• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Radiasi Radioaktif (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Radiasi Radioaktif (1)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

RADIASI RADIOAKTIF

A. TUJUAN

1. Mempelajari karakteristik radiasi di udara dan pada medium. 2. Menentukan koefisien absorbsi suatu medium absorbsi.

3. Membandingkan kemampuan absorbsi pada beberapa medium.

B. DASAR TEORI

Radiasi partikel α, β, dan γ merupakan salah hasil peluruhan inti yang tidak stabil. Energi parikel dapat dikurangi, dengan meletakan medium penyerap disekitar sumber radioaktif maka sebagian energi yang dipancarkan dapat diserap. Jangkauan partikel radiasi a di udara yaitu:

REon . Z2

tergantung pada energi awal E0, jumlah kerapatan n, dan nomor atom Z dari atom penyerap.

Energi radiasi partikel α dan β dapat dihentikan sehingga terdistribusi menjadi beberapa bagian. Proses ini terjadi pada saat partikel melalui sebuah medium absorpsi tertentu yang memiliki kerapatan dx. Energi yang dimiliki oleh partikel ada yang diserap dan ada pula yang dihamburkan sehingga tidak dapat terdeteksi. Intensitas radiasi I akan menurun secara eksponensial terhadap ketebalan x medium absorpsi.

I = I × I0.e-µx

dimana µ adalah koefisien attenuasi.

C. ALAT-ALAT

1.

1 Set radioactive preparation 2. 1 End-window counter with cable 3. 1 Counter S

4. 1 Small clip plug 5. 1 Large clip plug 6. 2 Connecting rod 7. 2 Saddle base

8. 1 Scaled metalrail, L = 50 cm 9. 1 Geiger counter

(2)

D. METODE EKSPERIMEN

Eksperimen pertama adalah menentukan karakteristik radiasi β dan γ dari sumber Sr-90 di udara. Eksperimen ini memperlihatkan ketergantungan intensitas radiasi terhadap perubahan jarak. Sebagai perbandingan pada eksperimen kedua akan dilihat bagaimana penurunan intensitas radiasi setelah melalui suatu medium dengan ketebalan yang berbeda. Pada eksperimen ini pula akan ditentukan nilai koefisien absorbsi suatu bahan.

Pada eksperimen ketiga akan dilihat bagaimana penurunan intensitas koefisien absorbsi terhadap jenis bahan yang berbeda sehingga dapt ditarik kesimpulan tentang jenis bahan yang paling baik digunakan sebagai medium absorbsi.

E. PROSEDUR EKSPERIMEN

A. Karakteristik Kamar Ionisasi

- Susunlah semua peralatan seperti pada gambar 1.

- Hubungkan power supply tegangan tinggi 5 kV dengan kamar ionisasi. - Hubungkan kamar ionisasi dengan I-measuring amplifier D.

- Hubungkan multimeter dengan I-measuring amplifier D.

- Pasanglah preparat Am-241 sebagai sumber radiasi α pada kamar ionisasi. - Letakan kamar ionisasi pada penyangga kemudian nyalakan power supply.

- Ukur dan catat arus yang mengalir pada kamar ionisasi setiap kenaikan jarak 0,5 cm antara preparat Am-124 dan penutup.

Gambar 1. Peralatan untuk karakteristik kamar ionisasi.

B. Attenuasi Radiasi di Udara

- Pasang preparat Sr-90 sebagai sumber radiasi β dan γ pada holder.

- Letakan posisi preparat Sr-90 berhadapan dengan counter pada jarak 10 cm. - Ukur dan catat hasil cacahan radiasi pada digital counter dengan waktu 60 detik.

- Lakukan pengukuran setiap perubahan jarak antara preparat Sr-90 dan counter sebesar 5 cm mulai dari 5 – 50 cm.

(3)

C. Radiasi pada Bahan

- Letakan preparat Sr-90 pada holder tepat sejajar di depan pencacah Geiger Muller yang telah dihubungkan dengan digital counter.

