• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klasifikasi Baru Infeksi Virus Dengue – dr. Melisa A.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Klasifikasi Baru Infeksi Virus Dengue – dr. Melisa A."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Dr. MELISA ANGGRAENI, MBiomed, Sp.A

Dokter Spesialis Anak Siloam Hospitals Lippo Cikarang

Narasumber Rubrik Konsultasi Anak Majalah

Elektronik detik.com

Pendidikan

:

Dokter Umum : FK Univ brawijaya malang tahun 2001-2007

Dokter Spesialis Anak : FK UNUD tahun 2009-2013

(2)

Publikasi Ilmiah

:

Risk factor associated with mortality of pediatric acute lung injury in

Pediatric Intensive Care Unit (PICU),

PIT IKA V, Bandung, 13-17 Oktober

2012

Diagnosis dan tatalaksana migren pada anak, CDK-191, vol 39, no 3, 2012

Case report: Kallmann syndrome in a 14 year old boy, Medicina 2013, vol 44

no 1

Using family atopy score to identify the risk of atopic dermatitis in infants,

Paediatrica Indonesiana, in press 2014

(3)

Klasifikasi Baru

Infeksi Virus Dengue

Melisa Anggraeni

(4)

Angka kematian dengue, Indonesia 1968-2012

CFR tahun 2010=0.93%; tahun 2012=0.87%

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

1968 1969 1970 1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

CR

F(%

)

Year

Source: DG of CDC & EH, Indonesian MOH, 2012

WHO 1966

WHO

1975 WHO

1986 WHO

1997 WHO-TDR 2009 WHO-SEARO 2011

(5)

Angka Morbiditas Dengue, Indonesia 1968-2012

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1968 1969 1970 1971

1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

IR(cas es /1 0 0 0 0 0 p ers o n y ears )

Year

IR

IR in year 2010 = 27.09%; in 2012=20.27% per 100.000 population

Source: DG of CDC & EH, Indonesian MOH, 2012

(6)

Kesulitan menurunkan

morbiditas infeksi dengue

Keempat serotipe dengue bersirkulasi di Indonesia

Kesulitan mempertahankan pengendalian vektor

Partisipasi masyarakat menurun dalam membantu

program pengendalian vektor

Peningkatan urbanisasi

Kepadatan penduduk dalam beberapa kota

(7)

Beberapa isu yang beredar

Patogenesis penyakit: apakah Demam Dengue (DD)

dan Demam Berdarah Dengue (DBD) berasal dari

satu penyakit?

Kesulitan mempergunakan klasifikasi diagnosis

WHO 1997

Kesulitan mempergunakan parameter diagnosis

seperti uji tourniquet, Ht, perdarahan, dan syok.

Mendeteksi lebih banyak kasus dengue dengan

warning signs

untuk mengurangi mortalitas.

Keterlibatan organ lain pada infeksi dengue berat

(8)

Konsensus

Pedoman Tata Laksana Infeksi

Dengue di Indonesia

(9)

WHO Dengue Guidelines

(10)

Pada umumnya demam reda

pada hari sakit ke 3-4

Sejak kapan pasien demam?

Perhatikan setiap fase

mempunyai masalah berbeda

Pola kinetik kadar Ht dan trombosit

pada setiap fase berbeda

Uji diagnostik perlu diperhatikan

pada setiap fase

Fase perjalanan penyakit sangat

penting

Perjalanan Penyakit Infeksi Dengue

NS-1

(11)

Virus Dengue

Infection

Asymptomatic

Symptomatic

Undifferentiated

febrile illness

Dengue

Fever

Without

hemorrhage

With

hemorrhage

Dengue

Haemorrhagic Fever

DHF

non-shock

DHF with

shock (DSS)

Expanded

Dengue

Syndrome

Clinical Spectrum of Virus Dengue Infection

WHO SEARO

2011

(12)

