• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENJELASAN PENELITIAN

Judul Penelitian : Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Klien DM Tipe 2

Peneliti : Martalina Limbong NIM : 127046004

Saya adalah Mahasiswa Program Pascasarjana Ilmu Keperawatan kekhususan Keperawatan Medikal Bedah Universitas Sumatera Utara, bermaksud melaksanakan penelitian untuk mengetahui pengaruh relaksasi autogenik terhadap penurunan kadar glukosa darah pasien Diabetes Melitu Tipe 2. Penelitian ini bermanfaat bagi pasien Diabetes melitus untuk membantu menurunkan ketegangan dan kecemasan yang pada akhirnya juga menurunkan kadar glukosa darah pasien juga melalaui terapi komplementer relaksasi autogenik. Bapak/Ibu yang berpartisipasi dalam penelitian ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Bapak/ibu yang tergabung dalam kelompok intervensi akan mendapat terapi relaksasi autogenik selam 3 hari, 2 kali sehari masing-masing ± 15 menit, sehingga keseluruhan 6 kali latihan. Latihan dilaksananakan antara pukul 11.00-12.00 wib dan 16.00-17.00 wib. Bapak/ibu yang tergabung dalam kelompok kontrol akan memperoleh pelatihan setelah pengumpulan data penelitian selesai. .

Kadar gula darah diukur segera sebelum dan sesudah pelaksanaan relaksasi autogenik dan pengukuran KGD bapak/ibu dengan menggunakan alat glukometer. Bapak/ibu diperbolehkan melakukan pengukuran KGD sendiri diantara waktu yang ditentukan dan hasilnya tidak didokumentasikan sebagai data penelitian. Peneliti menjamin bahwa penelitian ini tidak akan berdampak negatif bagi bapak/ibu. Apabila selama berpartisipasi dalam penelitian ini bapak/.ibu mengalami ketidak nyamanan, maka bapak/ibu mempunyai hak untuk berhenti atau keluar dari penelitian ini. Kami berjanji akan menjunjung tinggi hak-hak bapak/ibu sebagai responden dengan cara menjaga kerahasiaan data yang diperoleh, baik dalam proses pengumpulan data, pengolahan maupun penyajian data. Peneliti juga menghargai keinginan bapak/ibu untuk tidak berpartisipasi/keluar kapan saja dari penelitian ini. Apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas mengenai prosedur penelitian ini, maka bapak/ibu dapat langsung menanyakan pada peneliti.

Akhirnya melalui penjelasan ini, peneliti mengharapkan partisipasi bapak ibu dalam penelitian ini dan ucapan terimakasih peneliti ucapkan kepada bapak/ibu atas kesediaan dan partisipasinya.

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Judul Penelitian :

Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Klien Diabetes Melitus Tipe 2

Peneliti : Martalina Limbong Nomer Hp : 081360745065

Pembimbing :

1. Dr. dr. Ridha Darma Jaya, Sp.BS 2. Yesi Ariani, S.Kep, Ns. M.Kep

Saya telah memahami tujuan, manfaat, prosedur, gambaran resiko dan ketidaknyamanan yang mungkin terjadi, serta jaminan kerahasiaan identitas dalam penelitian ini. Tanpa adanya unsur paksaan dari siapapun, saya bersedia berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini.

Pematangsiantar, Maret 2014

Tanda tangan responden Peneliti

(3)

DATA RESPONDEN

1. Nomor Responden :………..

2. Nama Responden/Inisial :………..

3. Umur : ……….

4. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

5. Penyakit Penyerta : . 0. Tidak Ada 1. Ada Penyakit Penyerta

(4)

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN RELAKSASI AUTOGENIK, KEPATUHAN DIET DAN HASIL PENGUKURAN

KADAR GLUKOSA DARAH

Kelompok : . Intervensi Kontrol

Format Pemantauan Terapi dan Diet Pasien No Umur JK Hari Penatalaksanaan

*Diet ** Terapi Insuli/OHO Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore 1

2 3

Keterangan :