- Nyalakan digital counter, seting waktu pengukuran pada 60 detik. - Catat hasil cacahan radiasi awal pada digital counter.

- Pasang medium absorpsi alumunium dengan penjepit dan letakan antara preparat Sr-90 dan pencacah Geiger Muller pada jarak 5 cm.

- Lakukan pengukuran cacahan radiasi dengan variasi ketebalan medium. - Ulangi pengukuran untuk masing-masing keadaan sebanyak 3 kali. - Lakukan pula pengukuran untuk jenis bahan yang berbeda.

D. Perbandingan Bahan

- Lakukan langkah seperti pada percobaan kedua dengan melakukan pengukuran pada jenis bahan besi, timah, dan aluminium dengan ketebalan 1 mm.

E .LEMBAR DATA PENGAMATAN A. Radiasi di Udara

Jenis radioaktif : Sr-90 Lama Pengukuran : 60 s

No. Radiasi di udara

S (cm) I1 I2

1 5 8253 8269

2 10 2121 2207

3 15 1045 949

4 20 567 507

5 25 369 378

6 30 289 285

7 35 210 216

8 40 169 187

9 45 144 134

(4)

B. Radiasi Pada Bahan

Jenis Radioaktif : Sr-90

Jenis Bahan Penyerap : Aluminium

Lama pengukuran : 60 s

c. Perbandingan Bahan Penyerap Jenis Radioaktif : Sr-90

Tebal Bahan :

Lama pengukuran : 60 s

No Jenis Bahan Penyerap I1 I2

1 Besi 78 86

2 Timah 55 58

3 Aluminium 3250 3269

Dengan Nomor Atom :

1. Besi : 26

2. Timah : 50

3. Aluminium : 13

No. Radiasi pada bahan

d (mm) I1 I2

1 0.5 6002 6072

2 1.0 3326 3305

3 1.5 1614 1619

4 2.0 541 591

5 2.5 202 221

6 3.0 87 78

7 3.5 43 53

8 4.0 52 67

9 4.5 50 50

(5)

F. Pengolahan Data Jika I =I0.e-µx

I = e-µx ln I x ln I

0 = -µx

Dengan : I = Intensitas Radiasi

I0 µ =

Koefsien attenuasi

Jadi, y = bx +a x =

Ketebalan medium

b = -µ

A. Koefsien Atenuasi Radiasi di Udara

No X (m) Y X2 (m2) XY

1 0,5x10-3 9,02 0,25x10-6 4,51x10-3

2 1x10-3 7,69 1x10-6 7,69x10-3

3 1,5x10-3 6,85 2,25x10-6 10,275x10-3

4 2x10-3 6,23 4x10-6 12,46x10-3

5 2,5x10-3 5,93 6,25x10-6 14,825x10-3

6 3x10-3 5,65 9x10-6 16,95x10-3

7 3,5x10-3 5,37 12,25x10-6 18,795x10-3

8 4x10-3 5,23 16x10-6 20,92x10-3

9 4,5x10-3 4,89 20,25x10-6 22,005x10-3

10 5x10-3 4,80 25x10-6 24x10-3

ɛ 27,5x10-3 61,66 96,25x10-6 152,43x10-3

b = n ( ɛxy )- ( ɛx )( ɛy )

B. Koefsien Atenuasi Radiasi Pada Bahan Aluminium

No X ( m) Y X2 ( m2 ) XY

(6)

1 0,5x10-3 8,71 0,25x10-6 4,355x10-3

2 1x10-3 8,10 1x10-6 8,1x10-3

3 1,5x10-3 7,38 2,25x10-6 11,07x10-3

4 2x10-3 6,38 4x10-6 12,76x10-3

5 2,5x10-3 5,39 6,25x10-6 13,475x10-3

6 3x10-3 4,35 9x10-6 13,05x10-3

7 3,5x10-3 3,97 12,25x10-6 13,895x10-3

8 4x10-3 4,20 16x10-6 16,8x10-3

9 4,5x10-3 3,91 20,25x10-6 17,595x10-3

10 5x10-3 4,20 25x10-6 21x10-3

ɛ 27,5x10-3 56,59 96,25x10-6 132,1x10-3

b = n ( ɛxy ) – ( ɛx ) ( ɛy )

n ( ɛx2 ) – ( ɛx )2

= 10 ( 132,1x10-3 ) – ( 27,5x10-3 ) ( 56,59 )