DF/DHF Grade Signs & Symptoms Laboratory

DF Fever with 2 following signs

• Headache

• Retro-orbital pain

• Myalgia

• Arthralgia/bone pain

• Rash

• Hemorrhage manifestations

• No evidence of plasma leakage

• Leucopenia (WBC ≤5000 cells/mm3)

• Thrombocytopenia (≤150.000

cells/mm3)

• Rising hematocrit (5%-10%)

• No evidence of plasma loss

DHF I Fever & hemorrhagic manifestation (positive tourniquete test) and evidence of plasma leakage

Thrombocytopenia < 100.000 cells/mm3

Hematocrit rising ≥20%

DHF II As grade I plus spontaneous bleeding Thrombocytopenia < 100.000 cells/mm3

Hematocrit rising ≥20%

DHF* III As grade I or II plus circulatory failure (weak

pulse, narrow pulse pressure (≤20 mmHg)

hypotensive, restless

Thrombocytopenia < 100.000 cells/mm3

Hematocrit rising ≥20%

DHF* IV As grade III plus profound shock with undetectable BP & pulse

Thrombocytopenia < 100.000 cells/mm3

Hematocrit rising ≥20%

(13)

DBD

fase

dema

m

Flu-like

syndromes

Eksantema

Akut

Penyakit

diare

Infeksi SSP

Diagnosis Banding DBD fase demam

Influenza,

Campak,

Chikungunya

Chikungunya,

Reaksi obat (

drug fever

)

Infeksi enterik

Rotavirus

Kejang demam

Ensefalitis

Rubella, campak,

Demam skarlatina,

(14)

DD versus DBD

Perembesan plasma

DBD ada, DD tidak ada

Syok hipovolemik

DBD dapat disertai syok, DD tidak

Prognosis

DD lebih baik daripada DBD

Perdarahan

pada DD ringan

Penting: monitor suhu saat

perpindahan fase demam ke

fase syok (hari sakit ke 3-5)

Time of fever defervescence

Tips

Pada Demam Dengue:

setelah suhu reda,

klinis & nafsu makan membaik

(15)

Demam Berdarah Dengue ( DBD)

Demam tinggi, timbul

mendadak, kontinua,

kadang bifasik,

Berlangsung antara 2-7

hari.

Muka kemerahan (

facial

flushing) ,

anoreksi,

mialgia dan artralgia.

Nyeri epigastrik, muntah,

nyeri abdomen difus,

Kadang disertai sakit

tenggorok.

Faring dan konjungtiva

yang kemerahan

Dapat disertai kejang

demam.

(16)

Demam Berdarah Dengue ( DBD)

Uji Tourniquette

positif

Petekie spontan,

epistaksis

Perdarahan ringan

saluran cerna,

hematuri jarang

(17)

Demam Berdarah Dengue ( DBD)

Fase demam

ruam

makulopapular/

morbiliform pada fase awal

sakit & berlangsung singkat

sehingga sering luput dari

pengamatan orang tua.

Fase penyembuhan

petekie konfluens, ruam

kemerahan diselingi bintik

kulit normal (

white island in

the sea of red

)

Manifestasi perdarahan

Hematom pada bekas pengambilan darah

(18)

Risiko

Tinggi

Bayi, lansia

Obesitas

Kehamilan

Komorbid

Syok

berkepanjangan

Perdarahan

nyata

(19)

Demam Berdarah Dengue ( DBD)

Hepatomegali

2-4 cm bawah arkus kosta,

tidak disertai ikterus,

lebih sering ditemukan

pada SSD

Kebocoran plasma

efusi pleura

peningkatan nilai hematokrit

penurunan kadar protein

plasma terutama albumin

menimbulkan syok hipovolemi

Foto thorax posisi tegak

(20)

Dengue Shock Syndrome

Compensated

shock

Tachycardia

Tachypnea

Pulse rate <20

mmHg

Capillary refill

time > 2 sec

Cold skin

Decreased urine

output

Restless

Decompensated

shock

Tachycardia

Hypotensive

Narrow of pulse

rate

Hyperpnea or

Kussmaul

Cyanosis

(21)

