1
PENGARUH MEDIA SEMAI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
HASIL SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard)
Oleh
Nining Sundara Seftiani1 , Irma Leilani Eka Putri2, Lince Meriko1
1. Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat
2. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Padang
ABSTRACT
Watermelon (Citrullus vulgaris Schard) is one of the fruits that are very popular Indonesian society because it tastes sweet, and a lot of water content. Watermelon needs continue to increase while the results are still low. So it is necessary to increase the yield of watermelon. To improve the growth and yield of watermelon watermelon plant development at the start time of seeding. How to nursery and nursery media greatly influence the growth and yield of watermelon. For research that has been carried out from 1 December 2012 to 10 February 2013 subdistrict located in Batang Kapas Puppies South Coastal District. In order to know the influence of various media seedling on growth and yield of watermelon seedlings and get a suitable media to the results of a watermelon. This research used Completely Randomized Design (CRD) consisting of 5 treatments and 5 replications. Garden soil, garden soil + river sand , rice husk ash + garden soil, garden soil + cow manure, river sand + soil + rice husk ash garden. Supervision starting at week 2, week 4, week 6 and week 8th after planting. Observation is the observed percentage of live seeds, the number of leaves (pieces), plant height (cm), weight of fruit crops (g). Data were analyzed using analysis of variance and LSD test continued at α level of 5 %. Results showed media soil + river sand is the best medium for the growth of watermelon (Citrullus vulgaris Schard). The results were analyzed with the following variance showed that the use of tangible media to be more influenced seedling crops including watermelon seed alive, number of leaves (pieces), plant height (cm), weight of fruit crops (g). From the results of the research in order to encourage the farmers to use the media in raising crops of watermelon seedlings as more economical .
Key Words: Seedling media, Watermelon (Citrullus vulgaris Schard).
PENDAHULUAN
Semangka (Citrullus vulgaris
Schard) merupakan salah satu buah yang sangat digemari masyarakat Indonesia
karena rasanya yang manis, dan
kandungan airnya yang banyak. Menurut asal usulnya, tanaman semangka berasal
dari gurun Kalahari di Afrika, kemudian menyebar ke segala penjuru dunia.
Salah satu daerah yang dapat dijadikan sentra produksi buah semangka adalah Sumatera Barat yang memiliki lahan pertanian cukup luas. Sebagian besar penduduknya juga hidup dengan
2 bertani. Salah satu permasalahan yang dihadapi untuk pengembangan tanaman semangka di mulai saat pembibitan. Cara
persemaian dan media persemaian
sangat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil semangka.
Menurut Informasi yang diperoleh
dari lapangan, perkecambahan biji
semangka dapat dilakukan pada beberapa media seperti media tanah, pasir, sekam padi, serbuk gergaji. Namun semua media ini mempunyai kelemahan untuk pertumbuhan kecambah benih semangka. Media tanah cendrung memadat jika dilakukan penyiraman. Media pasir sudah cukup baik untuk perakaran kecambah namun pasir cenderung cepat menyerap air dan cepat menguap jika suhu panas, sehingga kelembabannya terjaga. Penggunaan serbuk gergaji sudah sulit diperoleh. Untuk mengatasi hal ini maka penulis ingin mengkombinasikan beberapa media tersebut dengan media lainnya.
Berdasarkan latar belakang di atas maka telah dilakukan penelitian tentang
pengaruh media semai terhadap
pertumbuhan dan hasil semangka
(Citrullus vulgaris Schard). BAHAN DAN METODE
Yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, sekop, meteran, polibag besar berukuran 40x60 cm, camera,
timbangan, hand sprayer, kayu, gunting kuku, tali, bambu, plastik transparan untuk naungan dan alat-alat tulis, kertas label, benang.
Bahan yang digunakan adalah biji semangka varietas Ayu, tanah kebun, pasir, pupuk kandang sapi, abu sekam, roundup, pupuk daun (bayfolan), NPK cair.
Jenis Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen menggunakan
rancangan acak lengkap RAL dengan 5 perlakuan 5 ulangan sehingga terdiri dari 25 unit percobaan.
Adapun perlakuannya adalah :
A.Tanah kebun (100%)
B.Tanah kebun + pasir sungai (1:1) C.Tanah kebun + abu sekam (1:1)
D.Tanah kebun + pupuk kotoran sapi (1:1)
E.Tanah kebun+ pasir sungai+ abu sekam (1:1:1)
HASIL DAN PEMBAHASAN Persentase (% daya hidup benih)
Data persentase kecambah yang hidup pada beberapa perlakuan pada minggu ke 2 di tampilkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Persentase bibit semangka yang hidup pada beberapa perlakuan
3
Perlakuan Kecambah Yang
Hidup(%) A 60 B 76 C 76 D 72 E 68
Dari hasil penelitian pada masing-masing perlakuan dapat dilihat persentase hidup kecambah yang paling tinggi adalah pada perlakuan B (Tanah+Pasir sungai) yaitu 76%, C (Tanah+ Abu sekam) yaitu 76%, D (Tanah +Kotoran sapi) yaitu 72%, E ( Tanah+Pasir sungai+ Abu sekam) yaitu 68% dan A (Tanah) 60%.