10 ( 96,25x10-6 ) – ( 27,5x10-3 )2

= ( 1321x10-3 ) – ( 1556,225x10-3 )

( 962,5x10-6 ) – ( 756,25x10-6 )

= -235,225x10-3

206,25x10-6

= -1,14x103

Grafk Percobaan

(7)

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Perbandingan S dan I pada Radiasi di Udara

Jarak (S)

B. Perbandingan d dan I Pada Radiasi dengan Penghalang Alumunium

0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5

Perbandingan d dan I pada Radiasi dengan Penghalang Aluminium

Ketebalan (d)

Eksperimen fisika pada kali ini akan dilakukan 3 pengukuran data yaitu:

a. Pengukuran intensitas terhadap perubahan jarak tanpa medium absorbs (diudara)

b. Pengukuran intensitas terhadap perubahan ketebalan dengan medium absorbs (aluminium) c. Perbandingan intensitas setiap medium absorbsi yaitu aluminium, besi dan timah

(8)

medium atau bahan, terlihat dari hasil percobaan pada jarak 0,5-5,0 mm intensitas radiasi pada bahan yang dihasilkan semakin kecil juga, maka terlihat bahwa semakin jauh jarak radioaktifitasnya maka nilai intensitas radiasi yang terserap juga akan semakin kecil intensitas radiasinya, hal ini terbukti karena I = P/A, yang dimana A adalah area yang terkena radiasi. Sehingga jika jarak semakin jauh, A semakin besar akibatnya intensitas radiasinya kecil karena I berbanding terbalik dengan A.

Kekuatan tembus sinar-sinar radioaktif ini dipengaruhi oleh daya ionisasinya. Daya ionisasi adalah kemampuan sinar radioaktif menarik electron dari atom-atom yang dilewatinya. Partikel α mempunyai daya ionisasi yang kuat karena muatannya positif. Ia lebih mudah menarik electron bebas dari atom-atom. Partikel β memiliki daya ionisasi yang kurang kuat dan partikel γ memiliki daya ionisasi yang paling lemah. Untuk mengionisasi atom, sinar radioaktif akan menggunakan energy yang dimilikinya, sehingga semakin kuat daya ionisasinya, semakin banyak energinya yang hilang. Hal ini tentu saja berpengaruh pada daya tembusnya. Sinar γ memiliki daya tembus paling kuat, kemudian sinar β dan yang paling lemah adalah sinar α.

Pada percobaan radiasi pada bahan aluminium menyatakan bahwa semakin besar ketebalan bahannya maka nilai intensitas radiasinya yang terserap akan semakin kecil, hal ini sesuai dengan rumus I = Iₒ eμ ×, dimana x merupakan ketebalan medium. Penurunan intensitas radiasi setelah melalui suatu medium dengan ketebalan yang berbeda. Energy sinar β mempunyai daya tembus lebih besar dari sinar α tetapi daya pengionnya lemah. Sinar β dapat menempuh sampai 300 cm dalam udara kering dan dapat menembus kulit. Sinar α dapat dihentikan oleh selembar kertas biasa. Sinar α segera kehilangan energinya ketika bertabrakan dengan molekul media yang dilaluinya. Tabrakan itu mengakibatkan media yang dilaluinya mengalami ionisasi. Sinar γ adalah radiasi elektromagnetik berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa, dan memiliki daya tembus tinggi. Seperti halnya energi radiasi α dan β tidak menembus bahan aluminium sehingga nilai intensitasnya yang terserap juga akan semakin kecil jika bahannya semakin tebal, hal ini berbeda dengan γ yang dapat menembus bahan penyerapnya. Sedangkan pada percobaan intensitas pada setiap medium absorbs akan terlihat bahwa aluminium menyerap radiasi lebih banyak karena memiliki nomor atom 13, sedangkan besi menyerap lebih banyak daripada timah karena memiliki nomor atom 26 sedangkan tmah memiliki nomor atom 50.