Takikardia

Diastolik

meningkat

tanpa

peningkatan

sistolik

Syok

terkom

pensasi

Hipotensi

berkepanjangan

Hipoksia

Syok

dekom

pensasi

Asidosis

metabolik

berat

Multi organ

failure

Profound

shock

Beberapa jam

Beberapa menit

Kolaps kardiovaskular

Sindrom Syok Dengue (DSS)

Perdarahan masif (akibat DIC)

Gangguan koagulasi

Trombositipenia

Tanpa pengobatan tepat dan segera, kematian terjadi dengan cepat

(22)

Komplikasi

infeksi dengue

Manifestasi klinis

yang tidak lazim

(

unusual

manifestations

)

Expanded

Dengue

Syndrome

Gangguan elektrolit

Kelebihan cairan (

fluid overload

)

Ensefalopati dengue

Perdarahan hebat (

massive bleeding),

Infeksi ganda (

dual infections

),

Kelainan ginjal,

(23)

Expanded Dengue Syndrome

Manifestation yang tidak lazim, dengue dengan

komplikasi, keterlibatan organ lain

Enam rumah sakit di Jakarta, KLB tahun 2004

Expanded dengue syndrome 205 (46.7%) diantara 1494

kasus infeksi dengue

Recurrent shock 34 (2.7%)

Prolonged shock 16 (1.3%)

Massive hemorrhages 12 (1.0%)

Fluid overload 21 (1.7%)

Encephalopathy 16 (1.3%)

DIC 3 (0.2%)

(24)

-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16-20 21-40 41-61 61-80 90 >90 Days

NS-1

Virus isolation RNA detection

IgG primary infection

Serology and virology

of dengue virus infection

IgM primary infection

IgG secondary infection

IgG primary infection Viremia

IgM secondary infection IgM

(25)
(26)

Tata laksanaTersangka Infeksi Dengue

Warning signs

DBD

Sindrom

syok dengue

Expanded Dengue

Syndrome

Warning

Signs

• Keterlibatan organ

• Komplikasi

• Ko-morbiditas

• Ko-infeksi

Tidak perbaikan klinis saat suhu reda

Menolak makan/minum

Muntah berulang

Nyeri perut hebat

Letargi, perubahan perilaku

Perdarahan: epistaxkss, bab hitam, hematemesis,

menoragia, urin coklat (haemoglobinuria /hematuria)

Giddines

Pucat, ekstrimitas dingin

Diuresis menurun dalam 4-6 jam

Ya

Tidak

• Ko-morbiditas

• Indikasi sosial

Tidak

Ya

Rawat inap

Pulang,

rawat jalan

Pemantauan klinis + lab

Nyeri kepala, nyeri retroorbital , mialgia,

artralgia

Leukopenia (

4000/mL)

Terdapat kasus dengue di

lingkungannya

Demam <7 hari

Ruam kulit

Manifestasi perdarahan (uji

tourniquet / spontan)

(27)

Warning Signs

Tidak

ada perbaikan

klinis

detelah demam reda

Menolak makan/minum

Muntah berulang

Nyeri perut hebat

Letargi, perubahan perilaku

Pucat, ekstrimitas dingin

Perdarahan: epistaksis, b.a.b

hitam, hematemesis, menoragia,

bak coklat (haemoglobinuria atau

hematuria)

Diuresis menurun selama 4-6

jam

(28)

Tindakan

terapi, monitor &

observasi

Demam 2-7 hari,

Perhatikan

“warning

signs”

TRIASE

Rawat Inap

Emergency

Tindakan

segera

Rawat 24 jam

:

pemantauan

ketat

Rawat Jalan

Pulang

pantau selama

demam

Dengan merawat di ruang rawat sehari (one day care=ODC),

mengurangi 76% rawat inap

Sangat berguna dalam keadaan KLB dengue

Perlu dirawat?