*Pasien mematuhi diet anjuran dokter

** Pasien mematuhi terapi OHO sesuai anjuran dokter

Format Pelaksanaan Relaksasi Autogenik

No Hari RA Pukul

1. Untuk Kelompok Intervensi format pelaksanaan relaksasi autogenik harus di isi 2. Untuk kelompok kontrol format pelaksanaan relaksasi autogenik tidak perlu diisi * Diberi tanda (√) bila pasien melaksanakan 6 tahap relaksasi autogeniksesuai panduan penelitian

** Diberi tanda (-) bila pasien tidak melaksanakan 6 tahap relaksasi autogenik sesuai panduan penelitian

Lembar Observasi Pemeriksaan Kadar Gula Darah Sebelum dan Setelah Relaksasi Autogenik

KELOMPOK INTERVENSI

Sebelum Setelah Sebelum Setelah Sebelum Setelah

KGD RA1 RA3 RA5

RA2 RA4 RA6

KELOMPOK KONTROL

(5)

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN RELAKSASI AUTOGENIK Kode Responden/No Responden:……/…….

No Item Obeservasi Pelaksanaan

RA1 RA2 RA3 RA4 RA5 RA6

1. Fase 1: Fokus sensasi berat

Lengan dan tanganku terasa berat 1x Lengan dan tangan kiriku terasa berat 1x Kaki dan tungkai kananku terasa berat 1x Kaki dan tungkai kiriku terasa berat 1x Lengan dan tungkaiku terasa berat 1x 2. Fase 2 : Fokus pada sensasi hangat

Lengan dan tangan kananku terasa hangat 1x Lengan dan tangan kiriku terasa hangat 1x Kaki dan tungkai kananku terasa hangat 1x Kaki dan tungkai kiriku terasa hangat 1x Lengan dan tungkaiku terasa hangat 1x 3. Fase 3 : Fokus pada sensasi dan berat

area jantung

Jantungku terasa hangat 5x

Jantungku terasa hangat dan rileks 5x Jantungku pelan dan rileks 5x

4. Fase 4 : Fokus pada pernafasan

Nafasku pelan dan rileks 5x Nafasku tenang dan nyaman 5x

5. Fase 5 : Fokus pada sensasi hangat pada abdomen

Perut terasa tenang dan rileks 5x 6. Fase 6 : Fokus pada sensasi dingin di

kepala

Kepala ku terasa dingin 5x

Keseluruhan tubuhku terasa tenang dan rileks

Sumber : Greenbern (2002), Saunders (2002), Dan Davis, et al., (1996) Keterangan:

1. Ya (√) jika dilakukan dan (−) jika tidak dilakukan 2. Diisi peneliti dalam kolom yang tersedia

3. Jika ada yang tidak dilakukan, dianggap drop out

Peneliti

(6)

PROSEDUR TETAP

PELAKSANAAN PENGUKURAN KADAR GLUKOSA DARAH

1. Siapkan alat berupa glukometer, glukocard x sensor, lancing device, lancet, kasa alcohol.

2. Cuci tangan

3. Jelaskan rencana tindakan yang akan dilakukan kepada pasien 4. Atur posisi yang nyaman bagi pasien

5. Masukkan glukocard x sensor ke dalan inlet glukometer, tunggu sampai glukometer mengeluarkan bunyi “bip” serta muncul waktu dan simbol darah pada layar

6. Disinfeksi ujung jari telunjuk dengan kasa alkohol, kemudian tunggu beberapa detik sampai kering kembali

7. Tusuk ujung jari telunjuk dengan lancing device dan lakukan masase disekitar penusukan untuk menghasilkan jumlah darah yang mencukupi 8. Oleskan darah pada sensor

9. Tunggu 5 detik hingga hasil keluar

10.Desinfeksi ujung jari telunjuk bekas penusukan dengan kasa alkohol 11.Buang kasa bekas, lancet bekas, dan sensor bekas pada sampah medis 12.Rapikan peralatan

13.Cuci tangan

14.Catat hasil pengukuran pada lembar observasi

(7)

BUKU PANDUAN RELAKSASI

AUTOGENIK

Disusun dalam rangka pelaksanaan penelitian untuk penyusunan tesis

Oleh :

Martalina Limbong

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMUKEPERAWATAN

KEKHUSUSAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(8)

DEFINISI RELAKSASI AUTOGENIK

1. Autogenik memiliki makna pengaturan sendiri. autogenik merupakan salah satu contoh dari teknik relaksasi yang berdasarkan konsentrasi pasif dengan menggunakan persepsi tubuh (misalnya, tangan merasa hangat dan berat) yang difasilitasi oleh sugesti diri sendiri (Kanji, et al, 2006; Saunders, 2007).