Pada perlakuan B (Tanah+pasir
sungai) tingginya persentase hidup benih diduga karena pasir menghasilkan struktur
media yang gembur dan mampu
mempertahankan kelembapan dalam
media, sehingga kebutuhan benih terhadap air untuk memecahkan masa dormansi dapat terpenuhi.
Pada perlakuan A (Tanah) rendahnya persentase hidup benih juga diduga akibat faktor fisik media semai, media tanah perlakuan (A) cenderung memadat jika dilakukan penyiraman sehingga dapat menghambat perkecambahan. Menurut
Sutopo (2002), medium yang baik
haruslah mempunyai sifat fisik yang baik.. Pada perlakuan C (Tanah+abu sekam) tingginya persentase hidup benih diduga karena media abu sekam steril, poros
banyak unsur hara, ringan untuk
mobilisasi, abu sekam ini sangat kaya akan silika (Si) dikenal dengan Silica dioxide Ismail, (2013).
Pada perlakuan D (Tanah+pupuk kotoran sapi) tinggi nya persentase hidup benih karena kotoran sapi mengandung 60% nitrogen, 0,5% phospor, 0,45% kalium, dan 86% air.
Pada perlakuan E (Tanah+ pasir sungai+abu sekam) rendah nya persentase hidup benih diduga struktur tanah cenderung padat dan hanya memiliki sedikit ruang pori, sedangkan abu sekam
menyumbangkan unsur-unsur yang
terkandung didalamnya dan dapat
meningkatkan pH tanah serta dapat memperbaiki keadaan fisik tanah Yuliarti (2004).
Rata –rata Jumlah Daun (helai)
Analisis jumlah daun tanaman
semangka (Citrullus vulgaris Schard) pada minggu ke-2, ke-4, ke-6 dan ke-8 menunjukan F hitung > F table (α = 5 %), dalam hal ini pemberian media yang berbeda memberikan pengaruh terhadap jumlah daun tanaman semangka (Citrullus
vulgaris Schard).
Tabel 2.Pengaruh media semai
terhadap jumlah daun
tanamansemangka
(Citrullus vulgaris Schard) minggu ke-2, ke-4, ke-6, dan ke-8 (Hasil uji BNT α 5 %).
4
Perlakuan Rata-rata Jumlah Daun
Semangka (helaian/ minggu)
2 4 6 8
A 6.0a 19.8a 48.6a 50.2 d
B 7.0a 25.8bc 49.2a 45.6 cd C 5.8a 19.8b 51.2a 42.13 bc D 6.8a 38.2d 62.8a 36.2 b E 6.2a 28.2c 65.6a 26.07 a Ket: Rata-rata jumlah daun tanaman
semangka (Citrullus vulgaris
Schard) yang diikuti dengan huruf kecil yang sama tidak berbeda nyata pada taraf α 5 % .
Pada minggu ke-2 media yang berbeda yang diberikan pada tanaman semangka tidak memperlihatkan pengaruh yang berbeda terhadap jumlah daun tanaman semangka.
Minggu ke-4 sudah memperlihatkan pengaruh terhadap jumlah daun tanaman semangka. Penggunaan media tanam kombinasi dapat meningkatkan hasil tanaman karena pengkombinasian media tanam ini menambah pasokan unsur hara yang dibutuhkan tanaman serta dapat memperbaiki sistem perakaran tanaman (Anonimus, 2007).
Pada minggu ke-6 media yang berbeda yang diberikan pada tanaman semangka tidak memperlihatkan pengaruh yang berbeda terhadap jumlah daun tanaman semangka. Menurut Wiryanta
(2008) kondisi tanah di Indonesia
umumnya sudah miskin unsur hara, selain itu struktur tanah cenderung padat dan hanya memiliki sedikit ruang pori. Hal ini mengakibatkan media cenderung lebih banyak mengikat air dan akar lebih sulit mengambil hara.
Rata-rata pada minggu ke-8
memperlihatkan pengaruh terhadap jumlah daun tanaman semangka. Menurut Sutedjo (1983) dimana unsur nitrogen yang cukup dapat membantu untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, dapat menyehatkan pertumbuhan daun.