Perlu pemantauan?

Rawat jalan?

Alur skrining Tersangka Infeksi Dengue

(29)

Cukup minum: air putih,

susu, jus buah, elektrolit, air

tajin. Frekuensi b.a.k baik

setiap 4

6 jam

Parasetamol

10mg/kgBB/kali apabila

suhu > 38

o

C interval 4-6

jam

Hindari pemberian

aspirin/NSAID/ibuprofen

Berikan kompres hangat

(30)

Saat suhu turun keadaan anak memburuk,

Nyeri perut hebat,

Muntah terus menerus,

Tangan dan kaki/dingin dan lembab,

Letargi atau gelisah/rewel, tampak lemas,

Perdarahan, sesak nafas,

Tidak b.a.k lebih dari 4

6 jam,

Kejang

(31)

Sangat penting

mendeteksi perembesan

plasma untuk mencegah

terjadinya syok

Perembesan plasma

terjadi saat suhu tubuh

turun (

time of fever

defervescence

)

Penurunan trombosit

merupakan indikator

interaksi Ag-Ab masih

berlangsung

Syok yang

berkepanjangan tanda

terjadi perdarahan masif

Hal-hal yang perlu diperhatikan

pada pasien DBD rawat jalan

(32)

Tata laksana DBD tanpa syok

Istirahat

Pilihan cairan

cairan kristaloid isotonik

ringer laktat atau ringer

asetat

perembesan plasma

hebat dan dengan cairan

kristaloid tidak berhasi:

berikan koloid

Jumlah cairan

Volume rumatan +

dehidrasi 5%

Pasien obesitas,

penghitungan cairan

berdasarkan berat badan

ideal

Kecepatan cairan

intravena

(33)

Ht Trombo Jam Jenis Jumlah Ht, % Urin,ml

Kecepatan cairan intravena DBD tanpa syok

6 12 18 24 30 36 42 48 10 6 4 2 0 5ml/kgBB/jam 7ml/kgBB/jam 3ml/kgBB/jam 1,5ml/kgBB/jam Ke cep atan c airan (ml/ jam)

(34)

Pemantauan selama perawatan

Tanda-tanda vital

Keadaan umum, suhu, frekuensi nadi, frekuensi nafas, dan

tekanan darah dilakukan setiap 2-4 jam sekali

muntah, perdarahan, dan

warning signs

perfusi perifer, harus sering diulang untuk mendeteksi awal

gejala syok

Pemeriksaan hematokrit dan trombosit

awal dilakukan sebelum resusitasi atau pemberian cairan

intravena (sebagai data dasar), diupayakan dilakukan setiap

4-6 jam sekali

Pemantauan volume urin

(35)

Sindrom Syok Dengue Terkompensasi

Berikan oksigen 2-4L/menit

Cek kadar hematokrit

Kristaloid RL/RA 10-20ml/kg.BB bolus dalam 10-20 menit

Syok teratasi

Ya

IVFD 10ml/kg.BB, 1-2 jam

Tanda vital stabil

Turunkan IVFD bertahap

7, 5, 3 , dan 1,5 ml/kg.BB/jam

Stop IVFD

maksimal 48 jam

setelah syok teratasi

Tidak

Periksa Ht, AGD, gula darah,

kalsium, perdarahan (ABCS)

Koreksi asidosis, hipoglikemia, hipokalsemia

Ht turun

Ht naik

Bolus ke-2 dg kristaloid atau

Koloid 10-20ml/kg.BB

dalam 10-20 menit

Perdarahan

Koloid 10-20ml/kg.BB

dalam 10-20menit, jika syok

menetap dianjurkan transfusi

Transfusi darah

(36)