2. Pada relaksasi autogenik pasien tidak lagi bergantung kepada terapisnya tetapi melalui tehnik sugerti diri (Auto suggestive), seseorang dapat melakukan sendiri perubahan dalam dirinya sendiri, juga dapat mengatur pemunculan emosinya (Saunders, 2007). Widyastuti (2004) menambahkan bahwa relaksasi autogenik membantu individu untuk dapat mengendalikan beberapa fungsi tubuh seperti tekanan darah, frekuensi jantung dan aliran darah.

TUJUAN RELAKSASI AUTOGENIK

Untuk memberikan perasaan nyaman, mengurangi stres ringan, memberikan ketenangan dan mengurangi ketegangan (National Safety Counsil, 2004)

HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN DALAM MELAKUKAN

RELAKSASI AUTOGENIK

1. Tidak dianjurkan untuk anak dibawah 5 tahun

2. Tidak dianjurkan untuk individu yang kurang motivasi atau individu yang memiliki masalah mental dan emosional yang berat

3. Individu dengan masalah serius DM atau masalah jantung harus dibawah pengawasan dokter atau perawat ketika melakukannya.

4. Beberapa peserta latihan mengalami kenaikan tekanan darah dan

sebahagian mengalami penurunan tekanan darah yang tajam. Jika merasa cemas atau gelisah selama atau sesudah latihan, atau mengalami efek samping tidak bisa diam, maka latihan harus dihentikan.

(9)

LANGKAH-LANGKAH RELAKSASI AUTOGENIK 1. Persiapan klien

Menurut Saunders (2007) ada tiga posisi dasar dalam melakukan relaksasi autogenik yaitu duduk di kursi, menyandar di atas kursi, atau berbaring di lantai. Pada posisi berbaring prinsipnya sama dengan dengan yang

dikemukakan dalam National Safety Council (2004) memungkinkan gravitasi untuk mendukung .

Posisi tidur merupakan posisi tubuh terbaik melakukan relaksasi autogenik :

a) Sebaiknya dengan berbaring dilantai berkarpet atau tempat tidur

b) Kedua tangan disamping tubuh dan telapak tangan menghadap ke atas dan

tungkai lurus sehingga tumit di permukaan lantai

c) Bantal tipis diletakkan dibawah kepala atau lutut menyangga dan punggung lurus.

Gambar 1. Posisi Tidur

(10)

2. Konsentrasi dan kewaspadaan

3. Fase Relaksai Autogenik

Latihan ini diawali dengan menarik nafas dalam dengan cara:

a. Ketika pertama kali melakukan latihan ini yang akan dirasakan adalah bahwa pikiran menerawang ke hal-hal yang tampaknya lebih penting

b. Konsentrasi dalam latihan ini adalah hanya disini dan untuk saat ini, terutama dalam keadaan tubuh saat itu.

c. Jika pada awalnya menemukan pikiran lain yang berusaha mengalihkan pikiran tersebut, kemudian fokuskan kembali pikiran pada kewaspadaan tersebut.

(National Safety Counsil, 2004)

a. Memejamkan mata dan bernafas

dengan pelan (menarik nafas

melalui hidung dan keluarkam

melalui mulut)

b. Irama yang konstan dapat

dipertahankan dengan menhitung

dalam hati dan lambat setiap

inhalasi (“hirup, dua, tia”) dan

ekshalasi (“hembuskan, dua, tiga”)

c. Pada saat perawat mengajarkan

tehnik ini, akan sangat membantu

bila menhitung dengan keras

bersama klien pada awalnya.

d. Ulangi prosedur 3-5 kali

(Saunders, 2006). Tarik nafas

(11)

Setelah nafas dalam, maka dilanjutkan untuk masuk enam fase relaksasi autogenik (Shinozaki et al, 2010 ; Saunders, 2006).