Rata-rata tinggi batang (cm)
Analisis ragam tinggi tanaman
Semangka (Citrullus vulgaris Schard) pada minggu ke-2, ke-4, ke-6 dan ke-8 menunjukkan F hitung > F table (α = 5 %). Tabel 3. Pengaruh media semai terhadap
terhadap tinggi batang tanaman semangka(Citrullus vulgaris Schard) minggu ke-2, ke -4, ke-6, dan ke-8 (Hasil uji BNT α 5 %)
5
Perlakuan Rata-rata Tinggi Tanaman
Semangka (cm / minggu)
2 4 6 8
A 7.6a 70.8a 86.4a 175.6 a
B 9.4a 84b 108.2 b 186.6a
C 9 a 78.6b 114 b 116 a
D 9 a 119d 145 d 158.6 a
E 7.2a 97 c 131.4 c 143 a
Ket: Pengaruh media semai terhadap pertumbuhan tinggi batang tanaman
semangka (Citrullus vulgaris
Schard) pada minggu ke- ke-2, ke-4, ke-6, dan ke-8.
Pada minggu ke-2 media yang berbeda yang diberikan pada tanaman semangka memperlihatkan efek yang relatif sama terhadap tinggi tanaman semangka. Hal ini disebabkan karena minggu ke-2 media yang digunakan mulai terurai dan dapat diserap tanaman.
Pada minggu ke-4 media yang berbeda yang diberikan pada tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard)
memperlihatkan efek yang berbeda
terhadap tinggi tanaman semangka.
Menurut Winarso (2005) bahwa tinggi tanaman terjadi karena di pengaruhi oleh ketersediaan mineral, terutama NPK.
Pada minggu ke-6 media yang berbeda yang diberikan pada tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard)
memperlihatkan efek yang berbeda
terhadap tinggi tanaman semangka.
Menurut Lingga (1991) unsur nitrogen mampu merangsang pertumbuhan tinggi tanaman.
Pada minggu ke-8 media tanah kebun + pasir sungai pada tanaman semangka juga memperlihatkan pengaruh yang relatif sama terhadap tinggi tanaman semangka (Citrullus vulgaris Schard). Ashari dalam Anonimus (1995) melaporkan semangka dapat tumbuh baik pada tanah berpasir, terutama di daerah muara sungai.
Pada perlakuan dengan menggunakan media tanah A (kontrol) pada minggu ke-2, ke-4, ke-6, ke-8 tidak memperlihatkan
pengaruh terhadap tinggi tanaman
semangka. Hal ini disebabkan karena unsur hara yang dibutuhkan tanaman semangka tidak tercukupi.
Berat buah pertanaman
Pengaruh media semai terhadap hasil semangka (Citrullus vulgaris Schard) tidak berpengaruh nyata terhadap buah semangka.
Hasil ini dapat dilihat tabel 4
Tabel 4. Rata-rata berat buah semangka (Citrullus vulgaris Schard) pada beberapa perlakuan.
6 Perlakuan Berat Rata-rata
(kg) A 4,6 B 9,8 C 6,6 D 5,9 E 7,25
Keterangan : Rata-rata berat buah semangka (Citrullus
vulgaris Schard)
Pada Tabel 4 dan Gambar 3 terlihat bahwa berat buah semangka dengan menggunakan 4 media memberikan hasil tidak berpengaruh nyata terhadap hasil semangka. Rata-rata berat buah 0,3 kg – 2,8 kg, warna daging buah merah segar dan padat, rasanya manis. Hal ini
disebabkan oleh kelembaban daerah
tropika yang senantiasa tinggi sepanjang tahun Kalie (1993).
Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang pengaruh media semai terhadap pertumbuhan dan hasil semangka (Citrullus vulgaris Schard) dapat di simpulkan bahwa :
1. Penggunaan media semai pada
tanaman semangka berpengaruh nyata terhadap bibit yang hidup, jumlah daun, tinggi batang dan berat buah tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard)
2. Media yang terbaik untuk pertumbuhan bibit semangka (jumlah daun, tinggi batang dan berat buah) adalah tanah + pasir sungai.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2007. Media Tanam untuk
Tanaman Hias. Penebar
Swadaya: Jakarta
Anonimus. 1995. http// Bab II Tinpus A10dse 1-4. Pdf Semangka. Di akses tanggal 20 Juni 2013 Ismail, Ilham. 2013. Laporan Biologi
Pengaruh Media Tanam
Terhadap Pertumbuhan Cabe
(Capsicum annum). SMK
Baramuli Pinrang.
Kalie, M. B. 1993. Bertanam Semangka. Penebar Swadaya : Jakarta Lingga, P. 1991. Petunjuk penggunaan
Pupuk. Penebar Swadaya : Jakarta
Sutedjo, M. M. 1983. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta : Jakarta
Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Pt Raja Grafindo Persada : Jakarta Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah Dasar
Kesehatan Dan Kualitas tanah. Gava media: Yogyakarta Wiryanta, B.T.W. 2008. Media Tanam
Untuk Tanaman Hias.
Agromedia Pustaka: Jakarta Yuliarti, D. 2004. Pengaruh Media Semai
Terhadap Pertumbuhan Bibit
Gambir (Uncaria Gambir
Roxb). Skripsi Prodi
Pendidikan Biologi Jurusan
FMIPA STIKP PGRI