Jam ke

Jam

Jenis

Ht %

Urin,ml

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 10 8 6 4 2 0

6 jam: ….ml

10-5ml/kgBB/jam

5-3ml/kgBB/jam

3-1,5ml/kgBB/jam

1,5ml/kgBB/jam

18 jam: ….ml 12 jam: ….ml

24 jam: ….ml

Kec

ep

ata

n

ca

ira

n

(ml

/ja

m

) Syok

Kecepatan cairan intravena pada DSS (ml/jam)

jam

Nama

…………BB…kg

Rumatan

……ml/

hari

=….ml/jam, rumatan+def5%....ml/

hari

=…ml/jam

(37)

Sindrom Syok Dengue Dekompensasi

Berikan oksigen 2-4L/menit

Periksa hematokrit, AGD, gula darah, kalsium, perdarahan (A-B-C-S)

Kristaloid atau koloid 10-20ml/kg.BB dalam 10-20 menit

Syok teratasi

Ya

IVFD 10ml/kg.BB, 1

-2 jam

Tanda vital stabil

Turunkan IVFD bertahap

7, 5, 3 , dan 1,5 ml/kg.BB/jam

Stop IVFD

maksimal 48 jam

setelah syok teratasi

Tida

k

Evaluasi Ht, AGD, gula darah,

kalsium, perdarahan (ABCS)

Koreksi asidosis, hipoglikemia, hipokalsemia

Ht turun

Ht naik

Bolus ke-2 dg kristaloid atau Koloid 10-20ml/kg.BB

dalam 10-20 menit

Perdarahan

Koloid 10-20ml/kg.BB dalam 10-20menit, jika syok menetap dianjurkan transfusi

Transfusi darah

(38)

Perdarahan

Perdarahan pada

dengue

Nyata: hematom

bekas pengambilan

darah, hematemesis

dan melena

Tersembunyi

(

occult/concealed

bleeding

) : nyeri

perut, selanjutnya

(39)

Resusitasi kedua gagal

Perhatikan kadar

hematokrit

Kadar Ht tetap tinggi

atau

meningkat, berikan

koloid 10 ml/kgBB dalam

waktu 10-20 menit

Kadar Ht menurun atau

rendah, disertai dengan

hemodinamik yang tidak

stabil: kemungkinan

perdarahan berat,

(40)

Take home message (1)

Dalam tata laksana kasus infeksi dengue,

diperlukan pengetahuan mengenai perjalanan

penyakit terutama perubahan fase demam ke

fase kritis.

Sebagian besar infeksi dengue ringan dan dapat

(41)

Take home message

Konsensus

Pedoman Diagnosis dan Tata

Laksana Infeksi

Dengue” yang

dibuat oleh

UKK Infeksi & Ped Tropis merupakan

harmonisasi WHO dengue guideline 2009

dan 2011

(42)

Take home message (2)

Deteksi dini terjadinya perembesan plasma (saat

suhu turun) adalah kunci tata laksana infeksi

dengue pada anak.

Pemberian cairan segera dan adekuat serta

(43)

Referensi

Dokumen terkait

Pengobatan adalah gambaran tata cara pemberian obat kepada pasien anak Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Dr.Oen Solo Baru yang meliputi, jumlah obat, golongan obat, jenis

Oleh karena masih tingginya kasus infeksi dengue, serta adanya perbedaan gejala klinis yang terjadi pada anak dan dewasa maka perlu dilakukan penelitian mengenai

Pengobatan adalah gambaran tata cara pemberian obat kepada pasien anak Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Dr.Oen Solo Baru yang meliputi, jumlah obat, golongan obat, jenis

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tatalaksana pemberian terapi cairan pada pasien anak demam berdarah dengue di ruang Flamboyan RST Dr.. Desain penelitian ini adalah

antipiretik sesuai program. Rasional : Pemberian cairan sangat penting bagi pasien anak dengan suhu tubuh yang tinggi. Obat antipiretik untuk menurunkan panas

Spektrum disfungsi hati pada anak dengan infeksi dengue sangat luas dan berhubungan dengan keparahan penyakit, yaitu dari yang ringan berupapeningkatan enzim