Fase Fokus Kalimat Sugesti

1

a. Lengan dan tangan kananku terasa berat 1x b. Lengan dan tangan

kiriku terasa berat 1x c. Kaki dan tungkai

kananku terasa berat 1x d. Kaki dan tungkai kiriku

terasa berat 1x

e. Lengan dan tungkaiku terasa berat 1x

2

a. Lengan dan tangan kananku terasa hangat 1x

b. Lengan dan tangan kiriku terasa terasa hangat 1 x

c. Kaki dan tungkai kananku terasa hangat 1x

d. Kaki dan tungkai kiriku terasa hangat 1 x e. Lengan dan tungkai

terasa hangat 1x 3

a. Jantungku terasa hangat 5x

b. Denyut jantungku terasa hangat dan rileks 5x c. Denyut jantungku pelan

dan rileks 5x

a. Nafasku pelan dan rileks 5x

(12)

5

a. Perutku terasa tenang dan rileks 5x

6

a. Kepalaku terasa dingin 5x

b. Keseluruhan tubuhku tenang dan rileks Sensasi

hangat pada abdomen

Sensasi

dingin

(13)

Davis, M., Eshelman, E.R., & McKay, M. (1995).Panduan relaksasi dan reduksi stress (Achir Yani S. Hamid & Budi Anna Keliat, Penerjemah). Jakarta : EGC.

a. Mempengaruhi fungsi pulau-pulau langerhans sehingga dapat mengalirkan hormon-hormonya dengan baik ke seluruh tubuh dan diduga latihan ini akan menurunkan kabutuhan mereka akan terapi

b. Relaksasi autogenik memberikan hasil setelah dilakukan sebanyak tiga kali latihan, setiap kali latihan dilakukan selama 15 menit

c. Membantu keseimbangan untuk memperbaiki keseimbangan antara organ tubuh dan sirkulasi tubuh

d. Menstimulasi pankreas dan hati untuk dapat menjaga gula darah dalam batas normal

e. Menstimulasi sistem syaraf parasimpatis yang membuat otak memerintahkan pengaturan rennin angiotensin pada ginjal sehingga membantu menjaga tekanan darah dalam batas normal

f. Menjaga organ-organ yang terluka, artinya dengan relaksasi autogenik yang teratur maka akan menjaga pasien dari situasi-situasi yang cepat berubah sehingga stressor terkurangi dan relaksasi terjadi.

(14)

National Safety Council. (2004) Manajemen stress. Jakarta : EGC

Saunders, S. (2007). Autogenic Theraphy : Short term theraphy for long term gain. July 12, 2013. Brithish Autogenic Society, Chairma.

(15)

PETUNJUK PELAKSANAAN PENELITIAN

1. Penelitian dilaksanankan bulan Maret - Juni 2014 di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar dan RSVI Pematangsiantar 2. Alat pengumpulan data :

a) Format/kuesioner data responden

b) Lembar observasi pemantuan terapi dan diet, dan hasil pengukuran KGD c) Format pelaksanaan Relaksasi Autogenik

d) Glukometer beserta perangkatnya dan protap pengukuran KGD 3. Menetapkan kelompok responden

Responden yang dirawat di rawat di RSUD dr.Djasamen Saragih

Pematangsiantar sebagai kelompok intervensi dan responden yang dirawat di RS Vita Insani Pematangsiantar sebagai kelompok kontrol.

4. Memilih responden sesuai kriteria inklusi dan eksklusi, pemberian penjelasan penelitian dan penandatanganan inform consent.

Kriteria inklusi:

a. Pasien DMT2 dengan atau tanpa penyakit penyerta yang rawat inap, dengan kadar glukosa darah ≥ 200 mg/dl pada saat masuk rumah sakit b. Bersedian menjadi subjek penelitian dengan menandatangani inform

consent

c. Diberi ijin oleh dokter untuk diberikan relaksasi autogenik d. Belum pernah melakukan relaksasi autogenik sebelumnya e. Mendapat terapi OHO kerja pendek

f. Bersedia mematuhi program pengobatan yang berjalan (mematuhi diet rumah sakit dan menjalankan terapi OHO dibawah observasi peneliti atau asisten peneliti

Kriteria eksklusi :

a. Pasien pulang sebelum mencapai 6 kali latihan relaksasi autogenik

a. Pasien menolak melanjutkan perlakuan sebelum mencapai 6 kali relaksasi autogenik

b. Pasien mencapai kadar glukosa normal sebelum 6 kali relaksasi autogenik

c. Pasien mengalami gangguan kesadaran

d. Pasien mengalami kecemasan atau stress selama relaksasi autogenik 5. Mengisi lembar /format karakteristik responden dengan melihat rekam medis

dan wawancara langsung dengan pasien

6. Mengelompokkan responden dalam kelompok intervensi (Pasien yang menjalani rawat inap di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar) dan selanjutnya kelompok kontrol (Pasien yang menjalani rawat inap di RSVI Pematangsiantar).