Untuk menentukan koefisien absorbsi suatu medium absorbsi digunakan rumus I = Iₒ eμ ×

→ ln I = -µ + ln Iₒ dimana µ adalah koefisien attenuasi, dengan ln I sebagai y, -µx sebagai bx dan

ln Iₒ sebagai a. setelah dihitung melalui rumus kuadrat terkecil, didapatkan nilai b nya yaitu sebagai koefisien attenuasinya.

H. KESIMPULAN

1. Pada radiasi diudara, semakin jauh jarak radiasinya semakin kecil intensitas radiasi yang dihasilkan.

(9)

3. Daya ionisasi suatu partikel radioaktif berpengaruh pada kekuatan tembus sinar-sinar radioaktif. Semakin kuat daya ionisasinya, semakin banyak energinya yang hilang.

a. Sinar α memiliki daya ionisasi kuat, sehinga kekuatan tembusnya lemah. b. Sinar β memiliki daya ionisasi kurang kuat, sehingga kekuatan tembusnya

lebih tinggi dari sinar α.

c. Sinar γ memiliki daya ionisasi yang paling lemah, sehingga kekuatan tembusnya tinggi disbanding sinar α dan β.

I. DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, Edi dan Priyambodo. 2011. Buku Panduan Eksperimen Fisika 1. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT berkat izin dan

pertolonganNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

eksperimen fsika 1 yang berjudul : “ Radiasi Radioaktif ”.

Penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi nilai eksperimen fsika 1,

Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. makalah ini diharapkan juga bisa menjadi sarana meningkatkan

ilmu dan pengetahuan serta pola pikir penulis khususnya di bidang fsika.

Selama proses penulisan makalah ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai

pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

teman-teman seperjuangan terutama dosen eksperimen fsika 1 yaitu bpk

priyambodo, Si.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya.

(10)

kebaikan penulis pada masa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan

menambah wawasan pembaca maupun bagi penulis sendiri.

Jakarta, Mei 2012

Referensi

Dokumen terkait

Dari percobaan yang dilakukan didapatkan pada menit ke-0 sedimentasi pada emulsi minyak jarak dicampur dengan air baru mengalami sedimentasi dan

- Semakin jauh jarak antara Temperatur awal bahan yang melepaskan kalor dan bahan yang menerima kalor, maka semakin teliti penentuan kalor jenis dari bahan.. Hal

Dari besarnya koefisien attenuasi berbagai bahan perisai yang didapat terlihat bahwa bahan Timbal yang paling effektif menahan radiasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin

Hasil pengukuran menunjukan koefisien attenuasi semakin meningkat dengan bertambahnya ketebalan sesuai dengan intensitas radiasi yang terdeteksi oleh detektor

Dari percobaan ini dapat diketahui bahwa semakin besar tegangan dan frekuensi yang diberikan maka akan semakin besar arus yang dihasilkan.. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

Dalam percobaan ini dapat dkatakan derajat ionisasiny mendekati 1 adalah di konsentrasi 0.05 M dari data tersebut dapat terlihat semakin kecil konsetrasi maka ionisasi semakin

Distribusi intensitas radiasi yang dihasilkan pada permukaan bidang YZ seperti yang terlihat pada Gambar 8 dan 9 tidak beraturan dan tidak simetri, hal ini disebabkan

Dari besarnya koefisien attenuasi berbagai bahan perisai yang didapat terlihat bahwa bahan Timbal yang paling effektif menahan radiasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin