• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon Pertumbuhan dan Produksi Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) Terhadap Pemberian Pupuk NPK (15:15:15) dan Pemangkasan Buah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Respon Pertumbuhan dan Produksi Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) Terhadap Pemberian Pupuk NPK (15:15:15) dan Pemangkasan Buah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman

Menurut Sharma (1993) sistematika tanaman semangka adalah sebagai

berikut : kingdom: plantae, divisio: spermatophyta, subdivisio: angiospermae,

class: dicotyledonae, ordo: cucurbitales, family: cucurbitaceae, genus: citrullus,

spesies: Citrullus vulgaris Schard.

Tanaman semangka termasuk jenis tanaman menjalar atau merambat

dengan perantara alat pemegang berbentuk pilin, dan hidupnya semusim. Sistem

perakarannya menyebar ke samping dan dangkal. Batang tanaman semangka

bersegi dan berambut. Panjang batang antara 1,5-5,0 meter dan Tanamannya

bercabang menjalar di permukaan tanah atau dirambatkan pada turus dari bilah

bambu (Rukmana, 2006).

Helaian daun menyirip kecil-kecil, permukaannya berbulu, bentuknya

mirip jantung dibagian pangkalnya, ujungnya meruncing, tepinya bergelombang

dan berwarna hijau tua. Letak daun bersebrangan satu sama lain dan tersusun

dalam tangkai berukuran dalam tangkai berukuran relatif panjang

(Rukmana, 2006).

Semangka memiliki tiga jenis bunga, yaitu bunga jantan (staminate),

bunga betina (pistillate), dan bunga sempurna (hermaphrodite). Namun demikian,

umumnya semangka memiliki bunga jantan dan bunga betina dengan proporsi

7 : 1. Bunga jantan memiliki tangkai sepanjang 12-45 mm, mahkota bunga

sepanjang 10-25 mm, dan berwarna hijau kekuningan. Sementara bunga betina

(2)

berwarna kuning kehijauan. Bunga tersebut keluar dari ketiak daun dan biasanya

mekar pada pagi hari (Sobir dan Siregar, 2010).

Semangka tersedia dalam banyak bentuk, warna dan bermacam-macam

ukuran. Bentuknya bervariasi mulai dari bulat hingga lonjong, dengan

warna-warna yang berbeda mulai dari hijau muda hingga kehitaman. Warna kulit buah

dapat mulus, bergaris-garis atau bercak-bercak. Warna daging buah ada yang

kuning, merah cerah ataupun merah tua. Terdapat pula semangka berbiji maupun

semangka tanpa biji (Gordon, 2007).

Syarat Tumbuh Iklim

Semangka berasal dari Afrika, suatu daerah tropika dengan cahaya penuh,

sedangkan suhu udara tinggi dan kering. Iklim yang kering dan panas, sinar

matahari dan air yang cukup merupakan kebutuhan tanaman yang utama. Apabila

cahaya matahari kurang penuh bersinar, maka tanaman akan berbunga kurang

baik, bunganya mudah gugur, dan akhirnya pembuahannya pun menjadi kurang

baik (Kalie, 2008).

Untuk memperoleh panen semangka yang cepat dengan kualitas tinggi

adalah suhu rata-rata harian berkisar 25-30o

Suhu yang lebih tinggi lagi masih diperlukan jika calon buah sudah

terbentuk. Proses pemasakan buah yang baik membutuhkan panas yang berkisar

pada suhu 30

C. Suhu ini umumnya dicapai di

daerah dengan ketinggian hingga 300 m di atas permukaan laut (dpl). Penanaman

di lahan yang lebih tinggi akan menyebabkan suhu udara menurun dan akan

mengakibatkan umur panen yang lebih lama (Sobir dan Siregar, 2010).

o

(3)

didorong oleh suhu yang tinggi dan sinar matahari yang penuh.

Rubatzky dan Yamaguchi (1999) menambahkan bahwa semangka toleran

terhadap kelembaban rendah dan agak toleran terhadap kekeringan, tetapi peka

terhadap genangan air.

Di samping sebagai pengangkut zat makan, air berfungsi sebagai penyusun

tubuh tanaman dan pembentuk zat makanan. Semangka memerlukan banyak air

karena 90% dari buah semangka adalah air tetapi semangka tidak perlu diairi atau

digenangi terus menerus. Akar tanaman akan mati karena kekurangan

oksigen untuk respirasi bila di lingkungan perakarannya tergenangi air

(Duljapar dan Setyowati, 2000).

Tanah

Tanaman semangka tampaknya dapat tumbuh pada berbagai tipe lahan,

asalkan drainasenya baik. Tanaman semangka menyukai lahan yang gembur dan

subur, mengandung banyak bahan organik, serta mempunyai drainase yang baik.

Tanah yang berpasir atau tanah lempung berpasir yang banyak mengandung

nitrogen cocok untuk lahan tanaman ini (Kalie, 2008).

Keasaman tanah (pH) yang diinginkan untuk pertumbuhan optimum

semangka berkisar 5,8-7,2. Apabila pH tanah kurang dari 5,8 (tanah asam), perlu

dilakukan pengapuran dengan dosis disesuaikan dengan tingkat keasaman. Selain

itu, semangka agak sensitif terhadap kadar garam (Sobir dan Siregar, 2010).

Ketinggian tempat yang baik untuk areal penanaman semangka adalah

0-400 m dpl. Pada ketinggian 400-900 m dpl, pertumbuhan tanaman kurang baik.

Pada ketinggian lebih dari 700 m dpl, tanaman menghasilkan buah bermutu

(4)

Pupuk NPK

Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara

yang digunakan untuk menambah kesuburan tanah. Contoh pupuk majemuk yaitu

NP, NK, dan NPK. Pupuk majemuk yang paling banyak digunakan adalah pupuk

NPK yang mengandung senyawa ammonium nitrat (NH4NO3), ammonium

dihidrogen fosfat (NH4H2PO4), dan kalium klorida (KCl). Kadar unsur hara N, P,

dan K dalam pupuk majemuk dinyatakan dengan komposisi angka tertentu.

Misalnya pupuk NPK 10-20-15 berarti bahwa dalam pupuk itu terdapat 10%

nitrogen, 20% fosfor (sebagai P2O5) dan 15% kalium (sebagai K2

Aplikasi pupuk (pemupukan) sangat penting karena memperkaya tanah

sehingga unsur-unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman dapat

tersedia dan dimanfaatkan oleh tanaman untuk menjalankan proses pertumbuhan

dan perkembangannya (Murbandono, 2001).

O). Penggunaan

pupuk majemuk harus disesuaikan dengan kebutuhan dari jenis tanaman yang

akan dipupuk karena setiap jenis tanaman memerlukan perbandingan N, P, dan K

tertentu. Di Indonesia beredar beberapa jenis pupuk majemuk dengan komposisi

N, P, dan K yang beragam (Imran, 2005).

Nitrogen adalah komponen utama dari berbagai substansi penting didalam

tanaman. Sekitar 40-50% kandungan protoplasma yang merupakan substansi

hidup dari sel tumbuhan terdiri dari senyawa nitrogen. Senyawa nitrogen

digunakan tanaman untuk membentuk asam amino yang akan diubah menjadi

protein. Nitrogen juga dibutuhkan untuk membentuk senyawa penting seperti

klorofil, asam nukleat, dan enzim. Karena itu, nitrogen dibutuhkan dalam jumlah

(5)

vegetatif, seperti pembentukan tunas atau perkembangan batang dan daun. Jika

kekurangan (defisiensi) nitrogen tanaman tumbuh lambat dan kerdil. Daunnya

berwarna hijau muda sedangkan daun-daun yang lebih tua menguning dan

akhirnya kering. Jika terjadi kelebihan nitrogen, tanaman tampak terlalu subur,

ukuran daun menjadi lebih besar, batang menjadi lunak dan berair (sekulensi)

sehingga mudah diserang penyakit (Novizan,2002).

Bagi tanaman pupuk phosphor berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan

akan semai, memacu dan memperkuat pertumbuhan tanaman, meningkatkan

produksi biji-bijian. Unsur P merupakan bahan pembentuk sel inti, selain itu

mempunyai peranan penting bagi pembelahan sel serta perkembangan jaringan

meristematik. Dapat membentuk ikatan fosfat yang dipergunakan untuk

mempercepat proses-proses fisiologis. Kekurangan phosphor menyebabkan

pertumbuhan menjadi lambat dan kerdil, gejala daun menunjukan warna hijau tua

mengkilap yang tidak normal, pematangan buah terhambat dan biji berkembang

tidak normal (Sutedjo,2002).

Selanjutnya Hanafiah (2007) menyatakan bahwa Unsur K berfungsi

meningkatkan sintesis dan translokasi karbohidrat, sehingga mempercepat

penebalan dinding-dinding sel dan memberikan hasil produksi yang baik terhadap

buah. Secara umum dapat disimpulkan bahwa kalium memegang peranan penting

dalam peristiwa-peristiwa fisiologis seperti metabolime karbohidrat,

pembentukan, pemecahan, dan translokasi pati, metabolisme protein dan sintesis

protein, mengawasi dan mengatur aktivitas berbagai unsur mineral, mengaktifkan

(6)

netralisasi asam-asam organiik bagi hasil fisiologis, mengatur membuka dan

menutup stomata dan hal-hal yang berkaitan dnegan air (Damanik dkk ,2010).

Sementara itu, Jumin (1991) menyatakan bahwa unsur P dan K dapat

mengurangi efek negatif dari pemupukan nitrogen dan dapat memperbaiki

perakaran sehingga penyerapan unsur hara menjadi lebih baik lagi.

Unsur P berperan sebagai bahan dasar pembentukan protein untuk

menghasilkan energi ATP dan ADP, dimana energi ini dibutuhkan dalam proses

metabolisme untuk pembentukan asam amino, tepung, lemak dan senyawa

organik lainnya. Fosfor bagi tanaman juga berguna untuk membantu asimilasi dan

pernafasan sekaligus mempercepat pembungaan, pemasakan biji dan buah

sedangkan kalium berperan memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga dan

buah tidak mudah gugur. Sedangkan unsur K berperan membantu pembentukan

protein dan karbohidrat sekaligus memperkuat tubuh tanaman seperti daun, bunga

dan buah sehingga tidak mudah gugur. Selain itu unsur hara K juga dapat

meningkatkan kualitas hasil buah (Lingga, 1998).

Tanaman yang tumbuh pada tanah yang kekurangan unsur kalium akan

memperlihatkan gejala-gejala seperti daun mengkerut atau keriting terutama pada

daun tua walaupun tidak merata. Kemudian pada daun akan timbul bercak-bercak

merah cokelat. Selanjutnya daun akan mengering, lalu mati. Buah tumbuh tidak

sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah, dan tidak tahan lama

(Lingga dan Marsono,2000).

Unsur hara terutama N, P dan K merupakan faktor yang dapat

(7)

cabang merupakan batang lateral yang muncul akibat perkembangan meristem

ujung batang induk yang sedang mengalami pertumbuhan (Gardner, et al., 1991).

Pemangkasan Buah

Pemangkasan buah bertujuan untuk memperoleh ukuran dan bentuk buah

yang seragam dan besar. Semakin banyak buah yang dipertahankan dalam satu

pohon, ukurannya akan menjadi lebih kecil. Sebaliknya, bila hanya dipertahankan

dua buah saja pertanaman, ukurannya akan semakin besar. Pemangkasan buah

dapat dilakukan pada tanaman berumur 40 HST. Buah yang dipertahankan adalah

buah yang memiliki pertumbuhan baik. Buah yang baik tampak dari penampilan

fisiknya, yaitu ukurannya lebih besar dari lainnya, tidak cacat, dan bentuknya

tidak memanjang (Duljapar dan Setyowati, 2000).

Dalam satu tanaman, sebaiknya buah semangka yang dipelihara maksimal

2 buah. Pemangkasan buah pada tanaman semangka dilakukan dengan cara

memelihara buah yang terletak minimal 1 m dari pangkal percabangan atau pada

ruas ke-13 dan ke-14. Bobot dari ruas ini akan mempunyai bentuk normal dan

bobot optimal. Bila kondisi tanaman kurang sehat, sebaiknya jangan dipaksakan

untuk memelihara lebih dari satu buah (Prajnata, 2003).

Bunga betina pertama pada tanaman semangka biasanya muncul diantara

ruas ke-8 dan ke-13 pada batang utama. Bunga ini sebaiknya di buang (tidak di

jadikan buah) dengan cara memangkasnya karena tumbuhnya kurang bagus dan

batangnya belum kuat. Pembuahan pada batang utama sebaiknya di atur mulai

ruas ke 20. Pemangkasan buah ini di lakukan pada saat tangkai buah dalam

keadaan kering. Pisau yang di gunakan harus tipis, bersih dan tajam serta dijaga

(8)

Para petani tradisional biasanya hanya memprioritaskan kuantitas buah

dibandingkan kualitas buah. Pemangkasan dan penjarangan buah merupakan salah

satu upaya untuk mengoptimalkan kualitas buah. Pemangkasan dalam tanaman

buah bertujuan untuk mengoptimalkan proses produksi dan mengurangi

kelembaban dalam tajuk tanaman. Hal tersebut akan mengurangi resiko terjadinya

serangan hama dan penyakit, serta merangsang tumbuhnya tunas–tunas produktif

(Direktorat Tanaman Buah, 2004).

Pemangkasan pada tanaman merupakan suatu tindakan pengelolalaan

tanaman dalam mengatur dan mengontrol pertumbuhan vegetatif, pembungaan

dan pembuahan. Tujuan pemangkasan adalah untuk meningkatkan produksi

karena pemangkasan akan dapat menyempurnakan pertumbuhan serta

perkembangan buah. Pemangkasan dapat dilakukan pada fase vegetatif dan

generatif. Pemangkasan pada fase generatif dapat mencegah persaingan kebutuhan

fotosintat antara bagian pucuk tanaman dengan organ-organ produktif

(Dachlan, dkk. 2006).

Kualitas buah ditentukan oleh rasa manis (kandungan gula), tekstur daging

buah yang tepat, aroma daging buah yang khas dan penampakan buah (bentuk

buah, bobot buah dan netting bagi varietas yang memiliki net).

Rubatzky dan Yamaguchi, (1999) menyatakan bahwa padatan terlarut total

digunakan sebagai indikator tingkat kemanisan pada buah. Kandungan tersebut

diperoleh dari mengurangi jumlah buah menjadi satu buah per tanaman.

Untuk mendapatkan buah yang besar dan produksi tinggi tanaman

semangka membutuhkan pemangkasan. Pemangkasan pertama dilakukan setelah

(9)

sampai mencapai 4 cabang, peliharalah 1 – 2 cabang yang benar-benar sehat

sedang cabang yang kurang sehat agar dibuang, dan selanjutnya pemangkasan

dilanjutkan dengan membuang cabang-cabang yang tumbuh pada tunas utama

yang dipelihara hingga menjelang keluarnya putik buah yang pertama, untuk

mendapatkan kualitas buah yang baik usahakan buah pertama dibuang, pelihara

buah kedua dan ketiga (Imran, 2005).

Pemangkasan erat kaitannya dengan pemanfaatan hasil fotosintesis,

dengan melakukan pemangkasan maka diharapkan dapat meningkatkan hasil

dengan cara fotosintat diarahkan untuk pembentukan buah. Hasil yang tinggi

akan diperoleh bila seluruh proses kehidupan berjalan lancar dan seimbang.

Sebagai contoh, bila respirasi berjalan lebih giat dibandingkan fotosintesis, maka

lama-lama tanaman kehabisan gula. Akibatnya untuk memperoleh energi pati,

lemak dan bahkan protein akan ditransformasikan ke gula dan direspirasikan.

Sebaliknya bila respirasi tertekan, karena kurang O2 misalnya, tanaman juga

akan kehabisan tenaga. Akibatnya tanaman tidak lagi mampu menyediakan

bahan untuk ditransformasikan ke produk yang diinginkan penanam

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH PUPUK FMP DAN OST TERHADAP PERTUMBUHAM DAN PRODUKSI TANAMAN SEMANGKA.. ( Citrullus vulgaris

Hasil analisis serat kasar menunjukkan bahwa seiring dengan penambahan albedo semangka yang lebih banyak dibanding buah naga super merah dalam satu formula selai lembaran, kadar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian NutriSil dapat meningkatkan kadar kadar gula pada buah semangka, tetapi tidak berpengaruh terhadap produksi buah, jumlah

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN BUAH: STROBERI (Fragaria ananassa), MELON (Cucumis melo) DAN SEMANGKA

Hal ini diduga lahan yang digunakan untuk penelitian telah digunakan sebelumnya sehingga unsur hara masih tersedia di tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman

Upaya untuk meningkatkan kandungan likopen dalam bahan suplemen serta meningkatkan masa simpan, dilakukan pemisahan likopen dari buah semangka mengikuti cara Mappiratu

Kombinasi albedo semangka (Citrullus vulgaris Schard.) dan buah naga super merah (Hylocereus costaricensis) memberi pengaruh yang berbeda nyata terhadap kualitas

Pada hasil analisis menunjukkan bahwa perlakuan pemangkassan cabang c menunjukkan pengaruh nyata teradap panjang tanaman, jumlah daun, berat buah per plot, diameter buah, berat buah