7. Membuat kontrak dengan kelompok intervensi sebagai berikut :

(16)

b. Pada hari ke-1 sampai ke-3 penelitian, responden akan melaksanakan RA dua kali sehari selama ± 15 menit antara 11.00–12.00 dan 16.00-17.00 wib. Latihan dilakukan satu persatu dikamar masing-masing responden dibawah observasi peneliti atau asisten peneliti

c. Selama penelitian berlansung responden harus bersedia mengikuti program pengobatan yang dijalankan yaitu mematuhi diet, bersedia menjalani terapi obat hiperglikemia oral

d. Setiap melaksanakan relaksasi autogenik, pastikan bahwa responden sudah mengkonsumsi OHO 1-3 jam yang lalu dan belum mendapat OHO

sebelum makan siang .

Membuat kontrak dengan responden kelompok kontrol sebagai berikut :

a. Pada hari ke-1 sampai ke-3 penelitian, responden bersedia mengikuti program pengobatan yang dijalankan ( mematuhi diet, bersedia menjalani terapi OHO dibawah observasi peneliti atau asisten peneliti

b. Melakukan pengukuran kadar gula darah pada hari ke-1 pukul 11.00 wib dan hari ke-3 pada pukul 16.00 wib

c. Setelah penelitian selesai, responden yang bersedia mengikuti pelatihan RA akan diberi latihan RA sampai responden mampu melakukannya sendiri.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol Hari

ke-0

Pertama kali menemukan responden

a. Datang ke ruang rawat inap penyakit dalam rumah sakit

b. Melihat Rekam Medik (RM) untuk melihat pasien dengan diagnose medis DMT2 dengan mendapat terapi OHO

c. Berkolaborasi dengan dokter apakah pasien tersebut dapat diberikan perlakuan relaksasi autogenik

d. Mendatangi kamar klien, mengukur kadar gula darah

e. Menentukan kelompok intervensi (pasien pertama ditemukan atau selanjutnya urutan ganjil) atau kelompok kontrol (pasien kedua ditemukan atau selanjutnya urutan genap)

f. Memberikan penjelasan penelitian (lampiran 1)

g. Menanyakan calon responden apakah bersedia menjadi responden penelitian, jika bersedia diminta menandatangani inform consent (lampiran 2)

h. Mengisi data responden (lampiran 3) dan menuliskan hasil KGD pada hari ke 0 (lampiran 7)

(17)

(Wakt

a. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO pagi pukul 6-7 dan belum mendapat OHO siang.

b. Memastikan pasien menghabiskan makanan pagi dan mendokumentasikan (lampiran 4) c. Mengukur KGD dan mendokumentasikan

(lampiran 4)

d. Memandu responden melakukan relaksasi autogenik (R1)dan mendokumentasikan

(lampiran 4)

e. Mengukur KGD dan mendokumentasikannya (lampiran 4)

f. Menyampaikan kontrak relaksasi autogenik ke-2 pukul 16-17

g. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO siang pukul 12-13 dan belum mendapat OHO sore.

h. Memastikan pasien menghabiskan makanan siang dan mendokumentasikan (lampiran 4) i. Me Mengukur KGD dan mendokumentasikan

(lampiran 4)

j. Memandu responden melakukan relaksasi autogenik (R2) dan mendokumentasikan

(lampiran 4)

k. Mengukur KGD dan mendokumentasikannya (lampiran 4)

l. Menyampaikan kontrak relaksasi autogenik hari ke-2

a. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO pagi pukul 6-7 dan belum mendapat OHO siang.

