realisasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten Indramayu
Tabel 3.2 Rata-rata Pertumbuhan dan Proporsi Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Indramayu Tahun 2007-
Tabel 3.3 Proyeksi Perkiraan Pendapatan Daerah Kabupaten Indramayu pada Tahun 2011 – 2015
Tabel 3.4 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran BelanjaKabupaten Indramayu Tahun 2008 - 2010
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Sebesar US$ 10.353.083 atau setara dengan Rp 136.774.573.525 pada kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Mei 2015 atau sebesar kurang lebih 8,2% dari laba bersih setelah

Analisis laporan keuangan untuk menunjukkan laporan keuangan dan usaha suatu perusahaan yang digunakan oleh para pemakai sesuai dengan kepentingan masing-masing analisa

Untuk memudahkan pemahaman terhadap pendapat Ketua Pengadilan yang berkaitan dengan bagaimana persepsi Ketua Pengadilan Negeri dan Ketua Pengadilan Agama tentang PK

Hasil penghitungan analisa Gambar 6 diatas menunjukkan persentase pemotongan sapi perah betina umur produktif sebanyak 26 % atau 47 ekor dari total pemotongan 184

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah SWT atas segala karunia, hikmat dan kekuatan sehingga dapat terselesaikan skripsi yang berjudul Fraksinasi dan

Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Kejadian Kanker Payudara Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan tidak ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan

Mutu mikrobiologis dari suatu produk makanan dapat ditentukan oleh jumlah dan jenis mikroorganisme yang terdapat dalam bahan pangan. Mutu mikrobiologis ini akan menentukan

dipertanggungjawabkan karena setelah diverifikasi dengan kurva faktor reduksi kekuatan bangunan struktur yang terdapat pada peraturan ACI 318-2002, ternyata menghasilkan