HUKUM TENAGA KERJA
HUBUNGAN KERJA MELALUI SISTEM OUTSOURCING
NAMA KELOMPOK:
1. FRISCHA T.M FANHAR 1212011129
2. IKA NURSANTI 1212011149
3. LOVIA LISTIANE PUTRI 1212011171
4. M. FARID AL-RIANTO 1212011178
5. M. DWITIA AGUNG 12120111
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan global ini untuk bertahan hidup setiap orang membutuhkan pekerjaan untuk menopang kehidupannya. Mendapatkan pekerjaan yang baik dan layak adalah impian semua orang. Undang-Undang Dasar 1945 dalam Pasal 28 D telah mengaturnya “Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja”. Namun, secara de facto amanat konstitusi tersebut belum dijalankan sebagaimana mestinya.
Setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain disebut Pekerja. Agar hubungan antara pengusaha atau pemberi kerja dengan pekerja terjalin dengan baik perlulah dibuat suatu aturan yaitu Hukum Tenaga Kerja. Hubungan antara buruh dengan majikan dalam suatu hubungan kerja menimbulkan hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh masing-masing pihak. Hubungan tersebut menjadi sebuah tata kehidupan tertib dan damai sehingga menjamin tingkat produktivitas kerja.
Masalah ketenagakerjaan merupakan salah satu masalah yang sangat penting di Indonesia dari zaman ke zaman. Pengusaha adalah pihak yang kuat sebagai pemilik modal (pemilik lapangan kerja bagi buruh) sementara buruh adalah pihak yang lemah (membutuhkan lapangan kerja yang dimiliki pengusaha). Perbedaan kekuatan tersebut jelas berpotensi terjadinya “eksploitasi” yang dilakukan pihak pengusaha terhadap buruh. Keadilan dalam mekanisme pasar memerlukan kontrol berupa keseimbangan kekuatan.
Maka dari itu penulis ingin membuat makalah yang berjudul “ANALISIS YURIDIS HUBUNGAN KERJA MELALUI SISTEM OUTSOURCING”
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana landasan yuridis tentang hubungan kerja melalui sistem outsourcing/kerja kontrak?
2. Apakah dengan adanya hubungan kerja melalui sistem outsourcing pihak pekerja lebih dapat diuntungkan atau lebih merugikan?
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami landasan yuridis tentang sistem outsourcing.
BAB II PEMBAHASAN
1. Landasan yuridis tentang hubungan kerja melalui sistem outsourcing
Bila merujuk pada Undang Undang No. 13 Tahun 2003 tentang