b. Memastikan pasien menghabiskan makanan pagi dan mendokumentasikan (lampiran 4)

c. Mengukur KGD pada waktu yang sama dengan

kelompok intervensi dan

mendokumentasikan pada lembar

observasi KGD pre (lampiran 4)

a. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO pagi pukul 6-7 dan belum mendapat OHO siang.

b. Memastikan pasien menghabiskan makanan pagi dan mendokumentasikan (lampiran 4) c. Mengukur KGD dan mendokumentasikan

(lampiran 4)

d. Memandu responden melakukan relaksasi autogenik (R3)dan mendokumentasikan

(lampiran 4)

e. Mengukur KGD dan mendokumentasikannya (lampiran 4)

f. Menyampaikan kontrak relaksasi autogenik ke-3 pukul 16-17

g. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO siang pukul 12-13 dan belum mendapat OHO sore.

h. Memastikan pasien menghabiskan makanan

a. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO pagi pukul 6-7 dan belum mendapat OHO siang.

b. Memastikan pasien menghabiskan makanan pagi dan mendokumentasikan (lampiran 4)

c. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO siang pukul 12-13 dan belum

mendapat OHO sore. d. Memastikan pasien

(18)

siang dan mendokumentasikan (lampiran 4) i. Mengukur KGD dan mendokumentasikan

(lampiran 4)

j. Memandu responden melakukan relaksasi autogenik (R4) dan mendokumentasikan

(lampiran 4)

k. Mengukur KGD dan mendokumentasikannya (lampiran 4)

l. Menyampaikan kontrak relaksasi autogenik hari ke-3

a. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO pagi pukul 6-7 dan belum mendapat OHO siang.

b. Memastikan pasien menghabiskan makanan pagi dan mendokumentasikan (lampiran 4)

c. Mengukur KGD dan mendokumentasikan (lampiran 4)

d. Memandu responden melakukan relaksasi autogenik (R5)dan mendokumentasikan

(lampiran 4)

e. Mengukur KGD dan

mendokumentasikannya (lampiran 4) f. Menyampaikan kontrak relaksasi

autogenik ke-6 pukul 16-17

g. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO siang pukul 12-13 dan belum mendapat OHO sore.

h. Memastikan pasien menghabiskan makanan siang dan mendokumentasikan (lampiran 4)

i. Mengukur KGD dan mendokumentasikan (lampiran 4)

j. Memandu responden melakukan relaksasi autogenik (R6) dan mendokumentasikan

(lampiran 4)

k. Mengukur KGD dan

mendokumentasikannya (lampiran 4) l. Menyampaikan kontrak relaksasi

autogenik hari ke-3

a. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO pagi pukul 6-7 dan belum mendapat OHO siang.

b. Memastikan pasien menghabiskan makanan pagi dan mendokumentasikan (lampiran 4)

c. Memastikan pasien sudah mendapatkan OHO siang pukul 12-13 dan belum

mendapat OHO sore. d. Memastikan pasien

menghabiskan makanan siang dan mendokumentasikan (lampiran 4)

(19)

LAMPIRAN 2

(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

Gambar

Gambar 1. Posisi Tidur

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang yang t elah dikemukakan sebelumnya maka masalah yang ingin dijawab oleh penelitian adalah bagaimana pengaruh atmosfer gerai dan pelayanan

[r]

Berdasarkan hasil uji validasi isi atau substansi bahan ajar, diketahui bahwa secara keseluruhan substansi atau isi bahan ajar telah sesuai dan berada pada kategori sangat

Kegiatan penelitian mendukung pengcmbangan ilmu serta terapannya. Dalam ha1 ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang berusaha mendorong dosen untuk melakukan

Penjelasan dari hasil yang dilakukan pemrosesan pemecahan setiap tahapan optimalitas yang dilakukan dengan menggunakan teknik dynamic programming menggunakan

Mencuci tangan dengan sabun mengurangi angka infeksi saluran pernafasan ini dengan dua langkah: dengan melepaskan patogen-patogen pernafasan yang terdapat pada tangan

a) Kepala sekolah MTs NU Darussalam Ngadirgo Mijen Semarang untuk mendapatkan informasi tentang profil MTs NU Darussalam Ngadirgo Mijen Semarang dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa growth opportunity, profitabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal pada Perusahaan Properti di Bursa Efek